Anda di halaman 1dari 10

STUDI KASUS PANDANGAN MASYARAKAT

TENTANG SUNNI DAN SYIAH

DISUSUN OLEH :
Rafa Qays Suryono
Raivand Fakhrizal

MADRASAH ALIYAH NEGERI 9 JAKARTA TIMUR 2023


Jl. H. Dodol No.54 RT, 16/RW, 7 Pd Bambu, Kec Duren Sawit, Kota
Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13430
Telepon (021) 88611788 Web : https://www.man9jkt.sch.id
KATA PENGANTAR

Bissmilahirahmanirahim,

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji Syukur kami limpahkan kepada Allah SWT karena berkat Rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul
“Pandangan Masyarakat Tentang Sunni Dan Syiah”. Tujuan dari penulisan karya
tulis ilmiah inipun adalah dalam rangka menyelesaikan tugas Sejarah dan agar
mendapatkan nilai.

Ucapan terimakasih juga kami ucapkan kepada orang-orang yang telah


membimbing sekaligus mengajari kami dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini,
diantaranya adalah:

1. Imam Trismanto, S.Pd. selaku guru mata pelajaran sejarah sekaligus


pembimbing dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.
2. Teman-teman yang membantu dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini.

Jika karya tulisan ini terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan ataupun
data-data yang tersajikan kami selaku penulis meminta maaf sebesar-besarnya, dan
jika para pembaca menemukan kesalahan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini
tolong sampaikan kepada kami selaku penulis agar bisa menjadi lebih baik lagi
kedepannya. Kami juga berharap agar karya tulis ilmiah ini tidak hanya sekedar untuk
kebutuhan tugas saja tetapi bisa berguna bagi siapapun yang membaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1

1.3 Tujuan Pembahasan .......................................................................... 2

1.4 Manfaat Pembahasan ........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3

2.1 Pembahasan ....................................................................................... 3

BAB III PENUTUP .................................................................................. 6

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 6

3.2 Saran.................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sunni dan Syiah merupakan bagian dari golongan atau paham lain dari agama
Islam. Sunni dan Syiah sering menjadi perdebatan panas di seluruh dunia khususnya
Indonesia, kedua golongan tersebut merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi di
telinga orang Indonesia khususnya kaum muslim.

Kedua paham atau golongan tersebut keberadaannya ada di Indonesia tetapi


dengan golongan Sunni sebagai mayoritasnya dan golongan Syiah sebagai
minoritasnya. Golongan Syiah sangat begitu dibenci keberadaannya dan bahkan
dianggap bukan bagian dari muslim. Banyak ustadz atau tokoh agama menyatakan
bahwa Syiah merupakan aliran yang sesat.

Terlepas dari itu masih banyak masyarakat awam yang belum mengerti tentang
Sunni dan Syiah, mereka langsung menyatakan Syiah itu sesat padahal mereka belum
tahu apa itu Syiah sebenarnya, hal ini terjadi karena adanya dokrin atau pemberian
informasi yang tidak valid baik dari mulut ke mulut atau dari media sosial.

Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 200 ribu orang yang mengikuti ajaran Syiah
yang tersebar di seluruh Indonesia, sedangkan menurut Badan Intelejen Negara (BIN)
dan Mabes Polri menyatakan ada sekiranya 6 – 7 juta orang yang menganut ajaran
Syiah (Kendi, 2017). Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sedikit, artinya Syiah
ada dan mungkin berada di sekitar kita.

Tragedi Sampang, Madura, Jawa Timur juga akar yang melatarbelakangi


pembahasan ini, tragedi Sampang adalah tragedi yang melibatkan Sunni dan Syiah di
dalamnya. Tragedi ini terjadi karena masyarakat tidak terima ada salah satu golongan
yang dianggapnya sesat yaitu Syiah, mereka mengusir lalu orang-orang Syiah,
peristiwa ini menunjukan respon masyarakat terhadap adanya perbedaan yang ada.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa itu kelompok Sunni dan Syiah


2) Apa saja yang Sunni dan Syiah berbeda
3) Bagaimana terpecahnya golongan Islam ini
4) Mengapa Syiah sangat dibenci oleh masyarakat Indonesia

1
1.3 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dalam pembahasan karya tulis ilmiah ini adalah:


1. Menganalisis Persepsi dan Stereotip bagaimana masyarakat melihat kelompok
Sunni dan Syiah, termasuk stereotype yang mungkin ada.
2. Menulusuri Akar Konflik dan Perbedaan Keyakinan antara Sunni dan Syiah,
termasuk perbedaan keyakinan utama.
3. Mengukur Tingkat Pemahaman sejauh mana masyarakat memahami
perbedaan antara Sunni dan Syiah, baik dari aspek sejarah maupun ajaran
keagamaan.
4. Memberikan Rekomendasi untuk Peningkatan Pemahaman dan Harmoni
Menghasilkan saran dan rekomendasi kebijakan yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan pemahaman dan harmoni antara kelompok Sunni dan Syiah
dalam masyarakat.

1.4 Manfaat Pembahasan

1) Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang persepsi dan


pandangan masyarakat terhadap kelompok Sunni dan Syiah.
2) Membantu mengidentifikasi stereotip dan prasangka yang mungkin ada,
sehingga dapat diatasi melalui pendekatan yang lebih bijaksana.
3) Menyediakan dasar bagi pembuat kebijakan untuk merancang program-
program yang mendorong toleransi, pemahaman, dan harmoni antara
kelompok Sunni dan Syiah.
4) Mendukung inisiatif dialog antar-kelompok dengan memberikan wawasan
yang komprehensif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan
antara Sunni dan Syiah.
5) Mendorong perbaikan hubungan antar-umat beragama dengan memberikan
gambaran objektif dan faktual mengenai perbedaan dan kesamaan antara
Sunni dan Syiah.
6) Memberikan pemahaman terhadap peran media dalam membentuk opini
publik, sehingga dapat mendorong literasi kritis dan pemahaman yang lebih
baik terhadap informasi yang diterima masyarakat.
7) Memberikan rekomendasi kepada berbagai pihak, termasuk organisasi
masyarakat, pendidik, dan pemimpin agama, untuk mendukung upaya
membangun pemahaman dan kerjasama lintas kelompok.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan

Kelompok Sunni adalah salah satu aliran dalam agama Islam yang memiliki akar
teologi aliran Asy'ariah dan Maturidiah. Sebutan "Sunni" sebenarnya adalah
singkatan dari frasa "Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah" yang memiliki makna penting
dalam keyakinan dan ajaran kelompok ini.

Mazhab Sunni menjadi golongan sangat menghormati sunnah Nabi Muhammad


SAW, dan mereka memandang sunnah ini sebagai landasan utama dalam menjalankan
ajaran Islam. Salah satu keyakinan kunci dalam aliran Sunni adalah bahwa penerus
Nabi dapat dipilih melalui konsensus (Tyasara, 2023).

Menurut bahasa, Syiah adalah kata yang berasal dari bahasa Arab “Syaa’a
yasyii’u syii’an syii’atan” yang memiliki arti pendukung atau pembela. Lebih lanjut
Al-Fairuz Abadi menerangkan bahwa Syiah adalah pengikut dan pendukungnya yang
dapat terdiri atas dua orang atau lebih baik laki-laki maupun perempuan. Secara
etimologis, Syiah diartikan sebagai suatu golongan atau kelompok yang berkumpul
untuk suatu masalah dengan pandangan yang sama, pengikut atau pembela seseorang.

Dalam perkembangan di dunia Islam kata Syiah digunakan pada setiap orang
pengikut yang setia kepada Ali bin Abi Thalib dan ahlul baitnya. Al-Syahrastaniy
mendefinisikan Syiah adalah istilah khusus yang dilekatkan pada pengikut Ali bin
Abi Thalib dengan keyakinan bahwa imamah menjadi hak Ali beserta keturunannya
baik dengan cara penunjukan maupun pendelegasian (Lutfiyah, 2023). Jadi Syiah
tidak mengakui kepemimpinan Abu Bakar, Umar bin Khatab, dan Utsman bin Affan.

Perbedaan antara ajaran Sunni dan Syiah cenderung cukup banyak, secara umum
perbedaan antara Sunni dan Syiah adalah sebagai berikut:

1) Perbedaan pandangan tentang Sejarah Islam


2) Perbedaan cara syahadat
3) Perbedaan tata cara melakukan ibadah (salat)
4) Perbedaan rukun iman dan rukun islam
5) Pengakuan Khulafaur Rasyidin (Khalifah)

Dari pernyataan di atas terlihat adanya perbedaan yang sangat signifikan antara
Sunni dan Syiah, lantas apa yang melatarbelakagi terjadinya perbedaan atau
perpecahan dari dua golongan Islam ini.

Mulai munculnya perbedaan atau perpecahan ini adalah semenjak wafatnya Nabi
Muhammad Yang ketika saat itu dibutuhkan pengganti pemimpin umat islam yang

3
baru. Disinilah munculnya berbagai konflik yang memanjang hingga saat ini. Saat
dalam penentuan penerus umat Islam terjadi perpecahan yang memisah umat Islam
menjadi dua kubu yaitu kubu Ali bin Abi Thalib dan kubu Abu Bakar.

Menurut kubu Ali bin Abi Thalib mereka menganggap bahwa Ali adalah orang
yang paling dipercaya oleh Nabi Muhammad karena ia sedari kecil sudah diasuh oleh
Nabi dan juga menikah dengan salah satu putri kesayangan Nabi yang membuat
hubungan yang lebih diantara keduanya.

Ketika Nabi Muhammad wafat, sebelumnya ia tidak menunjuk satu pun dari
sahabatnya untuk memimpin ummat islam, tetapi Nabi membiarkan umat islam untuk
memilih siapa pemimpin umat selanjutnya, tetapi dalam pandangan Syiah mereka
menganggap bahwa sebenarnya Nabi menunjuk Ali sebagai pemimpin.

Kemudian setelah Nabi wafat maka harus segera ditunjuk seseorang sebagai
pengganti pemimpin umat, maka diadakannya pemilihan untuk pemimpin umat
islam yang dihadiri oleh banyak kaum Islam termasuk yang berada di Madinah,
semua sahabat pun berada disana untuk menentukan siapa pemimpin selanjutnya
kecuali Ali bin Abi Thalib karena ia sedang mengurusi makan Nabi Muhammad.
Umar bin Khatab menunjuk Abu Bakar untuk menjadi pemimpin selanjutnya, ia
jugamengusulkan kepada umat Islam lainnya. Setelah perdebatan panas akhirnya
mayoritas umat Islam setuju bahwa Abu Bakar akan menjadi pemimpin umat Islam
selanjutnya.

Proses penunjukan pemimpin umat Islam telah selesai, tetapi Ali bin Abi Thalib
tidak setuju dengan hasil tersebut karena pemilihan dilaksanakan tanpa dia dan
mengingat ia juga merupakan kandidat kuat sebagai pemimpin umat Islam. Dalam
upaya meredakan masalah yang terjadi Umar bin Khatab menghampiri rumah Ali
untuk membahas dan agar Ali mau menerima hasil keputusan Bersama itu yaitu Abu
Bakar sebagai pemimpin umat Islam selanjutnya.

Dalam peristiwa ini terjadi perbedaan metode pembujukan menurut pandangan


Sunni dan Syiah. Menurut Sunni Umar bin Khatab bisa menyelesaikan permasalahan
ini dengan damai terhadap Ali bin Abi Thalib dengan membujuknya agar mengakui
Abu Bakar sebagai pemimpin umat Islam yang baru.

Sedangkan menurut pandangan Syiah Umar bin Khatab menggunakan metode


yang berbanding terbalik dengan yang dilakukan menurut Sunni. menurut Syiah,
Umar bin Khatab memasuki rumah Ali dengan mendobrak pintu rumahnya dan
bahkan mematahkan tulang rusuk istrinya yaitu Fatimah az-Zahra. Ia juga memaksa
Ali bin Abi Thalib agar mengalah dan mengakui Abu Bakar dengan cara
mengikatnya.

4
Akhir dari permasalahan Ali bin Abu Thalib dari dua pandangan tersebut yaitu
menurut Sunni dan Syiah adalah diakuinya Abu Bakar sebagai pemimpin umat Islam
yang baru oleh Ali bin Abi Thalib.

Sedangkan beberapa perbedaan seperti tata cara ibadah, rukun iman ,dan rukun
islam disebabkan karena beberapa perbedaan tafsir dari kedua golonga tersebut yaitu
Sunni dan Syiah, karena beberapa perkataan Nabi Muhammad tidak merujuk
terhadap kepada hal yang spesifik sehingga menimbulkan makna lain. Tak hanya itu
karena di dalam Al-Qur’an tidak menjelaskan beberapa hal secara detail maka umat
Islam harus berlabuh ke Hukum kedua dalam agama Islam yaitu hadist.

Penggunaan hadist yang digunakan Sunni dan Syiah itu berbeda sehingga
memungkinkan terjadinya perbedaan. hadist sendiri memiliki banyak jenis dan
banyak riwayat. Sumber hadist yang digunakan golongan Sunni terdapat 6, yaitu
Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam at-Tirmidzi, Imam an-Nasa'i
dan Imam Ibnu Majah. Sedangkan untuk Syiah hanya menggunakan 4 hadist saja.
Jadi wajar saja jika terdapat beberapa perbedaan dalam Sunni dan Syiah.

Indonesia mayoritas Islam dengan golongan Sunni, yang mana menurut Sunni
ajaran Syiah sudah menyimpang dari akidah Islam sehingga sering kali Syiah di cap
sesat oleh masyarakat Indonesia. Tak hanya itu di Indonesia juga pernah terjadi
konflik antara Sunni dan Syiah yang membuat masyarakat makin memandang
sebelah mata terhadap Syiah.

Karena anggapan tersebut Syiah menjadi dibenci di kalangan Masyarakat


Indonesia, mereka terus menolak adanya Syiah di Indonesia, sebagai contoh
tragedi/peristiwa sampang merupakan buah hasil dari kebencian ini, mereka diusir
dari rumahnya karena berpaham Syiah. Menunjukan bahwa masyarakat Indonesia
dengan jelas dan tegas menolak ajaran Syiah.

Globalisasi juga merupakan faktor yang menyebabkan pola pikir/pandangan


masyarakat Indonesia terhadap Syiah menjadi makin buruk, dengan adanya media
sosial semakin menyebar luaskan kabar/berita tentang Syiah yang membuat
Masyarakat Indonesia semakin membenci Syiah.

Hal ini juga menunjukan bahwa masyarakat Indonesia tegas karena mereka
menerima perbedaan yaitu perbedaan agama tetapi mereka tidak menerima
penyimpangan yaitu ajaran Syiah yang mana telah menyimpang dari sebagian besar
nilai-nilai agama Islam yang dianut oleh masyarakat Indonesia.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi Sunni dan Syiah adalah perbedaan ajaran/golongan dalam agama Islam yang
perbedaannya cukup signifikan, awal mula terpecahnya kedua golongan tersebut
adalah Ketika wafatnya Nabi Muhammad. Syiah adalah golongan yang mengikuti
dan hanya mengakui Ali bin Abi Thalib sebagai pemimpin umat Islam (Khalifah),
perbedaan mendasar pada kedua golongan tersebut karena bedanya tafsiran dari
perkataan Nabi Muhammad dan penggunaan hadist yang berbeda sebagai sumber
hukum kedua umat Islam mmebuat adanya perbedaan dalam kedua golongan
tersebut.

Masyarakat Indonesia mayoritas pemeluk agama Islam yang mayoritasnya


menganut ajaran Sunni yang dimana menurut ajaran Sunni, ajaran Syiah telah
menyimpang secara akidah, membuat masyarakat Indonesia menganggap Syiah
sebagai sesat. Pandangan masyarakat Indonesia terhadap Syiah telah mengakar
sampai saat ini sehingga masyarakat Indonesia anti dengan Syiah dan bahkan sampai
membencinya terlihat dengan bukti masyarakat Indonesia menolak dengan adanya
Syiah Dimana pun. Jadi Masyarakat Indonesia memandang Sunni sebagai ajaran yang
benar sedangkan Syiah adalah ajaran yang sesat dan menganggap bahwa Syiah
merupakan sebuah penyimpangan dari nilai-nilai Islam.

3.2 Saran

Dengan adanya pembahasan ini diharapkan masyarakat Indonesia lebih baik


dalam menyimpulkan, kita tidak boleh semena-mena terhadap saudara kita, kita tidak
boleh asal mengecap sesuatu merupakan kesesatan padahal kita tidak tahu apa
sebenarnya itu. Kita harus lebih memiliki rasa kemanusiaan diluar suatu hal dianggap
tidak sesuai dengan kita. Sebagai umat Islam juga kita juga harus menjaga akidah
kita, biarkan perbedaan itu ada tetapi jangan sampai merusak akidah kita.

6
DAFTAR PUSTAKA

Abbas, H. (2021). The Prophet's Heir: The Life of Ali ibn Abi Talib. Yale University
Press.

Kendi, S. (2017, Oktober 14). Syiah di Indonesia, Seperti Apa? Retrieved from NU
Online: https://www.nu.or.id/balitbang-kemenag/syiah-di-indonesa-seperti-
apa-
BCObY#:~:text=Jumlah%20pengikut%20mazhab%20Syiah%20ini,jauh%20d
ari%20yang%20diperkirakan%20semula.

Lutfiyah, N. (2023, Mei 5). Syiah adalah Aliran Agama Islam Pengikut Ali bin Abi
Thalib, Ketahui Sejarah Kemunculannya. Retrieved from Liputan6:
https://www.liputan6.com/hot/read/5277690/syiah-adalah-aliran-agama-islam-
pengikut-ali-bin-abi-thalib-ketahui-sejarah-kemunculannya?page=3

Tyasara, L. (2023, Agustus 11). Sunni Adalah Golongan yang Mengikuti Sunnah Nabi
Muhammad SAW, Begini Ajarannya. Retrieved from Liputan6:
https://www.liputan6.com/hot/read/5367621/sunni-adalah-golongan-yang-
mengikuti-sunnah-nabi-muhammad-saw-begini-ajarannya?page=2

Anda mungkin juga menyukai