Anda di halaman 1dari 8

NASKAH POLEMIK

“INKUBATOR BISNIS UPI MENDUKUNG ENTREPRENEUR MUDA MELALUI


PELATIHAN STARTUP EKONOMI KREATIF”

(Tanggapan Terhadap Artikel Karya Dodi)


(Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Kaifiyat Mujadalah)

Dosen Pengampu :
Dr. H. Aep Kusnawan, M.Ag.
Hj. Yuyun Yuningsih, S.Sos.I, M.Ag.

Disusun oleh:
Levina Fauziyah Febriana
NIM. 1224040060
PMI 3B

PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2023
MATERI NASKAH POLEMIK

“INKUBATOR BISNIS UPI MENDUKUNG ENTREPRENEUR MUDA MELALUI


PELATIHAN STARTUP EKONOMI KREATIF”

Oleh: Dodi

(Sebagai Materi atau Sumber yang Akan Ditanggapi di Dalam Naskah Polemik)

Inkubator Bisnis UPI, di bawah koordinasi Direktorat Inovasi dan Pusat Unggulan
Universitas (DIPUU) mengadakan Kegiatan Pelatihan Startup Ekonomi Kreatif Batch 2 kategori
“Ekonomi Kreatif Berbasis Jasa” pada tanggal 16-17 Juni 2023 di Gedung Center of Excellence
(CoE) UPI. Kegiatan ini dilaksanakan secara offline oleh Muhammad Nur, S.Pd., M.Pd., selaku
ketua panitia dan terdaftar ada 31 peserta dari berbagai fakultas.

Tujuan diadakan pelatihan ini untuk memberikan kompetensi tambahan kepada lulusan
UPI, target jangka panjang yaitu mendorong para mahasiswa menjadi wirausaha dan target jangka
pendeknya adalah agar mahasiswa mempunyai rencana bisnis yang layak. Direktorat Inovasi dan
Pusat Unggulan Universitas (DIPUU) mengapresiasi dan mendukung mahasiswa yang
mempunyai ide usaha, Direktur DIPUU Dr. Yadi Ruyadi, M.Si., menyampaikan,“Ada penilaian
berapa jumlah mahasiswa dan berapa modal usahanya, para mahasiswa yang potensial untuk
berbisnis akan kami berikan modal usaha”.
Pada hari pertama peserta diberikan materi pelatihan mengenai design thinking, problem
solution, product market dengan narasumber Prof. Dr. Hj. B. Lena Nuryanti, MPd., serta materi
kedua mengenai dasar jasa dan ide bisnis, BMC untuk jasa, branding, packaging,
promotion dan marketing dengan narasumber Prof. Dr. Amir Machmud, S.E, M.Si.,CIQnR.
Selanjutnya, pada hari kedua peserta mempresentasikan ide usahanya.

“Entrepreneur yang sukses itu memerlukan hard skill dan soft skill yang kuat, berkaitan
dengan dengan kemampuan intelektualitas. mental yang kuat, komitmen, kemampuan manajemen,
kemampuan leadership, kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi terhadap situasi, kemampuan
diplomasi karena harus dipasarkan produknya. Tentu saja modal yang utama itu dia harus punya
keyakinan bahwa berbisnis itu salah satu aktivitas di dalam kerangka amal ibadah,” tegas Dr. Yadi
Ruyadi, M.Si.

Iqssyzia Syahfitri selaku peserta mengungkapkan bahwa pelatihan startup ekonomi kreatif
ini meningkatkan pengetahuan dalam mendirikan suatu bisnis, mulai dari perancangan model
canvas sampai hal-hal yang perlu diperhatikan kepada konsumen sebagai seorang entrepreneur.
Selain itu, Iqssy dapat mengenal mahasiswa atau alumni UPI yang punya rancangan bahkan sudah
punya usaha, khususnya dalam bidang layanan dan jasa.

Para mahasiswa yang telah lulus akan terkoneksi melalui Forum Pengusaha Alumni. Selain
forum, juga melalui sistem aplikasi untuk berkomunikasi dengan para alumni yang dinamakan
sistem Si Dinosaurus dapat diakses melalui https://inovasi.upi.edu/ Sehingga dengan adanya
komunikasi semoga dapat membangun jaringan para entrepreneur semakin luas. (arum/dodiangga)

Argumen penulis yang akan ditanggapi: ”Entrepreneur yang sukses itu memerlukan hard
skill dan soft skill yang kuat”
NASKAH POLEMIK

“BERDAYAKAN MAHASISWA UPI MENJADI ENTREPRENEUR MUDA DENGAN


HARD SKILL DAN SOFT SKILL YANG KUAT: MANAKAH YANG LEBIH
PENTING?”

(Tanggapan untuk Artikel Opini “Inkubator Bisnis UPI Mendukung Entrepreneur Muda Melalui
Pelatihan Startup Ekonomi Kreatif” Karya Dodi)

Oleh: Levina Fauziyah Febriana - 1224040060

Pengembangan Masyarakat Islam, Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati
Bandung

Email: levinafauziyah27@gmail.com

A. PENDAHULUAN

Inkubator Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) terus membuktikan peran


strategisnya dalam mendukung mahasiswa menjadi entrepreneur muda yang tangguh melalui
program pelatihan startup ekonomi kreatif. Dengan fokus pada pengembangan hard skill dan
soft skill yang kuat, inkubator ini, di bawah koordinasi Direktorat Inovasi dan Pusat Unggulan
Universitas (DIPUU), baru-baru ini menggelar Kegiatan Pelatihan Startup Ekonomi Kreatif
Batch 2 dengan kategori "Ekonomi Kreatif Berbasis Jasa." Kegiatan ini, yang diselenggarakan
pada tanggal 16-17 Juni 2023 di Gedung Center of Excellence (CoE) UPI, melibatkan 31
peserta dari berbagai fakultas.

Dalam menghadapi dinamika pasar global yang terus berubah, menjadi entrepreneur muda
yang sukses tidak hanya mengandalkan pemahaman bisnis yang kuat. Keterampilan kunci
yang membedakan antara keberhasilan dan kegagalan dalam dunia wirausaha adalah
kombinasi dari hard skill dan soft skill yang seimbang. Hard skill, seperti kemampuan analitis,
keahlian teknis, dan pemahaman pasar, membentuk dasar pengetahuan yang diperlukan untuk
merancang dan mengelola suatu bisnis. Sementara itu, soft skill, termasuk kepemimpinan,
komunikasi efektif, daya adaptasi, dan kemampuan interpersonal, menjadi inti yang
mendukung implementasi dan pertumbuhan bisnis. Artikel ini akan mengulas peran penting
hard skill dan soft skill dalam membentuk seorang entrepreneur muda yang tidak hanya
kompeten dalam menjalankan bisnisnya, tetapi juga mampu menghadapi tantangan,
memimpin tim, dan beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan bisnis yang dinamis.

Dengan fokus pada "Ekonomi Kreatif Berbasis Jasa," pelatihan ini bertujuan memberikan
kompetensi tambahan kepada lulusan UPI, mengarah pada mendorong mereka menjadi
wirausaha. Sementara target jangka panjangnya adalah menciptakan para mahasiswa yang
mampu berbisnis, target jangka pendeknya adalah agar mereka memiliki rencana bisnis yang
solid. Dalam artikel ini membahas apakah lebih penting hard skill atau soft skill untuk
memberdayakan mahasiswa menjadi entrepreneur muda. Dukungan penuh dari Direktorat
Inovasi dan Pusat Unggulan Universitas (DIPUU), termasuk komitmen untuk memberikan
modal usaha kepada mahasiswa yang potensial, menegaskan pentingnya upaya ini dalam
membentuk generasi mahasiswa yang tidak hanya akademis unggul tetapi juga siap
menghadapi dunia bisnis dengan kreativitas dan keberanian.

B. PEMBAHASAN

Dalam mengevaluasi keberhasilan program Inkubator Bisnis UPI dan Kegiatan Pelatihan
Startup Ekonomi Kreatif Batch 2, tampaknya penting untuk merinci aspek prnting yang
membentuk wirausaha muda. Salah satu perdebatan terpenting dalam konteks ini adalah
perbandingan antara hard skill dan soft skill dalam proses pembentukan entrepreneur muda
yang berkualitas. Meskipun pelatihan yang diselenggarakan fokus pada pengembangan
keterampilan keras dan lunak, masih terdapat argumen seputar sejauh mana masing-masing
aspek ini memberikan kontribusi nyata terhadap keberhasilan seorang pengusaha muda.

Sebagai pendukung hard skill, beberapa pihak mungkin berpendapat bahwa kemampuan
analitis, pemahaman teknis, dan pengetahuan pasar yang kuat adalah fondasi utama yang
dibutuhkan untuk memulai dan mengelola bisnis. Namun, sisi lain dari polemik ini akan
menekankan bahwa soft skill, seperti kepemimpinan, komunikasi, dan adaptabilitas, memiliki
peran yang sama pentingnya, terutama dalam menjalankan bisnis di era dinamika tinggi dan
perubahan konstan. Artinya, apakah keterampilan keras atau lunak yang lebih dominan dalam
membentuk entrepreneur muda yang sukses?
Keseimbangan optimal antara hard skill dan soft skill dapat menjadi kunci kesuksesan
seorang wirausaha muda. Dengan meninjau pelatihan yang diselenggarakan oleh Inkubator
Bisnis UPI, kita dapat menilai sejauh mana program ini mampu menyediakan keseimbangan
yang efektif antara pengembangan keterampilan teknis dan kepribadian untuk menciptakan
wirausaha muda yang mampu bersaing dan berkembang dalam pasar yang berubah dengan
cepat.

Pentingnya Hard Skill

Hard skill memiliki peran sentral dalam membekali mahasiswa UPI agar menjadi
entrepreneur muda yang unggul dan mampu bersaing di dunia bisnis yang semakin kompleks.
Sebagai langkah awal, pemahaman mendalam terhadap hard skill seperti analisis data, keahlian
teknis, dan pemahaman pasar adalah landasan kritis untuk merancang, mengembangkan, dan
mengelola usaha baru. Mahasiswa perlu memahami dinamika pasar, tren industri, dan
teknologi terkini untuk mengidentifikasi peluang bisnis yang potensial. Keahlian teknis dalam
bidang tertentu juga memungkinkan mahasiswa untuk menghasilkan produk atau layanan yang
inovatif dan relevan dengan kebutuhan pasar.

Pentingnya hard skill juga berkaitan dengan daya saing di pasar kerja. Mahasiswa yang
memiliki hard skill yang kuat dalam bidang tertentu memiliki peluang lebih besar untuk
mendapatkan pekerjaan atau membuka usaha sendiri. Kemampuan ini juga memberikan
mahasiswa keunggulan dalam merespons perubahan pasar dan teknologi yang cepat.

Jadi, keberhasilan mahasiswa UPI dalam menjadi entrepreneur muda sangat tergantung
pada pengembangan hard skill yang solid. Dengan memahami pentingnya analisis pasar,
keahlian teknis, dan perancangan model bisnis, mahasiswa dapat membangun dasar yang
kokoh untuk meraih kesuksesan sebagai wirausaha muda. Oleh karena itu, program pelatihan
seperti yang diadakan oleh Inkubator Bisnis UPI yang menekankan pengembangan hard skill
menjadi kunci penting dalam membekali mahasiswa untuk menghadapi tantangan dan meraih
kesuksesan dalam dunia bisnis yang kompetitif.
Pentingnya Soft Skill

Pentingnya soft skill dalam membekali mahasiswa UPI sebagai entrepreneur muda sangat
signifikan untuk meraih kesuksesan di dunia bisnis yang dinamis. Soft skill, seperti
kemampuan komunikasi yang efektif, kepemimpinan yang adaptif, dan kemampuan
berkolaborasi, memberikan dimensi manusiawi yang krusial dalam merancang dan mengelola
bisnis. Mahasiswa yang memiliki soft skill yang baik dapat menginspirasi tim, membangun
hubungan yang kuat dengan pelanggan, dan menanggapi perubahan pasar dengan lebih
fleksibel. Kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja sama secara efektif juga memberikan
keunggulan kompetitif, membantu mahasiswa untuk memahami dan merespons dinamika
industri dengan lebih tepat dan responsif.

Dalam era wirausaha yang semakin terbuka terhadap keragaman dan perubahan, soft skill
seperti empati dan ketajaman sosial menjadi semakin penting. Kemampuan untuk memahami
kebutuhan dan perspektif pelanggan, serta berkolaborasi dengan beragam pihak terkait,
membantu mahasiswa dalam mengembangkan produk atau layanan yang lebih relevan dan
berdaya saing. Oleh karena itu, sambil tetap memperhatikan pengembangan hard skill,
pendekatan holistik yang memprioritaskan pengembangan soft skill menjadi kunci untuk
mempersiapkan mahasiswa UPI sebagai entrepreneur muda yang mampu merespons
perubahan dengan kebijaksanaan dan menciptakan nilai tambah dalam dunia bisnis yang
kompetitif.

Jadi, Keseimbangan antara hard skill dan soft skill menjadi kunci keberhasilan seorang
entrepreneur muda, namun sulit untuk menilai mana yang lebih penting. Hard skill
memberikan landasan teknis yang diperlukan untuk merancang dan mengelola bisnis,
sementara soft skill membentuk dimensi manusiawi yang diperlukan untuk kepemimpinan dan
interaksi sosial. Sebagai hasilnya, kesuksesan seorang wirausaha muda tidak hanya bergantung
pada keahlian teknis yang kuat, tetapi juga pada kemampuan untuk beradaptasi,
berkomunikasi, dan memimpin dengan efektif. Oleh mahasiswa harus mampu
menggabungkan keseimbangan yang tepat antara hard skill dan soft skill.
C. PENUTUP

Secara keseluruhan, pembahasan mengenai pentingnya hard skill dan soft skill dalam
membekali mahasiswa UPI sebagai entrepreneur muda menggambarkan betapa pentingnya
keseimbangan antara kedua aspek tersebut. Hard skill memberikan pondasi teknis yang kokoh,
sementara soft skill memberikan dimensi manusiawi yang memperkaya kemampuan
interpersonal dan kepemimpinan. Program pelatihan seperti yang diselenggarakan oleh
Inkubator Bisnis UPI yang menekankan pengembangan keterampilan keras dan lunak,
memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana mahasiswa dapat menjadi wirausaha
yang tangguh dan berdaya saing. Dengan pemahaman mendalam terhadap analisis pasar,
perancangan model bisnis, serta kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi yang kuat,
mahasiswa UPI memiliki peluang besar untuk menjadi inovator dan pemimpin di dunia bisnis
yang terus berubah. Dengan demikian, penyatuan hard skill dan soft skill menjadi pondasi
penting dalam membekali mahasiswa sebagai generasi entrepreneur muda yang tidak hanya
terampil secara teknis, tetapi juga mampu membawa dampak positif dan inovasi dalam
memajukan dunia bisnis.

Sumber artikel yang dikomentari: https://berita.upi.edu/inkubator-bisnis-upi-mendukung-


entrepreneur-muda-melalui-pelatihan-startup-ekonomi-kreatif/

Anda mungkin juga menyukai