Anda di halaman 1dari 10

Strategi Pengembangan

Industri Pengolahan Ikan Teri


Nasi Kering di Pulau Pasaran
Lampung
Kelompok 1

Aprilia Dyah Purnamasari / 5721321


Devi Yulianti / 57213213664
Kadek Lia Mega A / 57213213680
Pakhriani Wijaya S / 572111

Dosen Pengampu : Mumfaizin, A,Pi., M.M


Latar Belakang
Subsektor perikanan di Provinsi Lampung mampu memproduksi ikan olah dalam
jumlah yang cukup tinggi setiap tahunnya. Hal ini disebabkan, karena kondisi
komoditas perikanan yang melimpah sehingga memicu masyarakat untuk
memanfaatkan ikan menjadi berbagai bentuk olahan ikan sehingga menjadi lebih
tahan lama dan lebih bernilai ekonomis. Pasokan bahan baku ikan tersebar di
beberapa daerah salah satunya adalah Bandar Lampung. Salah satu produk
hasil olahan ikan yang menjadi komoditas unggulan di Bandar Lampung adalah
ikan teri asin.

Pulau Pasaran dikenal sebagai sentra produksi dan pengolahan ikan teri asin
karena mampu memproduksi sebesar 99.000 kg/bulan. Produk hasil olahan ikan
yang menjadi prioritas utama di Pulau Pasaran adalah ikan teri nasi kering

Permasalahan yang terjadi adalah adanya kendala yang timbul baik dari lingkungan internal maupun
lingkungan eksternal. Sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk mempertahankan
keberlangsungan industri pengolahan ikan teri nasi kering di Pulau Harapan.
Faktor kekuatan pengembangan ikan asin di Pulau
Pasaran

Pulau Pasaran sudah dikenal Tersedia tenaga kerja yang cukup


sebagai sentra pengolahan untuk melakukan proses
01 ikan asin karena didukung 04 pengolahan ikan
oleh pengalaman berproduksi Ketersediaan tenaga kerja produksi dengan
yang cukup lama kualifikasi produktifitas yang tinggi menentukan
berlangsungnya proses produksi dan kualitas
produk yang dihasilkan
Lokasi strategis karena berada
dekat dengan pusat Kota
Penyedia input produksi (ikan segar
02 Bandar lampung 05 dan garam) dekat dan mudah
Kedekatan terhadap akses pasar di pusat kota
akan menjadi pusat keunggulan efisiensi biaya dijangkau
transportasi dalam pengiriman dari daerah
sentra produksi ke pusat pasar sebagai
konsumsi.

03 Infrastuktur cukup mendukung dalam


mengembangkan rantai nilai
pengolahan
Infrastruktur yang menunjang industri pengolahan ikan
asin yang tersedia diantaranya adalah jalan, air bersih,
listrik, sana transportasi, sarana telekomunikasi.
Faktor kelemahan pengembangan ikan asin di Pulau
Pasaran
Diversifikasi Produk Masih Rendah
Pengembangan ikan asin di Pulau Pasaran masih
didominasi oleh produk ikan asin tradisional,
seperti ikan asin jambal roti, ikan asin peda, dan
ikan asin tenggiri. Produk ikan asin inovatif,
seperti ikan asin bakar, ikan asin asap, dan ikan
asin dengan bumbu khas, masih belum banyak
dikembangkan.

Kualitas Produk Masih Kurang Terstandarisasi


Proses pengolahan ikan asin di Pulau Pasaran
masih menggunakan metode tradisional. Hal
ini menyebabkan kualitas produk ikan asin di
Pulau Pasaran masih kurang terstandarisasi.
Produk ikan asin di Pulau Pasaran masih
memiliki kualitas yang beragam, mulai dari
yang berkualitas tinggi hingga yang
berkualitas rendah.
Faktor kelemahan pengembangan ikan asin di Pulau
Pasaran

Pemasaran Produk Masih Tradisional


Pemasaran produk ikan asin di Pulau Pasaran masih
tradisional. Pemasaran produk ikan asin di Pulau
Pasaran biasanya hanya dilakukan melalui pedagang
pengumpul atau melalui pasar tradisional. Hal ini
menyebabkan produk ikan asin di Pulau Pasaran
kurang dikenal oleh konsumen di luar Pulau Pasaran.

Kemasan Produk Kurang Menarik


Kemasan produk ikan asin di Pulau Pasaran
masih kurang menarik. Kemasan produk ikan
asin di Pulau Pasaran biasanya hanya
menggunakan plastik atau daun pisang. Hal ini
menyebabkan produk ikan asin di Pulau
Pasaran kurang menarik bagi konsumen.
Faktor peluang strategi pengembangan ikan
asin di Pulau Harapan
Potensi Sumber Daya Alam Yang Melimpah
Pulau Harapan memiliki potensi sumber daya alam yang
melimpah, terutama ikan. Hal ini merupakan peluang
yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ikan
asin.

Ketersediaan Tenaga Kerja Yang Memadai


Pulau Harapan memiliki penduduk yang sebagian
besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Hal ini
merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan ikan asin.

Peningkatan Permintaan Ikan Asin


Permintaan ikan asin di Indonesia terus meningkat, baik di pasar domestik
maupun pasar internasional. Hal ini merupakan peluang yang dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan ikan asin di Pulau Harapan.
Faktor ancaman pengembangan ikan asin di
Pulau Pasaran

Ketersediaan bahan Persepsi masyarakat


baku tidak stabil tentang ikan asin
masih ’inferior’

Masuknya ikan asin


dari Thailand dan Persyaratan ekspor
Vietnam dengan semakin meningkat
harga lebih murah

Produksi pesaing
(ikan asin jenis teri Industri hulu tidak
Medan) lebih dikenal banyak
di tingkat nasional
Mengembangkan klaster
Strategi olahan ikan asin
ditetapkan sebagai
komoditas unggul daerah
melalui pengemasan yang
Pada jangka pendek, mengembangkan unik, agar produk lebih
potensi Pulau Pasaran yang sudah dikenal dikenal secara nasional
sebagai sentra pengolahan ikan asin dan dapat memenuhi
melalui peningkatatan kualitas dan peluang permintaan ikan
standardisasi, akses lokasi terhadap bahan asin dalam jumlah besar
baku dan pasar akan dapat dimanfaatkan pada perdagangan
untuk memenuhi peluang pasar di dalam Internasional.
dan luar negeri masih terbuka lebar.

Menentukan kekhasan hasil olahan ikan asin


dari Pulau Pasaran terwujud karena akses
lokasi strategis yang dekat dengan bahan
baku dan pasar dengan dukungan penuh dari
pemerintah daerah (instansi terkait),
melaluistimulus fasilitas dan utilitas serta
menjalin kerjasama kemitraan dengan pelaku
tataniaga
Strategi untuk mengembangkan sistem rantai nilai pada klaster pengolahan ikan asin
yang dirumuskan adalah pada jangka pendek, perlu peningkatan kualitas dan
standardisasi, kemudahan teknologi untuk akses bahan baku dan pasar.
Pengembangan klaster olahan ikan teri asin ditetapkan sebagai komoditas unggul
daerah melalui pengemasan yang unik, agar produk lebih dikenal secara nasional
dan dapat memenuhi peluang permintaan ikan teri asin dalam jumlah besar pada
perdagangan internasional.

Pada jangka panjang, strategi pengembangan industri olahan ikan asin di Pulau
Pasaran tersebut di atas dapat terwujud melalui terjalinnya jejaring rantai nilai dari
lini pasokan, produksi, logistik dan distribusi, hingga pemasaran/tataniaga dengan
pelibatan lembaga pendukung dari sektor permodalan dan dukungan pembinaan
teknologi dari dinas terkait.
THANK YOU !
ANY QUESIONT?

Anda mungkin juga menyukai