Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS BAHASA JURNALISTIK: PENGGUNAAN KATA

ASING DAN KATA BERSINONIM PADA LEAD BERITA PEMILU


2024 TRIBUNJABAR.ID

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas UAS Bahasa Jurnalistik semester III pada Prodi
Ilmu Komunikasi Jurnalistik

Oleh
Rudi Mahesa (1184050163)
085719395756

Dosen Pengampu: Dr. AS Haris Sumadiria, M.Si

Jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik


Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung
2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia telah menjadi tonggak penting dalam


agenda politik negara, menandai momen ketika warga negara aktif berpartisipasi dalam
menentukan pemimpin dan perwakilan mereka di tingkat lokal, regional, dan nasional.
Sebagai suatu negara dengan sistem demokrasi, proses Pemilu memiliki dampak yang
signifikan terhadap arah pembangunan politik, ekonomi, dan sosial. Dalam konteks ini,
media massa memainkan peran vital sebagai mediator antara penyelenggara Pemilu,
kandidat, dan masyarakat.

TribunJabar.id, sebagai salah satu portal berita terkemuka di wilayah Jawa Barat,
memiliki pengaruh besar dalam menyampaikan informasi politik kepada pembaca. Dalam
menghadapi Pemilu 2024, media ini diharapkan memainkan peran yang krusial dalam
memberikan informasi yang akurat, seimbang, dan relevan kepada masyarakat,
membantu mereka membuat keputusan informasi yang cerdas dan terinformasi.

Namun, bagaimana pesan-pesan politik disampaikan kepada publik melalui media


massa menjadi penting untuk dipahami. Fokus pada lead berita, yaitu paragraf pembuka
yang merangkum esensi sebuah berita, menjadi aspek yang menarik untuk dianalisis.
Bahasa jurnalistik yang digunakan dalam lead berita memiliki potensi besar dalam
membentuk persepsi pembaca terhadap Pemilu 2024.

Analisis karakteristik bahasa jurnalistik pada lead berita Pemilu 2024 di


TribunJabar.id menjadi penting karena beberapa alasan. Pertama, karakteristik bahasa
tersebut mencerminkan pendekatan redaksi dan framing editorial media massa terkait
peristiwa politik yang sangat signifikan. Kedua, lead berita seringkali menjadi elemen
pertama yang diakses oleh pembaca, sehingga memiliki dampak besar dalam membentuk
impresi awal mereka terhadap isu Pemilu.

Pentingnya pengungkapan informasi yang jelas, akurat, dan seimbang dalam


konteks Pemilu tidak hanya menjadi tuntutan etika jurnalistik, tetapi juga menjadi kunci
untuk memastikan partisipasi warga negara yang sadar dan terinformasi dalam proses
demokrasi. Oleh karena itu, penelitian yang mendalam terkait karakteristik bahasa
jurnalistik pada lead berita Pemilu 2024 di TribunJabar.id akan memberikan kontribusi
signifikan untuk memahami dinamika informasi politik dalam media massa dan
dampaknya terhadap partisipasi masyarakat dalam Pemilu.

Dengan merinci karakteristik bahasa jurnalistik yang mendominasi lead berita


Pemilu 2024 di TribunJabar.id, penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang
lebih baik tentang bagaimana media massa mengelola narasi politik, membangun opini
pembaca, dan menjalankan peran sosialnya sebagai pemberi informasi terpercaya.
Analisis ini juga dapat memberikan masukan berharga untuk pengembangan praktik
jurnalistik yang lebih efektif dan bertanggung jawab dalam konteks Pemilu dan politik
secara umum.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang perlu dirumuskan


adalah sebagai berikut:

1. Sejauh mana lead berita mencerminkan keobjektifan dan keseimbangan dalam


memberikan informasi terkait Pemilu 2024?
2. Sejauh mana redaktur Tribun Jabar memahami Karakteristik Bahasa Jurnalistik?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang diajukan, tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis Penggunaan Bahasa Jurnalistik: Menilai penggunaan bahasa jurnalistik
dalam lead berita Pemilu 2024 di TribunJabar.id untuk memahami bagaimana pesan
disampaikan dan cara penulisan memengaruhi pemahaman pembaca.
2. Meneliti Unsur Naratif Dominan: Mengidentifikasi unsur-unsur naratif yang dominan
digunakan dalam lead berita Pemilu 2024 dan menganalisis cara pengarang merangkai
cerita untuk membangun naratif berita.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 HASIL ANALISIS LEAD BERITA


1.1.1 Penggunaan Kata Asing
• 18 Desember 2023
Berita ke 1: Pada kalimat “Menjelang Pemilu 2024, Komisi Pemilihan
Umum (KPU) mulai membuka lowongan kerja menjadi petugas KPPS”.
Kata "Menjelang" adalah kata sederhana yang digunakan untuk
menyatakan bahwa suatu peristiwa akan segera terjadi atau telah mendekati
waktu pelaksanaan.

Berita ke 2: Pada kalimat “Komisi Pemilihan Umum Kota Bandung


bersiap menerima rombongan Kirab Pemilu yang saat ini sudah sampai di
Kabupaten Bandung”. Kata "Kirab" berasal dari bahasa Jawa dan
mempunyai makna prosesi atau perarakan yang biasanya dilakukan untuk
merayakan atau menghormati suatu acara tertentu. Kata ini masih sering
digunakan dalam bahasa Indonesia tanpa perubahan bentuk.

Berita ke 3: Pada Kalimat “Sejumlah pemerhati, praktisi dan akademisi


dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia mendirikan Akademi Pemilu
dan Demokrasi (APD)”.Terdapat kata "Praktisi" yang memiliki kesamaan
dengan "practitioner" dalam bahasa Inggris. Kata ini merujuk pada
seseorang yang memiliki praktik atau keahlian dalam suatu bidang. Ada
juga kata "Akademisi" Meskipun bukan kata asing sepenuhnya, tetapi
berasal dari kata "academic" dalam bahasa Inggris. Kata ini merujuk pada
seorang akademik atau dosen di perguruan tinggi.

Berita ke 4: Pada Kalimat “Semakin dekat menuju 14 Februari 2024.


Tahapan menuju peralihan kekuasaan secara Constitutional, yang diatur di
Pasal 22E Undang-undang Dasar 1945 itu, pada beberapa bagian sudah
selesai. Seperti Daftar Pemilih Tetap atau DPT misalnya, sudah ditetapkan
bahwa DPT Pemilu 2024 mencapai 204.807.222”. Terdapat Kata
"Constitutional" yang berasal dari bahasa Inggris dan digunakan dalam
konteks konstitusional, yang merujuk pada hal yang terkait dengan
konstitusi atau hukum dasar sebuah negara. Dalam kalimat ini, kata ini
mengacu pada tahapan menuju peralihan kekuasaan secara konstitusional.

Berita ke 5: "Kirab Pemilu": Kata ini berasal dari bahasa Jawa dan
menciptakan padanan untuk prosesi atau perarakan yang biasanya
dilakukan untuk merayakan atau menghormati suatu acara tertentu.
Meskipun aslinya dari bahasa Jawa, kata ini telah diadopsi ke dalam bahasa
Indonesia dan tidak dianggap asing secara umum.

• 19 Desember 2023
Berita ke 1: "Kabid Humas": Kata ini adalah singkatan dari "Kepala
Bidang Humas." Meskipun tidak berasal dari bahasa Indonesia, kata ini
bukan bahasa asing yang tidak dikenal dalam konteks berita di Indonesia.
Singkatan ini adalah singkatan khusus dalam bahasa Indonesia yang
merujuk pada jabatan tertentu di kepolisian.

Berita ke 2: "Calon Legislatif": Meskipun kata "Calon Legislatif" adalah


terjemahan langsung dari bahasa Indonesia, penggunaan frasa ini lebih
umum daripada frasa setara "Legislative Candidate."

Berita ke 3: "Logistik Pemilu 2024": Kata "logistik" berasal dari bahasa


Inggris "logistics." Meskipun telah diintegrasikan ke dalam bahasa
Indonesia dan memiliki makna yang umum digunakan, asal katanya adalah
bahasa asing.

Berita ke 4: "Pleno": Kata ini berasal dari bahasa Latin "plenus," yang
berarti "penuh." Dalam konteks ini, "rapat pleno" digunakan untuk
menyebut rapat penuh atau rapat pleno KPU Ciamis.
Berita ke 5: "Demokrasi": Meskipun kata ini bukan kata asing secara
langsung, asal katanya berasal dari bahasa Yunani ("demos" berarti
"rakyat" dan "kratos" berarti "kekuasaan"), sehingga dapat dianggap
memiliki akar kata bahasa asing.

• 20 Desember 2023
Berita ke 1: "Keanakmudaan": Kata ini adalah bentuk bahasa Indonesia
untuk merujuk pada kaum muda atau pemuda. Meskipun bukan kata asing,
pembentukan kata ini dapat dianggap sebagai pendekatan formal atau
teknis.

Berita ke 2: "Daftar Pemilih Tetap (DPT)": Meskipun tidak ada kata asing
secara langsung, singkatan "DPT" merupakan singkatan dari "Daftar
Pemilih Tetap," yang merangkumi unsur singkatan yang tidak berasal dari
bahasa Indonesia.

Berita ke 3: "Logistik": Meskipun kata ini sudah diadopsi dalam bahasa


Indonesia dan sering digunakan dalam konteks pemilihan umum, asal
katanya adalah dari bahasa Inggris ("logistics").

Berita ke 4: "Logistik": Kata ini berasal dari bahasa Inggris "logistics."


Meskipun kata ini sudah diadopsi dalam bahasa Indonesia dan sering
digunakan dalam konteks pemilihan umum, asal katanya adalah dari bahasa
asing.

Berita ke 5: "Sosialisasi": Meskipun kata ini sudah diintegrasikan ke dalam


bahasa Indonesia dan umum digunakan, asal katanya berasal dari bahasa
Latin "socius" yang berarti "rekan" dan "socialis" yang berarti "berkaitan
dengan masyarakat."
"Pemilu": Singkatan dari "Pemilihan Umum." Meskipun singkatan ini
digunakan dalam bahasa Indonesia, namun sebenarnya terdiri dari huruf-
huruf yang tidak asli dari bahasa Indonesia.
"Kirab": Meskipun kata ini berasal dari bahasa Jawa, penggunaannya
dalam konteks pemilihan umum dianggap memiliki asal katanya yang
bukan berasal dari bahasa Indonesia.
• 21 Desember 2023
Berita ke 1: "Pataka": Kata ini berasal dari bahasa Sanskerta dan digunakan
dalam beberapa tradisi Hindu, khususnya di Indonesia. Meskipun bukan
kata asing dalam konteks budaya Indonesia, asal katanya tidak berasal dari
bahasa Indonesia.
"Kirab": Meskipun kata ini berasal dari bahasa Jawa, penggunaannya
dalam konteks ini dianggap memiliki asal katanya yang bukan berasal dari
bahasa Indonesia.
"Terminal": Meskipun kata ini diintegrasikan ke dalam bahasa Indonesia,
asal katanya berasal dari bahasa Latin "terminus."

Berita ke 2: "Sinergitas": Meskipun kata ini sudah diadopsi dalam bahasa


Indonesia dan sering digunakan dalam konteks kerja sama atau kolaborasi,
asal katanya adalah dari bahasa Yunani, yaitu "synergos," yang berarti
"bekerja sama."

Berita ke 3: -
Berita ke 4: "Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)":
Meskipun singkatan "KPPS" digunakan secara umum dalam konteks
pemilihan umum di Indonesia, istilah "Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara" memiliki akar kata asing. Frasa ini mencakup kata
"Penyelenggara" yang berasal dari bahasa Indonesia, tetapi unsur kata
"Kelompok" dan "Pemungutan Suara" umumnya berasal dari bahasa
Indonesia.

Berita ke 5: "Recrute": Kata ini merupakan bentuk yang kurang tepat dari
kata "recruit" dalam bahasa Inggris yang berarti "merekrut." Penggunaan
ini mungkin dapat dianggap sebagai pengaruh dari bahasa Inggris.
• 22 Desember 2023
Berita ke 1: "Logistik": Kata ini berasal dari bahasa Prancis ("logistique").
Meskipun kata ini sudah diadopsi dalam bahasa Indonesia dan sering
digunakan dalam konteks pemilihan umum, asal katanya adalah dari bahasa
asing.

Berita ke 2:-
Berita ke 3: "OKP" (Organisasi Kemasyarakatan Profesional): Singkatan
ini mencakup unsur bahasa Indonesia ("Organisasi Kemasyarakatan") dan
bahasa Inggris ("Professional"). Meskipun singkatan ini digunakan dalam
konteks Indonesia, unsur "Professional" berasal dari bahasa asing.

Berita ke 4: -
Berita ke 5: -

• 23 Desember 2023
Berita ke 1: "Campaign Team": Frasa "Campaign Team" digunakan dalam
konteks pengenalan tim kampanye, dan dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan sebagai "Tim Kampanye."

Berita ke 2:-
Berita ke 3: "Operasi Mantap Brata 2023": Frasa ini merupakan nama
operasi pengamanan yang menggunakan kata asing "Mantap Brata."

Berita ke 4: "Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam)": Frasa ini


mencakup istilah asing "Panwascam" yang merupakan singkatan dari
"Panitia Pengawas Kecamatan."

Berita ke 5: "Jabar Anteng (Aman, Netral, Tenang)": Frasa ini mencakup


singkatan atau akronim "Jabar Anteng" yang disusun dari bahasa Indonesia
dan bahasa Jawa, dengan penjelasan dalam kurung menggunakan bahasa
Indonesia "Aman, Netral, Tenang."
1.1.2 Penggunaan Kata Bersinonim
• 18 Desember 2023
Berita ke 1: "Seiring dengan mendekatnya Pemilu 2024, Komisi Pemilihan
Umum (KPU) mulai membuka kesempatan bagi para calon petugas KPPS
dengan membuka lowongan pekerjaan."
Dalam kalimat tersebut, "mendekatnya" digunakan sebagai alternatif untuk
"Menjelang," "kesempatan" sebagai sinonim untuk "lowongan kerja," dan
"calon petugas KPPS" sebagai variasi dari "petugas KPPS." Perlu dicatat
bahwa ini hanyalah contoh perubahan kalimat dengan kata bersinonim dan
dapat bervariasi tergantung pada konteks dan preferensi penulis.

Berita ke 2: Pada kalimat “Komisi Pemilihan Umum Kota Bandung


bersiap menerima rombongan Kirab Pemilu yang saat ini sudah sampai di
Kabupaten Bandung” tidak terdapat kata bersinonim secara langsung.

Berita ke 3: : Pada Kalimat “Sejumlah pemerhati, praktisi dan akademisi


dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia mendirikan Akademi Pemilu
dan Demokrasi (APD)”. Kata "Sejumlah" ini dapat bersinonim dengan
"beberapa" atau "sebagian," yang semuanya merujuk pada kuantitas yang
tidak spesifik atau jumlah yang cukup namun tidak terdefinisi dengan tepat.
Kata "Pemerhati" ini dapat bersinonim dengan "pengamat" atau
"observan," yang semuanya mengacu pada seseorang yang memperhatikan
atau mengamati suatu hal.
Kata "Praktisi" ini bisa bersinonim dengan "praktisi" atau "profesional,"
yang merujuk pada seseorang yang bekerja atau berpraktik dalam suatu
bidang tertentu.
Kata "Akademisi" ini dapat bersinonim dengan "akademik" atau
"pendidik," yang mengacu pada seseorang yang terlibat dalam dunia
akademis atau pendidikan.
Berita ke 4: Pada Kalimat “Semakin dekat menuju 14 Februari 2024.
Tahapan menuju peralihan kekuasaan secara Constitutional, yang diatur di
Pasal 22E Undang-undang Dasar 1945 itu, pada beberapa bagian sudah
selesai. Seperti Daftar Pemilih Tetap atau DPT misalnya, sudah ditetapkan
bahwa DPT Pemilu 2024 mencapai 204.807.222”. kata "Semakin dekat"
dengan "menuju": Kedua frasa ini memiliki makna yang mirip,
mengindikasikan pendekatan atau pergerakan ke suatu titik atau peristiwa
tertentu.
"Peralihan kekuasaan" dengan "transisi kekuasaan": Meskipun bukan
kata bersinonim langsung, keduanya memiliki makna serupa, merujuk pada
perpindahan atau peralihan wewenang.
"Pada beberapa bagian" dengan "beberapa tahapan": Padanan ini
menggambarkan bahwa beberapa bagian dari suatu proses telah selesai, dan
keduanya dapat dianggap sebagai bentuk sinonim.
"Sudah selesai" dengan "sudah ditetapkan": Meskipun konteksnya
mungkin berbeda, keduanya merujuk pada tahapan atau proses yang telah
selesai atau diselesaikan.

Berita ke 5: Pada Kalimat “Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pangandaran


menyelenggarakan Kirab Pemilu untuk menyosialisasikan Pemilu 2024”.
Dalam kalimat lead berita tersebut, tidak terdapat kata bersinonim secara
langsung.
• 19 Desember 2023
Berita ke 1: -

Berita ke 2: "sedang melaksanakan" digunakan sebagai variasi untuk "telah


melakukan," dan "untuk Calon Legislatif dan Calon Presiden/Wakil
Presiden" digunakan sebagai variasi untuk "baik Calon Legislatif maupun
Capres Cawapres."

Berita ke 3: "barang logistik" digunakan sebagai variasi untuk "logistik,"


dan "gudang distribusi"
Berita ke 4: "Rapat pleno" dengan "rapat penuh": Meskipun tidak persis
bersinonim, istilah "pleno" berasal dari bahasa Latin yang berarti "penuh,"
dan dalam konteks ini digunakan untuk menyebut rapat penuh atau rapat
pleno
"Menetapkan" dengan "mengumumkan": Meskipun tidak ada kata
"mengumumkan" dalam kalimat tersebut, tetapi menetapkan DP dan
jumlah TPS pada dasarnya adalah mengumumkan atau menyatakan secara
resmi.
"Daftar Pemilih Sementara (DP)" dengan "daftar pemilih provisional":
Kata "provisional" dapat dianggap sebagai padanan untuk "sementara,"
meskipun tidak secara langsung disebutkan dalam kalimat tersebut.

Berita ke 5: "menambah semarak" dan "terus melakukan" digunakan


sebagai variasi untuk "meramaikan" dan "senantiasa melakukan."

• 20 Desember 2023
Berita ke 1: "menegaskan betapa vitalnya" dan "dengan menggunakan
metode-metode" digunakan sebagai variasi untuk "menekankan
pentingnya" dan "dengan pendekatan-pendekatan."
Berita ke 2: -
Berita ke 3: "kelengkapan logistik" digunakan sebagai variasi untuk
"logistik kelengkapan,"
Berita ke 4: -
Berita ke 5: "penyuluhan pendidikan pemilih" digunakan sebagai variasi
untuk "sosialisasi pendidikan pemilih," dan "pelaksanaan pemilihan
umum" digunakan sebagai variasi untuk "pemilihan umum."

• 21 Desember 2023
Berita ke 1:-
Berita ke 2: "kerjasama" digunakan sebagai variasi untuk "sinergitas,"
Berita ke 3: "menyelenggarakan" digunakan sebagai variasi untuk
"mengadakan," dan "Tempat Pemungutan Suara (TPS) Khusus" digunakan
kembali tanpa variasi.

Berita ke 4: "kelompok penyelenggara pemungutan suara" digunakan


sebagai variasi untuk "Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
(KPPS)."

Berita ke 5: "Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kota Bandung selain


mempersiapkan logistik menjelang pemilu 2024, juga tengah
mempersiapkan dalam hal rekrutmen kelompok penyelenggara
pemungutan suara (KPPS)."

• 22 Desember 2023
Berita ke 1: "perlengkapan logistik" digunakan sebagai variasi untuk
"logistik," dan "perlengkapan logistik Pemilu 2024" digunakan sebagai
variasi untuk "logistik Pemilu 2024."

Berita ke 2: "situasi" digunakan sebagai variasi untuk "kondisi," dan "masa


kampanye" digunakan sebagai variasi untuk "kampanye.

Berita ke 3: "Pemilihan Umum (Pemilu)": Pemilihan Umum disebut juga


dengan Pemilu, yang merujuk pada proses demokratis dalam memilih
pemimpin atau wakil rakyat.
"Organisasi Kemasyarakatan Profesional (OKP)": Organisasi
Kemasyarakatan Profesional disingkat sebagai OKP, yang mencakup unsur
"organisasi kemasyarakatan" dengan variasi kata "profesional."
"Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)": Lembaga Swadaya Masyarakat
disingkat sebagai LSM, yang mencakup unsur "lembaga swadaya
masyarakat."
"Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida)": Musyawarah Pimpinan
Daerah disingkat sebagai Muspida, yang mencakup unsur "musyawarah
pimpinan daerah."

Berita ke 4: "Penertiban": Kata ini digunakan sebagai variasi untuk


"pengawasan" atau "pengaturan" terhadap alat peraga sosialisasi (APS)
Pemilu 2024. Meskipun tidak bersinonim secara sempurna, penggunaan
"penertiban" memberikan nuansa tindakan lebih aktif dalam mengatur dan
mengawasi alat peraga sosialisasi.

Berita ke 5: "Pemilihan Umum 2024": Pemilihan Umum disebut juga


dengan "Pemilu," sehingga ada variasi dalam penyebutan acara tersebut.
"Deklarasi Pemilu Damai Kabupaten Purwakarta 2024": Frasa ini
mencakup variasi kata "deklarasi" sebagai bentuk pernyataan resmi atau
ikrar damai menjelang Pemilu 2024 di Kabupaten Purwakarta.

• 23 Desember 2023
Berita ke 1: "Menggencarkan": Kata ini digunakan sebagai variasi untuk
"intensif" atau "meningkatkan," menunjukkan bahwa pihak tersebut sedang
aktif dalam melaksanakan program pembagian makan siang dan susu
gratis.
"Program Pembagian Makan Siang dan Susu Gratis": Frasa ini
menggambarkan kegiatan atau inisiatif yang sedang dilakukan. Alternatif
kata atau variasi bisa termasuk "kegiatan," "inisiatif," atau "proyek."
"Kampanye Pemilu 2024": Frasa ini mencakup kata "kampanye," yang bisa
dianggap sebagai variasi untuk "mobilisasi" atau "kegiatan politik."

Berita ke 2: "Kotak Suara, Bilik Suara, Segel, dan Tinta": Frasa ini
mencakup berbagai perlengkapan untuk pemilu, dan alternatif kata untuk
"kotak suara" bisa mencakup "tempat suara" atau "wadah suara." Demikian
juga, "bilik suara" dapat disebut sebagai "tempat pemilihan" atau "ruang
pemilihan." "Segel" dapat diartikan sebagai "penutup" atau "penyegelan,"
dan "tinta" dapat diartikan sebagai "pewarna."
"Menjelang Pemilu 2024": Frasa ini mencakup kata "menjelang," yang
dapat digantikan dengan "mendekati," "mendekati," atau "seiring dengan."

Berita ke 3: "Operasi Pengamanan": Frasa ini mencakup kegiatan yang


dilakukan oleh Polri untuk memastikan keamanan selama Pemilu 2024.
Alternatif kata untuk "operasi" dapat mencakup "tindakan" atau "kegiatan."
"Pengamanan Pemilu 2024": Frasa ini mencakup konsep umum tentang
kegiatan pengamanan terkait Pemilu 2024. Alternatif kata untuk
"pengamanan" dapat mencakup "keamanan" atau "perlindungan."
"Mengamankan Momen Peralihan Kekuasaan Secara Konstitusional":
Frasa ini dapat diubah dengan menggunakan kata-kata seperti
"melindungi" atau "menjaga" untuk menggantikan "mengamankan."
"Peralihan kekuasaan" dapat diartikan sebagai "transisi kekuasaan."
"14 Februari 2024": Tanggal ini dapat disebut sebagai "tanggal" atau "hari."

Berita ke 4: "Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam)": Frasa ini


mencakup panitia yang bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan
terkait Pemilu 2024. Alternatif untuk "Panitia Pengawas Kecamatan" dapat
mencakup "Komite Pengawas Kecamatan" atau "Badan Pengawas
Kecamatan."
"Menemukan Dua Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024": Frasa ini dapat
diubah dengan menggunakan kata-kata seperti "menyusun" atau
"menemui" untuk menggantikan "menemukan." "Dugaan pelanggaran"
dapat diartikan sebagai "indikasi pelanggaran" atau "potensi pelanggaran."

Berita ke 5: "Menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang":


Frasa ini dapat diubah dengan menggunakan kata-kata seperti
"mengantisipasi" atau "menghadapi" untuk menggantikan "menyambut."
"Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang" dapat diartikan sebagai
"proses Pemilu yang akan datang."
"Jawa Barat Deklarasikan Jabar Anteng (Aman, Netral, Tenang)": Frasa ini
mencakup deklarasi oleh Jawa Barat terkait prinsip "Jabar Anteng," yang
berarti aman, netral, dan tenang. Alternatif untuk "deklarasi" dapat
mencakup "pengumuman" atau "penyataan." Selain itu, kata-kata yang
bersinonim untuk "aman," "netral," dan "tenang" adalah "selamat," "tidak
memihak," dan "damai."
"Gedung Merdeka": Alternatif untuk "Gedung Merdeka" mungkin
mencakup "tempat pertemuan" atau "ruang acara."
2.1 TABEL ANALISIS

No Komponen 18 19 20 21 22 23 Jumlah/hari
Desember Desember Desember Desember Desember Desember
2023 2023 2023 2023 2023 2023

1 Penggunaan 6 dari 5 5 dari 5 7 dari 5 7 dari 5 2 dari 5 4 dari 5 31


kata asing berita berita berita berita berita berita

2 Penggunaan 10 dari 5 6 dari 5 3 dari 5 4 dari 5 9 dari 5 14 dari 5 46


kata berita berita berita berita berita berita
bersinonim

3 Jumlah/hari 16 11 10 11 11 18
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Dalam kesimpulan analisis berita Pemilu 2024 di Tribunjabar.id edisi 18-
23 Desember 2023, terlihat adanya dinamika perkembangan dan penyesuaian
dalam penggunaan bahasa jurnalistik. Pada rentang 18-21 Desember 2023,
terdapat peningkatan kesalahan penggunaan bahasa, namun pada 22-23 Desember
2023, terjadi penurunan kesalahan dengan sebaliknya, terjadi kenaikan dalam
penggunaan kata bersinonim. Hal ini menunjukkan perubahan yang signifikan
dalam tata bahasa dan penggunaan kata dalam peliputan Pemilu 2024,
mencerminkan dinamika evolusi bahasa jurnalistik dalam rentang waktu tersebut.
2.1 LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai