Anda di halaman 1dari 4

Richelle Roxanne

180410190082

Denotasi, Konotasi, dan Mitos terkait Lagu "Lathi" Karya Weird Jenius

Sumber data:
Antika, T. R., Ningsih, N., & Sastika, I. (2020). Analisis Makna Denotasi, Konotasi, Mitos pada
Lagu “Lathi” Karya Weird Genius. Asas: Jurnal Sastra, 9(2).

“Lathi” Karya Weird Genius


Bahasa Inggris dan Jawa Bahasa Indonesia
I was born a fool Aku dilahirkan sebagai orang bodoh
Broken all the rules Merusak semua aturan
Seeing all null Karena semuanya nol
Denying all of the truth Menyangkal semua kebenaran

Everything has changed Semuanya telah berubah


It all happened for a reason Itu semua terjadi karena suatu alasan
Down from the first stage Turun dari tahap pertama
It isn't something we fought for Itu bukan sesuatu yang kita perjuangkan

Never wanted this kind of pain Tak pernah menginginkan rasa sakit seperti ini
Turned myself so cold and heartless Mengubah diriku begitu dingin dan tak
But one thing you should know berperasaan
Tapi satu hal yang harus kau ketahui
'Kowe ra iso mlayu saka kesalahan
Ajining diri ana ing lathi' 'Kamu tidak bisa lari dari kesalahan
Harga diri seseorang ada pada lidahnya
Pushing through the countless pain (perkataannya)'
And all I know that this love's a bless and
curse Mendorong rasa sakit yang tak terhitung
jumlahnya
Everything has changed Dan yang kutahu, cinta ini adalah berkah dan
It all happened for a reason kutukan
Down from the first stage
It isn't something we fought for Semuanya telah berubah
Itu semua terjadi karena suatu alasan
Never wanted this kind of pain Turun dari tahap pertama
Turned myself so cold and heartless Itu bukan sesuatu yang kita perjuangkan
But one thing you should know
Tak pernah menginginkan rasa sakit seperti ini
'Kowe ra iso mlayu saka kesalahan Mengubah diriku begitu dingin dan tak
Ajining diri ana ing lathi' berperasaan
Tapi satu hal yang harus kau ketahui
'Kamu tidak bisa lari dari kesalahan
Harga diri seseorang ada pada lidahnya
(perkataannya)'.

Deskripsi tentang data:


Data yang diambil merupakan sebuah jurnal penelitian yang berjudul "Analisis Makna Denotasi,
Konotasi, Mitos pada Lagu “Lathi” Karya Weird Genius", berasal dari Universitas Negeri
Medan. Penelitian ini dilakukan oleh Tamia Rindi Antika, Nurmada Ningsih, dan Insi Sastika
pada tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna denotasi, konotasi, dan mitos
dalam lirik lagu Lathi karya Weird Genius. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengungkap makna-makna tersebut. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan analisis ungkapan kalimat, sedangkan teknik
analisis data adalah analisis Semiotika Roland Barthes. Berikut pembahasan dari penelitian yang
telah dilakukan:

Teori Semiotika Roland Barthes yang mengemukakan bahwa denotasi merupakan tahap
signifikansi pertama, yang berarti hubungan antara petanda dan penanda dalam bentuk paling
nyata. Dalam lagu Lathi, ditemukan denotasi dalam setiap baitnya. Contohnya, pada bait pertama
terdapat kata fool dalam bahasa Indonesia yaitu bodoh yang dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) online berarti tidak memiliki pengetahuan. Selanjutnya, kata truth dalam
bahasa Indonesia yaitu kebenaran yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online
berarti kejujuran. Selanjutnya, kata changed dalam bahasa Indonesia yaitu berubah yang dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online berarti menjadi sesuatu yang lain. selanjutnya,
kata reason dalam bahasa Indonesia yaitu alasan yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) online berarti hal yang menjadi pendorong untuk berbuat.

Kemudian dalam signifikansi tahap kedua, terdapat konotasi yang menggambarkan hubungan
ketika tanda tersebut bercampur dengan perasaan atau emosi. Contohnya, pada bait pertama
terdapat kata “Seeing all null, Denying all of the truth” bermakna ia adalah orang bodoh yang
menolak semua kebenaran yang ada. Kemudian terdapat kata “Turned myself so cold and
heartless” bermakna mengubah dirinya menjadi seseorang yang cuek yang tidak memperdulikan
orang lain.

Selanjutnya, konsep Mitos Menurut Roland Barthes adalah pengkodean makna dan nilai-nilai
sosial sebagai sesuatu yang dianggap alamiah. Sebaliknya, makna mitos tidak arbitrer, selalu ada
motivasi dan analogi. Mitos yang ada dalam lagu “Lathi” karya Weird Genius diambil dari
pepatah yaitu “ajining diri soko lathi. Ajining rogo soko busono”. Namun dalam lirik lagu lathi
tersebut hanya mencantumkan “ajining diri ana ing lathi”. Yang berarti harga diri dilihat dari
lidah/ucapannya. Makna tersirat dalam lirik tersebut adalah harga diri seseorang dapat dilihat
dari cara berbicaranya. Seringkali masalah besar muncul dari lidah atau ucapannya sendiri yang
berbicara tidak berhati-hati. Oleh karena itu jika ingin menilai harga diri seseorang dapat dilihat
dari lidah atau ucapannya.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pertama, makna denotasi yang terdapat dalam
lirik lagu Lathi karya Weird Genius mengandung perasaan cinta yang menyakitkan, dimana
baginya cintanya selain membawa kebaikan cintanya juga membawa kesengsaraan baginya.
Kedua, makna konotasi yang terdapat dalam lagu tersebut memuat nasihat bahwa kita tidak
boleh menghindar dari masalah tetapi kita harus menghadapi masalah yang ada karena harga diri
seseorang dapat dilihat dari perkataanya. Ketiga, mitos yang terdapat dalam lagu tersebut adalah
terdapatnya kalimat jawa yang diambil dari pepatah yaitu “ajning diri soko lathi. Ajining rogo
soko busono”. Namun dalam lirik lagu lathi tersebut hanya mencantumkan “ajining diri ana ing
lathi”. Yang berarti harga diri dilihat dari lidah/ucapannya.

Komentar tentang data:


Menurut saya, lagu Lathi merupakan suatu masterpiece yang tidak hanya enak didengar, namun
liriknya mengandung makna yang sangat bagus. Selain itu, lagu ini juga terdiri dari dua bahasa
yaitu bahasa Inggris dan bahasa Jawa yang membuatnya semakin menarik. Dalam penelitian
yang terdapat dalam data, peneliti sudah berhasil memahami dan memberi pemahaman mengenai
denotasi,konotasi dan mitos itu sendiri dengan sistem tanda. Mulai dari tanda itu dimaknai,
dipengaruhi oleh persepsi dan budaya, dan bagaimana tanda tesebut membantu kita dalam hidup
bermasyarakat.

Hanya saja, terdapat bagian yang kurang saya pahami mengenai bagian mitos. Pada bagian
Kajian Teori, dijelaskan bahwa menurut Kamus bahasa Yunani mitos berasal dari kata “muthos”,
yang diartikan sebagai cerita atau sesuatu yang disampaikan seseorang.secara luas, mitos artinya
pernyataan, sebuah cerita dalam suatu drama. Namun pada hasil analisis, disampaikan bahwa
mitos dalam lirik lau Lathi adalah sebuah kalimat yang merupakan potongan sebuah pepatah: di
dalam lirik lagu pada bagian reff terdapat kalimat jawa yang diambil dari pepatah yaitu “ ajning
diri soko lathi. Ajining rogo soko busono” yang berarti harga diri seseorang dari lidahnya
(omongannya), dan harga diri badan dari pakaian”. Dalam lirik lagu Lathi, pepatah tersebut
dicantumkan sebagian, yaitu “ajining diri ana ing lathi”. Menurut saya, mitos dan pepatah
adalah dua hal yang berbeda. Alasannya adalah menurut KBBI, pepatah adalah jenis peribahasa
yang mengandung nasehat dari orang-orang tua yang berbentuk seperti kalimat. Sedangkan
menurut KBBI pula, arti mitos adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman
dahulu yang mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa itu
sendiri yang mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.

Simpulan:
Dalam data, terpapar bahwa terdapat denotasi, konotasi, dan mitos dalam lirik lagu Lathi karya
Weird Jenius. Denotasi dan Konotasi dalam data sudah dimaknai dengan baik sesuai dengan
teori Semiotika Roland Barthes, bahwa denotasi merupakan signifikansi tahap pertama yang
memaknai tanda sebagai makna asli yang dipahami khalayak umum, dan Konotasi merupakan
penggambaran hubungan ketika tanda tersebut bercampur dengan perasaan atau emosi, Namun
terdapat hal yang kurang sesuai dalam penjelasan kajian teori dengan hasil pembahasan bagian
mitos.

Anda mungkin juga menyukai