ANALISIS ARTIKEL
SME innovation and learning: the role of networks and crisis event
Analisis artikel ini disusun sebagai salah satu memenuhi tugas mata kuliah ekonomi
koperasi dan UMKM
Disusun Oleh :
Wahyu Putri
K7616068
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
NOVEMBER 2019
A. IDENTITAS ARTIKEL
1. JUDUL ARTIKEL : SME innovation and learning: the role of
networks and crisis event
2. PENULIS : Mark N.K Saunders, David E. Gray, Harshita
Goregaokar
3. TAHUN TERBIT : 2013
4. PENERBIT : Emeraldainsight (www.emeraldainsight.com)
5. NOMOR JURNAL : 136-149
6. VOLUME JURNAL : 38
B. LATAR BELAKANG
Di negara-negara Eropa sekitar 99 persen dari semua bisnis diklasifikasikan
sebagai mikro dalam hal jumlah omset tahunan. Di Inggris ada sekitar 4,5 juta
mikro dan perusahaan menengah (UKM) menyediakan 13,7 juta pekerjaan yang
setara dengan lebih dari setengahnya tenaga kerja sektor swasta pada tahun 2011.
UKM semacam ini dianggap salah satu kekuatan penggerak ekonomi pasar dan
sember utama pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini mengambil titik awal proposisi
bahwa inovasi dan pembelajaran orientasi adalah faktor kunci dalam keberhasilan
UKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk berkontribusi pada literatur tentang
hubungan antara inovasi dan pembelajaran kewirausahaan dengan mengeksplorasi
bagaimana caranya wirausahawan belajar dan berinovasi, penggunaan keduanya
pembelajaran formal dan informal dan peran jejaringan dan pristiwa krisis dalam
pengalaman belajar mereka.
Banyak dari pembelajaran ini bersifat informal melalui jaringan, mentoring
atau pelatihan. UKM yang inovatif sangat signifikan lebih berkomitmen untuk
belajar daripada mereka yang kurang inovatif, melihat pembelajaran karyawan
sebagai investasi. UKM yang inovatif lebih cenderung memeiliki visi bersama,
berpikiran terbuka dan belajar dari krisis, mampu merefleksikan pengalaman
mereka.
C. GAP / KESENJANGAN
Ada kebutuhan untuk proses lebih lanjut didorong kualitatif penelitian untuk
memahami hubungan timbal balik antara pembelajaran informal, peristiwa krisis
dan inovasi UKM. Pemilik UKM membutuhkan peluang dan waktu untuk refleksi
sebagai sarana merangsang pembelajaran pribadi khususnya kesempatan untuk
belajar dari peristiwa krisis. Akses ke mentor sering kali di luar bisnis dapat
menjadi penting seperti halnya jaringan informal. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode campuran studi skala besar pertama yang
mengeksplorasi hubungan antara inovasi dan pembelajaran UKM, menyoroti
pentingnya pembelajaran informal terhadap inovasi dan kebutuhan bagi para
pemilik UKM untuk mendorong pembelajaran ini sebagai bagian dari organisasi
bersama.
Kemampuan sebuah perusahaaan untuk menghasilkan komersial yang inovatif
tergantung pada kemampuan untuk mengelola sumber daya pengetahuannya.
Hambatan dalam mentransfer pengetahuan terutama didasarkan pada karakteristik
pengirim dan penerima pengetahuan. Untuk mengatasi hambatan, peran pemiliki
UKM dalam organisasi diperlukan untuk memastikan bahwa proses transfer
pengetahuan berjalan secara efektif. Di Indonesia sumber daya pengetahuan masih
sangat rendah. Sumber daya pengetahuan yang rendah berdampak pada finansial
masyarakat indonesia. Pada dasarnya UKM dapat berkembang jika pemilik
memiliki pemikiran yang inovatif dan kreatif. Jika sumber daya pengetahuan
rendah maka berpikir secara inovatif juga sulit untuk di dapatkan.
Mengembangkan pengetahuan sangat penting. Pengetahuan merupakan modal
penting bagi seseorang dalam bekerja. Jika tidak memiliki pengetahuam seseorang
akan merasa sulit untuk berproses. Maka dari itu untuk membangun sebuah UKM
seseorang haruslah memiliki pengetahuan cukup luas agar dapat mengatasi segala
permasalahan yang krisis. Pemilik UKM sebagai pemimpin harus berkarismatik,
kuat dan bersemangat memiliki visi dan misi yang jelas iman yang kuat serta
menjadi panutan yang baik untuk berkembang dan mengelola sumber daya
pengetahuan organisasi.
Di Indonesia banyak UKM yang berada di daerah pinggiran, namun mereka
hanya memasarkan produknya di lingkungan sekitar. Hal ini dikarenakan
pengetahuan yang masih cukup rendah dan belum dapat mengikuti perkembangan
tekologi zaman sekarang.