Anda di halaman 1dari 3

Dosa yang ke-21 dari dosa-dosa besar yang disebutkan Al Imam Adzahabi, yaitu mencuri atau

pencurian diantara dosa yang diancam dengan kehancuran dan kemungkinan diancam dengan
adzab. Diancam dengan api neraka yaitu ketika mengambil apa yang menjadi milik orang lain
dengan cara mengambilnya diam-diam dan kemudian merampasnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫م‬ٞ‫َو ٱلَّساِر ُق َو ٱلَّساِرَقُة َفٱۡق َطُع ٓو ْا َأۡي ِدَيُهَم ا َج َز ٓاَۢء ِبَم ا َك َسَبا َنَٰك ـاًل ِّم َن ٱِهَّلل ۗ َو ٱُهَّلل َع ِزيٌز َحِكي‬
"Adapun orang laki-laki maupun perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai)
balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha
Perkasa, Maha Bijaksana."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 38)

Allah memerintahkan untuk memotong tangan pencuri, sebagai balasan atau sebagai hukuman
dunia, dan ini bentuk siksa yang diberikan Allah sebelum siksa akhirat.

Neraka merupakan tempat pembalasan sebagaimana surga merupakan tempat pembalasan, bagi
orang-orang yang melanggar.

Al Iman nawawi mengatakan maksud tangan disini adalah bagian diantara telapak tangan dan
juga lengan bawah. Namun pencurian ini harus memenuhi syarat, maka diperbolehkan untuk
dipotong.

Para ulama mengatakan ketika ditegakkannya hukum han maka ini harus memenuhi syarat,
syaratnya:
1. Pencurian dilakukan secara diam-diam, tidak terang-terangan. Ketika dilakukan terang-
terangan maka tidak dikenakan hukuman had dipotong tangannya. Para ulama mengatakan
karena pemilik harta jika dirampas hartanya secara terang-terangan ia bisa minta tolong kepada
orang lain atau ia bisa merampas kembali apa yang menjadi haknya, dengan kata lain membela
diri. Nabi dalam hadits bukhari mengatakan “ mereka yang terbunuh karena berusaha
mempertahankan jiwanya dan mempertahankan hartanya maka ia syahid “.
2. Benda yang dicuri itu benda yang muhtarom, benda yang dimuliakan, benda yang dijaga oleh
pemiliknya karena bernilai. Jika yang dicuri ini benda bukan yang dimuliakan bahkan tidak punya
kemuliaan sedikitpun. Seperti alat permainan, khamr, dsb. benda-benda yang tidak ada nilainya
maka ketika mencuri tidak ada hukum had, karena benda tersebut tidak bermanfaat bagi orang
muslim.
3. Yang dicuri sudah memenuhi nishobnya. Berapa nishobnya? 1/4 dinar. 1 dinar setara 4,25 gram
emas murni 24 karat. Maka nishobnya 1.050.000, jika sudah mencapai nishob maka baru
dihukum had, jika dibawah satu juta maka tidak ada hukum apapun, kecuali jika hakim melihat
ada hal yang harus dihukum. Al-Imam adzahabi membawakan hadits: Rasulullah mengatakan
kalaulah fatimah anaknya muhammad mencuri, maka saya sendiri yang akan memotong
tangannya. Ini bukti tidak ada belas kasihan, siapapun harus mendapat perlakuan yang sama. Ini
penggalan hadits dari seseorang yang meminta syafaat kepada usamah ( hibbun nabi, Anak sosok
yang dicintai Nabi ) untuk meminta agar tidak harus dipotong tangan kepada nabi. Namun, nabi
memberikan jawaban apakah engkau akan meminta syafaat untuk setiap kesalahan? Lalu nabi
naik mimbar dan mengatakan hancur umat sebelum kalian jika orang terhormatnya mencuri lalu
dibiarkan, jika orang biasa mencuri mak dihukum had, lalu nabi mengatakan jikalau fatimah bint
muhammad mencuri maka aku yang akan memotong tangannya.
4. Benda curian ini diambil dari tempat penyimpanannya. Yang berhak dihukum had adalah yang
mengambil barang dari tempat penyimpanannya, tempat yang terjaga. Jika mengambil dengan
mudahnya maka tidak punya hak pemiliknya untuk menuntut hukum had.
5. Wajib ada usaha atau kepastian dari pencurian yang dilakukan seseorang itu, disaksikan bahwa
pencurian itu dengan disaksikan dua orang yang adil. Atau pencuri itu akhirnya mengakui bahwa
ia telah mencuri. Jika tidak ada saksi, dan pencurinya tidak mengaku maka ini tidak berhak
dihukumi had. Sebagaimana dosa zina harus disaksikan oleh 4 orang.
6. Pemilik harta yang dicuri ia menuntut kepada hakim bahwa sang pencuri dihukum karena telah
mencuri hartanya, jika tidak ada maka hukum had tidak ada untunya. Jika sudah diadukan namun
ditengah-tengah pemiliknya mengurungkan niatnya, maka hukumnya tetap ditegakkan,
sebagaimana yang terjadi pada sofhah ibn umayyah.

Hadits yang berikutnya disebutkan oleh Al Imam Adzahabi, hadits riwayat bukhori dan muslim,
dimana Allah sampai melaknat pelakunya. Nabi mengatakan: “ Allah melaknat seorang pencuri”

Mereka yang mencuri benda-benda yang remeh, bisa mengantarkan seseorang kepada pencurian
lain yang kemudian membuat ia wajib untuk dipotong tangannya.

Banyak seseorang yang mencuri namun ia tidak sadar, pegawai yang menggunakan fasilitas
kantor untuk keperluan pribadi.

Dalil lainnya, hadits shahih riwayat mutafaqalaih dimana nabi mengatakan:” Tidaklah seorang
pezina ketika ia berzina ia berada dalam keadaan beriman, Tidaklah seseorang itu mencuri ketika
ia mencuri dalam keadaan beriman kepada Allah. Dalam riwayat lain tidaklah seseorang
meminum khamr melainkan imannya sedang dicabut. Tetapi taubat akan ditawarkan setelah ia
selesai dalam maksiatnya.

Jika sudah ada zina maka rusak garis keturunan kebawahnya. Para ulama mengatakan jika antum
ingin menikah maka cari dari calon yang bukan dari keturunan pezina.

Pokok kerusakan yang pertama zina, kedua khamr.

Khamr ini ibunya semua kejahatan, yang merusak pikiran

Yang ketiga adalah mencuri, ini juga pokok kerusakan karena pencurian adalah mengambil hak
yang dimiliki orang lain. Semuanya merusak iman, meski setelahnya Allah tawarkan taubat.
Namun siapa yang dapat memastikan bahwa kita memiliki kesempatan taubat.
Dalil terakhir, riwayat Imam ibn Abi Asyim ketahuilah bahwa larangan dalam islam ada 4; tidak
meduakan Allah dengan sesuatu apapun, janganlah kalian menghilangkan nyawa kecuali dengan
hak, janganlah kalian berzina, janganlah kalian mencuri mengambil harta orang lain.

Ini diantara larangan terbesar yang dilarang oleh nabi. Semestinya kita harus menjauhi 4 perkara
ini sebagai seorang muslim, karena para sahabat dibaiat dengan perjanjian ini.

Anda mungkin juga menyukai