Anda di halaman 1dari 27

am

u b
Direktori
1 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN

a
No. 02/Pdt.Sus.Pailit/2015/PN.Niaga. Mks

si
“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar yang

do
gu
memeriksa dan mengadili perkara KePailitan pada tingkat pertama
telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara

In
A
permohonan pernyataan Pailit yang diajukan oleh :
PT. ABB SAKTI INDUSTRI, Suatu Perseroan Terbatas yang didirikan
ah

lik
dan tunduk kepada hukum Negara Republik
Indonesia dengan perubahan Anggaran Dasar
terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
am

ub
Sirkuler Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. ABB Sakti
ep
k

Industri Nomor 3 tanggal 21 Agustus 2013 yang


dibuat oleh dan di hadapan Putut Mahendra Sarjana
ah

R
Hukum, Notaris di Jakarta Pusat, dalam hal ini

si
diwakili oleh kuasanya hukumnya bernama

ne
ng

Sugiharta Gunawan, S.H., M.H., NURMALITA MALIK,


S.H., M.H., NIRA ADELA, .S.H., MBA., EDRICK
EDWARDINA EFFENDY, S.H., M.Kn., Harry Afrizal,

do
gu

S.H., NIDINDA, S.H., DAN SITI MUHYINATUN


MUHARROMAH, S.H., para Advokat yang berkantor
In
A

di Kantor Hukum HADS PARTNERSHIP, beralamat di


Menara Gracia Lantai 6, Jalan H.R. Rasuna Said
ah

lik

Kaveling C-17, Kuningan, Jakarta Selatan 12950,


berdasarkan Surat Kuasa Nomor : ABB/0029 tanggal
m

ub

27 April 2015 ;

Terhadap
ka

ep

PT. BINA ENERGI SELARAS, Suatu Perseroan Terbatas yang didirikan


ah

dan tunduk kepada hukum Negara Indonesia


R

beralamat di Jalan Rajaali 1 No. 78 Sektor


es

Mahameru Makassar – 90123, selanjutnya disebut


M

ng

sebagai Termohon PAILIT;


on
gu

Putusan No. 02/Pdt.Sus.Pailit/2015/PN.Niaga Mks Hal. 1


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori
2 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri tersebut ;

a
Telah membaca surat yang berhubungan dengan perkara

si
Kepailitan tersebut ;
Telah membaca berkas perkara dan berita acara perkara

ne
ng
tersebut;
Telah mendengar keterangan pihak yang berperkara ;

do
gu Telah memeriksa dan meneliti alat bukti surat yang diajukan oleh
kedua belah pihak ;

In
A
TENTANG DUDUKNYA PERKARA

Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan permohonan


ah

lik
pernyataan Pailit Terhadap Termohon, yang telah diterima dan
didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Niaga Makassar pada
am

ub
pengadilan Negeri Makassar pada tanggal 02 Juni 2015 dengan register
perkara Nomor 02/Pdt.Sus.Pailit/ 2015/PN.Niaga. Mks yang isinya
adalah sebagai berikut :
ep
k

Pemohon Pailit mengajukan Permohonan Pernyataan Pailit terhadap


ah

Termohon Pailit dengan alasan, fakta, dan dasar hukum sebagai berikut
R

si
:

ne
ng

A. HUBUNGAN HUKUM ANTARA PEMOHON PAILIT DAN


TERMOHON PAILIT

do
gu

1. Pemohon Pailit adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang


usaha teknologi kelistrikan dan otomatisasi yang menjalankan
In
A

usahanya di Indonesia. Sedangkan Termohon Pailit merupakan


salah satu konsumen Pemohon Pailit yang telah melakukan
ah

lik

pemesanan dan pembelian produk / material dari Pemohon Pailit.

2. Sesuai dengan ketertarikan yang ditunjukkan oleh Termohon Pailit


m

ub

untuk menggunakan produk / material Pemohon Pailit, pada tanggal


27 Februari 2012 Pemohon Pailit telah mengirimkan Quotation No.
ka

ep

3Q12037 Rev-2 tanggal 27 Februari 2012 (untuk selanjutnya


disebut sebagai “Quotation No. 3Q12037”) yang pada intinya
ah

berisi penawaran produk / material untuk proyek 150 kV Jeneponto


R

es

Substation (Extension) & 150 kV Talasa Substation (Extension)


M

(Bukti P - 2). Di dalam Quotation 3Q12037 tersebut secara tegas


ng

Pemohon Pailit telah menawarkan produk / materialnya tersebut


on
gu

2
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori
3 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan harga penjualan sebesar USD 682,000.00 (enam ratus

a
delapan puluh dua ribu dollar Amerika) dengan tahap pembayaran

si
sebagai berikut :

ne
ng
• 10% harga pembelian wajib dibayarkan Termohon Pailit dalam
jangka waktu 10 hari setelah Purchase Order;

do
gu • 90% harga pembelian wajib dibayarkan Termohon Pailit
dengan menggunakan Bilyet Giro dalam waktu 60 hari sejak

In
pengiriman produk.
A
3. Berdasarkan Quotation No. 3Q12037 yang dikirimkan oleh Pemohon
Pailit, Termohon Pailit telah mengeluarkan dan menyerahkan
ah

lik
Purchase Order No. BES.050/II/2012 tanggal 27 Februari 2012
perihal Purchase Order HV Equipment GI 150 kV Tallasa &
am

ub
Jeneponto (selanjutnya disebut sebagai “Purchase Order No.
BES.050/II/2012”) (Bukti P - 3). Di dalam Purchase Order
ep
tersebut pada intinya Termohon Pailit telah melakukan pemesanan
k

produk / material yang ditawarkan oleh Pemohon Pailit senilai USD


ah

682,000.00 (enam ratus delapan puluh dua ribu US Dollar) yaitu


R

si
berupa :

ne
ng

No. Description Uni QTY


Unit
t Price
(USD

do
gu

In
A

I. GI 150 KV JENEPONTO
1. Unit 3 2,535
2. TRAFO BAY (1 TB) Unit 3 8,695
ah

lik

3. Single Phase Lightning Arrester Set 1 35,84


Single Phase Current Transformator
4. 3 Phase Circuit Breaker, complete with supporting structure Set 2 8,540
m

3 Phase Busbar Disconnector, with 3 Phase driving mechanism


ub

5. Outdoor Marshalling Kiost for terminal all control/protection cable prior Set 1 2,550
to control/relay panel connection T/R Bay
ka

ep

COUPLER BAY (1 TB)


Single Phase Current Transformator
ah

3 Phase Circuit Breaker, complete with supporting structure


3 Phase Busbar Disconnector, with 3 Phase driving mechanish
R

II.
1. Outdoor Marshalling Kiost for terminating all control/protection cables Unit 6 7,970
es

2. prior to control/relay panel connection Coupler Bay


M

ng

Set 1 35,84
3. CONTROL & RELAY PANEL
on

Transformer Regulation Panel Set 2 8,540


gu

Putusan No. 02/Pdt.Sus.Pailit/2015/PN.Niaga Mks Hal. 3


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori
4 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Control Panel for Coupler Bay (to be installed at control room)

a
Relay Panel for Coupler Bay (to be installed at relay room) Set 1 2,550

R
Control Panel for T/R Bay (to be installed at control room)

si
Relay Panel for T/R Bay (to be installed at relay room)

ne
ng
CABLE & ACCESSORIES
III. LV AC/DC Switchfuse board c/w all accessories and spare MCB
1. Set 1 11,65

do
gu 2. MISSCELANEOUS
SF6 Gas Set 1 13,61
3. Gas Filling Device
Set 1 21,70

In
A
4. GI 150 KV TALASA
TRAFO BAY (1 TB) Set 1 13,61
5. Single Phase Lightning Arrester
ah

lik
Single Phase Current Transformator Set 1 22,95
3 Phase Circuit Breaker, complete with supporting structure
IV. 3 Phase Busbar Disconnector, with 3 Phase driving mechanism
1. Outdoor Marshalling Kiost for terminal all control/protection cable prior Set 1 11,34
am

ub
to control/relay panel connection T/R Bay

V. CONTROL & RELAY PANEL


ep
1. Transformer Regulation Panel Set 1 1,985
k

2. Control Panel for T/R Bay (to be installed at control room) Set 1 2,285
Relay Panel for T/R Bay (to be installed at relay room)
ah

I.
R

si
1. CABLE & ACCESSORIES Unit 3 2,535
2. LV AC/DC Switchfuse board c/w all accessories and spare MCB Unit 3 8,695
TELEKOMUNIKASI

ne
3. Set 1 35,84
ng

PLC Terminal 2 Mix Channel, Teleprotection equipment (AFTP) Coaxial


4. cable & cord terminal c/w all all accessories Set 2 8,540
• Talasa

do
gu

5. • Jeneponto Set 1 2,550


• Sidrap
• Makale
In
A

• Palopo
• Majene
II. • Mamuju
ah

lik

1. MISSCELANEOUS Set 1 11,65


2. SF6 Gas Set 1 13,61
Gas Filling Device
m

ub

3. Set 1 22,95
ka

III.
ep

1. Set 1 11,34
ah

IV.
es
M

ng

on

Set 1 28,60
gu

4
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori
5 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Set 1 28,60

a
Set 1 34,90

R
Set 2 29,75

si
Set 1 28,60
Set 1 28,60

ne
ng
Set 1 28,60
V.
1. Set 1 1,985

do
gu 2. Set 1 2,285

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

TOTAL
ep
ah

Selain itu Termohon Pailit juga terikat dengan ABB Standard Terms
es

and Conditons of Sale (Bukti P - 4) yang pada intinya berisi


M

ng

mengenai ketentuan-ketentuan standar penjualan dari Pemohon


on

Pailit. Oleh karena itu, Termohon Pailit secara hukum wajib untuk
gu

Putusan No. 02/Pdt.Sus.Pailit/2015/PN.Niaga Mks Hal. 5


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori
6 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tunduk dan patuh kepada ketentuan-ketentuan standar penjualan

a
tersebut.

si
4. Sesuai dengan Purchase Order No. BES.050/II/2012 tersebut,

ne
ng
Pemohon Pailit telah melaksanakan kewajibannya untuk menjual
dan menyerahkan produk material yang dipesan dan dibeli oleh

do
guTermohon Pailit dalam keadaan baik dan tepat waktu. Adapun
pengiriman produk / material Pemohon Pailit tersebut dilakukan
dalam 3 (tiga) tahap masing-masing sesuai dengan Delivery Note

In
A
sebagai berikut :
ah

a. Delivery Note No. 2400012003 tanggal 18 Oktober 2012 (Bukti

lik
P – 5);
am

ub
b. Delivery Note No. 2400002348 tanggal 2 November 2012
(Bukti P – 6); dan ep
c. Delivery Note No. 2400012004 tanggal 8 November 2012
k

(Bukti P – 7).
ah

si
5. Atas pembelian produk / material yang dilakukan oleh Termohon
Pailit tersebut di atas, maka sesuai dengan Quotation No. 3Q12037

ne
ng

dan Purchase Order No. BES.050/II/2012, pada tanggal 22


November 2012 Pemohon Pailit telah mengeluarkan dan

do
gu

mengirimkan kepada Termohon Pailit Invoice No. 1251407489


tanggal 22 November 2012 (Bukti P – 8) sejumlah USD 522,625.00
(lima ratus dua puluh dua ribu enam ratus dua puluh lima dollar
In
A

Amerika), belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai. Adapun invoice


/ tagihan tersebut wajib untuk dibayarkan oleh Termohon
ah

lik

Pailit selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sejak


tanggal pengiriman yaitu pada tanggal 21 Januari 2013.
m

ub

B. TERMOHON PAILIT MEMILIKI UTANG KEPADA PEMOHON


ka

PAILIT YANG TELAH JATUH TEMPO DAN DAPAT DITAGIH


ep

6. Walaupun Pemohon Pailit telah melaksanakan seluruh


ah

kewajibannya, termasuk mengirimkan produk / material yang


R

dipesan dan dibeli oleh Termohon Pailit, namun demikian secara


es
M

sengaja dan tanpa adanya alasan yang berdasar, Termohon Pailit


ng

tidak melakukan pembayaran sesuai dengan tanggal jatuh tempo


on

yang telah disepakati. Berdasarkan catatan finansial Pemohon


gu

6
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori
7 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pailit, Termohon Pailit masih memiliki kewajiban atas Invoice No.

a
1251407489 yang sampai dengan tanggal 30 April 2015 berjumlah

si
USD 112,360.91 (seratus dua belas ribu tiga ratus enam puluh poin
sembilan puluh satu dollar Amerika) (Bukti P – 9).

ne
ng
KEWAJIBAN TERMOHON PAILIT DI ATAS MERUPAKAN UTANG

do
gusesuai dengan pengertian ketentuan Pasal 1 butir 6 Undang-
Undang No. 37 Tahun 2004 tentang KePailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (“UU No. 37/2004”) yang

In
A
menyatakan :
ah

“Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan

lik
dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata
uang asing , baik secara langsung maupun yang akan timbul di
am

ub
kemudian hari atau kontinjen, yang timbul karena perjanjian atau
Undang-Undang dan yang wajib dipenuhi oleh Debitur dan bila tidak
ep
dipenuhi memberi hak kepada Kreditur untuk dapat pemenuhannya
k

dari harta kekayaan Debitur”.


ah

si
Utang Termohon Pailit tersebut di atas juga TELAH JATUH TEMPO
DAN DAPAT DITAGIH sejak tanggal 21 Januari 2013.

ne
ng

7. Pemohon Pailit telah berulang kali mengingatkan dan meminta


Termohon Pailit untuk membayarkan kewajibannya tersebut di atas,

do
gu

antara lain melalui surat-surat Pemohon Pailit maupun kuasa hukum


Pemohon Pailit sebagai berikut :
In
A

a. Surat Pemohon Pailit No. 003/VII/ABB-PS/2012 tanggal 16 July


2013 perihal Pemberitahuan Tunggakan Pembayaran 1 (Overdue
ah

lik

Payment Reminder 1) (Bukti P – 10);

b. Surat Pemohon Pailit No. 003/IX/ABB-PS/2013 tanggal 23


m

ub

September 2013 perihal Pemberitahuan Kedua Tunggakan


ka

Pembayaran (Overdue Payment 2nd Reminder) (Bukti P – 11);


ep

c. Surat Pemohon Pailit No. 007/IV/ABB-PS/2014 tanggal 23 April


ah

2014 perihal Surat Peringatan Terakhir (Final Request For


R

Payment) (Bukti P – 12);


es
M

ng

on
gu

Putusan No. 02/Pdt.Sus.Pailit/2015/PN.Niaga Mks Hal. 7


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori
8 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
d. Surat Kuasa Hukum Pemohon Pailit (HADS Partnership Law

a
Office) No. 203/HADS/SG/VI/2014/02 tanggal 27 Juni 2014

si
perihal Surat Peringatan (Somasi) (Bukti P - 13);

ne
ng
e. Surat Kuasa Hukum Pemohon Pailit (HADS Partnership Law
Office) No. 256/HADS/RN/VIII/2014/05 tanggal 7 Agustus 2014

do
gu perihal Surat Peringatan (Somasi) Kedua (Bukti P - 14);

f. Surat Kuasa Hukum Pemohon Pailit (HADS Partnership Law

In
A
Office) No. 313/HADS/RN/IX/2014/02 tanggal 10 September
2014 perihal Surat Peringatan Ketiga dan Terakhir (Bukti P -
ah

15);

lik
g. Surat Kuasa Hukum Pemohon Pailit (HADS Partnership Law
am

ub
Office) No. 408/HADS/DA/XI/2014/02 tanggal 10 November 2014
perihal Pemberitahuan Upaya Hukum (Bukti P - 16). ep
Namun demikian meskipun Termohon Pailit telah berulangkali
k

ditegur dan diperingatkan oleh Pemohon Pailit untuk melaksanakan


ah

R
kewajibannya yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, Termohon

si
Pailit dengan sengaja dan itikad buruk tetap tidak melaksanakan

ne
ng

kewajiban-kewajibannya tersebut.

8. Utang Termohon Pailit kepada Pemohon Pailit juga terbukti

do
gu

berdasarkan butir 1 Minutes of Meeting tanggal 28 November 2014


(Bukti P – 17) yang ditandatangani oleh Pemohon Pailit yang
menyatakan bahwa :
In
A

“Para Pihak sepakat bahwa total kewajiban BES kepada ABB


ah

lik

adalah sebesar USD 172,542.00 (seratus tujuh puluh dua ribu lima
ratus empat puluh dua US dollar)”
m

ub

Catatan :
ka

BES dalam Minute of Meeting tersebut adalah PT. Bina Energi


ep

Selaras (Termohon Pailit).


ah

9. Pemohon Pailit juga mencatat bahwa Termohon Pailit telah


R

beberapa kali bertemu dengan Pemohon Pailit dan melakukan


es
M

negosiasi untuk penyelesaian kewajibannya. Namun demikian pada


ng

saat-saat terakhir Termohon Pailit selalu menghindari tindak lanjut


on

negosiasi dan pertemuan tersebut, sehingga penyelesaian


gu

8
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori
9 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kewajiban Termohon Pailit tidak pernah terwujud dan tidak pernah

a
diselesaikan. Pemohon Pailit melalui kuasa hukumnya juga telah

si
mencoba berulang kali untuk menghubungi dan mengirimkan surat
kepada Termohon Pailit (melalui kuasa hukumnya) untuk

ne
ng
menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut, namun Termohon Pailit
secara sengaja tidak menanggapi usaha Pemohon Pailit tersebut.

do
gu
10. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka terbukti dengan sangat
sederhana bahwa Termohon Pailit memiliki utang yang telah jatuh

In
A
tempo dan dapat ditagih kepada Pemohon Pailit.
ah

C. TERMOHON PAILIT MEMILIKI KREDITUR LAIN SELAIN

lik
PEMOHON PAILIT
am

ub
11. Selain Termohon Pailit memiliki utang yang belum terbayarkan
ep
kepada Pemohon Pailit, Termohon Pailit pada kenyataannya juga
k

memiliki utang atau kewajiban yang telah jatuh tempo dan belum
ah

R
dilunasi kepada kreditur lainnya yaitu :

si
Pemerintah Negara Republik Indonesia cq. Kementerian

ne
ng

Keuangan Republik Indonesia cq. Direktorat JendEral Pajak

Utang Termohon Pailit kepada Pemerintah Negara Republik

do
gu

Indonesia cq. Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq.


Direktorat Jenderal Pajak berasal dari tidak dibayarkannya
In
A

kewajiban Pajak Pertambahan Nilai atas produk / material yang


dibeli oleh Termohon Pailit, sesuai dengan Faktur Pajak No.
ah

lik

010.000-12.00006173 tanggal 22 Nopember 2012 yang diterbitkan


oleh Pemohon Pailit (Bukti P –18).
m

ub

Sesuai dengan penjelasan ketentuan pasal 9 ayat (2) dan pasal 16F
Undang-Undang No. 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga Atas
ka

ep

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan


Nilai Barang Dan Jasa Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (“UU
ah

PPN”) yang menyatakan bahwa :


R

es

Penjelasan Pasal 9 ayat (2) UU PPN :


M

ng

“Pembeli Barang Kena Pajak, penerima Jasa Kena Pajak,


on

pengimpor Barang Kena Pajak, pihak yang memanfaatkan Barang


gu

Putusan No. 02/Pdt.Sus.Pailit/2015/PN.Niaga Mks Hal. 9


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori
10 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean, atau pihak

a
yang memanfaatkan Jasa Kena Pajakdari luar Daerah Pabean wajib

si
membayar Pajak Pertambahan Nilai dan berhak menerima
bukti pungutan pajak....”.

ne
ng
Pasal 16F UU PPN :

do
gu“Pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak
bertanggung jawab secara renteng atas pembayaran pajak,

In
A
sepanjang tidak dapat menunjukkan bukti bahwa pajak telah
dibayar.
ah

lik
Penjelasan Pasal 16F UU PPN :

“Sesuai dengan prinsip beban pembayaran pajak untuk


am

ub
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah adalah pada pembeli atau konsumen
ep
barang atau penerima jasa...”
k
ah

maka Termohon Pailit sebagai pembeli produk / material dari


R

si
Pemohon Pailit wajib untuk membayarkan Pajak Pertambahan Nilai,
yang dipungut oleh Pemohon Pailit sebagai Pengusaha Kena Pajak.

ne
ng

Adapun Pajak Pertambahan Nilai yang belum dibayarkan oleh


Termohon Pailit sesuai dengan Faktur Pajak No.

do
gu

010.000-12.00006173 tanggal 22 Nopember 2012 (Bukti P - 18)


adalah sebesar Rp. 503.392.400,- (lima ratus tiga juta tiga
ratus sembilan puluh dua ribu empat ratus rupiah).
In
A

Utang Termohon Pailit atas Pajak Pertambahan Nilai tersebut adalah


ah

lik

utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih sesuai dengan
ketentuan UU No. 37/2004.
m

ub

12. Berdasarkan fakta-fakta di atas, maka terbukti bahwa Termohon


Pailit memiliki Kreditur Lain selain kepada Pemohon Pailit, yaitu
ka

ep

Pemerintah Negara Republik Indonesia cq. Kementerian Keuangan


Republik Indonesia cq. Direktorat Jenderal Pajak.
ah

D. TERMOHON PAILIT TERBUKTI TELAH MEMENUHI SELURUH


es

SYARAT UNTUK DINYATAKAN PAILIT BERDASARKAN


M

ng

UNDANG-UNDANG No. 37 / 2004


on
gu

10
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori
11 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
13. Ketentuan Pasal 2 ayat (1) UU No. 37/2004 menyatakan dengan

a
tegas bahwa :

si
“Debitur yang mempunyai dua atau lebih Kreditur dan tidak

ne
ng
membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh
waktu dan dapat ditagih, dinyatakan Pailit dengan putusan

do
guPengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas
permohonan satu atau lebih Krediturnya.”

In
A
14. Berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti diatas, maka Termohon
Pailit telah terbukti secara sederhana memiliki sedikitnya 2 (dua)
ah

Kreditur dan telah tidak membayar sedikitnya satu utangnya yang

lik
telah jatuh waktu dan dapat ditagih sesuai dengan ketentuan pasal
2 ayat (1) UU No. 37/2004. Oleh karena itu Permohonan Pailit yang
am

ub
diajukan oleh Pemohon Pailit dalam perkara ini WAJIB UNTUK
DIKABULKAN karena telah memenuhi seluruh persyaratan Pailit
ep
yang ditentukan berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) UU No.
k

37/2004.
ah

si
Kewajiban untuk mengabulkan Permohonan Pernyataan Palit
terhadap Termohon Pailit adalah sesuai dengan ketentuan pasal 8

ne
ng

ayat (4) UU No. 37/2004 yang menyatakan dengan tegas bahwa :

“Permohonan pernyataan Pailit harus dikabulkan apabila

do
gu

terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa


persyaratan untuk dinyatakan Pailit sebagaimana dimaksud
In
A

dalam pasal 2 ayat (1) telah dipenuhi”.

Dengan demikian sudah selayaknya dan sepantasnya apabila


ah

lik

Termohon Pailit dinyakan PAILIT DENGAN SEGALA AKIBAT


HUKUMNYA.
m

ub

15. Selain itu Pemohon Pailit juga memohon kepada Majelis Hakim
ka

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar yang


ep

memeriksa dan mengadili perkara ini untuk berkenan menunjuk


ah

dan/atau mengangkat :
R

a. Hakim pengawas yang akan bertugas sesuai dengan


es
M

ketentuan hukum yang berlaku;


ng

b. Kurator dalam perkara ini yaitu Balai Harta Peninggalan


on

Makassar, beralamat di Jalan Andi Pengeran Pettarani No.


gu

Putusan No. 02/Pdt.Sus.Pailit/2015/PN.Niaga Mks Hal. 11


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori
12 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1, Makassar, Sulawesi Selatan. Hal ini sesuai dengan

a
ketentuan pasal 1 ayat (5) UU No. 37 / 2004 yang

si
menyatakan :
“Kurator adalah Balai Harta Peninggalan atau orang

ne
ng
perseorangan yang diangkat oleh Pengadilan untuk mengurus
dan membereskan harta Debitur Pailit di bawah pengawasan

do
gu Hakim Pengawas sesuai dengan Undang-Undang ini”.

Berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti diatas, Pemohon Pailit dengan

In
A
ini memohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Makassar yang menangani perkara ini agar
ah

lik
berkenan memeriksa dan memutus sebagai berikut :

1. Menerima dan mengabulkan seluruh Permohonan Pernyataan Pailit


am

ub
yang diajukan oleh Pemohon Pailit;

2. Menyatakan PT. BINA ENERGI SELARAS (Termohon Pailit) Pailit


ep
k

dengan segala akibat hukumnya;


ah

R
3. Menunjuk dan mengangkat Hakim Pengawas untuk mengawasi

si
pengurusan dan pemberesan harta Pailit Termohon Pailit;

ne
ng

4. Menunjuk dan mengangkat Balai Harta Peninggalan Makassar


sebagai Kurator dalam kePailitan PT. Bina Energi Selaras

do
gu

(Termohon Pailit) ini;

5. Menghukum Termohon Pailit untuk membayar seluruh biaya


In
A

perkara ini.

Atau
ah

lik

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, Pemohon Pailit mohon putusan


yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
m

ub

Menimbang, bahwa pada persidangan yang telah ditetapkan


ka

Pemohon Pailit hadir kuasanya sebagaimana tersebut diatas


ep

sedangkan Termohon Pailit hadir kuasanya bernama YUSRI JAFAR, SH,


ah

berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 16 Juni 2015 ;


R

es

Menimbang, bahwa dipersidangan Pemohon membacakan


M

permohonannya dan atas pertanyaan Hakim Ketua Majelis tentang


ng

on
gu

12
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori
13 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
permohonan Pemohon tersebut, Pemohon menyatakan tetap pada

a
permohonannya ;

si
Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut,

ne
ng
Termohon Pailit telah mengajukan eksepsi dan jawaban sebagai
berikut :

do
gu
DALAM EKSEPSI
Bahwa Termohon Pailit menolak seluruh dalil permohonan Pailit yang
dikemukakan oleh Pemohon Pailit, kecuali yang diakui secara tegas dan

In
A
jelas oleh Termohon Pailit serta meguntungkan Termohon Pailit.
Tentang Syarat Dua Kreditur atau Lebih
ah

lik
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 37
Tahun 2204 tentang KePailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
am

ub
Utang, menegaskan bahwa syarat utama untuk mengajukan
Pemohonan kePailitan pada Debitur adalah adanya dua atau lebih
Kreditur dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah
ep
k

jatuh tempo dan dapat ditagih.


ah

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 (1) tersebut maka permohonan


R

si
Pailit yang diajukan oleh Pemohon Pemilik tidak memenuhi syarat
ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 karena:

ne
ng

a. Berdasarkan Penjelasan Pasal 2 (1) yang dimksud dengan


Kreditur oleh Pasal 2 ayat (1) tersebut adalah Kreditur konkuren,

do
gu

Kreditur separatis dan Kreditur preferen.


Kreditur konkuren adalah Kreditur yang mempunyai piutang
In
biasa dan tidak dijamin oleh suatu hak kebendaan. Sedangkan
A

Kreditur separatis dan Kreditur preferen adalah Kreditur yang


mempunyai piutang yang pelunasannya dijamin dengan suatu
ah

lik

hak kebendaan.
b. Pajak terutang. Dalam hal ini Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
m

ub

yang belum dibayar oleh wajib pajak, maka kedudukan wajib


pajak tersebut bukanlah Debitur melainkan wajib pajak.
ka

ep

Pemerintah selaku yang berwenang memungut pajak bukanlah


Kreditur dalam konteks hubungan hukum keperdataan, seperti
ah

yang dimaksud oleh Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 37


R

es

Tahun 2004;
M

c. Penagihan pajak terutang termasuk PPN diatur dan ditentukan


ng

oleh PerUndang-Undangan tentang tata cara penagihan pajak


on
gu

Putusan No. 02/Pdt.Sus.Pailit/2015/PN.Niaga Mks Hal. 13


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori
14 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
terutang. Hal ini diatur dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 1983

a
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Pepajakan sebagaimana

si
telah diubah Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 dan Undang-
Undang No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan

ne
ng
Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah
dengan Undang No. 42 Tahun 2009, sehingga PPN yang terutang

do
gu tidak dapat dikualifisir sebagai salah satu alasan permohonan
kePailitan yang dilakukan oleh subyek hukum privat.

In
A
d. Bahwa permohonan Pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit.
Dalam hal ini tidak jelas kapasitas Pemohon Pailit apakah
ah

lik
mewakili Negara dalam menagih PPN yang menjadi kompotensi
Kementerian Keuangan cq Direktur Jenderal Pajak. Apalagi dalil
permohonan Pailit yang dikemukakan oleh Pemohon Pailit adalah
am

ub
mengena ketentuan dalam Undang-Undang Pajak Pertambahan
Nilai dan Penjualan atas Barang Mewah.
ep
k

Tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


Bahwa alasan Pemohon Pailit guna memenuhi syarat ketentuan Pasal 2
ah

R
ayat (1) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 dengan mendalilkan

si
bahwa Termohon Pailit adalah Debitur karena tidak membayar PPN

ne
ng

pada Negara sebesar Rp 503.392.400,- (lima ratus tiga juta tiga ratus
sembilan puluh dua ribu empat ratus rupiah), adalah alasan yang tidak
berdasar. Karena Termohon Pailit pada tanggal 28 Pebruari 2014 telah

do
gu

melakukan pembayaran PPN atas nama Termohon Pailit dengan cara


mentransfer melalui Bank Negara Indonesia sebesar Rp 503.392.400,-
In
A

(lima ratus tiga juta tiga ratus sembilan puluh dua ribu empat ratus
rupiah) ke Rekening Pemohon Pailit dalam kedudukan Pemohon Pailit
ah

lik

sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP). Hal ini sesuai faktur pajak yang
diserahkan oleh Pemohon Pailit pada Termohon Pailit. Oleh karena itu,
m

ub

jika PPN sebesar Rp 503.392.400,- (lima ratus tiga juta tiga ratus
sembilan puluh dua ribu empat ratus rupiah) sebagaimana dalil
ka

permohon Pailit belum terbayar, maka Pemohon Pailit telah


ep

menggelapkan pembayaran PPN yang telah dibayar oleh Termohon


ah

Pailit. Bahkan Pemohon Pailit telah melakukan tindak pidana korupsi.


R

Tentang hal ini maka Termohon Pailit segera melaporkan pada Direktur
es

Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonsia.


M

ng

Bahwa dengan demikian, secara formal permohonan kePailitan yang


on

diajukan oleh Pemohon Pailit tidak sah karena tidak memenuhi


gu

14
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori
15 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
persyaratan yang ditentukan oleh ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-

a
Undang No. 37 Tahun 2004, sehingga harus dinyatakan ditolak atau

si
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
DALAM POKOK PERKARA

ne
ng
Bahwa tidak benar Termohon Pailit berada dalam kondisi tidak mampu
membayar seluruh atau sebagian utang Termohon Pailit pada Pemohon

do
gu
Pailit. Belum dibayarnya utang Termohon Pailit, yang menurut Pemohon
Pailit sebesar US$ 172.542,00 (seratus tujuh puluh dua ribu lima ratus

In
A
empat puluh dua US dollar) adalah karena Pemohon Pailit yang berada
dalam kondisi wanprestasi dengan tidak memenuhi kewajiban
ah

lik
hukumnya yang dituangkan dalam berbagai produk kesepakatan:
1. Bahwa pada Tanggal 07 Nopember 2014 Ternohon Pailit telah
menyurati Pemohon Pailit untuk menyelesaikan permasalahan
am

ub
utang Termohon Pailit pada Pemohon Pailit serta utang Pemohon
Pailit pada CV. PRIMA USAHA NUSANTARA;
ep
k

2. Bahwa sebagai tindak lanjut dari penawaran Termohon Pailit


tersebut, maka maka tanggal 28 Nopember 2014 telah
ah

R
dilangsungkan meeting dengan agenda Penyelesaian

si
Permasalahan Tagihan PT. ABB SAKTI INDUSTRI dan Tagihan CV.

ne
ng

PRIMA USAHA NUSANTARA, yang dihadiri oleh PT. ABB SAKTI


INDUSTRI (Pemohon Pailit) dan PT. BINA ENERGI SELARAS
(Termohon Pailit) serta CV. PRIMA USAHA NUSANTARA. Baik PT.

do
gu

BINA ENERGI SELARAS maupun PT. PRIMA USAHA NUSANTARA


diwakili oleh SONY INTAN selaku Direksi PT. BINA ENERGI
In
A

SELARAS dan selaku Direktur CV. PRIMA USAHA NUSANTARA.


3. Bahwa dalam pertemuan itu disepakati besarnya kewajiban
ah

lik

Termohon Pailit pada Pemohon Pailit adalah US$ 172,545.00


(seratus tujuh puluh dua ribu lima ratus empat puluh lima US
m

ub

dollar), sedangkan besarnya kewajiban Pemohon Pailit pada CV.


PRIMA USAHA NUSANTARA adalah sebesar US$ 40,340.30 (empat
ka

puluh ribu tiga ratus empat puluh dan tiga puluh sen US dollar);
ep

4. Bahwa kewajiban Termohon Pailit pada Pemohon Pailit serta


ah

kewajiban Pemohon Pailit pada CV. PRIMA USAHA NUSANTARA


R

dilakukan dalam empat tahap pembayaran.


es

5. Bahwa berdasarkan hasil rapat tanggal 28 Nopember 2014, maka


M

ng

Termohon Pailit mengirim draft atau konsep Perjanjian


on

Penyelesaian Utang 3 (tiga) pihak yang dibuat oleh konsultan


gu

Putusan No. 02/Pdt.Sus.Pailit/2015/PN.Niaga Mks Hal. 15


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori
16 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hukum Termohon Pailit. Draft atau konsep Perjanjian

a
Penyelesaian Utang tersebut beberapa kali diadakan revisi

si
hingga pada akhirnya semua klausula disepakati.
6. Bahwa pada tanggal 31 Desember 2014, Termohon Pailit telah

ne
ng
melaksanakan kesepakatan yang dituangkan dalam draft atau
konsep Perjanjian Penyelesaian Utang meskipun perjanjian itu

do
gu belum ditanda tangani oleh ketiga pihak. Pelaksanaan tahap
pertama pembayaran utang Termohon Pailit tersebut dengan

In
A
cara mentrasfer pada rekening Pemohon Pailit sebesar US$
43.135,50 (empat puluh tiga ribu seratus tiga puluh lima dan
ah

lik
lima puluh sen US dollar);
7. Bahwa Pemohon Pailit demi hukum harus pula melakukan
pembayaran tahap pertama utangnya pada CV. PRIMA USAHA
am

ub
NUSANTARA sebesar US$ 10.085.08 (sepuluh ribu delapan puluh
lima dan delapan sen US dollar). Namun Pemohon Pailit dengan
ep
k

berbagai cara berusaha untuk menunda penanda tanganan


perjanjian agara Pemohon Pailit juga tertunda untuk membayar
ah

R
tahap pertama utangnya pada CV. PRIMA USAHA NUSANTARA;

si
8. Bahwa oleh karena Pemohon Pailit menunjukkan itikad buruk

ne
ng

dalam menyelesaian utangnya pada CV. PRIMA USAHA


NUSANTARA, maka Termohon Pailit menunda pembayaran tahap
kedua pembaran utang Termohon Pailit pada Pemohon Pailit

do
gu

hingga Pemohon Pailit membayar utangnya pada CV. PRIMA


USAHA NUSANTARA.
In
A

Bahwa berdasarkan kesepakatan cara penyelesaian utang yang telah


disepakati tersebut, maka yang berada dalam kondisi tidak mampu
ah

lik

membayar utangnya yang telah jatuh tempo adalah Pemohon Pailit.


Bukan Termohon Pailit. Oleh karena itu sangat berdasar jika majelis
m

ub

hakim berkenan untuk menolak permohonan Pailit yang diajukan oleh


Pemohon Pailit atau setidak-tidanya menyatakan tidak dapat diterima
ka

dan menghukum Pemohon Pailit untuk membayar biaya perkara;


ep

Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil-dalil


ah

permohonannya tersebut, Pemohon Pailit mengajukan alat-alat


R

buktinya berupa bukti surat sebagai berikut :


es
M

1. Bukti P-1 : Fotocopy Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler


ng

pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum pemegang


on
gu

16
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori
17 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Saham Luar Biasa PT ABB Sakti Industri No. 03 tanggal 21

a
Agustus 2013. (sesuai dengan aslinya).

si
2. Bukti P-2 : fotocopy Quotation No. 3Q12037 Rev-2 tanggal 27

ne
ng
Februari 2012 (“Quotation No. 3Q12037”). ( tanpa aslinya).

3. Bukti P-3 : fotocopy Purchase Order No. BES.050/II/2012 tanggal

do
gu 27 Februari 2012 perihal Purchase Order HV Equipment GI 150
kV Tallasa & Jeneponto (“Purchase Order No. BES.050/
II/2012”( tanpa aslinya);

In
A
4. Bukti P-4 : Fotocopy dokumen ABB Standard Terms and Conditons
of Sale. (sesuai dengan aslinya);
ah

lik
5. Bukti P-5 : Fotocopy Delivery Note No. 2400012003 tanggal 18
Oktober 2012. (tanpa aslinya);
am

ub
6. Bukti P-6 : Fotocopy Delivery Note No. 2400002348 tanggal 2
November 2012. (tanpa aslinya);
ep
k

7. Bukti P-7 : Delivery Note No. 2400012004 tanggal 8 November


ah

2012. (tanpa aslinya);


R

si
8. Bukti P-8 : Fotocopy Invoice No. 1251407489 tanggal 22

ne
ng

November 2012. (sesuai dengan aslinya);

9. Bukti P-9 : Fotocopy Rincian Kewajiban PT. Bina Energi selaras

do
gu

tertanggal 30 April 2015. ( sesuai dengan aslinya);

10. Bukti P-10 : Fotocopy Surat dari PT. ABB Sakti Industri No.
In
A

003/VII/ABB-PS/2012 tanggal 16 July 2013 perihal Pemberitahuan


Tunggakan Pembayaran 1 (Overdue Payment Reminder 1) ( tanpa
ah

lik

aslinya);

11. Bukti P-11 : Fotocopy Surat dari PT. ABB Sakti Industri No.
m

ub

003/IX/ABB-PS/2013 tanggal 23 September 2013 perihal


Pemberitahuan Kedua Tunggakan Pembayaran (Overdue Payment
ka

ep

2nd Reminder). (tanpa aslinya);


ah

12. Bukti P-12 : Fotocopy Surat dari PT. ABB Sakti Industri No.
R

007/IV/ABB-PS/2014 tanggal 23 April 2014 perihal Surat


es

Peringatan Terakhir (Final Request For Payment). (tanpa aslinya);


M

ng

on
gu

Putusan No. 02/Pdt.Sus.Pailit/2015/PN.Niaga Mks Hal. 17


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori
18 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
13. Bukti P-13 : Surat dari HADS Partnership Law Office (Kuasa

a
Hukum Pemohon Pailit) No. 203/HADS/SG/VI/2014/02 tanggal 27

si
Juni 2014 perihal Surat Peringatan (Somasi). (sesuai dengan
aslinya);

ne
ng
14. Bukti P-14 : Surat dari HADS Partnership Law Office (Kuasa

do
gu Hukum Pemohon Pailit) No. 256/HADS/RN/VIII/2014/05 tanggal 7
Agustus 2014 perihal Surat Peringatan (Somasi) Kedua. (sesuai
dengan aslinya);

In
A
15. Bukti P-15 ; Fotocopy Surat dari HADS Partnership Law
ah

Office (Kuasa Hukum Pemohon Pailit) No. 313/HADS/RN/

lik
IX/2014/02 tanggal 10 September 2014 perihal Surat Peringatan
Ketiga dan Terakhir. (sesuai dengan aslinya);
am

ub
16. Bukti P-16 : Fotocopy Surat dari HADS Partnership Law
Office (Kuasa Hukum Pemohon Pailit) No. 408/HADS/DA/
ep
k

XI/2014/02 tanggal 10 November 2014 perihal Pemberitahuan


ah

Upaya Hukum. (sesuai dengan aslinya);


R

si
17. Bukti P-17 : Fotocopy Minutes of Meeting tanggal 28

ne
ng

November 2014. (sesuai dengan aslinya);

18. Bukti P-18 : Faktur Pajak No. 010.000-12.00006173 tanggal

do
gu

22 Nopember 2012. (sesuai dengan aslinya);

Menimbang, bahwa alat bukti surat tersebut, telah dicocokkan


In
A

dan sesuai dengan aslinya, kecuali bukti P-2, P-3, P-5, P-6, P-7, P-10,
P-11 dan P-12 berupa fotocopy tanpa aslinya dan semua bukti surat
ah

lik

tersebut telah dilekatkan materai secukupnya;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya,


m

ub

Termohon Pailit mengajukan bukti surat buktinya berupa:

1. Bukti T-1 : Fotocopy surat tertanggal 07 Nopember 2014 dari


ka

ep

kuasa Hukum PT. Bina Energi Selaras tentang pemberitahuan


mengenai kompensasi utang PT. Bina Energi selaras pada PT. ABB
ah

Sakti Industri pada CV Prima Usaha Nusantara. ( Sesuai dengan


es

aslilnya):
M

ng

2. Bukti T-2 : Fotocopy surat tertanggal 14 Nopember 2014 dari


on

kuasa Hukum PT. Bina Energi Selaras tentang Penegasan dan


gu

18
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori
19 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tata cara pembayaran Utang Piutang PT. Bina Energi selaras

a
pada PT. ABB Sakti Industri pada CV Prima Usaha Nusantara.

si
( Sesuai dengan aslilnya):

ne
ng
3. Bukti T-3 : Fotocopy Minutes of Meeting tanggal 28 Nopember
2014 dengan Agenda Penyelesaian permasalahan Tagihan PT.
ABB Sakti Industri dan tagihan CV Prima Usaha Nusantara.

do
gu ( Sesuai dengan aslilnya):

4. Bukti T-4 : Fotocopy Perjanjian Penyelasaian Utang Piutang antara

In
A
PT. ABB Sakti Industri selaku, Pihak pertama, PT. Bina Energi
Selaras, selaku pihak kedua dan Sony Intan selaku pihak ketiga.
ah

lik
(sesuai dengan aslinya);

5. Bukti T-5 : Fotocopy surat tertanggal 10 Desember 2014 No. 459/


am

ub
HADS/DA/XII/2014/01 perihL Revisi Draf Perjanjian penyelesaian
Utang Piutang. (sesuai dengan aslinya);
ep
k

6. Bukti T-6 : Fotocopy surat dari Yusri Jafar, SH kuasa hukum PT.
ah

Bina Energi Selaras ditujukan kepada Hads Parnert Law Office


R

si
tertanggal 06 Mei 2015 perihal Draf Perjanjian Penyelesaian
Utang Piutang. (sesuai dengan aslinya);

ne
ng

7. Bukti T-7 : Bukti pembayaran pertama PT. Bina Energi Selaras


kepada PT. ABB Sakti Industri. (asli);

do
gu

8. Bukti T-8A; Fotocopy Faktur Pajak kode dan nomor seri faktur
pajak 010 000-12 00006173 atasnama PT. ABB Sakti Industri.
In
A

(sesuai dengan aslinya);

9. Bukti T-8B : Fotocopy Invoice PT. ABB Sakti Industri Nomor


ah

lik

1251407489/22.11.2012 . (sesuia dengan aslinya);

10. Bukti T-9 : Fotocopy pengiriman uang/ pembayaran PPN


m

ub

sebesar Rp. 503.392.400 ke rekeninig PT. ABB Sakti Industri.


(sesuai dengan aslinya);
ka

ep

11. Bukti T-10: Fotocopy Kwitansi pembayaran dari PT. Bina


Energi selaras dan CV Prima Usaha Nusanatara kepada yang
ah

menerima Yusri Jafar, SH untuk biaya pembayaran konsep


R

es

perjanjian penyelesaian utang PT. Bina Energi selaras pada PT.


M

ABB sakti Industri dan Utang PT.ABB Saki Industri pada CV Prima
ng

on
gu

Putusan No. 02/Pdt.Sus.Pailit/2015/PN.Niaga Mks Hal. 19


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori
20 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Usaha Nusantara tertanggal 15 september 2014. (sesuai dengan

a
aslinya);

si
Menimbang, bahwa alat bukti surat tersebut, telah dicocokkan

ne
ng
dan sesuai dengan aslinya, dan semua bukti surat tersebut telah
dilekatkan materai secukupnya;

do
gu Menimbang, bahwa
mengajukan kesimpulan masing-masing tertanggal 15 Juli 2015 ;
Pemohon dan Termohon Pailit telah

In
A
Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon Pailit menyatakan
tidak ada lagi yang akan dikemukakan dalam perkara ini dan pada
ah

lik
akhirnya masing-masing mohon putusan ;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini


am

ub
selanjutnya semua yang termuat dalam berita acara persidangan
permohonan ini diambil alih dan dianggap sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari pertimbangan dalam putusan ini ;
ep
k
ah

R
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

si
Dalam Eksepsi:

ne
ng

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan eksepsi dari Termohon


Pailit adalah sebagaimana terurai diatas;

do
gu

Menimbang, bahwa eksepsi Termohon Pailit didasarkan atas dalil-


dalil yang pokok pada sebagai berikut:
In
A

I. Tentang syarat dua Kreditur atau lebih;

II. Tentang pajak pertambahan nilai;


ah

lik

Menimbang, bahwa tentang alasan-alasan eksepsi tersebut


diatas, maka Mejelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut :
m

ub

Menimbang, bahwa setelah Majelis membaca, mencermati dan


ka

menganalisa secara seksama seluruh alasan eksepsi dari Termohon


ep

Pailit diatas, baik mengenai alasan tentang syarat dua Kreditur atau
ah

lebih, maupun alasan tentang pajak pertambahan Nilai, maka Majelis


R

berpendapat bahwa alasan-alasan tersebut harus di uji dan diperiksa


es

dalam proses pembuktiankarena telah memasuki ateri pokok perkara


M

ng

sehingga oleh majelis berpendapat bahwa alasan-alasan eksepsi


on

diatas haruslah dinyatakan di tolak karena tidak bersifat eksepsional;


gu

20
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori
21 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dalam Pokok Perkara :

a
R
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pailit dari

si
Pemohon adalah agar Termohon Pailit PT. Bina Energi Selaras

ne
ng
dinyatakan Pailit dengan segala akibat hukumnya ;

Menimbang, bahwa Pemohon Pailit mendalilkan hal-hal pada

do
gu
pokoknya sebagai berikut :

a. Ada hubungan hukum antara Pemohon Pailit dan Termohon

In
Pailit ;
A
b. Termohon Pailit memiliki utang kepada Pemohon Pailit yang
ah

lik
telah jatuh tempo dan dapat ditagih

c. Termohon Pailit memiliki Kreditur lain selain Pemohon Pailit;


am

ub
d. Termohon Pailit terbukti telah memenuhi seluruh syarat untuk
dinyatakan Pailit berdasarkan Undang-Undang No. 37/2004;
ep
k

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonan


Pemohon tersebut, maka pihak Pemohon telah mengajukan bukti-bukti
ah

R
surat berupa surat fotocopy dan telah bermaterai cukup berupa bukti

si
P-1 sampai dengan bukti P-18;

ne
ng

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan dalil-dalil Pemohon


serta bukti-bukti surat yang diajukan di persidangan maka selanjutnya

do
gu

Mejelis Hakim akan mempertimbangkan apakah permohonan


pernyataan Pailit Pemohon beralasan hukum untuk dikabulkan ataukah
sebaliknya tidak beralasan hukum jika dikaitkan dengan jawaban
In
A

Termohon Pailit serta bukti-bukti surat menyertainya yang diajukan


Termohon sehingga permohonan tersebut harus dinyatakan di tolak;
ah

lik

Menimbang, bahwa untuk mengabulkan suatu permohonan


pernyataan Pailit, oleh Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang
m

ub

KePailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) telah


disyaratkan secara limitatif dan imperatif bahwa permohonan tersebut
ka

ep

karena memenuhi ketentuan pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 8 Undang-


Undang No. 37 tahun 2004 yang unsur-unsurnya sebagai berikut :
ah

1. Debitur memiliki dua Kreditur atau lebih;


es
M

2. Debitur tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah


ng

jatuh tempo dan dapat ditagih;


on
gu

Putusan No. 02/Pdt.Sus.Pailit/2015/PN.Niaga Mks Hal. 21


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori
22 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Atas permohonannya sendiri maupun atas permintaan satu

a
Kreditur atau lebih;

si
Ad. 1. Debitur memiliki dua Kreditur atau lebih ;

ne
ng
Menimbang, bahwa dengan mencermati rumusan persyaratan ini
telah menentukan bahwa permohonan Pailit hanya dapat dikabulkan

do
gu
apabila debitur mempunyai 2 (dua) orang atau lebih Kreditur, hal ini
berarti jika Debitur hanya memiliki seorang Kreditur saja maka tidak
dapat dijatuhkan putusan Pailit;

In
A
Menimbang, bahwa menurut pasal 1 angka 2 Undang-Undang
ah

nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

lik
Pembayaran Utang (PKPU), telah ditegaskan bahwa yang
dimaksud dengan Kreditur adalah orang yang mempunyai piutang
am

ub
karena perjanjian atau karena Undang-Undang yang dapat ditagih di
muka Pengadilan, sedangkan pengertian Debitur adalah orang yang
ep
mempunyai utang karena perjanjian atau karena Undang-Undang yang
k

pelunasannya dapat ditagih dimuka Pengadilan (pasal 1 angka 3


ah

Undang-Undang No. 37 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban


R

si
Pembayaran Utang (PKPU);

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan rumusan pasal tersebut diatas,


maka selanjutnya akan dipertimbangkan apakah benar secara hukum

do
Pemohon adalah pihak Kreditur yang berhak mengajukan permohonan
gu

Pailit dan Termohon adalah Debitur yang mempunyai hubungan hukum


dengan Pemohon sehingga dapat dipailitkan;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti surat dari Pemohon


Pailit diantaranya sebagai berikut :
ah

lik

1. Bukti P-1 berupa Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler


pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum pemegang
m

ub

Saham Luar Biasa PT ABB Sakti Industri No. 03 tanggal 21


ka

Agustus 2013.
ep

2. Bukti P-2 berupa Quotation No. 3Q12037 Rev-2 tanggal 27


ah

Februari 2012 (“Quotation No. 3Q12037”).


R

3. Bukti P-3 berupa Purchase Order No. BES.050/II/2012 tanggal


es
M

27 Februari 2012 perihal Purchase Order HV Equipment GI 150


ng

kV Tallasa & Jeneponto (“Purchase Order No. BES.050/II/2012”;


on
gu

22
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori
23 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Bukti P-4 berupa dokumen ABB Standard Terms and Conditons

a
of Sale.;

si
5. Bukti P-5 berupa Delivery Note No. 2400012003 tanggal 18

ne
ng
Oktober 2012. ;

6. Bukti P-6 berupa Delivery Note No. 2400002348 tanggal 2

do
gu November 2012. ;

7. Bukti P-7 berupa Delivery Note No. 2400012004 tanggal 8

In
A
November 2012.;

8. Bukti P-8 berupa Invoice No. 1251407489 tanggal 22


ah

lik
November 2012. ;

Jika dikaitkan dengan pengertian dan terminology Kreditur dan Debitur


am

ub
menurut Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU) maka Majelis Hakim berpendangan bahwa
ep
Pemohon adalah seorang Kreditur yang dapat mengajukan
k

permohonan Pailit dan Termohon tersebut adalah Debitur yang


ah

R
mempunyai hubungan hukum dengan Pemohon Pailit yang dapat

si
sewaktu waktu dipailitkan jika ada kreditur lain yang piutangnya

ne
ng

sudah jatuh tempo dan dapat ditagih;

Menimbang, bahwa pertanyaan selanjutnya adalah apakah

do
Debitur mempunyai Kreditur lain sebagaimana di syaratkan dalam
gu

pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 8 UU No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU);
In
A

Menimbang, bahwa dalam konsep hukum kepailitan legal


standing sebagai Kreditur tidak bisa dilepaskan dengan syarat adanya
ah

lik

utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih, konsekwensi dari


pengertian tersebut dalam Undang-Undang ini adalah bahwa tidak
m

ub

dapat dikatakan ada Kreditur jika tidak ada utang yang dapat ditagih
dan jatuh tempo atau belum ada kreditur jika utang sudah terbayar;
ka

ep

Menimbang, bahwa dalil permohonan Pemohon Pailit dalam surat


permohonannya menyebutkan adanya Kreditur lain dalam hal ini
ah

Pemerintah Negara Republik Indonesia Cq. Kementrian Keuangan


es

Republik Indonesia Cq. Direktorat Jenderal Pajak ;


M

ng

Bahwa Pemohon Pailit mendalilkan bahwa Termohon Pailit belum


on

membayarkan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp. 503.392.400. (lima


gu

Putusan No. 02/Pdt.Sus.Pailit/2015/PN.Niaga Mks Hal. 23


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori
24 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ratus tiga juta tiga ratus sembilan puluh dua ribu empat ratus rupiah)

a
berdasarkan faktur pajak nomor 010.000-12.00006173 tanggal 22

si
Nopember 2012 sebagaimana dalam bukti P-18;

ne
ng
Menimbang, bahwa atas dalil permohonan Pailit dari Pemohon
tersebut disertai dengan bukti P-18, maka Termohon Pailit telah
membantah dengan keras dan tegas sebagaimana dalam jawabannya

do
yang
gu menyatakan bahwa Termohon Pailit telah melaksanakan
pembayaran PPN pada tanggal 28 Pebruari 2014 atasnama Termohon

In
A
Pailit dengan cara mentransfer melalui Bank Negara Indonesia sebesar
Rp. 503.392.400. (lima ratus tiga juta tiga ratus sembilan puluh dua
ah

lik
ribu empat ratus rupiah) kerekening Pemohon Pailit dalam kedudukan
Pemohon Pailit sebagai pengusaha kena pajak;
am

ub
Menimbang, bahwa dalil bantahan dan jawaban Termohon Pailit
tersebut di dukung oleh bukti-bukti surat berupa :
ep
1. Bukti T-8A berupa Faktur Pajak kode dan nomor serri faktur
k

pajak 010 000-12 00006173 atasnama PT. ABB Sakti Industri;


ah

si
2. Bukti T-8B berupa Invoice PT. ABB Sakti Industri Nomor
1251407489/22.11.2012 .;

ne
ng

3. Bukti T-9 berupa pengiriman uang/Pembayaran PPN sebesar


Rp. 503.392.400 ke rekening PT. ABB Sakti Industri.;

do
gu

Menimbang, bahwa setelah Majelis membaca, mencermati dan


menganalisa ketiga bukti surat dari Termohon pailit maka Majelis
In
A

berkesimpulan dan memperoleh fakta hukum bahwa Termohon Pailit


telah membayar dan melunasi pajak/PPN pada tanggal 28 Pebruari
ah

2014 dengan cara mentransfer melalui Bank Negara Indonesia (BNI)


lik

sebesar Rp. 503.392.400. (lima ratus tiga juta tiga ratus sembilan
puluh dua ribu empat ratus rupiah) jauh sebelum permohonan
m

ub

pernyataan Pailit diajukan oleh Pemohon pada tanggal 3 Juni 2015;


ka

Menimbang, bahwa dengan telah dibayarnya beban pajak PPN


ep

oleh Termohon Pailit tersebut sebagaimana dalam bukti T-8A, T-8B dan
ah

T-9, maka secara hukum dapat dikatakan bahwa Termohon Pailit tidak
R

mempunyai beban atau sangkutan utang lagi yang harus di bayar


es

karena jatuh tempo sehingga dengan sendirinya bahwa karena tidak


M

ng

ada utang maka tidak dapat lagi dikatakan ada Kreditur lain yang
on

mempunyai piutang pada Debitur sebagaimana yang di maksud dalam


gu

24
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori
25 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
didalilkan oleh Pemohon, hal ini sesuai dan sejalan dengan terminology

a
dan pengertian atau defenisi Kreditur dalam konsep hukum kepailitan

si
sebagaimana diuraikan diatas bahwa Kreditur adalah orang atau pihak
yang mempunyai piutang pada pihak lain yang jatuh tempo dan dapat

ne
ng
ditagih baik yang timbul karena perjanjian maupun karena Undang-
Undang, demikian pula sebaliknya bahwa Debitur adalah orang yang

do
gu
mempunyai utang yang dapat ditagih baik karena perjanjian maupun
karena Undang-Undang, konsekwensinya adalah bahwa belum bisa

In
A
dikatakan ada Kreditur jika tidak ada utang jatuh tempo atau tidak ada
Kreditur lagi jika utang sudah dibayar, sesuai dengan konsep Undang-
ah

lik
Undang kepailitan;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta dan pertimbangan


am

ub
diatas, maka menurut Majelis salah satu syarat untuk dijatuhkannya
putusan Pailit sebagaimana ditentukan dalam pasal 2 ayat (1) Undang-
Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
ep
k

(PKPU) tidak terpenuhi;


ah

Menimbang, bahwa oleh karena salah satu syarat Kepailitan


R

si
sebagaimana ditentukan secara limitatif yang sifatnya inperatif dalam
ketentuan pasal tersebut tidak terpenuhi maka tidak dapat dijatuhkan

ne
ng

Pailit kepada Termohon Pailit ;

Menimbang, bahwa oleh karena salah satu syarat imperatif tidak

do
gu

terpenuhi menurut ketentuan pasal diatas, maka Majelis berpendapat


dengan bahwa alasan-alasan permohonan Pailit dari Pemohon beserta
In
A

bukti – bukti surat yang disebut diatas khususnya bukti surat P-18
harus dinyatakan tidak beralasan dan tidak berdasar hukum, hal ini
ah

lik

dapat dikuatkan dengan alasan-alasan jawaban Termohon Pailit beserta


bukti-bukti surat yang diajukan dipersidangan khususnya bukti surat
T-8A, T-8B dan T-9;
m

ub

Menimbang, bahwa oleh karena alasan permohonan Pemohon


ka

Pailit di nyatakan tidak beralasan dan tidak berdasar hukum sementara


ep

jawaban Termohon Pailit serta bukti-bukti surat yang diajukan


ah

beralasan dan berdasar hukum dan dapat diterima, maka dengan


R

demikian permohonan Pailit dari Pemohon harus dinyatakan di tolak;


es
M

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan Pailit dinyatakan di


ng

tolak, maka biaya perkara dibebankan kepada Pemohon Pailit;


on
gu

Putusan No. 02/Pdt.Sus.Pailit/2015/PN.Niaga Mks Hal. 25


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori
26 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Memperhatikan musyawarah Majelis hakim;

a
R
Mengingat segala ketentuan Undang-Undang yang terkait

si
dengan perkara ini sebagaimana disebut diatas :

ne
ng
MENGADI LI

I. Dalam Eksepsi;

do
gu
• Menyatakan menolak eksepsi Termohon Pailit;

II. Dalam Pokok Perkara;

In
A
1. Menyatakan menolak permohonan Pailit dari Pemohon
ah

tersebut;

lik
2. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon Pailit yang
hingga kini ditaksir sebesar Rp. 2.376.000. ( dua juta tiga
am

ub
ratus tujuh puluh enam ribu rupiah).

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis


ep
k

Hakim Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar pada hari Jumat


ah

tanggal 31 Juli 2015, oleh H. Muh. Anshar Madjid, SH.,MH sebagai


R

si
Hakim Ketua Majelis, Ibrahim Palino, SH.MH dan Sapruddin, SH
masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut di ucapkan

ne
ng

dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 3
Agustus 2015 oleh Hakim Ketua tersebut dengan didampingi hakim-

do
gu

hakim anggota, dibantu oleh Dermawan Tahir, SH, Panitera


Pengganti Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar dengan
dihadiri oleh kuasa Pemohon Pailit dan kuasa Termohon Pailit ;
In
A

Hakim Anggota Hakim Ketua


ah

lik
m

ub

Ibrahim Palino, SH.MH H.Muh. Anshar


ka

Madjid, SH.MH
ep
ah

Sapruddin, SH
es

Panitera Pengganti
M

ng

on
gu

26
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori
27 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dermawan Tahir, SH

a
R

si
Rincian Biaya :
PNBP pendaftaran Rp. 1.000.000,-

ne
ng
Biaya proses Rp. 50.000.-

Panggilan Rp. 300.000.-

do
gu
PNBP panggilan Rp. 15.000.-

Bea Materai Rp. 6.000,-

In
A
Redaksi Rp. 5.000,-

Jumlah Rp 2.376.000,-(dua juta tiga ratus tujuh puluh enam


ah

lik
ribu rupiah ).
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Putusan No. 02/Pdt.Sus.Pailit/2015/PN.Niaga Mks Hal. 27


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Anda mungkin juga menyukai