PENYAKIT DHF
5. Evaluasi
a. Standart
1) Kesiapan materi
2) Kesiapan SAP
3) Kesiapan media : liaflet
b. Proses
1) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
2) orang tua pasien antusias terhadap materi penyuluhan
3) orang tua pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
c. Hasil
Pesertadapatmenjelaskan:
1) Menjelaskan pengertian bblr
2) Menjelaskan penyebab bblr
3) Menjelaskan tanda dan gejala bblr
4) Menjelaskan cara perawatan bayi dengan bblr di rumah
Lampiran Materi
1. Pengertian
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang usia gestasi. BBLR dapat terjadi pada bayi
kurang bulan (< 37 minggu) atau pada bayi cukup bulan (intrauterine growth
restriction) (Pudjiadi, dkk., 2010).
2. Penyebab
Menurut Huda dan Hardhi dalam NANDA NIC-NOC (2013). Penyebab kelahiran
bayi berat badan lahir rendah, yaitu:
- Factor genetik atau kromosom
- Infeksi
- Bahantoksik
- Insufisiensi atau disfungsi plasenta
- Radiasi
- Faktornutrisi
- Factor lain seperti merokok, peminum alkohol, beker jaberat pada masa kehamilan,
plasenta previa, kehamilan ganda, obat-obatan, dan sebagainya.
Selain penyebab di atas ada beberapa penyebab kelahiran berat badan lahir rendah
yang berhubungan, yaitu :
1. Faktor ibu
- Abortus spontan sebelumnya
- Infertilitas
- Gizi saat hamil yang kurang, umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun
- Jarak hamil dan persalinan terlalu dekat, pekerjaan yang terlalu berat
- Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah, perokok
2. Faktor kehamilan
Hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan antepartum
- Komplikasi kehamilan :preeklamsia/eklamsia, ketuban pecah dini
3. Faktor janin
- Cacat bawaan, infeksi dalam rahim.
Infeksi congenital (missal : rubella)
3. Tanda da Gejala
Secara umum, gambaran klinis dari bayi BBLR adalah sebagai berikut :
Berat kurang dari 2500 gram
Panjang kurang dari 45 cm
Lingkar dari< 30 cm
Lingkar kepala< 33 cm
Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang
Kepala tidak mampu tegak
4. Perawatan bayi dengan bblr di rumah
a. Berikan ASI Eksklusif
ASI adalah satu-satunya pilihan terbaik untuk makanan bayi BBLR. Di dalam ASI
terkandung protein tinggi, laktalbumin, berbagai macam asam dan juga zat yang
berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari bayi. Lebih baik jika bayi
BBLR menyusu langsung kepayudara sang ibu dari pada menggunakan botol
namun bila keadaan tidak memungkinkan maka anda bisa menggunakan sendok
atau pipet untuk memberikan ASI pada bayi.
b. Jaga Kebersihan Lingkungan Bayi
Bayi BBLR sangatlah sensitif dan rentan terhadap segala jenis penyakit. Daya
tahan tubuhnya yang lemah akan dengan mudah ditumbangkan oleh berbagai
virus dan bakteri penyebab penyakit. Bagi orang tua atau siapa saja yang akan
melakukan kontak dengan sang bayi haruslah menjaga kesehatannya dengan cara
mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Cara ini sangatlah efektif untuk
menjaga kesehatan tubuh daribayi BBLR anda.
c. Tunjukkan Kasih Sayang pada Sang Bayi
Bayi yang baru lahir meskipun belum bisa mengerti apa yang anda ucapkan tapi
mereka bisa memahami perlakuan dari anda. Perlakukan bayi anda dengan lemah
lembut dan penuh kasih sayang dengan begitu di antara bayi anda dan diri anda
akan tercipta tali emosional yang sangat lekat. Sang bayi akan merasa disayangi
dan dapat tumbuh dengan optimal dan lebih baik.
d. Pakaikan Pakaian yang Nyaman
Bayi BBLR sangat memerlukan kenyamanan agar tumbuh kembangnya bisa lebih
optimal. Pakaikanlah pakaian yang nyaman, hangat dan tidak basah. Jika popok
bayi telah basah karena bayi mengompol maka segera ganti dengan popok baru
yang masih bersih. Jika baju yang dipakai tidak nyaman dan kotor makasegera
ganti dengan baju yang masih bersih dan nyaman.
e. Beri Kehangatan pada Tubuh Bayi
Bayi BBLR tubuhnya sangat rentan maka ibu wajib untuk memberikan
kehangatan bagi tubuh bayi. Cara termudah adalah dengan melakukan metode
Kanguru. Metode ini sangat baik dan efektif dalam menjaga kehangatan tubuh
bayi. Caranya adalah dengan meletakkan bayi di dalam dekapan ibu dalam posisi
tegak. Kulit bayi harus menempel pada kulit tubuh sang ibu. Hal ini akan
memberikan kehangatan pada tubuh bayi secara langsung. Selain itu bayi bisa
diberi kehangatan dengan cara dibedong atau dibungkus tubuhnya dengan
menggunakan kainhangat.