Anggota Kelompok :
3. Calishta Davinna Atalla (22210144003) 11. Rizki Amalia Putri .H. (22210144031)
TUGAS 1
1. Apa yang dimaksud dengan simbolisme dalam dalam karya fiksi? Jelaskan!
Simbol adalah benda atau sesuatu yang konkret. Warna, kejadian alam, cahaya,
hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda tertentu dapat digunakan untuk
melambangkan kehidupan atau perasaan manusia, seperti kematian, kemelaratan,
kesedihan, cinta, kebahagiaan, kejahatan, rasa dendam, dan sebagainya. Sedangkan,
yang dimaksud simbolisme adalah aliran yg menekankan pada simbol atau lambang
dalam karya sastra. Simbolisme dalam fiksi adalah penggunaan simbol-simbol untuk
menggambarkan ide, tema, atau emosi secara tersirat. Simbolisme telah digunakan
dalam fiksi selama berabad-abad, dan dapat ditemukan di berbagai genre, termasuk
sastra klasik, fiksi modern,
2. Apa fungsi/efek dari simbolisme dalam karya fiksi? Jelaskan dan berikan
contohnya!
Menurut Raman dalam Suminto, simbol atau lambang digunakan pengarang
untuk mengungkapkan pikiran emosi, kesan yang samar-samar, penuh misteri, dan sulit
dinyatakan. Simbolisme digunakan untuk mengekspresikan makna yang lebih dalam,
yang sulit diungkapkan dengan kata-kata langsung. Dalam fiksi, simbolisme dapat
memunculkan tiga efek yang bergantung bagaimana simbol yang bersangkutan
digunakan. Pertama, sebuah simbol yang muncul pada satu kejadian penting dalam
cerita menunjukkan makna peristiwa tersebut. Kedua, satu simbol yang ditampilkan
berulang-ulang mengingatkan beberapa elemen konstan dalam semesta cerita. Ketiga,
sebuah simbol yang muncul pada konteks yang berbeda-beda akan membantu
menemukan tema.
Contoh:
a. Putih, dalam berbagai hal dapat menjadi berbagai simbol, bisa menjadi simbol
mayat, simbol kejujuran pada diri orang (dipertentangkan dengan hitam)
f. Dan lain sebagainya bergantung pada konteks cerita yang dihadirkan oleh
pengarang.
Dalam karya fiksi simbol dapat berupa kata yang maknanya mengacu kepada
makna lain. Simbol muncul karena pengarang ingin menyampaikan pikiran, perasaan,
dan keinginannya dengan bahasa yang khas. Simbol juga bergantung pada interpretasi
pembaca. Oleh sebab itu, simbolisme terkadang menimbulkan persoalan bagi pembaca
karena simbol kebanyakan berwujud fakta-fakta logis dan menampilkan makna yang
tidak diampu oleh simbol konvensional. Akan tetapi, di sinilah keasyikan pembaca
terjadi dalam mengenali, merangkai, dan menemukan artinya.
Cara menemukan simbol dalam karya fiksi yakni, pertama, melihat modifikasi
atau kontradiksi pada sebuah cerita meski dia mengawalinya dari suatu generelisasi.
Kedua, memahami cerita melalui tema, simbolis, konflik dan sebagainya untuk
memahami cerita. Ketiga, membaca dan memahami cerita dengan cermat. Keempat,
menganalisis fakta cerita dan sarana sastra. Kelima, menghubungkan antara satu unsur
dengan unsur lainnya supaya terwujud keterpaduan makna struktur. Selanjutnya
melakukan penafsiran. Simbol biasanya muncul lebih banyak atau tampak menonjol
karena selalu diulang-ulang. Jadi, pembaca tidak hanya semata-mata menemukan arti,
tetapi mampu merepresentasikan simbol tersebut terhadap cerita yang dihadirkan
pengarang.
4. Apa yang dimaksud dengan ironi dalam dalam karya fiksi? Jelaskan!
Ironi dapat didefinisikan sebagai gaya bahasa berupa sindiran halus untuk
menyatakan suatu maksud tertentu dengan menggunakan kata-kata yang berlainan dan
bertolak belakang. Sedangkan, menurut Stanton, ironi dimaksudkan sebagai cara untuk
menunjukkan bahwa sesuatu berlawanan dengan apa yang telah diduga sebelumnya.
Landy, membagi ironi dalam tiga tipe yaitu ironi verbal, ironi dramatis, dan ironi
situasional yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Ironi Verbal
Ironi verbal adalah penggunaan kata-kata yang berbeda dari apa yang
sebenarnya dikatakan seseorang. Ironi verbal dimana seseorang mengatakan atau
menulis satu hal dan berarti kata lain, atau menggunakan katakata yang
menyampaikan makna yang merupakan kebalikan dari makna harfiah.
b. Ironi dramatis
c. Ironi situasional
Fungsi dari penggunaan majas ironi adalah untuk menyindir secara halus,
menyindir dengan mengatakan hal sebaliknya tanpa mengungkapkan maksud ancaman
yang diinginkan, sehingga sindiran bersifat tidak langsung atau implisit. Contoh:
d. Ia adalah anak yang sangat penurut, diminta melakukan hal untuk kebaikannya
sendiri saja tak mau.
6. Bagaimana cara Anda menemukan ironi-ironi yang terdapat dalam karya fiksi?
Uraikan dan deskripsikan langkah-langkahnya!
Dalam dunia fiksi, ada dua jenis ironi yaitu ironi dramatis dan tone ironis. Ironi
dramatis/ ironi alur dan situasi biasanya muncul melalui kontras diametris antara
penampilan dan realitas antara maksud dan tujuan seorang karakter dan hasilnya atau
harapan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Pasangan elemen terhubung satu sama lain
secara logis biasanya melalui hubungan kausal atau sebab-akibat. Tone ironis atau
ironis verbal digunakan untuk menyebut cara yang mengungkapkan makna dengan cara
berkebalikan.
TUGAS 2