Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

DOKUMENTASI ASUHAN TRIMESTER I MORNING SICKNESS


DENGAN METODE SOAP
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan

Oleh :
Wardatul Jannah (P17311201002)
Fatika Nurindah Prihandina (P17311201003)
Miladiah Ricka Dastin (P17311201004)
Cindy Ghifar Rowahah (P17311201007)
Nuranggraini Jamaluddin (P17311203026)

Dosen Pengampu :
Tarsikah, SST., M.Keb

KELAS 2A
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN PENDIDIKAN ROFESI
BIDAN MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Atas berkah dan


rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Dokumentasi Asuhan Kunjungan Pertama Ibu Hamil Dengan Metode SOAP”
dengan lancar dan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Asuhan


Kebidanan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
bagaimana pendokumentasian dengan metode SOAP pada asuhan kebidanan
kunjungan pertama ibu hamil.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tarsikah, SST., M.Keb


selaku dosen pengampu Mata Kuliah Asuhan Kebidanan. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Malang, 15 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................ iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 5
1.3 Tujuan....................................................................................... 6

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Metode SOAP ........................................................7
2.2 Pengertian ANC........................................................................8
2.3 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil pada Trimester 1....................8

BAB III
ASUHAN KEBIDANAN METODE SOAP...............................................10

BAB IV
PEMBAHASAN..........................................................................................17

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................... 19
5.2 Saran.......................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari
pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yan
menandai awal periode antepartum. Sebaliknya periode prenatal adalah kurun
waktu terhitung sejak hari pertama haid terakhir hingga kelahiran bayi yang
menandai awal periode pascanatal (Varney, Kriebs, dan Gegor, 2007). Masa
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir.
Sedangkan Antenatal Care atau dikenal dengan ANC merupakan suatu
pemeriksaan yang sangat penting untuk ibu hamil, diketahui bahwa
ANC sendiri terdiri K1 dan K4. Pentingnya pemeriksaan K1 erat kaitannya
dengan besar peranan ibu mewujudkan sasaran pembangunan
kesehatan, sehingga perlu terjalin kesinergisan dari peran
pemerintahdengan masyarakat untuk menurun kanangka kematian ibu
atau dikenal dengan Mother Mortality Rate (MMR) dan angka kematian
bayi (AKB) yang masih cukup tinggi.1) Menurut Depkestahun 2008,
menyebutkan bahw asalah satu indikator yang paling sensitif untuk
mengetahui derajat kesehatan dan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu
bangsa adalah angka kematian bayi dan angka kematian ibu.Masih tingginya
kasus kematian ibudan AKB sehingga dirasakan perlu untuk dilakukan
penelitian guna mengetahui cakupan K1 dan deteksidini kehamilan
berisiko.
Dokumentasi merupakan suatu catatan atau dokumen asli yang dapat
dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Dalam memberikan pelayanan
kebidanan, dokumentasi merupakan bagian dari kegiatan bidan setelah
memberikan asuhan kebidanan. Standar asuhan kebidanan merupakan acuan
dalam penegakan diagnosa kebidanan, proses pengambilan keputusan dan

4
tindakan akan dilakukan oleh bidan harus sesuai dengan wewenang dan ruang
lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Mulai dari
pengkajian, perumusan diagnosa dan/atau masalah kebidanan, perencanaan,
implementasi, evaluasi dan pencatatan asuhan kebidananan. Dokumen asuhan
kebidanan antara lain meliputi kondisi kesehatan pasien, diagnosa pasien,
kebutuhan pasien, rencana asuhan, kegiatan asuhan kebidanan serta respon
pasien terhadap asuhan yang telah diterima. Dokumentasi kebidanan
mempunyai porsi besar dalam catatan klinis pasien yang menginformasikan
faktor atau situasi tertentu selama asuhan kebidanan diberikan.
Selain bukti otentik yang sah, dokumentasi kebidanan dalam bentuk
metode pendokumentasian SOAP (Subjektif, Objektif, Assesment, dan
Penatalaksanaan) juga digunakan sebagai informasi tentang status kesehatan
pasien pada semua kegiatan asuhan kebidanan yang diberikan kepada pasien
dalam pelaksanaan praktek kebidanan termasuk dalam praktek mandiri bidan.
Bila dilihat dari segi manfaat pendokumentasian merupakan aspek legal yang
bisa melindungi bidan dari tuntutan hukum, dari segi administrasi
pendokumentasian asuhan kebidanan merupakan arsip atau bukti otentik dari
segala tindakan bidan terhadap pasien/klien tersebut (Mertasari & Sugandini,
2020). Disamping itu sesuai dengan fungsinya dokumentasi berperan sebagai
pengumpul, penyimpan dan desiminasi informasi guna mempertahankan
sejumlah fakta yang terus menerus pada suatu waktu terhadap sejumlah
kejadian (Maritalia & Rahmah, 2018). Dengan kata lain sebagai suatu
keterangan baik tertulis maupun terekam, mengenai seluruh langkah
menajemen kebidanan yang dilakukan baik pada pasien rawat jalan maupun
rawat inap dan gawat darurat yang menjadi wewenang dan tanggung jawab
bidan dalam melaksanakan prakteknya. Pendokumentasian dengan metode
SOAP dapat menggambarkan proses menejemen asuhan kebidanan secara
otentik, sistematis, sederhana dan mudah dimengerti.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan dokumentasi asuhan kebidanan dengan
metode SOAP?

5
2. Apa yang dimaksud dengan ANC?
3. Apa saja cakupan saat kunjungan pertama pada ibu hamil?
4. Bagaimana contoh pendokumentasian asuhan kebidanan dengan metode
SOAP?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan dokumentasi asuhan kebidanan
dengan metode SOAP.
2. Memahami ANC.
3. Memahami cakupan kunjungan ibu hamil pada trimester I.
4. Memahami dokumentasi kebidanan dengan metode SOAP.

6
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Metode SOAP


Dokumentasi kebidanan SOAP yaitu dokumentasi yang terdiri dari S
adalah data subjektif, O adalah data objektif, A adalah analysis, P adalah
planning. Metode ini merupakan dokumentasi yang sederhana akan tetapi
mengandung semua unsur data dan langkah yang dibutuhkan dalam asuhan
kebidanan, jelas, logis.
1. Data Subjektif
Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang
klien. Ekspresi klien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang
dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan
langsung dengan diagnosis. Pada klien yang menderita tuna wicara,
dibagian data dibagian data dibelakang huruf “S”, diberi tanda huruf “O”
atau ”X”. Tanda ini akan menjelaskan bahwa klien adalah penederita
tuna wicara. Data subjektif ini nantinya akan menguatkan diagnosis yang
akan disusun.
2. Data Objektif
Data objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang
jujur, hasil pemeriksaan fisik klien, hasil pemeriksaan laboratorium
Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam data objektif ini sebagai data penunjang. Data ini akan
memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosis.
3. Assesment
Langkah selanjutnya adalah assesment. Langkah ini merupakan
pendokumentasian hasil analisis dan intrepretasi (kesimpulan) dari data
subjektif dan objektif. Karena keadaan klien yang setiap saat bisa
mengalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru dalam data
subjektif maupun data objektif, maka proses pengkajian data akan

7
menjadi sangat dinamis. Saudara-saudara, di dalam analisis menuntut
bidan untuk sering melakukan analisis data yang dinamis tersebut dalam
rangka mengikuti perkembangan klien. Assesment yang tepat dan akurat
mengikuti perkembangan data klien akan menjamin cepat diketahuinya
perubahan pada klien, dapat terus diikuti dan diambil keputusan/tindakan
yang tepat. Assesment data adalah melakukan intrepretasi data yang telah
dikumpulkan, mencakup diagnosis, masalah kebidanan, dan kebutuhan.
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan adalah mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,
tindakan segera, tindakan secara komprehensif; penyuluhan, dukungan,
kolaborasi, evaluasi/follow up dan rujukan. Tujuan penatalaksanaan
untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan
mempertahankan kesejahteraanya.

2.2 Pengertian ANC (Antenatal Care)


Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan
atau dokter sedini mungkin semenjak merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Dalam pelayanan Antenatal Care
(ANC) perlu juga diperhatikan dan diawasi ketepatan pelayanan yang
dilakukan olah para bidan pelaksana Antenatal Care (ANC).

2.3 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil pada Trimester I


K1 adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan
K1 di bagi menjadi 2 yaitu K1 Murni dan K1 Akses. K1 murni adalah adalah
jumlah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan pada umur
kehamilan kurang dari 12 minggu, sedangkan K1 Akses adalah jumlah kontak
pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan tanpa melihat umur kehamilan .
K4 adalah kunjungan ibu hamil yang dimulai dari triwulan pertama 1 kali,
triwulan kedua 1 kali dan triwulan ketiga 2 kali. Cakupan K1 atau juga

8
disebut akses pelayanan kesehatan ibu hamil merupakan gambaran besaran
ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke sarana kesehatan
untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 adalah
gambaran besaran ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai
standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali
pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua dan dua kali pada
trimester ketiga.
Pelayanan antenatal yang sesuai standar 10T meliputi penimbangan berat
badan dan pengukuran tinggi badan,pengukuran tekanan darah, pengukuran
Lingkar Lengan atas (Lila), pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri),
penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid
sesuai status imunisasi, pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet
selama kehamilan, penentuan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin
(DJJ), pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling, termasuk keluarga berencana, pelayanan tes laboratorium
sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein urin dan
pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya), dan
tatalaksana kasus (Kemenkes RI, 2013).

9
BAB III

ASUHAN KIBIDANAN METODE SOAP

Kunjungan :2

Hari/Tanggal : 11 September 2021

Pukul : 10.00 WIB

A. SUBJEKTIF
1. Biodata

Istri Suami
Nama Ny.S Tn. A
Umur 30 tahun 37 tahun
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan IRT Tani
Suku Jawa Jawa
Agama Islam
Alamat Purwokerto Purwokerto
No. Hp - 085785127127

2. Alasan kunjungan : Ibu ingin memeriksakan kehamilannya yang kedua


Keluhan utama : Ibu mengatakan sering mual muntah pada pagi hari
selama 3 hari.

3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi

Menarche : 14 tahun

Siklus haid : 28 hari

Lamanya : 5-6 hari

Banyaknya : 2-3x ganti pembalut

Teratur/tidak : Teratur

10
Sifat darah : Cair

Warnanya : Merah

Bau : Amis

Keluhan : Tidak ada

b. Riwayat Perkawinan

Status perrnikahan : Sah

Kawin ke :1

Umur menikah : 22 tahun

Lama menikah : 8 tahun

Jarak menikah dengan kehamilan I : 2 bulan

c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : normal


d. Riwayat Kontrasepsi

Jenis : Suntik 3 bulan

Lama pemakaian : 5 tahun

Alasan berhenti : Ingin punya anak

Keluhan : Tidak ada

e. Riwayat Kehamilan Sekarang

HPHT : 2 Agustus 2021

TP : 9 Mei 2022

Riwayat keturunan kembar : Tidak ada

f. Riwayat Penyakit
 Riwayat penyakit sistemik yang pernah di derita ibu

Jantung : Tidak ada

11
Asma : Tidak ada

TBC : Tidak ada

DM : Tidak ada

Hepatitis : Tidak ada

g. Riwayat Penyakit pernah/ sedang diderita keluarga

Hipertensi : Tidak ada

Preeklamsi : Tidak ada

Eklamsi : Tidak ada

h. Pola Kegiatan Sehari-hari


 Nutrisi
Makan
Frekuensi sebelum hamil : 3x sehari
Frekuensi saat hamil : 3-4x sehari
Menu : Nasi 1 piring + sayur + lauk pauk
Porsi : Sedang
Keluhan : Tidak ada
Minum
Frekuensi : 9-10 gelas sehari
Jenis : Air putih
Keluhan : Tidak ada
 Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1x sehari
Warna : Kuning kecoklatan
Konsistensi : Lembek
Keluhan : Tidak ada
BAK
Frekuensi : 9-10x sehari

12
Warna : Kuning jernih
Bau : Pesing
Keluhan : Tidur terganggu
 Personal hygiene
Mandi : 2x sehari
Keramas : 3x seminggu
Gosok gigi : 2x sehari
Ganti pakaian dalam : 3x sehari
Ganti pakaian luar : 2x sehari
 Istirahat dan tidur
Lama tidur siang : 1 jam
Lama tidur malam : 6-7 jam
Keluhan : Tidak ada
 Pola seksual
Frekuensi : 1x seminggu
Keluhan : Tidakada
 Olahraga
Jenis : Tidak ada
Frekuensi : Tidak ada
Keluhan : Tidak ada
 Kebiasaan yang menganggu kesehatan
Minuman keras : Tidak ada
Merokok : Tidak ada
Obat-obatan/jamu : Tidak ada
 Riwayat Psikologi, Sosial, Kultural, dan Spiritual
Psikologi
Perasaan ibu tentang kehamilannya : Senang
Keadaan emosi ibu : Stabil
Dukungan keluarga : Baik
Sosial
Hubungan ibu dengan suami : Baik
Hubungan ibu dengan keluarga : Baik

13
Hubungan ibu dengan lingkungan : Baik
Keadaan ekonomi : Cukup
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami
Kultural
Adat istiadat dalam keluarga : Tidak ada
Spiritual
Kepercayaan ibu terhadap tuhan : Ibu percaya kepada
Allah SWT
Ketaatan ibu dalam beribadah : Ibu taat beribadah
B. Objektif
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum ibu lemas, kesadaran composmentis. Pemeriksaan
tanda vital diperoleh datas ebagai berikut:
Tekanan darah: 120/90 mmHg, pernafasan: 21 x/I, nadi: 70 x/I, suhu:
36 0C, BB: 65 kg, tinggi badan: 160 cm, HPHT 02 Agustus 2021
2. Kepala dan leher
Pada pemeriksaan kepala dan leher didapatkanhasil sebagai berikut:
Tidak ditemukan oedema dan cloasma gravidarum pada wajah.
skelara: putih, konjungtiva: kemerah-merahan. Pada mulut, bibir
lembab, tidak ada caries gigi, dan tidak ada stomatitis. Pada leher
tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid, limfe dan vena jugularis.
b. Pemeriksaan Abdomen
Inpeksi pada bagian abdomen bentuk membesar simetris, tidak ada bekas
luka, dan tidak ada striea gravidarum.
Pemeriksaan palpasi:
1. Leopold I: tidak dilakukan
2. Leopold II: tidak dilakukan
3. Leopold III: tidak dilakukan
4. Leopold IV: tidak dilakukan
c. Pemeriksaan Laboratorium:
Protein urine: (-)
HB: 12 gr/dl

14
Glukosa: (-)

C. Assessment
Ny. S umur 30 tahun G2P1A0 usia kehamilan 5 minggu dengan keluhan
morning sickness selama 3 hari.

D. Planning
Planning dari kasus tersebut yaitu pemberian konseling, informasi, dan
edukasi sebagai berikut:
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan menjelaskan bahwa
saat ini ibu sedang mengalami Morning sickness dan meyakinkan pada
ibu dan keluarga bahwa penyakit ini dapat disembuhkan, ibu mengerti dan
agak cemas dengan keadannya.
2. Menempatkan ibu di ruangan yang nyaman, sirkulasi udara yang bagus
dan jauh dari bau-bauan yang menyebabkan mual dan muntah, ibu merasa
nyaman setelah dipindahkan ke ruangan.
3. Memberikan dukungan psikologis pada ibu dengan melibatkan suami dan
keluarga untuk dapat membantu ibu dalam proses penyembuhan dengan
memberikan pengertian bahwa mual dan muntah adalah suatu hal yang
wajar dan normal sehingga ibu tidak merasa takut dan khawatir, ibu
mengerti dan tidak khawatir dengan keadaannya.
4. Menganjurkan ibu makan sedikit tapi sering, ibu mau makan bubur
sedikit dan dimuntahkan kembali, namun ibu tetap memakan buburnya.
5. Menganjurkan ibu untuk tidak terlebih dahulu memakan makanan yang
dapat merangsang mual dan muntah misalnya makanan makanan yang
berminyak yaitu gorengan, ibu mengerti dan menghindari makan
makanan yang berminyak.
6. Memberitahu ibu 6 tanda bahaya pada kehamilan yaitu : perdarahan lewat
jalan lahir, sakit kepala menetap, gangguan penglihatan, odema pada
wajah dan tangan, pergerakan janin berkurang, nyeri perut hebat, apabila
ibu mengalami hal tersebut maka ibu harus segera pergi ke tenaga
kesehatan terdekat, ibu mengerti dengan apa yang di jelaskan.

15
7. Melakukan pendokumentasian SOAP.

16
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Data Subjektif
Mendokumentasikan data atau identitas ibu serta keluhan yang dirasakan,
data didapatkan langsung dari ibu melalui hasil anamnesa. Yaitu ibu bernama
Ny. S, berusia 30 tahun, pendidikan terakhir ibu yaitu SMA, ibu bekerja
sebagai ibu rumah tangga, ibu beragama islam, bersuku Jawa dan
berkebangsaan Indonesia, ibu tinggal di Purwokerto. Ibu mengatakan ini
adalah kehamilannya yang pertama.

B. Data Objektif
Keadaan umum ibu lemas, kesadaran composmentis. Pemeriksaan tanda vital
diperoleh diatas yaitu Tekanan darah: 120/90 mmHg, pernafasan: 21 x/I,
nadi: 70 x/I, suhu: 36 0C, BB: 65 kg, tinggi badan: 160 cm, HPHT 02-08-
2021.Pada pemeriksaan kepala Tidak ditemukan oedema dan cloasma
gravidarum pada wajah. skelara: putih, konjungtiva: kemerah-merahan. Pada
mulut, bibir lembab, tidak ada caries gigi, dan tidak ada stomatitis. Pada leher
tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid, limfe dan vena jugularis.Inpeksi
pada bagian abdomen bentuk membesar simetris, tidak ada bekas luka, dan
tidak ada striea gravidarum. Pemeriksaan laboratorium:Protein urine: (-) HB:
12 g/dl Glukosa: (-)

C. Assesment
Dari data subjektif dan objektif diatas ditegakkan diagnosa berdasarkan
dokumentasi asuhan kebidanan yaitu Ny. S umur 30 tahun G2P1A0 usia
kehamilan 5 minggu dengan keluhan morning sickness selama 3 hari.

17
D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dilakukan pada studi kasus ini sesuai dengan teori yang
ada disesuaikan dengan kebutuhan pasien.Planning dari kasus tersebut yaitu
pemberian konseling, informasi, dan edukasi sebagai berikut:
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan menjelaskan bahwa saat
ini ibu sedang mengalami Morning sickness dan meyakinkan pada ibu dan
keluarga bahwa penyakit ini dapat disembuhkan, ibu mengerti dan agak
cemas dengan keadannya.
2. Menempatkan ibu di ruangan yang nyaman, sirkulasi udara yang bagus
dan jauh dari bau-bauan yang menyebabkan mual dan muntah, ibu merasa
nyaman setelah dipindahkan ke ruangan. C
3. Memberikan dukungan psikologis pada ibu dengan melibatkan suami dan
keluarga untuk dapat membantu ibu dalam proses penyembuhan dengan
memberikan pengertian bahwa mual dan muntah adalah suatu hal yang
wajar dan normal sehingga ibu tidak merasa takut dan khawatir, ibu
mengerti dan tidak khawatir dengan keadaannya.
4. Menganjurkan ibu makan sedikit tapi sering, ibu mau makan bubur sedikit
dan dimuntahkan kembali, namun ibu tetap memakan buburnya.
5. Menganjurkan ibu untuk tidak terlebih dahulu memakan makanan yang
dapat merangsang mual dan muntah misalnya makanan makanan yang
berminyak yaitu gorengan, ibu mengerti dan menghindari makan makanan
yang berminyak.
6. Memberitahu ibu 6 tanda bahaya pada kehamilan yaitu : perdarahan lewat
jalan lahir, sakit kepala menetap, gangguan penglihatan, odema pada
wajah dan tangan, pergerakan janin berkurang, nyeri perut hebat, apabila
ibu mengalami hal tersebut maka ibu harus segera pergi ke tenaga
kesehatan terdekat, ibu mengerti dengan apa yang di jelaskan.
7. Melakukan pendokumentasian SOAP.

18
BAB III

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dokumentasi kebidanan SOAP yaitu dokumentasi yang terdiri dari S
adalah data subjektif, O adalah data objektif, A adalah analysis, P adalah
planning. Metode ini merupakan dokumentasi yang sederhana akan tetapi
mengandung semua unsur data dan langkah yang dibutuhkan dalam asuhan
kebidanan, jelas, logis.
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan
atau dokter sedini mungkin semenjak merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Dalam pelayanan Antenatal Care
(ANC) perlu juga diperhatikan dan diawasi ketepatan pelayanan yang
dilakukan olah para bidan pelaksana Antenatal Care (ANC).
Sehingga, dokumentasi kebidanan SOAP ANC merupakan metode
dokumentasi yang dilakukan kepada ibu hamil saat melakukan ANC serta
didapatkan data-data untuk menunjang pemeriksaan dan perkembangan
kehamilan.

5.2 Saran
Diharapkan dengan pembuatan makalah ini, dapat dijadikan pedoman
untuk pembelajaran cara pendokumentasian dengan metode SOAP pada
Antenatal Care Ibu Hamil.

19
DAFTAR PUSTAKA

Iswati, Retno Setyo. 2015. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang


Pemeriksaan Kehamilan Trimester I Dengan Kunjungan K1 Murni Di Bps
Hanik Surabaya. Embrio, Jurnal Kebidanan Vol. V, Maret 2015.
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=797985&val=13053&title=HUBUNGAN%20ANTARA
%20PENGETAHUAN%20IBU%20TENTANG%20PEMERIKSAAN
%20KEHAMILAN%20TRIMESTER%20I%20DENGAN
%20KUNJUNGAN%20K1%20MURNI%20DI%20BPS%20HANIK
%20SURABAYA . Diakses pada 17 Oktober 2021.

Handayani, Sih Rini dan Triwik Sri Mulyati. 2017. Dokumentasi Kebidanan.
BPPSDMK Kemkes. http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/11/DAFIS-DAN-DOKUMENTASI-
KEBIDANAN.pdf . Diakses pada 15 Oktober 2021.

Hamdiyah. 2018. Pelaksanaan Standar Asuhan Pelayanan Antenatal Oleh Bidan


Di Wilayah Kerja Puskesmas Amparita Kabupaten Sidenreng Rappang
Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Kesehatan Iqra. https://stikesmu-sidrap.e-
journal.id/JIKI/article/download/119/101 . Diakses pada 15 Oktober 2021.
Norma, Eka, Isra Febriani, Fatimatus Zahro, dan Rifqi Utari. 2012. Cakupan
Kunjungan Pertama Ibu Hamil pada Pelayanan Antenatal Care. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa, Vol. 2 No. 1 April 2012.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jim/article/view/10742/8519 . Diakses
pada 15 Oktober 2021.
Rumsarwir, Maryetha. 2018. Asuhan Kebidanan Berkesinambungan padaa Ny,
“M” Usia 42 Tahun G4P3Ab0Ah3 dengan Faktor Risiko Umut ≥ 42 Tahun
di Puskesmas Mlati II Sleman.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1774/1/LTA%20MARYETHA
%20RUMSARWIR%20PDF%202018.pdf . Diakses pada 15 Oktober 2021.

Mertasari, Luh dan Wayan Sugandini. 2021. Aktualisasi Pendokumentasian


Asuhan Kebidanan dengan Metode SOAP pada Praktek Mandiri Bidan

20
(PMB) . International Journal of Natural Science and Engineering Vol. 5
No. 1 2021.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJNSE/article/view/31352/18751 .
Diakses pada 15 Oktober 2021.

Ati, Titik. 2014. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny. Z Umur 22 tahun
G1P0A0 Hamil 6+4 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarium Grade 1 di
PKD Budi Sehat Trobayan Kalijambe Tahun 2014. STIKES Kusuma
Husada Surakarta. http://digilib.ukh.ac.id/files/disk1/15/01-gdl-titikatib1-
728-1-titikat-5.pdf . Diakses pada 17 Oktober 2021.

Irianti, Berliana. 2020. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester 1 dengan


Hiperemesis Gravidarium Tingkat 1. Jurnal Komunikasi Kesehatan Vo. XI
No. 1 Tahun 2020. https://e-journal.akbid-
purworejo.ac.id/index.php/jkk20/article/download/155/152 . Diakses pada
17 Oktober 2021.

Ardiyan, Nella Agusti. 2019. Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. S di


Pustu Sungai Landai Kabupaten Agam Tanggal 02 Maret s/d 31 Mei 2019.
Laporan tugas akhir, STIKES Perintis Padang 2019.
http://repo.stikesperintis.ac.id/853/1/3%20NELLA%20GUSTI
%20ARDIYAN.pdf . Diakses pada 16 Oktober 2021.

21

Anda mungkin juga menyukai