OLEH
Isabella B2215401006
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, karunia
serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas tentang “
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS “ ini dengan baik, meskipun
masih banyak kekurangan di dalam tugas ini.
Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Rasmar Yanti, S. Tr. Keb., M. Keb selaku dosen
mata kuliah “Asuhan Kebidanan Kehamilan” yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita terhadap teori dan model konseptual asuhan kebidanan. Saya menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun guna memperbaiki
tugas yang akan saya buat di masa mendatang.
Semoga ini dapat bermanfaat untuk kedepannya bagi kita semua. Sebelumnya kami mohon maaf
sebesar-besarnya jika ada kesalahan dalam penyusunan kata. Tak ada yang yang sempurna di
dunia ini terkecuali sang Maha Pencipta.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Peranan bidan dalam memberikan asuhan masa nifas adalah memberikan asuhan yang
konsisten, ramah dan memberikan dukungan pada setiap ibu dalam proses penyembuhannya dari
stress fisik akibat persalinan dan meningkatkan kepercayaan diri ibu dalam merawat bayinya.
Dalam proses penyesuaian ini, dituntut kontribusi bidan dalam melaksanakan kompetensi,
ketrampilan dan sensitivitas terhadap kebutuhan dan harapan setiap ibu dan keluarga.
Untuk mencapai hasil yang optimal dibutuhkan kerjasama yang baik antara bidan dan
keluarga.
Asuhan kebidanan merupakan suatu penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi
tanggungjawab dalam memberikan pelayanan kebidanan pada pasien yang mempunyai
kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan, ibu pada masa hamil, nifas, dan bayi baru lahir
serta keluarga berencana.
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan
metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosa
kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
PEMBAHASAN
Pendokumentasian merupakan suatu catatan atau dokumen asli yang dapat dijadikan
bukti dalam persoalan hokum. Dalam memberikan pelayanan kebidanan.Sedangkan dokumentasi
kebidanan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan berdasarkan komunikasi tertulis yang
akurat dan lengkap setelah pemberian asuhan kebidanan.
1.Kesederhanaan
2.Keakuratan
Data yang diperoleh harus benar-benar akurat berdasarkan informasi yang telah
dikumpulkan. Selain itu terdapat kejelasan bahwa data yang diperoleh berasal dari pasein dengan
demikian, dapat diyarik kesimpulan yang otentik dan akurat serta terhindar dari kesimpulan yang
menyimpang.
3.Kesabaran
4.Ketepatan
5.Kelengkapan
Dokumentasi kebidanan memerlukan kejelaan dan keobjektifan dari data yang ada, bukan
merupakan data fiktif dan samar yang dapat menimbulkan kerancauan. Data untuk dokumentasin
kebidanan haris logis, jelas, rasional, kronologis, serta mencantumkan nama dan nomor register.
Manfaat dokumentasi adalah hal-hal yang dapat diperoleh pada dokumentasi yang kita
lakukan. Adapun manfaat dokumentasi mencakup sebagai berikut :
a. Aspek Administrasi
Terdapatnya dokumentasi kebidanan yang berisi tentang tindakan bidan, berdasarkan
wewenang dan tanggungjawab sebagai tenaga media dan para medis dalam mencapai
tujuan pelayanan kesehatan
b. Aspek medis
dokumentasi yang berisi catatan yang di pergunakan sebagai dasar untuk merencanakan
pengobatan atau perawatan yang harus di berikan kepada pasien.
c. Aspek hukum
melalui dokumentasi maka terdapat jaminan kepastian hukum dan penyedian bahan tanda
bukti untuk menegakkan keadilan,karena semua catatan tentang pasien merupakan
dokumetasi resmi dan bernilai hukum.Hal tersebut sangat bermanfaat apabila di jumpai
suatu masalah yang berhubungan dengan profesi bidan,dimana bidan sebagai pemberi
ijasah dan pasien sebagai pengguna ijasah,maka dokumtasi di perlukan sewaktu-
waktu,karena dapat di gunakan sebagai barang bukti di pengadilan,maka dalam
pencatatan data,data harus diindetifikasi secara lengkap,jelas,obyektif,dan di tanda
tanngan
d. Aspek keuangan
dengan adanya dokumentasi kebidanan berisi data atau informasi pasien. Hal ini dapat
dipergunakan sebagai data dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
melalui studi dokumentasi.
e. Aspek penelitian
dokumentasi kebidanan berisi data atau informasi pasien. Hal ini dapat dipergunakan
sebagai data dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan melalui studi
dokumentasi.
f. Aspek pendidikan
dokumentasi kebidanan berisi data informasi tentang perkembangan kronologis dan
kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Maka informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai bahan atau referensi pendidikan.
g. Aspek dokumentasi
berisi sumber informasi yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan
pertanggungjawaban dalam proses dan laporan pelayanan kesehatan.
h. Aspek jaminan mutu
pengorganisasian data pasien yang lengkap dan akurat melalui dokumentasi kebidanan
akan memberikan kemudahan bagi bidan dalam membantu menyelesaikan masalah
pasien. Pencatatan data pasien yang lengkap dan akurat akan memberi kemudahan bagi
bidan dalam membantu penyelesaikan masalah pasien. Selain itu, juga untuk mengetahui
sejauh mana masalah pasien dapat teratasi dan seberapa jauh masalah baru dapat di
identifikasi dan dimonitor melaui catatan yang kaurat. Hal ini akan membantu untuk
meningkatkan mutu asuhan kebidanan.
i. Aspek akreditasi
melalui dokumentasi akan tercermin banyaknya permasalahan pasien yang berhasil
diatasi atau tidak. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan tentang tingkat
keberhasilan pemberian asuhan kebidanan yang diberikan guna pembinaan lebih lanjut.
Selain itu dapat dilihat sejauh mana peran dan fungsi bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada pasien. Melalui akreditasi pula kita kita dapat memantau kualitas layanan
kebidanan yang telah diberikan sehubungan dengan kompetensi dalam melaksanakan
asuhan kebidanan.
j. Aspek statistic
informasi statistik dari dokumentasi dapat membantu suatu institusi untuk mengantisipasi
kebutuhan tenaga dan menyusun rencana sesuai dengan kebutuhan.
k. Aspek komunikasi
komunikasi dipakai sebagai koordinasi asuhan kebidanan yang diberikan oleh beberapa
orang untuk mencegah pemberian informasi yang berulang ulang kepada pasien oleh
anggota tim kesehatan, mengurangi kesalahan dan meningkatkan ketelitian dalam asuhan
kebidanan, membantu tenaga bidan untuk menggunakan waktu dengan sebaik baiknya,
serta mencegah kegiatan yang tumpang tindih. Sebagai alat komunikasi, dokumentasi
dapat mewujudkan pemberian asuhan kebidanan yang terkoordinasi dengan baik.
1. Pengkajian data
Pada langkah ini dilakukan pekerjaan dengan mengumpulkan semua data yang
diperlukan untuk mengefaluasi keadaan klien secara lengkap.
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap masalah atau diagnosa
dan kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar atau data-data yang telah dikumpulkan.
Data dasar yang sudah dikumpulkan di interprestasikan sehingga ditemukan masalah atau
diagnosa keduanya digunakan, karena beberapa masalah tidak dapat diselesaikan.
3. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
Pada masalah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah di identifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi , bila memungkinkan dilakukan pencegahan , sambil mengamati klien,
bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atau masalah potensial ini benar-benarnya
terjadi.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan dikonsultasikan
bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
Rencana asuhan yang menyeluruh pada masa nifas yang dapat dilakukan antara lain :
ahap ini dilakukan dengan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh yang
dibatasi oleh standar asuhan kebidanan pada masa postpartum.
S: Data Subjektif
Berisi tentang data dari pasien melalui anamnesis yang merupakan ungkapan langsung
O: Data Objektif
Data yang didapat dari hasil observasi melaluipemeriksaan fisik pada masa postpartum.
A: Analisis dan interprestasi
Berdasarkan data yang terkumpulkan kemudian dibuat kesimpulan meliputi diagnosis,
antisipasi diagnosis, atau masalah potensial ,serta perlu tidaknya dulakukan tindakan
segera.
P: Perencanaan
Rencana dari tindakan yang akan diberikan termasuk asuhan mandiri kolaborasi dan tes
diagnosis atau laboratorium serta konseling untuk tindak lanjut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendokumentasian merupakan suatu catatan atau dokumen asli yang dapat dijadikan
bukti dalam persoalan hokum. Dalam memberikan pelayanan kebidanan.Sedangkan dokumentasi
kebidanan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan berdasarkan komunikasi tertulis yang
akurat dan lengkap setelah pemberian asuhan kebidanan.
3.2 Saran
Risma, dkk. 2020. Manajemen Asuhan Kebidanan Post Natal Care Hari Ketiga Pada Ny. N
Dengan Bendungan ASI. Diakses Di
https://jurnal.fkm.umi.ac.id/index.php/wom/index
Zulfita, Eka Putri Primasari, Putri Nelly Syofiah. 2020. Analisis Kelengkapan Pendokumentasian
Pelayanan Kebidanan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang.
Diakses Di
https://ojs.fdk.ac.id/index.php/humancare/article/view/845/pdf
Maritalia Dewi, Siti Rahmah. 2018. Pelatihan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Di Puskesmas
Gandapura Kabupaten Bireuen Aceh-Indonesia. Diakses Di
https://doi.org/10.51179/pkm.v1i1.27