Anda di halaman 1dari 18

IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education

Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
E-ISSN: 2655-6278 P-ISSN: 2655-6588

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERWAWASAN LINGKUNGAN


HIDUP DAN BUDAYA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP

Alfauzan Amin, Zulkarnain S, Sri Astuti


Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, Bengkulu, Indonesia
Jl. Raden Fatah, Kel. Pagar Dewa, Kota Bengkulu
Email: alfauzanamin@iainbengkulu.ac.id

Abstract:. Penelitian ini bertujuan untuk; mendeskripsikan analisis penerapan konsep


pendidikan agama Islam yang berwawasan lingkungan hidup dan budaya sekolah pada Sekolah
Menengah Pertama Negeri 4 Rejang Lebong. Metode penelitian ini adalah deskripsi kualitatif
dengan menggunakan analisis Trianggulasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam materi
Pendidikan Agama Islam terdapat bahasan yang berhubungan dengan pendidikan yang
berwawasan lingkungan hidup dan budaya sekolah. Adapun materi yang dimaksudkan adalah
semua bersih hidup jadi nyaman, makanan halal dan haram, indahnya kebersamaan dengan
shalat berjama’ah, dan hadits tentang kebersihan. Jenis kegiatan yang berwawasan lingkungan
hidup yang diterapkan di SMP negeri 4 Rejang Lebong adalah pengelolaan sampah, pohon
lindung, drainase dan biopori, tanaman hias, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan kantin sehat.
Sedangkan budaya sekolah yang diterapkan di SMP Negeri 4 Rejang Lebong adalah Budaya,
salam, sapa, senyum, sopan, dan santun (5S), disipilin, tanggung jawab, relegius, dan jujur.
Kata Kunci: Pendidikan Agama Islam, Lingkungan Hidup, Budaya Sekolah.

Abstract; This research aims to; describe the analysis of the application of the concept of
Islamic religious education that is environmentally sound and school culture at the Rejang
Lebong 4 Junior High School. The method of this research is descriptive qualitative using
triangulation analysis. The results of the study concluded that in the material of Islamic
Education there are discussions related to education that is environmentally sound and school
culture. The material intended is; clean, life becomes comfortable, halal and unclean food,
beautiful togetherness with congregational prayers, and hadith about cleanliness. The types of
activities that are environmentally sound that are implemented in Rejang Lebong 4 state junior
high school are; waste management, tree protection, drainage and biopori, ornamental plants,
school health business (UKS), and healthy canteens. While the school culture applied in Rejang
Lebong 4 Junior High School is Culture, greetings, greetings, smiles, polite, and polite (5S),
discipline, responsibility, religious, and honest
Keywords: Islamic Education, Environment, School Culture.

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 85


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

PENDAHULUAN betujuan memperbaiki mutu sekolah,


Amanah agar sekolah sudah seha- memberi peluang terhadap sekolah untuk
rusnya memiliki program dalam meme- bekerja secara efisien, memiliki semangat
lihara dan melestarikan lingkungan. Ter- yang tinggi, sehingga berfungsi sercara
tuang dalam Undang-Undang No.20 optimal. Perwujudan budaya sekolah
Tahun 2003 Sistim Pendidikan Nasional memerlukan kerjsama antar semua warga
(Undang Undang No. 20 tahun 2003). Hal ini sekolah, baik kepala sekolah, guru, tata
sesuai pula dengan Undang-Undang No. usaha, siswa, dan masyarakat di sekitar
32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan lingkungan sekolah. Daryanto mengata-
Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa kan,” segenap warga sekolah perlu
setiap orang berhak mendapatkan memiliki wawasan bahwa harus ada unsur
Pendidikan Lingkungan Hidup (Undang budaya yang bersifat positif dan negatif
Undang No. 20 tahun 2003). Dilanjutkan yang ada kaitannya dengan visi dan misi
dengan Peraturan Menteri Lingkungan sekolah dalam menciptakan lingkungan
Hidup No.05 tahun 2013 tentang sekolah.” (Daryanto: 2015).
pedoman pelaksanaan lingkungan Hidup, Pendidikan Islam yang merupakan
di jelaskan bahwa sasaran dalam bagian integral dalam pendidikan secara
perwujudan pelaksanaan lingkungan umum mempunyai andil yang cukup
hidup adalah sekolah mulai dari tingkat signifikan dalam menanamkan nilai cinta
dasar sampai menengah (Undang Undang lingkungan. Karena dasar pendidikan
No. 20 tahun 2003). Islam adalah Al-qur’an membicarakan
Lingkungan akan memberikan tentang kelestarian lingkungan. Keterkait-
pengalaman belajar yang berkesan karena an islam dengan kelestarian lingkungan
adanya respon dari pengamatan (Undang sangat erat sebagai kekuatan moralitas
Undang No. 20 tahun 2003). Berdasarkan dan spritualitas tak terpisahkan dari
teori tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan. Sesuai dengan Firman Allah
pembentukan karakter siswa melalui Q.S. Ar-Rum/30 ayat 41. “Telah Nampak
pembiasaan dalam lingkungan melalui kerusakan di darat dan dilaut disebabkan
pengalaman yang nyata memberi perbuatan tangan manusia, Allah
penglaman belajar yang berkesan. Hal ini menghendaki agar mereka merasakan
senada dengan apa yang dijelaskan sebagian dari akibat perbuatan mereka
Hanusek dalam Zamroni, bahwa sekolah agar mereka kembali kepada jalan yang
adalah satu sistim yang memiliki tiga benar” (Ar-Rum ayat 41).
aspek penting yang erat kaitannya dengan Hal tersebut menuntut mata
kualitas sekolah, yaitu kegiatan belajar pelajaran Pendidikan Agama Islam
mengajar, kepemimpinan, dan budaya memiliki andil yang cukup banyak.
sekolah (Undang Undang No. 20 tahun 2003) Mengendalikan sikap dan perilaku yang
Kepalah sekolah berperan dan menempati menyebabkan lingkungan berbahaya.
posisi puncak dalam memegang kunci Berbuat tanpa pengendalian diri
keberhasilan untuk mencapai tujuan yang mengakibatkan musibah yang berkepan-
telah ditentukan.” (Undang Undang No. 20 jangan. Penelitian yang membahas
tahun 2003). kontribusi pendidikan islam kaitannya
Pengelolaan lingkungan sekolah dengan lingkungan dan budaya telah
yang tersusun dan terlaksana secara baik banyak dilakukan. Penelitian terdahulu

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 86


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

seperti “Implementasi Nilai-Nilai Islam dideskripasikan adalah untuk melihat


terhadap pembinaan kesadaran bagaimana implementasi pendi-dikan
lingkungan hidup di MAN Yokyakarta” agama Islam berwawasan lingkungan
(Hidayatulla: 2008) dengan penekanan hidup dan budaya di Sekolah Menengah
analisis pada lingkungan hidup sebagai Pertama Negeri 4 lebong telah terlaksana.
sarana menanamkan nilai Islam. Budaya METODE PENELITIAN
Sekolah Islami (Study Kasus di SMA Islam Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif
Sultan Agung Semarang). Penelitian untuk melakukan analisis terhadap materi
menjelas bahwa budaya Islami di SMA Pendidikan Agama Islam yang berwawas-
Islam Sultan Agung 1 Semarang temuan an lingkungan dan budaya sekolah.
analisisnya mencakup budaya iqra’, shalat Mendiskripsikan; (1) profil Sekolah
berjemaah, budaya thaharah, budaya Menengah Pertama (SMP) Negeri 4
pergaulan islami, dan budaya Rejang Lebong dan bentuk-bentuk
keteladanan. Budaya ini dilakukan dengan penerapan indikator kegiatan yang
cara top down dengan tahapan sosialisasi, mencerminkan sekolah yang berwawasan
pembiasaan, dan monitoring (Musthafa: lingkungan dan budaya sekolah. (2)
2017). Berdasarkan beberapa analisis Membahas bentuk-bentuk kegiatan yang
temuan penelitian terdahulu penekannya mencerminkan sekolah yang berwawasan
lebih bagaimana nilai Islam mewarnai lingkungan dan budaya sekolah. (3)
prilaku siswa yang sadar lingkukan namun Mendiskripsikan faktor penghambat dan
belum dikaitkan dengan pembudayaan, pendorong terwujudnya sekolah yang
sebaliknya ada analisis yang menekankan berwawasan lingkungan hidup dan
pada budaya sekolah yang bernilai Islam. budaya sekolah. Dengan langkah; defenisi
Tentu penelitian yang dilakukan pada operasional, menyeting penelitian, peneliti
artikel ini perbedaannya pada bagaimana sebagai instrumen, menentukan sumber
pendidikan agama Islam diimplentasikan data penelitian, tenik pengumpulan data,
berdasarkan wawsan lingkungan hidup menentukan keabsahan data dan teknik
dan budaya sekolah. Keunikannya terletak analisis data.
pada budaya sekolah yang terletak pada Tinjauan Teori
suatu suku budaya yang masih kental 1. Pendidikan Agama Islam
menjunjung budaya adat daerah yaitu Pendidikan Islam menurut ahli
melayu rejang di Rejang Lebong. bertujuan; Al-Syaibani menggolongkan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) tujuan pendidikan Islam itu menjadi; 1)
Negeri 4 Rejang Lebong berupaya Tujuan yang berkaitan dengan individu
mewujudkan dan melestarikan lingkungan yang mencakup pengetahuan, tingkah
yang asri, menciptakan fungsi sekolah laku, jasmani dan rohani, serta
yang hakiki yaitu wadah untuk kemampuan yang harus dimilki untuk
berkembangnya karakter yang dilaksana- hidup dunia dan akhirat. 2) Tujuan yang
kan melalui kegiatan pembiasaan dan berkaitan dengan masyarakat, mencakup
pembelajaran, kegiatan siswa serta tingkah laku masyarakat, tingkah laku
manajemen sekolah. Sekolah merencana- insdividu dalam masyarakat, perubahan
kan dan melaksanakan sekolah yang kehidupan masyarakat, dan memperkaya
berbudaya lingkungan yang tercermin dari pengalaman masyarakat. 3) Tujuan
visinya. Analisis yang menarik profesional, berkaitan dengan pendidikan

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 87


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

dan pengajaran sebagai ilmu, seni, profesi Kehidupan manusia yang sebenarnya
dan kegiatan dalam masyarakat (Ahmad bersumber kepada aturan Allah. Menuju
Tafsir: 2011). ke hadirat Allah SWT harus menempuh
Berdasarkan kutipan beberapa jalan yang dibuat oleh Allah yaitu syari’ah.
pendapat para ahli di atas dapat dipahami Syariah menjadi jalan lurus yang harus
bahwa tujuan pendidikan Islam adalah ditempuh muslim untuk menuju Rabb nya
membentuk insan yang sempurna atau (Azyumardi Azra: 167). Secara istilah,
insan kamil. Tujuan utama dalam menurut Muhammad Yusuf Musa, syari’ah
pendidikan Islam adalah menjadikan adalah hukum-hukum yang ditetapkan
manusia-manusia yang beriman dan Allah SWT. untuk mengatur manusia baik
berpengetahuan. Pendidikan Agama Islam dalam hubungannya dengan Allah,
bertujuan untuk; (a) Menanamkan nilai- hubungan sesama manusia ataupun
nilai tauhid. (b) Pembentukan akhlak hubungan dengan alam semesta
beradasarkan Al-qur’an dan sunnah. (c) (Muhammad Yusuf Musa: 1988).
Mempersiapkan anak memperoleh ilmu Menurut Hussein Nasar, syariah adalah
pengetahuan tentang makna hidup inti ajaran agama Islam sehingga
sesungguhnya. (d) Menyiapkan anak agar seseorang dapat dikatakan sebagai
memiliki kecakapan dan keterampilan. muslim jika menerima legitimasi syariah.
2. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Walaupun ia tidak mampu untuk
Islam melaksanakan seluruh ajarannya (Sayyed
Ruang lingkung Pendidikan Agama Hossen Nasr: 1994).
Islam meliputi pendidikan akidah, ibadah c. Pendidikan Akhlak
serta akhlak. Akhlak Islam adalah akhlak yang
a. Pendidikan Akidah bersumber dari al-qur’an. Akhlak adalah
Pendidikan pertama yang harus buah dari akidah dan syari’ah yang benar.
diajarkan kepada anak adalah pendidikan Secara mendasar akhlak erat kaitannya
keimanan atau akidah. Pendidikan dengan Sang pencipta manusia (khaliq)
keimanan adalah pendidikan mengenai dan yang diciptakan (makhluk). Rasulullah
keyakinan terhadap Allah SWT. Akidah diutus untuk menyempurnakan akhlak
dalam ajaran Islam merupakan dasar bagi memperbaiki hubungan antara khaliq
segala tindakan muslim agar tidak (pencipta) dengan makhluk (yang
terjerumus kedalam perilaku-perilaku diciptakan), serta hubungan antara
syirik. Syirik disebut kezaliman sebab makhluq dengan makhluq (Deden
perbuatan tersebut menempatkan ibadah Makbullah: 2012).
tidak pada tempatnya dan member- Secara istilah menurut Ibnu
kannya kepada selain Allah. Pendidikan Maskawaih, (dalam Deden) akhlak adalah
Agama Islam harus mampu membentengi sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang
anak didik dari hal-hal yang mengarah yang mendorong untuk melakukan
kepada syirik. Iman kepada Allah dengan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran
segala keesaan-Nya akan menumbuhkan dan pertimbangan (Ahmad Tafsir: 2011).
keimanan yang kokoh dalam diri anak. Selajutnya Al-Ghazali menjelaskan bahwa
b. Pemahaman syari’ah akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
Makna Syari’ah adalah jalan lurus menuju jiwa manusia yang dapat melakukan
sumber kehidupan yang sebenarnya. suatu perbuatan dan gampang untuk

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 88


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

dilaksanakan tanpa memerlukan faktor luar yang mempengaruhi


pemikiran dan pertimbangan yang organisme, baik oragnisme hidup maupun
matang (Ahmad Tafsir: 2011). variabel-variabel yang tidak hidup seperti
4. Materi Lingkungan Hidup suhu, curah hujan dan sebagainya
a. Hadits Tentang Kebersihan (Mulyanto: 1997). Harun M. Husein
Kebersihan mempunyai peranan lingkungan hidup adalah wadah yang
penting dalam kehidupan manusia, ditempati oleh makhluk hidup dan tidak
karena kebersihan adalah pangkal dari hidup yang saling berinteraksi satu sama
kesehatan. Dalam islam kebersihan tidak lain, baik antara makhluk hidup maupun
hanya sebatas lahiriyah semata melainkan dengan lingkungan sekitarnya (Harun
juga rohaniah. Allah mencintai orang yang Husein: 1993). Soejono menjelaskan
selalu menjaga kebersihan sesuai dengan bahwa lingkungan hidup adalah sebagai
firman Allah at-Taubah; 108; ...didalmnya lingkungan fisik atau jasmani yang
ada orang-orang yang ingin membersih- mencakup dan mencakup semua unsur
kan diri, dan Allah menyukai orang-orang fisik dan faktor jasmaniah yang terdapat
yang berssih (QS. At-Taubah: 108). dalam alam (Harun Husein: 1993).
Berikut kutiapan hadits tentang 6. Konsep Islam Tentang Pendidikan
kebersihan. Artinya; Dari Abi Malik al- Lingkungan Hidup
Asy’ari r.a. ia berkata: Rasulullah Sekolah dan guru-guru termasuk
bersabda, Bersuci itu separuh dari iman Pendidikan Agama Islam mempunyai
dan ucapan alhamdulillah memenuhi tugas dan tanggung jawab, karena agama
timbangan....(H.R. Ahmad, Muslim, Islam mengajarkan umatnya untuk
Tirmizi). menyeimbangkan kehidupan. Walaupun
b. Thaharah kurikulum tentang kelestarian dan
Thaharah atau bersuci berarti keseimbangan lingkungan disusun secara
mensucikan diri dari hadas dan najis sistimatis dan terencana tidak akan
ketika hendak melaksanakan shalat. terlaksana dengan baik jika tidak
Materi ini juga diajarkan dalam materi direalisasikan oleh guru dalam kegiatan
Pendidikan Agama Islam sebagai perintah belajar mengajar. Memberikan pemaham-
kepada umat muslim untuk selalu an dan pengertian kepada siswa alam
menjaga kebersihan diri saat akan semesta dengan segala isinya diciptakan
melaksanakan shalat dan merealisasi- oleh Allah SWT, adalah untuk
kannya dalam kehidupan sehari-hari. kemaslahatan umat. Menjaga kelestarian
Firman Allah Q.S. Al-baqarah/222: Artinya lingkungan hidup secara berkesinambung-
“Sesungguhnya Allah Swt. Menyukai an. Firman Allah Q.S. Ibrahim ayat; 32-
orang-orang yang toubat dan menykai 34);
orang-orang yang mensucikan dirinya”. Artinya; “Allahlah yang telah
5. Pendidikan Lingkungan Hidup menciptakan langit dan bumi dan
a. Konsep Dasar Lingkungan Hidup menurunkan hujan dari langit,
Lingkungan mencakup segala kemudian dengan (air hujan) itu Dia
materi dan stimuli yang ada disekitar mengeluarkan berbagai buah-buahan
tempat tinggal kita, bersifat fisiologis dan sebagai reski untuk kamu dan Dia
psikologis, maupun sosiokultural. Menurut telah menundukkan kapal bagimu
H.R. Mulyanto lingkungan adalah seluruh agar berlayar dilautan dengan
Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 89
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

kehendak-Nya dan Dia menundukkan mempertimbangkan akibat yang akan


sungai-sungai bagimu. Dan Dialah muncul jika melakukan perbuatan yang
yang telah menundukkan matahari dapat merusak kelestarian lingkungan.
dan bulan bagimu yang terus 7. Budaya Sekolah
menerus beredar (dalam orbitnya). Pengertian budaya menurut para
Dan Dia telah menundukkan malam ahli sebagaimana dikutip oleh Daryanto:
dan siang bagimu. Dan Dia Budaya Sekolah merupakan nilai-nilai
memberikan kepadamu segala apa dominan yang didukung oleh sekolah atau
yang kamu mohonkan kepada-Nya. falsafah yang menuntun kebijakan
Dan jika kamu menghitung nikmat sekolah terhadap semua komponen yang
Allah niscaya kamu tidak akan dapat terdapat dalam lingkungan sekolah
menghitungnya. Sungguh manusia itu (Daryanto: 2015). Budaya Sekolah
sangan zdalim dan sangat merupakan nilai-nilai dominan yang
mengingkari nikmat Allah (Q.S. Surat didukung oleh sekolah atau falsafah yang
Ibrahim ayat: 32-34). menuntun kebijakan sekolah terhadap
Berdasarkan kutipan ayat di atas semua komponen yang terdapat dalam
dijelaskan bahwa alam semesta beserta lingkungan sekolah. Bentuk-Bentuk
isinya diciptakan oleh untuk kemaslahatan Budaya Sekolah; Disiplin, jujur, tanggung
hiudp. Termasuk menundukkan lautan jawab. Budaya religius; Shalat Dhuha,
yang demikian ganas ombaknya, agar Shalat berjemaah, Infaq (sedekah).
manusia dapat berlayar mencari nafkah.
Allah menurunkan hujan dari langit HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai sebagian dari air hujan ada yang Implementasi Budaya Sekolah di
kembali ke tanah dari tanah di tumbuhkan SMP Negeri 4 Rejang Lebong
tumbuh-tumbuhan sebagai sumber rezeki 1. Perencanaan Budaya Sekolah
bagi manusia. Allah jadikan siang dan Budaya sekolah merupakan
malam silih berganti sesuai dengan cerminan dari kepribadian sekolah yang
orbitnya, malam untuk beristirahat dan ditunjukan oleh perilaku individu dan
siang untuk mencari nikmat Allah. Semua kelompok dalam komunitas sekolah.
doa yang dipanjatkan oleh umatnya selalu Budaya sekolah terdiri dari nilai-nilai
diijabah oleh Allah. Semua nikmat yang didukung oleh sekolah. Setiap sekolah
diberikan Allah tidak akan mampu memiliki kepribadian yang diciptakan dan
dihitung oleh manusia. Karena itu dipertahankan oleh semua warga sekolah.
hendaklah senantias bersyukur kepada Sebagai kepala sekolah merencanakan
Allah dan salah satu cara mensyukuri upaya yang dapat mengarahkan warga
nikmat Allah adalah dengan menjaga sekolah untuk menciptakan dan
keseimbangan dan kelestarian alam melestarikan budaya sekolah. Di SMP
semesta. Negeri 4 Rejang Lebong juga di temukan
Berhubungan dengan Pendidikan beberapa budaya sekolah dan
Agama Islam yang berwawasan direncanakan untuk diwujudkan dalam
lingkungan, tentu memerlukan tindakan mencapai tujuan sekolah. Tujuan yang
yang harus dilakukan oleh manusia sebagi dimaksudkan sesuai cita-cita dan tujuan
wujud peduli terhadap lingkungan. pendidikan nasional.
Memperhatikan keseimbangan alam,

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 90


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

Budaya sekolah diharapkan berlaku untuk semua warga sekolah


memperbaiki mutu sekolah, kinerja (wawancara dengan Zikrin, 19 November
sekolah dan mutu pola pikir warga 2018).
sekolah yang diharapkan memiliki ciri Wawancara dengan Syamsuri, menjelas-
sehat, dinamis, aktif, positif, dan kan bahwa:
profesional. Sebagai kreasi dan milik Budaya sekolah yang diterapkan perlu
bersama warga sekolah budaya harus direncanakan dan diprogram-kan
menyadari secara serius keberadaan sebaik mungkin. Hal yang perlu
budaya sekolah dengan sifat yang ada direncanakan adalah bentuk budaya
sehat, atau tidak sehat, kacau tidak apa yang akan diterapkan, jenis sanksi
kacau, serta konsekuensinya terhadap jika terjadi pelanggaran dan
perbaikan sekolah. penghargaan yang diberikan kepada
Menciptakan budaya sekolah tahap- seluruh warga sekolah. Batas
tahap yang akan ditempuh adalah pemberian sanksi dan jenis
merencanakan Pelaksanaan pembelajaran penghargaan yang diberikan
yang berbasis lingkungan dan budaya (wawancara dengan Syamsuri, 21
sekolah yang akan diterapkan, November 2018).
merencanakan keperluan dalam Berdasarkan wawancara di atas
menciptakan budaya sekolah, memilih dapat dipahami bahwa budaya sekolah
strategi yang cocok dalam menciptakan yang Ditetapkan di SMP Negeri 4 Rejang
budaya sekolah, menetapkan sasaran, Lebong sudah terencana sejak awal tahun
menyusun program dan membuat jadwal ajaran. Jenis budaya yang diterapkan dan
dalam menciptakan budaya sekolah. setiap kesepakatan perlu ada pengikat
Wawancara dengan Kepala Sekolah yaitu berupa sanksi bagi yang melanggar.
Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Sebaliknya memberikan penghargaan
Rejang Lebong mengenai keterlibatan terhadap setiap warga sekolah yang
warga sekolah dalam mewujudkan senantias mematuhi aturan.
budaya sekolah Zikrin menjelaskan Sekolah adalah milik masyarakat
bahwa: oleh karena itu sekolah harus menjadikan
Merencanakan iklim dan budaya masyarakat sebagai mitra kerja. Sekolah
sekolah yang perlu diperhatikan adalah sebagai bagian sistim sosial masyarakat
jenis budaya apa yang akn diterapkan oleh karena antara sekolah dan
dalam lingkungan sekolah. Menentukan masyarakat mempunyai hubungan yang
bentuk pelayanan apa yang akan sangat erat dalam mencapai tujuan
dipatuhi oleh semua warga sekolah. sekolah sehingga tercapai pelaksanaan
Menentukan sanksi apa yang akan pendidikan secara efektif dan efisien.
diterapkan jika terjadi pelanggaran Sesuai dengan apa yang diungkapkan
budaya sekolah, batas pemberian oleh Mulyasa bahwa ”sekolah harus
sanksi, jenis pemerian sanksi Selian menyampaikan tujuan, program,
pemberian sanksi tentu juga diperlukan kebutuhan yang diperlukan kepada
penghargaan (reward) dan jenis masyarakat. Sebaliknya pihak sekolah
penghargaan akan diberikan kepada juga harus memahami apa yang
semua warga sekolah yang selalu diinginkan oleh masyarakat terhadap
melestarikan budaya sekolah hal ini sekolah.” (E. Mulyasa: 2009).

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 91


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

Berdasarkan kutipan di atas dapat a. Budaya Salam, Sapa, Senyum.


dipahami antara sekolah dan masyarakat Sopan dan Santun (5S)
adalah satu mitra dalam Senyum, salam, sapa, sopan, dan
menyelenggarakan pendidikan. santun, adalah bentuk nilai-nilai yang
Masyarakat memerlukan produk harus dibudayakan atau dibiasakan dalam
pendidikan yang siap mental dan kehiduapn sehari-hari. Salam dan senyum
keterampilan. Sekolah perlu dukungan secara sopan dan santun adalah perilaku
masyarakat untuk menjalankan program- spontan dilakukan seseorang kepada
programnya. Sebagai wujud kerjasama orang lain terutama kepada orang tua dan
tersebut koimte sekolah harus berperan guru. Suatu nilai jika tidak diterapkan
dan selalu ikut serta dalam setiap dalam kehidupan hanya maka tidak akan
mengambil kebijakan dalam lingkungan wujud dari budaya itu sendiri. SMP Negri
sekolah. Hubungan yang harmonis antara 4 Rejang Lebong budaya senyum, salam,
sekolah dan masyarakat apabila sapa, sopan, dan santun dilakukan secara
masyarakat merasakan pentingya terkoodinir dan spontan yang dilakukan
pendidikan bagi anak-anak mereka. Jika dalam kegiatan kurikuler dan
hubungan masyarakat dengan sekolah ekstrakurikuler. Wawancara dengan Zikrin
terjalin dengan baik, maka rasa tanggung menjelaskan bahwa:
jawab dan partisipasi masyarakat Senyum, salam,sapa, sopan, dan
terhadap sekolah akan semakin tinggi. santun merupakan kegiatan yang spontan
Oleh karena itu menciptakan rasa peduli yang dilakukan di sekolah ini. Hal ini
masyarakat terhadap sekolah perlu dijaga dilakukan sejak siswa masuk ke lokasi
sebaik mungkin salah satunya adalah sekolah sampai mereka pulang. Ketika
dengan cara mengetahui program- siswa datang masuk gerbang beberapa
program sekolah. guru yang datang lebih awal berdiri
2. Bentuk Penerapan Budaya menanti siswa dan siswa bersalaman
Sekolah di SMP Negeri 4 Rejang sambil mengucapkan salam. Setiap pagi
Lebong sebelum masuk kelas siswa berbaris di
Budaya sekolah penerapan sesuatu depan kelas dan bersalaman dengan guru
yang dilakukan oleh semua elemen dan baru masuk.Secara spontan setiap kali
warga sekolah yang merupakan bertemu dengan guru di luar jam
manifestasi nyata dari nilai-nilai dan pelajaran siswa selalu mendatangi guru
keyakinan. Kekuatan satu budaya untuk bersalaman (wawancara dengnan
merupakan komitmen dari individu dan Zikrin, tanggal 19 Novemebr 2018).
kelompok dalam masyarakat dan warga Wawncara dengan Sasra Yulina
dalam lingkungan pendidikan. Wujud menjelaskan bahwa:
nyata dari penerapan nilai-nilai yang Senyum, salam, sapa, sopan, dan
sudah menjadi kesepakatan dari semua santun biasanya dilakukan secara
warga sekolah. Nilai yang dimaksud sudah spontan dan sengaja sewaktu mau
direncanakan dan diwujudkan secara masuk kelas dan saat jam pelajaran
bersama serta menjadi kebiasaan turun berakhir. Spontan maksudnya di
temurun. Bentuk-bentuk budaya sekolah mana saja atau kapan saja guru
yang diterapkan di SMP Negeri 4 Rejang selalu menlatih siswa untuk selalu
Lebong adalah sebagai berikut: tersenyum dan bertegur sapa dengan

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 92


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

guru dan siapa saja (wawancara diri seseorang. Kepatuhan untuk


dengan Sasra Yulina, tanggal 17 menghormati dan melaksanakan satu
November 2018). aturan adalah suatu keharusan bagi siswa
Wawancara dengan Ario Usman Maulana untuk tunduk kepada keputusan,
dengan beberapa siswa lainnya perintah, peraturan, yang berlaku.
menjelaskan bahwa: Sikap disiplin tidak akan tumbuh dan
Setiap pagi saat masuk gerbang berkembang dalam diri siswa secara
sekolah bertemu guru yang bersdiri di instan, melainkan perlu proses yang
halaman sekolah kami selalu membudaya secara berkesinambungan.
menghampiri untuk bersalaman, Oleh karena itu sekolah dan institusi
setiap masuk ruangan guru, setiap lainnya harus melakukan penanaman
mau jam pertama kami berbaris dahlu budaya disiplin sejak awal. Dengan
setelah itu salaman baru masuk kelas. maksud melatih siswa agar mereka
Berdasarkan beberapa penjelasan di belajar mengenai hal-hal yang baik dan
atas dapat dipahami bahwa budaya merupakan persiapan mental dan perilaku
senyum, salam ,sapa, sopan, dan untuk masa datang.
santun. Sudah menjadi budaya yang Wawancara dengan Zikrin menjelaskan
dilakukan siswa secara spontan dan bahwa:
terkoodinir. Spontan dilakukan kapan Kita selalu membiasakan siswa untuk
saja bertemu dengan guru atau disiplin terutama jam masuk dan
teman selalu bersalaman. Terkoodinir pulang sekolah. Selain itu siswa
yaitu saat jam belajar di mulai dan dibiasakan untuk melakukan peraturan
waktu jam belajar berakhir. dan tata tertib sekolah yang telah di
Menyebarkan dan membiasakan susun di awal tahun baru pelajaran.
salam yang disertai senyum ini Setiap peraturan yang di buat ada
menggambarkan kepribadian yang konsekuensinya atau sanksi jika
senantiasa menghormati seseorang, melanggar (wawancara dengan Zikrin,
keperibadian yang sopan dan santun. tanggal 19 November 2018).
Menanamkan rasa hormat dan kagum Wawancara dengan Syamsuri enjelaskan
kepada guru dan harus dipupuk dan bahwa:
dibiasakan dalam diri siswa. Sesuai Setiap hari kita selalu membiasakan
dengan apa yang diungkapkan oleh siswa untuk berprilaku disiplin terutama
Muhammad Yaumi, bahwa anak-anak pada saat jam pelajaran pertama saat
harus diajarkan untuk menghormati orang bel berbunyi siswa sudah berbaris di
tua, guru, saudara, orang dewasa, aturan depan pintu kelas menunggu guru.
sekolah, serta aturan lainnya (Muhammad Pada saat pergantian jam pelajaran
Yaumi: 2014). siswa tidak diperkenankan keluar kelas
b. Disiplin kecuali ketua kelas jika sekiranya guru
Budaya disiplin mutlak ditanamkan yang datang terlambat atau
dan dibiasakan dalam diri siswa karena berhalangan hadir untuk meminta
kelemahan generasi saat ini adalah tugas. Kemudian saat jam pelajaran
kurang disiplin. Kelamahan yang sangat berakhir (wawancara dengan Syamsuri ,
merugikan dan mendatangkan kegagalan tanggal 21 November 2018).
adalah kurangnya budaya disiplin dalam

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 93


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

Menguatkan pendapat di atas peneliti Berdasarkan pendapat di atas


mewawancarai beberapa orang siswa dapat dipahami bahwa mental yang
Yaitu Ario Usman Maulana bersama kurang disiplin bagi generasi muda adalah
teman-temannya menjelaskan: sistim pendidikan yang kurang jelas
Setiap hari kami harus sudah masuk pembagian waktu yang tepat masing-
gerbang sekolah sebelum guru apel masing porsi kegiatan. Untuk mendidik
pagi jika datang saat guru sedang dan membina siswa untuk selalu bersifat
apel kami menuggu guru apel dengan disiplin dengan waktu dan mematuhi tata
berbaris di tempat lain. Jika datang tertib sekolah. Siswa dibiasakan untuk
setelah apel selesai maka kena sanksi mentaati tatatertib sekolah dalam setiap
yaitu menyiram bunga atau memilih perilaku dalam lingkungan sekolah.
sampah di halaman sekolah Seperti mentaati aturan dalam kompleks
(wawancara dengan Ario Usman sekolah. Dengan demikian disiplin perlu
Maulana,dkk, tanggal 24 November dirancang sedemikian rupa sejak untuk
2018). membantu anak mampu menghadapi
Berdasarkan beberapa hasil lingkungan hidup.
wawancara di atas dapat dipahami bahwa 3. Tanggung Jawab
budaya disiplin memang menjadi satu hal Rasa berat jika tidak melakukan
yang diterapkan di SMP Negeri 4 Rejang tugas yang dibebankan kepada dirinya
Lebong sejak mulai masuk gerbang adalah satu bentuk rasa tanggung jawab
sekolah sampai pulang saat hasis jam dari seseorang siswa. Tapi dalam
pelajaran. Jika mengamati praktek disiplin kenyataan sebagi siswa ada yang tidak
bagi sebagian masyarakat adalah satu hal memiliki rasa bersalah jika tidak
hal yang tidak untuk mematuhi aturan menunaikan tugasnya. Untuk memecah-
dan tertib dengan kesadaran sendiri. kan masalah tersebut agar tidak terlanjur
Susahnya untuk membudayakan sifat sampai dewasa nanti maka sekolah
antri dalam mengurus sesuatu atau suka bertanggung jawab untuk mendidik dan
menerabas pada saat lmpu merah di jalan membiasakan siswanya untuk
raya. bertanggung jawab. SMP Negeri 4 Rejang
Menurut Koentjaraningrat dalam Lebong membudayakan tanggung jawab
Haedar, penyebab rendahnya budaya kepada siswa dalam beberapa hal. Seperti
disiplin adalah sikap mental yang suka wawancara dengan Zikrin menjelaskan
menerabas, selain itu juga karena para bahwa;
warisan kolonial, saat itu para pegawai Rasa tanggung jawab kepada
tergantung pada pengawasan dari atas siswa diwujudkan dalam bentuk pemberi-
untuk bagian-bagian hidup yang tidak an tugas dari guru mata pelajaran dalam
memiliki sanksi baik secara adat atau bentuk tugas-tugas belajar. Selain itu juga
agama. Dapat dikatakan bahwa perilaku siswa di beri amanah untuk menjaga
seperti karena sistim pendidikan tanaman hias yang terdapat di teras
tradisional, di mana anak bebas berkeliar- kelasnya. Selain itu tanggung jawab juga
an mencari irama kehidupan sendiri tanpa dilatih dengan menjaga kebersihan dan
aturan disiplin dan pembgaian waktu keindahan kelas. Kami coba dengan
sehari-hari yang ketat (Haedar Nashir: lomba kelas terbersih dan terindah
2013). dimana penilaiannya dilakukan setiap satu

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 94


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

minggu dan pengumumannya satu bulan juga peduli terhadap lingkungan dalam
sekali. Kelas yang terindah dan terbersih bentuk menjaga kebershihan dan
adalah yang mendapat nilai paling tinggi. kesehatan lingkungan. Masalah tanggung
Bagu pemenangnya di beri hadiah berupa jawab perlu ditanamkan sejak awal
uang binaan dan satu bungkus permen supaya sikap dan karakter itu melekat
(wawancara dengan Zikrin, tanggal, 19 dalam diri siswa. Haedar Nashir
November 2018). menjelaskan bahwa akibat sikap yang
Wawancara dengan Syamsuri menjelas- tidak bertanggung jawab tidak hanya
kan bahwa: menimpa dan merugikan diri sendiri akan
Perlu dipupuk rasa tanggung jawab tetapi juga memberi pengaruh terhadap
dalam diri siswa agar mereka nanti bisa lingkungan dalam kehidupan keluarga,
dipercaya dan bersifat amanah. Trik masyarakat, bangsa, dan negara (Haedar
kami dalam memupuk rasa tanggung Nashir: 82). Untuk menghindari masalah
jawab dalam diri siswa adalah dengan bagi diri sendiri dan orang lain perlu
cara memberi tugas setelah materi ditumbuhkan sikap kontrol dari
selesai dan tugas itu ditagih dan dinilai. masyarakat terhadap peran-peran dan
Dalam kehidupan dalam kelas siswa fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh
diberi amanah untuk menjaga taman seseorang sesuai dengan posisi yang
bunga yang terdapat di halaman kelas dimilkinya. Terutama terhadap siswa yang
masing-masing setidaknya kami memang sedang mempersiapkan diri
memberi tanggung jawab menjaga untuk menyonsong masa depan.
bunga yang sudah tersusun rapi di 4. Relegius
teras kelas (wawancara dengan Syamsuri, Sikap dan keyakinan terhadap
tanggal, 21 November 2018). agama mutlak dimiliki oleh seseorang.
Berdasarkan penjelasan dari Sikap relegius lebih identik dengan
beberapa orang diwaawancarai dapat keyakinan baik dalam bentuk agama atau
dipahami bahwa di SMP Negeri 4 Rejang bukan. Religius dalam konteks agama
Lebong di budayakan rasa tanggung tidaklah sebatas keyakinan akan
jawab terhadap siswa dalam bentuk keberadaan Tuhan sebagai penguasa
pemberian tugas dalam mata pelajaran dirinya dalam semesta, melainkan
dan ditagih tepat waktu bagi siswa yang keseluruhan aspek kehidupan baik dalam
tidak membuat tugas diberi sanksi yang hidup, keyakinan, ibadah atau
bersifat mendidik. Selain dalam skop kelas penghambaan diri kepada Allah Swt.
siswa bertanggung jawab menjaga Agama meyangkut segala aspek
kebersihan kelas di dalam dan di luar kehidupan manusia baik individu,
ruangan. Menyiram dan merawat taman keluarga, maupun masyarakat.
bungan yang ada di depan kelas dan Agama merupakan totalitas
bunga yang terletak di depan kelas. Satu menyangkut aspek kehidupan manusia
minggu diadakan penilaian kelas terbersih dalam bertingkah dalam kehidupan
dan terindah kemudian hasilnya di sehari-hari yang di dasari oleh keimanan
umumkan setiap satu bulan sekali. dan keyakinan kepada Allah. Segala
Rasa tanggung jawab yang tingkah yang di dasari keimanan dan
dibebankan kepada siswa selain keyakinan kepada Allah akan melahirkan
bertanggung jawab terhadap diri sendiri prilaku karimah. Dengan demikian dapat

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 95


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

dikatakan bahwa sikap relegius menjadi Rasulullah sendiri diberi gelar al-
dasar seseorang dalam besikap. Amin karena kejujurannya dalam setiap
Wawancara dengan Zikrin menjelaskan langkah dan gerak serta kata-katanya. Hal
bahwa: ini perlu dibiaskan di sekolah. Wawancara
SMP Negeri 4 Rejang seratus persen dengan Zikrin menjelaskan bahwa:
muridnya beragama islam, maka perlu Untuk memupuk kejujuran pada
ditanamkan dan dibudayakan sikap diri siswa dulu pernah membuat kantin
relegius dalam kehidupan siswa. kejujuran. Di kantin itu disediakan
Bentuk budaya relegius yang kami makanan yang harganya terjangkau oleh
budayakan adalah selalu berdoa saat siswa, tidak di kunci dan disediakan kotak
mulai dan akhir pelajaran, shalat duit dalam estalase itu. Beberapa hari
berjemaah setiap hari walau hanya di pertama uang di dapat sama jumlahnya
wakilkan oleh satu kelas karena daya dengan barang yang berkurang. Beberapa
tampung mushalla terbatas, hari kemudian mulai berkurang dan tidak
Bimbingan rohani islam setiap hari cocok antara pendapatan dengan barang
jum’at. Semua dilakukan untuk yang berkurang. Kantin sehat hanya
memupuk sikap religi dalam diri siswa berjalan satu bulan. Ini menandakan sifat
agar dalam berbicara dan bertindak jujur perlu dibiasakan kepada siswa. Tapi
selalu di dasari oleh keimanan dan setidaknya pihak sekolah sudah membesri
ketaqwaan terhadap Allah swt. contoh (wawancara dengan Zikrin, tanggal
(wawancara dengan Zikrin, tanggal 19 19 November 2018).
November 2018). Wawancara dengan Syamsuri, menjelas-
Membangun sifat dan budaya kan bahwa:
relgius dalam konteks islam sudah Kejujuran harus selalu di tanamkan
merupakan kemutlakan untuk membentuk kepada siswa, dulu pernah ada kantin
kepribadian yang berakhlak mulia, sopan kejujuran tapi hanya bertahan lebih
dan taat beribadah. Menerapkan dalam kurang satu bulan. Saat ini sifat jujur
semua aspek kehidupan seperti mau siswa susah untuk mengukurnya. Tapi
melakukan suatu kegiatan tidak lupa kami dalam satu waktu dapat
untuk berdoa kepada Allah. ditanamkan melalui saat siswa
5. Jujur melakukan kesalahan. Misalnya ada
Berkata sesuai dengan kenyataan siswa yang bolos maka kami menyusuri
yang ada dikenal dengan jujur. Orang siapa yang menjadi dalangnya
memiliki pribadi jujur. Perilaku yang (wawancara dengan Syamsuri, tanggal 21
berkesesuaian antara perbuatan dan November 2018).
perkataan itulah yang dikenal dengan Wawancara dengan Sasra Yulina
jujur. Perilaku jujur adalah satu modal menjeaskan bahwa:
untuk hidup sukses. Sebagai contoh Memupuk kejujuran siswa adalah satu
seorang pedagang yang selalu berprilaku hal yang harus dilaksanakan oleh
dan berkata jujur akan banyak digemari sekolah. Walaupun mengukur sifat
pelanggan walaupu ia tidak berada di jujur itu sendiri susah. Menanamkan
tempat tokonya tapi mereka bersedia sifat jujur dapat dilakukan melalui
untuk menunggu. mengoreksi jawaban sendiri, tapi guru
punya trik sendiri jika ada yang tidak

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 96


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

jujur dapat diketahui. Sering diberi berbohong tentang jumlah kue yang di
pengarahan tentang perilaku jujur makan dengan uang yang di bayar.
adalah kunci sukses dalam kehidupan. Beberapa oknum siswa yang harus
Sering pedagang kantin menceritakan menjadi fokus perhatian kita karena jika
ada beberapa siswa yang suka tidak tidak dibenahi nanti akan merembes
jujur jika berbelanja. Saat belajar di kepada siswa yang lain. Jika
tanya di kelas siswa diminta untuk ketidakjujuran itu merajalela maka itulah
mengaku siapa yang pernah tidak yang menjadi penyebab lahirnya sendi-
jujur saat belanja. Ada yang mengaku sendi kehancuran bangsa. Seperti yang
dengan rasa bersalah dan ada juga diungkapkan Ngainun bahwa sikap tidak
yang hanya sebatas tertawa. Tapi jujur waktu kecil akan melahirkan para
itulah seninya (wawancara dengan korupsi pada masa datang, meski
Sasra Yulina, tanggal 17 November keadaan itu sudah ada saat ini namun
2018). perlu perjuangan selalu untuk membiasa-
Wawancara dengan Lia Eko menjelaskan kan jujur bagi siswa (Ngainun Naim,
bahwa: Character Building,....h. 132).
Rata-rata siswa yang berbelanja di Satu tugas berat jika dilaksanakan
sini jujur, namun ada beberapa siswa dengan ikhlas dan memilih metode
yang ditandai memang sering tidak insyaalah akan berhasil, walaupun
jujur. Saat ditanya mereka tidak hasilnya akan dilihat beberapa tahun yang
mengaku. Tapi karena barang akan datang. Setidak perilkau yang selalu
dagangan ini buatan sendiri tidak ditanamkan kepada siswa menjadi satu
trerasa pula ruginya (wawancara memori dan satu saat nanti akan menjadi
dengan Lia Eko, tanggal 23 November terwujud dalam sikapnya. Satu hal yang
2018). harus di sadari oleh guru bahwa
Berdasarkan hasil wawancara di perkembangan dan pola berpikir siswa
tas dapat dipahami bahwa untuk selalu berkembang dan selalu apa yang
memupuk kejujuran siswa di SMP Negeri yang ditampilkan itu adalaj jati dirinya.
4 Rejang Lebong pernah diadakan kantin Kadangkala mereka berpenampilan
kejujuran tapi tidak berjalan lama karena seperti itu karena ia ingin dikenal dan
uang di dapat tidak sesuai dengan jumlah diperhatikan oleh guru.
barang yang laku. Trik guru untuk Memperhatikan perkembangan
memupuk kejujuran adalah dengan cara siswa dari aspek afektif dapat membawa
memberi kepercayaan siswa untuk kepada perkembangan yang positif.
mengoreksi hasil kerjanya sendiri tapi Alfauzan Amin menjelaskan bahwa; Guru
masih ditemukan satu atau dua siswa perlu menanamkan nilai-nilai harkat dan
yang berusah mengubah jawabannya. martabat dan menjaga diri dengan selalu
Dari penjaga koperasi siswa memang ada berperilaku baik termasuk berbuat dan
siswa yang tidak membayar uang berkata jujur. Dan perlu menghargai
belanjanya tapi orangnya sudah di orang lain sebagaimana kita menghargai
ketahui. Berdasarkan pengakuan siswa diri sendiri. Usia remaja adalah masa
semua teman-teman sudah berprilaku transisi masa mencari jati diri. Remaja
jujur tapi ada beberapa orang yang suka berkumpul dan bergaul dengan teman
tidak bayar jika belanja di kantin atau sebaya membentuk komunitas sendiri

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 97


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

untuk mendapatkan perhatian dari dari semua tim untuk selalu komitmen
masyarakat sekitarnya maka melakukan dalam menjalankan tugas. (d) Evaluasi
hal-hal yang adakalanya bersifat positif yang dilakukan secara rutin dan kontinue
dan kadangkala negatif. Termasuklah dan segera memperbaiki kekurangan
berlaku tidak jujur, untuk itu perlu guru (wawancara dengan Zikrin tanggal 19
perlu mengarahkan siswa untuk aktif November 2018.
dalam forum OSIS, Risma, pramuka dan Berdasarkan wawancara tersebut
sebagainya (Alfauzan Amin: 2016). dapat dipahami bahwa faktor pertama
Sebgian besar anggapan yang menjadi faktor pendorong
masyarakat siswa yang bertingkah negatif terwujudnya sekolah sehat adalah dengan
di tengah masyarakat dianggap sebagai perencanaan yang matang semua aspek.
satu kenakalan. Jika di sadari masa Rencana dilaksanakan dengan kompak
remaja adalah masa di mana satu saat dan komitmen. Pelaksanaan yang
anak merasakan dirinyalah yang benar dilengkapi dengan sarana yang memadai
dan harus diakui oleh semua orang. Siswa akan memudahkan semua urusan.
atau remaja yang tidak mendapatkan Disamping sarana dan prasarana
bimbingan yang terarah justru cedrung dukunngan dari berbagai pihak baik
menyia-nyiakan masa itu dengan masyarakat maupun pemerintah sangat
melakukan hal-hal yang merugikan dirinya menentukan. Setelah semua berjalan
sendiri. jangan lalai lakukan evaluasi mana yang
Faktor Pendorong dan Penghambat sudah tercapai dan program mana yang
Selesai membahas masalah belum. Segera perbaiki kelemahan-
perwujudan lingkungan sehat maka kelemahan yang di jumpai.
peneliti melanjutkan wawancara dengan Mewujudkan rencana dalam satu
guru mata Pendidikan Agama Islam. pekerjaan selalu ada kendala yang
Pendidikan Agama Islam merupakan salah ditemui. Demikian juga dengan
satu jenis mata pelajaran yang memuat mewujudkan sekolah yang berbasis
materi pelajaran yang yang berwawasan lingkungan dan budaya sekolah di SMP
lingkungan. Sesuai dengan tuntunan Negeri 4 Rejang Lebong. Menurut Zikrin
alqur’an dan hadits. Berikut wawancara dan beberapa guru terdapat beberapa
dengan guru mata pelajaran yang kendala dalam mewujudkan sekolah yang
mengampu Pendidikan Agama Islam. berbasis lingkungan dan budaya sekolah,
Dalam menjalankan satu rencana antara lain; (a) Masih terdapat kurang
terdapat beberapa faktor pendorong dukunngan dari masyarakat setempat
yaitu; Wawancara dengan kepala yang kurang menyadari makna hidup
sekolah, dan beberapa guru mata bersih. (b) Kurangnya kesadaran siswa
pelajaran terdapat jawaban yang sama dalam membuang sampah. (c) Suasana
antara lain; (a) Manajemen perencanaan iklim yang kurang mendukung (d)
yang sesuai dengan visi dan misi Sekolah. Kurangnya tersedianya sarana yang
(b) Kekompakan dari seluruh warga memadai. (e) Sering mobil pengangkut
sekolah untuk mewujudkan sekolah sehat. sampah tidak mengambil sampah
(c) Sarana dan Prasarana yang memadai sehingga menimbulkan bau yang kurang
(d) Dukungan dari masyarakat dan sedap. (f) Masih terdapat oknum guru
pemerintah. (e) Rasa tanggung jawab

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 98


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

yang masa bodoh (Wawancar dengan an tanaman hias, pengelolaan kantin


Zikrin, tanggal 19 November 2018). sehat, dan Usaha Kesehatan Sekolah
Berdasarkan penjelasan di atas dapat (UKS). Semua usaha tersebut di
dipahami beberapa kendala atau faktor laksanakan oleh masing-masing tim yang
penghambat dalam mewujudkan sekolah dibentuk sekolah.
sehat diantaranya kurangnya dukungan Pembiasaan budaya sekolah yang
dari masyarakat sekitar. Sering terdapat dilaksanakan di SMP Negeri 4 Rejang
sampah yang di buang di samping pagar Lebong adalah Trias program UKS di
sekolah. Melihat sampah berserakan tidak sekolah, disiplin, tanggung jawab, dan
semua yang peduli untuk membuang, bimbingan rohani islam relegius.
karena masih banyak yang menunggu Pelaksanaan UKS juga di prakarsai oleh
disuruh terlebih dahulu baru bekerja masing-masing tim. Faktor pendukung
bahkan ada beberapa di antara siswa dan penghambat dapat berasal dari
yang lari saat di perintahkan oleh guru. internal maupun internal sekolah, oleh
Sampah yang berserakan itu kadang- sebab itu guna mengatasi hal tersebut
kadang yang dibuang masyarakat sekitar, sekolah hendaknya memiliki tim kerja
tapi ada juga dari sekolah dan sampah (teamwork) yang kompak, cerdas dan
yang sudah menumpuk tidak diambil oleh dinamis berbasis pada pemberdayaan
mobil sampai tiga hari bahkan lebih. Dan seluruh warga sekolah, sehingga
tidak dipungkiri masih ada oknum guru partisipasi warga sekolah dan masyarakat
yang masa bodoh. Hal ini perlu perhatian akan tercipta.[]
dan pembinaan dari pemimpin dan yang
tak kalah pentingya adalah diri yang DAFTAR PUSTAKA
bersangkutan. Sadari bahwa sekolah yang Amin, Alfauzan, Metode Pembelajaran
sehat dan bersih adalah satu wadah agar Agama Islam, (Bengkulu, IAIN
siswa mudah untuk dibentuk dan dibina Bengkulu Press, 2015), Cet.1
dalam hal yang bersifat positif baik. Dan Amin, Alfauzan, Teori Potensi Pencarian
sesuai dengan harapan kita dapat Jati Diri Sebagai Daya Serap Dalam
mencapai tujuan pendidikan yang Proses Pendidikan Karakter Anak
sesungguhnya yaitu insan kamil. Didik, diakses tanggal 1 Januari 2019,
Bengkulu, Vol.15, N0.1 2016),
KESIMPULAN DAN SARAN https://sholar.co,id, journal At-ta’lim
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis IAIN Bengkulu.
maka dapat disimpulkan: Materi Abdurrahaman M, Memelihara Lingkungan
Pendidikan Agama Islam yang berhu- dalan Ajaran Islam, (Cet.2, 2012
bungan dengan lingkungan hidup adalah, T.Pn)
thaharah, shalat wajib, makanan dan Adisusilo, Sutarjo J.R., Pembelajaran Nilai
minuman yang halal, hadits tentang Karakter Konstruktivisme dan VCT
kebersihan. Penerapan dan penciptaan Sebagai Inovasi Pendekatan
lingkungan bersih dan sehat di SMP Pembelajaran Afektif, (Jakarta:
Negeri 4 Rejang Lebong meliputi, Rajawali Pers, 2014), Ed.1, cet.3
pengelolaan dan pengolahan sampah, Akbarjono, A. (2018). EKSISTENSI GURU
pembuatan drainase dan biopori, DALAM PENANAMAN NILAI
pemeliharaan pohon lindung, pemelihara- PENDIDIKAN ISLAM MULTIKULTURAL

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 99


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

DI ERA MILENIAL. At-Ta’lim : Media Hilawatulissan, Lubang Resapan Biopori (BRP)


Informasi Pendidikan Islam, 17(2), Pengertian dan Cara Membuatnya di
171–180. Retrieved from Lingkungan
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/inde Kita,http://eprints.polsri.ac.id/34/1/jurnal
x.php/attalim/article/view/1408 lisan
Al-Qardawi, Yusuf, Karakteristik Islam,
Husein Harun, Lingkungan Hidup;
Kajian Analitik, (Surabaya: Risalah Pengelolaan dan Penegakan
Gusti), 1996 Hukumnya, (Jakarta: Bumi Aksara),
1993
Azra Azyumardi, Buku Teks: Pendidikan
Hossen Sayyed Nasr, Menjelajah Dunia
Agama Islam Pada Perguruan Tinggi
Umum, (Jakarta: Depag RI), 2002 Modern Bimbingan Untuk Kaum Muda
Besral, B., Rizal, S., & Tawahusna, T. Muslim, (Bandung: Mizan), 1994
Juita, R. (2019). Meningkatkan Hasil
(2018). The Effect of Round Table
Belajar IPA Melalui Metode
Technique to Students’ Writing Ability
Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SDN
in Senior High School 12 Padang. At-
02 Kota Mukomuko. IJIS Edu :
Ta’lim : Media Informasi Pendidikan
Islam, 17(2), 201–210. Retrieved Indonesian Journal of Integrated
from Science Education, 1(1), 43–50.
Retrieved from
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/inde
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/inde
x.php/attalim/article/view/1411
x.php/ijisedu
Daryanto, Pengelolaan Budaya dan Iklim
Julaila. (2019). Upaya Meningkatkan Hasil
Sekolah, (Yokyakarta: Gava Media),
Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 01
2015
Mukomuko Menggunakan Media
Djamal, Zoer’aini Irwan, Prinsip-Prinsip
Torso. IJIS Edu : Indonesian Journal
Ekologi, Ekosistem, Lingkungan dan
Pelestariannya, (Jakarta: Bumi
of Integrated Science Education, 1(1),
51–62. Retrieved from
Aksara), 2014, cet.8
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/inde
Dwi Rachmad K. Susilo, Sosiologi
x.php/ijisedu
Lingkungan, (Jakarta: Raja Grapindo
Kurniah, N., Andreswari, D., & Kusumah,
Persada,2014).cet.4
R. G. T. (2019). Achievement of
Erfandi, Pembinaan Usaha Kesehatan
Development on Early Childhood
Sekolah
Based on National Education
lhttps://stikeskabmalang.word-
Standard. In Proceedings of the
Press.com/2008/08/2009 Usaha
Kesehatan Sekolah, International Conference on
Hatta, Ahmat, Tafsir qur’anPerkata,
Educational Sciences and Teacher
(Jakarta:Magfirah), 2009 Profession (ICETeP 2018) (pp. 351–
354). Paris, France: Atlantis Press.
Hidayatullah M., Pendidikan Anak Usia
https://doi.org/10.2991/icetep-
Dini yang Berwawasan Agraris di RA
18.2019.82
An-Nafi’ah, Tesis (Yokyakarta: PPs
Kusumah, R. G. T. (2019). Peningkatan
UIN Sunan Kalijaga), 2012
Kemampuan Berfikir Kritis Mahasiswa
Hidayat Ara, Pendidikan Islam dan
Tadris IPA Melalui Pendekatan
Lingkungan Hidup, (Journal
Saintifik Pada Mata kuliah IPA
Pendidikan Islam), 2015

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 100


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

Terpadu. IJIS Edu : Indonesian Naim Ngainun, Character Building


Journal of Integrated Science Optimalisasi Peran Pendidikan dalam
Education, 1(1), 71–84. Retrieved Pengembagan Ilmu dan Pembentukan
from Karakater Bangsa, (Jokjakarta: Ar-
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/inde Ruzz Media), 2012
x.php/ijisedu/article/view/1762 Nashir Haedar, Pendidikan Karakter
Kusumah, R. G. T., & Munandar, A. Berbasis Agama dan Budaya,
(2017). Analysis Of The Relationship (Yokyakarta: Multi Persindo,) 2013
Between Self Efficacy And Healthy Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
Living Conciousness Toward Science 12/PRT/M/2014 di akses tanggal 12
Learning Outcome. EDUSAINS, 9(2), Desember
132–138. 2018https://www.slideshare.net/infosanit
asi/permen PU no.12
https://doi.org/10.15408/ES.V9I2.218
Putra Haidar Daulay, Pendidikan Islam
3
Makbullah Deden, Pendidikan Agama dalam Perspektif Filsafat, (Jakarta:
Prenadamedia), 2016
Islam Arah Baru Pengembangan Ilmu
Q-Anees Bambang, Pendidikan Karakter
dan Kepribadian di Perguruan Tinggi,
(Jakarta: Grafindo Persada), 2012 Berbasis Al-qur’an, (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, ), cet.2
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam,
2009
(Jakarta: Amzah), Cet.1, 2015
Muchtar Marsudi,Abdul Khairi, Noraida, Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,
(Jakarta: Kalam Mulia), Cet. 9, 2010.
Hukum Kesehatan Lingkungan Kajian
Rohiyat, Manajemen Sekolah Teori Dasar
Teoritis dan Perkembangan
Pemikiran, (Yokyakarta: Pustaka Baru dan Praktek,(Bandung: Refika
Aditama, 2012.
Pers), cet.1, 2016,
Sapri, J., Agustriana, N., & Kusumah, R.
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam,
G. T. (2019). The Application of Dick
(Bandung: Remaja Rosdakarya), 2004
and Carey Learning Design toward
Mulyanto, H.R Lingkungan Hidup,
Student’s Independence and Learning
(Yokyakarta: Graha Ilmu), 1997
Outcome. In Proceedings of the
Mulyasa E. Manajemen Berbasis Sekolah,
(Bandung: Remaja Rosdakarya), International Conference on
Cet.12,2009 Educational Sciences and Teacher
Mustamin, A. A. Bin, & Ulum, B. (2018).
Profession (ICETeP 2018) (pp. 218–
222). Paris, France: Atlantis Press.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
https://doi.org/10.2991/icetep-
DALAM PENGEMBANGAN LITERASI
18.2019.53
INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI.
Styawati, P. S., & Rizal, S. (2017).
At-Ta’lim : Media Informasi Pendidikan
Teaching Reading Comprehension
Islam, 17(1), 1–14. Retrieved from
Through Snowball Throwing Teaching
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/inde
x.php/attalim/article/view/1176 Technique. At-Ta’lim : Media
Nata Abuddin, Pemikiran Para Tokoh Informasi Pendidikan Islam, 13(2),
275–300. Retrieved from
Islam, (Jakarta: Raja Grapindo
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/inde
Persada), 2001
x.php/attalim/article/view/558

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 101


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019

Santoso Bambang, Pengantar Budidaya Problem Solving Disertai Diagram


Tanaman Hias dan Bunga, (dalam Enita Tree Untuk Memberdayakan
Chairun Nisa, Integrasi Tema Pragmatik Kemampuan Berpikir Logis Dan
Dengan Nilai Keislaman Pada Kemampuan Menafsirkan Siswa. IJIS
Perancangan Arboretum Tanaman Hias), Edu : Indonesian Journal of
Journal Arboretum Kota Batu, Desember
2018 http://etheses
Integrated Science Education, 1(1),
malang.ac.id/2399/13/11660012 1–6. Retrieved from
Soemarwoto Otto, Ekologi Lingkungan http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/inde
Hidup dan Pembangunan, (Jakarta: x.php/ijisedu
Djambatan), Ed.10, Cet.4 2004 Warsita Bambang, Teknologi
Subandrio, Ilmu Lingkungan Hidup, Pembelajaran Landasan dan
(Journal, volume 10), h. 70, Aplikasinya, (Jakarta:
https://media neliti.com.id.none Rineka Cipta), 2008
Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Islam, Zamroni .Paradigma Pendidikan Masa
(Bandung: Rosdakarya), 2011 Depan. (Yogyakarta : Biograf
Yaumi, Muhammad, Pendidikan Karakter Publishing) 2000
Landasan, Pilar dan Implementasi, Zikrin, Wawancara dengan Kepala SMP
(Jakarta: Prenadamedia), cet.1 2014 Negeri 4 Rejang Lebong Profil Sekolah
Yunus, A.M. Wahid, Pengantar Hukum 2017
Lingkungan, (Jakarta: Prenadamedia Zubeidi, Filsafat Pendidikan Islam dan
Group), Cet,1 2018 Kapita Selekta Pendidikan dalam
Yusuf , Muhammad Musa, Islam; Suatu Islam, (Yokyakarta: Pusta Pelajar),
Kajian Komprehensif, (Jakarta: 2012.
Rajawali Press), 1988
Walid, A., Putra, E. P., & Asiyah. (2019).
Pembelajaran Biologi Menggunakan

Amin, A., S., Z & Astuti, S. : Implementasi Pendidikan….. 102


http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse

Anda mungkin juga menyukai