Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DAN


PERAWATAN METODE KANGURU

Disusun Oleh :
ENDAH AYU LESTARI
R210415022

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes
INDRAMAYU
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Pertumbuhan dan perkembangan


anak
Sub pokok bahasan : 1. Pengertian BBLR
2. Klasifikasi bayi BBLR
3. Penyebab bayi BBLR
4. Karakteristik bayi BBLR
5. Cara merawat bayi BBLR
6. Perawatan Metode
Kanguru (PMK) Peserta/Sasaran : Keluarga Pasien
Waktu : 15 Menit

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan peserta dapat
memahami tentang bayi (BBLR) dan melakukan Perawatan
Metode Kanguru (PMK).

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan peserta akan mampu :
a. Menjelaskan pengertian bayi BBLR
b. Menjelaskan Klasifikasi bayi BBLR
c. Menjelaskan Penyebab bayi BBLR
d. Menjelaskan Ciri-ciri bayi BBLR
e. Menjelaskan cara merawat bayi BBLR
f. Menjelaskan Perawatan Metode Kanguru (PMK)
B. METODE
1. Ceramah

2. Diskusi

C. MEDIA
1. Leaflet

D. WAKTU DAN TEMPAT


Hari/Tanggal :
Jam :
Tempat :

E. PENGORGAN
ISASIAN
Leader :
Endah Ayu L
F. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1. 3 Menit Pembukaan
 Menjawab salam
 Mengucapkan salam
 Memperhatikan
 Perkenalan penyuluh
 Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan
 Memperhatikan
 Menjelaskan kontrak waktu

2. 14 Menit Penyampaian Materi


 Menjawab
 Mereview pengetahuan peserta
tentang BBLR
 Memperhatikan
 Menjelaskan pengertian
bayi BBLR
 Memperhatikan
 Menjelaskan Klasifikasi bayi
BBLR
 Memperhatikan
 Menjelaskan penyebab bayi
BBLR
 Menjelaskan karakteristik bayi  Memperhatikan
BBLR
 Menjelaskan cara merawat bayi  Memperhatikan
BBLR
 Menjelaskan cara perawatan  Memperhatikan
metode kanguru (PMK)
 Memberikan kesempatan pada  Peserta bertanya

peserta untuk bertanya


 Memperhatikan
 Menjawab pertanyaan dari
peserta

3. 3 Menit Penutup
 Meminta peserta untuk  Bertanya
memberikan pertanyaan atas
penjelasan yang tidak dipahami
 Memperhatikan
 Memberikan reinforcement
positif atas jawaban yang
diberikan peserta
 Memperhatikan
 Menyimpulkan dan menutup
diskusi
 Mengucapkan salam  Menjawab salam

G. URAIAN TUGAS
1. Leader :
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan penyuluh
c. Menjelaskan tujuan dan topik
d. Meminta peserta untuk berperan aktif dalam penyuluhan
e. Menyampaikan penyuluhan kepada peserta penyuluhan
f. Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan atas
penjelasan yang tidak dipahami
g. Menyimpulkan dan menutup diskusi
h. Mengucapkan salam

H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta dan penyuluh menghadiri penyuluhan
b. Tempat, media serta alat penyuluhan tersedia sesuai rencana

2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas penyuluh sesuai dengan perencanaan
b. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c. Peserta berperan aktif selama kegiatan berlangsung

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat memahami tentang bayi BBLR
b. Peserta dapat memahami Klasifikasi bayi BBLR
c. Peserta dapat memahami Penyebab bayi BBLR
d. Peserta dapat memahami Ciri-ciri bayi BBLR
e. Peserta dapat memahami cara merawat bayi BBLR
f. Peserta dapat memahami Perawatan Metode Kanguru (PMK)

I. RINGKASAN MATERI
1. Pengertian
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat
lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi.
BBLR dapat terjadi pada bayi kurang bulan (< 37 minggu) atau
pada bayi cukup bulan (Pudjiadi, dkk., 2010).
2. Klasifikasi

Ada beberapa cara dalam mengelompokkan BBLR


(Proverawati dan Ismawati, 2010) :
a. Menurut harapan hidupnya

1) Bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan berat lahir 1500-


2500 gram.

2) Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) dengan berat


lahir 1000- 1500 gram.

3) Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) dengan berat


lahir kurang dari 1000 gram.

b. Menurut masa gestasinya

1) Prematuritas murni yaitu masa gestasinya kurang dari 37


minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan
untuk masa gestasi atau biasa disebut neonatus kurang
bulan sesuai untuk masa kehamilan (NKB-SMK).

2) Dismaturitas yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang


dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Bayi
mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin dan
merupakan bayi kecil untuk masa kehamilannya
(KMK).

3. Penyebab

Beberapa penyebab dari bayi dengan berat badan lahir rendah


(Proverawati dan Ismawati, 2010).

a. Faktor ibu

1) Penyakit

a) Mengalami komplikasi kehamilan, seperti anemia,


perdarahan antepartum, preekelamsi berat, eklamsia,
infeksi kandung kemih.
b) Menderita penyakit seperti malaria, infeksi menular
seksual, hipertensi, HIV/AIDS, TORCH, penyakit
jantung.

c) Penyalahgunaan obat, merokok, konsumsi alkohol.

2) Ibu

a) Angka kejadian prematitas tertinggi adalah


kehamilan pada usia < 20 tahun atau lebih dari 35
tahun.

b) Jarak kelahiran yang terlalu dekat atau pendek


(kurang dari 1 tahun).

c) Mempunyai riwayat BBLR sebelumnya.

3) Keadaan sosial ekonomi

a) Kejadian tertinggi pada golongan sosial ekonomi


rendah. Hal ini dikarenakan keadaan gizi dan
pengawasan antenatal yang kurang

b) Aktivitas fisik yang berlebihan

c) Perkawinan yang tidak sah

b. Faktor janin

Faktor janin meliputi : kelainan kromosom, infeksi


janin kronik (inklusi sitomegali, rubella bawaan), gawat
janin, dan kehamilan kembar.

c. Faktor plasenta

Faktor plasenta disebabkan oleh : hidramnion, plasenta


previa, solutio plasenta, sindrom tranfusi bayi kembar.
d. Faktor lingkungan
Lingkungan yang berpengaruh antara lain : tempat
tinggal di dataran tinggi, terkena radiasi, serta terpapar zat
beracun.

4. Karakteristik
a. BB < 2500 gr, PB < 45 cm, lingkar kepala < 33 cm,
lingkaran dada
<30 cm.
b. Masa gestasi < 37 minggu, getaran kurang aktif, otot masih
hipotonik lemah.
c. Kepala > besar dan badan, rambut tipis, halus, UUB satural
lebar
d. Telingan elastis, daun telinga menetes pada kepala
e. Pernafasan belum teratur dan sering mengalami apneu
f. Putting susu belum terbentuk dengan sempurna
g. Kulit tipis transparan, lanugo banyak terutama di dahi,
pelipis dan lengan.
h. Lemak subcutan kurang
i. Genetalia belum sempurna pada laki-laki testis belum
turun, pada wanita labia mayora belum terbentuk
j. Reflek hisap dan menelan serta reflek batuk masih lemah
k. Pernafasan sejajar 45-50 kali permenit
l. Frekuensi nadi 100 – 140 x permenit.

5. Cara Merawat BBLR

a. Mempertahankan suhu tubuh bayi

Bayi prematuritas akan cepat kehilangan panas badan


dan menjadi hipotermia, karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik, metabolismenya
rendah, dan permukaan badan relatif luas. Oleh karena itu,
bayi prematuritas harus dirawat di dalam inkubator
sehingga panas badannya mendekati dalam rahim. Bila
belum memiliki inkubator, bayi prematuritas dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol
yang berisi air panas atau menggunakan metode kangguru
yaitu perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam
kantung ibunya. Caranya: Bayi diletakkan dalam dekapan
ibu dengan kulit menyentuh kulit, posisi bayi tegak, kepala
miring ke kiri atau ke kanan. Cara – cara diatas dilakukan
agar panas badan bayi dapat dipertahankan.

b. Pengawasan Nutrisi atau ASI

Alat pencernaan bayi premature masih belum


sempurna, lambung kecil, enzim pecernaan belum matang.
Sedangkan kebutuhan protein 3 sampai 5 gr/ kg BB (Berat
Badan) dan kalori 110 gr/ kg BB, sehingga
pertumbuhannya dapat meningkat. Pemberian minum bayi
sekitar 3 jam setelah lahir dan didahului dengan
menghisap cairan lambung. Reflek menghisap masih
lemah, sehingga pemberian minum sebaiknya sedikit demi
sedikit, tetapi dengan frekuensi yang lebih sering. ASI
merupakan makanan yang paling utama, sehingga ASIlah
yang paling dahulu diberikan. Bila faktor menghisapnya
kurang maka ASI dapat diperas dan diminumkan dengan
sendok perlahan-lahan atau dengan memasang sonde
menuju lambung. Permulaan cairan yang diberikan sekitar
200 cc/ kg/ BB/ hari.

c. Pencegahan Infeksi

Bayi prematuritas mudah sekali terkena infeksi, karena


daya tahan tubuh yang masih lemah, kemampuan leukosit
masih kurang, dan pembentukan antibodi belum sempurna.
Oleh karena itu, upaya preventif dapat dilakukan sejak
pengawasan antenatal sehingga tidak terjadi persalinan
prematuritas / BBLR. Dengan demikian perawatan dan
pengawasan bayi prematuritas secara khusus dan terisolasi
dengan baik.

d. Penimbangan Ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi
atau nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan
tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus
dilakukan dengan ketat.

6. PMK

Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode


Kanguru (PMK) merupakan perawatan untuk bayi berat lahir
rendah atau kelahiran prematur dengan melakukan kontak
langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skin-to-skin
contact dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk
menghangatkan bayi

Manfaat PMK :

a. Manfaat PMK bagi bayi:

 Suhu tubuhnya lebih cepat stabil.

 Mempercepat peningkatan berat badan bayi

 Tumbuh lebih cepat.

 Perkembangan otak lebih baik.

 Denyut jantung stabil.


 Risiko terinfeksi penyakit lebih kecil.

 Waktu tidur lebih panjang.

 Lebih jarang memangis.

 Lebih berhasil menyusu langsung pada ibunya.

 Memperpanjang durasi atau lama menyusu.

b. Manfaat PMK bagi ibu:

 Meningkatkan rasa percaya diri dalam merawat bayi.

 Memperkuat bonding ibu dan bayi.

 Mendukung pemberian ASI eksklusif.

c. Manfaat PMK bagi ayah:

 Menumbuhkan rasa peran ayah merawat bayi sangat besar.

 Memperkuat bonding ayah dan bayi.

Langkah-langkah PMK

a. Bila metode kanguru dilakukan dengan baju kanguru

1) Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan BH dilepas.,

2) Memakaikan topi , popok dan kaos kaki pada bayi

3) Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi


menempel pada dada ibu.

4) Memalingkan kepala ke sisi kanan/kiri


dengan sedikit menengada

5) Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk ,


seperti katak.

6) Memakaikan baju model kanguru, dengan batas kain


atas berada dibawah telinga bayi

7) Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas


dengan bebas seperti berdiri , duduk , jalan, makan dan
mengobrol.

8) Mengenakan pakaian luar sebagai penutup.

b. Bila metode kanguru dilakukan dengan selendang.

1) Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan BH dilepas

2) Memakaikan topi , popok dan kaos kaki pada bayi

3) Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi


menempel pada dada ibu.

4) Memalingkan kepala ke sisi kanan/kiri


dengan sedikit menengadah

5) Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk ,


seperti katak.

6) Menggunakan selendang, handuk atau kain lebar yang


dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.

7) Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas


dengan bebas seperti berdiri , duduk , jalan, makan dan
mengobrol.

8) Mengenakan pakaian luar sebagai penutup.

J. DAFTAR PUSTAKA
Perinasia. 2001. Materi Pelatihan Perawatan Metode Kanguru. Bali:
Perkumpulan Perinatologi Indonesia.

Sudarti dan Khorunnisa, E. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus,


Bayi, Dan Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Surasmi, A. Dkk. 2003. Perawatan Bayi Risiko Tinggi.

Jakarta: EGC. Usman, A. 2008. Buku Ajar Neonatologi,

Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai