Dibuat Oleh:
TIM PENYUSUN
April 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan Rahmat, Taufik, Inayah, dan Hidayah-Nya sehingga Program Studi S2
Pendidikan lmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Program Pascasarjana Universitas
Kanjuruhan Malang (Unikama) dapat menyusun Buku Pedoman Pelaksanaan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Matakuliah KKL merupakan salah satu matakuliah
wajib lulus bagi mahasiswa S2 PIPS berdasarkan kurikulum 2018.
Buku Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan arahan bagi mahasiswa
dan dosen pembimbing dalam melaksanakan kegiatan KKL. Harapan kami semoga
pedoman ini dapat mempermudah dalam pengelolaan secara teknis.
Melalui kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada tim penyusun
yang telah menyusun Pedoman KKL, semoga di masa yang akan datang akan dapat
disempurnakan seiring dengan terlaksananya kegiatan KKL.
Hal
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah matakuliah yang bertujuan untuk
membekali mahasiswa dengan pengalaman lapangan terkait teori dan konsep yang
dikembangkan dalam Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Pascasajana Universitas Kanjuruhan Malang (Prodi PIPS PPs Unikama). Cakupan
pelaksanaan KKL adalah 1) Pendalaman problematika sosial; 2) Penjaminan mutu
pendidikan; dan 3) Action research. Melalui matakuliah ini mahasiswa diharapkan
mampu memformulasikan masalah yang terjadi di lapangan, menggali data dari
lapangan, dan membuat pemecahan masalah secara ilmiah sesuai dengan teori dan
konsep yang berkembang dalam Prodi PIPS. Matakuliah ini berbentuk Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) yang dilaksanakan berdasarkan pada Pedoman Akademik
Program Pascasarjana dan Kurikulum 2018 Prodi PIPS PPs Unikama. Pada
kurikulum 2018 di Prodi PIPS termuat matakuliah Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
dengan bobot 1 SKS dengan kode IPS314 yang dilaksanakan di semester II.
B. Pengertian KKL
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mempunyai pengertian sebagai berikut:
1. KKL merupakan salah satu matakuliah dalam Kurikulum 2018 yang harus
ditempuh dan wajib lulus oleh setiap mahasiswa Prodi PIPS Unikama dalam
menyelesaikan keutuhan beban studi (38 sks) untuk melengkapi persyaratan
mendapatkan gelar magister di bidang PIPS.
2. KKL merupakan matakuliah yang dilaksanakan di lapangan (di luar kampus)
yakni di masyarakat dan atau pada instansi-instansi yang memiliki relevansi
dengan persoalan aplikasi bidang PIPS.
D. Manfaat KKL
1. Bagi mahasiswa
1) Meningkatkan sikap kritis, analitis, dan responsif terhadap fenomena sosial.
2) Mendapatkan ide-ide (gagasan) asli (authentic) dari lapangan (tempat
praktik/praktikum) yang dapat dilanjutkan menjadi topik dalam usulan tugas
akhir (tesis).
2. Bagi Lembaga
1) Terjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara Prodi PIPS
PPs Unikama dengan Intitusi Pemerintah, NGO, dan Asing.
2) Sebagai bahan masukan (feedback) yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi program-program pada Prodi PIPS PPs Unikama.
3) Sebagai dasar pertimbangan dalam pengkajian kurikulum Prodi PIPS PPs
Unikama dalam rangka menentukan kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan
lapangan kerja.
3. Bagi instansi tempat KKL
1) Mendapatkan masukan baik yang berupa saran atau gagasan dari mahasiswa
yang mungkin dapat bermanfaat bagi pengembangan proses dan/atau produk
di instansi tempat KKL.
2) Terjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara instansi
tempat KKL dengan mahasiswa maupun dengan Prodi PIPS PPs Unikama
BAB II
KETENTUAN AKADEMIK DAN ADMINISTRASI
PELAKSANAAN KKL
A. Persiapan KKL
Setiap mahasiswa yang telah memenuhi syarat akademik dan administratif,
serta merencanakan untuk mengambil KKL maka diwajibkan:
1. Mengikuti pembekalan KKL
2. Memproses perizinan KKL sesuai prosedur perizinan yang telah disepakati.
B. Pelaksanaan KKL
Matakuliah dengan bobot 1 SKS berdasarkan peraturan akademik di
Program Pascasarjana Unikama mengandung pengertian bahwa mahasiswa wajib
melaksanakan kegiatan KKL di lokasi selama 1 x 4 x 200 menit perminggu atau
selama 1 semester (24 kali pertemuan) setara dengan lima hari efektif. Adapun cara
pelaksanaan KKL tersebut dapat diperhitungkan berdasarkan:
1. Kegiatan berbasis waktu yakni mahasiswa mengikuti kegiatan KKL di tempat
KKL berbasis waktu selama jumlah hari yang telah ditentukan.
2. Kegiatan berbasis tugas yaitu mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh
dosen pembimbing lapangan.
BAB IV
SISTEM PENILAIAN KKL
B. Bagian Pokok
BAB I: PENDAHULUAN
1. Latar belakang masalah KKL: merupakan uraian yang disusun dalam alur
pikir yang logik dan sistematik tentang masalah KKL yang akan dilaksanakan.
Masalah KKL pada hakekatnya merupakan kesenjangan (discrepancy) antara
kondisi yang ada (realita) dengan kondisi yang dinginkan (harapan), atau
kesenjangan antara teori dan kenyataan (empiris). Untuk memperjelas
permasalahan mana yang akan menjadi perhatian dan akan dicarikan solusinya,
biasanya di latar belakang masalah juga tersirat rasionalisasi pentingnya
pemecahan masalah KKL, dukungan teori (pustaka), cara pemecahan masalah
yang akan dipergunakan, tujuan dan manfaat KKL. Latar belakang masalah
memiliki kaitan yang sangat erat dengan judul, rumusan masalah, dan tujuan
KKL (benang merah). Oleh karena itu, permasalahan dalam latar belakang
masalah ini seharusnya tersirat dalam judul KKL.
2. Rumusan masalah KKL: Masalah KKL, dirumuskan dalam bentuk kalimat
pertanyaan atau pernyataan yang dapat diidentifikasi pada saat observasi. Jika
mungkin pertanyaan tersebut menggambarkan hubungan antara variabel yang
akan diamati dan cara penyelesaian masalah tersebut.
3. Tujuan KKL: Berisi uraian singkat dan jelas tentang apa yang akan dicapai
melalui KKL. Tujuan KKL dapat dirinci menjadi tujuan umum, kemudian
tujuan khusus KKL.
4. Manfaat KKL: Berisi uraian manfaat atau sumbangan yang dapat diberikan
dari hasil KKL untuk kepentingan teoritis maupun praktis.
Tata cara penulisan meliputi: bahan dan ukuran kertas, cara pengetikan, cara
penomeran, tabel dan gambar, bahasa yang digunakan, dan penulisan nama
pengarang (author).
1. Bahan dan ukuran kertas
Naskah
Naskah ditulis diatas kertas ukuran kuarto A4s (21 cm x 28 cm) jenis HVS
80 gram dan tidak bolak balik.
Sampul
Sampul dibuat kertas Buffalo atau yang sejenis. Tulisan yang tercetak pada
sampul sama dengan yang terdapat pada halaman judul dan contohnya tertera
pada lampiran 5.
Warna sampul
Warna sampul laporan KKL adalah ungu tua, hal ini disesuaikan dengan
kesepakatan warna Pascasarjana Unikama.
2. Pengetikan
Pada pengetikan disajikan jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas
tepi, pengisian ruangan, alinea baru, permulaan kalimat, judul dan sub judul,
perincian ke bawah dan letak simetris.
Jenis huruf
Naskah diketik dengan huruf Times New Roman dengan font 12 dan untuk
seluruh naskah harus dipakai huruf yang sama.
Huruf miring digunakan untuk tujuan tertentu antara lain menyatakan tulisan
asing yang belum sepenuhnya diserap dalam bahasa Indonesia
Lambang huruf Yunani atau simbol-simbol lain diketik dengan menggunakan
simbol yang tersedia pada program komputer, jika tidak ada dapat ditulis
dengan rapi memakai tinta hitam.
Bilangan dan satuan
Bilangan diketik dengan angka, kecuali jika terdapat pada permulaan kalimat,
maka bilangan itu harus dieja, misalnya 10 g bahan menjadi Sepuluh gram
bahan.
Bilangan desimal ditandai dengan koma bukan dengan titik, misalnya berat
telur 50,5 g.
Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik dibelakangnya,
misalnya m, g, kg, cal, dan l.
Jarak baris
Jarak antara 2 baris dibuat 1,5 spasi, kecuali intisari, kutipan langsung, judul
tabel dan gambar yang lebih dari satu baris, dan daftar pustaka, yang diketik
dengan jarak 1 spasi ke bawah.
Batas tepi
Batas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut:
a. tepi atas : 3 cm
b. tepi bawah : 3 cm
c. tepi kiri : 4 cm
d. tepi kanan : 3 cm
Pengisian ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya
pengetikan harus mulai dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan dan
jangan sampai ada ruangan yang terbuang-buang, kecuali kalau akan mulai
dengan Alinea baru, persamaan (rumus), tabel, gambar, judul sub bab, atau
hal-hal yang khusus.
Alinea baru
Alinea baru dimulai pada ketikan yang ke-7 dari batas tepi kiri
5. Bahasa
Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah bahasa Indonesia yang baku (ada subyek, predikat,
objek/keterangan). Ejaan sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Bentuk kalimat
Istilah
1) Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah diIndonesiakan
2) Jika terpaksa harus memakai istilah asing, maka istilah asing tersebut ditulis
dengan huruf miring, sebagai contoh; in vivo, in vitro.
Kesalahan yang sering terjadi
1) Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat.
2) Kata depan pada sering dipakai tidak pada tempatnya, misalnya diletakkan di
depan subyek (merusak susunan kalimat)
3) Kata di mana dan dari kerap kurang tepat pemakaiannya dan diperlakukan
seperti kata “Where” dan “of” dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia
bentuk yang demikian tidaklah baku dan jangan dipakai.
4) Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di.
5) Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.
BAB VII
PENUTUP
Pelaksanaan KKL
Penyusunan Laporan
Penilaian
Selesai
LAMPIRAN 2
NILAI RATA-RATA :
Jumlah Nilai =
10
catatan : Nilai diharapkan dalam bentuk angka
1. 0 – 55 :D Malang, …………………. ….
2. 56 – 63 :C
3. 64 – 65 :C+
4. 66 – 70 :B–
5. 71 – 74 :B ……………………………………
6. 75 – 79 :B+ NIP.
7. 80 – 85 :A–
8. 86 – 100 :A
LAMPIRAN 3
NILAI INDIVIDU
NILAI RATA-RATA :
Jumlah Nilai =
10
NILAI KKL
(Diisi dan diserahkan oleh Dosen Pembimbing KKL)
Yang Menyerahkan,
Dosen Pembimbing KKL,
…………………………..
NIP.
Catatan :
1 lembar diserahkan ke Ka Program Studi
LAMPIRAN 5
Contoh Halaman Judul
LAPORAN KKL
JUDUL KKL
Disusun oleh :
…….………………………
HALAMAN PENGESAHAN
“……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………”
telah dilaksanakan dan dinilai oleh Dosen Pembimbing KKL pada tanggal
………… dan dinyatakan lulus.
Tanda tangan
Nama …………………
Malang, …………………..
Mengetahui, Kaprodi PIPS Unikama,
Direktur Pascasarjana Unikama,
……………………………. …………………………….
NIP. ……………………… NIP. ………………………
LAMPIRAN 7
Minggu ke …………..
Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1. Survei Tempat KKL
2. Penyusunan proposal
3. Persiapan alat dan bahan
4. Pelaksanaan kegiatan
5. Pengumpulan dan analisis data
6. Penyusunan laporan hasil KKL
7. Penilaian oleh pembimbing
LAMPIRAN 8
1. Peserta harus mengikuti seluruh kegiatan KKL sejak awal hingga akhir.
2. Peserta pada saat penerimaan KKL oleh instansi tempat KKL diharuskan
berpakaian sopan dan rapi, bersepatu, memakai jas almamater, memakai tanda
nama (kokard), dan berdasi.
3. Peserta pada saat mengikuti KKL tidak diperbolehkan memakai sandal, kaos
oblong, dan merokok.
4. Setiap peserta diharuskan memperhatikan dengan seksama petunjuk yang
diberikan oleh pembimbing dan mentaati setiap aturan yang berlaku di tempat
KKL.
5. Pada saat mengikuti kegiatan lapangan Peserta diharuskan memakai pakaian
lapangan sesuai kebiasaan instansi tempat KKL.
6. Sebelum KKL, Peserta harus sudah siap ditempat 10 menit sebelum kegiatan
dimulai.
7. Setiap peserta yang meninggalkan KKL harus mendapat izin dari Dosen
Pembimbing.
8. Syarat mendapatkan sertifikat KKL adalah Peserta yang telah mengikuti seluruh
kegiatan KKL dan telah membuat laporan resmi hasil KKL dan lulus ujian
KKL.
9. Ketentuan yang belum tercantum dalam tata tertib ini apabila perlu akan
ditentukan kemudian.
LAMPIRAN 9
Spiller, H. (2010). Erotic triangles: Sundanese dance and masculinity in West Java.
Chicago: The University of Chicago Press.