Anda di halaman 1dari 25

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI RUANG TERBATAS

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN NO 11 TAHUN 2023

Direktorat Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan


Kementerian Ketenagakerjaan RI
Pokok Bahasan

I. Pendahuluan
II. Dasar Hukum
III. Pengertian
IV. Kewajiban dan Ruang Lingkup
V. Syarat K3 Ruang Terbatas
VI. Pengawasan
VII. Penutup
I. Pendahuluan
II. Dasar Hukum
1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1918);
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4279);
4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4916);
5. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2020 tentang Kementerian Ketenagakerjaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 213);
6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 108)
III. Pengertian
1. Ruang Terbatas adalah ruangan yang cukup luas dan
memiliki konfigurasi sedemikian rupa sehingga pekerja
dapat masuk dan melakukan pekerjaan di dalamnya,
mempunyai akses keluar masuk yang terbatas dan tidak
dirancang untuk tempat bekerja secara berkelanjutan atau
terus-menerus di dalamnya.
2. Memasuki Ruang Terbatas adalah suatu kegiatan dimana
sebagian atau keseluruhan anggota tubuh Pekerja/Buruh
berada di dalam Ruang Terbatas.
3. Izin Masuk Ruang Terbatas yang selanjutnya disebut
dengan Izin Masuk adalah dokumen tertulis yang
diterbitkan oleh Pengurus untuk memperbolehkan dan
mengawasi kegiatan dalam Ruang Terbatas.
Jenis Ruang Terbatas
IV. Kewajiban dan Ruang Lingkup
Pengusaha dan/atau Pengurus yang melaksanakan pekerjaan pada Ruang Terbatas
WAJIB menerapkan syarat K3 di Ruang Terbatas

a. tangki dan/atau bejana, 1. Pengawas Ketenagakerjaan 1.Penetapanklasifikasi;


Ruang Terbatas

Syarat K3 Ruter
Ruangan Lainnya
pesawat uap, dapur/tanur, silo, dapat melakukan pemeriksaan
cerobong; dan/atau pengujian untuk 2. Pembatasan akses
b. jaringan perpipaan, menentukan Ruang Terbatas
terowongan, dan konstruksi 2. Berdasarkan hasil
Memasuki Ruang
bawah tanah lainnya yang pemeriksaan dan/atau Terbatas;
serupa; pengujian Pengawas
c. sumur atau lubang yang Ketenagakerjaan, Pengurus 3. Izin Masuk;
memiliki bukaan di bagian dan/atau Pengusaha wajib
atasnya, baik alamiah ataupun menetapkan Ruangan 4. Prosedur kerja
buatan yang melebihi Terbatas. aman;
kedalaman 1,5 (satu koma lima) 3. Pengurus dan/atau
meter; dan/atau Pengusaha yang tidak 5. Peralatan dan
d. ruangan lainnya yang menetapkan Ruang Terbatas perlengkapan; dan
ditentukan sebagai Ruang dikenai sanksi sesuai dengan
Terbatas oleh Pengurus ketentuan peraturan 6. Personel K3.
dan/atau Pengusaha. perundang-undangan.
V. Syarat K3 Ruang Terbatas
1 Penetapan Klasifikasi Ruang Terbatas:
a. Identifikasi Potensi Ruang Terbatas dengan Izin
Masuk, memiliki karakteristik
Bahaya; sumber bahaya:
a. Gas Atmosfer Berbahaya;
b. Klasifikasi Ruang b. bahan cairan atau padatan
Terbatas Dengan yang berpotensi
memerangkap (engulfment)
Izin Masuk atau Pekerja/Buruh di dalamnya;
Ruang Terbatas c. bentuk atau struktur
ruangan sedemikian rupa
Tanpa Izin Masuk yang berpotensi
menyebabkan
Pekerja/Buruh
terperangkap (entrapment);
dan/atau
d. sumber bahaya lainnya
yang berpotensi
mengakibatkan cedera atau
kematian.
Alur Penetapan Klasifikasi Ruang Terbatas

Tempat Kerja
Apakah dapat dimasuki dan
bekerja di dalamnya? YA
Apakah akses gerak dan YA
keluar masuk terbatas?
Apakah tidak dirancang YA
sebagai tempat kerja
berkelanjutan?
Ruang Terbatas
Apakah memiliki potensi gas
atmosfir berbahaya? YA TDK
Apakah terdapat cairan/padat YA TDK
yang dapat memerangkap?
Apakah memiliki
YA TDK
struktur/konfigurasi ruang
yang dapat memerangkap?
Apakah terdapat bahaya YA TDK I.2

lain yang berakibat cedera


serius dan kematian?
Ruang Terbatas Dengan Ijin Masuk
V. Syarat K3 Ruang Terbatas
2. Pembatasan Akses Memasuki Ruang Terbatas:
a. Penutupan,
penguncian dan
penandaan
b. Pemasangan
pembatas pasif
atau
penghalang;
c. Pemasangan
rambu larangan
masuk
V. Syarat K3 Ruang Terbatas
3. Izin Masuk Ruang Terbatas:
 Setiap orang yang memasuki ruang terbatas;
 Pekerjaan di ruang terbatas tidak dapat dilakukan sebelum izin masuk
diterbitkan;
 Penanggung jawab area wajib memastikan setiap orang yang akan memasuki
ruang terbatas telah memiliki izin masuk;
 Izin masuk ruang terbatas diberikan oleh penanggung jawab area setelah
dilakukan pemeriksaan kesesuaian syarat K3 oleh Ahli K3;
 Izin masuk dibuat sesuai dengan formulir dalam lampiran;
 Izin dipasang pada lokasi pekerjaan;
 Penanggung jawab area dan/atau Ahli K3 harus melakukan pemantauan
selama pekerjaan di ruang terbatas berlangsung;
 Jika terdapat penyimpangan dan kondisi yang membahayakan, pengurus
harus melakukan penghentian pekerjaan untuk sementara dan/atau
pencabutan izin masuk;
 Izin masuk yang dicabut akibat penyimpangan dan/atau kondisi
membahayakan wajib didokumentasikan paling singkat 1 tahun untuk kaji
ulang
Pemeriksaan syarat K3
meliputi:
a. pengujian dan pemantauan Gas
Atmosfer Berbahaya;
b. pengaliran udara secara terus-
menerus;
c. penguncian dan penandaan sumber
energi;
d. komunikasi;
e. sumber daya dengan tegangan tidak
lebih dari 50 (lima puluh) volt untuk
kondisi kering dan tidak lebih dari
25 (dua puluh lima) volt untuk
kondisi lembab;
f. alat pelindung diri;
g. penyelamatan dalam keadaan
darurat; dan
h. peralatan lain yang diperlukan
V. Syarat K3 Ruang Terbatas
4. Prosedur Kerja Aman :

 Penyusunan analisis keselamatan pekerjaan


sebagai dasar prosedur kerja aman;
 Prosedur kerja aman meliputi:
a. pengujian Gas Atmosfer Berbahaya;

b. pembersihan dan/atau pembilasan bahan


berbahaya;
c. penguncian dan/atau isolasi sumber energi;

d. penyediaan sirkulasi udara;

e. penyediaan sistem komunikasi; dan

f. penyediaan rencana tanggap darurat.


A. Pengujian Gas Atmosfer Berbahaya di Ruang
terbatas
a. Sebelum dilakukan pekerjaan dan selama
dilakukan pekerjaan di ruang terbatas;
b. Menggunakan alat uji yang terkalibrasi dan
metode uji sesuai standar teknis;
c. Standar teknis mengacu pada Standar Nasional
Indonesia (SNI) atau standar internasional
lainnya;
d. Pengawas ketenagakerjaan yang memiliki
Spesialisasi di bidang Lingkungan Kerja dapat
merekomendasikan standar teknis dari negara
lain jika belum tersedia SNI atau standar
internasional
B. Pembersihan atau Pembilasan Bahan Berbahaya
a. Menggunakan media dan metode uji sesuai standar
teknis;
b. Standar teknis mengacu pada Standar Nasional
Indonesia (SNI) atau standar internasional lainnya;
c. Pengawas ketenagakerjaan yang memiliki Spesialisasi
di bidang Lingkungan Kerja dapat
merekomendasikan standar teknis dari negara lain
jika belum tersedia SNI atau standar internasional
C. Penguncian dan/atau Isolasi Sumber Energi
a. menggunakan alat pengunci yang sesuai pada setiap sumber
energi; dan
b. memberikan tanda atau label yang terbaca dengan jelas, tidak
mudah rusak, dan tidak mudah lepas

D. Penyediaan Sirkulasi Udara


a. menghindari Gas Atmosfer Berbahaya dengan memaksimalkan
sumber ventilasi alami dengan membuka semua akses udara
yang memungkinkan
b. digunakan alat ventilasi mekanis yang dilengkapi dengan
saringan udara yang disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan
c. sistem sirkulasi udara perorangan dengan respirator suplai
udara.
E. Penyediaan Sistem Komunikasi
a. metode komunikasi dan
b. alat komunikasi yang sesuai;

F. Penyediaan Rencana Tanggap Darurat


a. identifikasi potensi keadaan darurat;
b. prosedur keadaan darurat;
c. daftar nama petugas pertolongan pertama pada kecelakaan dan Petugas
K3 Penyelamat Ruang Terbatas;
d. peralatan yang wajib disediakan untuk menangani keadaan darurat;
e. fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan dan sarana evakuasi;
f. nomor telepon pihak terkait dalam penanganan tanggap darurat pada
Ruang Terbatas; dan
g. denah lokasi dan jalur evakuasi korban menuju unit pelayanan
kesehatan kerja yang tersedia di perusahaan dan/atau fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat.
Isolasi
Pencucian/ Sumber Sirkulasi Pengujian Atmosfir
Pembilasan Energi udara/Ventilasi

Masuk ke Ruang Fit Testing & Memakai APD Lengkap Izin Masuk Ruang
Terbatas Memakai SCBA Terbatas
V. Syarat K3 Ruang Terbatas
5. Peralatan dan Perlengkapan:
 Peralatan dan perlengkapan kerja di
ruang terbatas wajib disediakan
Pengusaha dan/atau Pengurus pada
setiap pekerjaan di Ruang Terbatas;
 Peralatan dan perlengkapan meliputi:
a. peralatan pengujian dan pemantauan Gas
Atmosfer Berbahaya;
b. peralatan pengaliran udara secara terus-
menerus;
c. peralatan penguncian dan penandaan
sumber energi;
d. peralatan komunikasi;
e. alat pengukur tegangan tembus;
f. peralatan penerangan;
g. peralatan tanggap darurat;
h. alat pelindung diri; dan
i. peralatan lain yang diperlukan.
6. Personel K3 Ruang Terbatas:

Personel K3 dalam • Personel K3 harus memiliki


pekerjaan ruang terbatas kompetensi yang dibuktikan
meliputi: dengan sertifikat kompetensi
a. Teknisi K3 Ruang sesuai dengan ketentuan
Terbatas; peraturan perundang-
undangan.
b. Teknisi Deteksi Gas
• Kompetensi personel sesuai
Ruang Terbatas; dan
SKKNI yang ditetapkan oleh
c. Petugas K3 Penyelamat Menteri
Ruang Terbatas
6. Personel K3 Ruang Terbatas:
 Personel K3 harus memiliki lisensi
K3.
 Untuk memperoleh lisensi K3,
a. berusia paling rendah 18
Pengusaha, Pengurus, atau pejabat (delapan belas) tahun yang
mengajukan permohonan kepada dibuktikan dengan kartu tanda
Direktur Jenderal secara daring
penduduk;
 Setelah permohonan diterima,
Direktur Jenderal melakukan b. surat keterangan sehat untuk
verifikasi paling lambat 2 (dua) hari bekerja di Ruang Terbatas dari
kerja.
dokter;
 Verifikasi dilakukan oleh tim c. sertifikat kompetensi sesuai
verifikasi yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal. dengan jenis dan kualifikasinya;
 Direktur Jenderal menerbitkan d. pas foto ukuran 2x3 berwarna
lisensi K3 paling lambat 2 (dua) latar belakang warna merah.
hari kerja.
 Lisensi K3 berlaku untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang untuk jangka waktu
yang sama.
6. Personel K3 Ruang Terbatas:
 Personel K3 harus memiliki lisensi
K3.
Permohonan dilakukan dengan
 Untuk memperoleh lisensi K3,
Pengusaha, Pengurus, atau pejabat mengunggah dokumen persyaratan:
mengajukan permohonan kepada a. berusia paling rendah 18 (delapan
Direktur Jenderal secara daring belas) tahun yang dibuktikan dengan
 Setelah permohonan diterima, kartu tanda penduduk;
Direktur Jenderal melakukan b. surat keterangan sehat untuk
verifikasi paling lambat 2 (dua) hari bekerja di Ruang Terbatas dari
kerja.
dokter;
 Verifikasi dilakukan oleh tim c. sertifikat kompetensi sesuai dengan
verifikasi yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal. jenis dan kualifikasinya;
d. pas foto ukuran 2x3 berwarna latar
 Direktur Jenderal menerbitkan
lisensi K3 paling lambat 2 (dua) belakang warna merah.
hari kerja.
 Lisensi K3 berlaku untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang untuk jangka waktu
yang sama.
6. Personel K3 Ruang Terbatas:
Perpanjangan Lisensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lisensi K3 hanya berlaku selama personel K3
(1) Perpanjangan lisensi K3) dilakukan oleh Pengusaha, Ruang Terbatas bekerja di perusahaan atau
Pengurus, atau pejabat yang ditunjuk pada kementerian/lembaga yang mengajukan
kementerian/lembaga dengan mengajukan permohonan.
permohonan kepada Direktur Jenderal secara daring.
(2) Permohonan dilakukan dengan mengunggah dokumen Dalam hal personel K3 Ruang Terbatas pindah
persyaratan: tempat bekerja sebelum berakhirnya masa
(1) lisensi K3 yang akan diperpanjang; berlaku lisensi K3 maka dapat dilakukan
(2) surat keterangan sehat dari dokter untuk bekerja perubahan lisensi K3.
di Ruang Terbatas;
(3) surat keterangan masih bekerja di perusahaan Lisensi personel K3 dapat dicabut jika yang
yang sama; bersangkutan terbukti
a. melakukan tugasnya tidak sesuai dengan
(4) sertifikat kompetensi sesuai dengan jenis dan
kualifikasinya; dan jenis dan kualifikasinya; dan/atau
b. melakukan kesalahan, kelalaian, atau
(5) pas foto ukuran 2x3 berwarna latar belakang
warna merah. kecerobohan sehingga menimbulkan
keadaan berbahaya atau kecelakaan kerja.
(3) Permohonan perpanjangan diajukan paling lambat
dalam rentang waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum
masa berlaku lisensi K3 berakhir. Pencabutan lisensi K3 sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh Direktur Jenderal
Dalam hal permohonan perpanjangan melewati batas
(4)
atas rekomendasi hasil pemeriksaan Pengawas
waktu masa berlaku lisensi K3 pemohon
perpanjangan harus mengajukan permohonan baru. Ketenagakerjaan.
VI. Pengawasan
 Pengawasan terhadap
pelaksanaan Peraturan
Menteri ini dilakukan oleh
Pengawas Ketenagakerjaan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan
 Peraturan Menteri ini
mulai berlaku pada
tanggal diundangkan (28
November 2023)
VII. Penutup
 Bekerja dalam ruang terbatas memiliki bahaya dan risiko
yang serius sampai dengan kematian;
 Risiko kematian dalam ruang terbatas seringkali melibatkan
lebih dari satu orang dalam kelompok kerja;
 Izin masuk ruang terbatas menjadi salah satu cara untuk
memastikan bahwa setiap bahaya dalam pekerjaan di
ruang terbatas telah dikendalikan dan dapat diterima;
 Sistem Ijin Masuk harus diverifikasi secara berkala;
 Personil yang masuk dan bekerja di ruang terbatas mutlak
membutuhkan kompetensi dan kewenangan termasuk dalam
tugas penyelamatan

Anda mungkin juga menyukai