Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN BISNIS


USAHA PEMBUATAN IKAN ASIN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu :

Drs. Zainal Mahfud, M. M.

OLEH :

MOCH. ALFAN ALFARISI NPM. 2020210099


MOH. MIQDAD NPM. 2021210078
ABDUL JALIL NPM. 2021210108
ACH. SULAIMAN WAHYUDI NPM. 2021210164
MOH. FITRAHADI RIFKY PRATAMA NPM. 2021210204

UNIVERSITAS MADURA
FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor perikanan sebagai salah satu pendukung sektor ekonomi memiliki peran
dalam pembangunan ekonomi nasional, yaitu memberikan nilai tambah dan mempunyai
nilai strategis, serta dapat memberikan manfaat finansial maupun ekonomi, khususnya
dalam penyediaan bahan pangan protein, perolehan devisa, dan penyediaan lapangan
kerja.Sejauh ini, pembangunan perikanan yang dilakukan telah menunjukkan hasil yang
nyata dan positif terhadap pembangunan nasional. Hal ini terlihat dari sumbangan
Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan terhadap PDB Nasional yang terus
meningkat. Kontribusi sektor perikanan dan kelautan terhadap PDB Nasional mencapai
sekitar 12,4%. Bahkan industri perikanan menyerap lebih dari 16 juta tenaga kerja secara
langsung.

Ikan asin merupakan bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan
dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang
biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka
waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat. Ikan sebagai bahan
makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam amino essensial yang
diperlukan oleh tubuh, disamping itu nilai biologisnya mencapai 90%, dengan jaringan
pengikat sedikit sehingga mudah dicerna oleh konsumen. Dengan demikian prinsip
pembuatan olahan ikan asin merupakan salah satu cara untuk memperpanjang daya
simpan dan menambah nilai jual dari poduk tersebut. Sehingga hal ini sangat penting
diketahui bagi kita terutama seorang praktikan jurusan perikanan sebagai seorang
akademisi dan merupakan ranah bidang ilmu pengetahuan kita. Cara pengawetan ini
merupakan usaha yang paling mudah dalam menyelamatkan hasil tangkapan nelayan.
Dengan penggaraman proses pembusukan dapat dihambat sehingga ikan dapat disimpan
lebih lama. Penggunaan garam sebagai bahan pengawet terutama diandalkan pada
kemampuannya menghambat pertumbuhan bakteri dan kegiatan enzim penyebab
pembusukan ikan yang terdapat dalam tubuh ikan.
B. Gambaran Umum Potensi Usaha
. Ikan asin menjadi lauk favorit dan murah meriah ini disukai masyarakat di
Indonesia. Ikan asin memiliki rasa yang gurih dan lezat, nikmat dimakan dengan nasi
hangat dan sambal. Ikan asin ini biasa dimasak dengan cara digoreng sehingga
teksturnya gurih. Indonesia memiliki lautan yang luas sehingga memiliki hasil laut yang
melimpah seperti ikan. Dengan banyaknya ikan membuat nelayan harus mengasinkannya
agar bisa tahan lama. Dengan mengasinkan ikan maka mampu memperpanjang daya
simpan dan mampu meningkatkan nilai jual dari ikan asin. Potensi usaha ikan asin ini
begitu menguntungkan mengingat permintaan pasar yang masih meningkat. Ikan asin
selain harga yang terjangkau serta mudah didapatkan ini dapat dikonsumsi oleh berbagai
golongan usia. Siapa pun dapat merasakan kelezatan yang terdapat  pada ikan asin.
Selain nikmat ikan asin juga memiliki aneka kandungan gizi mulai dari protein, lemak,
kalsium, karbohidrat, zat besi dan sebagainya. Kandungan gizi yang banyak ini membuat
ikan asin selalu diminati dipasaran, cocok sekali dijadikan usaha yang menjajikan
C. Analisis SWOT
 Strength (Kekuatan)
- Dapat disimpan untuk waktu yang lama
- Ketersediaan tenaga kerja yang melimpah
- Keterampilan mengolah ikan
 Weakness (Kelemahan)
- Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana
- Modal yang sang terbatas
- Kemasan yang tidak menarik
 Opportunities (Peluang)
- Adanya pelanggan tetap
- Ketersediaan sarana pendukung
- Permintaan local yang cenderung meningkat
 Threats (Ancaman)
- Faktor cuaca yang tidak menentu
- Banyaknya pesaing usaha ikan yang lain
- Gaya hidup masyarakat yang semakin modern
BAB II

ASPEK PEMASARAN

A. Perencanaan Usaha
Sebelum memulai usaha ini diperlukan perencanaan yang matang yaitu :
1. Menganalisis sumber daya manusia
Menganalisis sumber daya manusia untuk mendapatkan karyawan haruslah analisis
terlebih hdahulu sumber daya manusia disekitar lingkungan apakah banyak
pengangguran sehingga kita bisa mengambil karyawan didaerah tempat usaha
tersebut.
2. Menganalisis tempat/lokasi
Tempat yang akan digunakan untuk usaha ikan asin inii adalah milik sendiri, yang
terletak di dekat pelabuhan, Jalan Diponegoro, Kelurahan Banyuanyar kecamatan
Sampang, Kabupaten Sampang.
3. Analisis lingkungan
Apakah lingkungan tempat usaha pembuatan ikan ini sudah sesuai apa tidak,
lingkungan yang dibuat tempat usaha ini sudah sesuai karena lingkungannya
mayoritas masyarakat nelayan semua.
4. Analisis konsumen
Analisis konsumen dilakukan di sekitar pasar pasar ikan tradisional dan disekitarnya.
Untuk apakah produk kita diterima dan disukai oleh para konsumen, jika diterima
produk ikan asin ini siap dipasarkan kepada para konsumen,
Perencanaan pengelolaan usaha ikan asin dalam meningkatkan pendapatan masyarakat
nelayan desa juklanteng, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang yang dilakukan oleh
masyarakat nelayan, sudah melalui perencanaan, sehingga sudah berjalan dengan baik.
masyarakat.
Faktor faktor yang mempengaruhi pembuatan ikan asin:
 Konsentrasi garam
Semakin tinggi konsentrasi garam yang digunakan, semakin cepat proses masuknya
garam ke dalam daging ikan. Akan lebih baik apabila digunakan garam kristal untuk
mengasinkan.
 Jenis garam
Garam dapur murni (NaCl 95%) lebih mudah diserap dan menghasilkan ikan asin
dengan kualitas yang lebih baik. Garam rakyat mengandung unsur-unsur lain (Mg,
Ca, senyawa sulfat), kotoran, bakteri dan lain-lain yang dapat menghambat penetrasi
garam dan merusak rasa ikan.
 Ketebalan daging ikan
Semakin tebal daging ikan, proses pengasinan akan membutuhkan waktu yang
semakin lama dan garam yang lebih banyak. Sehingga ikan-ikan besar biasanya
dibelah-belah, dikeping atau diiris tipis sebelum diasinkan.
 Kadar lemak dalam daging
Kadar lemak yang tinggi (di atas 2%) akan memperlambat penetrasi garam ke dalam
daging ikan.
 Kesegaran daging ikan
Ikan yang kurang segar memiliki daging yang lebih lunak dan cairan tubuh yang
mudah keluar, sehingga proses pengasinan bisa lebih cepat. Namun juga garam yang
masuk dapat terlalu banyak sehingga ikan menjadi terlalu asin dan kaku.
 Suhu daging ikan
Semakin tinggi suhu daging ikan, semakin cepat garam masuk ke dalam tubuh ikan.
B. Segmentasi, Targeting, Positioning, Dan Strategi Pembauran Usaha
1. Segementasi
Yang menjadi Segmen dari usaha ini adalah segmen menengah ke bawahdan
menengah ketas.
2. Targeting
Yang menjadi target atau sasaran marketing adalah semua lapisan masyarakat
didaerah pasar-pasar ikan yang ada di Sampang.
3. Positioning
Inngin memajukan usaha ikan asin dan juga membantu perekonomian seluruh
kalangan masyarakat disekitar dengan mengenalkannya keseluruh masyarakat .
4. Strategi Pembauran Usaha
Dengan memperkenalkan usaha pembuatan ikan asin ini melalui media offliine
ataupun media social dan juga pendapatan Yang diperoleh dari usaha pembuatan
ikan asin ini.
C. Permintaan
1. Perkembangan permintaan pasar melonjak pada saat lebaran.
2. Prospek kedepannya permintaan ikan asin akan disediakan lebih banyak dari
sebelumnya.
D. Penawaran
1. Perkembangan penawaran ikan asin di pasar-pasar ikan tradisional sekarang relative
banyak. Hal tersebut karena tingginya tingak kesukaan pada ikan asin di kalangan
masyarakat.
2. Mengingat adanya peluang besar akan usaha ikan asin ini sekarang ingin lebih
berinovasi untuk produk ikan asin ini kedepannya.
E. Program Pemasaran
1. Tingkat Pelayanan
Kedepannya akan lebih ditingkatkan pelayanan dan pengiriman terhadap konsumen
dan pasar.
2. Penetapan Harga
Penetapan harga yang dilakukan menggunakan sistem harga pokok produksi.
3. Kegiatan Promosi
Cara promosi yang dilakukan adalah melalui media offline atau online, dengan
tampilan produk yang menarik.
4. Kegiatan Distribusi
Pendistribusian hasil produuk ikan asin ini dengan melalui pengiriman langsung
menggunakan kendaraan atau dijemput langsung.
BAB III

ASPEK TEKNIS DAN OPERASI

A. Rencana Pengembangan
1. Evaluasi Lokasi
Lokasi yang dipilih merupakan lokasi yang strategis dimana dekat dengan pelabuhan
dan mempunyai lahan sendiri.
2. Sarana Dan Prasarana
- Sarana
Bak , cooler box, timbangan, pisau, kaus tangan, ban bekas, kursi plastic,
penutup bak, gayung, mangkrengan, jaring ikan.
- Prasarana
Gudang
3. Tenaga Ahli Dan Tenaga Biasa
Menggunakan tenaga ahli dengan mempekerjakan orang disekitar tempat usaha.
4. Bahan-Bahan Pokok
- Ikan
- Garam
- Air
- Es batu
5. Lahan kerja miliksendiri
6. Jadwal Pelaksanaan
- Jadwal kerja
Dari pagi sampai sore.
- Proses pencucian
Dicuci sampai 2-3 kali sampai bersih.
- Proses penggaraman
Ikan besar 2-3 hari, untuk ikan kecil 1 hari.
- Proses penjemuran
2-3 hari tergantung cuaca panas atau tidak.
7. Biaya Teknis Dan operasi.
Rp. 52.836.000
B. Rencana Pengoperasian Usaha
a. Proses Operasi Usaha
- Produksi
Proses produksi dalam usaha pembuatan ikan asin ini masih dilakukan secara
manual dimulai dari ikan masih segar dibersiihkan dari kotoran menggunakan
pisaus sambil dicuci dengan air bersih, setelah bersih dari kotoran waktunya
penggaraman ikan dan didiamkan selama 2-3 hari, setelah selesai ikan akan
dijemur sampai kering tergantung iklim atau cuaca.
- Pemasaran
pemasaran ikan asin yang sudah jadi akan dipasarkan kepada pasar-pasar ikan
tradisional disekitar atau menggunak teknologi sekarang yaitu dengan
menggunakan media social.
- Layanan kepada konsumen
Layanan kepada konsumen dilakukan dengan sesuai apa permintaan konsumen
dan memberi informasi mengenai produk yang ditawarkannya sehingga bisa
membuat konsumen suka dengan produk kita.
b. Kebutuhan bahan
Untuk kebutuhan bahan adalah ikan segar, garam murni, air, dan es batu.
c. Kegiatan perawatan peralatan
Perawatan peralatan dilakukan setiap selesai memproduksi ikan asin agar tidak mudah
rusak.
BAB IV

ASPEK KEUANGAN

A. Kebutuhan Dana Investasi


a. Investasi Harga Tetap
Bangunan Rp. 35.000.000 x 1unit : Rp. 35.000.000
Cooler box Rp. 1.100.000 x 3unit : Rp. 3.300.000
Timbangan Rp. 370.000 x 1unit : Rp. 370.000
Bak Rp. 40.000 x 10unit : Rp. 400.000
Pisau Rp.12.000 x 6 unit : Rp. 72.000
Kaus tangan Rp. 35.000 x 6 unit : Rp. 210.000
Ban bekas Rp. 100.000 x 3unit : Rp. 300.000
Kursi plastic Rp. 34.000 x 6 unit : Rp. 204.000
Penutup bak Rp. 5.000 x 10 unit : Rp. 50.000
Gayung Rp. 5.000 x 4 unit : Rp. 20.000
Mangkrengan Rp. 25.000 x 90 unit : Rp. 2.250.000
Jaring ikan Rp. 55.000 x 2 unit : Rp. 110.000 +
Jumlah : Rp. 42.286.000
b. Modal Kerja
Bahan baku :
Ikan 1000 kg x Rp. 11.000 : Rp. 11.000.000
Garam 125 kg x Rp. 12.000 : Rp. 1.500.000
Air 200 liter x Rp. 2.000 : Rp. 400.000
Tenaga kerja langsung 6 org x Rp. 1.800.000 : Rp. 10.800.000
Bahan penolong :
Es batu 5 x Rp. 10.000 : Rp. 50.000 +
Jumlah : Rp. 23.750.000
c. Total Kebutuhan Dana Investasi
Rp. 66.036.000
B. Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana
a. Modal Sendiri : Rp. 42.286.000
b. Modal Pinjaman Bank : Rp. -
c. Modal keseluruhan : Rp. 42.286.000
C. Rencana Kebutuhan Dana Rencana Penerimaan/pemasukan
1. Biaya pra operasional : Rp. 42.286.000
2. Biaya operasional : Rp. 31.036.000
3. Pemasukan : Rp. 26.000.000
4. Biaya-biaya pengeluaran
- Tenaga kerja : Rp. 10.800.000
- Bahan bahan : Rp. 12.900.000 +
Jumlah : Rp. 23.700.000
5. Perhitungan laba/rugi
- Pendapatan : Rp. 26.000.000
- Pengeluaran : Rp. 23.700.000 _-
Jumlah : Rp. 2.300.000
6. Average Rate of Return (ARR)
Laba bersih
ARR = : 100%
Jumlah investasi

Rp. 26.000.000
ARR = : 100%
Rp. 66.036.000
ARR = 0,39 : 100%
ARR = 39%
7. Payback Period (PBP)
Investasi
PBP = x 1 Tahun
Cashflow rata-rata
Rp. 66.036.000
PBP = x 1 tahun
Rp.30.000.000
PBP = 2,2012 Tahun atau dibulatkan menjadi 2 digit di belakang koma,
Hasilnya 2,20 Tahun
Atau 2 tahun + (0,20 x 365 hari)
= 2 tahun 73 hari
= 2 tahun 2 bulan 4 hari
8. Net Present Value (NPV)

Discount Factor Present value


Tahun Cashflow
R = 16% Of Cashflow
1 30.000.000 0,862 25. 860.000
2 30.000.000 0,743 22.290.000
3 30.000.000 0,640 19.200.000
4 45.000.000 0,552 24.840.000
Total Present Value Of Cash Flow 92.190.000
Present value Of Cashflow 66.036.000
Net Present Value 26.154.000

9. Profitability Index (PI) atau B/C Ratio


TPV of Cashflow
PI =
Investment
92.190.000
PI =
66.036.000
PI = 1,39
10. Internal Rate of Return (IRR)

DF PV of
Thn Cashflow DF 16% PV of Cashflow
35% Cashflow
1 30.000.000 0,862 25. 860.000 0,740 19.136.400
2 30.000.000 0,743 22.290.000 0,548 12.214.920
3 30.000.000 0,640 19.200.000 0,406 7.795.200
4 30.000.000 0,552 24.840.000 0,301 7.476.840
10.000.000
5.000.000
TPV Of Cash Flow 92.190.000 46.623.360
Investment 66.036.000 66.036.000
Net Present Value 26.154.000 -19.412.640
IRR Dengan Interpolasi
NPV rr
IRR = rr + x (rt – rr)
TPV rr – TPV rt
26.154.000
IRR = 16% + x (35% - 16%)
92.190.000 - 46.623.360
26.154.000
IRR = 16% + (19%)
45.566.640
IRR = 16% + ( 0,5739725378 x 19% )
IRR = 16% + 10,90%
IRR = 26,9%
BAB V
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
A. Penyaluran Ilmu
Penyaluran ilmu dilakukan kepada masyarakat disekitar akan proses pembuatan ikan asin
awal sampai akhir, dengan cara mempekerjakan masyarakat disekitar tempat usaha.
B. Penyerapan tenaga kerja
Penyerapan tenaga kerja diambil dari lingkungan tempat usaha didirikan.
C. Dampak terhadap lingkungan masyarakat
Dampaknya pada lingkungan masyarakat mempunyai dampak positif yaitu mengurangi
angka pengangguran yang akhir akhir ini semakin banyak dengan adanya usaha ini
masyarakat disekitar lingkungan usaha bisa dapat pekerjaan dari usaha tersebut.
D. Dampak terhadap usaha/industry/produk lain
Mempunyai dampak positif sekaligus dampak negatif :
- Dampak positif tersebut adalah dampak terhadap industry dan juga usaha sendiri
yaitu dengan adanya usaha ini industry dan usaha sendiri akan mengalami kenaikan
permintaan terhadap pembelian ikan asin sehingga karena tingginya permintaan ikan
asin para pembuat ikan asinn akan lebih menginovasi produk ikan asinnya dengan
lebih kreatif.
- Dampak negatif tersebut adalah dampak terhadap produk lain karena dengan adanya
produk ikan asin produk lain akan mengalami penurunan permintaan dikarenakan
ikan asin bisa disimpan dalam waktu yang lama berbeda dengan produk produk lain
seperti roti.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih suatu usaha perlu
mengetahui terlebih dahulu berbagai macam hal yang berhubungan dengan usaha yang
didirikan.Seperti mengetahui peluang usaha, lokasi yang strategis,pemasaran produk dan aspek-
aspek lain yang berkenaan dengan pendirian usaha, sehingga usaha yang akan dijalankan
dapat berjalan dengan baik.Usaha pengolahan ikan asin ini merupakan suatu usaha skala kecil
yang dapat membantu menciptakan lapangan usaha baru,sehingga mengurangi pengangguran.
Usaha ini tidak memerlukan modal yang sangat besar,namun memerlukan perencanaan yang
matang.
B. Saran
Dalam mendirikan usaha sebaiknya dipersiapkan segala sesuatunya dengan matang dan tepat
sehingga usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.Dalam berwirausaha diperlukan
keyakinan, percaya diri, dan keuletan.Semangat wirausaha harus selalu tertanam dalam diri
kita.Jangan mudah menyerah menghadapi berbagai hambatan dan masalah.

Anda mungkin juga menyukai