Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman Dari Artikel Penelitian

Hambatan Penerapan Praktik Berbasis Bukti di Profesi Keperawatan

Disusun Untuk Pemenuhan Tugas Proses Keperawatan dan Berpikir kritis

Di Susun Oleh

Nama : VIA RADHIAH

Nim : 23010113

Kelas : 1 Non Reguler

Pembimbing : Anita Tiara,M.kep

PROGRAMA S1 KEPERAWATAN
STIKES MEDIKA SERAMOE BARAT
MEULABOH
2023
1. Latar belakang
Praktek berbasis bukti atau Evdence-based pratice (EBP) adalah teknik yang
digunakan dalam penyelesaian masalah klinis mengenai perawatan pasien dengan
mengintegrasikan bukti yang dirancang dengan baik dengan preferensi pasien, penilaian
pasien, dan ahli kesehatan. Tinjauan ini bertujuan untuk mengeksplorasi hambatan yang
dihadapi keperawatan dalam penerapan berbasis bukti praktik. Akibatnya, dengan
menentukan beberapa hambatan penerapan EBP di kalangan perawat, sistem pelayanan
kesehatan dapat membentuk solusi yang memungkinkan pusat kesehatan menghindari
masalah tersebut dan melaksanakan pendekatan di antara penyedia layanan kesehatan.
. Administrator dan pendidik keperawatan memiliki peran utama untuk memfasilitasi
implementasi praktik berbasis bukti di kalangan perawat, Karena itu; temuan tinjauan ini
dapat membantu mengatasi hambatan yang teridentifikasi. Pelatihan dan pendidikan penting
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat untuk menggunakan praktik
berbasis bukti.Manajemen waktu, menyediakan kebutuhan sumber daya dan pengawasan
yang memadai dapat memfasilitasi penerapan praktik berbasis bukti yang memberikan
pengaruh positif kualitas perawatan. Untuk penelitian lebih lanjut, akan sangat bermanfaat
untuk menyelidiki hambatan umum EBP dalam satu budaya tertentu seperti budaya timur
tengah. Selain itu, penelitian di masa depan mungkin fokus pada hambatan penerapan EBP
terkait dengan pasien dan keluarganya.

2. Metode Peninjauan
2.1. Strategi Pencarian
Dua langkah strategi pencarian dimasukkan dalam hal ini tinjauan. Langkah pertama
adalah pencarian awal database kata kunci pencarian (implementasi, adopsi, kepatuhan, EBP,
perawat, penghalang, hambatan, dan tantangan). Kedua langkah, pencarian ekstensif di
CINAHL, EBSCO, dan Basis data TENGAH.
2.2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria inklusi semuanya kualitatif atau kuantitatif studi yang mengeksplorasi,
mendeskripsikan, dan mengukur hambatan yang mempengaruhi implementasi EBP di
kalangan perawat, penelitian dilakukan di antara perawat terdaftar, setiap penelitian dilakukan
dalam periode antara tahun 2013 hingga 2018 tentang judul pencarian 'penghalang bukti'
penerapan praktik berbasis keperawatan.

2.3. Penilaian Kualitas Metodologis


Setelah dilakukan pencarian literatur, semua penelitian dimasukkan dipilih diperiksa
mengenai kualitas studi desain. Alat ini terdiri dari sembilan item untuk mengevaluasi hal-hal
berikut (Abstrak dan Judul, Pendahuluan dan Tujuan, Metode dan Data, Pengambilan sampel,
Analisis data, Etika dan bias, Hasil, Transferabilitas atau generalisasi, dan Implikasi dan
kegunaan) diukur dengan skala Likert empat poin, mulai dari (4 baik, 3 cukup, 2 buruk, dan 1
sangat buruk.
3. Pembahasan
Evdence-based pratice (EBP) atau Praktik berbasis bukti adalah teknik yang
digunakan dalam memecahkan masalah mengenai pelayanan pasien dengan mengintegrasikan
dengan baik bukti yang dirancang dengan preferensi pasien, pasien penilaian, dan keahlian
profesional kesehatan yang mengarah pada biaya kesehatan yang lebih rendah, hasil pasien
yang lebih baik dan perawatan yang lebih aman (B.M. melnyk, L.2014).
Dari tema utama didapatkan dua hambatan dalam praktek keperawatan yaitu hambatan
individu dan hambatan organisasi. Dalam literatur, ada empat hambatan dikategorikan sebagai
hambatan individu dalam penerapan EBP di kalangan perawat yaitu;1.Kurangnya
Karakteristik Profesional, 2.Kurangnya Kesadaran, Pengetahuan, dan Keterampilan, 3.Sikap
dan Pengalaman Pribadi Perawat, 4.hambatan Bahasa.
Begitu juga dengan hambatan organisasi ada empat hambatan organisasi ditemukan
oleh peninjau literatur yaitu ; 1.Sumber Daya Organisasi yang Terbatas, 2.Kurangnya
Dukungan dan Pengawasan, 3.Kekurangan waktu, 4.Kurangnya Pelatihan dan Pendidikan.
4. Kesimpulan
Temuan tinjauan ini membantu keperawatan administrator untuk mengatasi hambatan
yang teridentifikasi. Pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan jenjang keperawatan
pengetahuan dan keterampilan untuk menggunakan praktik berbasis bukti, pengorganisasian
waktu keperawatan, dukung perawat dengan sumber daya yang dibutuhkan dan memberikan
pengawasan yang memadai memfasilitasi penerapan praktik berbasis bukti yang secara positif
mempengaruhi kualitas layanan. Untuk selanjutnya penelitian, akan sangat bermanfaat untuk
menyelidiki hambatan-hambatan umum EBP dalam satu budaya tertentu.
5. Saran
Diharapkan kepada perawat untuk senantiasa update mengenai praktek keperawatan
untuk menambah wawasan dan meningkatkan ketrampilaaan terutama dalam praktek asuhan
keperawatan dilapangan, sehingga menurunkan faktok penghambat praktek keperawatan
sesuai standar.
\

Anda mungkin juga menyukai