Anda di halaman 1dari 3

EROSI DAN KONSERVASI LAHAN

SINOPSIS JURNAL

DISUSUN OLEH
FIRMAN MAULANA
2010416310039
C

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI GEOGRAFI

2022
JUDUL : COASTAL LANDFORM AND ITS INDICATIVE RISK OF
CHANGES THROUGH INTEGRATED SATELLITE AND ON GROUND
OBSERVATIONS FOR COASTAL DEVELOPMENT AND REVITALISATION IN
PATI, CENTRAL JAVA

NAMA PENULIS : TUBAGUS SOLIHUDDIN, HADIWIJAYA LESMANA SALIM, EVA


MUSTIKASARI & AIDA HERIATI

TAHUN :2019
SINOPSIS
Pengelolaan pantai yang tepat harus mempertimbangkan proses pantai berdasarkan kondisi
bio-fisik lingkungan pesisir tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentang alam
pesisir dan ketidakstabilan serta kerentanannya melalui penafsiran citra satelit, peta tematik,
dan pengamatan lapangan. Bentang alam Pantai Pati sebagian besar dicirikan oleh pantai
berlumpur dengan ~1 km rataan lumpur pasang surut maju ke arah laut dan dataran pantai
mundur ke arah darat. Ekosistem mangrove, terutama jenis Avicennia, menempati sebagian
Pantai Pati yang tumbuh pada substrat lumpur terutama pada muara cabang-cabang sungai
yang mengalirkan air dari daratan. Dataran pesisir sebagian besar digunakan untuk tambak
garam dan kolam ikan. Berdasarkan kondisi geologi, karakteristik pantai, dan proses
oseanografi, Pesisir Pati memiliki tingkat risiko perubahan bentang alam sedang hingga
tinggi dengan perubahan garis pantai lebih dari 1 m/tahun dan 5 hingga 10 tahunan genangan
pantai yang ditimbulkan oleh proses erosi dan sedimentasi. Penelitian ini memberikan dasar
pemahaman dalam menilai skala waktu dan ruang dari indikasi proses penyebab perubahan
morfologi pesisir untuk tujuan perencanaan dan pengelolaan wilayah pesisir.

Managament zona pesisir terpadu dan perencanaan tidak dapat diterapkan dengan tepat
sampai ada adalah pemahaman yang lebih baik tentang geomorfik dan proses oseanografi;
dulu dan sekarang. Si temuan signifikan dari penelitian ini adalah bahwa garis pantai Pati
sebagian besar berkembang pesat selama 7 dekade terakhir dari utara Tayu ke pantai
Batangan mulai dari yang rendah ±3 m hingga tinggi ±15 m per tahun. Erosi masif juga
tercatat di Pantai Dukuh Seti dengan tingkat ±3 m setahun yang berbeda untuk tahun 1944-
1989 dan ±15 setahun untuk 1998-2018. Ketika perubahan yang ada ini dikombinasikan
dengan potensi perubahan, risiko indikatif perubahan bentang alam di Pati, Jawa Tengah
sudah melalui dikategorikan sebagai kompartemen berisiko sedang-tinggi. Hal ini
menandakan bahwa pantai Pati memiliki medium hingga ketidakstabilan dan kerentanan yang
tinggi karena erosi dan Sedimentasi. Langkah-langkah harus diambil untuk melindungi garis
pantai dan kegiatan ekonomi terkait dan untuk merencanakan dan mengelola garis pantai di
masa depan. Perlindungan mungkin termasuk perkebunan dan rehabilitasi mangrove
penguatan ekosistem dan kelembagaan untuk pembangunan dan perencanaan zona pesisir
yang tahan iklim.

Anda mungkin juga menyukai