PSIKOLOGI ABNORMAL
Disusun Oleh :
2023/2024
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur atas izin dan petunjuk Allah Subhana Wa
Taalah, sehingga penyelesaian Makalah Judul: “(Attention Deficit Hyperactivity
Disorder)” dapat diselesaikan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
petunjuk dan hidayahnya bagi kita semua.
Dalam konteks ini, penulis akan menjelaskan definisi ADHD,
mengidentifikasi gejala-gejala utamanya, dan memberikan contoh kasus yang
menggambarkan variasi dalam manifestasi gangguan ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca yang sedang
mempelajari ilmu psikologi terutama mengenai perilaku abnormal.
Penulis menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Karena kesempurnaan hanyalah milik-Nya dan tiada manusia yang luput dari salah
dan khilaf. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga saran dan
kritik tersebut menjadi motivasi kepada penulis untuk lebih tekun lagi belajar.
Amin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 1
1.3 Tujuan Pembahasan ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
2.1 Definisi Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)................... 3
2.2 Gejala-gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) ........... 4
2.3 Contoh Kasus Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) .......... 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 8
3.2 Saran ..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Pembahasan
Dalam konteks makalah ini, tujuan pembahasan adalah untuk menganalisis
dan menjelaskan dengan jelas apa yang dimaksud dengan ADHD, sehingga
pembaca memahami esensi dari gangguan ini dari segi klinis dan teoritis,
Menyoroti gejala-gejala utama yang mengidentifikasi ADHD, seperti
ketidakmampuan menjaga perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas. Hal ini
bertujuan agar pembaca dapat mengenali ciri-ciri khas yang ada pada individu yang
mungkin mengalami ADHD, serta menggunakan contoh kasus nyata untuk
mengilustrasikan berbagai cara gejala ADHD dapat muncul dalam kehidupan
sehari-hari individu. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran konkret dan
kontekstual tentang gangguan ini..
Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, makalah ini akan memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang perilaku abnormal Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Gejala-gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Pengertian Gejala ADHD dapat bervariasi pada setiap individu, namun
secara umum dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu inatensi, hiperaktif, dan
impulsif. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai gejala ADHD:
1) Inatensi
Kesulitan memusatkan perhatian pada satu hal dalam waktu yang lama
Mudah teralihkan perhatian oleh hal-hal yang tidak penting
Sulit mengikuti instruksi atau tugas yang rumit
Tidak dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dimulai
Sering lupa atau kehilangan barang-barang penting
2) Hiperaktif
Sulit untuk duduk diam atau tetap pada satu tempat
Sering bergerak-gerak atau menggeliat
Sulit untuk bermain atau melakukan kegiatan dengan tenang
Berbicara terlalu banyak atau terlalu cepat
3) Impulsif
Bertindak tanpa memikirkan konsekuensi yang mungkin terjadi
Sulit menunggu giliran atau menahan diri dalam situasi tertentu
Sering memotong pembicaraan orang lain atau mengganggu kegiatan
orang lain
Gejala ADHD dapat memengaruhi fungsi atau perkembangan seseorang.
Meskipun gejala ADHD dapat terlihat pada anak-anak, namun kondisi ini juga
dapat terjadi pada orang dewasa.
4
mengerjakan tugas secara mandiri, tidak mendengarkan perintah atau instruksi
guru, tidak mampu duduk diam, mengerjakan kegiatan di luar aktivitas belajar di
dalam kelas.
Ketika peneliti melakukan observasi kepada LH di dalam kelas, LH
mengalami kesulitan untuk fokus pada kegiatan belajar di dalam kelas, karena LH
tidak mampu belajar dalam keadaan diam. LH sering berdiri dari tempat duduk,
dalam 1 menit LH mampu berdiri sebanyak 5 kali dari tempat duduk. LH sering
melihat teman-temannya ketika guru menerangkan di depan kelas. Suka menggigit
pensil hingga patah, dan menggoyangkan kursi. Ketika guru memberikan tugas, LH
sering tidak mampu mengerjakan sendiri. LH sering melihat teman-temannya,
mencoret-coret meja, mengganggu teman seperti memukul teman, mencubit, dan
mengambil barang milik teman. LH sering jalan dan lari-lari di dalam kelas ketika
proses belajar mengajar. Biasanya LH berjalan menuju meja guru dan mengajak
guru berbicara. Selain itu LH juga jalan-jalan menuju bangku temannya baik untuk
melihat apa yang dikerjakan oleh temannya atau mengganggu teman.
LH juga sering keluar dari kelas seperti berlari menuju perpustakaan dan
juga ruang guru. Ketika berada di dalam perpustakaan biasanya LH mengambil
buku tentang dinosaurus. Namun ketika keluar menuju ruang guru, LH sering
memakan dan meminum apa yang ada di meja guru. Saat belajar di dalam kelas
subyek dibantu oleh shadow teacher (guru pendamping) untuk dapat menyelesaikan
tugas yang diberikan guru dengan baik. Dampingan ini berupa membuka hal buku,
membacakan soal yang ada di papan tulis, menuliskan soal dan jawaban yang
diberikan oleh LH. Di sekolah LH juga menjalani terapi, terapi dilakukan seminggu
3 kali.
Berdasarkan hasil triangulasi data dari peneliti, konsentrasi belajar anak
yang mengalami ADHD di Sekolah Inklusi Surabaya yaitu berupa mengalihkan
perhatian ketika guru berbicara atau memberikan instruksi pada subyek. Hal ini
seperti memainkan pensil, menggigit pensil, melihat kearah teman-temannya dan
mengganggu teman-temannya. Ketika dipanggil untuk mengerjakan soal atau tugas
subyek kadang menjawab tapi tidak melihat guru atau tidak menghiraukan perintah
guru. Guru juga sering mengulang-ulang instruksi pada subyek agar subyek fokus
5
kembali. Perilaku yang ditunjukkan oleh subyek penelitian mendukung pernyataan
Pfiffner & Barkley (1990), yang menyebutkan bahwa di kelas anak-anak ADHD
sering menunjukkan masalah perilaku. Anakanak ADHD lebih sulit merespon
pengajaran dan kurang mampu menyelesaikan tugas akademik dibandingkan
dengan teman sebayanya.
Penyebab subyek tidak mampu fokus adalah karena subyek mengalami
ADHD. Penyebab lain yaitu ketika subyek mulai bosan belajar di dalam kelas dan
kesulitan pada pelajaran. Dalam meningkatkan konsentrasi belajar subyek, peneliti
menemukan tiga model bimbingan belajar yang dilakukan pada subyek di SDN V
Babatan Surabaya.
6
Pada model bimbingan ketiga, terapis memberikan terapi pada subyek untuk
meningkatkan konsentrasi belajar subyek dan perubahan perilaku yang lebih baik.
Terapi yang diberikan yaitu terapi perilaku, dan terapi permainan.
Pada subyek penelitian di Sekolah Islam Terpadu Surabaya konsentrasi
belajar ditunjukkan perilaku berupa kurang mampu untuk fokus dalam menerima
materi yang diberikan oleh guru kelas. Subyek juga mudah sekali mengalihkan
perhatian pada temantemannya, sulit untuk fokus atau konsentrasi karena subyek
tidak mampu belajar dalam keadaan diam. Hal ini yang membuat subyek memiliki
kecenderungan gaya belajar kinestetik.
Ketika subyek sulit untuk fokus dan konsentrasi dalam proses belajar di
kelas dan menyelesaikan tugastugasnya, biasanya subyek akan didampingi oleh
shadow (guru pendamping). Bimbingan shadow yang berupa mengambilkan buku
subyek, membacakan soal, dan membantu subyek untuk tetap duduk diam sangat
membantu sekali dalam meningkatkan konsentrasi belajar subyek.
Dalam meningkatkan konsentrasi belajar subyek, peneliti menemukan
empat model dalam bimbingan belajar yang dilakukan pada subyek di sekolah
Islam Terpadu Surabaya.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam makalah ini, penulis telah menjelajahi gangguan perhatian dan
hiperaktivitas (Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD) dengan fokus
pada definisi, gejala, dan contoh kasus yang mendalam. Melalui pembahasan ini,
kita dapat mengambil beberapa kesimpulan penting:
ADHD adalah Gangguan yang Signifikan: ADHD adalah gangguan
neuroperilaku yang memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan individu
yang terkena, termasuk dalam hal prestasi akademik, hubungan sosial, dan
produktivitas kerja.
Gejala Utama ADHD: Gejala utama ADHD melibatkan ketidakmampuan
menjaga perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas yang berlebihan. Gejala-gejala
ini dapat sangat bervariasi antara individu yang berbeda.
Dengan demikian, pemahaman yang lebih baik tentang ADHD adalah
langkah pertama dalam menghadapinya secara efektif. Dalam upaya untuk
mengurangi dampak negatifnya pada kehidupan individu yang terkena,
pengetahuan yang lebih mendalam, diagnosis yang akurat, serta pendekatan
perawatan yang holistik dan inklusif sangat penting. Makalah ini diharapkan dapat
memberikan panduan yang bermanfaat bagi pembaca untuk memahami dan
mengatasi ADHD dengan lebih baik.
3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari
para pembaca.
8
DAFTAR PUSTAKA