Anda di halaman 1dari 33

MODUL INTEGRASI IPA

Lindungi Bumi dari Limbah

Fase/Kelas/Semester : Fase E/1


Elemen : Pemahaman dan Keterampilan Proses
Perkiraan Alokasi waktu Dimensi : 18 JP (18 x 45 menit)
Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, Kreatif, Bergotong royong, Mandiri

Tujuan Pembelajaran :
1. Menganalisis limbah yang mencemari lingkungan dan bahan alam yang bermanfaat
serta cara pengelolaannya.
2. Menerapkan solusi pengolahan limbah.
3. Mengomunikasikan hasil penerapan solusi pengolahan limbah

Rangkaian Mencapai Tujuan Pembelajaran :


Pada kegiatan pembelajaran, guru dapat memastikan apakah peserta didik dapat
mengidentifikasi, mengukur volume limbah, merancang solusi dan memanfaatkan limbah
menggunakan prinsip kimia hijau sebagai solusi pengolahan limbah.

Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran


Pertemuan ke- 1 ( 2 x 45 Menit)
1. Mengidentifikasi jenis-jenis limbah
Pertemuan ke- 2 ( 2 x 45 Menit)
2. Mengukur volume limbah pada wadah berbentuk balok dan tabung dengan
menggunakan alat ukur panjang
Pertemuan ke- 3 ( 2 x 45 Menit)

3 Merancang proyek sederhana “Lindungi Bumi dari Limbah” sebagai alternatif


solusi terkait isu-isu global.
Pertemuan ke- 4 ( 4 x 45 Menit)
4 Menerapkan solusi pengolahan limbah melalui proyek sederhana misal
pembuatan kompos, ekoenzim, biopori, mendaur ulang limbah plastik, pembuatan
pakan ternak, dan lainnya.
Pertemuan ke- 5 ( 6 x 45 Menit)
5 Mengomunikasikan atau menyajikan hasil proyek sederhana
Pertemuan ke- 6 ( 2 x 45 Menit)

6 Merumuskan atau merancang keputusan tindak lanjut berdasar hasil analisis


pelaksanaan proyek sederhana penyelesaian masalah terkait isu-isu global terkait
limbah.
Materi Prasyarat :
Peserta didik diharapkan sudah memahami proses kimia dari isu global terkait reaksi kimia,
peran mikroorganisme dalam ekosistem dan konsep pengukuran panjang.

Catatan
Pembelajaran integrasi IPA dapat dilaksanakan berbagai strategi:
1. Guru IPA (Fisika, Kimia, dan Biologi) dapat melaksanakan pembelajaran secara
bersama-sama.
2. Mengatur jam pelajaran IPA menjadi 6 JP/Minggu secara terintegrasi.
MATERI
PEMBELAJARAN

Kimia Hijau
Kimia hijau atau green chemistry adalah suatu metode baru untuk mengurangi bahaya
bahan kimia, di samping memproduksi produk dengan cara yang lebih efisien dan lebih
hemat. Green chemistry adalah penggunaan teknik dan metode secara kimia untuk
mengurangi atau mengeliminasi penggunaan bahan dasar, produk, produk samping,
pelarut, pereaksi yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan masalah lingkungan. Tujuan
green chemistry adalah untuk mencegah atau mengurangi masalah lingkungan. green
chemistry merupakan bagian yang esensial dalam program yang komprehensif untuk
melindungi kesehatan manusia dan lingkungan. Secara umum green chemistry
berhubungan dengan hal- hal untuk meminimalkan buangan pada sumbernya, pemakaian
katalisator dalam reaksi, penggunaan pereaksi (reagents) yang tidak berbahaya,
penggunaan bahan dasar yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi ekonomi, pelarut
yang ramah lingkungan serta dapat didaur ulang. Berdasarkan beberapa pengertian diatas,
dapat dikatakan bahwa green chemistry adalah proses kimia atau teknologi yang dapat
memperbaiki lingkungan dan kualitas hidup.
Menurut Anastas dan Warner hal yang penting dalam green chemistry adalah:
1. Mencegah terjadinya limbah di tempat pertama
2. Menggunakan pereaksi dan pelarut yang aman
3. Melakukan perubahan reaksi secara selektif dan efisien
4. Menghindari produk dan reaksi kimia yang tidak perlu

Pengelolaan limbah dengan menggunakan prinsip 5R


1. Reduce ( pengurangan )
Mengurangi pemakaian suatu barang atau pola perilaku manusia yang dapat mengurangi
produksi sampah, serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contohnya adalah
mengurangi penggunaan barang yang tidak bisa didaur ulang, dll.

2. Reuse ( penggunaan kembali )


Kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Contohnya
adalah menggunakan kembali botol bekas yang masih layak untuk menanam tanaman, dll

3. Recycle ( mendaur ulang )


Kegiatan mengolah kembali (mendaur ulang). Pada prinsipnya, kegiatan ini memanfaatkan
barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut.
Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk
kompos, memanfaatkan barang bekas untuk dibuat kerajinan, dll.

4. Replace ( penggantian )
Kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alternatif yang
sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat
mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. Contohnya adalah
mengubah penggunaan kertas tisu dengan menggunakan sapu tangan, dll.

5. Replant ( penanaman kembali )


Kegiatan penanaman kembali, sering juga disebut reboisasi. Contohnya adalah melakukan
kegiatan reboisasi hutan, mangrove, pemanfaatan pekarangan secara optimal untuk
mengurangi global warming.

Komponen Biotik dan Abiotik Ekosistem

Gambar.1 Ilustrasi Komponen Biotik dan Abiotik Ekosistem (https://rpp.co.id/)

Lingkungan hidup memiliki dua komponen, yaitu biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah
komponen hidup yang ada di alam dan meliputi semua makhluk hidup, seperti hewan,
tumbuhan, mikroorganisme, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik adalah seluruh
unsur yang tak hidup, misalnya tanah, air, dan udara.
Dalam suatu lingkungan hidup, terjadi interaksi antara lingkungan abiotik dan lingkungan
biotik atau sebaliknya.
Produsen Adalah kelompok makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri.
Produsen mampu mengubah senyawa anorganik menjadi organik. Semua tumbuhan hijau
merupakan kelompok produsen. Karena dapat membuat makanan (zat organik) sendiri
melalui fotosintesis, dan menghasilkan makanan yang diperlukan makhluk hidup lain.
Konsumen merupakan kelompok makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan
sendiri. Untuk itu, konsumen memperolehnya dari makhluk hidup lain. Adapun yang
termasuk golongan konsumen adalah manusia dan hewan. Secara langsung maupun tidak,
kelompok konsumen tergantung pada tumbuhan hijau (produsen), karena tidak dapat
membuat makanannya sendiri. Oleh sebab itu, konsumen disebut organisme heterotrof.
Pengurai Makhluk hidup pada akhirnya akan mati. Pada tumbuhan, daun dan ranting
keringnya akan berguguran menjadi sampah, begitu pula dengan sisa sisa hewan yang telah
mati hewan. Namun, Bumi tempat tinggal makhluk hidup tidak dipenuhi oleh sampah.
Karena ada kelompok pengurai atau dekomposer. Pengurai terdiri atas beberapa organisme,
misalnya serigala, burung pemakan bangkai, semut, jangkrik, dan kecoa. Selain itu, jamur
dan bakteri saprofit yang menghancurkan serta menguraikan sampah menjadi unsur yang
dapat menyuburkan tanah, juga termasuk pengurai.
Pengukuran
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang dijadikan
acuan. Misalnya mengukur panjang tongkat dengan mistar. Yang dibandingkan adalah
panjang tongkat dengan panjang mistar. Yang dijadikan acuan adalah mistar.

Pengukuran Volume Benda


Volume adalah sebuah besaran turunan yang disusun oleh besaran pokok panjang. Volume
merupakan ukuran tiga dimensi yang memberikan informasi tentang seberapa banyak ruang
yang ditempati oleh sebuah benda, sehingga untuk mengukur volume benda perlu
ditetapkan terlebih dahulu dimensi (bentuk bangun benda misalnya balok, tabung dll) dari
objek/benda tersebut untuk diukur panjangnya dengan alat ukur panjang yaitu mistar, rol
atau meteran dan kemudian dihitung volumenya dengan menggunakan rumus volume
sebagai berikut:

Volume = luas alas X

tinggi Tabel Volume Benda

No Bentuk Gambar Rumus Keterangan


Benda Volume Benda

1. Balok V = Volume (m3)

V=p.l.t P = panjang (m)

L = lebar (m)

T = tinggi (m)
2, Tabung d = diameter (m)

V = ¼πd²
Angka Penting
Angka Penting adalah Angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Angka penting terdiri dari
angka pasti dan angka yang diragukan (angka taksiran). Angka taksiran pada angka penting
merupakan digit terakhir angka hasil pengukuran. Jadi semua angka yang didapatkan dari
hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur dapat disebut sebagai Angka Penting,
termasuk pengukuran volume dimensi tempat limbah, yang akan digunakan untuk
menentukan volume limbah dalam project ini.
Angka penting terdiri dari angka pasti dan angka yang diragukan (angka taksiran). Angka
taksiran pada angka penting (angka hasil pengukuran) terletak digit terakhir. Misalkan hasil
pengukuran tebal buku menggunakan jangka sorong adalah 1,25 cm. Angka 1 dan 2 adalah
angka pasti, sedangkan angka 5 adalah taksiran.
a. Aturan penentuan jumlah digit pada angka hasil pengukuran (angka penting)
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
2. Angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal (angka nol di sebelah kiri
angka bukan nol) bukanlah angka penting
3. Angka nol dibelakang angka bukan nol dalam desimal merupakan angka penting.
4. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tetapi tanpa tanda desimal
bukanlah angka penting, kecuali ada tanda khusus, misal garis bawah
5. Angka nol di antara angka bukan nol adalah angka penting.

b. Aturan perhitungan angka penting


Penjumlahan dan pengurangan
Penulisan hasil penjumlahan atau pengurangan angkanya hanya boleh memiliki 1 angka
taksiran.
Perkalian dan Pembagian
Penulisan hasil perkalian atau pembagian jumlah angka pentingnya sama dengan jumlah
angka penting yang paling sedikit dari bilangan-bilangan yang dioperasikan.
Catatan:
Untuk perkalian angka hasil pengukuran dengan angka hasil membilang, hasil akhirnya harus
memiliki jumlah angka penting tersedikit dari angka hasil pengukuran.
Pangkat dan Akar
Penulisan hasilnya harus memiliki jumlah angka penting yang sama dengan jumlah angka
penting yang dioperasikan.
LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN

Pertemuan ke-1 (2 x 45 menit)


Pendahuluan
1. Guru menyapa peserta didik dengan menanyakan kabar, lalu mengondisikan kelas
(mengecek kehadiran, berdoa, dan mengecek kebersihan kelas)
2. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai.
3. Guru memotivasi dan memberikan stimulus untuk bernalar kritis dan mandiri terkait
materi kimia hijau, komponen biotik dan abiotik ekosistem. Peserta didik diberikan
asesmen awal untuk menentukan sejauh mana kemampuan prasyarat peserta didik
sebelum belajar tentang pencemaran lingkungan. .
4. Guru menjelaskan strategi pembelajaran dan penilaian yaitu menggunakan model
pembelajaran project-based learning, asesmen awal dan asesmen formatif dalam
proses.
5. Guru menyampaikan apa manfaatnya belajar tentang pengolahan limbah dalam
kehidupan sehari-hari.
6. Melakukan asesmen awal dengan menggunakan quizziz.

Asesmen Awal dilakukan dengan memberikan quizizz paper mode berupa pertanyaan
umum tentang pencemaran lingkungan. Hasil asesmen awal dapat digunakan untuk
pembagian kelompok.
Bagi sekolah yang memiliki akses internet dapat menggunakan quizizz secara online dengan
tautan berikut ini https://s.id/pencemaranlingkungan
Bagi sekolah yang fasilitas internetnya belum memadai bisa menggunakan quizziz paper mode
seperti gambar di bawah ini.

Tindak lanjut hasil asesmen awal


1. Peserta didik yang telah memahami (dapat menjawab lebih dari 50% pertanyaan)
tentang perubahan lingkungan maka dapat melanjutkan kegiatan pembelajaran
mengamati video menganalisis artikel.
2. Peserta didik yang belum memahami (dapat menjawab kurang dari sama dengan 50 %
pertanyaan) tentang perubahan lingkungan dilanjutkan dengan kegiatan pembelajaran
mengamati video dan menganalisis artikel dengan pendampingan guru menjawab
pertanyaan-pertanyaan.
Pertanyaan pemantik (Bernalar kritis)
Apa yang kamu lakukan ketika menemukan sisa-sisa makanan atau sampah di lingkungan
sekitarmu? (Jenis limbah dapat disesuaikan dengan isu kontekstual yang terjadi
dilingkungan sekolah)
Berapa banyak sisa-sisa makanan atau sampah di lingkungan sekitarmu setiap hari?
Apa dampak yang ditimbulkan bila sampah di lingkungan tidak dikelola dengan baik?

Kegiatan pembelajaran
1. Guru menampilkan video Limbah Industri Tahu Cemari Lingkungan
https://youtu.be/BKUwsatQZFI dan mengajukan pertanyaan:
a. Apakah yang timbul dalam benak kalian setelah mencermati video tersebut?
b. Apakah situasi yang sama juga terjadi di lingkungan kita? Mengapa?
c. Apakah yang kalian rasakan jika berada pada lingkungan yang terdampak limbah?
d. Apa solusi dan ide yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah limbah pada
video tersebut?
Guru juga menyiapkan artikel yang berhubungan dengan limbah melalui tautan
https://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/158/114 dan artikel dalam
bentuk hardcopy.

Menganalisis Artikel
1. Klasifikasikan limbah berdasarkan jenisnya!
2. Mengapa limbah harus diolah?
3. Bagaimana cara yang paling tepat untuk mengolah limbah?
4. Berdasarkan artikel yang dibaca, jelaskan cara penanganan sampah dengan prinsip 5R?

Penutup
1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan dan
menghubungkannya dengan pertanyaan pemantik di awal pembelajaran.
2. Peserta didik melakukan refleksi.
Lembar Refleksi

Refleksi peserta didik


Setelah melalui proses belajar hari ini, saatnya peserta didik melakukan refleksi terhadap
diri sendiri dengan menjawab pertanyaan berikut:
1. Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah....
2. Selama pembelajaran saya menemukan hal yang membuat saya tertarik yaitu....
3. Dari proses belajar hari ini selanjutnya saya ingin mengetahui lebih dalam tentang....

Rencana Tindak Lanjut

No Rencana Tindak Lanjut Langkah-langkah Target


1 Guru memberikan Guru memberikan informasi Waktu satu
beberapa Peserta didik mempelajarinya minggu
materi seputar kimia hijau secara mandiri. (menyesuaikan)

Refleksi Guru
1. Apakah seluruh peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan baik?
2. Apakah peserta didik nampak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran?
3. Langkah apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?

Asesemen formatif
Asesemen formatif dilakukan melalui aktivitas mengerjakan LKPD I
Tindaklanjut hasil asesmen formatif
1. Bagi siswa yang belum memahami (dapat menjawab kurang dari 50 %) dilakukan
pendampingan dalam pembelajaran dengan tutor sebaya.
2. Bagi peserta didik yang telah memahami (dapat menjawab lebih 50 %) diberikan
tantangan lebih lanjut berupa memberikan materi yang lebih mendalam sehingga
meningkatkan pemahaman lebih lanjut.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1

A. Topik : Identifikasi Limbah


B. Tujuan : Peserta didik dapat mengidentifikasi limbah melalui pengamatan
lingkungan sekolah dan sekitar tempat tinggalnya.
C. Peralatan dan Bahan
a. Lembar kerja Peserta Didik
b. Alat tulis
D. Prosedur
a. Peserta didik mengamati video tentang limbah (diferensiasi konten)
b. Peserta didik membaca artikel tentang limbah pada tautan yang sudah
siapkan/artikel dalam bentuk hard copy (diferensiasi konten)
E. Diskusi dan Pembahasan
Pengamatan Video
1. Apakah yang timbul dalam benak kalian setelah mencermati video tersebut?

2. Apakah yang kalian ketahui tentang limbah?

3. Apakah situasi yang sama juga terjadi di lingkungan kita? Mengapa?

4. Apakah yang kalian rasakan jika berada pada lingkungan yang terdampak limbah?

5. Apa solusi dan ide yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah limbah pada
video tersebut?
Asemen Awal
Pilihlah jawaban yang benar
1. Suatu zat yang menyebabkan terjadinya pencemaran disebut ...
a. Sampah
b. Polutan
c. Limbah
d. polusi
2. Berikut ini yang bukan merupakan dampak negatif dari pembuangan limbah padat
adalah….
a. menurunkan kualitas tanah
b. mengurangi keindahan lingkungan
c. kesuburan tanah meningkat
d. berkembangnya berbagai penyakit
3. Jenis limbah pertanian yang dapat mengakibatkan terjadinya
pencemaran lingkungan adalah….
a. sisa makanan
b. minyak
c. pestisida
d. detergen
4. Salah satu cara mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh
limbah pabrik adalah….
a. mengolah limbah pabrik sebelum dibuang
b. menutup industri bahan kimia
c. membuang limbah pabrik sedikit demi sedikit
d. membatasi penggunaan bahan kimia
5. Peristiwa masuknya zat atau komponen lainnya ke dalam lingkungan
perairan sehingga mutu air terganggu disebut pencemaran …
a. tanah
b. air
c. udara
d. suara
6. Pencemaran yang terjadi karena timbunan logam berat termasuk ke dalam
pencemaran….
a. fisik
b. kimiawi
c. biologis
d. air
7. Salah satu upaya pengendalian hama yang tidak menimbulkan
pencemaran lingkungan adalah….
a. penyemprotan dengan insektisida
b. pengendalian dengan herbisida
c. pengendalian secara biologis
d. penyemprotan menggunakan pestisida
8. Penyakit Minamata di jepang disebabkan oleh logam berat yang bernama ….
a. timbal
b. belerang
c. cadmium
d. raksa
9. Sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah, karena ….
a. tidak dapat dibakar
b. mudah larut dalam air
c. sulit diuraikan mikroorganisme
d. dapat meracuni habitat tanah
10. Peristiwa masuknya zat atau komponen lain ke dalam lingkungan udara disebut
pencemaran….
a. air
b. suara
c. tanah
d. udara

Kunci Jawaban
1. b 6. b
2. c 7. c
3. c 8. d
4. a 9. c
5. b 10. d
Pertemuan ke- 2 (2 x 45 Menit)
Pendahuluan
1. Guru mengondisikan kelas, menyampaikan tujuan yang akan dicapai.
2. Guru memotivasi dan memberikan stimulus untuk bernalar kritis dan mandiri terkait
materi kimia hijau dan prinsip 5R dengan pertanyaan pemantik.
3. Guru menyampaikan apa manfaatnya belajar tentang kimia hijau dan prinsip 5R.

Pertanyaan pemantik (Bernalar kritis)


Ketika kalian menemukan sampah yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme? Apa yang
kalian lakukan?

Kegiatan pembelajaran :
1. Peserta didik diajak melakukan observasi di lingkungan sekolah
2. Peserta didik kembali bekerja sama secara berkelompok lalu diberikan LKPD 2
3. Peserta didik berdiskusi dan menyusun pertanyaan yang ingin diketahui terkait asal-usul
limbah (Kreatif).
4. Peserta didik diminta untuk berkelompok dan bekerja sama (Bergotong
royong) mengikuti petunjuk LKPD mengamati dan mengidentifikasi limbah yang
ada di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
5. Peserta didik menghitung dan mencatat volume limbah melalui wadah limbah baik
dalam bentuk balok atau tabung dengan menggunakan aturan berhitung dengan angka
penting
6. Perhitungan volume limbah dilakukan pada saat awal kegiatan, proses kegiatan dan
akhir kegiatan
7. Pengukuran volume limbah selama proses kegiatan boleh dilakukan lebih dari satu kali.
8. Peserta didik bersama kelompoknya, mendiskusikan hasil pengamatan dan pengukuran
9. Peserta didik bersama kelompoknya mempresentasikan hasil pengamatannya dan
membandingkan dengan hasil pengamatan kelompok lainnya (peserta didik bebas
menentukan format presentasi)

Penutup
1. Guru dan peserta didik mereview materi yang dipelajari
2. Guru memberikan apresiasi kepada tiap kelompok
3. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
4. Peserta didik melakukan refleksi
Refleksi peserta didik
Isilah tabel refleksi berikut ini dengan memberi tanda ( ✓ )
No Pernyataan Ya Tidak Jika jawaban “ya”
alasannya
1. Saya dapat menyebutkan
asal limbah.
2. Saya dapat memprediksi yang akan terjadi
dalam 5 tahun atau 10 tahun yang akan
datang bila limbah tersebut tidak dikelola.
Saya dapat menggunakan alat ukur yang
3. sesuai?

Refleksi Guru
1. Apakah seluruh peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan baik?
2. Apakah peserta didik nampak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran?
3. Langkah apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?

Asesemen formatif
Asesemen formatif dilakukan melalui aktivitas mengerjakan LKPD
Tindaklanjut hasil asesmen formatif
1. Bagi siswa yang belum memahami (dapat menjawab kurang dari 50 %) dilakukan
pendampingan dalam pembelajaran dengan tutor sebaya.
2. Bagi peserta didik yang telah memahami (dapat menjawab lebih 50 %) diberikan
tantangan lebih lanjut berupa memberikan materi yang lebih mendalam sehingga
meningkatkan pemahaman lebih lanjut.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2

A. Topik : Identifikasi dan Pengukuran Limbah

B. Tujuan
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi limbah melalui pengamatan lingkungan sekolah
dan sekitarnya.
2. Peserta didik dapat melakukan proses pengukuran volume limbah
dengan menggunakan alat ukur

C. Peralatan dan Bahan


1. Lembar kerja Peserta Didik
2. Alat tulis
3. Alat ukur volume

D. Prosedur
Peserta didik mengidentifikasi limbah melalui observasi dan melakukan pengukuran limbah
hasil pengamatan limbah di lingkungan sekolah dan sekitarnya.

E. Diskusi dan pembahasan hasil pengamatan lingkungan


1. Pilih satu jenis limbah yang dihasilkan setiap hari, di rumah atau di sekolah, dan tuliskan
pertanyaan yang ingin Anda temukan jawabannya terkait dengan asal-usul limbah
tersebut.?

2. Menurut Anda apa yang akan terjadi dalam 5 tahun atau 10 tahun yang akan datang
bila limbah tersebut tidak dikelola dengan baik? Cari jawaban melalui wawancara dan
studi literatur?
3. Apa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah tersebut
dengan menggunakan prinsip kimia hijau dan 5R ?

Pengamatan Lingkungan Sekitar


Diskusi dan Pembahasan hasil pengamatan Lingkungan. Isilah hasil pengamatan/observasi
pada tabel berikut!
No Nama Limbah Jumlah (m3) Kandungan Zat Kimia

dst

Diskusi
1. Dari hasil pengamatan apa saja yang termasuk limbah organik dan limbah anorganik?

2. Dari hasil pengamatan identifikasilah jenis limbah yang berpotensi mencemari


lingkungan?

3. Apakah kehadiran sisa organisme (tumbuhan/hewan yang telah mati, sisa makanan ) yang
terlalu banyak dapat mempengaruhi komponen abiotik dan biotik ekosistem?
Pengukuran

1. Apakah kalian dapat mengukur volume limbah yang ada di sekitarmu, dengan mengukur
volume tempat limbah menggunakan alat ukur panjang (dapat berupa mistar, meteran, dll)
Apakah nama alat ukur yang kalian gunakan?

Untuk mengukur volume limbah ikuti langkah kerja berikut ini:


1. Mempersiapkan alat/komponen sesuai dengan daftar alat/bahan
2. Mengukur panjang, lebar dan tinggi dari wadah limbah menggunakan meteran jika
wadah berbentuk balok
3. Mengukur tinggi dan diameter wadah limbah menggunakan meteran, jika berbentuk
tabung.
4. Mengisikan data hasil pengamatan pada tabel
5. Menentukan jumlah angka penting dari hasil pengukuran
6. Mengolah data untuk menghitung volume dengan aturan angka penting

Tabel hasil pengukuran volume limbah menggunakan mistar dengan wadah berbentuk kotak
dan tabung.
Tabel 1. Wadah limbah berbentuk Balok
No. Benda yang diukur Ukuran Jumlah Angka Penting
(bentuk Kotak) (m)

1. Panjang

2. Lebar

3. Tinggi

4. Volume = …… (m3)

Tabel 2. Wadah limbah berbentuk Tabung


No. Benda yang diukur Ukuran Jumlah Angka Penting
(bentuk Tabung) (m)

1. Diameter

2. Tinggi

3. Volume = …… (m3)
Tabel 3. Hasil Pengukuran Volume Limbah (m3)
Tanggal Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Volume Limbah
ke 1 ke 2 ke 3 ke 4 ke 5 ke 6 ke 7 Rata-rata
(m3)

Volume
(m3)

Catatan
Hasil pengukuran dikonfirmasi pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan ke- 3 (2 x 45 Menit)

Pendahuluan
1. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai.
2. Guru menyampaikan manfaat perencanaan suatu proyek
3. Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik sebagai pembuka pembelajaran dan
menumbuhkan rasa ingin tahu serta memotivasi peserta didik agar tumbuh semangat
belajar yang tinggi.

Pertanyaan Pemantik (Bernalar kritis)


Sebelum melakukan penyelidikan, hal apa yang harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan
dan keselamatan kerja?

Kegiatan pembelajaran :
1. Peserta didik secara berkelompok menentukan proyek yang akan dilaksanakan.
2. Peserta didik menyusun perencanaan proyek meliputi: mengidentifikasi alat, bahan,
media, dan sarana yang diperlukan serta sesuai dengan kondisi sekolah.
3. Peserta didik membuat rancangan dan tahapan proyek termasuk detail waktu
pelaksanaannya.
4. Guru dan peserta didik mendiskusikan rancangan proyek tiap kelompok

Penutup
1. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
2. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Peserta didik melakukan refleksi.
Refleksi peserta didik
Setelah melalui proses belajar hari ini, saatnya peserta didik melakukan refleksi terhadap diri
sendiri dengan model 4P:
Nomor Model 4P Uraian
1 Peristiwa
2 Perasaan
3 Pembelajaran
4 Perubahan

Refleksi Guru
1. Apakah seluruh peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan baik?
2. Apakah peserta didik nampak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran?
3. Langkah apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?

Asesemen formatif
Asesemen formatif dilakukan dengan melengkapi tabel berikut.

No Kriteria Ya Tidak
1 Menghasilkan ide kreatif solusi penanganan limbah
2 Menentukan jenis alat dan bahan yang akan digunakan dalam
proyek
3 Membuat time line proyek.

Tindaklanjut hasil asesmen formatif


1. Bagi peserta didik yang memenuhi ketiga kriteria dapat melaksanakan proyek.
2. Bagi peserta didik yang belum memenuhi ketiga kriteria dilakukan pendampingan.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 3

A. Topik : Perencanaan Proyek Pengolahan Limbah


B. Tujuan :
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahan yang
diselidiki secara ilmiah.
2. Peserta didik menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan
pengetahuan baru untuk membuat prediksi.
3. Peserta didik dapat membuat perencanaan proyek pengolahan limbah sederhana

C. Peralatan dan Bahan


1. Lembar kerja Peserta Didik
2. Alat tulis

D. Prosedur :
Secara berkelompok peserta didik menentukan proyek yang akan dilaksanakan untuk
melindungi bumi dari limbah dan alasannya.

E. Diskusi dan pembahasan hasil pengamatan lingkungan


1. Tentukan jenis proyek Lindungi Bumi dari Limbah yang akan dilaksanakan, dan jelaskan
alasan memilih proyek tersebut?

2. Buatlah urutan garis besar rencana proyek yang akan dilaksanakan?

3. Buatlah timeline proyek yang akan dilaksanakan?


Pertemuan ke- 4 (4 x 45 Menit)
Pendahuluan
1. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai.
2. Guru menyampaikan manfaat pengolahan limbah dari sudut pandang IPA.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik sebagai pembuka pembelajaran dan
menumbuhkan rasa ingin tahu serta memotivasi peserta didik agar semangat belajar
tumbuh.

Pertanyaan Pemantik (Bernalar kritis)


Sebelum melakukan penyelidikan, hal apa yang harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan
dan keselamatan kerja?

Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik melaksanakan proyek sederhana pengolahan limbah sesuai dengan
kelompoknya masing-masing (proyek dapat berupa pembuatan kompos, pembuatan
ekoenzim, pembuatan biopori, pembuatan briket, dan lainnya) sesuai dengan rancangan
proyek sebelumnya.
2. Peserta didik mencatat proses kimia yang terjadi terhadap proyek peserta didik dan
hubungannya dengan kimia hijau.
3. Peserta didik mengidentifikasi dan menjelaskan konsep-konsep biologi (5R, biotik dan
abiotik) yang terkait dengan proyek yang yang dikerjakan.
4. Peserta didik saling memberikan umpan balik terhadap proyek yang dilaksanakan.
5. Guru memberikan penguatan, klarifikasi, dan saran serta melakukan refleksi bersama
peserta didik

Penutup
1. Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok
2. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
3. Peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran.
Refleksi peserta didik
Setelah melalui proses belajar hari ini, saatnya peserta didik melakukan refleksi terhadap diri
sendiri dengan menjawab pertanyaan berikut;
1. Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah....
2. Selama pembelajaran saya menemukan hal yang membuat saya tertarik yaitu....
3. Dari proses belajar hari ini selanjutnya saya ingin mengetahui lebih dalam tentang....

Refleksi Guru
1. Apakah seluruh peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan baik?
2. Apakah peserta didik nampak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran?
3. Langkah apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 4

A. Topik : Pelaksanaan Proyek Solusi Pengolahan Limbah

B. Tujuan : Peserta didik mampu mengolah limbah dengan menggunakan prinsip 5R

C. Peralatan dan Bahan


1. Lembar kerja Peserta Didik
2. Alat tulis

D. Prosedur :
Peserta didik mengolah limbah yang dihasilkan oleh dirinya atau lingkungan sekitar.
Prosedur pengolahan limbah dapat dilihat pada lampiran.
Berikut contoh prosedur kerja yang dapat digunakan untuk mengolah limbah (peserta didik
dapat menggunakan prosedur lainnya sesuai dengan jenis limbah yang akan diolah)

Sumber: Cybex Kementerian Pertanian

https://www.kompas.com/homey/read/2022/01/24/121500376/eco-enzyme-cara-
memanfaatkan-limbah-dapur-untuk-tanaman?page=all.

I. Ecoenzyme

Ecoenzyme merupakan alternatif alami dari bahan kimia sintetis berbahaya di rumah.
Dengan membuat eco-enzyme berarti mengurangi produksi limbah kimia sintesis dan
sampah plastik sisa kemasan produk rumah tangga pabrikan. Cara membuat ecoenzyme
tidak begitu sulit. Artikel ini akan mengulas cara membuat ecoenzyme dengan mudah
dengan rumus 1:10:3. Rumus tersebut berarti 1 bagian gula, 10 bagian air, dan 3 bagian sisa
sayur dan buah, misalnya volume wadah sebesar 10 L maka bagian gula sebesar 600 gram,
air sebesar 6L, serta sisa buah dan sayur sebesar 1800 gram

Gambar perbandingan pembuatan ecoenzym


Bahan-bahan yang dibutuhkan

1. Gula
Dalam memilih gula, tidak dianjurkan untuk menggunakan gula pasir karena gula pasir
termasuk zat kimia. Gula yang dianjurkan untuk dipakai yaitu molase cair, molase kering,
gula aren, gula kelapa, dan gula lontar
2. Air
Sumber air yang bisa digunakan adalah air hujan, air sumur, air buangan AC, air isi ulang, air
PAM, dan air galon
3. Sisa Sayur dan buah
Kategori sayur dan buah yang digunakan adalah semua jenis sisa buah dan sayur kecuali
yang sudah dimasak (direbus, digoreng, ditumis), busuk, berulat, berjamur, dan kulit buah
yang keras, seperti kulit kelengkeng, durian, dan lain-lain.

TIPS: Sisa buah/sayur dipotong kecil-kecil dan semakin banyak jenis bahan yang digunakan
akan semakin kaya hasil ecoenzyme.

Langkah pembuatan
1. Membersihkan wadah dari sisa sabun/bahan kimia

TIPS: Wadah yang digunakan memiliki tutup bermulut lebar, bisa besar/kecil, berbahan
plastik, tidak bermulut sempit karena rentan meledak, dan tidak berwadah kaca karena
rentan pecah.

2. Ukur volume wadah.


3. Masukkan air bersih sebanyak 60% dari volume wadah.
4. Masukkan gula sesuai takaran yaitu 10% dari berat air.
5. Masukkan potongan sisa buah dan sayur sebesar 30% dari berat air, lalu aduk rata.
6. Tutup rapat dan beri label tanggal pembuatan dan tanggal panen
7. Selama 1 minggu pertama, buka tutup wadah untuk membuang gas.
8. Aduk pada hari ke-7, hari ke-30, dan hari ke-90.

Lokasi Penyimpanan yang baik


1. Tidak terkena sinar matahari langsung.
2. Memiliki sirkulasi udara yang baik.
3. Jauh dari wifi, WC, tong sampah, tempat pembakaran sampah dan bahan kimia.

Sumber: https://fkm.unair.ac.id/bagaimana-cara-membuat-eco-enzyme-simak-penjelasan-
berikut-ini/
II. Biopori

Biopori adalah teknologi alternatif dan sederhana untuk penyerapan air hujan selain dengan
sumur resapan. Istilah keren untuk biopori adalah istana cacing, walaupun sebenarnya
penghuni biopori bukan hanya cacing. Selain untuk resapan air, biopori juga berguna
sebagai pengolah sampah rumah tangga yang dapat diterapkan di lahan pemukiman
perkotaan yg sempit.

Biopori biasa juga disebut dengan lubang resapan biopori merupakan lubang yang dibuat
tegak lurus ke dalam tanah. Lubang ini memiliki diameter antara 10-30 cm dan tidak
memiliki muka air tanah dangkal. Lubang tersebut kemudian diisi dengan sampah organik
yang memiliki fungsi sebagai makanan makhluk hidup yang ada di tanah, seperti cacing dan
akar tumbuhan.

Pembuatan Biopori (sumber : https://lingkarmadura.pikiran-rakyat.com/)

1. Cara Membuat Biopori:


2. Alat dan Bahan
a. Bor tanah
b. Pipa PVC dan penutup yang sudah dilubangi bagian sisi-sisinya
c. Sampah organik
d. Air
3. Langkah-Langkah Membuat Biopori:
a. Sebelum mulai membuat biopori, terlebih dahulu tentukan lokasi yang akan
dijadikan tempat pembuatan.
b. Setelah ditentukan tempatnya, siram tanah yang akan dijadikan sebagai tempat
pembuatan biopori dengan air agar tanah menjadi lebih lunak dan mudah untuk
dilubangi.
c. Lubangi tanah dengan menggunakan bor tanah, usahakan buat yang tegak lurus.
d. Buat lubang dengan kedalaman kurang lebih 1 meter dengan diameter 10-30 cm.
e. Setelah itu, lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan
diameter lubang.
f. Kemudian, isi lubang dengan sampah organik seperti daun, rumput, kulit buah-
buahan, dan sampah yang berasal dari tanaman lainnya.
g. Setelah itu tutup lubang menggunakan kawat besi, atau bisa juga memakai
tutup pipa PVC yang sudah dilubangi terlebih dahulu.

Sumber: Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian

https://masfikr.com/cara-membuat-biopori/

https://zerowaste.id/manajemen-sampah/membuat-lubang-resapan-biopori/

III. Kompos

Kompos adalah pupuk organik yang bersumber dari sampah rumah tangga, sampah
tanaman, sampah pasar dan lain-lain dan dibuat melalui proses pengomposan. Kompos
dapat menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman. Penggunaannya bisa sekaligus
menggemburkan tanah yang tandus, meningkatkan porositas, aerasi, dan komposisi
mikroorganisme di dalam tanah. Kompos juga berguna untuk meningkatkan daya ikat tanah
terhadap air sehingga dapat menyimpan air tanah lebih lama. Ada beberapa jenis pupuk
kompos yaitu Kompos Aerob, dibuat melalui proses biokimia yang melibatkan oksigen.
Bahan baku utama pembuatan pupuk kompos aerob adalah sisa tanaman, kotoran hewan
atau campuran keduanya, Kompos Bokashi, Pupuk bokashi merupakan salah satu tipe pupuk
kompos anaerob yang paling terkenal. Ciri khas pupuk bokashi terletak pada jenis inokulan
yang digunakan sebagai starter-nya, yaitu efektif mikroorganisme (EM4). Vermikompos,
merupakan salah satu produk kompos yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai
pengurai. Mikroorganisme yang digunakan adalah cacing tanah dari jenis Lumbricus atau
jenis lainnya. Vermikompos dibuat dengan cara memberikan bahan organik sebagai pakan
pada cacing tanah. Dan keempat Kompos organik cair, merupakan pupuk kompos yang
dibuat dengan cara pengomposan basah. Prosesnya bisa berlangsung aerob maupun
anaerob.

1. Bahan-Bahan Membuat pupuk kompos


a. Sampah rumah tangga (bisa sisa makanan atau bekas sayuran)
b. Tanah.
c. Air secukupnya.
d. Arang sekam
e. Kapur
f. Cairan pupuk EM4 sebagai tambahan, Jika tidak ada cairan glukosa atau Nasi basi

2. Alat yang dibutuhkan


a. Wadah berukuran besar dengan penutup (tong atau ember)
b. Sarung tangan
c. Pemotong daun
3. Cara Membuat Kompos
1. Menyiapakan sampah organik yang akan kamu olah menjadi pupuk.
2. Pisahkan sampah organik (sisa makanan/dedaunan) dengan sampah plastik.
Sampah organik ini yang nantinya akan kamu gunakan sebagai pupuk kompos
3. Siapkan wadah berukuran besar untuk membuat pupuk. Jangan lupa bahwa
wadah harus memiliki penutup agar pupuk yang kamu buat tidak terkontaminasi.
4. Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah terisi sampah organik.
Ketebalannya bisa kamu sesuaikan dengan wadah dan banyaknya sampah
organik.
5. Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya.
6. Masukkan sampah organik yang sudah kamu siapkan ke dalam wadah.
7. Pastikan sampah kamu simpan secara merata. Sebisa mungkin ketebalan sampah
setara dengan ketebalan tanah.
8. Masukkan lagi tanah ke dalam wadah. Kali ini tanah berperan sebagai penutup
sampah.
9. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar tiga minggu.
10. Saat membuat pupuk kompos di rumah, pastikan wadah pembuat pupuk tidak
terkontaminasi oleh air hujan, hewan, dan terkena paparan sinar matahari.

E. Hasil pelaksanaan proyek


Isilah hasil pelaksanaan pojek yang telah dilakukan pada tabel berikut!
1. Peserta didik mengisi tabel pelaksanaan proyek sebagai draft pelaporan pelaksanaan
proyek dalam bentuk media komunikasi digital atau media komunikasi konvensional
(video/ komik/ poster/ brosur/ infografis dan lain-lain).

No Nama Limbah Proses Pengolahan Lama waktu

2. Laporan proyek dapat dikerjakan secara berkelompok di luar jam pelajaran.


Pertemuan ke- 5 ( 6 x 45 Menit)
Pendahuluan
1. Guru menyapa siswa, menanyakan perasaan siswa hari ini, memberi salam dan
memeriksa kehadiran siswa (KSE kesadaran diri).
2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin berdoa. (KSE pengelolaan diri).
3. Guru memotivasi dan memberikan stimulus untuk bernalar kritis dan mandiri terkait
pembuatan laporan.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Pertanyaan pemantik (bernalar kritis)


Apa ada kendala yang dialami ketika melakukan proyek? Bagaimana cara mengatasinya?
Bagaimana perkembangan proyek pengolahan limbah?

Kegiatan Pembelajaran
1. Guru menjelaskan rubrik penilaian laporan proyek
2. Siswa mempresentasikan laporan proyek.
3. Guru bersama siswa melakukan asesmen terhadap presentasi tiap kelompok

Penutup
1. Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok
2. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
3. Peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran
Rubrik penilaian presentasi

Kategori Sangat baik (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu


peningkatan (1)
Konten Presentasi Presentasi Presentasi Presentasi tidak
sangat informatif, kurang informatif,
informatif, mencakup informatif, informasi yang
mencakup sebagian besar hanya disampaikan
semua informasi yang mencakup sangat terbatas
informasi yang relevan dengan sebagian kecil dan tidak
relevan dengan topik. Materi informasi yang memadai.
topik. Materi presentasi relevan dengan
presentasi cukup lengkap topik. Materi
mendalam dan presentasi
dirinci dengan perlu diperluas
baik
Visual Visual (media Visual (media Visual (media Visual (media
komunikasi) komunikasi) komunikasi) komunikasi)
sangat mendukung kurang tidak
mendukung dan cukup mendukung mendukung
dan menambah memadai untuk atau terlalu presentasi atau
pemahaman presentasi. sederhana. sangat
presentasi. Desain visual Desain visual membingungkan.
Desain visual cukup menarik. perlu Desain visual
menarik dan diperbaiki. sangat kurang
rapi. menarik.
Keterlibatan Semua anggota Semua anggota Sebagian Sebagian besar
semua anggota kelompok kelompok anggota anggota
kelompok terlibat aktif terlibat aktif kelompok kelompok tidak
dan namun tidak terlibat aktif terlibat aktif
bertanggung bertanggung
jawab terhadap jawab terhadap
peran peran

Skor = Jumlah Skor x 100


12
Kriteria penilaian:
1. Jika skor lebih dari 60 peserta didik membuat tindak lanjut proyek
2. Jika skor kurang dari 60 peserta didik diberikan kesempatan untuk mempresntasikan
kembali
Pertemuan ke- 6 (2 x 45 Menit)
Pendahuluan
1. Guru menyapa siswa, menanyakan perasaan siswa hari ini, memberi salam dan
memeriksa kehadiran siswa (KSE kesadaran diri).
2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin berdoa. (KSE pengelolaan diri).
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Pertanyaan pemantik (Bernalar kritis)


Setelah meanyelesaikan proyek bersama, apakah langkah khusus yang perlu diambil dalam
fase tindak lanjut?

Kegiatan Pembelajaran
1. Guru bersama siswa melakukan analisis kegiatan proyek yang telah dilaksanakan
menggunakan pertanyaan: Bagimanakah keberhasilan proyek yang telah dilaksanakan?
2. Guru bersama siswa merumuskan keputusan tindak lanjut berdasar hasil analisis dengan
memberikan pertanyaan pengantar: Apakah rencana pengembangan terhadap proyek yang
telah dilaksanakan?
3. Guru memberikan penguatan terhadap kegiatan proyek

Penutup
1. Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok
2. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
3. Peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran

Tabel refleksi diri pemahaman materi


Isilah tabel refleksi berikut ini dengan memberi tanda ( ✓ )
No Pertanyaan Ya tidak

1. Apakah anda dapat


mengkomunikasikan proyek
yang telah dilaksanakan?
2. Apakah proyek yang dilakukan
sesuai dengan rencana?
3 Apakah anda mengetahui
kelebihan dan kekurangan
proyek yang telah dilaksanakan?

Refleksi guru
1. Apakah seluruh peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan baik?
2. Apakah peserta didik nampak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran?
3. Langkah apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?

Asesmen Sumatif
Asesmen Sumatif berupa penilaian proyek seperti pada rubrik Penilaian Proyek
Rubrik Penilaian Proyek

No Indikator yang Deskripsi Hasil


diamati

Ya Tidak

1. Perencanaan 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi isu global dan


K3.
2. Peserta didik mampu menghasilkan ide kreatif
terkait limbah yang akan dijadikannya proyek
3. Peserta didik mampu membuat rancangan proyek
4. Peserta didik dapat membuat rencana jenis alat dan
bahan yang akan digunakan dalam proyek

2 Pelaksanaan 1. Peserta didik menyediakan alat dan bahan yang


dibutuhkan dengan tepat dan lengkap
2. Peserta didik dapat mengerjakan proyek sesuai
langkah yang sudah direncanakan
3. Peserta didik dapat menyelesaikan proyek tepat
waktu
4. Peserta didik dapat mengemas laporan
pelaksanaan proyek dengan bentuk yang menarik
5. Peserta didik dapat membuat video pelaksanaan
yang menarik.

3 Mengomunikasikan 1. Peserta didik dapat menyusun laporan proyek


hasil proyek 2. Peserta didik menyajikannya melalui media
komunikasi dapat berupa
(video/komik/poster/brosur/infografis, dll)*
3. Pada media komunikasi mengandung unsur
proses pengerjaan proyek sampai menghasilkan
produk
4. Pada media komunikasi berisi himbauan
(kampanye) untuk melindungi bumi dari limbah.
5. Pada media komunikasi ada rekomendasi tindak
lanjut kepada pihak terkait berdasarkan hasil
proyek.

Keterangan :
1. Kriteria penilaian
Skor = Jumlah Deskripsi “YA” x 100%
Jumlah Deskripsi Seluruhnya
2. Contoh : Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)

Nomor Persentase Keterangan


pencapaian
1 0 – 40% Belum mencapai ketuntasan, remedial seluruh bagian
2 41 – 60% Belum mencapai ketuntasan, remedial dibagian yang
diperlukan
3 61 – 80% Sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial
4 81 – 100% Sudah mencapai ketuntasan, dapat diberikan pengayaan

3. Produknya*) : bentuk media komunikasi pilih salah satu saja.

Anda mungkin juga menyukai