Anda di halaman 1dari 14

SYAHWAT

A. Makna Syahwat
Syahwat artinya selera, nafsu keinginan atau kecintaan
Jadi penyakit mengikuti syahwat adalah mengikuti apa yang disenangi oleh hati atau nafsu yang
keluar dari batasan syariat.
B. Pembagian Makhluk berdasarkan syahwat
Diantara keagungan ciptaan Allah bahwasanya Allah menciptakan makhlukNya berdasarkan
syahwat terbagi menjadi 3 jenis :
1. Ada yang memiliki Akal tapi tidak disertai syahwat => Malaikat
2. Ada yang memiliki akal dan disertai Syahwat => Manusia
3. Ada yang tidak memiliki akal tapi memiliki syahwat => Binatang
Berkata Ibnul Qayyim -rahimahullah- : “Qatadah berkata: Allah menciptakan malaikat disertai
akal tanpa syahwat, dan menciptakan binatang dengan syahwat tanpa disertai dengan akal, dan
Allah menciptakan manusia dan menjadikan untuknya akal dan syahwat. Siapa yang akalnya
mengalahkan syahwatnya maka dia berada di barisan para malaikat, dan siapa yang
syahwatnya mengalahkan akalnya maka dia seperti binatang” (iddatus shobirin 1/15)
C. Hikmah penciptaan syahwat pada manusia
1. Kesempurnaan hanya milik Allah
Ibnul Qayyim berkata di dalam kitab Mafatih Dar as sa’adah 1/297 : “Diantara hikmah Allah
menjadikan pada diri manusia syahwat dan marah yaitu keharusan akan terjatuh pada
perbuatan dosa, penyimpangan dan kemaksiatan sebagai konsekuensi dari dua kekuatan
tersebut yang saling tarik menarik, jika sekiranya dua hal ini tidak terdapat pada manusia maka
manusia tidak dikatakan sebagai manusia akan tetapi dikatakan sebagai malaikat, maka
terjatuh pada hal-hal buruk merupakan konsekuensi dari penciptaan manusia sebagaimana
sabda rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- :
‫كل بني آدم خطاء وحير الخطائين التوابون‬
“Setiap anak cucu adam bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat “
2. Memperbanyak dan menjaga keturunan
Didalam kitab at tibyan fi aqsamil qur’an ibnul 1/205 ibnul qayyim berkata: “Kemudian ketika
Allah subhanahu wata’ala ingin memperbanyak keturunan adam dan hawa, Allah menjadikan
pada keduanya syahwat yang membara dan api kerinduan dan keinginan dan Allah
mengilhamkan pada keduanya untuk bertemu dan berkumpul sebagaimana yang telah
ditakdirkan”.

TAZKIYATUN NAFS _ TADRIBUD DU’AT 1 WAHDAH ISLAMIYAH


3. Sebagai bentuk ujian dan cobaan
Adanya syahwat pada diri manusia merupakan ujian baginya, apakah dia akan
memperturutkannya ataukah dia mampu menguasainya.

Allah berfirman :
‫وأما من خاف مقام ربه ونهى النفس عن الهوى – فإن الجنة هي المأوى‬.
“ Dan adapun orang yang takut akan keagungn Allah dan menahan jiwanya dari hawa nafsu,
maka sesungguhnya surga merupakan tempat kembalinya. (Qs. An Nazi’at [79] : 40 – 41)
Didalam kitab Al Fawaid 1/110, ibnul qayyim berkata : “oleh karena itu ketika Umar bin Khattab
ditanya tentang manakah yang lebih baik seseorang yang belum pernah terlintas dalam
pikirannya tentang syahwat bahkan tidak terbetik sedikitpun didalam hatinya ataukah
seseorang yang tergoda dengan syahwatnya kemudian dia meninggalkannya karena Allah?
Maka Umar bin Khattab menulis : “Sesungguhnya orang yang jiwanya tergoda dengan
kemaksiatan dan dia meninggalkannya karena Allah, maka dia termasuk orang yang ketakwaan
hatinya diuji oleh Allah, maka bagi mereka ampunan dari Allah dan pahala yang agung”.
4. Sarana untuk kembali kepada Allah, bertaubat dan bersimpuh padaNya
Terjatuhnya seorang hamba pada kemaksiatan merupakan dampak dari adanya syahwat pada
dirinya, tapi itu juga merupakan sebab untuk bertaubat, menyesal dan bersimpuh malu kepada
Allah. Maka ketika Allah menginginkan kebaikan bagi seorang hamba, Allah akan membukakan
baginya pintu taubat, penyesalan, ketundukan, rasa penuh hina, kelemahan, meminta
pertolongan padaNya, dan kejujuran untuk kembali pada Allah dan menjadikannya senantiasa
patuh dan berdoa serta mendekatkan diri kepadaNya.
5. Sebab kerinduan untuk mendapatkan balasan kebaikan di akhirat
Hal ini dikarenakan apabila seorang manusia mendapatkan kenikmatan dunia dia
membandingkannya dengan kenikmatan yang telah disediakan oleh Allah di akhirat kelak, maka
rasa harap akan kenikmatan negeri akhirat lebih dia utamakan dari kenikmatan dunia yang
semu.
D. Macam macam syahwat
Kata syahwat dapat ditujukan untuk setiap kata kerja (Fi’il) sebagaimana dapat juga digunakan
untuk setiap tujuan pekerjaan yang diinginkan oleh jiwa (Maf’ul)
Allah -subhanahu wata’ala- telah menyebutkan didalam Al Qur’an macam-macam syahwat.
Allah -subhanahu wata’ala- berfirman :
‫زين للناس حب الشهوات من النساء والبنين والقناطير المقنطرة من الذهب والفض*ة والخي**ل المس*ومة واألنع**ام والح*رث ذل*ك‬
‫متاع الحيات الدنيا وهللا عنده حسن المآب‬

TAZKIYATUN NAFS _ TADRIBUD DU’AT 2 WAHDAH ISLAMIYAH


“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan berupa
perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan
perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah lading, itulah kesenangan kehidupan dunia dan
disisi Allah-lah tempat kembali yang baik. (Qs. Ali Imran : 14)
Maka di antara fitnah syahwat adalah:1
a. Fitnah Wanita.
Inilah fitnah pertama dan terbesar serta paling berbahaya bagi laki-laki. Karena fitnah
wanita lebih besar daripada fitnah dunia.
Dalam hal tipu daya, tipu daya wanita lebih berbahaya daripada tipu daya syaitan. Allah
-subhanahu wata’ala- berfirman tentang tipu daya syetan :
‫إن كيد الشيطان كان ضعيفًا‬
“Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.” (Qs. An Nisa : 76)

Tapi ketika Allah -subhanahu wata’ala- berfirman tentang tipu daya wanita :
‫إن كيدهن عظيم‬
“Sesungguhnya tipu daya wanita itu sangatlah berbahaya” (Qs. Yusuf : 28)

Rasulullah sudah memperingatkan hal ini di dalam sabda beliau:

‫َم ا َت َر ْك ُت َب ْع ِدي ِفْت َن ًة َأَض َّر َع َلى الِّر َج اِل ِمَن الِّن َس اِء‬
“Tidaklah aku meninggalkan fitnah, setelah aku (wafat), yang lebih berbahaya terhadap
laki-laki daripada wanita. [HR. Bukhari no: 5096, Muslim no: 2740, dan lainnya, dari
Usamah bin Zaid]
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengomentari hadits ini dengan perkataan: “Hadits
ini menunjukkan bahwa fitnah yang disebabkan wanita merupakan fitnah terbesar
daripada fitnah lainnya. Hal itu dikuatkan firman Allah: “Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita…”
(Ali-Imran:14), yang Allah menjadikan wanita termasuk “hubbu syahawat” (kecintaan
perkara-perkara yang diingini), bahkan Dia menyebutkannya pertama sebelum jenis-
jenis yang lain sebagai isyarat bahwa wanita-wanita merupakan pokok hal itu”. [Fathul
Bari]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Kebanyakan yang merusakkan kekuasaan dan
negara adalah mentaati para wanita”. [Iqtidha’ Shirathil Mustaqim, hal: 257]
Karena fitnah wanita, seseorang dapat terjerumus ke dalam berbagai kemaksiatan
karenanya. Seperti: memandang wanita yang bukan mahramnya, menyentuhnya,
berpacaran, bahkan sampai berbuat zina! Wal ‘iyadzu billah.

1
Read more https://almanhaj.or.id/3091-penyakit-syubhat-dan-syahwat.html

TAZKIYATUN NAFS _ TADRIBUD DU’AT 3 WAHDAH ISLAMIYAH


Demikian juga banyak pemuda atau orang tua yang menyimpan foto-foto wanita
kekasihnya, atau artis film, penyanyi, dan lainnya, yang menyebabkan hatinya menjadi
sakit, atau bahkan mati, karena dikuasai bayang-bayang wanita pujaannya itu!
Termasuk fitnah ini adalah laki-laki yang mentaati istri untuk memuaskan
kesenangannya di dalam bersolek, berhias, dan bersenang-senang, sehingga berusaha
mendapatkan harta berbagai cara, baik halal atau haram!
Atau mencintai istri secara berlebihan sehingga lebih mengutamakannya dari siapapun
bahkan orang-tuanya! Atau bahkan lebih mantaati istri daripada mentaati Allah dan
Rasul-Nya!! Sehingga suami lebih memilih menemani istrinya daripada melaksanakan
ketaatan, baik, shalat berjama’ah di masjid, berjihad fi sabililah dan lainnya.
Demikian juga digunakannya wanita sebagai media iklan, atau pelicin untuk meraih
jabatan, kepuasan atasan, dan tujuan duniawi lainnya.
Wanita yang menggunakan daya-tariknya atau bahkan menjual tubuhnya untuk
mendapatkan harta. Semua itu merupakan fitnah berbahaya yang ditimbulkan wanita.
b. Fitnah Anak.
Allah mengingatkan fitnah anak ini di dalam firmanNya:
}14{ ‫َي اَأُّيَه ا اَّلِذيَن َء اَم ُنوا ِإَّن ِمْن َأْز َو اِجُك ْم َو َأْو َالِد ُك ْم َع ُد ًّو ا َّلُك ْم َفاْح َذ ُروُه ْم َو ِإن َت ْع ُفوا َو ُتْص ِفُحوا َو َتْغ ِفُروا َفِإَّن َهللا َغ ُفوٌر َّر ِحيٌم‬
{15} ‫ِإَّن َم آ َأْم َو اُلُك ْم َو َأْو َالُد ُك ْم ِفْت َن ٌة َو ُهللا ِع نَد ُه َأْج ٌر َع ِظ يٌم‬
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-
anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka;
dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu
dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.”
[At Taghaabun: 14-15]
c. Di antara fitnah syahwat adalah saling berlomba meraih dunia dan rakus terhadap
harta
Tentunya hal ini dapat menimbulkan sikap iri, dengki, hasad dan saling menjauhi antar
sesama. Hal itu disebabkan dibukanya kemakmuran dan kemewahan hidup oleh Allah
Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ِإَذ ا ُفِتَح ْت َع َلْي ُك ْم َفاِر ُس َو الُّر وُم َأُّي َق ْو ٍم َأْنُت ْم َقاَل َع ْبُد الَّر ْح َم ِن ْبُن َع ْو ٍف َن ُقوُل َك َم ا َأَمَر َن ا ُهَّللا َق اَل َر ُس وُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا‬
‫َع َلْيِه َو َس َّلَم َأْو َغْي َر َذ ِل َك َتَتَن اَفُس وَن ُث َّم َتَت َح اَس ُد وَن ُث َّم َتَت َد اَب ُروَن ُث َّم َتَت َب اَغ ُض وَن َأْو َن ْح َو َذ ِل َك ُث َّم َت ْنَط ِلُق وَن ِفي َمَس اِكيِن‬
‫اْلُم َه اِج ِر يَن َفَت ْج َع ُلوَن َب ْع َض ُهْم َع َلى ِر َقاِب َب ْع ٍض‬

TAZKIYATUN NAFS _ TADRIBUD DU’AT 4 WAHDAH ISLAMIYAH


“Jika Persia dan Romawi dibukakan pada kamu, menjadi kaum yang mana kamu nanti?
Abdurrahaman bin ‘Auf berkata: “Kami akan berkata sebagaimana yang diperintahkan
Allah dan Rasulullah. (Beliau berkata): “Atau (kamu akan melakukan) selain itu, kamu
akan saling berlomba (meraih dunia), kemudian kamu akan saling hasad, kemudian
kamu akan saling menjauhi, kemudian kamu akan saling membenci, atau semacamnya,
kemudian kamu akan berangkat ke rumah-rumah orang-orang muhajirin, lalu sebagian
kamu memukul leher sebagian yang lain.” [HR. Muslim, Ibnu Majah, dan lainnya dari
Abdulah bin Amr bin Al-Ash]
Dalam hadits lain beliau bersabda:
‫َفَو ِهَّللا اَل اْلَفْق َر َأْخ َش ى َع َلْي ُك ْم َو َلِكْن َأَخ َش ى َع َلْي ُك ْم َأْن ُتْب َس َط َع َلْي ُك ُم ال*ُّد ْن َي ا َك َم ا ُبِس َط ْت َع َلى َم ْن َك اَن َقْب َلُك ْم َفَتَن اَفُس وَه ا َك َم ا‬
‫َتَن اَف ُسوَه ا َو ُتْهِلَك ُك ْم َك َم ا َأْه َلَك ْت ُهْم‬
“Demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan atas kamu. Tetapi aku khawatir
atas kamu jika dunia dihamparkan atas kamu sebagaimana telah dihamparkan atas
orang-orang sebelum kamu, kemudian kamu akan saling berlomba (meraih dunia)
sebagaimana mereka saling berlomba (meraih dunia), kemudian dunia itu akan
membinasakan kamu, sebagaimana telah membinasakan mereka.” [HR. Bukhari,
Muslim, Ahmad, dan lainnya dari Amr bin Auf Al-Anshari]
d. Tamak Terhadap Asy-Syaraf (kemuliaan, kedudukan, kehormatan, gengsi).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan tentang bahaya tamak terhadap
asy-syaraf dengan sabdanya:
‫َم ا ِذ ْئ َب اِن َج اِئَع اِن ُأْر ِس اَل ِفي َغ َن ٍم ِبَأْف َس َد َلَه ا ِمْن ِحْر ِص اْلَم ْر ِء َع َلى اْلَم اِل َو الَّش َر ِف ِلِديِنِه‬
“Tidaklah dua srigala lapar yang dilepas pada seekor kambing lebih merusakkannya
daripada ketamakan seseorang terhadap harta dan kehormatan (yang merusakkan)
agamanya." [HR. Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Hibban dari Ka’b bin Malik Al-Anshari.
Dishahihkan oleh Syaikh Mushthafa Al-Adawi di dalam Shuwar Minal Fitan, hal: 38]

Diantara bentuk syahwat lain yang ada pada hati manusia adalah : rasa bangga terhadap diri
sendiri, sombong, ingin berkuasa, merasa lebih dari yang lain, amarah, suka dipuji dan
disanjung, kecenderungan untuk tidur terus, dan senantiasa mau bersantai dan istirahat, dan
suka akan jabatan.
E. Fenomena sifat binatang yang tampak pada syahwat manusia
Firman Allah -subhanahu wata’ala- :

‫َو َلَقْد َذ َر ْأَن ا ِلَج َه َّن َم َك ِثيًر ا ِمَن اْلِج ِّن َو اِإْلْن ِس ۖ َلُهْم ُقُلوٌب اَل َي ْف َقُهوَن ِبَه ا َو َلُهْم َأْع ُيٌن اَل ُيْبِص ُروَن ِبَه ا َو َلُهْم آَذ اٌن اَل َي ْس َم ُعوَن‬
‫ِبَه اۚ ُأوَٰل ِئَك َك اَأْلْن َع اِم َب ْل ُه ْم َأَض ُّلۚ ُأوَٰل ِئَك ُه ُم اْلَغ اِفُلوَن‬

TAZKIYATUN NAFS _ TADRIBUD DU’AT 5 WAHDAH ISLAMIYAH


Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Qs. Al-A’raf 179)
Sungguh syahwat yang senantiasa diperturutkan akan merusak tabiat dan sifat seseorang
hingga dapat menyerupai binatang.
Ibnul Qayyim telah menyebutkan bahwasanya para pengikut syahwat / hawa nafsu bermacam
– macam sebagaimana binatang yang bermacam-macam dalam akhlak dan sifat yang
dimilikinya:2

 Di antara mereka ada yang memiliki unsur anjing. Andaikan dia menemukan bangkai
yang bisa mengenyangkan seribu anjing, niscaya dia akan menguasainya dan tidak
memberikan kesempatan kepada anjing-anjing lain untuk mencicipinya. Dia akan
menggonggong untuk mengusir anjing-anjing yang lain. Sehingga anjing-anjing lain tidak
bisa mendekati bangkai itu kecuali dengan cara paksa atau mengalahkannya.
Hasratnya yang terpenting adalah mengenyangkan perutnya sendiri, entah dengan
makanan apa pun, bangkai atau disembelih, baik atau buruk, dan dia tidak perlu malu
karena mengkonsumsi makanan yang buruk. Jika engkau membawanya serta, maka dia
akan mengulurkan lidah, dan jika engkau meninggalkannya, dia juga tetap akan
mengulurkan lidah. jika engkau memberinya makanan, maka dia akan mengibas-
ngibaskan ekor-nya dan berputar-putar di sekelilingmu, namun jika engkau tidak
memberinya makan, maka dia akan menyalak di hadapanmu.

 Di antara mereka ada yang jiwanya seperti keledai, yang tidak diciptakan kecuali untuk
diberi makan dan dipekerjakan. Jika porsi makanan-nya bertambah, maka porsi kerjanya
juga harus bertambah.
Keledai merupakan hewan yang paling sedikit bicaranya dan paling bodoh. Karena itu
Allah mengumpakan orang bodoh ini dengan keledai yang membawa Al-Kitab sekalipun
dia membawanya, tapi dia tidak mengetahui, memahami dan tidak bisa
mengamalkannya. Sementara Allah mengumpamakan ulama yang buruk seperti keledai.
Dia diberi pengetahuan tentang ayat-ayat Allah, namun dia mengingkarinya dan lebih
suka mengikuti hawa nafsunya.
Allah -subhanahu wata’ala- berfirman :
‫َم َث ُل اَّلِذْي َن ُحِّم ُلوا الَّت ْو ٰر ىَة ُث َّم َلْم َي ْح ِم ُلْو َه ا َك َم َث ِل اْلِحَم اِر َي ْح ِمُل َاْس َفاًر اۗ ِبْئ َس َم َث ُل اْلَقْو ِم اَّلِذْي َن َك َّذ ُبْو ا ِبٰا ٰي ِت ِهّٰللاۗ َو ُهّٰللا اَل َي ْهِدى‬
﴾۵ : ‫اْلَقْو َم الّٰظ ِلِمْي َن ﴿الجمعة‬

2
Ibnul Qyyim, E-book Madarijus Salikin (Pendakian menuju Allah), Tiga jilid lengkap, terjemahan kathur suhardi, hal
: 111 - 113

TAZKIYATUN NAFS _ TADRIBUD DU’AT 6 WAHDAH ISLAMIYAH


“Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat, kemudian mereka
tidak membawanya (tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa
kitab-kitab yang tebal. Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat
Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (Qs. Al
Jum’ah : 5)

 Di antara mereka ada yang jiwanya seperti hewan buas yang selalu mengumbar
amarahnya. Hasratnya adalah bermusuhan dengan orang lain, memaksa mereka dengan
kekuatannya.

 Di antara mereka ada yang jiwanya seperti tikus, yang memiliki tabiat yang kotor dan
mendatangkan kerusakan bagi apa pun yang ada di sekitarnya.

 Di antara mereka ada yang jiwanya seperti hewan yang beracun dan menyengat, seperti
ular, kalajengking dan lain-lainnya. Bahkan dengan matanya pun dia bisa menimbulkan
bencana bagi orang lain. Jiwanya bergolak karena amarah dan dorongan rasa dengki dan
kesombongan. Sementara korbannya dicari kelengahannya. Matanya menyengat seperti
ular yang menyengat bagian tubuh manusia yang tidak tertutup. Setiap orang bisa
menjadi korbannya, karena itu mereka harus melindungi dirinya dengan baju besi dan
tameng, berupa dzikir-dzikir seperti yang disebutkan di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Tapi jika seseorang merasa bahwa dia akan menimpakan bahaya kepada orang Iain yang
terpancar lewat matanya, maka dia harus bisa menahan dan menguasainya.

 Di antara manusia ada yang jiwanya seperti babi. Ketika melewati barang-barang yang
bagus, tidak menoleh. Namun jika ada orang yang membuang sampah, maka dia akan
menyantapnya hingga habis. Banyak orang yang mendengar dan melihat hal-hal yang
baik pada dirimu, jauh lebih banyak dari keburukan-keburukanmu. Namun dia tidak
menjaganya dan tidak menceritakannya seperti kenyataannya. Tapi jika dia melihat
sesuatu yang buruk atau aib, maka dia akan menjadikannya sebagai santapan yang
empuk.

 Di antara mereka ada yang memiliki tabiat burung merak, yang membungkus dirinya
dengan bulu-bulunya yang cantik dan menarik serta besolek, namun di dalamnya tidak
ada apa-apa.

 Di antara mereka ada yang memiliki tabiat seperti onta, hewan yang paling pendengki
dan paling kasat hatinya. Di antara mereka ada yang memiliki tabiat seperti beruang,
tidak banyak bicara namun sangat jahat. Dan, masih banyak hewan-hewan lain yang
mengindikasikan sifat manusia.

TAZKIYATUN NAFS _ TADRIBUD DU’AT 7 WAHDAH ISLAMIYAH


Namun di antara tabiat hewan yang paling terpuji adalah tabiat kuda, yang jiwanya paling baik
dan tabiatnya paling mulia. Begitu pula kambing. Maka siapa yang dirinya mempunyai
kemiripan dengan hewan-hewan ini, maka seakan-akan dia telah mengambil tabiat dan sifat
darinya.
Jika dia mengkonsumsi dagingnya, maka kemiripan itu tampak lebih nyata. Karena itu Allah
mengharamkan daging hewan buas, karena dengan memakan dagingnya, bisa menimbulkan
kemiripan dengannya.
- Hadits setiap nabi yang diutus pernah menggembala kambing / domba dan rasulullah
juga pernah menggembalakan kambing penduduk mekkah
- Atsar percakapan antara nu’man dan kisra yang melihat nu’man makan daging onta lalu
mencibir dan menyiyir apa yang dimakan oleh nu’man, lalu dijawab oleh nu’man bahwa
onta memiliki sifat kuat dan mampu bertahan (sabar yang tinggi) dan orang orang arab
mengetahui bahwa apa yang dimakan akan mempengaruhi sifat orang yang
memakannya, dan mereka memakan ini agar sifat yang ada pada onta dari kesabaran,
kekuatan, kelembutan, dan mampu bertahan semuanya daidapatkan oleh mereka.

F. Metode yang benar dalam mermuamalah dengan syahwat


Suatu kenikmatan yang ingin digapai hendaknya melihat sisi berikut 3 :
1. Jika kenikmatan yang ingin digapai menyebabkan penderitaan, celaka, atau keburukan
yang lebih besar, baik di dunia maupun diakhirat, maka kenikmatan itu tercela.
2. Jika kenikmatan yang ingin digapai menyebabkan terhalangnya dirinya untuk
mendapatkan kenikmatan yang lebih indah baik didunia maupun diakhirat, maka ini juga
tercela.
3. Jika kenikmatan tersebut membantunya untuk mendapatkan kenikmatan yang
berkesinambungan baik didunia maupun diakhirat, maka inilah kenikmatan yang terpuji.

G. Dampak buruk mengikuti hawa nafsu


1. Mudah terkena penyakit hati
Secara umum penyakit hati itu ada dua; penyakit syubhat dan syahwat dan keduanya
disebutkan didalam alqur’an
Firman Allah -subhanahu wata’ala- tentang penyakit syubhat :
‫في قلوبهم مرض فزادهم هللا مرضا و لهم عذاب أليم بما كانوا يكذبون‬
"Dalam hati mereka, terdapat penyakit, lantas Alloh menambah penyakit mereka. Bagi
mereka siksa yang menyakitkan, disebabkan mereka berdusta".(Qs. Al-Baqarah : 10)

3
Raudhatul Muhibbin 1/156

TAZKIYATUN NAFS _ TADRIBUD DU’AT 8 WAHDAH ISLAMIYAH


Firman Allah -subhanahu wata’ala- tentang penyakit Syahwat :

﴾۳۲ : ‫ٰي ِنَس ۤا َء الَّنِبِّي َلْسُتَّن َك َاَحٍد ِّم َن الِّنَس ۤا ِء ِاِن اَّتَقْيُتَّن َفاَل َتْخ َض ْع َن ِباْلَقْو ِل َفَيْطَم َع اَّلِذ ْي ِفْي َقْلِبٖه َم َر ٌض َّو ُقْلَن َقْو اًل َّم ْع ُرْو ًفاۚ ﴿األحزاب‬

Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu
bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara
sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah
perkataan yang baik.” (Qs. Al Ahzab : 32)

2. Tersesat dari jalan kebenaran disebabkan oleh mabuk syahwat


Allah -subhanahu wata’ala- berfirman :
)72 : ‫لعمرك إنهم لفي سكرتهم يعمهون (الحجر‬
“Demi umurmu (Muhammad) sungguh mereka terombang ambing dalam kemabukan
(kesesatan).” (Qs. Al Hijr: 72)

Akan tetapi mabuk karena syahwat lebih lama efeknya dan lebih berbahaya daripada
mabuk yang dikarenakan minuman keras (Khamr), karena mabuk yang dikarenakan oleh
khamr setidaknya akan dirasakan dalam seharian atau kurang dari itu, akan tetapi
mabuk karena syahwat akan senantiasa melekat kuat pada diri seseorang bahkan akan
menyampaikan pada taraf kegilaan.

3. Syahwat dapat mengantarkan pelakunya pada kekufuran dan keluar dari agama islam
- Kisah tipudaya syetan yang mampu memperdayai seorang ahli ibadah dizaman bani
israil.

4. Syahwat menjadi penghalang antara dirinya dengan Allah


5. Kecanduan dengan syahwat dan ketergantungan hati dengannya
6. Lalai dari mengingat Allah (dzikir) dan Shalat
7. Akan merasakan kesedihan dan kerugian di dunia
8. Tersiksa ketika sakratul maut
9. Akan mendapatkan akibat buruk di alam barzakh
10. Siksa yang pedih di dalam neraka
- Hadits “Neraka diliputi oleh syahwat dan Surga diliputi oleh sesuatu yang dibenci”

TAZKIYATUN NAFS _ TADRIBUD DU’AT 9 WAHDAH ISLAMIYAH


H. Syahwat tersembunyi
1. Pengertian
Yaitu sikap suka menampakkan perbuatan kebaikan dihadapan manusia untuk
mendapatkan pujian dan sanjungan mereka

2. Pentingnya materi ini


- Banyaknya orang yang terjatuh dalam hal ini tanpa sadar
- Bahaya besar bagi seseorang yang mengidap penyakit ini, karena sesungguhnya
dapat merusak agama seseorang
- Kemiripannya dengan riya yang dapat menghapuskan amal kebaikan

3. Tercelanya Syahwat, suka dipuji dan disanjung


- Qs. Al Qasas : 83

- Hadits :
‫َم ا ِذ ْئ َب اِن َج اِئَع اِن ُأْر ِس اَل ِفي َغ َن ٍم ِبَأْف َس َد َلَه ا ِمْن ِحْر ِص اْلَم ْر ِء َع َلى اْلَم اِل َو الَّش َر ِف ِلِديِنِه‬
“Tidaklah dua srigala lapar yang dilepas pada seekor kambing lebih merusakkannya
daripada ketamakan seseorang terhadap harta dan kehormatan (yang merusakkan)
agamanya." [HR. Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Hibban dari Ka’b bin Malik Al-Anshari.
Dishahihkan oleh Syaikh Mushthafa Al-Adawi di dalam Shuwar Minal Fitan, hal: 38]

- Hadits4 :
‫من تعلم علمًا مما ُيبتغى به وجه هللا اليتعلمه إال ليصيب به عرضًا من الدنيا لم يجد عرف الجنة يوم القيامة‬
‫يعني ريحها‬
“Barang siapa yang menuntut ilmu yang seharusnya untuk Allah, namun dia tidak
menuntutnya kecuali untuk mencari kesenangan dunia, maka pada hari kiamat dia
tidak akan mencium bau surga” (HR. Ibnu Majah dishahihkan oleh Al Albany)

- Perkataan Ulama
 Ayyub As Sikhtiyany : Tidak akan benar kejujuran seseorang yang ingin
terkenal

4. Diantara Fenomena yangterjadi di masyarakat


- Terlalu membuat-buat dalam ucapan maupun perbuatan dengan tujuan untuk
mendapatkan pujian mereka atau menjauhi hinaan mereka.
- Terlalu mendalami masalah-masalah yang ilmiyah agar dapat terkenal
- Menampakkan seakan akan memiliki hafalan yang kuat
4
https://bimbinganislam.com>orang-orang-yang –tidak-bisa-mencium-bau-surga

TAZKIYATUN NAFS _ TADRIBUD DU’AT 10 WAHDAH ISLAMIYAH


- Mengkritisi ulama dan mencari cari kesalahan bukan untuk mencari kebenaran
- Suka mengkoleksi kitab-kitab bukan untuk menuntut ilmu dan mengambil faidah
tapi hanya untuk berbangga-bangga
- Mengaku zuhud dan mengikuti orang-orang yang zuhud dan memakai pakaian
khusus padahal itu termasuk pakaian syuhrah (agar terkenal)
- Selalu seperti sedih ketika berbicara dan loyo yang dibuat-buat ketika berjalan
- Menampakkan seakan-akan seperti orang yang lemah dan capek karena bergadang
dalam ibadah dan juga tidak mengucapkan perkataan atau melakukan perbuatan
agar dikira oleh orang bahwasanya dia sedang dalam ibadah.
- Cepat dalam berfatwa agar orang-orang tidak menyangka bahwa dirinya sedikit
ilmu
- Suka mengucapkan “aku” atau “dahulu saya …” untuk menunjukkan keutamaannya
- Suka tampil dikhalayak ramai

5. Bahaya (Dampak buruk) dari pujian yang berlebih 5


Imam Al-Ghazali : “Bahaya pujian ada 6, 4 diantaranya akan berdampak pada orang yang
memuji dan 2 hal lainnya akan berdampak pada orang yang dipuji.
a) Bagi orang yang memuji
 Orang yang memuji terkadang terlalu berlebihan dalam pujiannya sehingga
terjatuh dalam perbuatan dusta.
Khalid bin Ma’dan berkata “barang siapa yang memuji pemimpin ataupun
seseorang yang tidak seperti apa yang disaksikan oleh orang-orang maka pada
hari kiamat dia akan dibangkitkan oleh Allah dengan lidah yang terseret.”
 Bisa jadi orang yang memuji itu karena terjangkit penyakit riya, dan dengan
memuji menampakkan rasa suka padahal dihatinya tidak demikian bahkan
dirinya sendiri tidak yakin dengan apa yang dia ucapkan, maka jadilah dirinya
seperti seorang munafik.
 Terkadang ucapannya tidak terbukti, dan tidak perlu lagi diteliti.
 Orang yang dipuji merasa bangga terhadap pujian tersebut padahal bisa jadi yang
dipuji adalah orang yang zolim atau fasiq, dan itu tidak boleh.
Al-Hasan berkata: “Barang siapa yang mendoakan orang yang zolim supaya
panjang umur, maka seakan-akan dia suka jika Allah didurhakai diatas duniaNya.
Orang yang zolim itu hendaknya dihinakan agar dia perhatian (sadar) dan tidak
pantas dipuji yang membuat dia gembira”
b) Bagi orang yang dipuji
 Orang yang dipuji akan merasa sombong dan bangga diri (Ujub) dan kedua hal ini
akan membinasakannya

5
Ithafus sadatil muttaqin syarh Ihya ulumuddin kitab afatul lisan (https://books.google.co.id/books?id=),
https://www.alukah.net/sharia/0/86078/#ixzz63z2SHA3C .

TAZKIYATUN NAFS _ TADRIBUD DU’AT 11 WAHDAH ISLAMIYAH


 Apabila dia dipuji dengan kebaikan maka dia senang dengan pujian tersebut tapi
pujian itu menjadikannya futur (berhenti dari kebaikan) serta rido terhadap
keadaannya yang seperti itu. Ketika ada yang kagum atas dirinya maka dia akan
mengurangi ketaatannya, akan tetapi dia akan bersungguh-sungguh dalam
ibadah ketika dia mengetahui ada orang yang mengatakan dirinya kurang dalam
beribadah, dan jika dia mendapatkan pujian atau sanjungan maka dia mengira
bahwa dia pantas mendapatkan pujian tersebut.
Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda :
‫قطعت عنق صاحبك لو سمعها ما أفلح‬
“Seakan-akan engkau telah memenggal leher saudaramu, seandaikan ia
mendengarnya maka dia tidak akan selamat”

6. Obat dan Terapi dari penyakit syahwat tersembunyi


- Bertaubat kepada Allah dan memohon pertolongan dan taufik dariNya serta
memohon keikhlasan
- Banyak membaca Al-Qur’an dan mentadabburinya, karena Al Qur’an merupakan
obat yang sangat bermanfaat
- Segera menyadari bahwa hati menderita sakit dan segera mengobatinya.
- Senantiasa melawan diri dan mengarahkannya bersungguh-sungguh dalam
beribadah dan bersabar dalam ketaatan.
- Mengakui kekurangan dan menerima kritikan, nasehat dan tidak merasa hebat
- Menutup jalan yang mengantarkan kepada syahwat
- Senantiasa mengingatkan diri bahwa syahwat tersembunyi itu suatu saat akan
tampak hakikatnya.
- Sederhana dalam kehidupan dan kenikmatan dunia serta merasa bahwa dunia ini
rendah dan tidak bernilai disisi Allah
- Senantiasa berharap untuk mendapatkan apa yang telah disiapkan oleh Allah dari
kenikmatan-kenikmatan yang sesungguhnya di dalam surga yang dipruntukkan bagi
orang-orang yang ikhlash dan jujur

I. Buah dari mengekang hawa nafsu (Syahwat)


Bagi orang yang mampu menguasai hawa nafsunya (sayhwat) akan mendapatkan buahnya baik
di dunia maupun di akhirat, diantaranya :
1) Hati yang selamat
Orang-orang berbeda ungkapan dalam menguraikan tentang hati yang selamat, dan
semuanya bermuara pada selamatnya hati dari setiap syahwat yang menyelisihi
perintah dan larangan Allah dan begitu juga selamat dari syubhat yang bertentangan
dengan apa yang telah disampaikan.6
6
Ighatstul lahafan 1/7

TAZKIYATUN NAFS _ TADRIBUD DU’AT 12 WAHDAH ISLAMIYAH


2) Ketinggian jiwa dan seakan akan berada pada barisan malaikat
Karena manusia jila sabar dalam menguasai nafsunya maka dia berada pada kelompok
malaikat. Jika nafsu syahwatnya lebih dominan maka dia berada pada kelompok setan
dan apabila tabiatnya yang lebih dominan seperti makan, minum, jima’ maka dia berada
pada kelompok binatang.7
3) Selamat dari Siksaan (Azab) Allah
 Hadits 7 golongan yang mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat
4) Masuk surga
 Qs. An-Naziat : 40-41
Allah berfirman :
.‫وأما من خاف مقام ربه ونهى النفس عن الهوى – فإن الجنة هي المأوى‬
“ Dan adapun orang yang takut akan keagungn Allah dan menahan jiwanya dari
hawa nafsu, maka sesungguhnya surga merupakan tempat kembalinya. (Qs. An
Nazi’at [79] : 40 – 41)
5) Kesempurnaan iman, dan merasakan nikmatnya beribadah kepada Allah, serta
senantiasa rindu padaNya.
Sesungguhnya kenikmatan beribadah kepada Allah, dan rasa rindu padaNya serta
gembira dalam ketaatannya tidak akan dirasakan oleh pemilik hati selain hati yang
selamat lagi bersih walaupun orangya termasuk ahli ibadah, zuhud dan seorang yang
‘alim.8
J. Sarana-sarana dalam menolak syahwat
1) Mengetahui hal-hal yang dapat memicu syahwat dan mempersempit jalannya
2) Memutuskan hubungan dengan sebab-sebab yang dapat membangkitkan syahwat
Diantaranya adalah :
 Pikiran yang tenggelam dalam lautan syahwat
 Pandangan yang diharamkan
 Musik dan nyanyian
Fudhail bin Iyadh berkata : “Nyanyian adalah mantra zina”
3) Berhati-hati dari perbuatan mubah yang dapat membangkitkan syahwat
4) Sabar
5) Beribadah kepada Allah dengan mewujudkan nama-nama dan sifat-sifatNya, yaitu
dengan cara:
a) Mengagungkan Allah dengan tidak bermaksiat kepadaNya, karena Allah Maha
Mendengar dan Maha Melihat
b) Mencintai Allah, yaitu dengan meninggalkan perbuatan kemaksiatan sebagai bukti
kecintaannya kepada Allah. Dalam sebuah ungkapan bahwa sesungguhnya orang
yang mencintai akan mentaati orang yang ia cintai
7
Uddatus shabirin 1/15
8
Al Fawaid, 1/196

TAZKIYATUN NAFS _ TADRIBUD DU’AT 13 WAHDAH ISLAMIYAH


c) Melihat kenikmatan dan kebaikan yang telah Allah berikan, karena kebaikan yang
didapatkan dari sesama manusia saja tidak pantas dibalas dengan keburukan,
terlebih lagi kepada Allah.
d) Melihat kemurkaan dan balasan keburukan dari Allah

6) Menanamkan didalam jiwa perasaan (ketika ingin memperturutkan hawa nafsu) bahwa
iman yang dimiliki akan tidak sempurna bahkan akan sirna.
- Hadits : “Tidak akan berzina orang yang berzina saat dia berzina jika dia beriman…”
7) Meyakinkan diri bahwa ada ganti yang lebih baik yang telah disiapkan oleh Allah.
Karena siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya
dengan yang lebih baik dari yang dia tinggalkan.
8) Mengingat kematian dan Kenikmatan akhirat
9) Mentadabburi Al Qur’an dan mengamalkannya.
10) Memikirkan keburukan-keburukan yang akan didapatkan ketika memperturutkan hawa
nafsunya.
11) Berdoa dan memohon hanya kepada Allah

TAZKIYATUN NAFS _ TADRIBUD DU’AT 14 WAHDAH ISLAMIYAH

Anda mungkin juga menyukai