Anda di halaman 1dari 92

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PADAPEMBIAYAAN

BSI GRIYA HASANAH DI BANK SYARIAH INDONESIA (BSI)


KCP KENCONG

SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan mem
Gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Akuntansi Syariah

Disusun dan diajukan oleh : Della Kus Febriyanti E20183108

Pembimbing :
Ana Pratiwi, M.S.A
NIP. 198809232019032003

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
202I
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PADAPEMBIAYAAN
BSI GRIYA HASANAH DI BANK SYARIAH INDONESIA
(BSI) KCP KENCONG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Untuk memenuhi s
Gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Akuntans

Oleh :

Della Kus Febriyanti E20183108

Disetujui Pembimbing :

Ana Pratiwi, M.S.A


NIP. 198809232019032003

i
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PADAPEMBIAYAAN
BSI GRIYA HASANAH DI BANK SYARIAH INDONESIA (BSI)
KCP KENCONG

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu


Persyaratan memperoleh gelar Sarjana Akuntansi
(S.Akun) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi Akuntansi Syariah

Hari : Selasa
Tanggal : 28 Juni 2022

Tim Penguji

Ketua Sekretaris

Dr. H. Saihan, S.Ag., M.Pd.I Nadia Azalia Putri, M.M


NIP. 197202172005011001 NIP. 199403042019032019

Anggota:
1. Dr. Nurul Widyawati IR, S.Sos, M.Si ( )
2. Ana Pratiwi, M.S.A ( )

Menyetujui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Dr.Khamdan Rifa’i, S.E., M.Si


NIP.196808072000031001

iii
MOTTO

‫َﻓﺎ‬ ‫َا َ ٍﻞ ﱡﻣ َﺴ‬ ‫ٰا َﻣ ُ ْ ٓﻮا ِا َذا َﺗ َﺪا َﻳ ْ ُﺘ ْﻢ ﺑِ َﺪ ْﻳ ٍﻦ ِا‬ َ ْ ِ ‫ﻳ َﺎﱡﻳ َﻬﺎ ﱠا‬

‫ْﻜ ُ ْﺐﱠﺑ ْ َﻨ ُﻜ ْﻢ‬ َ ْ ‫ْﻛ ُ ُﺒ ْﻮ ُۗه َو‬

‫ل‬
ۖ ِ ‫ِﺗ ٌﺐۢ ﺑِ ﺎﻟ َﻌ ْﺪ‬ َ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak
1
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
Al-Qur’ân dan Terjemahan, 2:282.
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu
menuliskannya dengan benar”. (QS. Al-Baqarah Ayat 282)1

i
PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang

yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat

terlaksanakan. Dan sebagai tanda terimakasih, saya persembahkan karya

sederhana ini kepada :

1. Kedua orangtua saya Ibu (Ari Wiyanti) dan Ayah (Kusno Sujarwadi)

tersayang yang tiada hentinya untuk mendoakan putri tercintanya, adik-

adik saya (Zimran dan Bella), seluruh keluarga besar saya yang selalu

mendoakan dan memberi semangat hingga saat ini , serta pasangan hidup

saya (Muhammad Rizal Efendi) yang selalu memberi semangat dan

menemani dalam hal apapun.

2. Teman baik saya (Vega dan Ariska) yang sudah memberi saya dukungan

dan membantu saya dalam banyak hal.

3. Segenap guru dan dosen, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat dan

barokah, aamiin

4. Teman-teman seperjuangan Akuntansi Syariah 2018 kelas Akuntansi

Syariah 3 yang telah mendukung segala hal hingga skripsi selesai.

5. Almamater UIN KHAS Jember yang memberikan kesempatan untuk

menuntut ilmu dan pengalaman bagi penulis.

v
KATA PENGANTAR

‫ِﺑ ْﺴ ِﻢ اﻟٰ ّﻠِ ﻪ اﻟﱠ ﺮ ْﺣ ٰﻤ ِﻦ اﻟﱠ ِﺮْﺣ ﻴ ِﻢ‬

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji hanya milik Allah SWT, yang telah memberikan peneliti

banyak kenikmatan, baik nikmat Iman, Islam dan kesehatan sehingga peneliti

mampu menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul“ANALISIS

PENERAPAN AKUNTANSI PADA PEMBIAYAAN BSI GRIYA

HASANAH DI BANK SYARIAH INDONESIA BSI KCP

KENCONG”.Sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana strata I

(S1)dengan lancar tanpa hambatan suatu apapun. Sholawat beserta salam

senantiasa tersanjungkan kepada beliau baginda Nabi Muhammad SAW, seorang

Nabi yang patut diteladani baik perkataan maupun perbuatan beliau, dan mudah-

mudahan kelak kita akan mendapatkan syafa’at beliau di yaumil akhir. Amin.

Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan

untuk menyelesaikan pendidikan Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember guna mendapatkan

gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun).

Didalam upaya penyelesaian skripsi ini, peneliti telah menerima banyak

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti

mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM. Selaku Rektor UIN KHAS

Jember

v
2. Bapak Dr. Khamdan Rifa’i S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN KHAS Jember

3. Bapak Daru Anondo, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Syariah

4. Ibu Ana Pratiwi, M.S.A dan Bapak Daru Anondo, SE., M.Siselaku Dosen

Pembimbing yang telah memberi bimbingan dan pengarahan dalam skripsi

ini.

5. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah

sabar dan ikhlas mendidik dan memberi ilmu pengetahuan kepada penulis.

6. Seluruh karyawan Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Kencong Jember

atas segala wawancara dan sumber informasi yang telah diberikan

sehingga penelitian ini bisa berjalan dengan lancar

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna.

Penulis sangat berharap atas kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di

masa akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk pembaca. Amin ya

Robbal Alamin.

Jember, 23 Mei 2022

Della Kus Febriyanti


E20183108

v
ABSTRAK

Della Kus Febriyanti, Ana Pratiwi, 2022 : Analisis Penerapan Akuntansi Pada
Pembiayaan BSI Griyah Hasanah Di Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP
Kencong.

Dalam PSAK No 102 dijelaskan tentang pembiayaan murabahah. Pembiayaan


murabahah merupakan transaksi jual beli sistem pembayarannya bisa dilakukan
secara tunai ataupun secara angsuran. Untuk seluruh transaksi murabahah LKS
harus tunduk pada PSAK No 102 sebagai pedoman dalam proses pengukuran,
pengungkapan dan penyajian laporan keuangan. Pembiayaan dengan akad
murabahah menjadi skema pembiayaan yang paling banyak disalurkan oleh bank
kepada nasabah. Oleh karena itu BSI KCP Kencong mengungkapkan bahwa
produk pembiayaan yang paling dominan diantara akad yang lain adalah
pembiayaan murabahah.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti menfokuskan penelitian dengan


lingkup yaitu “apakah penerapan Akuntansi pada pembiayaan BSI Griya Hasanah
di BSI KCP Kencong telah sesuai dengan PSAK No 102”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif
dengan jenis penelitian deskriptif dengan subjek penelitian menggunakan
purposive dan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah reduksi data,
penarikan kesimpulan dan penyajian data.Untuk menguji keabsahan data, peneliti
menggunakan triagulasi sumber.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BSI KCP Kencong belum sepenuhnya
sesuai dengan PSAK 102, karena BSI KCP Kencong tidak menerapkan aturan
yang sesuai dengan PSAK 102 yang menyatakan bahwa denda bagi nasabah yang
terlambat membayar diterima dan diakui sebagai dana kebajikan. BSI KCP
Kencong tidak mengenakan denda dalam bentuk apapun berdasarkan keputusan
pihak BSI KCP Kencong.

Kata kunci: Penerapan Akuntasi, PSAK 102, Pembiayaan Murabahah

vi
ABSTRACT

Della Kus Febriyanti, Ana Pratiwi, 2022 : Analysis of Accounting Applications


in Financing BSI Griyah Hasanah at Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP
Kencong.

In PSAK No. 102 it is explained about murabahah financing. Murabaha financing


is a sale and purchase transaction whose payment system can be done in cash or
in installments. For all murabahah transactions, LKS must comply with PSAK No.
102 as a guide in the process of measuring, disclosing and presenting financial
statements. Murabahah financing is the most widely distributed financing scheme
by banks to customers. Therefore, BSI KCP Kencong revealed that the most
dominant financing product among other contracts was murabahah financing.

Based on the above background, the researchers focused on research with a


scope, namely "whether the application of accounting for the financing of BSI
Griya Hasanah at BSI KCP Kencong is in accordance with PSAK No. 102"

The method used in this study is a qualitative research method with descriptive
research type with the research subject using purposive and data collection
methods by observation, interviews, and documentation. Meanwhile, the data
analysis used was data reduction, conclusion drawing and data presentation. To
test the validity of the data, the researcher used source triagulation.

The results of this study indicate that BSI KCP Kencong is not fully in accordance
with PSAK 102, because BSI KCP Kencong does not apply the rules in
accordance with PSAK 102 which states that fines for customers who are late in
paying are accepted and recognized as benevolence funds. BSI KCP Kencong
does not impose fines in any form based on the decision of BSI KCP Kencong.

Keywords: Accounting Implementation, PSAK 102, Murabahah Financing

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................iii
MOTTO.............................................................................................................iv
PERSEMBAHAN...............................................................................................v
KATA PENGANTAR........................................................................................vi
ABSTRAK..........................................................................................................viii
ABSTRACT........................................................................................................ix
DAFTAR ISI.......................................................................................................x
DAFTAR TABEL...............................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Fokus Masalah......................................................................................6
C. Tujuan Penelitian..................................................................................6
D. Manfaat Penelitian................................................................................6
E. Definisi Istilah......................................................................................7
F. Sistematika Pembahasan.......................................................................8
BAB II PEMBAHASAN
A. Penelitian Terdahulu.............................................................................11
B. Kajian Teori..........................................................................................22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian...........................................................34
B. Lokasi Penelitian..................................................................................34
C. Subyek Penelitian.................................................................................35
D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................35
E. Analisis Data.........................................................................................37
F. Keabsahan Data....................................................................................38
G. Tahap-tahap Penelitian.........................................................................38

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA


x
A. Gambaran Obyek Penelitian.................................................................42
B. Penyajian Data dan Analisis.................................................................51
C. Pembahasan Temuan............................................................................59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................65
B. Saran.....................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................67

LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1. Matrik Penelitian
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian
Lampiran 3. Surat Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 4. Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran 5. Pedoman Wawancara
Lampiran 6. Jurnal Penelitian
Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 8. Biodata penulis

x
DAFTAR
Hal
1. Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu.....................20
2. Tabel 4.1 Analisis Perbandingan..............................................................59

x
DAFTAR
Hal
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BSI KCP Kencong...........................................45

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pembangunan sebuah negeri salah satu faktor penting yang

mempengaruhinya, yaitu didukung dengan adanya sistem keuangan negara

yang sehat dan stabil. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat tiga elemen

sistem keuangan penting yang dimiliki oleh Indonesia yaitu sistem lembaga

keuangan bukan bank, sistem perbankan dan sistem moneter. Dari ketiga

elemen sistem keuangan tersebut, berhubungan dengan proses pencatatan

akuntansi yang tidak dapat dipisahkan.1

Saat ini akuntansi di Indonesia semakin berkembang, dengan

munculnya akuntansi berbasis syariah yang biasanya dikenal dengan sebutan

akuntansi syariah. Terbentuknya akuntansi syariah sendiri dari nilai-nilai

ajaran islam, saat ini banyaknya sektor perekonomian yang melaksanakan

bisnis berprinsip syariah, hal itu didukung karena semakin meningkatnya

moralitas masyarakat islam. Dalam aktivitas tersebut menjadi gejala

pengembangan akuntansi sebagai pedoman bagi masyarakat muslim dalam

kehidupan sosial ekonominya. Dapat disimpulkan, bahwa Akuntansi syariah

ialah komponen baru dari ilmu akuntansi yang berkembangdidasarkan dengan

etika serta nilai-nila syariat islam.2

Pengembangan lembaga keuangan syariah, selaras juga dengan

berkembangnya rencana Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).


1
Adiwaman Karim, Bank Islam Analisis fiqih dan keuangan, (Jakarta: IIT Indonesia, 2003), 25.
2
Sofyan Syafri Harahap, Menuju Perumasan Teori Akuntansi Islam, (Jakarta : Pustaka Quantum,
2001), 38.

1
2

Maka, perusahaan ataupun lembaga membutuhkan proses pencatatan

akuntansi serta memiliki kewajiban untuk mencatat aktivitas-aktivitas

akuntansi yang dijalankan oleh perusahaan. Dengan demikian setiap

perusahaan juga menyuguhkan konsep untuk menjadi latar penyusunan serta

penyajian laporan keuangan bagi penggunanya.3

Seperti bank pada umumnya, Bank syariah juga mempunyai manfaat

sebagai penghimpun serta penyalur dana kepada nasabah, untuk menyalurkan

dana tersebut bank syariah memiliki beberapa produk antara lain produk jasa

perbankan, produk sosial, produk pembiayaan, dan produk pendanaan.

Pengertian Bank syariah sendiri yaitu lembaga keuangan yang mempunyai

kegiatan utama menyalurkan pembiayaan ataupun jasa lainnya dalam hal

pembayaran dan mengedarkan uang/money yang dioperasikan sesuai prinsip

syariat islam.4

Secara umum bank syariah menawarkan jenis produk yang terdapat

pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.59 yang

membahas mengenai akuntansi perbankan syariah secara umum, pembahasan

tersebut menjelaskan mengenai pengakuan dan pengukuran serta penyajian

laporan keuangan produk yang disarankan oleh bank syariah. Produk-produk

yang terdiri dari isthisna, mudharabah, musyarakah, murabahah, salam dan

ijarah dijelaskan lebih daalam pada PSAK No. 102 sampai dengan No. 107.

Prinsip operasionalnya bank syariah dengan produk-produk tersebut

3
Renny Wulandari, “Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Syariah Dalam Penyajian Laporan
Keuangan Baitul Maal Wa Tamwil Di Pontianak”, (Jurnal Repository Vol. 2 No. 1, 2019), 2.
4
Muhammad, ManajemenDana Bank Syariah, (Depok: Rajawali Pers, 2017), 3.
3

dikuatkan dan dijelaskan oleh fatwa Dewan Syariah Nasional MUI dalam

DSN MUI No. 4 sampai dengan 9.5

Kegiatan yang menjadi pilar di perbankan syariah yaitu Pembiayaan.

Produk transaksi pembiayaan perbankan syariah yang menjadi favorit yaitu

murabahah. Hal tersebut tercantum pada laporan posisi keuangan PT. Bank

Syariah Indonesia Tbk tercatat piutang pembiayaan murabahah pada 31

Desember 2021 mencapai Rp. 101,18 triliun dan mengalami kenaikan pada

31 Maret 2022 mencapa Rp. 106, 58 triliun yang membuktikan bahwa

pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan unggulan di perbankan

syariah. Pembiayaan murabahah diartikan sebagai suatu transaksi jual-beli,

namun penjual harus menyatakan harga beli kepada pembeli dengan

tambahan keuntungan (margin) yang telah disetuju bersama. Pada

pelaksanaan sistem pembayaran tersebut bisa dilaksanakan secara tunai

ataupun angsur.6

Penerapan akuntansi murabahah yang ada di Perbankan Syariah

membutuhkan kesesuaian dengan PSAK No. 102 dan nilai-nilai normatif

syariah Islam. Dalam penerapan sistem syariah, tentunya telah diaatur sistem

perlakuan akuntansi yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Dalam

pembiayaan murabahah untuk menentukan metode pengukuran akuntansi,

harus adanya kesesuaian dengan ketentuan perbankan dan ketentuan syariah

yang telah diatur dan ditetapkan sehingga dapat membentuk suatu karakter

5
Atik Emilia Sula, “Reformulasi Akad Pembiayaan Murabahah Dengan Sistem Musyarakah
Sebagai Inovasi Produk Perbankan Syariah” (Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XIII
Universitas Trunojoyo Madura, 2010), 4.
6
Wiroso, Akuntansi Transaksi Syariah, (Jakarta : IAI, 2010), 74.
4

integritas good governance (tata kelola yang baik) dan good market (pasar

yang baik), serta dapat mencapai kesejahterahan yang hakiki secara material

yang berkelanjutan dan spiritual bagi kehidupan seluruh manusia.7

Salah satu kebutuhan dasar manusia yaitu rumah yang digunakan

sebagai tempat tinggal, sehingga rumah banyak diinginkan oleh masyarakat

bagi yang baru saja menikah atau yang memiliki tujuan untuk investasi.

Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan rumah ataupun renovasi rumah,

saat ini banyak perbankan syariah yang menawarkan jasa layanan kredit yaitu

Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang dikhususkan untuk nasabah yang

menginginkan pinjaman untuk secara angsuran, munculnya jasa layananan

Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dikarenakan tingginya kebutuhan

memiliki rumah.8 Developer perumahan bekerjasama dengan lembaga

keuangan atau Bank yang ingin memfasilitasi masyarakat yang berencana

memiliki rumah melalui pemberian fasilitas kredit yaitu Kredit Kepemilikan

Rumah (KPR). Seperti produk pembiayaan konsumtif milik Bank Syariah

Indonesia (BSI) yaitu BSI Griya Hasanah, Produk tersebut menjadi unggulan

banyak diminati oleh para nasabah. Dengan Produk Pembiayaan BSI Griya

Hasanah nasabah dapat memiliki rumah dengan DP 0%, cicilan ringan serta

besaran margin sebesar 6%-8% serta dapat meringankan masyarakat untuk

memiliki rumah. KPR Syariah Murabahah mempunyai kelebihan bunga yang

flat selama masa tenor.

7
Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah Konsep dan Implementasi PSAK Syariah,
(Yogyakarta: P3EI Press, 2008), 81 .
8
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2016), 25.
5

Pada penerapan pembiayaan KPR yang termasuk dalam pembiayaan

murabahah, perlakuan akuntansinya perlunya suatu standart agar proses

akuntansinya benar, dipercaya, dipahami, dapat dibandingkan, serta relevan.

Dari hal tersebut, peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui penerapan

akuntansi pembiayaan KPR yang termasuk pada pembiayaan murabahah

yang sesuai PSAK No.102 yang diukur berdasarkan pengakuan dan

pengukuran, penyajian serta pengungkapan. Penelitian oleh Sri Astika (2018)

menemukan bahwa kesesuaian PSAK No.102 mengenai pembiayaan

murabahah yang terdapatdi PT Bank BNI Syariah Cabang Makassar belum

sepenuhnya sesuai, dikarenakan tidak diterapkannya denda bagi nasabah yang

telat membayar serta diterima dan diakui sebagai dana kebajikan yang

tertuang dalam aturan PSAK 102.9

Peneliti memimilih Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Kencong

karena BSI KCP Kencong merupakan satu-satunya Bank Syariah yang ada di

Desa Kencong. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Denis selaku

Operational Staff BSI KCP Kencong memiliki produk unggulan pembiayaan

konsumtif yakni Pembiayaan Murabahah BSI Griya Hasanah yang bergerak

pada pembiayaan KPR.10 Kencong merupakan salah satu Desa di wilayah

Jember Selatan yang pembangunan perumahannya semakin berkembang. BSI

KCP Kencong merupakan hasil marger dari PT. BNI Syariah dimana dari

fenomena penelitian terdahulu yang mengatakan PT. BNI Syariah tidak

9
Sri Astika, “Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK 102 Pada Pembiayaan
Murabahah Di PT Bank BNI Syariah Cabang Makasar”(Skripsi Universitas Muhammadiyah
Makassar, 2018), 72.
10
Denis Bagus T, diwawancara oleh penulis, Jember, 15 November 2022
6

menerapkan sistem denda dalam bentuk apapun berdasarkan keputusan

Dewan Pengawas Syariah PT Bank BNI Syariah. Dari hal tersebut peneliti

ingin mengetahui apakah perusahaan yang sudah merger menjadi Perbankan

Syariah terbesar di Indonesia ini sudah menerapkan Peryataan Standar

Akuntansi Keuangan yang berlaku atau masih menjalankan kebijakan dari

lembaga keuangan terdahulu.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka judul yang digunakan penulis

adalah ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PADA PEMBIAYAAN

BSI GRIYA HASANAH DI BANK SYARIAH INDONESIA (BSI) KCP

KENCONG.

B. Fokus Masalah

Fokus masalah penelitian ini ialah Bagaimana Kesesuaian Penerapan

Akuntansi Pada Produk Pembiayaan BSI Griya Hasanah di BSI KCP

Kencong Berdasarkan PSAK 102 ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ialah Untuk Mengetahui Kesesuaian

Penerapan Akuntansi Pada Produk Pembiayaan BSI Griya Hasanah di BSI

KCP Kencong Berdasarkan PSAK 102.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi peneliti

Dapat menambah wawasan yang integral untuk disiplin ilmu yang

berhubungan dengan penerapan akuntansi pada Pembiayaan Murabahah

(BSI Griya Hasanah)di BSI KCP Kencong menurut PSAK 102.


7

2. Bagi Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam

menambah wawasan ilmiah dan wawasn ekonomi di lingkungan

Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember dalam hal penerapan

akuntansi pembiayaan murabahah BSI Griya Hasanah di BSI KCP

Kencong menurut PSAK 102.

3. Bagi BSI KCP Kencong

Penelitian ini semoga bisa menjadi masukan bagi pihak-pihak

terkait, selain itu landasan teori yang ada dalam penelitian inimenjadi

kontribusi bagi lembaga agar bisa menerapkan akutansi pembiayaan

murabahah sesuai ketentuan

4. Bagi Masyarakat

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah

informasi dan edukasi terkait penerapan akuntansi pada pembiayan

murabahah (BSI Griyah Hasanah) menurut PSAK 102.

E. Definisi Istilah

1. Penerapan Akuntansi

Penerapan Akuntansi merupakan suatu pelaksanaan kegiatan yang

melakukan pengumpulan dan pengelolaan data dari transaksi-transaksi

serta kejadian yang berkaitan dengan keuangan, mulai dari penyusunan

data sampai penyusunan laporan keuangan.11

11
Mulyadi, Sistem Akuntansi, (Jakarta : Salemba Empat, 2001), 2.
8

2. Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan Murabahah ialah suatu transaksi jual-beli dimana

penjual menyatakan harga perolehan kepada pembeli dengan tambahan

keuntungan (margin) yang telah disetujui bersama. Sistem pembayarannya

bisa secara tunai ataupun secara angsuran (cicil).

3. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 102 (PSAK 102)

PSAK 102 ialah suatu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan

Akuntan Indonesia (DSAK IAI) mengenai Akuntansi Murabahah yang

mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi

murabahah.12

4. Bank Syariah

Bank syariah ialah suatu lembaga keuangan yang sistem

pengoprasiannya tidak terdapat adanya bunga. Bank syariah yaitu suatu

lembaga keuangan atau perbankan yang beroprasi serta produk

didalamnya didasarkan pada syariat islam. Bank syariah juga mempunyai

manfaat sebagai penghimpun serta penyalur dana kepada nasabah.13

F. Sistematika Pembahasan

Pada proses penyusunan laporan penelitian terdapat beberapa proses,

yang dimana didalamnya terdapat beberapa penjelasan mengenai

pendahuluan hingga penutup. Dalam sistematika pembahasan format

penulisannya menggunakan deskritif naratif. Topik kajian yang dibahas

12
IAI, Standar Akuntansi Keuangan 102.2, (Jakarta: Salemba Empat, 2008).
13
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Depok: Rajawali Pers 2017), 2.
9

disampaikan secara jelas sehingga nampak alur penelitian yang dilakukan

dari awal hingga akhir. Berikut paparan terkait sistematika pembahasan :

BAB I : Penjelasan pada bagian ini terdapat beberapa point penting yang

diantaranya latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan pada penelitian,

manfaat dari penelitian tersebut, definisi beberapa istilah yang ada

padapenelitian tersebut dan yang terakhir uraian atau sistematika

pembahasan.

BAB II : Dalam bagian ini terdapat beberapa pemaparan tentang kajian

kepustakaan dimana diantaranya yaitu penelitian yang sudah dilakukan

penelitian sebelumnya yang relevan dengan yang peneliti lakukan sekarang

dan teori dari beberapa sumber yang diajukan acuan yaitu Penerapan

Akuntansi Pembiayaan Murabahah Berdasarkan PSAK No.102.

BAB III : Proses penjelasan pada bab ini mencangkup mengenai metode

yang dipakai oleh peneliti ketika melakukan penelitian yang mana

didalamnya mencangkup jenis penelitian yang dipakai, lokasi mana yang

dijadikan penelitian, subjek yang ada pada penelitian, Teknik pengumpulan

data, analisis data yang digunakan, keabsahan data, dan juga langkahlangkah

pada saat proses penelitian.

BAB IV : Bab ini berisikan penguraian perihal penyajian data penelitian

sekaligus menggunakan analisisnya, dijelaskan menggunakan ilustrasi objek

penelitian, penyajian data serta analisis, pembahasan temuan yang

menyajikan data penerapan akuntansi pada pembiayaan murabahah di Bank

Syariah Indonesia (BSI) KCP Kencong.


1

BAB V : Ketika jawaban dari rumusan masalah sudah terjawab maka pada

bab ini berisikan mengenai kesimpulan atas jawaban yang dimaksud. Pada

bagian ini juga membahas mengenai saran yang disampaikan untuk

lokasi penelitian dan juga untuk peneliti yang akan datang.


1

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya sebagai referensi bagi peneliti untuk

melaksanakan sebuah penelitian mengenai judul ini. Maka dari itu penelitian

terdahulu ini berisikan mengenai penelitian yang sebelumnya sudah

dilakukan kurang lebih 5 tahun penelitiannya hingga saat ini, lalu peneliti

merangkum hasil penelitiannya yang diperoleh dari skripsi, tesis, karya

ilmiah, dan lain-lain. Dari sini dapat dilihat tingkat orisinalitas penelitian

yang dilakukan :

1. Sri Astika, “Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK

102 Pada Pembiayaan Murabahah Di PT Bank BNI Syariah Cabang

Makasar” (2018), Universitas Muhammadiyah Makassar.

Fokus pada penelitian ini adalah apakah penerapan perlakuan

akuntansi pembiayaan murabhah pada PT Bank Syariah Cabang

Makassar telah sesuai dengan PSAK No.102?

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuliatatif, peneliti

menggunakan instrument utama dalam mengumpulkan data dengan

wawancara. Hasil penelitian yang diperoleh adalah pada PT Bank BNI

Syariah Cabang Makassar belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK 102,

karena PT Bank BNI Syariah Cabang Makassar tidak menerapkan aturan

yang sesuai dengan PSAK 102 yang menyatakan bahwa denda bagi

11
1

nasabah yang terlambat membayar diterima dan diakui sebagai

dana kebajikan.14

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti adalah pada fokus masalah yang akan diteliti. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah objek

kajiannya.

2. Dolly Rahmatullah, “Analisis Penerapan Akuntansi Syariah

Berdasarkan PSAK 102 Tentang Pembiayaan Murabahah Pada PT.

BPRS Puduarta Insani” (2018), UIN Sumatera Utara.

Fokus penelitian ini adalah apakah pengukuran, penyajian, dan

pengungkapan transaksi pembiayaan murabahah telah disusun dan

disajikan dengan PSAK 102?

Hasil penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan pembiayaan

murabahah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani telah

disusun dan disajikan sesuai dengan PSAK 102 tentang pembiayaan

murabhah, tetapi BPRS Punduarta Insani hanya menjalankan murabahah

dengan pesanan. Masih ada kendala dalam penerapan pembiayaan

murabahah yaitu belum banyak bekerjasama dengan pihak ketiga atau

supplier dalam memenuhi barang yang diinginka nasabah.15

14
Sri Astika, “Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK 102 Pada Pembiayaan
Murabahah Di PT Bank BNI Syariah Cabang Makasar” (Skripsi Universitas Muhammadiyah
Makassar, 2018), 72.
15
Dolly Rahmatullah, “Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK 102 Tentang
Pembiayaan Murabahah Pada PT. BPRS Puduarta Insani” (Skripsi UIN Sumatera Utara, 2018),
59.
1

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti adalah objek kajian membahas mengenai penerapan

akuntansi pada pembiayaan. Sedangkan perbedaan penelitian ini pada

objek penelitiannya.

3. Odi Riski, “Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Sistem Bagi Hasil

Dalam Program Tabungan Pada PT Bank Syariah Mandiri KC Medan”

(2019), Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.

Fokus penelitian ini adalah bagaimanakah perhitungan sistem

bagi hasil program tabungan akad mudharabah di Bank Syariah Mandiri?

Hasil penelitian ini adalah bahwa PT. Bank Syariah Mandiri KC

Medan memakai metode profit sharing dalam prinsip bagi hasil atas

pembiayaan mudharabah, dimana pendapatan usaha dikurangi dengan

beban usaha untuk mendapatkan pendapatan usaha tersebut. Membayar

pokok denda yang dikenakan kepada nasabah (mudharib) yang terlambat

membayar pokok pembiayaan. Denda yang dikenakan kepada nasabah

diakui oleh PT. Bank Syariah Mandiri KC Medan sebagai pendapatan

non operasional dan digunakan untuk dana sosial (zakat, infaq,

shadaqah).16

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti adalah metode penelitiannya dengan menggunakan metode

16
Odi Riski, “Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Sistem Bagi Hasil Dalam Program
Tabungan Pada PT Bank Syariah Mandiri KC Medan” (Skripsi Universitas Pembangunan
Panca Budi Medan, 2019), 66.
1

kualitatif. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang

akan dilakukan oleh peneliti adalah fokus penelitian yang akan dibahas.

4. Syairotun Nafiah, “Penerapan Standart Akuntansi Keuangan Syariah

Untuk Pembiayaan Murabahah, Mudharabah Serta Kesesuaian Dengan

PSAK Syariah No 102,105 Pada KSU BMT Ben Makmur Kenduren,

Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak” (2019), Universitas Semarang.

Fokus penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan akuntansi

syariah murabahah dan mudharabah di KSU BMT Ben Makmur

Kenduren?

Hasil penelitian ini adalah mengenai praktik murabahah dan

mudharabah pada KSU BMT Ben Makmur yang berada di Desa

Kenduren Kecamatan Wedung Kabupaten Demak belum sepenuhnya

menerapkan prinsip Akuntansi Syariah yaitu PSAK No 102 & 105 yang

telah ditetapkan.17

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti adalah objek penelitiannya.

5. Halimur Rahman, “Analisisi Penerapan Akuntansi Musyarakah

Berdasarkan PSAK No. 106 Pada Bank Syariah Mandiri Cabang

Malang” (2019), UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

17
Syairotun Nafiah, “Penerapan Standart Akuntansi Keuangan Syariah Untuk Pembiayaan
Murabahah, Mudharabah Serta Kesesuaian Dengan PSAK Syariah No 102,105 Pada KSU BMT
Ben Makmur Kenduren, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak” (Skripsi Universitas
Semarang, 2019), 58.
1

Fokus penelitian ini adalah bagaimana analisis penerapan

akuntansi terhadap pembiayaan musyarakah berdasarkan PSAK No. 106

pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Malang?

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan akuntansi

musyarakah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Malang meliputi

pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan telah sepenuhnya

sesuai dengan PSAK No. 106.18

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti adalah metode penelitiannya menggunakan metode

deskriptif kualitatif. Sedangakan perbedaan penelitian ini dengan

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah objek kajian ini

membahas pembiayaan musyarakah di Bank Syariah.

6. Rizky Kurniawati, “ Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Pada

Pembiayaan Murabahah Bersadasarkan PSAK No.102 (Studi Pada PT.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Suriyah Cabang Semarang)” (2019),

Universitas Wahid Hasyim.

Fokus penelitian ini adalah analisis kesesuaian penerapan

akuntansi untuk pembiayaan murabahah yang diterapkan dalam BPRS

Suriyah Cabang Semarang berdasarkan PSAK No.102.

Hasil dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa

perlakuan akuntansi pembiayaan murabahah pada BPRS Surya Cabang

18
Halimur Rahman, “Analisisi Penerapan Akuntansi Musyarakah Berdasarkan PSAK No. 106
Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Malang” (Skripsi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,
2019), 110.
1

Semarang yang meliputi (1) pengakuan dan pengukuran akuntansi

terhadap pembiayaan murabahah pada BPRS Surya Cabang Semarang

belum sesuai dengan PSAK 102 termasuk dalam pencatatan transaksi

karena dalam metode pembiayaan murabahah BPRS Surya tidak

menggunakan murabahah pesanan atau tanpa pesanan sehingga BPRS

Suriyah tidak mencatat harga perolehan sebagai persediaan. (2)

pengungkapan akuntansi terhadap pembiayaan murabahah pada BPRS

Suriyah Cabang Semarang telah sesuai dengan PSAK No. 102 dan (3)

penyajian akuntansi pembiayaan murabahah belum sesuai dengan PSAK

No. 102 karena dalam perhitungan saldo piutang murabahah tidak

dikurangi penyisian kerugian piutang.19

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti adalah metode penelitiannya menggunakan metode

kualitatif. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang

akan dilakukan oleh peneliti adalah objek penelitiannya.

7. Renata Devianti, “Implementasi Akuntansi Pembiayaan Skema

Murabahah iB Dalam Prespektif PSAK 102 (Studi Kasus Pada BRI

Syariah KCP Blitar)” (2020), IAIN Ponorogo.

Fokus penelitian ini adalah implementasi pengakuan dan

pengukuran pembiayaan murabahah berdasarkan PSAK 102 pada BRI

Syariah KCP Blitar?

19
Rizky Kurniawati, “ Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Pada Pembiayaan Murabahah
Bersadasarkan PSAK No.102 (Studi Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Suriyah
Cabang Semarang)” (Skripsi Universitas Wahid Hasyim, 2019), 73.
1

Hasil penelitian ini adalah bahwa pembiayaan murabahah di BRI

Syariah KCP Blitar paling banyak adalah dengan pesanan akad yang

digunakan adalah akad murabahah bil wakalah. Untuk pengakuan dan

pengukuran diskon, piutang murabhah, keuntungan murabahah, potongan

pelunasan telah sesuai dengan PSAK 102 tetapi untuk potongan angsuran

bank tidak memberikan dan bank tidak mengakui persediaan aset

murabahah, dan pencatatan uang muka belum sesuai dengan PSAK

102.20

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti adalah objek kajiannya sama-sama membahas mengenai

pembiayaan. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang

akan dilakukan oleh peneliti adalah objek penelitiannya.

8. Johan Wahyudi, “Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan

PSAK 102 Tentang Pembiayaan Murabahah Pada Bank Muamalat”

(2020), UIN Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.

Fokus penelitian ini adalah bagaimana menganalisis pengakuan

dan pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi pembiayaan

murabahah berdasarkan PSAK 102 di Bank Muamalat.

Hasil penelitian ini adalah bahwa menurut PSAK 102 transaksi

murabahah dapat dilakukan melalui pesanan atau tanpa pesanan. Namun

20
Renata Devianti, “Implementasi Akuntansi Pembiayaan Skema Murabahah iB Dalam Prespektif
PSAK 102 (Studi Kasus Pada BRI Syariah KCP Blitar)”, (Skripsi IAIN Ponorogo,2020), 76.
1

penelitian ini menemukan kondisi di Bank Muamalat hanya melakukan

akad murabahah setelah menerima pesanan dari nasabah.21

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti adalah metode penelitian yang digunakan. Sedangkan

perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti adalah objek penelitiannya.

9. Melya Resti, “Analisis Penerapan Akuntansi Ijarah Pada Hunian

Berbasis Syariah di Kota Makassar (Studi Kasus Griya Mutiara Syariah”

(2021), Universitas Muhammadiyah Makassar .

Fokus penelitian ini adalah apakah pada griya mutiara syariah

sebagai entitas syariah di kota makassar yang bentuk usasahanya adalah

penginapan dan hal ini termasuk dalam bentuk ijarah.

Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik

wawancara yang sebelumnya telah menentukan beberapa informan.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa belum diterapkannya

sistem pencatatan sesuai dengan standar yang berlaku pada usaha griya

mutiara syariah dan terdapat berbagai macam faktor yaitu tidak terdapat

karyawan yang paham akan pencatatan sesuai dengan PSAK Syariah,

pendapat bahwa pencatatan keuangan yang dilakukan sampai saat ini itu

sudah cukup.22

21
Johan Wahyudi, “Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK 102 Tentang
Pembiayaan Murabahah Pada Bank Muamalat” (Skripsi UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru,2020), 63.
22
Melya Resti, “Analisis Penerapan Akuntansi Ijarah Pada Hunian Berbasis Syariah di Kota
Masyarakat (Studi Kasus Griya Mutiara Syariah)”, ( Skripsi Universitas Muhammadiyah
Makassar , 2021), 60.
1

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti adalah sama-sama menggunakan penelitian kualitatif

dengan jenis penelitian lapangan (field research).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti adalah objek kajian pada penelitian ini membahas mengenai

ijarah. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan peneliti memiliki objek

kajian yang lebih luas yaitu membahas penerapan akuntansi pada

tranksaksi–tranksaksi yang terdapat pada objek penelitiannya.

10. Halimah Dwi Oktafiani, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember(2021)

“Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No 102 Dalam Pembiayaan

Murabahah Pada Bmt Muamalatkalibaru- Banyuwangi”.

Fokus penelitian ini adalah apakah penerapan Akuntansi

Murabahah pada BMT Muamalat Kalibarutelah sesuai dengan PSAK

No.102?

Hasilnya ialah bahwa di BMT Muamalat Kalibaru kesusaian

terhadap PSAK 102 belum sepenuhnya sesuai, dikarenakan tidak adanya

denda dan tidak menyatakan denda bagi nasabah yang terlambat

membayar diterima dan diakui sebagai dana kebajikan.23

Kesamaan penelitiannya ialah pada fokus masalahnya dan

perbedaannya pada objek kajiannya.

23
Halimah Dwi Oktafiani, “Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No 102 Dalam Pembiayaan
Murabahah Pada Bmt Muamalatkalibaru- Banyuwangi” (Skripsi UIN Kiai Haji Achmad Siddiq
Jember, 2021), 75.
2

Tabel 2.1
Tabel Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu

No Nama, Judul, dan Persamaan Perbedaan


Tahun

1. Sri Astika, “Analisis Fokus masalah yang Perbedaan


Penerapan Akuntansi akan diteliti sama- penelitiannya yaitu:
Syariah Berdasarkan sama memfokuskan Objek penelitiannya
PSAK 102 Pada pada PSAK 102.
Pembiayaan
Murabahah Di PT Bank
BNI Syariah Cabang
Makasar” (2018).
2. Dolly Rahmatullah, Persamaan penelitian Perbedaan penelitian
“Analisis Penerapan yang dilakukan Dolly ini yaitu :
Akuntansi Syariah Rahmatullah yakni Terletak pada objek
Berdasarkan PSAK 102 objek kajiannya sama penelitiannya.
Tentang Pembiayaan membahas mengenai
Murabahah Pada PT. penerapan akuntansi
BPRS Puduarta Insani” pada pembiayaan
(2018). murabahah sesuai
ketetentuan.
3. Odi Riski, “Analisis Persamaan penelitian Perbedaan penelitian
Penerapan Akuntansi yang dilakukan Odi Odi Riski dengan
Syariah Sistem Bagi Riski menggunakan peneliti :
Hasil Dalam Program metode yang Terletak pada sistem
Tabungan Pada PT samayaitu penelitian akuntansi yang diteliti
Bank Syariah Mandiri kualitatif serta sama – Odi Riski membahas
KC Medan” (2019) sama membahas mengenai sistem bagi
mengenai penerapan hasil pada tabungan
akuntansi syariah
sesuai dengan aturan
yang berlaku
4. Syairotun Nafiah, Persamaan dari Perbedaan dari
“Penerapan Standart penelitian Syairotun penelitian Syairotun
Akuntansi Keuangan Nafiah yaitu Nafiah yaitu :
Syariah Untuk menggunakan terletak pada objek
Pembiayaan penelitian deskriptif yang digunakan
Murabahah, kualitatif dan Fokus syariotun yaitu KSU
Mudharabah Serta pembahasannya sama BMT yag terletak di
Kesesuaian Dengan kesuaian pada PSAK demak sedangkan
PSAK Syariah No 102. peneliti menggunakan
102,105 Pada KSU bank syariah.
BMT Ben Makmur
Kenduren, Kecamatan
2

Wedung, Kabupaten
Demak” (2019).

5. Halimur Rahman, Persamaan dari Perbedaan dari


“Analisisi Penerapan penelitian Halimur penelitian halimur
Akuntansi Musyarakah yaitu metode rahma yaitu :
Berdasarkan PSAK No. penelitiannya sama objek kajian penelitian
106 Pada Bank Syariah memakai metode dari halimur rahma ini
Mandiri Cabang deskriptif kualitatif membahas pembiayaan
Malang” (2019). dan Objeknya sama- musyarakah, sedangkan
sama bank syariah. peneliti membahas
mengenai pembiayaan
murabahah.

6. Rizky Kurniawati, “ Persamaan dari Perbedaan dari


Analisis Penerapan penelitian Rizky penelitian Rizky yaitu :
Akuntansi Syariah Pada Kurniawati yatu Objek penelitiannya,
Pembiayaan menggunakan dimana Rizky
Murabahah penelitian kualitatif Kurniawati memilih
Bersadasarkan PSAK dan Fokus BPRS sebagai tempat
No.102 (Studi Pada PT. permasalahannya pun penelitiannya
Bank Pembiayaan juga sama membahas
Rakyat Syariah Suriyah kesuaian PSAK 102
Cabang Semarang)”
(2019).
7. Renata Devianti, Persamaan penelitian Perbedaan dari
“Implementasi dari yaitu fokus penelitian Renatayaitu:
Akuntansi Pembiayaan masalahnya sama- Objek penelitiannya.
Skema Murabahah iB sama membahas
Dalam Prespektif PSAK pembiayaan
102 (Studi Kasus Pada murabahah Serta
BRI Syariah KCP melihat kesesuainnya
Blitar)” (2020). terhadap aturan yang
sesuai yaitu PSAK
102

8. Johan Wahyudi, Persamaan penelitian Perbedaan penelitian


“Analisis Penerapan dari Johan yaitu dari johan yaitu :
Akuntansi Syariah metode penelitiannya Terletak pada objeknya,
Berdasarkan PSAK 102 yang menggunakan johan meneliti di bank
Tentang Pembiayaan penelitian kualitatif muamalat
Murabahah Pada Bank
Muamalat” (2020).
2

9. Melya Resti, “Analisis Dan sama memakai Perbedaan penelitian


Penerapan Akuntansi penelitian kualitatif Melya yaitu : objek
Ijarah Pada Hunian dan jenis penelitian bahasan yang melya
Berbasis Syariah di lapangan (field teliti mengenai
Kota Makassar (Studi research). penerapan akuntansi
Kasus Griya Mutiara ijarah sedangkan yang
Syariah” (2021). peneliti bahas mengenai
penerapan akuntansi
murabahah
10. Halimah Dwi Oktafiani, Persamaan penelitian Perbedaan penelitian
“Penerapan Standar dari Halimahterletak dari Halimah terletak
Akuntansi Keuangan pada fokus pada objeknya, halimah
No 102 Dalam pembahasan yang memilih Bmt sebagai
Pembiayaan sama-sama objek penelitiannya
Murabahah Pada Bmt menganalisis sedangkan peneliti
Muamalatkalibaru- penerapan akuntansi memilih BSI sebagai
Banyuwangi”(2021). pada pembiayaan objek penelitiannya.
murabahah mlihat
kesesuaiannya
terhadap PSAK 102
Sumber : Data diolah

B. Kajian Teori

1. Pengertian Akuntansi Syariah

Menurut Sofyan dalam buku Menuju Perumusan Teori Akuntansi

Islam (2001) menyebutkan bahwa “Akuntansi Syariah (Shari’a

Accounting)yaitu ilmu baru dalam bidang akuntansi yang khusus

dikembangkan serta memiliki landasan etika dan ajaran syariat islam”. 24

Dapat disimpulkan arti akuntansi syariah yakni terbentuk dari

kata yaitu akuntansi dan syariah. Definisi dari akuntansi sendiri yakni

mengenali suatuaktivitas transaksi selanjutnyaadanya pembuatan laporan

keuangan yang dapat digunakan sebagai pengambil keputusan.25

24
Harahap, Sofyan Syafri, Menuju Perumusan Teori Akuntansi Islam,(Jakarta: Pustaka Quantum,
2001), 38.
25
Sri Nurhayati, Akuntansi Syariah di Indonesia, (Jakarta : Salemba Empat, 2014),
2

Meningkatnya jiwa seorang umat muslim dalam melaksanakan

syariah islam di kehidupan, maka meningkat pula sosial ekonomi yang

berlandaskan syariat islam. Semakin bertambah banyaknya lembaga yang

beroperasi dengan berpatokan basis islam. Pencatatan transaksi serta

pelaporan keuangan yang adadi lembaga-lembaga syariah tersebut, lalu

menjadi akuntansi syariah.26

Di dalam Akuntansi Syariah harus adanyakesinambungan dengan

pengakuan, pengukuran dan pencatatan transaksi dan pengungkapan hak

serta kewajiban secara adil. Akuntansi Syariah tersebut menitikfokuskan

pada hasil laaporan yang lurusperihal dengan posisi entitas keuangan serta

hasil kegiatannya.27

Adapun terdapat konsep yang melandasi penyusunan dan

penyajian laporan keuangan syariah bagi penggunanya, antara lain :

a. Dalam penyususan standarisasi akuntansi keuangan syariah yang

sedang melaksanakan tugas (tangung jawabnya).

b. Dalam meyusunan laporan keuangan, penyelesaian masalah akuntansi

islam tidak dicakup oleh standard akuntansi keuangan syariah

c. Pengaudit, saat memberi masukan yang berhubungan deengan laporan

keuangan yang telah disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi

syariah yang berlaku.

26
James M Reeve, Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia, edisi terjemahan (Jakarta: Salemba
Empat, 2009), 9.
27
Wiroso, Akuntansi Transaksi Syariah, (Jakarta : IAI , 2010),
2

d. Pemakaian laporan keuangan, dalam menginterpretasikan

berita/informasi yang dipaparkan dalam laporan keuangan yang telah

dirangkai berdasarkan dengan standard yang berlaku.28

2. Pengertian Penerapan Akuntansi

Penerapan Akuntansi adalah suatu kegiatan yang mengumpulkan

dan mengelola data/bahan transaksi serta kejadian yang berhubungan atas

keuangan, mulai dari penyusunan data hingga menyusun laporan

keuangan. pada Pemrosesan akuntansi terdapat kegiatan yang saling

terkait yaitu :

a. Tahapan pencatatan dan pengklasifikasian bukti dan dokumen

kemudian dianalisis dan dicatat dalam jurnal.

b. Tahap ringkasan

c. Trasaksi – transaksi yang telah dicatat dan diklasifikasikan dalam

jurnal setiap bulan atau periode diringkas dan diperlukan dalam akun

buku besar.

d. Tahapan penyajian

e. Penyajian data Akuntansi yang telah dicatat di akun buku besar

(transaksi) disajikan seperti bentuk laporan keuangan.29

3. Pengertian Pembiayaan Murabahah

Dapat dijelaskan Pembiayaan Murabahah yakni,proses transaksi

jual-beli dimana penjual menyatakan harga dapat (perolehan) kepada

yang membeli ditambah keuntungan (margin) yang telah disetuji

bersama.
29
Mulyadi, Sistem Akuntansi, (Jakarta : Salemba Empat, 2001),
28
2
Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah Konsep dan Implementasi PSAK Syariah,
(Yogyakarta: P3EI Press, 2008), 81 .

29
Mulyadi, Sistem Akuntansi, (Jakarta : Salemba Empat, 2001),
2

Sistem pembayarannya bisa dilakukan secara tunai ataupun secara

angsuran.

a. Rukun Pembiayaan Murabahah

1) Ba’i = Pihak/Orang yang mempunyai barang (Penjual)

2) Musytari = Pihak/Orang yang mau membeli barang (Pembeli)

3) Mabi’ = (Barang/item) yang mau dijual

4) Tsaman = (Harga /price)

5) Ijab Qabul = Pernyataan persetujuan.30

b. Syarat Pembiayaan Murabahah ialah :

1) Penjual/Orang yang mempunyai barang memberitahu kepada

pelanggan harga barangnya

2) Dalam kontrak pertama perlu sah berdasarkan pada rukun yang

telah ditentukan

3) Kontraknya perlu terbebas dari riba

4) Penjual/Orang yang mempunyai barang perlu menerangkan pada

pembeli jika ada rusaknya barang setelah membeli

5) Penjual/Orang yang mempunyai barang perlu berbicara segala

sesuatu yang berhubungan dengan pembelian misalnya apabila

seorang pembeli membeli dengan sistem hutang.

Harga yang disetujuidi Pembiayaan murabahah yakniharga

penjualan sedangkan untuk harga pembelian/perolehan penjual

memberitahukan kepada pembeli. ketika bank menerimadiskon dari

30
Wiroso, Produk Perbankan Syariah Dilengkapi UU Perbankan Syariah dan Kodifikasi Produk
Bank Indonesia, (Jakarta: LPEE Usakti, 2009), 112.
2

pemasok, potongan itujadi hak pembeli (nasabah). jika potongan (diskon)

terjadi selepas akad,jadi pembagian potongan (diskon)kesepakatan yang

tertuang dalam akad.31

Dalam hal ini, Pembiayaan Murabahah menggunakan akad

murabahah yang diperbolehkan, berdasarkan dalil yang terdapat dalam Al

Qur’an surat An-Nisa’ ayat 29 :

‫ﻋ ْﻦ‬
‫َ ﺎ‬ ‫ْ ْﻮ‬ ‫ﺑﺎ ْ َ ﺎ ﱠا‬ ْ ‫ﺗ ُ َ ْ ﺑ ْﻨ‬ ‫ا َﻣ‬ ِ ‫ﻳ َﺎ ﱡﻳ ﻬﺎ ﱠا‬
‫ًرة‬ ‫ن َن ﺗﻜ‬ ‫ِﻃ ِ ﻞ‬ ‫ﻢ‬ ‫ْﺄ ٓﻮا ا ﻢ‬ ‫ْﻮ ا‬ ْ
‫ﻮ‬
‫ا‬ ‫ﻜ‬ ‫ﻣ ﻜ‬
‫ا‬

‫ر ِﺣ ْﻴ ًﻤﺎ‬
ْ ‫ن‬ ‫ُﺘ ُﻠ ُﻔ ﻜ ْۗﻢ ِﱠان اﷲ‬ ۗ‫ﺗ َﺮاض ْ ﻜ ْﻢ‬
‫ِﺑ ﻢ‬ ‫ْٓﻮ ا ﺗ َﺴ‬ ‫و‬ ‫ﻨ‬
‫ْﻘ ا ْﻧ‬ ‫ﻣ‬
‫ﻜ‬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling


memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-
suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh
dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.”32

Sedangkan dalam hadis juga dijelaskan bahwa, “Sesungguhnya jual

beli itu harus dilakukan suka sama suka.”(HR. Al-Baihaqi dan Ibnu

Majah)

4. Akuntansi Pembiayaan Murabahah

a. Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Murabahah

Akuntansi Pembiayaan Murabahah yakniaktivitas akuntansi untuk

transaksi pembiayaan murabahah mencakup aspek pengakuan dan

pengukuran, penyajian dan pengungkapan. Perlakuan akuntansi

murabahahnya anatara lain :


2

31
Ibid, 102.
32
Al Qur’an dan Terjemahnya, 4:29.
2

1) Pengakuan dan pengukuran urbun (uang muka) :

a) Urbun diterima sebagai uang muka pembelian sejumlah uang

yang didapatoleh bank pada saat diterima

b) apabila pembiayaan murabahah telah dilakukan transaksi,

urbun diakui jadi pembayaran piutang (bagian dari cicilan

pembelian)

c) apabila tiada dilakukannya transaksi, lalu uang muka

dikembalikan pada nasabah selepas dikurangi biaya-biaya

yang telah dikeluarkan oleh pihak bank

2) Pengakuan piutang

disaat terjadinya akad murabahah, piutang pembiayaan

murabahah diakui sejumlah nilai pendapatan ditambah dengan

hasil margin yaang telah disetujui bersama.

3) Pengakuan keuntungan (margin) pembiayaan murabahah diakui :

a) Saat kurun waktu/periode berlangsung, jika akad telah selesai

di periode pelaporan keuangan yang sama

b) Selain jangka waktu akad secara proposional, jika akad

melebihi satu kurun waktu laporan keuangan

c) Pengakuan potongan pelunasan dipercepat (dini) diakui

dengan memakai salah satu metode berikut yakni :


3

(1) Disaat pelunasan, ada pengurangan dari bank piutang

pembiayaan murabahah serta keuntungan pembiayaan

murabahah

(2) Sesudahnya, bank mendahulukan permintaan pembiayaan

murabahah kepada nasabah agar melunasi, lalu bank

memberikan pengakuan potongan kepada nasabah dengan

mengurangi keuntungan pembiayaan murabahah

4) Pengakuan pada denda diakui seabgai dana kebajikan disaat

penerimaan.

a) Di akhir periode, piutang pembiayaan murabahah disajikan

sejumlah nilai bersih yang bisa direalisasikan

b) Di akhir periode, margin pembiayaan murabahah tangguhan

disajikan sebagai pos-pos lawan piutang murabahah.33

b. Prinsip Standar Akuntasi Keuangan (PSAK No.102)

PSAK No.102 yakni aturan akuntansi yang mengatur

mengenai pembiayaan murabahah meliputi :

1) Pengakuan dan Pengukuran

a) Akuntansi Untuk Penjualan

Disaat mendaptkan aset murabahah diakui sebagai

pesediaan sejumlah biaya diperoleh. Pengukuran besarnya aset

murabahah setelah diperolehialah :

(1) Jika murabahah pesanan mengikat, maka sebagai berikut:

33
Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah Konsep dan Implementasi PSAK Syariah,
(Yogyakarta: P3EI Press, 2008), 155.
3

(a) Dinilai sejumlah biaya yang diperoleh dan

(b) apabilla terjadinya nilai aset yang menurun karena

keusang, kerusak, ataupun keadaan lain sebelum

diberikan ke nasabah, menurunnya nilai tersebut diakui

sebagai beban dan mengurangi nilai aset

(2) Apabilah murabahah tanpa pesanan atau murabahah tidak

mengikat, maka sebagai berikut :

(a) Dinilai sejumlah biaya diperolehan atau nilai realisasi

bersih, dilihat yang rendah dan

(b) Jika nilai realisasi bersih lebih kecil dari biaya yang

diperolehan, selisihnya diakui sebagai kerugian.

Diskon (potongan) pembelian aset murabahah diakui

sebagai :

1) Pengurangan biaya diperolehan aset murabahah,

apabila terjadinya sebelum akad murabahah

2) Tanggung jawab kepada pembeli, apabila terjadi

setelah akad murabahah dan sesuai dengan akad

yang telah disetujui menjadi hak pembeli.

3) Tambahan keuntungan murabahah, apabila

terjadinya setelah adanya akad murabahah dan

sesuai akad maka menjadi hak penjual atau


3

4) Pendapatan operasional lainnya, apabila terjadi

setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan

dalam akad.34

Pengakuan dan pengukuran uang muka yaitu :

1) Uang muka (urbun) yang diakui sebagai uang muka

pembelian sebesar jumlah yang diterima

2) Apabila barang jadi dibeli, uang muka diakui

sebagai pembayaran piutang(yang merupakan

bagian pokok)

3) Apabilla barang dibatalkan dibeli, uang muka

kembali ke pembeli selepas memperhitungkan

dengan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh penjual.

b) Akuntansi Untuk Pembelian Akhir

Timbulnya hutang dari transaksi murabahah tangguh

diakui jadi hutang murabahah sejumlah harga pembelian yang

disetujui(jumlah yang harus dibayar). Aset yang didapatsaat

terjadi transaksi murabahah diakui sejumlah biaya diperolehan

melalui transaksi murabahah tunai/cash. Selisih antara

pesetujuan harga pembelian dengan biaya yaang didapat tunai

diakui sebagai beban murabahah yangditangguhkan.

Diamortisasinya beban murabahah tangguhan dengan

proporsional dengan jatah utang murabahah. Potongan/diskon

32 IAI, Standar Akuntansi Keuangan 102.2, (Jakarta: Salemba Empat,


3

pembelian yang diteriama selepas akad murabahah,

potongan/diskon pelunasan dan potongan utang murabahah

diakui sebagai penguranagan beban murabahah tangguhan.

Adanya dendakarena telat dalam membayar selepas dengan

akad diakui sebagai kerugian. Diskon uang muka karena

batalnya membeli barang diakuinya sebagai kerugian.

2) Penyajian

Disajikan piutang murabahah sejumlah nilai realisasi

bersih yakni saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan

kerugian piutang, margin murabahah tangguhan disajikan sebagai

contra account (pengurang) piutang murabahah. Beban

murabahah tangguhan disajikan sebagai contra

account(pengurang) utang murabahah.

3) Pengungkapan

Dimana Penjuual mengungkapkan hal-hal yang berkaitan

dengan transaksi murabahah, tetapi tidak terbatasnya :

a) Harga diperolehnya aset murabahah;

b) Janji memesanan secara murabahah berdasarkan

pesanan sebagai kewajiban atau tidak;

c) Pengungkapan yang disyaratkan sesuai PSAK 101.35

Pada transaksi murabahah dengan dasar jual beli

menunjukan posisi sebagai penjualyakni lembaga keuangan

33 IAI, Standar Akuntansi Keuangan 102.2, (Jakarta: Salemba Empat,


3

syariah. Penerapan PSAK No.102 pada lembaga keuangan syariah

yang telah menerapkan aturan yang sesuai, yakni menunjukan

posisinya sebagai penjual, memiliki kepemilikan persediaan

(inventory holding) yang penting/signifikan yaitu :36

1) Resiko adanya perubahan harga persediaan

2) Keusangan persediaan(inventaris)

3) Biaya memelihara dan menyimpan persediaan

4) Resiko batalnya pesanan pembelian secara sepihak.

5. Kredit Kepemilikan Rumah BSI Griya Hasanah

KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) adalah suatu layanan

kredit/cicilan yang dipruntukkankepada nasabah yang ingin melakukan

pinjamanuntuk kebutuhan pembangunan perumahaan ataupun

renovasirumah, KPR hadir dikarenakan kebutuhan yang tinggi untuk

memiliki rumah.37

BSI Griya Hasanah yaitu layanan Produk Pembiayaan Murabahah

dari Bank Syariah Indonesia diperuntuhkan untuk nasabahnya sebagai

pembiayaan konsumtif kepemilikan rumah. Dengan mengajukan program

ini, nasabah bisa membeli rumah dengan pembayaran angsuran

menggunakan dana pinjaman yang didasari dengan prinsip syariah. Pada

pembiayaan murabahah BSI Griya Hasanah ini besaran angsuran akan

disesuaikan dengan harga diperolehannya barang ditambah dengan

36
Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah Konsep dan Implementasi PSAK Syariah,
(Yogyakarta: P3EI Press, 2008), 78.
37
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2016),
25.
3

keuntungannya (margin) sesuai kesepakatankedua pihak dan jangka

waktunya.

Pembiayaan Murabahah BSI Griya Hasanah menyediakan

pelayanan kredit/cicil kepemilikan rumah untuk berbagaikebutuhan

yakni beli rumah baru, rumah second, ruko, rukan, apartemen, kavling

siap bangun, membangun ataupunmemperbaiki rumah, ambil alih

pembiayaan dari bank lain dan refinancing untuk memenuhi kebutuhan

nasabah (pelanggan).
3

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan merupakan metode ataupun disebut sebagai cara akan

melaksanakan penelitian.38 Pada penelitian yang akan dilaksanakan ini

menggunakan metode pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dalam

penelitian ini dipilihdengan tujuan untuk mengetahui penerapan akuntansi

pembiayaan BSI Griya Hasanah di Bank Syariah Indonesia KCP Kencong.

Dengan pendekatan kualitatif peneliti akan melakukan analisis data yang

telah didapat dari penelitian lapangan dengan gambaramserta deskripsi

pikiran.

Pada penelitian ini, memakai jenis penelitian studi lapangan (field

research). Maka, peneliti menggunakan studi lapang karena melaksanakan

secara langsung ke lapangan agar memperoleh data yang akurat.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih yakni di Bank Syariah Indonesia KCP Kencong,

Kabupaten Jember. Pemilihan lokasi tersebut dipilih karena BSI KCP

Kencongterletak di salah satu Desa, wilayah Jember Selatan yang

pembangunan perumahannya semakin berkembang. Bank Syariah Indonesia

(BSI) KCP Kencong yakni satu-satunya Bank Syariah yang ada di Desa

Kencong, serta memiliki produk unggulan pembiayaan konsumtif yakni BSI

38
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta
2006), 25.

34
3

Griya Hasanah yang bergerak pada pembiayaan KPR. memiliki produk

unggulan yakni BSI Griyah Hasanah.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ditentukan memakai teknik purposive yakni peneliti

menentukan informan secara sengaja dianggap sesuai dan memiliki

kapabilitas untuk memenuhi data yang peneliti butuhkan.39Lebih tepatnya

yaitu tentang topik ingin digali yaitu tentang Penerapan Akuntansi Pada

Pembiayaan BSI Griya Hasanah di BSI KCP Kencong. Berikut informan

yang terlibat dalam penelitian ini di antaranya :

1. Consumer Businnes Sales BSI KCP Kencong Jember Faizul Mutawakil A

2. Operational StaffBSI KCP Kencong Jember Dennis Bagus Tourisyto

3. Area Consumer Verification BSI KCP Kencong Jember Ferris Yunanto

4. Nasabah Yuwan Setiawan

5. Nasabah Ayu hasin

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Observasi

Observasi didefinisikan sebagai suatu usaha atau kegiatan

mengumpulkan data dari lapangan secara langsung. 40 Pada penelitian ini,

peneliti melakukan observasi secara terang-terangan. Observasi digunakan

untuk mendapatkan data serta informasi penting mengenai fenomena yang

ada dilapangan yang berkesinambungan dengan objek penelitian.

39
Prof. Sugiono, Metode, 218
40
Ibid, 218.
3

Data yang akan diperoleh dengan menggunakan teknik yaitu :

- Penerapan Akuntansi pada Produk Pembiayaan Griya Hasanah

Berdasarkan PSAK 102 di Bank Syariah Indonesia KCP Kencong.

2. Wawancara atau Interview

Pada proses wawancara nantinya akan dilaksanakan secara

langsung, dimana pewawancara memberi pertanyaan dan informan

menjawab pertanyaan tersebut. Wawancara atau interview penelitian ini

memiliki tujuan untuk mendapat data yang berhubungan dengan

Penerapan Akuntansi pada Produk Pembiayaan Griya Hasanah

Berdasarkan PSAK 102 di Bank Syariah Indonesia KCP

Kencong.Informan pada metode ini yaitu :

a. Operational Staff

b. Staff Pembiayaan (Consumer Business Staff)

c. Area Consumer Verification

d. Nasabah Yuwan Setaiwan

e. Nasaba Ayu Hasin

3. Dokumentasi

Dokumentasi biasanya berupa foto ataupun berkas yang dapat

digunakan sebagai pendukung dan penguat data penelitian. Diantaranya

mencakup proses wawancara antara narasumber dengan informan, sejarah

BSI KCP Kencong Jember, Visi, Misi, struktur organisasi BSI KCP

Kencong Jember dan informasi atau dokumentasi yang terkait berdasar

judul penelitian.
3

E. Analisis Data

Analisis data ialah kelanjutan asal proses pengolahan data, supaya

mampu memecahkan, menguraikan persoalan yang sedang diteliti. Diamana

data penelitian yang diperoleh berasal observasi, wawancara serta

dokumentasi.

1. Reduksi Data

Pengertian rediksi data yaknitahap pemilihan,pemusatan perhatian

pada kesederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan lapangan. pengolahan data berlangsung terus

menerus selama penelitian.41 Setelahnya, peneliti bisa membuat

pilihantentang data yang akan dikode, dibuang, atau maana yang

ringkasan dan cerita-cerita yang sedang berkembang.

2. Penyajian Data

Dalam penelitian ini fakta yang terkumpul dijabarkan dalam bentuk

tabel, grafik, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Melalui penjabaran fakta ini,

fakta diorganisasikan, disusun menjadi pola hubungan, agar lebih mudah

dipahami.

3. Kesimpulan

Dilakukan setelah menganalisa data yang ditemukan lalu mencari

alasan dari setiap kejadian yang didapatkan selama penelitian, mencatat

validitas penelitian yang ditemui, dan efek positif yang didapatkan dari

proses ataupun hasil penelitian ini. Dalam menarik kesimpulan harus ada

4
Etta Mamang Sangadji, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam
Penelitian,
3

bukti valid dan konsisten untuk mendukung merarik asumsu yang

kredibel.42

F. Keabsahan Data

Untuk memeriksa keaslian fakta, peneliti memakai teknik triangulasi

maksudnya memakai metode lain untuk memeriksa keaslian fakta ketika

membandingkan hasil wawancara dengan subjek penelitian.Adanya

pengecekan keabsahan data, penting dilaksanakan supaya data yang

diselesaiakan dapat dipercaya serta dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Keabsahan data penelitiann yakni triangulasi. Pengertian Triangulasi ialah

pengujian kreadibilitas data yang dikerjakan menggunakan cara mengecek

data yang sudah diperoleh melalui beberapa sumber yang tidak sinkron, tetapi

menggunakan teknik yang sama. berasanya beberapa sumber tadi, tidak

mampu dirata-ratakan seperti pada penelitian kuantitatif, namun

dideskripsikan, dikategorisasikan, pandangan yang sama mana, yang tidak

selaras, yang spesifik berasal beberapa sumber data tadi. data yang sudah

dianalisa oleh peneliti sebagai akibatnya membentuk suatu kesimpulan.

G. Tahap-tahap Penelitian

1. Tahapan Pra-lapangan

Ada 6 tahap yang dikerjakan dalam pra lapangan yang diantaranya

sebagai berikut :

42
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantatif, Kualitatif, dan R&D”, Bandung: CV. Alfabeta
(2013)
3

a. Menyusuun persiapan lapangan

Dalam menyusun rancangan/persiapan penelitian, sebelumnya

peneliti merancang judul yang akan dibahas dalam penelitian dimana

setelah judul tersebut disetujui maka dikonsultasikan dengan Dosen

Pembimbing yaitu Ana Pratiwi, M.S.A. Lalu dilanjutkan dengan

penyusunan terkait penyusunan proposal, seminar proposal,

penyusunan skripsi hingga sampai sidang skripsi.

b. Memilih lapangan penelitian

Ketika proses penyusunan rancangan penelitian selesai,

Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti sebelum melakukan

penelitian yaitu memilih tempat penelitian. Tempat yang dipilih yang

dijadikan objek penelitian yaitu BSI KCP Kencong.

c. Mengurus Perizinan

Setelah tahap memilih lapangan selesai, Langkah selanjutnya

yang dilakukan peneliti yaitu mengurus surat perizinan, dimana surat

perizinan ini berasal dari kampus yang ditanda tangani oleh Dr. Abdul

Rokhim, M.E.I. Lalu surat perizinan tersebut diserahkan kepada

tempat penelitian yaitu BSI KCP Kencong.

d. Menjajaki dan menilai lapangan

Setelah mengurus surat perizinan dan mendapat izin dari pihak

terkait, hal selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah

mulaimenelusuri dan melnilai lapangan. Hal ini dilakukan untuk

mengevaluasi baik dari segi sejarah, akuntabilitas pengelolaan


4

keuangan, struktural, dsb. Dibarengi melakukan sedikit observasi,

wawancara, dan dokumentasi untuk memudahkan penggalian data.

e. Memilih dan memanfaatkan Informan

Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah memilih

dan memanfaatkan informan, tujuan dari peneliti melakukan hal ini

agar mempermudah mendapatkan data yang dicari dan menambah

wawasan ilmu

f. Mempersiapkan kelengkapan penelitian

Ketika beberapa tahap telah selesai dari tahap rancangan

penelitian hingga tahap pemilihan informan, maka langkah terakhir

yang dilakukan peneliti adalah menyiapkan perlengkapan penelitian.

Seperti buku yang dijadikan acuan, hp sebagai alat dokumentasi dan

merekam.

2. Tahap pekerjaan Lapangan

Pada tahapanini dimana prosesnya ialah melaksanakan

pengumpulan data berhubungan dengan penelitian, mengumpulnya data

didapat di tahapan ini dengan mengenakan beberapa metode yang

diantaranya observasi/mendatangi langsung lokasi penelitian, wawancara,

dan dokumentasi hingga tujuan penelitian dijelaskan secara akurat.

3. Tahap analisis data

Pada bagian terakhir setelah selesai kegiatan penelitian, hal

selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah menganalisis data lalu

melakukan penyusunan kerangkan laporan hasil penelitiannya, setelahnya


4

melaksanakan bimbingan kepada Dosen Pembimbing supayaa bisa

mendapatkan hasil yang sesuai dihadapan penguji, kemudian digandakan

untuk diserahkan kepada pihak terkait.


4

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran dan Obyek Penelitian

1. Profil BSI KCP Kencong

Nama Perusahaan : PT. Bank Syariah Indonesia KCP Kencong.

Alamat : Jl. Krakatau No. 45, Ponjen, Kencong, Kec.

Kencong,

Kabupaten Jember, Jawa Timur 68167

No. Telepon : (0336)321942

Jam Buka : 08.30-14.00

2. Sejarah Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Kencong

Sebelum berdirinya BSI KCP Kencong Jember, awalnya masih dalam

keadaan status Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah KCP Kencong

Jember yang diresmikan pada bulan Maret 2013 tepatnya di Jl. Krakatau

No.45 Dusun. Krajan Desa. Kencong Kab. Jember, Jawa Timur 68187.

Dan kini sudah menjadi Bank Syriah Indonesia (BSI) KCP Kencong

Jember pada tanggal 1 Febuari 2021.

Pada tahun 2021 tepatnya tanggal 1 Febuari pukul 13.00 WIB dan

bertepatan dengan 19 Jumadil Akhir 1942 H menjadi entitas yaitu Bank

Syariah Indonesi (BSI) dengan hasil marger anak perusahaan BUMN di

bidang perbankan diantaranyan BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah

Mandiri kini telah bergabung dan menjadi satu yaitu Bank Syariah

Indonesia (BSI).

42
4

Penggabungan tersebut didefinisikan guna menciptakan bank

syariah sebagai kebanggaan masyarakat, yang diharapkan dapat

membentuk kekuatan baru sebagaiiterbangunnya ekonomi nasional dan

ikut serta pada kesejahteraan masyarakat luas. Adanya bank syariah di

Indonesia juga menampakkan perbankan syariah di Indonesia yang sangat

modern, bermanfaat bagi segala alam dan universal.

Adapun nama-nama Kepala Kantor Cabang Pembantu dari

berdirinya BNI Syariah KCP Kencong sampai menjadi BSI KCP

Kencong adalah:

a. Bapak Tri Raharjo Indrajadi Menjabat mulai tahun 2013 s/d 2016

b. Alm. Bapak Agus Wibowo Menjabat mulai tahun 2016 s/d 2018

c. Bapak Ali Sadikin Asmoro yudo Menjabat mulai tahun 2018 s/d

Sekarang.

3. Visi dan Misi Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Kencong

Visi

Visi dari Bank Syariah Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Amanah

menjalankan amanah

b. Kompeten

Selalu belajar dan kembangkan kemampuan

c. Harmonis

Berupaya menjaga dan menghormati perbedaannya


4

d. Loyal

mengabdi serta mengedepankan kepentingan Bangsa dan Negara

e. Adaptif

Selalu inovasi dan semangat bergerak/menghadapi perubahan

f. Kolaboratif

Meneggakkan kerjasama sinergis

Misi

Misi dari Bank Syariah Indonesia adalah sebagai berikut :

a. penuhi janji dan berkomitmen

b. Tanggung jawab terkait tugas keputusan dan tindakan yang diambil

c. memegang teguh pada nilai-nilai moral etis

d. Meningkatkan kemampuan untuk melewati tantangan yang selalu

berubah

e. Selesaikan tugas dengan kualitas yang baik

f. Menghormati semua orang tanpa memandang latar belakang apapun

g. Suka membantu orang lain

h. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

i. Menjaga nama baik sesama pegawai, pimpinan, BUMN dan negara

j. Bersedia berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar

k. Taat kepada pimpinan selama tidak bertentangan dengan hukum dan

etika

l. Cepat mberadaptasi untuk menjadi lebih baik

m. Terus melakukan perbaikan mengikuti perkembangan teknologi


4

n. Bertindak secara proaktif

o. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi

p. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah

q. Memobilisasi penggunaan berbagai sumber daya untuk tujuan

bersama.

4. Struktur Organisasi Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Kencong

Struktur Organisasi memiliki pengertian suatu susunan dari berbagai

komponen atau unit kerja dalam suatu organisasi. Berikut adalah

susunan struktur organisasi Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP

Kencong.

Micro Relationship Manager Branch Operation and Service Manager


Gambar
Branch 4.1
Manager Enggar Wahyu Hermawanti
Tri Achmad Fauzi
Struktur Organisasi
Ali Sadikin BSI KCP
Asmoroyudo
Kencong

Operational Staff Customer Service Teller


Dennis Bagus T Inayatus Sholihah Hamdhan A

Area
Consumer
Verification

Consumer Micro Staff


Business Relationship Manager Ginanjar
Kukuh Puji Raharjo

Consumer Business
Sales
(Sumber
Faizul Mutawakil A : BSI KCP Kencong)
4

Pembagian tugas dan wewenang untuk masing-masing posisi (jabatan)

adalah sebagai berikut :

1. Branch Manager

a. Menjamin tercapainya tujuan bisnis cabang pembantu yang telah

ditetapkan.

b. Memastikan segala aktifitas oprasional dan kegiatan oprasional telah

sesuai ketentapan dan prudential.

c. Menjaga dan meningkatkan mutu pembiayaan.

d. Menjamin pengendalian kualitas dan resiko oprasional.

e. Menindaklanjuti temuan resiko (intern/ekstern).

f. Menganalisis dan mengkaji tujuan kinerja karyawan.

g. Memonitoring hasil laporan internal dan eksternal.

2. Micro Relationship Manager

a. Melakukan Aktivitas pemasaran dan mengusulkan produk usaha mikro

ke calon nasabah.

b. Melaksanakan proses perolehan bagi calon nasabah dalam pembiayaan

mikro

c. memproses pengajuan pada pembiayaan mikro calon nasabah atau

nasabah

d. Meninjau profil, bisnis, dan agunan calon nasabah pembiayaan mikro

e. Meaksanakan semua pembiayaan mikro sesuai dengan SLA dan

peraturan yang berlaku


4

f. Menjaga relasi baik calon nasabah/nasabah usaha mikro dengan

prinsip profesionalisme

g. Memantau dan mengontrol kualitas pembiayaan mikro sesuai

manajemen

3. Branch Operational & Service Manager

a. Membetulkan dan menaikkan standar pemrosesan cabang.

b. Menaikkan kualitas penanganan pengaduan.

c. Memonitoring penataan aktifitas masal, pencatatan, transaksi

kliring, serta kegiatan oprasional yang sesuai ketentuan.

d. Memantau pengendalian biaya oprasional KCP secara berkala.

e. Memantau standar layanan nasabahh sudah terlaksana dengan optimal.

f. Memantau dan mengontrol semua aktifitas berjalan sesuai

dengan aturan yang berlaku.

g. Memastikan kegiatan terlaksana dengan SOP.

h. Melaksakan wewenang lainnya berdasarkan peraturan internal

bank dan mematuhi prinsip kehati-hatian, hukum syariah dan

penerapan nilai-nilai GCG.

4. Operational Staff

a. Memelihara catatan transaksi bank.

b. Menjaga administrasi dan bukti semua transaksi.

c. Mengecek kebenaran serta kewajaran pencatatan laporan keuangan.

d. Mengerjakan aktifitas administrasi penutupan asuransi semua

aset perusahaan.
4

e. Mengatur penyimpanan serta pengambilan tanggungan.

f. Melaksanaan wewenang lainnya berdasarkan peraturan internal

bank dan mematuhi prinsip kehati-hatian, hukum syariah dan

penerapan nilai-nilai GCG.

5. Micro Staff

a. Melakukan kampanye pemasaran untuk merekomendasikan

produk keuangan mikro kepada calon klien.

b. Melakukan proses akuisisi untuk calon klien pembiayaan mikro.

c. Memproses pengajuan pembiayaan mikro oleh calon klien.

d. Meninjau profi keuangan mikro potensial, bisnis dan agunan.

e. Menyiapkan proposal pembiayaan secara akurat dan benar untuk

persyaratan klien potensial seperti yang ditentukan.

f. Menjalin hubungan baik dengan calon klien bisnis mikro

dengan profesional.

g. Memantau dan mempertahankan mutu pembiayaan.

6. Consumer Business Staff

a. Melakukan kegiatan pemasaran seperti presentasi, canvasing, serta

menjelaskan produk, biaya dan program untuk tercapainya target

pencairan

b. meniindaklanjuti komitmen bank kepada nasabah dari kegiatan closing

sales

c. Mengumpulkan aplikasi pembukaan rekening nasabah yang sesuai

ketentuan yang berlaku dan SLA


4

d. Pembuatan laporan kunjungan dalam mengaktifkan selling atau cross

selling baik kepada pelanggan (nasabah) maupun calon nasabah yang

menjadi target pasar atau pelanggan-nya

e. Melakukan aktivitas analisa/pelayanan nasabah dengan menerapkan

Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-

PPT)

f. Menjalnkan tugas serta kewajiban lain yang diatur dalam peraturan

internal Bank, serta memenuhi prinsip kehati-hatian, kepatuhan syariah

dan tidak bertentagan dengan GCG (Good Corporate Governance)

7. Customer Service

a. Melakukan aktivasi layanan pembukaan dan penutupan rekening

kepada nasabah dan calon nasabah.

b. Menyerahkan dokumen berharga bank kepada nasabah berupa buku

tabungan, kartu ATM, Bilyet, Deposito, dll.

c. Melakukan aktivasi layanan e-channel dan transaksi lainnya kepada

nasabah.

d. Memproses transaksi haji dan umroh.

e. Memelihara persediaan dokumen berharga.

f. Melakukan dan memproses penyelesaian pengaduan nasabah.

g. Melakukan pengimputan dan maintenance data nasabah.

h. Membuat laporan baik dari pihal internal maupun dari pikah eksternal.
5

8. Teller

a. Memberikan layanan transaksi tunai maupun non tunai sesuai kebutuhan

transaksi klien.

b. Memonitoring dalam mengelola dana kas.

c. Mengecek uang layak atau tidak layak edar.

d. Menggarap laporan kegiatan sesuai kebutuhan perusahaan.

e. Menerapkan asas Anti Pencucian Uang (APU) dan mencegah investasi

pada terorisme.

f. Menrapkan standar pelayanan sesuai ketentuan.

g. Melakukan tugas lain sebagaimana peraturan internal bank dan mematuhi

prinsip kehati-hatian, hukum syariah dan penerapan nilai-nilai GCG.

5. Produk-produk dan Jasa Di Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP

Kencong

Setiap usaha lembaga tentunya memiliki produk, produk inilah

yang bisa menentukan maju atau tidaknya lembaga tersebut. Di BSI KCP

Kencong ini memiliki berbagai macam produk yang diantaranya :

a. Tabungan

- Tabungan Easy Wadiah dan Mudharabah

- TabunganKU

- BSI Giro

- Tabungan Pensiun

- Tabungan Mabrur
5

b. Produk Pinjaman

- Bilateral Financing - BSI Cash Collateral

- BSI Distributor Financing - BSI Griya Hasanah

- BSI Griya Konstruksi - BSI Griya Mabrur

- BSI Griya Simuda - BSI Griya Swakarya

- BSI KUR Kecil - BSI KUR Mikro

- BSI KUR Super Mikro - BSI Mitraguna Beragun Emas (Non

Qardh)

- BSI Mitraguna Berkah - BSI Miltiguna Hasanah

- BSI Oto - BSI Pensiun Berkah

- BSI Umrah - Mitraguna Online

B. Penyajian Data dan Analisis

Penyajian data ialah bagian yaang mengungkap fakta pada penelitian

dan didasarkan dengan rumusan masalah serta analisa data terkait. Seperti

yang sudah dijelaskan, teknik pengumpulan data triangulasi dalam penelitian

ini, yaitu lewat observaasi, wawanncara, dokumnentasi serta cacatan lapangan

sebagai alat agar mendukung penelitian ini. berikut data hasil penelitian yg

mengacu pada fokus masalah.


5

1. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No.102 Pembiayaan

Murabahah (BSI Griya Hasanah)

Berdasarkan Wawancara yang saya lakukan dengan Faizul selaku

Staff Pembiayaan (Consumer Business Staff) di BSI KCP Kencong, beliau

menuturkan

“BSI KCP Kencong, menerapkan pembiayaan murabahah BSI


Griya Hasanah dengan pesanan, artinya penjual membelikan
barangnya bila ada pesanan dari pembeli”43

Berdasarkan Wawancara yang saya lakukan dengan Yuwan

Setiawan selaku nasabah pembiayaan BSI Griyah Hasanah Perumahan

Cendrawasih Green Residence di BSI KCP Kencong, beliau menuturkan.

“Pada saat saya ingin mengajukan KPR saya diberi pilihan untuk
memilih perumahan yang direkomendasikan oleh pihak BSI serta
diberi list nama-nama perumahan yang bekerjasama dengan BSI
KCP Kencong. Jadi, pada saat itu pihak BSI KCP Kencong
membeli perumahan tersebut saat saya sudah menyetujui semua
prosedur pembiayaannya”44

Berdasarkan Wawancara yang saya lakukan dengan Ayu Hasin

selaku nasabah pembiayaan BSI Griyah Hasanah Perumahan Semboro di

BSI KCP Kencong, beliau menuturkan.

“Tahun 2019 lalu saya mengajukan pembiaayan KPR saat BNI


Syariah KCP Kencong belum merger menjadi BSI. Jadi, waktu itu
saya di rekomendasikan beberapa perumahan yang dekat dengan
lokasi yang ingin saya tempati, setelah saya menyetujui semua
yang dinfokan terkait pembiayaan maka terjadilah pembelian
perumahaan tersebut oleh pihak BSI dan Developer perumahan hal
tersebut diungkapkan oleh pihak BSI KCP Kencong kepada saya”45

43
Faizul, diwawancara oleh penulis, Kencong, 5 Januari 2022
44
Yuwan Setiawan, diwawancara oleh penulis, Jember, 1 Juni 2022
45
Ayu Hasin, diwawancara oleh penulis, Jember, 1 Juni 2022
5

Pada kasus ini BSI KCP Kencong memiliki kesamaan dengan

PSAK No.102 paragraf 6 yang membahas berkenaan dengan pembiayaan

murabahah bahwa murabahah dilakukan dengan pesanan, penjual

membeli suatu barang setelah adanya pesanan dari pembeli.46

Dari hasil wawancara mengenai angsuran yang disampaikan oleh

bapak Denis Bagus selaku Operational Staff, beliau menuturkan

“Pada pembiayaan murabahah BSI Griya Hasanah di BSI KCP


Kencong dalam pengembalian dana pembiayaan murabahah dapat
dilakukan secara berangsur (bertahap) ataupun tunai.”47

Berdasarkan Wawancara mengenai angsuran yang saya lakukan

dengan Yuwan Setiawan selaku nasabah pembiayaan BSI Griyah Hasanah

Perumahan Cendrawasih Green Residence di BSI KCP Kencong, beliau

menuturkan.

“Dalam pembelian KPR BSI Griya Hasanah ini saya angsur dengan
tenor 120 bulan”48

Berdasarkan Wawancara mengenai angsuran dengan Ayu Hasin

selaku nasabah pembiayaan BSI Griyah Hasanah Perumahan Semboro di

BSI KCP Kencong, beliau menuturkan.

“Saya membeli perumahan ini tidak secara tunai, saya membelinya


secara kredit dengan waktu 180 bulan”49

Berdasarkan cara pengembalian dana pembiayaan murabahah di

BSI KCP Kencong dapat dikatakan sudah memiliki kesamaan dengan

46
IAI, pernyataan standar akuntansi keuangan, (Jakarta: Graha Akuntan, 2017), 102.3
47
Dennis Bagus T, diwawancara oleh penulis, Kencong, 17 Januari 2022
48
Yuwan Setiawan, diwawancara oleh penulis, Jember, 1 Juni 2022
49
Ayu Hasin, diwawancara oleh penulis, Jember, 1 Juni 2022
5

PSAK No.102 paragraf 8 bahwa pada pembayaran murabahah bisa

dilaksanakan tunai ataupun tangguh (cicilan).50 Dapat diartikan

Pembayaran tangguh (cicilan) adalah pembayaran yang pelaksanaannya

saat barang belum di serahkan ke pembeli (nasabah), namun pembayaran

yang dilaksanakan secara tangguh (cicil) ataupun langsung jangka waktu

tertentu.

Dari hasil wawancara mengenai harga yang disampaikan oleh

bapak Denis Bagus selaku Operational Staff, beliau menuturkan

“Pada pembiayaan murabahah BSI Griya Hasanah di BSI KCP


Kencong dalam pelaksanaannya memberitahukan yang
sesungguhnya terkait harga perolehan suatu barang kepada
anggota, jika barang tersebut mendapat diskon saat diperoleh maka
diskon tersebut merupakan hak aggota.”51

Dari hasil wawancara mengenai harga yang disampaikan oleh

Yuwan Setiawan selaku Nasabah BSI Griya Hasanah, beliau menuturkan

“Saat pembelian perumahan ini, BSI KCP Kencong menginfokan


harga perolehan perumahan kepada saya. Tetapi saat terjadinya
pembelian perumah ini memang tidak ada diskon hal itu
diungkapkan oleh pihak BSI KCP Kencong ”52

Dari hasil wawancara mengenai harga yang disampaikan oleh Ayu

Hasin selaku Nasabah BSI Griya Hasanah, beliau menuturkan

“Pihak BSI KCP Kencong sebelum terjadinya persetujuan KPR ini


mengifokan semuan terkait pembiayaan kepada saya termasuk
harga perolehan rumah ini dari Developer.53

50
IAI, pernyataan standar akuntansi keuangan, (Jakarta: Graha Akuntan, 2017), 102.3
51
Dennis Bagus T, diwawancara oleh penulis, Kencong, 17 Januari 2022
52
Yuwan Setiawan, diwawancara oleh penulis, Jember, 1 Juni 2022
53
Ayu Hasin, diwawancara oleh penulis, Jember, 1 Juni 2022
5

Hal ini dapat dikatakan BSI KCP Kencong memiliki kesamaan

dengan PSAK No.102 paragraf 10 yang menyatakan harga/price yang di

gunakan pada murabahah adalah harga jualnya, tetapi harga perolehannya

harus diinfokan terlebih dahulu.54 Apabila penjual mendapat diskon

(potongan) sebelum akad murabahah, maka potongan menjadi hak pembeli.

Dari hasil wawancara mengenai potongan pelunasan yang

disampaikan oleh bapak Feris Yunianto selaku Area Consumer Verification

Staff, beliau menuturkan

“Pemberian potongan pelunasan pada pembiayaan BSI Griya


Hasanah di BSI KCP Kencong itu diberikan sesuai dengan
kesepakatan. Jadi, Pihak BSI KCP Kencong mengurangi piutang
dan keuntungan murabahah saat terjadi pelunasan. Pemberian
Potongan (diskon) pelunasannya tersebut disebut degan
Muqosah”55

Hal ini dapat dikatakan BSI KCP Kencong memiliki kesamaan

pada PSAK No.102 paragraf 26 mengungkapkan pemberian potongan harga

untuk lunasnya piutang murabahah yang diberikan ke pembeli yang

melunasinya lebih awal dari waktu yaang disepakati. 56 Potongan pelunasan

diberikan atas dasar prestasi yang ditujukan oleh ketepatan waktu

pembayaran, pembayaran lebih awal (cepat) dari jangka waktu yang

ditetapkan.

54
IAI, pernyataan standar akuntansi keuangan, (Jakarta: Graha Akuntan, 2017), 102.3
55
Feris Yunianto, diwawancara oleh penulis, Kencong, 17 Januari 2022
56
IAI, pernyataan standar akuntansi keuangan, (Jakarta: Graha Akuntan, 2017),
5

Dari hasil wawancara mengenai denda yang disampaikan oleh bapak

Denis Bagus selaku Operational Staff, beliau menuturkan

“Di BSI KCP Kencong, tidak diterapkan sistem denda terkait


dengan telatnya nasabah membayar angsuran. Sebenarnya dari
aturan BSI sendiri sistem denda sifatnya tidak wajib. Jika nanti
dikenkan, dana denda akan dialokasikan ke kepentingan sosil.
Kalau, di BSI Kencong sendiri memang tidak dikenakan denda
meskipun nasabah sering terlambat membayar angsuran.”57

Dari hasil wawancara mengenai denda yang disampaikan oleh

Yuwan Setiawan selaku Nasabah BSI Griya Hasanah, beliau menuturkan

“Saya pernah beberapa kali telat membayarkan angsuran dan


terakhir pada saat PPKM agustus 2021 lalu, tetapi memang saya
tidak dikenakan denda. Dari keterlambatan tersebut hanya adanya
peringatan seperti telepon dari pihak BSI menanyakan terkait
keterlambatan tersebut agar segera membayarkan angsuran
secepatnya”58

Dari hasil wawancara mengenai denda yang disampaikan oleh Ayu

Hasin selaku Nasabah BSI Griya Hasanah, beliau menuturkan

“Alhamdulillah, saya belum pernah mengalami keterlambatan


terkait pembayaran angsuran. Tetapi saya mendengar bahwa
memang tidak adanya denda bagi nasabah yang terlambat
membayar angsuran”59

Hal ini dapat dikatakan BSI KCP Kencong tidak sesuai pada PSAK

No.102 paragraf 29 yang mengungkapkan Denda disebabkan karena

pembeli telat dalam melaksanakan kewajiban sesuai akad, dan denda yang

akan diterima diakui sebagai dana kebajikan.

57
Dennis Bagus T, diwawancara oleh penulis, Kencong, 7 Maret 2022
58
Yuwan Setiawan, diwawancara oleh penulis, Jember, 1 Juni 2022
59
Ayu Hasin, diwawancara oleh penulis, Jember, 1 Juni
5

Dari adanya transaksi syariah yang terjadi di Bank Syariah

Indonesia (BSI) pencatatan akuntansi yang terkait pembiayaan murabahah

adalah sebagai berikut :

a. Pada saat terjadinya pencairan pembiayaan murabah

Adanya sebuah transaksi pembiayaan murabahah dimulai saat telah

disetujuinya permohonan nasabah pembiayaan murabahah oleh pihak

bank. Maka jumlahnya ialah sebagai berikut :

(Dr).Persediaan aktiva murabah xxx

(Kr). Hutang syariah lainnya xxx

(Dr). Piutang murabahah xxx

(Kr). Persediaan aktiva murabahah xxx

b. Pada saat pembayaran atas pembelian aktiva murabahah

Dalam pembiayaan KPR, pembelian barang murabahah secara

langsung dibeli pihak Bank sendiri dari pihak ketiga (supplier), dengan

jumlah sebagai berikut :

(Dr). Utang syariah lainnya xxx

(Kr). Rekening supplier xxx

c. Pada saat pembayaran uang muka

Pada saat nasabah memberikan uang sebagai tanda jadi sebagai

pengikat kepada pihak bank. Maka jumlahnya ialah sebagai berikut :

(Dr). Rekening nasabah xxx

(Kr). Piutang murabahah xxx


5

d. Pembayaran angsuran

Apabila nasabah membayarkan angsurannya tepat tanggal jatuh

tempo. Jadi, pihak bank tindak memberikan potongan (diskon) kepada

nasabah. Maka jumlahnya ialah sebagai berikut :

(Dr). Rekening nasabah xxx

(Kr). Piutang murabahah xxx

(Dr). Pendapatan margin murabahah xxx

yang ditangguhkan

(Kr). Pendapatan kas margin xxx

(Dr). Pendapatan akrual margin xxx

(Kr). Pendapatan kas margin xxx

Dalam hal tersebut, pemberian reward potongan angsuranbank

kepada nasabah karena nasabah melaksanakan pembayaran

angsuran/cicilan lebih cepat dari tanggal jatuh temponya.

Maka, jurnal untuk transaksi early settlement yang akan bank buat

adalah :

(Dr). Rekening nasabah xxx

(Kr). Piutang murabahah xxx

(Dr). Pendapatan margin murabahah xxx

yang ditangguhkan

(Kr). Pendapatan kas margin xxx

(Dr) Pendapatan akrual xxx

murabahah
5

(Kr). Pendapatan kas xxx

margin

(Dr) Pendapatan margin murabahah xxx

yang ditangguhkan

(Kr). Piutang murabahah xxx

e. Apabila terjadi tunggakan

(Dr). Rekening nasabah xxx

(Kr). Piutang murabahah xxx

(Dr). Pendapatan margin murabah xxx

(Kr). Pendapatan kas margin xxx

murabahah

f.Penyajian dan

pengungkapan

Penyajian piutang pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

Indonesia (BSI) adalah sebesar nilai bersih.

C. Pembahasan Temuan

Setelah mengetahui perlakuaan akuntansi tentang transaksi

murabahah di Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Kencong melalui jurnal

diatas, penulis mencoba menganalisis apakah penerapan akuntansi

murabahah yang ada di BSI KCP Kencong telah sesuai dengan PSAK 102

yang didalamnya diukur sesuai pengakuan dan pengukuran, penyajian

serta pengungkapan. Berikut ini merupakan analisis yang diambil oleh

penulis.
6

Tabel 4.1
Analisis Perbandingan BSI KCP Kencong dengan PSAK No. 102

N0 PSAK NO. 102 BSI KCP KENCONG Kesesuaian


1. Murabahah diartikan menjadi BSI KCP Kencong
akad jual beli barang yang menjelaskan pengertian
mana harus menyatakan harga Murabahah ialah akad
perolehan dahulu dan jual beli barang, dengan Sesuai
keuntungan (Margin) yang sistem jual beli. Yang
telah disepakati antara penjual mana pihak bank
dan pembeli memberitahukan harga
pembeliannya ditambah
dengan margin atau
keuntungan yang telah
disetuji bersama.
2. Murabahah bisa dilaksanakan Di BSI KCP Kencong
dengan pesanan ataupun tanpa pembiayaan KPR BSI
Sesuai
pesanan Griya Hasanah hanya
diterapkan m dengan
pesanan saja
3. Pada pembayaran murabahah BSI KCP Kencong,
dapat dilaksanakan secara tunai menerapkan pembayaran
Sesuai
ataupun secara tangguhan secara tunai /cash
ataupun secara tangguhan
(angsuran)
4. Harga yang disetujui pada Pada BSI KCP Kencong,
murabahah ialah harga Harga yang disetujui pada
penjualan, sedangkan biaya murabahah ialah harga
perolehannya wajib diinfokan penjualan dimana harga Sesuai
terlebih dahulu perolehan ditambah
margin yang disepakati,
namun biaya
perolehannya harus
diinfokan terlebih dahulu
ke calon nasabah
5. Diskon/potongan pembelian Pada BSI KCP Kencong
aset murabahah diakui sebagai potongan (diskon)
berikut, antara lain : pembelian diakui sbb :
a. bila terjadinya sebelum jika terjadinya sebelum
akad maka itu akan akad, maka hal tersebut Sesuai
mengurangi harga bakal menjadi biaya
perolehannya pengurangann perolehan
b. Liabilitas kepada pembeli, asset murabahah
apabila terjadinya sesudah
akad dan sesuai dengan akad
yang disetujui, maka
6

menjadi hak pembeli.

6. 1. Terjadinya pemberian Pada BSI KCP Kencong


potongan pelunasan piutang Pemberian potongan
murabahah bisa pelunasan diberikan
dilaksanakan menggunakan sesuai dengan
metode yaitu antara lain : kesepakatan. Pihak BSI
Sesuai
a. Diberikan saat pelunasan KCP Kencong akan
pembayaran, saat penjual mengurangi piutang dan
mengurangi piutang keuntungan murabahah
murabahah dan keuntungan saat terjadinya pelunasan.
murabahah Potongan pelunasan
b. Diberikan setelah pelunasan tersebut disebut dengan
pembayaran piutang dari Muqosah
pembelian lalu
membayaran potongan
pelunasannya kepada
pembeli Potongan angsuran diakui
2. Potongan angsuran diakui sebagai pengurangan
sebagai : keuntungan murabahah,
a. diakui sebagai apabila terjadinya
pengurangan keuntungan pembayaran tepat pada
waktunya. Serta diakui Sesuai
murabahah, apabila
terjadinya pembayaran sebagai beban apabila
tepat pada waktunya. diakibatkan dari nasabah
b. diakui sebagai beban, yang terdampak
apabila dikarenakan penurunan kemampuan
penurunan kemampuan dalam melunasi
pembayaran pembeli. kewajiban
7. Karena keterlambatan Pihak BSI KCP Kencong
membayar tanggungan tidak menerapkan denda
Tidak
(kewajiban) dikenakannya dalam bentuk apapun
denda sesuai akadnya serta kepada nasabah yang Sesuai
denda tersebut akan diterima terlambat karena nasabah
dan diakui menjadi dana dirasa kesulitan untuk
kebajikan. membayar angsuran.
8. Piutang murabahah disajikan Pihak BSI KCP Kencong
sebesar nilai realisasi bersih, dalam Penyajian piutang
yaiu saldo piutang murabahah mengatakan
murabahah
6

dikurangi penyisihan nilai realisasi bersih, yaiu Sesuai


kerugian piutang saldo piutang murabahah
dikurangi penyisihan
kerugian piutangnya
9. Pada Margin murabahah Pihak BSI KCP Kencong
tangguh disajikan sebagai menerapkan margin
Sesuai
pengurangan piutang murabahah tangguh
murabahah disajikan sebagai
pengurang piutang
murabahah
10. Pengakuan dan pengukuran BSI KCP Kencong
uang muka/urbunialah : mengungkakan Uang
Sesuai
1) urbun diakui sebagai uang muka mengurangi harga
muka pembelian sebesar pokok barang
jumlah yang diterina
2) Apabila terjadinya
pembelian barang, uang
mukanya diakui sebagai
pembayaran piutang.
Apabila tidak jadinya
pembelian barang, maka
dikembalikannya uang
muka kepada pembeli
setelah memperhitungkan
biaya yang dikeluarkan
oleh penjual.
Sumber: Data diolah

Maka, dari perbandiangan tabel diatas ini dapat

ditarik kesimpulan bahwa :

BSI KCP Kencong belum sepenuhnya menerapkan PSAK No

102. Yang berkaitan dengan denda, mengenai denda BSI KCP Kencong
tidak menerapkan aturan yang sesuai dengan PSAK No 102 yang

mengungkapkan bahwa denda diterima dan di akui sebagai dana

kebajikan. Di BSI KCP Kencong tidak terdapat adanya denda dalam

bentuk apapun dan memberi kesempatan kepada nasabah untuk


6

membayarnya. Dengan demikian, dalam laporan sumber dan penggunaan

dana kebajikan tidak ditemukan akun denda.

BSI KCP Kencong dalam praktiknya sebagai pihak yang

menjualuntuk memenuhi kebutuhan nasabahnya dengan meningkatkan

keuntungan/margin yang di sepakati, hal ini sesuai dengan PSAK No

102. DiBSI KCP Kencong akad murabahah dapat dilakukan dengan

pesanan, dimana BSI KCP Kencong langsung membeli barang dari

pemasok sesuai pesanan nasabah. Sesuai dengan PSAK No 102, dalam

transaksi tersebut BSI KCP Kencong akan mengakui adanya persedian

aktiva murabahah denganmenyerahkan barang tersebut kepada nasabah

yang dapat menimbulkan piutang murabahah.

Apabila pihak BSI KCP Kencong mewakilkan pembelian barang

dengan wakalah, BSI KCP Kencong memberikan kas kepada nasabah

dan mencatat sebagai hutang bukan sebagai piutang wakalah.Sehinggga

pada saat nasabah memberikan bukti pembelian barang dari supplier, BSI

KCP Kencong akan memutuskan akad wakalah dengan menghapus

(menghilangkan) hutang syariah dan mengakui adanya persedian aktiva

murabahah, kemudian akun persediaan tersebut dikeluarkan dengan

mengakui adanya piutang murabahah pada saat akad murabahah, yaitu

dengan penyerahan barang kepada nasabah. Berdasarkan transaksi

tersebut pencatatan yang dilakukan BSI KCP Kencongpada prinsipnya

tidak melanggar PSAK No 102 karena terdapat pemisahan antara akad


6

wakalah dengan akad murabahah namun belum sesuai dalam hal

penamaan akun.

BSI KCP Kencong menerapkan pencatatan akuntansi

diskon(potongan) pembelian, diskon murabahah, dan uang muka sesuai

dengan PSAK 102. Diskon pembelian barang murabahah merupakan

pengurang harga barang tanpa adanya pemisahan pencatatan. BSI KCP

Kencong mengakui potongan (diskon) piutang murabahah jika nasabah

melunasi utang lebih awal dari jadwal yang telah disepekati. BSI KCP

Kencong juga membayar uang muka untuk mengurangi harga jual

persediaan aktiva murabahah.

BSI KCP Kencong telah mematuhi atau memenuhi PSAK 102

yang mewajibkan penjual untuk menyajikan piutang murabahah bersih.

BSI KCP Kencong menyajikan piutang murabahah dikurangi penyisihan

kerugian piutang. BSI KCP Kencong mengungkapkan hal-hal yang

berkaitan dengan transaksi murabahah sesuai PSAK No 101, tentang

penyajian laporan keuangan syariah.


6

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dalam Bab IV dan penelitian yang telah penulis

lakukan mengenai Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No.102 Dalam

Pembiayaan Murabahah (BSI Griya Hasanah) Pada BSI KCP Kencong, maka

dapat ditarik kesimpulannya sebagai berikut:

Perlakuan akuntansi murabahah pada pembiayaan BSI Griya Hasanah

diBSI KCP Kencong belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK,

dikarenakanBSI KCP Kencong tidak diterapkannya aturan sesuai dengan

PSAK No.102 yang menyatakan bahwa denda bagi nasabah yang terlambat

membayar diterima dan diakui sebagai dana kebajikan. BSI KCP Kencong

tidak mengenakan denda dalam bentuk apapun karena nasabah bayar

angsuran masih merasa kesulitan, maka jika terjadi penunggakan pembayaran

selama beberapa waktu BSI KCP Kencong akan memperingati dan

mendatangi rumah nasabah, agar nasabah segera membayar angsuran

tersebut. Penyajian, pengungkapan, pengakuan dan pengukuran terkait

pengakuan persedian, diskon pembelian, keuntungan murabahah, potongan

murabahah, uang muka telah sesuai dengan aturan PSAK 102.

65
66

B. Saran

Adapun saran dari peneliti yaitu:

1. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya meneliti semua pembiayaan yang

ada pada BSI KCP Kencong, seperti mudharabah dan Wadiah. Agar

masyarakat bisa memahami lebih jelas semua pembiayaan yang di

tawarkan BSI KCP Kencong.

2. BSI KCP Kencongharus terus mengembangkan dan mensosialisasikan

produk pembiayaan murabahah serta melaksanakan pencatatatn

akuntansi sesuai dengan PSAK secara keseluruhan baik dalam

pengukuran, penyajian, maupun pengungkapan. Terutama

keputusandalam hal denda jika lali dalam membayar angsuran.


6

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafii. 2001. Bank Syariah dari Teori Ke Praktek, Jakarta:
Gema Insani Pres.

Arikunto,Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Apriyanti, Hani Werdi Apriyanti. 2018. Teori Akuntansi Berdasarkan Pendekatan


Syariah. Yogyakarta: Deepublish.

Astika,Sri. 2018.“Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK 102


Pada Pembiayaan Murabahah Di PT Bank BNI Syariah Cabang
Makasar. Skripsi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Devianti, Renata. 2020. Implementasi Akuntansi Pembiayaan Skema Murabahah


iB Dalam Prespektif PSAK 102 (Studi Kasus Pada BRI Syariah KCP
Blitar. Skripsi IAIN Ponorogo.

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Menuju Perumusan Teori Akuntansi Islam.


Jakarta: Pustaka Quantum

Harahap, Sofyan S, Wiroso, Muhammad Yusuf. 2010. Akuntansi Perbankan


Syariah . Jakarta: LPFE Usakti.

IAI. 2008. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. 2016. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : Rajawali Pers.

Kasmir. 2016Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta : PT. Raja Grafindo


Persada.

Kurniawati, Rizky. 2019. Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Pada


Pembiayaan Murabahah Bersadasarkan PSAK No.102 (Studi Pada PT.
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Suriyah Cabang Semarang). Skripsi
Universitas Wahid Hasyim.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Muhammad, Rifqi. 2008. Akuntansi Keuangan Syariah Konsep dan Implementasi


PSAK Syaria,. Yogyakarta: P3EI Pres.

67
6

Muhammad, 2017. Manajemen Dana Bank Syariah. Depok: Rajawali Pers.

Mona, Meri Mona. 2018. Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan


PSAK No.101 dan PSAK No.105 Pada Bank Syariah Mandiri Medan.
Skripsi Universitas Medan Area.

Nurhayati, Sri. 2014. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat,


2014.

Nafiah,Syairotun. 2019. Penerapan Standart Akuntansi Keuangan Syariah Untuk


Pembiayaan Murabahah, Mudharabah Serta Kesesuaian Dengan PSAK
Syariah No 102,105 Pada KSU BMT Ben Makmur Kenduren, Kecamatan
Wedung, Kabupaten Demak. Skripsi Universitas Semarang.

Penyusun, Tim. 2018.Penulis Pedoman Karya Tulis Ilmiah, Jember: IAIN Jember
Press.

Reeve, James M. 2009. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia, edisi


terjemahan. Jakarta: Salemba Empat.

Rahmatullah, Dolly. 2018. Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK


102 Tentang Pembiayaan Murabahah Pada PT. BPRS Puduarta Insani. Skripsi
UIN Sumatera Utara

Rahman, Halimur. 2019. Analisisi Penerapan Akuntansi Musyarakah


Berdasarkan PSAK No. 106 Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Malang.
Skripsi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Riski,Odi. 2019. Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Sistem Bagi Hasil Dalam
Program Tabungan Pada PT Bank Syariah Mandiri KC Medan. Skripsi
Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.

Resti, Mely. 2021. Analisis Penerapan Akuntansi Ijarah Pada Hunian Berbasis
Syariah di Kota Masyarakat (Studi Kasus Griya Mutiara Syariah).Skripsi
Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sangadji, Etta Mamang. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam


Penelitian. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Sula,Atik Emilia. 2010. “Reformulasi Akad Pembiayaan Murabahah Dengan


Sistem Musyarakah Sebagai Inovasi Produk Perbankan Syariah”Jurnal
Simposium Nasional Akuntansi XIII Universitas Trunojoyo Madura.
http://lib.ibs.ac.id/materi/Prosiding/SNA%20XIII%20(simposium%20nasi
onal%20akuntansi%20XIII)%20Unsud/makalah/AKSR_03_Q.pdf diakses
pada Selasa 02 Oktober 2021 pukul 18.19 WIB.
6

Sukandarrumidi. 2012. Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti


Pemula. Yogyakarta: Gadja Mada University Press.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantatif, Kualitatif, dan R&D., Bandung:


CV. Alfabeta.

Umar,Husein. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.

Wiroso. 2009. Produk Perbankan Syariah Dilengkapi UU Perbankan Syariah


dan Kodifikasi Produk Bank Indonesia. Jakarta: LPEE Usakti.

Wiroso. 2010. Akuntansi Transaksi Syariah. Jakarta : IAI.

Wahyudi,Johan. 2020. Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan


PSAK 102 Tentang Pembiayaan Murabahah Pada Bank Muamalat.
Skripsi UIN Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
MATRIK PENELITIAN

JUDUL VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA METODE FOKUS


PENELITIAN KAJIAN
Penerapan Akuntansi 1. BSI KCP a. Gambaran a. Pengertian Informan 1. Pendekatan 1. Apakah
Pada Pembiayaan Kencong Objek BSI a. Operational penelitian: penerapan
BSI Griya Hasanah Di Penelitian StaffBSI KCP a. Kualitatif akuntansi
Bank Syariah Indonesia Kencong deskriptif pada BSI
(BSI) KCP Kencong. 2. Jenis penelitian: Griya
a. Field research Hasanah di
3. Teknik pengambilan BSI KCP
2. Pembiayaan b. PembiayaanM a. Definisi Kepustakaan: sampel: Kencong
Murabahah urabahah Pembiayaan a. Buku-buku a. Purposive telah sesuai
Murabahah b. Jurnal sampling dengan PSAK
c. Artikel 4. Metode No 102?
d. DLL pengumpulan data:
a. Observasi
3. Penerapan c. Penerapan a. Pengertian b. Wawancara
Akuntansi Akuntansi Penerapan c. Dokumetasi
urabahah Murabahah Akuntansi 5. Teknis analisis data:
Berdasarkan Berdasarkan b. PSAK No.102 a. reduksi data
PSAK No.102 PSAK No.102 b. penyajian data
c. penyimpulan dan
verifikasi
6. keabsahan data:
a. tringalasi sumber
PEDOMAN WAWANCARA

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Bagaimana sejarah BSI KCP Kencong ?

2. Apa Visi &Misi BSI KCP Kencong ?

3. Bagaiaman Struktur Organisasi di BSI KCP Kencong?

4. Apa saja produk yang disediakan oleh BSI KCP Kencong?

B. Penyajian Data dan Analisis

1. Apa pengertian dari pembiayaan murabahah ?

2. Apakah produk BSI Griya Hasanahdi BSI KCP Kencong ini merapkan

pembiayaan dengan pesanan ataupun tanpa pesanan ?

3. Bagaimana cara pengembalian dana pada produk BSI Griya Hasanah ?

4. Bagaimana BSI KCP Kencong menyampaikan harga produk BSI

Griya Hasanah kepada pembeli ?

5. Apakah ada pemberian potongan pelunasan jika nasabah

melunasi lebih awal dari jangka waktu yang ditetapkan ?

6. Diskon pembelian asset diakui sebagai?

7. Apakah ada sistem denda apabila ada nasabah yang lalai ?

8. Apakah beban murabahah tangguh disajikan sebagai pengurang

untang muurabahah?

9. Menurut PSAK pengakuan dan pengukuran uang muka

adalah sebagai?
DOKUMENTA

Wawancara dengan bpk Denis Bagus T selaku staff oprational BSI KCP
Kencong

Wawancara dengan bpk Yuwan Setiawan Nasabah BSI Griya Hasanah BSI
KCP Kencong
BIODATA

Nama : Della Kus Febriyanti

Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 02 Mei 1999

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Lettu Mulyadi Dusun.Krajan 1 RT.001/RW.002

Desa.Puger Kulon Kec.Puger Kab.Jember

Agama : Islam

No Hp : 085330677818

Alamat E-mail : dellafebriyanti02@gmail.com

Riwayat Pendidikan

1. SDN Mekarsari 2 Cimanggis (2005-2011)

2. SMP Negeri 1 Puger (2011-2014)

3. SMA Negeri 1 Kencong (2014-2017)

Anda mungkin juga menyukai