Anda di halaman 1dari 4

KELAS : X IPA 1

SOAL.

Materi puisi

1. Simaklah vidio berikut

Catatlah larik yangg menyentuh perasaanmu, lalu jelaskan suasana batinmu,dan temanya.

2. Analisis puisi sajak anak muda, tentukn amanatnya 250.

3. Tentukn hal apa saja yang perlu di prhatikn dalm menbaca puisi.

4. Bacalah puisi "Ibu" Hal 254, 255. Tentukn suasana, tema dan maknanya.

Jenis imaji hl 263,264 serta diksi 260.

Jawaban :

1). Larik yang menyentuh perasaan.

Video pertama:

Bertemu dengan pelukan, berpisah tanpa berjabat tangan

Kita berpisah dengan teman-teman dan guru,tanpa adanya perpisahan

Video kedua:

Libur ini terlalu panjang, hingga kami merasa bosan

Ingin pergi kembali sekolah, belajar bersama

Guruku kami rindu tulus ikhlas kasihmu,kau ajarkan kami dengan setulus hatimu

Uswah Hasanahmu, bimbing jadi generasi maju

Ya Allah... kumohon ampuni dosa-dosa kami, serta dosa seluruh umat bumi

Yang maha kuasa, angkat lah segala ujian ini Suasana batin yang dirasakan di dua video tersebut.

Susan batin yang kami rasakan adalah sedih, karena semua rencana yang sudah tersusun dengan
rapih,lenyap begitu saja.Dan kerinduan dengan suasana belajar di kelas dengan bimbingan guru yang
tulus dan ikhlas.

2). Sajak Anak Muda

Kita adalah angkatan gagap yang diperanakkan oleh angkatan takabur Kita kurang pendidikan resmi
di dalam hal keadilan, karena tidak diajarkan berpolitik. dan tidak diajar dasar ilmu hukum
 Menggambarkan kondisi anak muda indonesia yang tidak memahami keadilan karena tidak
diajarkan tentang ilmu politik dan hukum.

kita melihat kabur pribadi orang karwena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa. Kita tidak
mengerti uraian pikiran lurus, karena tidak diajar filsafat atau logika.  

 Memiliki mental menjadi orang yang suka berprasangka dan suka menilai orang lain tanpa
dasar yang kuat.

Apakah kita tidak dimaksud Untuk mengerti itu semua? Apakah kita hanya dipersiapkan Untuk
menjadi alat saja?

 Mempertanyakan tentang posisi anak muda yang kemungkinan hanya akan menjadi alat saja

Inilah gambaran rata-rata Pemuda tamatan S.L.A., Pemuda menjelang dewasa

 Menggambarkan kondisi pemuda saat itu secara umum

Dasar pendidikan kita adal;ah kepatuahn Bukan pertukaran pikiran.  

 Menggambarkan pemuda saat ini dikondisikan untuk patuh, bukan berdialektika dan
berpikir.

Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan, Dan bukan ilmu latihan menguraikan.

 Ilmu haya sekadar dihafalkan, bukan dipahami

Dasar keadilan di dalam pergaulan, Serta pengetahuan akan kelakuan manusia, Sebagai kelompok
atau sebagai pribadi Tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.

 Hakikat kemanusiaan yang sesungguhnya diangap sebagai ilmu yang tidak penting

Kenyataan di dunia menjadi remang-remang Gejala-gejala yang muncul jadi lalu lalang Tidak bisa kita
hubung-hubungkan. Kita marah pada diri sendiri. Kita sebal terhadap masa depan. Lalu akhirnya,
Menikmati masa bodoh dan santai

 Dengan segala keadaan yang tidak menentu tersebut, akhirnya pemuda cenderung untuk
menikmati masa bodoh dan hidup santai.

Di dalam kegagapan Kita hanya bisa membeli dan memakai, Tanpa bisa mencipta Kita tak bisa
memimpin, Tetapi hanya bisa berkuasa Persis seperti bapa-bapa kita

 Menggambarkan kondisi manusia yang hanya menjadi konsumen dan dikuasai sebagaimana
generasi sebelumnya

Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat Di sana anak-anak memang disiapkan Untuk menjadi alat
dari industri Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti. Tetapi kita dipersiapkan untuk menjadi
alat apa? Kita hanya menjadi alat birokrasi! Dan birokrasi menjadi berlebihan Tanpa kegunaan
Menjadi benalu di dahan
 Menggambarkan kondisi tentang manusia yang hanya menjadi alat birokrasi, ilmu
didominasi barat, dan haya menjadi benalu negara

Gelap pandanganku gelap Pendidikan tidak memberikan pencerahan Latihan-latihan tidak


memberikan pekerjaan Gelap, keluh kesahku gelap Orang yang hidup di dalam pengangguran

 Menceritakan kebingungan terhadap kondisi saat itu yang melihat banyak pengangguran
karena pendidikan tidak memiliki pengaruh apa-apa.

Apakah yang terjadi di sekitarku ini? Karena tak bisa kita tafsirkan, Lebih enak kita lari dalam puisi
ganja.

 Rasa frustasi membuat penulis ingin melarikan diri ke ranah-ranah estetika, yaitu puisi

Apa artinya tanda-tanda yang rumit ini? Apakah ini? Apakah ini? Ah, di dalam kemabukan Wajah
berdarah Aku terlihat sebagai bulan.

 penulis melihat semua fenomena yang terjadi sebagai sebuah tanda tentang kecarut-
marutan.

Mengapa kita harus terima hidup begini? Seseorang berhak diberi ijazah dokter, Dianggap sebagai
orang terpelajar, Tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan, Dan bila ada tirani yang merajalela ia
diam tidak bicara kerjanya hanya menyuntik saja

 banyak penguasa yang dipilih tanpa melihat kemampuannya. Di dalam bait ini disimbolkan
sebagai ijazah dan terpelajar

Bagaimana? Apakah kita akan terus diam saja Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum Dianggap sebagai
bendera-bendera upacara, Sementara hukum dikhianati berulang kali Mahasiswa-mahasiswa ilmu
ekonomi Dianggap bunga plastik, Sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.

 semua yang seharusnya dihormati dan dilaksanakan hanya dianggap sebagai perhiasan
smata. Hukum ada tetapi dilanggar.

Amanat Puisi Sajak Anak Muda

Jadilah pemuda di generasi masa depan yang dapat membanggakan negara ini, selalu berbuat baik
dalam melakukan sesuatu. Semoga Bermanfaat untuk anda!

3). Hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam membaca puisi sebagai berikut :

a. Ekspresi / mimik
Ekspresi adalah pernyaaan perasaan hasil penjiwaan puisi. sedang kan mimik adalah gerak air muka.
b. Kinesik
Kinesik adalah gerak angota tubuh
c. Kejelasan artikulasi
Artikulasi adalah ketepatan dalam melafal kan kata-kata.
d. Timbre
Timbre adalah warna bunyi suara (bawaan) yang di milikinya
e. Irama puisi
Adalah panjang pendek, keras lembut, tinggi rendah nya suara.
f. Intonasi atau lagu suara.
g.Diksi
Pengucapan kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi dan rasa.
h. Tempo
Cepat lambatnya pengucapan (suara). Kita harus pandai mengatur dan menyesuaikan dengan
kekuatan nafas. Di mana harus ada jeda, di mana kita harus menyambung atau mencuri nafas.
i. Dinamika
Lemah kerasnya suara (setidaknya harus sampai pada penonton, terutama pada saat lomba
membaca puisi). Kita ciptakan suatu dinamika yang prima dengan mengatur rima dan irama, naik
turunnya volume dan keras lembutnya diksi, dan yang penting menjaga harmoni di saat naik
turunnya nada suara.
j. Modulasi
Mengubah (perubahan) suara dalam membaca puisi.
k. Jeda
Pemenggalan sebuah kalimat dalam puisi.
l. Pernafasan
Biasanya, dalam membaca puisi yang digunakan adalah pernafasan perut.
m. Penampilan
Salah satu factor keberhasilan seseorang membaca puisi adalah kepribadian atau performance
diatas pentas. Usahakan terkesan tenang, tak gelisah, tak gugup, berwibawa dan meyakinkan (tidak
demam panggung).
n. Komunikasi
Pada saat kita membaca puisi harus bias memberikan sentuhan, bahkan menggetarkan perasaan dan
jiwa penonton.
o. Konsentrasi
Pemusatan pikiran terhadap isi puisi yang akan kita baca.

4). Tema dari puisi IBU karya D. Zawawi Imron adalah tentang kasih sayang.
pada puisi ini, D. Zawawi Imron menulis tentang kerinduannya kepada ibu ketika penulis sedang
menulis (baris 1-7). kemudian penulis mengungkapkan kasih sayang ibunya yang ibarat samudera
dan ibulah dimana tempat penulis mempelajari kehidupan ("tempatku berlayar, menebar pukat dan
melempar sauh")
pada akhir puisi, penulis mengungkapkan kasih sayang penulis kepada ibunya yang diibaratkan
seperti pahlawan, bidadari yang berselendang bianglala, yang ingin menunjukkan kepada pembaca
bahwa ibu adalah segalanya bagi penulis.

Anda mungkin juga menyukai