Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 5

Anggota Kelompok:

1. Astri Setia Utami (22210141045)

2. Izza Nafila Rusdiyana (22210141075)

3. Devita Tiara Angelina (22210141055)

4. Anastasia Elwapatmi Dewi (22210141065)

5. Lutfiana Nurlinda Istiqomah (22210144050)

Esai Film Dokumenter Dibalik Sebuah Lukisan

IDENTITAS FILM

Judul Film : Mencuri Raden Saleh

Tokoh : Eko Budi Handoyo

Sutradara : Aqil Firmansyah

Produser : M. Adam Syahbana

Penulis Skrip : Aqil Firmansyah

Cameraman : Alfatih

Aqil Firmansyah

Editor : Agung Purwojati

Aqil Firmansyah

Rilis : 2021

Durasi : 11 Menit

ORIENTASI
Film Dokumenter “Di Balik Sebuah Lukisan” merupakan salah satu film dokumenter
yang diupload 1 tahun lalu di channel youtube Aqil Firmansyah. Film dokumenter ini
menceritakan sosok pelukis di Pasar Baru DKI Jakarta yang bernama Eko Budi Handoyo. Eko
Budi Handoyo merupakan pelukis yang berasal dari Jawa Timur tepatnya di Kota Surabaya yang
sekarang menetap di Jakarta. Eko Budi Handoyo menjadikann profesi melukisnya untuk
memnuhi kebutuhan hidupnya.

Eko Budi Handoyo sudah terbiasa melukis sejak kecil. Ia merupakan salah satu orang
yang pekerjaannya bertolak belakang dengan akademinya yaitu lulusan sarjana hukum. Namun
ia memiliki bakat melukis dan belajar dengan cara meniru para pelukis yang sudah senior.
Sehingga ia dapat menjadi pelukis seperti sekarang ini. Eko Budi Handoyo mulai bekerja
menjadi pelukis pertama kali di Pasar Baru DKI Jakarta. Pasar Baru DKI Jakarta dikenal sebagai
daerah pertokoan yang menyediakan aneka barang dagangan mulai dari barang-barang
kebutuhan primer hingga sekunder. Pasar Baru terkenal dengan penjualan barang-barangnya
yang murah, tetapi di sisi lain di dekat kawasan Pasar Baru masih banyak orang yang belum tahu
terdapat orang yang berprofesi sebagai pelukis. Tetapi, karena kurangnya perhatian dari
pemerintah setempat, saat itu pemerintah setempat baru menyediakan fasilitas dan wadah para
pelukis di era reformasi yaitu pada tahun 1998 yang hingga sekarang ini menjadi lebih baik.
Salah satu pelukis yang sudah menjalankan profesinya di tempat yang disediakan oleh
pemerintah sejak era reformasi adalah Eko Budi Handoyo.

Eko Budi Handoyo pertama kali bekerja pada tahun 1986. Ia pertama kali memasarkan
lukisan kartu ucapan sebelum muncul kartu lukisan digital. Harga kartu ucapan lukisan lebih
mahal dibandingkan dengan kartu ucapan digital. Bahkan kartu ucapan lukisan memiliki nilai
tiga sampai empat kali lipat lebih besar dibandingkan dengan harga kartu ucapan digital.
Seniman lukisan Eko Budi Handoyo dulunya adalah seorang pelukis keliling yang selalu berebut
kantin untuk berjualan. Namun, setelah Pemda menyediakan fasilitas berupa pengalokasian
menjadi satu tempat di Kawasan Pasar Baru yang dibangun sejak 2 tahun yang lalu.

Menurut Eko Budi Handoyo, lukisan adalah sebuah karya yang dihasilkan atau
diciptakan oleh seseorang itu lalu bisa apapun bentuknya dapat dituangkan di dua media yaitu
dua dimensi dan tiga dimensi. Lukisan juga berbeda dengan gambar. Perbedaan pelukis dengan
tukang gambar adalah jika pelukis menciptakan suatu karya-karya Lukis dengan apa yang harus
dituangkan dan gambarkan dalam gejolak jiwanya baik dalam negeri maupun luar negeri seperti
pelukis-pelukis abstrak seperti Amri Yahya dan Alm. Naryo. Untuk menjadi seorang pelukis kita
harus bisa menjaga konsistensinya dengan tidak mudah menyerah karena orang belajar tidak
akan selesai yang artinya kita tidak boleh pernah puas dengan hasil.

Film Dokumenter “Di Balik Sebuah Lukisan” menceritakan sosok pelukis di Pasar Baru
DKI Jakarta yang bernama Eko Budi Handoyo. Menurut Eko Budi Handoyo, lukisan adalah
sebuah karya yang bisa apapun bentuknya dapat dituangkan di dua media yaitu dua dimensi dan
tiga dimensi. Beliau mengatakan bahwa seorang pelukis harus bisa konsisten dan tidak mudah
menyerah serta tidak boleh berhenti belajar. Video ini memperkenalkan tokoh Eko Budi
Handoyo dengan sangat baik dan menarik dengan menyebutkan pandangan tokoh tentang dunia
seni terutama tentang lukisan. Namun video ini kurang lengkap dalam menyajikan informasi
mengenai tokoh.

Anda mungkin juga menyukai