Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)

Disusun Oleh :
Selvi Alfiani

R.23.04.17.00

YAYASAN INDRA HUSADA INDRAMAYU


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
INDRAMAYU
PROGRAM PROFESI NERS
CIREBON
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)

Topik : Berat Bayi Lahir Rendah

(BBLR) Sub Pokok Bahasan :

1. Pengertian BBLR
2. Klasifikasi bayi BBLR
3. Penyebab bayi BBLR
4. Cara merawat bayi BBLR

Sasaran : Keluarga

pasien

Tempat : Ruang NICU RSUD Waled Cirebon

Waktu : 30 Menit

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan dan mendapatkan
penjelasan, diharapkan peserta dapat memahami tentang bayi
BBLR.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian BBLR
b. Peserta dapat menyebutkan klasifikasi bayi BBLR
c. Peserta dapat menyebutkan penyebab bayi BBLR
d. Peserta dapat menjelaskan cara merawat bayi BBLR

B. Materi
a. Pengertian BBLR
b. Klasifikasi bayi BBLR
c. Penyebab bayi BBLR
d. Cara merawat bayi BBLR
C. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi / Tanya jawab

D. Media
a. Leaflet

E. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN
PESERTA
1. 5 Menit Pembukaan:
- Membuka kegiatan - Menjawab Salam
dengan mengucapkan
salam - Mendengarkan
- Memperkenalkan Dari - Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan - Memperhatikan
- Menyebut materi yang akan
diberikan
2. 15 Menit Pelaksanaan:
- Menjelaskan pengertian BBLR - Memperhatikan
- Menjelaskan klasifikasi - Memperhatikan
bayi BBLR
- Menjelaskan penyebab - Memperhatikan
bayi BBLR
- Menjelaskan cara merawat - Memperhatikan
bayi BBLR
- Memberi kesempatan - Bertanya dan
kepada peserta untuk menjawab
bertanya pertanyaan yang
diajukan
3. 5 Menit Evaluasi:
- Menanyakan kepada - Menjawab
peserta tentang materi yang pertanyaan
telah diberikan, dan
reinforcement kepada
peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 5 Menit Terminasi:
- Mengucapkan terimakasih - Mendengarkan
atas peran peserta
- Mengucapkan salam penutup - Menjawab Salam

F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta dapat mengikuti penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan di Ruang NICU
c. Persiapan alat dan bahan penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta mengikuti jalanya penyuluhan sampai selesai
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
dengan benar

G. Evaluasi Hasil
1. Peserta mengetahui pengertian BBLR
2. Peserta mengetahui klasifikasi bayi BBLR
3. Peserta mengetahui penyebab bayi BBLR
4. Peserta mengetahui cara merawat bayi BBLR
LAMPIRAN MATERI
BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)

A. Pengertian
Berat bayi lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi (Pudjiadi, dkk.,
2010).

B. Klasifikasi
1. Bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan berat lahir 1500 - 2500
gram.
2. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) dengan berat lahir 1000
- 1500 gram.
3. Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLMR) dengan berat lahir
kurang dari 1000 gram.

C. Penyebab
Beberapa penyebab dari bayi dengan berat badan lahir rendah
(Proverawati dan Ismawati, 2010).
1. Faktor ibu
a. Penyakit
1) Mengalami komplikasi kehamilan, seperti anemia,
perdarahan antepartum, preekelamsi berat, eklamsia,
infeksi kandung kemih.
2) Penyalahgunaan obat, merokok, konsumsi alkohol.
b. Ibu
1) Angka kejadian prematitas tertinggi adalah
kehamilan pada usia < 20 tahun atau lebih dari 35
tahun.
2) Jarak kelahiran yang terlalu dekat atau pendek
(kurang dari 1 tahun).
3) Mempunyai riwayat BBLR sebelumnya.
2. Faktor janin
Faktor janin meliputi : kelainan kromosom, infeksi janin
kronik (inklusi sitomegali, rubella bawaan), gawat janin, dan
kehamilan kembar.
3. Faktor plasenta
Faktor plasenta disebabkan oleh : hidramnion, plasenta
previa, solutio plasenta, sindrom tranfusi bayi kembar.
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang berpengaruh antara lain : tempat tinggal
di dataran tinggi, terkena radiasi, serta terpapar zat beracun.

D. Karakteristik
1. BB < 2500 gr, PB < 45 cm, lingkar kepala < 33 cm, lingkaran dada
< 30 cm.
2. Masa gestasi < 37 minggu, getaran kurang aktif, otot masih
hipotonik lemah.
3. Kepala lebih besar dari badan, rambut tipis, halus, UUB satural lebar
4. Telinga elastis, daun telinga menetes pada kepala
5. Pernafasan belum teratur dan sering mengalami apneu
6. Putting susu belum terbentuk dengan sempurna

E. Cara merawat bayi BBLR


1. Mempertahankan suhu tubuh bayi
Bayi prematuritas akan cepat kehilangan panas badan dan
menjadi hipotermia, karena pusat pengaturan panas badan belum
berfungsi dengan baik, metabolismenya rendah, dan permukaan
badan relatif luas. Oleh karena itu, bayi prematuritas harus dirawat
di dalam inkubator sehingga panas badannya mendekati dalam
rahim.
2. Pengawasan Nutrisi atau ASI
Reflek menghisap masih lemah, sehingga pemberian
minum sebaiknya sedikit demi sedikit, tetapi dengan frekuensi
yang lebih sering. Bila faktor menghisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan atau
dengan memasang sonde menuju lambung.
3. Pencegahan Infeksi
Bayi prematuritas mudah sekali terkena infeksi, karena
daya tahan tubuh yang masih lemah. Oleh karena itu, upaya
preventif dapat dilakukan sejak pengawasan antenatal sehingga
tidak terjadi persalinan prematuritas atau BBLR.
4. Penimbangan Ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi atau
nutrisi bayi sehingga harus dilakukan penimbangan dengan ketat.
DAFTAR PUSTAKA

Sudarti dan Khorunnisa, E. (2001). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak
Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Surasmi, A. (2003). Perawatan Bayi Risiko Tinggi. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai