Anda di halaman 1dari 4

Hukum Investasi dan Pasar Modal

Dosen: Dr. Saiful Anam, SH., M.H

Nama: Adinda Reyna Fauziah

NPM 2021510020

Penugasan:

A. Uraikan kewenangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibidang Pasar Modal;

Kehadiran OJK yang merupakan lembaga independen yang melakukan Pengawasan jasa
keuangan termasuk pengawasan di pasar modal yang diharapkan Mampu menghindari
berbagai benturan kepentingan dan intervensi di dalam memberikan kepastian hukum yang
ditujukan untuk memberikan perlindungan Kepada pelaku pasar modal dan investor pasar
modal Indonesia.

Yang dimana, Pasar modal sendiri merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli efek
seperti sertifikat saham dan obligasi, pasar modal terutama di Indonesia juga mengalami
pertumbuhan yang pesat dewasa ini, dengan demikian diperlukan perangkat hukum yang kuat
untuk mengaturnya dan sanksi hukum untuk mengatasi perbuatan melawan hukum yang
mungkin akan timbul dalam perdagangannya.

Dari kata lain Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selaku badan pembinaan dan pengawasan
kegiatan pasar modal diharapkan dapat membuat aturan-aturan yang dapat memayungi
kegiatan di pasar modal ini dengan peraturan yang jelas dan mengikat serta memiliki
tindakan yang tegas terhadap siapa saja yang melanggar aturan-aturan di dalam bidang pasar
modal.

Dalam melakukan penegakan hukum Otoritas Jasa Keuangan sebagai lembaga independen
yang bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan di pasar modal. Adapun Wewenang
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menjalankan tugas pengaturan dan tugas pengawasan
yaitu :

1. Tugas Pengaturan
Menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang OJK, peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan, peraturan dan keputusan OJK, peraturan mengenai
pengawasan di sektor jasa keuangan, kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK,
peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap lembaga jasa
keuangan dan pihak tertentu, peraturan mengenai tata cara pengelola stratuter, struktur
organisasi dan infrastruktur, serta mengenai tata cara pengenaan sanksi.
2. Tugas Pengawasan OJK
Menetapkan kebijakan operasional pengawasan, melakukan pengawasan,
pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain terhadap
lembaga jasa keuangan, pelaku dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan,
penunjukan dan pengelolaan pengguna stratuter, memberikan perintah tertulis kepada
lembaga jasa keuangan atau pihak lain, menetapkan sanksi administratif terhadap
pelaku pelanggaran peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan, termasuk
kewenangan perizinan kepada lembaga jasa keuangan.

Dalam hal melakukan pemerikasaan dan penyidikan atas terjadinya pelanggaran dipasar
modal, kekuasaan OJK merupakan polisi yang menegakkan hukum sebagai Penyidik
Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

Pendelegasian kekuasaan Bapepam kepada OJK juga diperluas yaitu mempunyai kekuasaan
untuk mengenakan sanksi administrasi yang jumlahnya cukup banyak dalam pelaksanaan
kekuasaannya. Termasuk dalam kekuasaan pengenaan sanksi adalah untuk mengenakan
denda, pembatasan dan pembekuan kegiatan usaha, pencabutan izin usaha serta pembatalan
persetujuan pendaftaran.

Dalam rangka proses penyidikan yang dilakukan oleh BAPEPAM-LK yang sekarang diganti
dengan OJK dapat dilakukan atas 2 (dua) kondisi yakni yang pertama adalah sebagai
kelanjutan dari proses pemeriksaan dan yang kedua adalah penyidikan dilakukan tanpa ada
proses pemeriksaan terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan OJK oleh Undang-undang Pasar
Modal diberi 2 (dua) kewenangan yakni kewenangan sebagai pemeriksa dan penyidik,
dimana proses penyidikan tidak bergantung dari ada atau tidak adanya hasil pemeriksaan.
Jadi dalam hal ini, kewenangan OJK sebagai pemeriksa dan kewenangan OJK sebagai
penyidik adalah mandiri, tidak bergantung antara yang satu dengan yang lain.

Dari ketentuan Pasal 6 UU OJK tersebut di atas, maka OJK mempunyai kewenangan yang
sangat besar dalam pengaturan dan pengawasan terhadap keseluruhan sektor jasa keuangan
baik jasa keuangan perbankan dan jasa keuangan peransurasian, lembaga keuangan lainnya
dan pasar modal. Pasar modal merupakan bidang yang perlu mendapatkan pengawasan secara
ketat. Karena globalisasi dan semakin terintegrasinya sektor jasa keuangan baik yang
disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi maupun konglomerasi lembaga-lembaga
keuangan menjadikan pasar modal semakin terkait erat dengan sektor keuangan lainnya
sehingga keruntuhan pasar modal akan menimbulkan suatu akibat berantai pada sektor
keuangan lain.

Adapun pengawasan secara ketat dalam hal ini terutama ditujukan bagi pemberian
perlindungan hukum bagi para pemodal dan masyarakat. Perlindungan hukum dalam hal ini
diperlukan karena bisnis di dalam pasar modal juga merupakan bisnis kepercayaan, sehingga
kepercayaan pemodal dan masyarakat selayaknya mendapatkan perhatian utama.

Dari ketentuan Pasal 9 Undang-Undang OJK dalam pengawasan pasar modal OJK
mempunyai wewenang yang sangat luas dalam pengawasan pasar modal, yakni mulai dari
menetapkan kebijakan operasional pengawasan, memberikan atau mencabut izin usaha,
memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan atau pihak tertentu bahkan dapat
menetapkan sanksi administrasi terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

OJK sebagai lembaga yang dibentuk oleh pemerintah memiliki tugas yang sangat mulia.
Kehadiran OJK yang membela semua kepentingan dengan kemajuan perekonomian negara
secara luas dan kemakmuran masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, segala sepak terjang
OJK sangat didukung oleh berbagai pihak di tanah air. OJK dengan wewenang yang
diberikan kepadanya dalam melakukan pengawasan Pasar modal mengedepankan integritas,
profesionalisme, bersinergi, inklusif dan visioner guna untuk kemajuan perekonomian negara
dan kemakmuran masyarakat Indonesia.

Sejak berdiri OJK sudah melakukan beberapa tugas yang memberikan dampak cukup
signifikan bagi masyarakat. Tindakan yang dilakukan dalam rangka imbauan, peringatan,
membekukan kegiatan, mencabut Izin usaha suatu lembaga jasa keuangan. kehadiran OJK
benar-benar dapat memberikan perlindungan sepenuhnya kepada masyarakat, sehingga
masyarakat merasa aman.

Kehadiran OJK, mampu meminimalkan kerugian yang diderita masyarakat akibat perbuatan
nakal pelaku pasar modal. Hanya saja masyarakat juga diminta lebih hati-hati dalam
melakukan bisnis, perhatikan rambu-rambu yang jelas, sebelum melakukan kegiatan usaha
terutama di bidang pasar modal.

Wewenang OJK dalam pengawasan pasar modal di Indonesia menurut Undang-Undang


Nomor 21 Tahun 2011 sangat luas yakni mulai dari menetapkan kebijakan operasional
pengawasan, memberikan perintah tertulis, memberikan peringatan, menetapkan sanksi
administrasi terhadap pihak yang melakukan pelanggaran, memberikan dan mencabut izin
usaha, melakukan penyidikan serta melakukan pembelaan hukum kepada konsumen pasar
modal berupa pengajuan gugatan dipengadilan terhadap pihak-pihak yang menyebabkan
kerugian konsumen pasar modal.

Anda mungkin juga menyukai