Modul Integrasi Ipas
Modul Integrasi Ipas
Tujuan Pembelajaran :
1. Menganalisis limbah yang mencemari lingkungan dan bahan alam yang bermanfaat
serta cara pengelolaannya.
2. Menerapkan solusi pengolahan limbah.
3. Mengomunikasikan hasil penerapan solusi pengolahan limbah
Catatan
Pembelajaran integrasi IPA dapat dilaksanakan berbagai strategi:
1. Guru IPA (Fisika, Kimia, dan Biologi) dapat melaksanakan pembelajaran secara
bersama-sama.
2. Mengatur jam pelajaran IPA menjadi 6 JP/Minggu secara terintegrasi.
MATERI
PEMBELAJARAN
Kimia Hijau
Kimia hijau atau green chemistry adalah suatu metode baru untuk mengurangi bahaya
bahan kimia, di samping memproduksi produk dengan cara yang lebih efisien dan lebih
hemat. Green chemistry adalah penggunaan teknik dan metode secara kimia untuk
mengurangi atau mengeliminasi penggunaan bahan dasar, produk, produk samping,
pelarut, pereaksi yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan masalah lingkungan. Tujuan
green chemistry adalah untuk mencegah atau mengurangi masalah lingkungan. green
chemistry merupakan bagian yang esensial dalam program yang komprehensif untuk
melindungi kesehatan manusia dan lingkungan. Secara umum green chemistry
berhubungan dengan hal- hal untuk meminimalkan buangan pada sumbernya, pemakaian
katalisator dalam reaksi, penggunaan pereaksi (reagents) yang tidak berbahaya,
penggunaan bahan dasar yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi ekonomi, pelarut
yang ramah lingkungan serta dapat didaur ulang. Berdasarkan beberapa pengertian diatas,
dapat dikatakan bahwa green chemistry adalah proses kimia atau teknologi yang dapat
memperbaiki lingkungan dan kualitas hidup.
Menurut Anastas dan Warner hal yang penting dalam green chemistry adalah:
1. Mencegah terjadinya limbah di tempat pertama
2. Menggunakan pereaksi dan pelarut yang aman
3. Melakukan perubahan reaksi secara selektif dan efisien
4. Menghindari produk dan reaksi kimia yang tidak perlu
4. Replace ( penggantian )
Kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alternatif yang
sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat
mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. Contohnya adalah
mengubah penggunaan kertas tisu dengan menggunakan sapu tangan, dll.
Lingkungan hidup memiliki dua komponen, yaitu biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah
komponen hidup yang ada di alam dan meliputi semua makhluk hidup, seperti hewan,
tumbuhan, mikroorganisme, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik adalah seluruh
unsur yang tak hidup, misalnya tanah, air, dan udara.
Dalam suatu lingkungan hidup, terjadi interaksi antara lingkungan abiotik dan lingkungan
biotik atau sebaliknya.
Produsen Adalah kelompok makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri.
Produsen mampu mengubah senyawa anorganik menjadi organik. Semua tumbuhan hijau
merupakan kelompok produsen. Karena dapat membuat makanan (zat organik) sendiri
melalui fotosintesis, dan menghasilkan makanan yang diperlukan makhluk hidup lain.
Konsumen merupakan kelompok makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan
sendiri. Untuk itu, konsumen memperolehnya dari makhluk hidup lain. Adapun yang
termasuk golongan konsumen adalah manusia dan hewan. Secara langsung maupun tidak,
kelompok konsumen tergantung pada tumbuhan hijau (produsen), karena tidak dapat
membuat makanannya sendiri. Oleh sebab itu, konsumen disebut organisme heterotrof.
Pengurai Makhluk hidup pada akhirnya akan mati. Pada tumbuhan, daun dan ranting
keringnya akan berguguran menjadi sampah, begitu pula dengan sisa sisa hewan yang telah
mati hewan. Namun, Bumi tempat tinggal makhluk hidup tidak dipenuhi oleh sampah.
Karena ada kelompok pengurai atau dekomposer. Pengurai terdiri atas beberapa organisme,
misalnya serigala, burung pemakan bangkai, semut, jangkrik, dan kecoa. Selain itu, jamur
dan bakteri saprofit yang menghancurkan serta menguraikan sampah menjadi unsur yang
dapat menyuburkan tanah, juga termasuk pengurai.
Pengukuran
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang dijadikan
acuan. Misalnya mengukur panjang tongkat dengan mistar. Yang dibandingkan adalah
panjang tongkat dengan panjang mistar. Yang dijadikan acuan adalah mistar.
L = lebar (m)
T = tinggi (m)
2, Tabung d = diameter (m)
V = ¼πd²
Angka Penting
Angka Penting adalah Angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Angka penting terdiri dari
angka pasti dan angka yang diragukan (angka taksiran). Angka taksiran pada angka penting
merupakan digit terakhir angka hasil pengukuran. Jadi semua angka yang didapatkan dari
hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur dapat disebut sebagai Angka Penting,
termasuk pengukuran volume dimensi tempat limbah, yang akan digunakan untuk
menentukan volume limbah dalam project ini.
Angka penting terdiri dari angka pasti dan angka yang diragukan (angka taksiran). Angka
taksiran pada angka penting (angka hasil pengukuran) terletak digit terakhir. Misalkan hasil
pengukuran tebal buku menggunakan jangka sorong adalah 1,25 cm. Angka 1 dan 2 adalah
angka pasti, sedangkan angka 5 adalah taksiran.
a. Aturan penentuan jumlah digit pada angka hasil pengukuran (angka penting)
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
2. Angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal (angka nol di sebelah kiri
angka bukan nol) bukanlah angka penting
3. Angka nol dibelakang angka bukan nol dalam desimal merupakan angka penting.
4. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tetapi tanpa tanda desimal
bukanlah angka penting, kecuali ada tanda khusus, misal garis bawah
5. Angka nol di antara angka bukan nol adalah angka penting.
Asesmen Awal dilakukan dengan memberikan quizizz paper mode berupa pertanyaan
umum tentang pencemaran lingkungan. Hasil asesmen awal dapat digunakan untuk
pembagian kelompok.
Bagi sekolah yang memiliki akses internet dapat menggunakan quizizz secara online dengan
tautan berikut ini https://s.id/pencemaranlingkungan
Bagi sekolah yang fasilitas internetnya belum memadai bisa menggunakan quizziz paper mode
seperti gambar di bawah ini.
Kegiatan pembelajaran
1. Guru menampilkan video Limbah Industri Tahu Cemari Lingkungan
https://youtu.be/BKUwsatQZFI dan mengajukan pertanyaan:
a. Apakah yang timbul dalam benak kalian setelah mencermati video tersebut?
b. Apakah situasi yang sama juga terjadi di lingkungan kita? Mengapa?
c. Apakah yang kalian rasakan jika berada pada lingkungan yang terdampak limbah?
d. Apa solusi dan ide yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah limbah pada
video tersebut?
Guru juga menyiapkan artikel yang berhubungan dengan limbah melalui tautan
https://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/158/114 dan artikel dalam
bentuk hardcopy.
Menganalisis Artikel
1. Klasifikasikan limbah berdasarkan jenisnya!
2. Mengapa limbah harus diolah?
3. Bagaimana cara yang paling tepat untuk mengolah limbah?
4. Berdasarkan artikel yang dibaca, jelaskan cara penanganan sampah dengan prinsip 5R?
Penutup
1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan dan
menghubungkannya dengan pertanyaan pemantik di awal pembelajaran.
2. Peserta didik melakukan refleksi.
Lembar Refleksi
Refleksi Guru
1. Apakah seluruh peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan baik?
2. Apakah peserta didik nampak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran?
3. Langkah apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Asesemen formatif
Asesemen formatif dilakukan melalui aktivitas mengerjakan LKPD I
Tindaklanjut hasil asesmen formatif
1. Bagi siswa yang belum memahami (dapat menjawab kurang dari 50 %) dilakukan
pendampingan dalam pembelajaran dengan tutor sebaya.
2. Bagi peserta didik yang telah memahami (dapat menjawab lebih 50 %) diberikan
tantangan lebih lanjut berupa memberikan materi yang lebih mendalam sehingga
meningkatkan pemahaman lebih lanjut.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1
4. Apakah yang kalian rasakan jika berada pada lingkungan yang terdampak limbah?
5. Apa solusi dan ide yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah limbah pada
video tersebut?
Asemen Awal
Pilihlah jawaban yang benar
1. Suatu zat yang menyebabkan terjadinya pencemaran disebut ...
a. Sampah
b. Polutan
c. Limbah
d. polusi
2. Berikut ini yang bukan merupakan dampak negatif dari pembuangan limbah padat
adalah….
a. menurunkan kualitas tanah
b. mengurangi keindahan lingkungan
c. kesuburan tanah meningkat
d. berkembangnya berbagai penyakit
3. Jenis limbah pertanian yang dapat mengakibatkan terjadinya
pencemaran lingkungan adalah….
a. sisa makanan
b. minyak
c. pestisida
d. detergen
4. Salah satu cara mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh
limbah pabrik adalah….
a. mengolah limbah pabrik sebelum dibuang
b. menutup industri bahan kimia
c. membuang limbah pabrik sedikit demi sedikit
d. membatasi penggunaan bahan kimia
5. Peristiwa masuknya zat atau komponen lainnya ke dalam lingkungan
perairan sehingga mutu air terganggu disebut pencemaran …
a. tanah
b. air
c. udara
d. suara
6. Pencemaran yang terjadi karena timbunan logam berat termasuk ke dalam
pencemaran….
a. fisik
b. kimiawi
c. biologis
d. air
7. Salah satu upaya pengendalian hama yang tidak menimbulkan
pencemaran lingkungan adalah….
a. penyemprotan dengan insektisida
b. pengendalian dengan herbisida
c. pengendalian secara biologis
d. penyemprotan menggunakan pestisida
8. Penyakit Minamata di jepang disebabkan oleh logam berat yang bernama ….
a. timbal
b. belerang
c. cadmium
d. raksa
9. Sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah, karena ….
a. tidak dapat dibakar
b. mudah larut dalam air
c. sulit diuraikan mikroorganisme
d. dapat meracuni habitat tanah
10. Peristiwa masuknya zat atau komponen lain ke dalam lingkungan udara disebut
pencemaran….
a. air
b. suara
c. tanah
d. udara
Kunci Jawaban
1. b 6. b
2. c 7. c
3. c 8. d
4. a 9. c
5. b 10. d
Pertemuan ke- 2 (2 x 45 Menit)
Pendahuluan
1. Guru mengondisikan kelas, menyampaikan tujuan yang akan dicapai.
2. Guru memotivasi dan memberikan stimulus untuk bernalar kritis dan mandiri terkait
materi kimia hijau dan prinsip 5R dengan pertanyaan pemantik.
3. Guru menyampaikan apa manfaatnya belajar tentang kimia hijau dan prinsip 5R.
Kegiatan pembelajaran :
1. Peserta didik diajak melakukan observasi di lingkungan sekolah
2. Peserta didik kembali bekerja sama secara berkelompok lalu diberikan LKPD 2
3. Peserta didik berdiskusi dan menyusun pertanyaan yang ingin diketahui terkait asal-usul
limbah (Kreatif).
4. Peserta didik diminta untuk berkelompok dan bekerja sama (Bergotong
royong) mengikuti petunjuk LKPD mengamati dan mengidentifikasi limbah yang
ada di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
5. Peserta didik menghitung dan mencatat volume limbah melalui wadah limbah baik
dalam bentuk balok atau tabung dengan menggunakan aturan berhitung dengan angka
penting
6. Perhitungan volume limbah dilakukan pada saat awal kegiatan, proses kegiatan dan
akhir kegiatan
7. Pengukuran volume limbah selama proses kegiatan boleh dilakukan lebih dari satu kali.
8. Peserta didik bersama kelompoknya, mendiskusikan hasil pengamatan dan pengukuran
9. Peserta didik bersama kelompoknya mempresentasikan hasil pengamatannya dan
membandingkan dengan hasil pengamatan kelompok lainnya (peserta didik bebas
menentukan format presentasi)
Penutup
1. Guru dan peserta didik mereview materi yang dipelajari
2. Guru memberikan apresiasi kepada tiap kelompok
3. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
4. Peserta didik melakukan refleksi
Refleksi peserta didik
Isilah tabel refleksi berikut ini dengan memberi tanda ( ✓ )
No Pernyataan Ya Tidak Jika jawaban “ya”
alasannya
1. Saya dapat menyebutkan
asal limbah.
2. Saya dapat memprediksi yang akan terjadi
dalam 5 tahun atau 10 tahun yang akan
datang bila limbah tersebut tidak dikelola.
Saya dapat menggunakan alat ukur yang
3. sesuai?
Refleksi Guru
1. Apakah seluruh peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan baik?
2. Apakah peserta didik nampak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran?
3. Langkah apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Asesemen formatif
Asesemen formatif dilakukan melalui aktivitas mengerjakan LKPD
Tindaklanjut hasil asesmen formatif
1. Bagi siswa yang belum memahami (dapat menjawab kurang dari 50 %) dilakukan
pendampingan dalam pembelajaran dengan tutor sebaya.
2. Bagi peserta didik yang telah memahami (dapat menjawab lebih 50 %) diberikan
tantangan lebih lanjut berupa memberikan materi yang lebih mendalam sehingga
meningkatkan pemahaman lebih lanjut.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2
B. Tujuan
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi limbah melalui pengamatan lingkungan sekolah
dan sekitarnya.
2. Peserta didik dapat melakukan proses pengukuran volume limbah
dengan menggunakan alat ukur
D. Prosedur
Peserta didik mengidentifikasi limbah melalui observasi dan melakukan pengukuran limbah
hasil pengamatan limbah di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
2. Menurut Anda apa yang akan terjadi dalam 5 tahun atau 10 tahun yang akan datang
bila limbah tersebut tidak dikelola dengan baik? Cari jawaban melalui wawancara dan
studi literatur?
3. Apa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah tersebut
dengan menggunakan prinsip kimia hijau dan 5R ?
dst
Diskusi
1. Dari hasil pengamatan apa saja yang termasuk limbah organik dan limbah anorganik?
3. Apakah kehadiran sisa organisme (tumbuhan/hewan yang telah mati, sisa makanan ) yang
terlalu banyak dapat mempengaruhi komponen abiotik dan biotik ekosistem?
Pengukuran
1. Apakah kalian dapat mengukur volume limbah yang ada di sekitarmu, dengan mengukur
volume tempat limbah menggunakan alat ukur panjang (dapat berupa mistar, meteran, dll)
Apakah nama alat ukur yang kalian gunakan?
Tabel hasil pengukuran volume limbah menggunakan mistar dengan wadah berbentuk kotak
dan tabung.
Tabel 1. Wadah limbah berbentuk Balok
No. Benda yang diukur Ukuran Jumlah Angka Penting
(bentuk Kotak) (m)
1. Panjang
2. Lebar
3. Tinggi
4. Volume = …… (m3)
1. Diameter
2. Tinggi
3. Volume = …… (m3)
Tabel 3. Hasil Pengukuran Volume Limbah (m3)
Tanggal Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Volume Limbah
ke 1 ke 2 ke 3 ke 4 ke 5 ke 6 ke 7 Rata-rata
(m3)
Volume
(m3)
Catatan
Hasil pengukuran dikonfirmasi pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan ke- 3 (2 x 45 Menit)
Pendahuluan
1. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai.
2. Guru menyampaikan manfaat perencanaan suatu proyek
3. Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik sebagai pembuka pembelajaran dan
menumbuhkan rasa ingin tahu serta memotivasi peserta didik agar tumbuh semangat
belajar yang tinggi.
Kegiatan pembelajaran :
1. Peserta didik secara berkelompok menentukan proyek yang akan dilaksanakan.
2. Peserta didik menyusun perencanaan proyek meliputi: mengidentifikasi alat, bahan,
media, dan sarana yang diperlukan serta sesuai dengan kondisi sekolah.
3. Peserta didik membuat rancangan dan tahapan proyek termasuk detail waktu
pelaksanaannya.
4. Guru dan peserta didik mendiskusikan rancangan proyek tiap kelompok
Penutup
1. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
2. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Peserta didik melakukan refleksi.
Refleksi peserta didik
Setelah melalui proses belajar hari ini, saatnya peserta didik melakukan refleksi terhadap diri
sendiri dengan model 4P:
Nomor Model 4P Uraian
1 Peristiwa
2 Perasaan
3 Pembelajaran
4 Perubahan
Refleksi Guru
1. Apakah seluruh peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan baik?
2. Apakah peserta didik nampak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran?
3. Langkah apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Asesemen formatif
Asesemen formatif dilakukan dengan melengkapi tabel berikut.
No Kriteria Ya Tidak
1 Menghasilkan ide kreatif solusi penanganan limbah
2 Menentukan jenis alat dan bahan yang akan digunakan dalam
proyek
3 Membuat time line proyek.
D. Prosedur :
Secara berkelompok peserta didik menentukan proyek yang akan dilaksanakan untuk
melindungi bumi dari limbah dan alasannya.
Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik melaksanakan proyek sederhana pengolahan limbah sesuai dengan
kelompoknya masing-masing (proyek dapat berupa pembuatan kompos, pembuatan
ekoenzim, pembuatan biopori, pembuatan briket, dan lainnya) sesuai dengan rancangan
proyek sebelumnya.
2. Peserta didik mencatat proses kimia yang terjadi terhadap proyek peserta didik dan
hubungannya dengan kimia hijau.
3. Peserta didik mengidentifikasi dan menjelaskan konsep-konsep biologi (5R, biotik dan
abiotik) yang terkait dengan proyek yang yang dikerjakan.
4. Peserta didik saling memberikan umpan balik terhadap proyek yang dilaksanakan.
5. Guru memberikan penguatan, klarifikasi, dan saran serta melakukan refleksi bersama
peserta didik
Penutup
1. Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok
2. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
3. Peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran.
Refleksi peserta didik
Setelah melalui proses belajar hari ini, saatnya peserta didik melakukan refleksi terhadap diri
sendiri dengan menjawab pertanyaan berikut;
1. Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah....
2. Selama pembelajaran saya menemukan hal yang membuat saya tertarik yaitu....
3. Dari proses belajar hari ini selanjutnya saya ingin mengetahui lebih dalam tentang....
Refleksi Guru
1. Apakah seluruh peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan baik?
2. Apakah peserta didik nampak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran?
3. Langkah apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 4
D. Prosedur :
Peserta didik mengolah limbah yang dihasilkan oleh dirinya atau lingkungan sekitar.
Prosedur pengolahan limbah dapat dilihat pada lampiran.
Berikut contoh prosedur kerja yang dapat digunakan untuk mengolah limbah (peserta didik
dapat menggunakan prosedur lainnya sesuai dengan jenis limbah yang akan diolah)
https://www.kompas.com/homey/read/2022/01/24/121500376/eco-enzyme-cara-
memanfaatkan-limbah-dapur-untuk-tanaman?page=all.
I. Ecoenzyme
Ecoenzyme merupakan alternatif alami dari bahan kimia sintetis berbahaya di rumah.
Dengan membuat eco-enzyme berarti mengurangi produksi limbah kimia sintesis dan
sampah plastik sisa kemasan produk rumah tangga pabrikan. Cara membuat ecoenzyme
tidak begitu sulit. Artikel ini akan mengulas cara membuat ecoenzyme dengan mudah
dengan rumus 1:10:3. Rumus tersebut berarti 1 bagian gula, 10 bagian air, dan 3 bagian sisa
sayur dan buah, misalnya volume wadah sebesar 10 L maka bagian gula sebesar 600 gram,
air sebesar 6L, serta sisa buah dan sayur sebesar 1800 gram
1. Gula
Dalam memilih gula, tidak dianjurkan untuk menggunakan gula pasir karena gula pasir
termasuk zat kimia. Gula yang dianjurkan untuk dipakai yaitu molase cair, molase kering,
gula aren, gula kelapa, dan gula lontar
2. Air
Sumber air yang bisa digunakan adalah air hujan, air sumur, air buangan AC, air isi ulang, air
PAM, dan air galon
3. Sisa Sayur dan buah
Kategori sayur dan buah yang digunakan adalah semua jenis sisa buah dan sayur kecuali
yang sudah dimasak (direbus, digoreng, ditumis), busuk, berulat, berjamur, dan kulit buah
yang keras, seperti kulit kelengkeng, durian, dan lain-lain.
TIPS: Sisa buah/sayur dipotong kecil-kecil dan semakin banyak jenis bahan yang digunakan
akan semakin kaya hasil ecoenzyme.
Langkah pembuatan
1. Membersihkan wadah dari sisa sabun/bahan kimia
TIPS: Wadah yang digunakan memiliki tutup bermulut lebar, bisa besar/kecil, berbahan
plastik, tidak bermulut sempit karena rentan meledak, dan tidak berwadah kaca karena
rentan pecah.
Sumber: https://fkm.unair.ac.id/bagaimana-cara-membuat-eco-enzyme-simak-penjelasan-
berikut-ini/
II. Biopori
Biopori adalah teknologi alternatif dan sederhana untuk penyerapan air hujan selain dengan
sumur resapan. Istilah keren untuk biopori adalah istana cacing, walaupun sebenarnya
penghuni biopori bukan hanya cacing. Selain untuk resapan air, biopori juga berguna
sebagai pengolah sampah rumah tangga yang dapat diterapkan di lahan pemukiman
perkotaan yg sempit.
Biopori biasa juga disebut dengan lubang resapan biopori merupakan lubang yang dibuat
tegak lurus ke dalam tanah. Lubang ini memiliki diameter antara 10-30 cm dan tidak
memiliki muka air tanah dangkal. Lubang tersebut kemudian diisi dengan sampah organik
yang memiliki fungsi sebagai makanan makhluk hidup yang ada di tanah, seperti cacing dan
akar tumbuhan.
https://masfikr.com/cara-membuat-biopori/
https://zerowaste.id/manajemen-sampah/membuat-lubang-resapan-biopori/
III. Kompos
Kompos adalah pupuk organik yang bersumber dari sampah rumah tangga, sampah
tanaman, sampah pasar dan lain-lain dan dibuat melalui proses pengomposan. Kompos
dapat menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman. Penggunaannya bisa sekaligus
menggemburkan tanah yang tandus, meningkatkan porositas, aerasi, dan komposisi
mikroorganisme di dalam tanah. Kompos juga berguna untuk meningkatkan daya ikat tanah
terhadap air sehingga dapat menyimpan air tanah lebih lama. Ada beberapa jenis pupuk
kompos yaitu Kompos Aerob, dibuat melalui proses biokimia yang melibatkan oksigen.
Bahan baku utama pembuatan pupuk kompos aerob adalah sisa tanaman, kotoran hewan
atau campuran keduanya, Kompos Bokashi, Pupuk bokashi merupakan salah satu tipe pupuk
kompos anaerob yang paling terkenal. Ciri khas pupuk bokashi terletak pada jenis inokulan
yang digunakan sebagai starter-nya, yaitu efektif mikroorganisme (EM4). Vermikompos,
merupakan salah satu produk kompos yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai
pengurai. Mikroorganisme yang digunakan adalah cacing tanah dari jenis Lumbricus atau
jenis lainnya. Vermikompos dibuat dengan cara memberikan bahan organik sebagai pakan
pada cacing tanah. Dan keempat Kompos organik cair, merupakan pupuk kompos yang
dibuat dengan cara pengomposan basah. Prosesnya bisa berlangsung aerob maupun
anaerob.
Kegiatan Pembelajaran
1. Guru menjelaskan rubrik penilaian laporan proyek
2. Siswa mempresentasikan laporan proyek.
3. Guru bersama siswa melakukan asesmen terhadap presentasi tiap kelompok
Penutup
1. Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok
2. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
3. Peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran
Rubrik penilaian presentasi
Kegiatan Pembelajaran
1. Guru bersama siswa melakukan analisis kegiatan proyek yang telah dilaksanakan
menggunakan pertanyaan: Bagimanakah keberhasilan proyek yang telah dilaksanakan?
2. Guru bersama siswa merumuskan keputusan tindak lanjut berdasar hasil analisis dengan
memberikan pertanyaan pengantar: Apakah rencana pengembangan terhadap proyek yang
telah dilaksanakan?
3. Guru memberikan penguatan terhadap kegiatan proyek
Penutup
1. Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok
2. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
3. Peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran
Refleksi guru
1. Apakah seluruh peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan baik?
2. Apakah peserta didik nampak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran?
3. Langkah apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Asesmen Sumatif
Asesmen Sumatif berupa penilaian proyek seperti pada rubrik Penilaian Proyek
Rubrik Penilaian Proyek
Ya Tidak
Keterangan :
1. Kriteria penilaian
Skor = Jumlah Deskripsi “YA” x 100%
Jumlah Deskripsi Seluruhnya
2. Contoh : Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)