DISUSUN OLEH :
Rafa Qays Suryono
Raivand Fakhrizal
Bissmilahirahmanirahim,
Puji Syukur kami limpahkan kepada Allah SWT karena berkat Rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul
“Pandangan Masyarakat Tentang Sunni Dan Syiah”. Tujuan dari penulisan karya
tulis ilmiah inipun adalah dalam rangka menyelesaikan tugas Sejarah dan agar
mendapatkan nilai.
Jika karya tulisan ini terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan ataupun
data-data yang tersajikan kami selaku penulis meminta maaf sebesar-besarnya, dan
jika para pembaca menemukan kesalahan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini
tolong sampaikan kepada kami selaku penulis agar bisa menjadi lebih baik lagi
kedepannya. Kami juga berharap agar karya tulis ilmiah ini tidak hanya sekedar untuk
kebutuhan tugas saja tetapi bisa berguna bagi siapapun yang membaca.
i
DAFTAR ISI
3.2 Saran.................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sunni dan Syiah merupakan bagian dari golongan atau paham lain dari agama
Islam. Sunni dan Syiah sering menjadi perdebatan panas di seluruh dunia khususnya
Indonesia, kedua golongan tersebut merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi di
telinga orang Indonesia khususnya kaum muslim.
Terlepas dari itu masih banyak masyarakat awam yang belum mengerti tentang
Sunni dan Syiah, mereka langsung menyatakan Syiah itu sesat padahal mereka belum
tahu apa itu Syiah sebenarnya, hal ini terjadi karena adanya dokrin atau pemberian
informasi yang tidak valid baik dari mulut ke mulut atau dari media sosial.
Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 200 ribu orang yang mengikuti ajaran Syiah
yang tersebar di seluruh Indonesia, sedangkan menurut Badan Intelejen Negara (BIN)
dan Mabes Polri menyatakan ada sekiranya 6 – 7 juta orang yang menganut ajaran
Syiah (Kendi, 2017). Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sedikit, artinya Syiah
ada dan mungkin berada di sekitar kita.
1
1.3 Tujuan Pembahasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan
Kelompok Sunni adalah salah satu aliran dalam agama Islam yang memiliki akar
teologi aliran Asy'ariah dan Maturidiah. Sebutan "Sunni" sebenarnya adalah
singkatan dari frasa "Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah" yang memiliki makna penting
dalam keyakinan dan ajaran kelompok ini.
Menurut bahasa, Syiah adalah kata yang berasal dari bahasa Arab “Syaa’a
yasyii’u syii’an syii’atan” yang memiliki arti pendukung atau pembela. Lebih lanjut
Al-Fairuz Abadi menerangkan bahwa Syiah adalah pengikut dan pendukungnya yang
dapat terdiri atas dua orang atau lebih baik laki-laki maupun perempuan. Secara
etimologis, Syiah diartikan sebagai suatu golongan atau kelompok yang berkumpul
untuk suatu masalah dengan pandangan yang sama, pengikut atau pembela seseorang.
Dalam perkembangan di dunia Islam kata Syiah digunakan pada setiap orang
pengikut yang setia kepada Ali bin Abi Thalib dan ahlul baitnya. Al-Syahrastaniy
mendefinisikan Syiah adalah istilah khusus yang dilekatkan pada pengikut Ali bin
Abi Thalib dengan keyakinan bahwa imamah menjadi hak Ali beserta keturunannya
baik dengan cara penunjukan maupun pendelegasian (Lutfiyah, 2023). Jadi Syiah
tidak mengakui kepemimpinan Abu Bakar, Umar bin Khatab, dan Utsman bin Affan.
Perbedaan antara ajaran Sunni dan Syiah cenderung cukup banyak, secara umum
perbedaan antara Sunni dan Syiah adalah sebagai berikut:
Dari pernyataan di atas terlihat adanya perbedaan yang sangat signifikan antara
Sunni dan Syiah, lantas apa yang melatarbelakagi terjadinya perbedaan atau
perpecahan dari dua golongan Islam ini.
Mulai munculnya perbedaan atau perpecahan ini adalah semenjak wafatnya Nabi
Muhammad Yang ketika saat itu dibutuhkan pengganti pemimpin umat islam yang
3
baru. Disinilah munculnya berbagai konflik yang memanjang hingga saat ini. Saat
dalam penentuan penerus umat Islam terjadi perpecahan yang memisah umat Islam
menjadi dua kubu yaitu kubu Ali bin Abi Thalib dan kubu Abu Bakar.
Menurut kubu Ali bin Abi Thalib mereka menganggap bahwa Ali adalah orang
yang paling dipercaya oleh Nabi Muhammad karena ia sedari kecil sudah diasuh oleh
Nabi dan juga menikah dengan salah satu putri kesayangan Nabi yang membuat
hubungan yang lebih diantara keduanya.
Ketika Nabi Muhammad wafat, sebelumnya ia tidak menunjuk satu pun dari
sahabatnya untuk memimpin ummat islam, tetapi Nabi membiarkan umat islam untuk
memilih siapa pemimpin umat selanjutnya, tetapi dalam pandangan Syiah mereka
menganggap bahwa sebenarnya Nabi menunjuk Ali sebagai pemimpin.
Kemudian setelah Nabi wafat maka harus segera ditunjuk seseorang sebagai
pengganti pemimpin umat, maka diadakannya pemilihan untuk pemimpin umat
islam yang dihadiri oleh banyak kaum Islam termasuk yang berada di Madinah,
semua sahabat pun berada disana untuk menentukan siapa pemimpin selanjutnya
kecuali Ali bin Abi Thalib karena ia sedang mengurusi makan Nabi Muhammad.
Umar bin Khatab menunjuk Abu Bakar untuk menjadi pemimpin selanjutnya, ia
jugamengusulkan kepada umat Islam lainnya. Setelah perdebatan panas akhirnya
mayoritas umat Islam setuju bahwa Abu Bakar akan menjadi pemimpin umat Islam
selanjutnya.
Proses penunjukan pemimpin umat Islam telah selesai, tetapi Ali bin Abi Thalib
tidak setuju dengan hasil tersebut karena pemilihan dilaksanakan tanpa dia dan
mengingat ia juga merupakan kandidat kuat sebagai pemimpin umat Islam. Dalam
upaya meredakan masalah yang terjadi Umar bin Khatab menghampiri rumah Ali
untuk membahas dan agar Ali mau menerima hasil keputusan Bersama itu yaitu Abu
Bakar sebagai pemimpin umat Islam selanjutnya.
4
Akhir dari permasalahan Ali bin Abu Thalib dari dua pandangan tersebut yaitu
menurut Sunni dan Syiah adalah diakuinya Abu Bakar sebagai pemimpin umat Islam
yang baru oleh Ali bin Abi Thalib.
Sedangkan beberapa perbedaan seperti tata cara ibadah, rukun iman ,dan rukun
islam disebabkan karena beberapa perbedaan tafsir dari kedua golonga tersebut yaitu
Sunni dan Syiah, karena beberapa perkataan Nabi Muhammad tidak merujuk
terhadap kepada hal yang spesifik sehingga menimbulkan makna lain. Tak hanya itu
karena di dalam Al-Qur’an tidak menjelaskan beberapa hal secara detail maka umat
Islam harus berlabuh ke Hukum kedua dalam agama Islam yaitu hadist.
Penggunaan hadist yang digunakan Sunni dan Syiah itu berbeda sehingga
memungkinkan terjadinya perbedaan. hadist sendiri memiliki banyak jenis dan
banyak riwayat. Sumber hadist yang digunakan golongan Sunni terdapat 6, yaitu
Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam at-Tirmidzi, Imam an-Nasa'i
dan Imam Ibnu Majah. Sedangkan untuk Syiah hanya menggunakan 4 hadist saja.
Jadi wajar saja jika terdapat beberapa perbedaan dalam Sunni dan Syiah.
Indonesia mayoritas Islam dengan golongan Sunni, yang mana menurut Sunni
ajaran Syiah sudah menyimpang dari akidah Islam sehingga sering kali Syiah di cap
sesat oleh masyarakat Indonesia. Tak hanya itu di Indonesia juga pernah terjadi
konflik antara Sunni dan Syiah yang membuat masyarakat makin memandang
sebelah mata terhadap Syiah.
Hal ini juga menunjukan bahwa masyarakat Indonesia tegas karena mereka
menerima perbedaan yaitu perbedaan agama tetapi mereka tidak menerima
penyimpangan yaitu ajaran Syiah yang mana telah menyimpang dari sebagian besar
nilai-nilai agama Islam yang dianut oleh masyarakat Indonesia.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi Sunni dan Syiah adalah perbedaan ajaran/golongan dalam agama Islam yang
perbedaannya cukup signifikan, awal mula terpecahnya kedua golongan tersebut
adalah Ketika wafatnya Nabi Muhammad. Syiah adalah golongan yang mengikuti
dan hanya mengakui Ali bin Abi Thalib sebagai pemimpin umat Islam (Khalifah),
perbedaan mendasar pada kedua golongan tersebut karena bedanya tafsiran dari
perkataan Nabi Muhammad dan penggunaan hadist yang berbeda sebagai sumber
hukum kedua umat Islam mmebuat adanya perbedaan dalam kedua golongan
tersebut.
3.2 Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, H. (2021). The Prophet's Heir: The Life of Ali ibn Abi Talib. Yale University
Press.
Kendi, S. (2017, Oktober 14). Syiah di Indonesia, Seperti Apa? Retrieved from NU
Online: https://www.nu.or.id/balitbang-kemenag/syiah-di-indonesa-seperti-
apa-
BCObY#:~:text=Jumlah%20pengikut%20mazhab%20Syiah%20ini,jauh%20d
ari%20yang%20diperkirakan%20semula.
Lutfiyah, N. (2023, Mei 5). Syiah adalah Aliran Agama Islam Pengikut Ali bin Abi
Thalib, Ketahui Sejarah Kemunculannya. Retrieved from Liputan6:
https://www.liputan6.com/hot/read/5277690/syiah-adalah-aliran-agama-islam-
pengikut-ali-bin-abi-thalib-ketahui-sejarah-kemunculannya?page=3
Tyasara, L. (2023, Agustus 11). Sunni Adalah Golongan yang Mengikuti Sunnah Nabi
Muhammad SAW, Begini Ajarannya. Retrieved from Liputan6:
https://www.liputan6.com/hot/read/5367621/sunni-adalah-golongan-yang-
mengikuti-sunnah-nabi-muhammad-saw-begini-ajarannya?page=2