Anda di halaman 1dari 4

Analisis Sistem Informasi Pertanahan

Analisis Kebutuhan Pengguna


Sistem Informasi Penyediaan Tanah

Kelompok : 9
1. Adam Maheswara Jauhar P ( 22314443 )
2. Dhafin Mufadhdhol ( 22314453 )
3. Ilham Cahya Adi Putra ( 22314461 )
4. Muhammad Sulthon Abbas ( 22314469 )
A. Identifikasi stakeholder (Stakeholder pada kerangka ini adalah user/pengguna/aktor
dari aplikasi yang akan dibuat.)

 Pemilik Tanah
Mengunggah informasi dan mneawarkan tanah mereka untuk disewakan atau dijual.

 Peminat Tanah
Mencari dan menyewa atau membeli tanah yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

 Pemerintah Daerah
Mengelola dan mengatur regulasi terkait kepemilikan dan penggunaan tanah di wilayah
mereka.

B. Analisis peran dan tanggung jawab pengguna (Deskripsikan disini peran dan
tanggung jawab masing-masing pengguna terkait dengan aplikasi yang akan dibuat.)
Masyarakat sebagai pengguna dalam layanan aplikasi dan memanfaatkan teknologi
dapat dengan mudah mendapatkan informasi. Masyarakat dapat memperoleh informasi
terkait data lahan yang ingin mereka cari. Masyarakat yang mempunyai atau yang ingin
membeli maupun untuk menyewa lahan, yang memerlukan informasi terkait data tanah
tersebut untuk melakukan proses penyewaan atau pembelian terhadap tanah dapat melihat
data lahan yang ingin mereka cari pada aplikasi sistem informasi penyediaan tanah
tersebut.
Pemerintah Daerah dapat mengatur kebijakan penggunaan tanah dan memastikan
ketaatan terhadap regulasi yang berlaku. Masyarakat dapat menyediakan dan mengunggah
informasi serta menjaga keakuratan data tanah mereka, agar informasi tersebut bisa
diakses lebih mudah masyarakat yang ingin mencari dan membeli, Hal itu dapat
memudahkan melihat informasi dan layanan yang disediakan di aplikasi tersebut.

C. Identifikasi fungsi-fungsi aplikasi (Fungsi-fungsi ini merupakan APA YANG


HARUS dilakukan oleh aplikasi. Pendekatan sederhana bisa dilakukan melalui
tanggung jawab pengguna.)
Aplikasi Sistem Informasi penyediaan tanah secara garis besar berfungsi sebagai
penyediaan informasi mengenai Ketersediaan tanah, Adapun fungsi yang tersedia yaitu:
1. Fitur Pencarian yang memungkinkan peminat tanah mencari lahan berdasarkan kriteria
tertentu.
2. Fitur yang memungkinkan pemilik tanah mengunggah informasi dan lahan mereka.
3. Fitur yang memfasilitasi proses penyewaan atau pembelian tanah antara pemilik dan
peminat.
4. Fitur yang memonitor aktivitas pengguna dan membuat laporan terkait transaksi tanah

D. Masukan, spesifikasi, dan keluaran fungsi (Untuk masing-masing fungsi aplikasi,


analisis seluruh masukan [data/informasi] yang dibutuhkan, dan keluaran
[data/informasi, laporan] yang dihasilkan. Analisis juga proses bisnis yang terjadi
didalam fungsi tersebut.)
1. Masukan
Pengguna memberikan kriteria pencarian yang diinginkan dan pertanyaan terkait
property
2. Analisis data
Aplikasi akan menganilis data yang tersedia untuk diminta dan melaporkan hasil
kepada pengguna layanan.
3. Keluaran
Pengguna akan mendapatkan hasil pencarian yang sesuai dan jawaban dari pertanyaan
mereka.
E. Peraturan dan kebijakan Untuk masing-masing fungsi aplikasi, analisis seluruh
aturan dan kebijakan yang menyertainya.)
- Data pribadi pengguna layanan terlindungi dan dirahasikan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
- Ketentuan penyediaan, property yang diiklankan harus memenuhi persyaratan
peraturan dalam hal kepemilikan dan dokumentasi, yang berarti properti tersebut
memang ada dan sudah melewati prosedur yang telah ditetapkan.
- Dalam hal pajak dam Biaya, penyedia layanan informasi akan memberikan informasi
yang lengkap tentang pajak dan biaya yang terkait dalam setiap properti.
- Pemerintah Daerah mengatur kebijakan penggunaan tanah, memverifikasi informasi
tanah didalam sistem tersebut menurut peraturan perundang-udangan, berikut
peraturan undang-undang terkait sistem layanan informasi:
o Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 (UU KIP) yang mengatur masalah
keterbukaan informasi publik dalam pelaksanannya berbenturan dengan
Permenagraria/Ka BPN Nomor 3 Tahun 1997, dimana di dalam peraturan
Menteri Negara Agraria dimaksud diatur mengenai pembatasan pembatasan
dalam memberikan informasi data pertanahan yang seringkali tidak sejalan
dengan pengaturan keterbukaan informasi publik yang diatur di dalam UU KIP,
sehingga masyarakat tidak serta merta bisa mendapatkan informasi data
pertanahan yang pada akhirnya akan memunculkan gugatan dari masyarakat
kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN di Komisi Informasi dan
Pengadilan Tata Usaha Negara.
o Permen ATR/BPN No. 15 Tahun 2021 tentang Koordinasi Penyelenggaraan
Penataan Ruang
o Permen ATR/BPN No. 21 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan, Pengendalian,
Pemanfaatan Ruang, dan Pengawasan Penataan Ruang

F. Atribut kualitas (Kualitas merupakan APA YANG SEHARUSNYA BISA dilakukan


oleh aplikasi. Ada standar-standar yang bisa dipakai untuk menentukan atribut apa
saja yang harus dianalisis, seperti ISO, dan IEEE.)
Aplikasi ini memberikan hasil pencarian dengan cepat dan responsive.
 Akurasi
Informasi yang disediakan mengenai properti sangat akurat dan terpercaya.
 User-Friendly
Antarmuka aplikasi yang intuitif dan mudah digunakan oleh pengguna dari semua
latar belakang.
 Aman
Sistem keamanan yang kuat untuk melindungi data pengguna dan transaksi online.
G. Kesimpulan dan Rekomendasi
- Proses mencari dan membeli tanah menjadi lebih efisien dan transparan dengan
aplikasi ini.
- Peraturan dan kebijakan terkait penyediaan tanah harus dipatuhi dan diterapkan
dengan baik
- Atribut kualitas aplikasi ini memberikan pengguna pengalaman yang memuaskan dan
bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai