Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, dengan kehendakNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan yang
sudah berkontribusi untuk memberikan ide dalam rangka menyusun makalah ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 21 November 2022

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................................................................
BAB I..........................................................................................................................................................................
A. Pendahuluan..............................................................................................................3
B. Latar Belakang...........................................................................................................3
C. Rumusan Masalah.....................................................................................................5
D. Tujuan........................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................................
Pembahasan...............................................................................................................................................................
A. Aliran Yang Ada di Agama Islam.............................................................................6
B. Sebab Banyak Aliran dalam Agama Islam...............................................................8
C. Perbedaan Sunni dan Syiah.......................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................................................
Penutup......................................................................................................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................................9
C. Daftar Pusaka..........................................................................................................10

2
BAB I

i. Pendahuluan

Islam merupakan agama Allah yang diperintahkannya untuk mengajarkan


tentang pokok-pokok serta peraturan-peraturan kepada Nabi Muhammad dan
menugaskannya untuk menyampaikan agama tsb kepada seluruh umat manusia
dan mengajak mereka untuk memeluknya.

Dalam sebuah hadist Nabi Muhammad SAW, dikatakan bahwa kelak Islam
akan terpecah menjadi 73 golongan. Setiap golongan akan memahami Islam
sesuai versi mereka masing-masing. Bahkan tak jaran dari setiap aliran Islam
yang kini ada, memiliki pemikiram dan pendapat yang berbeda-beda. Salah satu
contohnya persoalan hukum musik, bidang fiqih, politik, tasawuf, aqidah, maupun
aspek lainnya.
Di zaman Rasulullah SAW, berbagai perbedaan pandangan pasti
dikonsultasikan secara langsung kepada beliau. Tak dapat dipungkiri, semenjak
sepeninggal Nabi SAW, perbedaan pandangan mulai bermunculan, hingga
akhirnya membentuk aliran, mazhab, atau submazhab. Termasuk denan momen
hadirnya nabi palsu.

Di Indonesia, sebagian besar Muslim mengikuti pandangan Ahlusunnah Wal


Jamaah, dengan aqidah Asy’ariyah, mazabnya Syafiiyah dalam bidang fiqih, serta
bertasawuf dengan mengikuti ajaran Imam Al-Ghazali.
Mengutip dari buku Talbis Iblis karya Ibnu Jauzi dengan pentahqiq Syaikh
Ali Hasan Al-Halabi, dari Ibnu umar Radhiyallahu Anhuma, dia berkata bahwa
Nabi SAW bersabda:

“umatku akan mengalami apa yang dialami oleh Bani Israil, seperti
sejajarnya sandal dengan pasangannya, hingga apabila ada di antara mereka itu
yang menyetubuhi ibunya secara terang-terangan, niscaya di antara umatku aka
nada yang berbuat demikian. Dan, sungguh Bani Israil sudah berpecah belah
menjadi 72 golongan, sedangkan umatku akan terpecah menjadi 73
golongan;semuanya di Neraka, kecuali satu golongan.” Lalu para sahabat
bertanya: “ siapakah mereka, wahai Rasulullah?” maka beliau menjawab: “yaitu
mereka yang berada di ajaranku dan para sahabatku.”

ii. Latar Belakang


Islam dan keberagaman, keberagaman yang dimaksud dapat saja di
jabarkan bahwa Islam mempunyai beberapa aliran/kelompok. Aliran tersebut
tenyata sudah diyakini oleh banyak kalangan manusia. Macam-macam aliran
yang di ketahui ialah seperti Sunni, Syiah, Khawarij, Islam Jamaah, dan
Ahmadiyah Qadian.

3
Indonesia adalah termasuk negara Muslim terbesar di dunia, meskipun
tidak 100% penduduknya menganut agama Islam. Di Indonesia, seperti halnya di
negara-negara lain, Islam terbagi menjadi dua arus utama yaitu Sunni dan Syi’ah.
Kelompok Sunni adalah kelompok umat Islam yang mengikuti sunnah dan
berjama’ah, sehingga disebut ahlusunnah waljama’ah. Ahlusunnah adalah
mereka yang senantiasa tegak di atas Islam berdasarkan Al-Qur’an dan hadist
yang shahih dengan pemahaman para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in.

Rata-rata umat Muslim sedunia merupakan kaum Sunni. Sementara Syi’ah


adalah kelompok umat Islam yang beraliran radikal yang menganggap Ali bin Abi
Thalib as. setingkat atau bahkan lebih tinggi daripada Nabi Muhammad SAW.
Kelompok-kelompok Islam seperti ini yang diuraikan oleh Abdul Kadir Ahmad
sebagai berikut:
“Islam pada dasarnya ada dua mahzab atau aliran utama yaitu Sunni dan
Syi’ah. Dua aliran ini ada di Indonesia, pengikut Syi’ah di Indonesia tidak
sebanyak pengikut Sunni.”

Sunni dan Syi’ah berkembang ke seluruh dunia termasuk Indonesia.


Indonesia adalah negara dimana penganut Sunni sangat dominan dan Syi’ah
hanya di anut oleh sebagian kecil masyrakat. Sunni di Indonesia terbagi dalam
dua kelompok besar: Nahdlatul Ulama mewakili sebagian terbesar umat Islam
Sunni yang berkarakter tradisional denan figure ulama ortodoksnya (kyai).
Sementara Muhammadiyah mewakili ummat Islam Sunni yang Modern, anti
bid’ah, tahyul, dan khurafat.
NU memiliki sekolah tradisional berupa pesantren sebagai alat kaderisasi
dan sosialisasi ajaran-ajarannya. Muhammadiyah memiliki sekolah modern
seperti madrasah atau sekolah Islam modern dalam bentuk yang lain.

Perpecahan serius umat Islam dimulai ketika terjadi perang Shiffin antara
Khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Gubernur Syam Muawiyah, yang tidak mau
tunduk kepada kepemimpinan Khalifah Ali di Madinah. Dalam pertempuran,
pasukan Muawiyah hampir kalah sampai akhirnya Amru bin Ash mengangkat Al-
Qur’an di atas tombak untuk menghentikan pertempuran dan maju ke
perundingan.
Sayangnya, dalam perundingan pihak Ali dirugikan. Orang-orang yang tidak mau
mengikuti Tahkim (perundingan) memilih untuk memisahkan diri. Kemudian
kelompok yang mengikuti Tahkim (perundingan) berpendapat bahwa, orang-
orang yang tidak mengikuti Tahkim wajib dibunuh karena tidak menggunakan
hukum Allah.

Kelompok Khawarij merupakan orang-orang yang taat beribadah, namun


mereka sangat tekstualis dalam memaknai dalil-dalil agama. Khalifah Ali bin Abi
Thalib dibunuh oleh pengikut Khawarij Abdurrahman bin Muljam. Ia hafal Al-
Qur’an, jika malam hari rajin shalat tahajjud dan siang harinya berpuasa. Hingga
kini, pemikiran ala Khawarij tetap ada di dunia Muslim yang kemudian disebut

4
sebagai neo Khawarij yang gampang sekali mengkafirkan orang-orang yang di
luar kelompoknya, termasuk tindakan bom bunuh diri atas nama agama.

Kembali ke aliran Sunni dan Syi’ah. Secara harfiah kata Ahlsunnah adalah
orang-orang yang konsisten mengikuti tradisi Nabi Muhammad, baik dalam
tuntunan lisan maupun amalan serta sahabat mulia beliau. Golongan ini percaya
perbuatan manusia diciptakan Allah dan baik buruknya qadha dan qadar-Nya.
Kelompok Ahlsunnah/Sunni juga memperurutkan keutamaan Khulafa’ar
Rasyidin (gelar kebangsawanan) sesuai dengan urutan dan masa kekuasaan
mereka. Secara umum, golongan ini adalah umat yang mengikuti aliran Asy’ari
dalam urusan akidah dan keempat Imam Mahzab (Malik, Syafi’I, Ahmad bin
Hanbal, dan Hanafi).
Namun tertanyata, kelompok Syiah pun menamai diri dengan Ahlsunnah. Tetapi
definisinya tentu definisnya berbeda. Syiah memang mengikuti tuntunan Nabi,
tapi ada sejumlah perbedaan bentuk dukungan dan tuntutan tsb.
Syiah secara kebahasaan berarti pengikut, pendukung, pembela, dan pecinta
ini adalah kelompok yang meyakini bahwa Nabi Muhammad telah menetapkan
nash (pernyataan yang pasti) tentang Khalifah beliau dengan menunjuk Imam
Ali.

Perbedaan antara Syiah dan Ahlsunnah yang menonjol adalah masalah


imamah atau jabatan Ilahi. Khususnya ada 3 hal pokok yang diyakini Syiah dan
ditentang Ahlsunnah. Ketiganya adalah pandangan tentang Nabi belum
menyampaikan seluruh ajaran/hukum agama kepada umat, imam-imam
berwenang mengecualikan apa yang telah disampaikan Nabi Muhammad SAW,
dan imam-imam yan mempunyai kedudukan yang sama dengan Nabi dalam segi
kemaksuman (keterpeliharaan dari perbuatan dosa, bahkan tidak mungkin keliru
dan lupa.

iii. Rumusan Masalah


1. Apa saja aliran yang ada di agama Islam?
2. Mengapa banyak aliran dalam agama Islam di Indonesia?
3. Apa perbedaan aliran Sunni dan Syiah?

iv. Tujuan
Tujuan membuat makalah ini tentunya untuk mengetahui sesuatu yang belum
banyak orang ketahui dengan cara menginformasikan suatu hal dan menganilisis ide.
Lalu di diskusikan dan di sampaikan kepada pembaca lewat makalah ini agar ikut
berfikir secara kritis tentang ide atau topik yang di bahas dalam makalah ini.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. ALIRAN YANG ADA DI AGAMA ISLAM


1. Syiah
Syiah terbagi dalam 4 kelompok, yaitu Zaidiyah, Ismailiyah, Isna
Asyarirah, dan Ghulat. Perkembangan syiah di Indonesia melalui beberapa
tahapan. Pertama, bersamaan masuknya Islam. Kedua, pascarevolusi Islam
Iran. Ketiga, melalui pendirian organisasi ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia.
Syiah memiliki beberapa pandangan, yaitu:
a. Syiah menolak hadist yang tidak diriwayatkan oleh Ahlul Bait.
b. Memandang Imam itu orang suci.
c. Tidak mengakui Ijma tanpa adanya imam.
d. Memandang bahwa menegakkan kepemimpinan atau pemerintahan
termasuk rukun agama.
e. Tidak mengakui ke Khalifahan Abu Bakar As-Shiddiq, Umar Ibnul
Khattab, dan Usman bin Affan.
Dalam ajaran syiah, seseorang dikatakan beriman jika memenuhi lima rukun,
yaitu At-Tauhid, An Nubuwwah, Al Imamah, Al Adlu, dan Al’Ma’ad.
Syiah juga melakukan sholat tidak seperti tatacara yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW. Pengikut syiah juga tidak mengakhiri sholatnya dengan
mengucapkan salam pada umumnya, tetapi dengan memukul kedua pahanya
beberapa kali. Para pengikut syiah sedang sholat/sujud di ruang yang sama (di
masjid mereka).
Kitab suci yang digunakan Syiah bernama Mushaf Fatimah (Kitab
Fatimah) menurut tradisi umat Syiah adalah sebuah buku yang ditulis oleh
Fatimah putri Muhammad. Fatimah diyakini oleh umat Syiah mendapatkan
wahyu dari malaikat Jibril ketika membuat kitab tersebut.

2. Sunni (Ahlsunnah wal Jamaah)


Umat Islam di Indonesia dominan aliran Ahlsunnah wal Jamaah. Dalam
ajaran Sunni, seseorang yang beriman wajib memenuhi 6 rukun iman. Dilansir
Alkhairaat, penganut aliran Ahlusunnah atau Sunni ini tak terbatas.
Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) adalah termasuk contoh aliran
Sunni, dan masih banyak juga organisasi yang lainnya.
Sunni adalah kelompok orang yang selalu berpedoman pada sunnah
Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, baik secara aspek akidah, agama,
amal-amal lahirian, ataupun akhlak hati. Ahlsunnah wal Jamaah tersusun dari
tiga kata dasar dalam bahasa Arab, yaitu:
a. Ahlun, yang artinya keluarga, golongan, atau pengikut dan
komunitas.

6
b. Sunnah, yang artinya segala sesuatu yang diajarkan oleh Rasulullah
SAW. Arti kata sunnah dalam aswaja berarti semua yang datan dari
Nabi Muhammad SAW baik berupa perbuatan, maupun pengakuan
Nabi Muhammad SAW
c. Al Jama’ah, artinya apa yang telah disepakati oleh sahabat
Rasulullah pada masa khulafaur rasyidin yakni, Abu Bakar Ash
Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi
Thalib.
Untuk secara spesifiknya, paham Ahlsunnah wal Jamaah yang
berkembang di Jawa mereka pemahaman fikihnya mengikuti ajaran-ajaran
salah satu empat Mahzab. Salah satunya adalah Imam Syafi’i. Kemudian
dalam hal akidah dan teoloi mengikuti ajaran Imam Abu Al-Hasan Al asy’ari
dan Imam Mansur Al Maturidi. Sementara itu pemahaman tasawuf bagi
paham Ahlsunnah wal Jamaah mengikuti ajaran Imam Al Ghazali dan Imam
Al Junaidi Baghdadi.

3. Khawarij
Menurut sejarahnya, aliran Khawarij setuju adanya perdamaian antara
Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah saat terjadi perang Shiffin. Orang-orang
khawarij berpandangan, pelaku dosa besar adalah orang kafir. Mereka juga
berpendapat bahwa surat Yusuf bukan termasuk surat di dalam Al-Qur’an,
karena dianggap mengandung cerita-cerita.
Khawarij berpendapat bahwa orang Islam yang tidak sepaham dengan
mereka bukanlah mukmin dan bukanlah musyrik, tetapi kafir. Membunuh orang
adalah haram. Kedua, orang yang tidak mengikuti pahamnya tidak boleh
dibunuh. Ketiga, orang yang membuat dosa besar kafir agama. Keempat, yang
boleh dirampas dalam perang hanyalah unta dan senjata.
Khawarij adalah sekte yang terbentuk di awal setelah wafatnya Nabi dan
memberi banyak pengaruh terhadap gerakan ekstrimisme Islam. Kelompok
Khawarij mengangap Muawiyah sebagai orang kafir dengan alas an telah
melawan khalifah yang sah. Disaat yang sama mereka juga mengafirkan Ali
lantaran sepupu Nabi itu menerima hasil arbitrase. Dengan demikian, semua
golongan yang dianggap kafir kecuali diri mereka sendiri.

4. Islam Jamaah
Islam Jamaah muncul di Indonesia pada 1970-an. Ajarannya dianggap
sesat dan menimbulkan keresahan, sampai akhirnya ajaran ini dilaran
pemerintah pada 1971. Namun, mereka terus beraktivitas dengan cara
mengubah nama, kemudian memuncak pada 1977 hingga 1978. Paham yang di
anut aliran ini, yaitu:
a. Menganggap umat islam yang tak termasuk Islam Jamaah adalah
termasuk 72 golongan yang pasti masuk neraka.
b. Umat Islam harus mengangkat Amirul Mukminin yang menjadi
pusat pimpinan.
c. Pengikut aliran ini harus memutuskan hubungan dengan penganut
golongan lain walaupun orang tuany sendiri, dianggap tidak sah

7
shalatnya jika dilakukan di belakang orang yang bukan Islam
Jamaah.

5. Ahmadiyah Qadiyan
Ahmadiyah berasalah dari Qadiyan di India. Berdiri pada 23 Maret 1889
oleh Mirza Ghulam Ahmad. Ahmadiyah memiliki kepercayaan ada Nabi
setelah Muhammad yaitu, Mirza Ghulam Ahmad. Seiring dengan
perkembangannya ajaran Mirza berhasil menyebar ke negara lain, seperti
Jerman, Inggris, Amerika, dan Indonesia.
Di Indonesia, Ahmadiyah pertama kali dikenal oleh tiga orang dari
Sumatera Barat yang pergi ke India pada 1922. Mereka menyebarkan itu di
Padang Maulan, Bukit Tinggi, Padang Panjang, Batu Sangkar, hingga solok.
Pada 1980 MUI menetapkan aliran Ahmadiyah sesat dan menyesatkan.
Keputusan tersebut diperkuat melalui keputusan MUI nomor
11/MUNASVII/15/2005.

B. SEBAB BANYAK ALIRAN DALAM AGAMA ISLAM


Berbeda tidak sama dengan berpecah-pecah. Perbedaan tidak sama dengan
perpecahan. Perbedaan antara NU dan Muhammadiyah tidak sampai menimbulkan
perpecahan. Cukup banyak kasus dalam satu keluarga ada yang mengikuti NU ada
yang Muhammdiyah.
Memang tidak semua perbedaan itu baik. Jika itu menyangkut persoalan furu’
(fikih) dan ada dasar rujukannya dalam empat mahzab utama, yaitu sah-sah saja.
Para sahabat Nabi SAW juga ada yang berbeda pendapat. Kasus shalat Ashar di
Bani Quraizh setelah peran Al-Ahzab adalah salah satu contohnya. Tetapi jika
perbedaan itu menyangkut ushul (akidah), itu terlarang. Meyakini bahwa ada Nabi
baru setelah Nabi Muhammad, berarti berbeda dengan keyakinan kebanyakan umat
Islam, itu perbedaan yang tidak bisa di toleransi. Meyakini Mushaf Al-Qur’an yang
ada di tangan umat Islam ini tidak asli, itu perbedaan yang tidak bisa ditolerir.

C. PERBEDAAN SUNNI DAN SYIAH


N RUKUN IMAN SUNNI RUKUN IMAN SYIAH
O
1. Iman kepada Allah Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat Iman kepada Imamah
3. Iman kepada kitab-kitab Allah Iman kepada Nabi, Rasul, Kitab, dan
Malaikat (Nubuwwah)
4. Iman kepada Nabi dan Rasul Iman kepada hari Akhir (Al – Maad)
5. Iman kepada Hari Kiamat Iman kepada keadilan (Al – Adlu)
6. Iman kepada Qadha dan Qadhar -
Pertama dari konsep tauhidnya. Dalam keyakinan Syiah dan Sunni memiliki
sejumlah titik pembeda yang sangat khas. Dalam keyakinan Syiah, tauhid yang murni
harus dikonsepsikan dengan Imamah. Syiah menganggap Ali dan para keturunan Nabi
Muhammad sebagai Imam, yakni sosok wali Allah yang ajarannya tidak mungkin
salah.

8
Berbeda dengan konsep Islam Sunni, yang menganggap khalifah dan imam
sebagai jabatan setara kepala negara yang dapat dipilih melalui majelis, sehingga
tidak terkait dengan ajaran tauhid. Sunni justru memandang tauhid seseorang bisa
rusak apabila mengkultuskan seorang manusia melebihi derajat Nabi.
Kedua rukun iman. Syiah dan Sunni memiliki rukun imannya masing-masing,
namun syiah juga mengimani imamah. Sunni memiliki 6 rukun iman, sedangkan
Syiah mempunyai 5 rukun iman.

BAB III
PENUTUP

i. KESIMPULAN
Berdasarkan tentang pembahasan di atas, ada beberapa macam aliran di
dalam agama Islam. Dari hal tersebut dapat mengetahui, bahwa Islam itu
sangatlah luas. Apa yang diketahui oleh orang lain, belum tentu kita juga
mengetahui hal tersebut dan begitupun sebaliknya.
Islam memang mempunyai banyak aliran, tetapi tidak semua aliran itu
menyesatkan dan suka memecah belah sesama agama Islam. Jadi lebih baik,
kita tetap harus bertoleransi meskipun berbeda aliran, karena kepercayaan
orang-orang itu berbeda-beda.

ii. SARAN
Pada bagian penutup makalah ini, penulis ingin menyampaikan
beberapa saran untuk pembaca agar tidak seenaknya menganggap orang lain
yang tidak menganut aliran yang sama itu sebagai orang kafir, tidak juga
langsung memutuskan bahwa shalat yang di laksanakan itu tidak sah karena
seseorang tersebut memiliki orangtua atau kerabat yang bukan termasuk
alirannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://ramadan.tempo.co/read/1580562/beragam-aliran-islam-di-indonesia-apa-saja

https://cariustadz.id/artikel/detail/mengapa-banyak-aliran-agama-islam-di-indonesia

https://www.google.com/amp/s/nasional.tempo.co/amp/426802/siapa-syiah-siapa-sunni

https://www.annasindonesia.com/read/381-cara-aneh-sholat-orang-syiah

https://www.kompas.com/stori/read/2022/06/08/090000779/apa-itu-syiah-

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kitab_Fatimah#:~:text=Mushaf%20Fatimah%20(Arab
%3A%20%D9%85%D8%B5%D8%AD
%D9%81%20%D9%81%D8%A7%D8%B7%D9%85%D8%A9,Jibril%20ketika
%20membuat%20kitab%20tersebut.

https://news.detik.com/berita/d-5665622/apa-makna-sunnah-dalam-istilah-ahlussunnah-
wal-jamaah-ini-penjelasannya

https://www.kompasiana.com/fivialida1474/5bb4c71d43322f5d6c241582/pemikiran-
pemikiran-aliran-khawarij

https://tirto.id/sejarah-kelompok-khawarij-bermula-karena-kecewa-pada-khalifah-ali-
d5N2

https://www.kompas.com/stori/read/2021/11/12/140000979/apa-bedanya-sunni-dan-
syiah?
page=all&jxconn=1*5jl6g0*other_jxampid*UzVRSFlPZElDYkZlM3JWRG0yTDZJRU
FGd2lyT1hUR0hDazEwUzBWZmpfT2REUWlYa2U5MHJwdVhYeU1tOURLTA..#pag
e2

10
11

Anda mungkin juga menyukai