Makalah Aspek Produksi
Makalah Aspek Produksi
Aspek Produksi
Arif Mayardianto
[Course title]
0|Page
1|Page
BAB I
Aspek Produksi
Pendahuluan
Produksi adalah salah satu aspek penting dalam kegiatan bisnis. Proses produksi mengacu pada
aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada
konsumen. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh aspek produksi yang perlu
diperhatikan oleh perusahaan.
Pengertian produksi adalah kegiatan menghasilkan suatu benda atau menciptakan benda baru
sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu
benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya
guna suatu benda dengan mengubah sifat bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi
merupakan dampak dari perubahan dua atau lebih input (sumber daya) menjadi satu atau lebih
output (produk). Kegiatan tersebut dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi produksi.
Produksi juga merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Produksi dilakukan dengan menggunakan berbagai faktor produksi, yaitu
tenaga kerja, modal, bahan baku, dan keterampilan.
Tujuan produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia dapat
dikelompokkan menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer adalah
kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat bertahan hidup, seperti kebutuhan akan
makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang tidak harus
dipenuhi, tetapi akan membuat hidup manusia menjadi lebih baik, seperti kebutuhan akan
transportasi, hiburan, dan pendidikan. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang tidak harus
dipenuhi, tetapi akan membuat hidup manusia menjadi lebih mewah, seperti kebutuhan akan
perhiasan, barang-barang mewah, dan liburan.
Fungsi produksi adalah hubungan antara input (faktor produksi) dan output (produk). Fungsi
produksi dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis atau grafik.
Perencanaan produksi: meliputi penetapan tujuan produksi, penentuan jenis produk, dan
perencanaan input produksi
2|Page
Pengorganisasian produksi: meliputi pengaturan tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan
produksi
Pengarahan produksi: meliputi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan produksi
Pengendalian produksi: meliputi pengendalian kualitas, biaya, dan waktu produksi
1.3 Faktor
Faktor-faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi
dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
BAB II
Kebutuhan aspek produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melakukan proses
produksi, mulai dari bahan baku, tenaga kerja, mesin, peralatan, hingga fasilitas pendukung lainnya.
Kebutuhan aspek produksi ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu kebutuhan langsung dan
kebutuhan tidak langsung.
I. Kebutuhan langsung adalah kebutuhan yang secara langsung terlibat dalam proses produksi,
yaitu bahan baku, tenaga kerja, dan mesin.
II. Bahan baku adalah bahan yang digunakan untuk membuat produk. Bahan baku dapat
berupa bahan mentah, bahan setengah jadi, atau bahan jadi.
III. Tenaga kerja adalah orang-orang yang terlibat dalam proses produksi. Tenaga kerja dapat
dibagi menjadi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung
adalah tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi, sedangkan tenaga
kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak secara langsung terlibat dalam proses
produksi, tetapi mendukung proses produksi, misalnya tenaga kerja administrasi.
IV. Mesin adalah peralatan yang digunakan untuk membantu proses produksi. Mesin dapat
berupa mesin sederhana atau mesin kompleks.
3|Page
V. Kebutuhan tidak langsung adalah kebutuhan yang tidak secara langsung terlibat dalam
proses produksi, tetapi diperlukan untuk menunjang proses produksi, yaitu fasilitas
pendukung.
Penentuan kebutuhan bahan baku adalah proses untuk menentukan jumlah bahan baku yang
diperlukan untuk menghasilkan produk tertentu. Proses ini penting untuk memastikan bahwa
perusahaan memiliki cukup bahan baku untuk memenuhi permintaan produk dan menghindari
kehabisan persediaan.
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan kebutuhan bahan baku, yaitu:
a. Permintaan produk
Kebutuhan bahan baku akan meningkat seiring dengan peningkatan permintaan produk. Oleh
karena itu, perusahaan perlu memperkirakan permintaan produk dengan akurat untuk menentukan
kebutuhan bahan baku yang tepat.
BAB III
Bahan baku yang dibutuhkan di Mentawai cukup beragam, mulai dari bahan baku pangan, bahan
baku industri, hingga bahan baku infrastruktur. Bahan baku pangan yang dibutuhkan di Mentawai
antara lain beras, gula, minyak goreng, daging, dan sayur-mayur. Bahan baku industri yang
4|Page
dibutuhkan di Mentawai antara lain semen, besi, dan kayu. Sedangkan bahan baku infrastruktur
yang dibutuhkan di Mentawai antara lain aspal, besi, dan semen.
Cara Pengadaan
Cara ini biasanya digunakan untuk pengadaan bahan baku yang tidak tersedia di Mentawai. Bahan
baku tersebut dipesan langsung dari produsennya di luar Mentawai. Pengadaan langsung dari
produsen biasanya memakan waktu yang lama dan biaya yang mahal.
Cara ini biasanya digunakan untuk pengadaan bahan baku yang tersedia di Mentawai. Bahan baku
tersebut dibeli dari distributor yang ada di Mentawai. Pengadaan melalui distributor biasanya lebih
cepat dan murah dibandingkan dengan pengadaan langsung dari produsen.
Pengadaan swadaya
Cara ini biasanya digunakan untuk pengadaan bahan baku yang mudah didapatkan di Mentawai.
Bahan baku tersebut diproduksi sendiri oleh masyarakat Mentawai. Pengadaan swadaya biasanya
dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di pedesaan.
3.1 Tantangan
Kondisi geografis
Jarak Mentawai dari ibu kota provinsi, Padang, yang cukup jauh menyebabkan distribusi bahan baku
menjadi sulit dan mahal.
Beberapa bahan baku, seperti beras, gula, dan minyak goreng, terkadang tidak tersedia di Mentawai.
Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan bahan baku tersebut di Mentawai.
Mayoritas masyarakat Mentawai memiliki kemampuan ekonomi yang rendah. Hal ini menyebabkan
mereka kesulitan untuk membeli bahan baku dengan harga yang tinggi.
5|Page
3.2 Upaya Peningkatan
Pemerintah dan masyarakat Mentawai terus berupaya untuk meningkatkan pengadaan bahan baku
di Mentawai. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain:
c. Pembangunan infrastruktur
d. Pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan jembatan, akan mempermudah distribusi
bahan baku ke Mentawai.
e. Peningkatan produksi bahan baku lokal
f. Peningkatan produksi bahan baku lokal akan mengurangi ketergantungan Mentawai
terhadap bahan baku impor.
Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan bahan baku di Mentawai dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mentawai.
3.3Harga bahan baku: Harga bahan baku dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu. Oleh karena
itu, perusahaan perlu mempertimbangkan harga bahan baku saat menentukan kebutuhan bahan
baku.
Harga bahan baku makanan di Mentawai relatif lebih tinggi dibandingkan dengan harga bahan baku
makanan di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Aksesibilitas. Kepulauan Mentawai terletak di lepas pantai barat Sumatra Barat, sehingga
akses transportasi dan logistik ke pulau ini relatif lebih sulit dan mahal.
b. Daya beli masyarakat. Masyarakat Mentawai pada umumnya memiliki daya beli yang lebih
rendah dibandingkan dengan masyarakat di kota-kota besar. Oleh karena itu, harga bahan
baku makanan di Mentawai cenderung disesuaikan dengan daya beli masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai telah melakukan berbagai upaya untuk menekan harga
bahan baku makanan di pulau ini, antara lain:
Meningkatkan produksi bahan baku makanan lokal. Pemerintah mendorong masyarakat untuk
mengembangkan pertanian dan peternakan lokal, sehingga ketersediaan bahan baku makanan di
pulau ini semakin meningkat.
Menyediakan subsidi bahan baku makanan. Pemerintah memberikan subsidi kepada pedagang
bahan baku makanan, sehingga harga bahan baku makanan dapat ditekan.
6|Page
Perencanaan produksi adalah aspek penting dalam proses produksi. Perusahaan perlu
merencanakan berapa banyak barang atau jasa yang akan diproduksi dalam periode tertentu. Hal ini
melibatkan penentuan jadwal produksi, alokasi sumber daya, dan pengaturan proses produksi untuk
mencapai efisiensi dan produktivitas yang optimal.
Pengendalian kualitas adalah aspek produksi yang tidak boleh diabaikan. Perusahaan perlu
memastikan bahwa barang atau jasa yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Hal ini melibatkan pengawasan selama proses produksi, pengujian kualitas, dan tindakan perbaikan
jika ditemukan cacat atau ketidaksesuaian dengan standar.
Pengendalian kualitas dapat dilakukan pada berbagai tahap dalam proses produksi, mulai dari
perencanaan produk, pengendalian bahan baku, pengendalian proses produksi, pengendalian
produk jadi, hingga pengiriman produk ke konsumen.
Terdapat beberapa alat bantu yang dapat digunakan dalam pengendalian kualitas, antara lain:
Diagram Pareto
Diagram sebab-akibat
Diagram kontrol
Peta kendali
Pengukuran statistik
Pengendalian kualitas merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat menghasilkan
produk atau jasa yang berkualitas dan memenuhi kepuasan pelanggan.
7|Page
Berikut adalah beberapa contoh penerapan pengendalian kualitas dalam kehidupan sehari-hari:
Pengujian produk elektronik sebelum dipasarkan untuk memastikan bahwa produk tersebut
berfungsi dengan baik.
Pengujian makanan sebelum dikonsumsi untuk memastikan bahwa makanan tersebut aman
untuk dikonsumsi.
Pemeriksaan kesehatan sebelum melakukan operasi untuk memastikan bahwa pasien dalam
kondisi yang baik.
Pengujian bahan bangunan sebelum digunakan untuk memastikan bahwa bahan bangunan
tersebut kuat dan tahan lama.
Pengendalian kualitas merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Perusahaan perlu terus
melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas produk atau jasanya agar dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan.
Mesin-mesin yang digunakan dalam Perencanaan Produksi proses produksi perlu dipelihara dan
dirawat dengan baik agar tetap berfungsi dengan baik. Perusahaan perlu melakukan pemeliharaan
rutin, perbaikan jika ditemukan kerusakan, dan memastikan mesin selalu dalam kondisi yang
optimal. Hal ini akan membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko kerusakan atau
kegagalan mesin.
BAB IV
Manajemen persediaan adalah aspek penting dalam produksi. Perusahaan perlu mengelola
persediaan barang jadi atau jasa yang siap untuk dipasarkan. Hal ini melibatkan pemantauan stok,
pengaturan penjadwalan produksi, dan perhitungan persediaan optimal untuk menghindari
kekurangan atau kelebihan persediaan yang tidak efisien.
Analisis biaya produksi penting untuk mengevaluasi efisiensi dan keuntungan produksi. Perusahaan
perlu menghitung biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, biaya overhead, dan
biaya lainnya. Dengan melakukan analisis biaya produksi, perusahaan dapat mengidentifikasi area
yang membutuhkan perbaikan atau penghematan untuk meningkatkan keuntungan.
Proses produksi perlu terus ditingkatkan agar perusahaan dapat mencapai efisiensi dan produktivitas
yang lebih baik. Perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap proses produksi yang ada, mencari
potensi perbaikan, dan mengimplementasikan perubahan yang diperlukan. Peningkatan proses
8|Page
produksi dapat meliputi penggunaan teknologi baru, pengurangan waktu siklus, atau penggunaan
metode produksi yang lebih efisien.
9. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah aspek yang sangat penting dalam produksi. Perusahaan perlu memastikan
bahwa lingkungan kerja aman dan bebas dari risiko kecelakaan atau cedera. Hal ini melibatkan
penerapan peraturan keselamatan kerja, pelatihan karyawan, penggunaan alat pelindung diri, dan
pengawasan terhadap kepatuhan terhadap prosedur keselamatan kerja.
Pengelolaan limbah adalah aspek produksi yang perlu diperhatikan. Perusahaan perlu memastikan
bahwa limbah yang dihasilkan selama proses produksi dikelola dengan baik dan sesuai dengan
peraturan lingkungan. Hal ini melibatkan pengelolaan limbah berbahaya, daur ulang limbah yang
memungkinkan, dan penggunaan teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif
produksi terhadap lingkungan.
Kesimpulan
Proses produksi melibatkan banyak aspek yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Dalam artikel
ini, kita telah membahas beberapa contoh aspek produksi yang penting, seperti penentuan
kebutuhan bahan baku, pengadaan bahan baku, perencanaan produksi, pengendalian kualitas,
pemeliharaan dan perawatan mesin, manajemen persediaan, analisis biaya produksi, peningkatan
proses produksi, keselamatan kerja, dan pengelolaan limbah
9|Page