Anda di halaman 1dari 6

BIMBINGAN UKAI BIDANG PHARMACEUTICAL SCIENCE

OLEH apt. Rachma Nurhayati, M.Farm

1. Bagian QC industri farmasi melakukan penetapan kadar tablet antasida mengandung aluminium
hidroksida 200 mg menggunakan metode spektrofotometri serapan atom. Larutan uji dipreparasi
dengan menimbang 20 tablet antasida dengan berat 10 gram dan kemudian dihaluskan. Serbuk
tablet kemudian ditimbang 75 mg dan dilarutkan dalam labu ukur 100 ml. Larutan kemudian
dipipet kembali 15 ml dan diencerkan sampai 50 ml. Dari kurva kalibrasi serapan larutan baku
aluminium diperoleh persamaan y = 0,0096 x – 0,0127 dan serapan larutan uji sebesar 0,8513.
(BM aluminium hidroksida = 78,00; BA aluminium 26,98)
Berapa % kadar aluminium hidroklorida dalam tablet antasida?
A. 30,00
B. 75,50
C. 96,37
D. 100,00
E. 120,21

2. Apoteker di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia melakukan studi hubungan struktur senyawa
obat morfin dengan aktivitas analgesiknya. Salah satu karakter struktur yang diperlukan untuk
menimbulkan aktivitas analgesik pada morfin adalah terdapat atom C kuarterner. Struktur morfin
ditunjukkan pada gambar berikut:

Manakah C kuartener?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

3. Apoteker di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia melakukan studi hubungan struktur senyawa
obat morfin dengan aktivitas analgesiknya. Struktur morfin ditunjukkan pada gambar berikut:
BIMBINGAN UKAI BIDANG PHARMACEUTICAL SCIENCE
OLEH apt. Rachma Nurhayati, M.Farm

Adanya modifikasi pada subtituen dari struktur menghasilkan salah satu turunan morfin dengan
aktivitas analgesik yang lebih rendah tetapi memiliki aktivitas antibatuk.
Manakah struktur turunan morfin yang memiliki aktivitas tersebut?

A.

B.

C.
BIMBINGAN UKAI BIDANG PHARMACEUTICAL SCIENCE
OLEH apt. Rachma Nurhayati, M.Farm

D.

E.

4. Apoteker di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia melakukan penelitian hubungan struktur


penisilin G dengan aktivitas antibakteri. Struktur penisilin G menyebabkan ketahanan terhadap
asam lambung rendah sehingga sering diberikan secara intravena. Struktur penisilin G ditunjukkan
pada gambar berikut:

Adanya modifikasi struktur dengan penambahan suatu gugus pada rantai posisi α rantai samping
penisilin G menghasilkan turunan penisilin yang memiliki ketahanan terhadap asam lambung yang
baik.
Apakah gugus yang ditambahkan?
A. OH
B. COOH
C. NH2
D. SO3H
E. O
BIMBINGAN UKAI BIDANG PHARMACEUTICAL SCIENCE
OLEH apt. Rachma Nurhayati, M.Farm

5. Apoteker di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia melakukan penelitian hubungan struktur


penisilin G dengan aktivitas antibakteri. Struktur penisilin G menyebabkan obat hanya aktif
terhadap bakteri gram (+). Struktur penisilin G ditunjukkan pada gambar berikut:

Adanya modifikasi struktur dengan penambahan suatu gugus pada rantai posisi α rantai samping
penisilin G menghasilkan turunan penisilin yang memiliki aktivitas terhadap bakteri gram (+) dan
(-)
Apakah gugus yang ditambahkan?
A. OH
B. OCH2
C. NH2
D. OCH2CH3
E. N

6. Bagian QC Industri Farmasi melakukan pengujian bahan baku asam asetil salisilat
menggunakan metode titrasi. Sampel ditimbang 1,5 gram dan dilarutkan dalam 50 ml NaOH 0,5
N, dipanaskan perlahan selama 10 menit. Larutan sampel kemudian ditambah indikator
fenolftalein. Kelebihan NaOH dititrasi dengan H2SO4 0,5 N dan perlu titran 25,25 ml. Diketahui
kesetaraan 1 ml NaOH 0,5 N setara dengan 45,04 mg asetosal.
Berapa % kadar asetosal dalam sampel?
A. 25,25
B. 50,42
C. 75,82
D. 82,35
E. 98,76

7. Bagian RnD Industri Farmasi melakukan validasi metode untuk penetapan kadar filantin dalam
sediaan fitofarmaka mengandung Phyllanthus niruri untuk menjaga sistem imun tubuh
menggunakan metode KLT-Densitometri. Salah satu parameter yang diuji adalah akurasi. Dibuat
konsentrasi 100% larutan uji yaitu 80 ppm dan diperoleh area sebesar 0,8021. Persamaan regresi
yang digunakan adalah y = 0,0097x + 0,0358.
BIMBINGAN UKAI BIDANG PHARMACEUTICAL SCIENCE
OLEH apt. Rachma Nurhayati, M.Farm

Berapa % recovery nya?


A. 50,25
B. 62,80
C. 75,05
D. 84,90
E. 98,75

8. Bagian QC Industri Farmasi melakukan pengujian bahan baku asam asetil salisilat
menggunakan metode titrasi. Sampel ditimbang 1,5 gram dan dilarutkan dalam 50 ml NaOH 0,5
N, dipanaskan perlahan selama 10 menit. Larutan sampel kemudian ditambah indikator
fenolftalein. Kelebihan NaOH dititrasi dengan H2SO4 0,5 N dan perlu titran 25,25 ml.
Diketahui kesetaraan 1 ml NaOH 0,5 N setara dengan 45,04 mg asetosal.
Berapa massa sampel hasil titrasi (gram)?
A. 1,14
B. 2,25
C. 3,42
D. 5,50
E. 6,22

9. Bagian QC Industri Farmasi melakukan penetapan kadar tablet Amodiakuin HCl untuk
pengobatan malaria menggunakan metode spektrofotometri. Untuk menentukan rentang kurva
kalibrasi maka dilakukan perkiraan konsentrasi sampel amodiakuin. Standar amodiakuin dengan
konsentrasi 100 ppm dianalisis menggunakan spektrofotometer dan diperoleh absorbansi sebesar
0,5662. Sampel dipreparasi dengan menimbang 50 mg tablet yang sudah dihaluskan dan dilarutkan
dalam metanol 100 ml, diperoleh absorbansi sebesar 0,3332.
Berapa konsentrasi amodiakuin?
A. 45,56
B. 58,85
C. 67,72
D. 77,89
E. 80,02
BIMBINGAN UKAI BIDANG PHARMACEUTICAL SCIENCE
OLEH apt. Rachma Nurhayati, M.Farm

10. Bagian QC di Industri Farmasi melakukan penetapan kadar natrium pada garam oralit
menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Setiap sachet oralit mengandung 0,52 gram
NaCl. Ditimbang 1 sachet oralit dan diperoleh berat 4,26 gram, kemudian dilarutkan dengan air di
dalam labu ukur sampai 250 mL. Larutan dipipet 10 mL dan diencerkan dengan air sampai 100
mL. Dari pembuatan kurva kalibrasi diperoleh persamaan y = 99x + 0,722 dan hasil pembacaan
untuk natrium dalam sampel adalah 70,22.
Berat atom; Na = 23; Cl = 35,5.
Berapa konsentrasi natrium (mmol/L)?
A. 0,1
B. 0,2
C. 0,3
D. 0,4
E. 0,5

Anda mungkin juga menyukai