Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fitri Anggraeni

Kelas : DF21-1A

Nim : 332198421171

1. Pengertian dan Perbedaan Limbah Organik dan Anorganik!


a. Jelaskan perbedaan antara limbah organik dan limbah anorganik beserta contoh-contohnya.
Jawaban :
- Limbah Organik: Sampah organik berasal dari sisa organisme hidup, misalnya sisa
sayuran dan buah-buahan yang dibuang.
- Limbah Anorganik : bukan berasal dari organisme hidup dan merupakan hasil campur
tangan manusia. Contohnya limbah botol plastik, kardus, plastik pembungkus makanan,
dan sebagainya.
b. Mengapa penting untuk memilah limbah organik dan anorganik? Berikan alasan mengenai
dampak lingkungan dan kesehatan manusia.
Jawaban :
Memisahkan sampah bisa membuat hidup lebih sehat, selain memudahkan pembuangan
dan pengolahan kembali, memisahkan pembuangan sampah organik dan anorganik dapat
menghindari terjadinya penumpukan sampah. Pasalnya, sampah yang menumpuk bisa menjadi
sarang kuman dan bakteri yang merupakan penyebab utama penyakit.

2. Metode Pengelolaan Limbah Organik.


a. Gambarkan proses komposisi sebagai salah satu metode pengelolaan limbah organik. Jelaskan
manfaatnya dan langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat kompos.
Jawaban :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Siapkan limbah organik atau sampah rumah tangga untuk diolah menjadi pupuk
kompos.
3. Kemudian pisahkan limbah organik misalnya sisa makanan atau sayuran dengan limbah
plastik.
4. Sediakan wadah atau media berukuran besar
5. Lalu, masukan tanah kedalam wadah sucukupnya, pastikan wadah tersebut telah diisi
limbah organik.
6. Tuang dan siram permukaan tanah dengan air secukupnya.
7. Masukan limbah organik yang telah dicampur arang atau kapur ke wadah atau media
yg tadi
8. Kemudian tuang dan siram air yang sudah dicampuri EM4 kemudian masukan lagi
tanah kedalam wadah.
9. Terakhir tutup wadah tersebut dan diamkan selama 21hari atau 3 Minggu.

Manfaat : penggunaan kompos tersebut juga dapat menjaga kesehatan tanaman akar serta
membuat menjadi tumbuh. Selain itu kompos mengandung humus yang sangat dibutuhkan untuk
peningkatan hara makro dan mikro tanah dan meningkatkan aktivitas mikroba tanah.

b. Sebutkan dan jelaskan minimal dua metode lain untuk mengelola limbah organik di lingkungan
sehari-hari.
Jawaban :
- Pakan Ternak
Limbah organik juga bisa diberikan kepada hewan ternak sebagai pakan ternak. Selain bisa
langsung diberikan kepada hewan, limbah organik juga dapat dimanfaatkan menjadi pelet
sebagai makanan ayam dan ikan.
- Sebagai Kerajinan tangan
Limbah organik juga dapat diolah menjadi kerajinan tangan. Contohnya seperti eceng gondok
yang diolah sedemikian rupa hingga menjadi tas. Contoh lain ialah tempurung kelapa yang
diolah menjadi mangkok hias, cangkir, ataupun peralatan makan lain.

3. Tantangan dalam Pengelolaan Limbah Anorganik

A. Apa saja tantangan utama dalam pengelolaan limbah anorganik? Jelaskan mengapa limbah jenis
ini lebih sulit diurus dibandingkan dengan limbah organik.

Jawaban :

Tantangan utama nanya karna sampah anorganik susah terurai, karena sumber dari limbah
anorganik adalah dari bahan sintetis dan bukan merupakan hasil aktivitas manusia. Bahan-bahan
yang tidak dari alam atau makhluk hidup itulah yang membuatnya jadi susah diuraikan.

B. Diskusikan opsi solusi untuk mengelola limbah anorganik yang efektif dan ramah lingkungan.

Jawaban:

Solusinya yaitu dengan melakukan 3R yaitu reduce, rescue dan recycle

- Reduce : Mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah serta mengurangi
sampah – sampah yang telah ada
- Rescue : Menggunakan sampah – sampah yang memungkinkan masih untuk di pakai
- Recycle : Menggunakan sampah tertentu untuk diolah kembali menjadi barang yang lebih
berguna.

4. Keterkaitan Pengelolaan Limbah dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


a. Bagaimana pengelolaan limbah organik dan anorganik mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan pekerja di lingkungan kerja? Jelaskan secara detail.
Jawaban :
Pekerja pengelolaan limbah organik dan anorganik cenderung rentan terpapar berbagai risiko
kesehatan karena mereka bekerja di lingkungan yang tidak higienis. Mereka mungkin
menderita banyak penyakit kesehatan seperti:
Gejala pernafasan: pilek, bersin, sering sakit kepala.
Gejala muskuloskeletal atau Neuro: kelelahan, sakit punggung, nyeri tubuh.
Gejala lainnya: ruam kulit, muntah dan diare.
Tidak berhenti sampai disitu, para pekerja menghadapi kondisi yang berbeda yaitu getaran dari
mesin, ventilasi yang buruk, kebisingan yang berlebihan, bau dan suhu tinggi yang juga
berdampak negatif bagi kesehatan mereka.
b. Apa saja langkah-langkah yang dapat diambil oleh sebuah perusahaan atau industri untuk
meminimalkan risiko kesehatan dan keselamatan yang terkait dengan pengelolaan limbah?
Jawaban :
1. Pelatihan Pekerja yang Tepat:
Pelatihan kesehatan dan keselamatan harus memastikan bahwa pekerja mengetahui dan
memahami potensi risiko yang akan mereka hadapi dari kontak langsung dengan limbah dan
juga pentingnya penggunaan peralatan perlindungan pribadi secara konsisten.
2. Penyediaan peralatan dan pakaian untuk perlindungan pribadi:
Jenis pakaian pelindung akan bergantung pada risiko yang terkait dengan limbah, tetapi
peralatan berikut harus tersedia untuk semua pekerja limbah:
a. Helm, dengan atau tanpa pelindung
b. Masker wajah
c. Pelindung mata atau kacamata pengaman
d. Overall (baju kerja)
e. Celemek industri
f. Pelindung kaki atau sepatu boot industri
g. Sarung tangan sekali pakai atau sarung tangan tugas berat

5. Inovasi dan Pengembangan dalam Pengelolaan Limbah

A.Sebutkan setidaknya dua inovasi terbaru dalam pengelolaan limbah organik atau anorganik.
Jelaskan potensi dampak positifnya terhadap lingkungan dan keberlanjutan.

Jawaban:

3. Limbah Plastik Terurai Secara Biologis:


- Inovasi:

Pengembangan bakteri atau enzim yang dapat memecah plastik secara biologis, mengubahnya
menjadi senyawa yang tidak berbahaya secara alami.

- Potensi Dampak Positif:

Mengurangi akumulasi limbah plastik di lingkungan, memberikan solusi untuk mengatasi masalah
plastik yang sulit terurai dan mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem.

2. Pengelolaan Limbah Elektronik Berkelanjutan:

- Inovasi:

Pendekatan yang lebih berkelanjutan dalam pengelolaan limbah elektronik dengan mendaur ulang
komponen elektronik, pemulihan bahan berharga, dan pengelolaan limbah elektronik secara
bertanggung jawab.

- Potensi Dampak Positif:

Mengurangi pencemaran lingkungan akibat bahan beracun dalam limbah elektronik,


meminimalkan penggunaan sumber daya alam untuk produksi perangkat baru, dan menciptakan
ekonomi sirkular dengan memanfaatkan kembali bahan yang ada.

B . Bagaimana peran teknologi dalam mengembangkan cara baru untuk mengelola limbah? Berikan
contoh teknologi yang dapat membantu dalam proses ini.

Jawaban : Teknologi memainkan peran kunci dalam mengembangkan cara baru untuk mengelola
limbah. Contoh termasuk teknologi daur ulang canggih seperti proses pirolisis untuk mengubah
limbah plastik menjadi bahan bakar, sensor pintar untuk memantau kualitas limbah, dan platform
digital untuk mengoptimalkan pengelolaan limbah industri. Teknologi juga memfasilitasi pendekatan
berbasis data dalam pengelolaan limbah, memungkinkan analisis lebih efisien dan pengambilan
keputusan yang lebih tepat.

Anda mungkin juga menyukai