Ilmu Fisika
Kaum muslimin mempunyai perhatian khusus dalam mempelajari Optic dan Fenomena
cahaya. Kegiatan ini terjadi pada abad ke-4 di kairo oleh Ibnu Al-Manadzir (the saurus optical),
yang menerapkan metode eksperimental untuk mempelajari Fenomena Cahaya.
Dua abad kemudian di Persia, Quthib Al-din Asy-Syurazi dan muridnya Kamal Al-din
Al-Fariri manulis kitab al-manadzir, mereka menjelaskan tentang pembentukan pelangi yang
disebabkan oleh Fraksi dan Refleksi
Bidang fisika kedua yang dipelajari kaum muslim adalah gerak. Masalah fundamental ini
dipersiapkan oleh Galileo untuk menjadi dasarrevolusi keilmuan, Ibnu Sina mengemukakan
gagasan dibeberapa tulisan filosof Kristen sebelumnya yaitu John Filophonas, dalam kritiknya,
Ibnu Sina menemukan perkembangan doktrin baru tentang inklinasi dan juga gagasan tentang
momentum
Bidang fisika yang dipelajari kaum muslimin adalah masalah tentang berat ukuran serta
tradisi Archimedes yang menyangkut penentuan berat spesifik pengukuran berat dan volume.
Gagasan ini berkembang dan muncullah karangan besar mengenai hal ini, yang paling terkenal
adalah karangan Al-Biruni dan Al-Khazini.