Anda di halaman 1dari 34

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pelatihan

Dalam rangka menunjang aspek keahlian profesional Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Islam Sumatera Utara telah menyediakan sarana dan

prasarana dengan lengkap, namun sarana dan prasarana tersebut hanya

menunjang aspek keahlian profesional secara teori. Dalam dunia kerja nantinya

dibutuhkan keterpaduan antara pengetahuan akan teori yang telah didapatkan dari

bangku perkuliahan dan pelatihan praktik kerja di lapangan guna memberikan

gambaran tentang dunia kerja yang sebenarnya, tetapi di tahun ini ada kendala

dalam melakukan kegiatan praktik kerja lapangan seperti tahun-tahun

sebelumnya yang berlangsung di dunia kerja yang nyata dan berbaur dengan para

pekerja yang sudah propesional yang menguasai bidang ilmu komunikasi.

Di masa pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di Indonesia dan dunia

mengakibatkan semua tatanan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari berubah.

Semua kegiatan yang dilakukan harus beradaptasi dengan new normal (tatanan

kehidupan baru). Dalam berkegiatan semua orang harus menerapkan protokol

kesehatan yang telah disosialisasikan pemerintah.

Semua kegiatan dianjurkan dilakukan dari rumah kecuali yang mendesak

dan harus dilakukan di lapangan, mulai dari bekerja dari rumah dan belajar dari
2

rumah sehingga sampai saat ini kegiatan belajar dan bekerja masi diprioritaskan

dilakukan dari rumah. Dalam melakukan pekerjaan secara profesional semua

instansi menerapkan sistem shif kerja agar mengurangi jumlah orang yang ada di

kantor atau tempat kerja, itu juga adalah alasan mengapa semua instansi belum

menerima mahasiswa praktik kerja lapangan (PKL) ataupun magang.

Pihak Biro Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sudah berusaha mencari

instansi yang bisa menerima mahasiswa PKL di beberapa instansi di Kota Medan

yang pada tahun-tahun sebelumnya menerima mahasiswa PKL namun tidak ada

instansi yang menerima karena alasan pandemi Covid-19 yang hingga kini belum

usai. Pihak Fakultas juga sudah menyarankan agar mahasiswa mencari tempat

PKL sendiri dengan ketentuan yang sudah ada yaitu memenuhi unsur-unsur yang

dibutuhkan untuk dijadikan tempat PKL namun tetap tidak membuahkan hasil.

Dilatarbelakangi hal-hal diatas maka pihak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik berusaha mencari solusi untuk memecahkan masalah tempat PKL, pada

tanggal 3 Februari 2021 diadakan rapat pembahasan mengenai kegiatan

pengganti PKL sekaligus pembekalan. Dalam rapat itu dihasilkan kesimpulan

bahwa kegiatan PKL akan digantikan dengan kegiatan pelatihan sesuai dengan

Profil masing masing Prodi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yaitu

Prodi Ilmu Komunikasi dan Ilmu Administrasi Negara, kegiatan pelatihan yang

bertema Implementasi Pendidikan & Keahlian Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Islam Sumatera Utara yang akan dilaksanakan

selama 4 hari dari tanggal 08-10 Februari 2021 di gedung 2A Fakultas


3

Kedokteran, Jl. SM Raja Medan, dalam kegiatan ini dihadirkan pemateri yang

profesional yang sesuai dengan profil masing-masing Prodi.

1.2. Tujuan Pelatihan

Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah;

1. Ingin menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan di dunia

kerja yang akan dilatih oleh profesional dalam bidangnya yaitu bidang saber

pungli, kehumasan, jurnalistik dan public speaking.

2. Ingin mendapatkan gambaran dunia kerja dari dari para pemateri pelatihan.

3. Untuk mengganti kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang tidak bisa

terlaksana dikarenakan pandemi Covid-19.

1.3. Manfaat Pelatihan

Adapun manfaat dari pelatihan ini adalah;

1. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan di dunia

kerja yang akan dilatih oleh profesional dalam bidangnya yaitu bidang saber

pungli, kehumasan, jurnalistik, dan public speaking.

2. Untuk mendapatkan gambaran dunia kerja dari para pemateri pelatihan.

3. Agar kegiatan PKL tetap terlaksana walaupun diganti dengan kegiatan

pelatihan
4

BAB II

PELAKSANAAN PELATIHAN

2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan

Pelatihan pengganti praktek kerja lapangan yang bertema Implementasi

Pendidikan & Keahlian Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Sumatera Utara ini dilaksanakan mulai tanggal 08 S/D 10

Februari 2021 dan dilanjutkan ke lapangan pada tanggal 11 Februari 2021,

pelaksanaan pelatihan ini berlangsung di gedung 2A Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Sumatera Utara di Jl..SM Raja Medan, dan untuk turun

kelapangan akan mengunjungi RS Permata Bunda Jl. SM Raja Medan.

2.2. Metode Pelaksanaan

Kegiatan Pelatihan pengganti praktek kerja lapangan ini dilaksanakan mirip

dengan sistem pelatihan pada umumnya di sediakan pemateri yang didampingi

oleh moderator selama kegiatan pelatihan berlangsung. Pemateri menyampaikan

materi serta memberikan tugas dan memberikan masalah yang harus dipecahkan

oleh peserta pelatihan, moderator bertugas mengawasi kegiatan sekaligus

menjalankan kegiatan agar berjalan dengan lancar.


5

2.3. Materi Pelatihan

1. Saber Pungli

Pungli adalah pengenaan biaya atau pungutan di tempat yang seharusnya

tidak ada biaya sehingga dapat diartikan sebagai kegiatan memungut biaya

atau meminta uang secara paksa oleh seseorang kepada pihak lain dan hal

tersebut merupakan sebuah praktek kejahatan atau perbuatan pidana

A. Kriteria Pungli

Segala pungutan dilakukan oleh Oknum petugas dan/atau Calo:

 dengan nilai lebih dari yang telah ditetapkan pemerintah

 Contoh: harga tiket dan/atau biaya administrasi lebih dari yang

telah ditetapkan pemerintah

 dengan maksud untuk lebih memperlancar dan/atau mempercepat

pengurusan administrasi/pelayanan terhadap Publik.

 Contoh: biaya dwelling time, biaya administrasi untuk

memperlancar pengurusan perijinan dan/atau suatu kegiatan.

 yang bersifat memaksa/ wajib / suatu keharusan yang tidak ada

dalam aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

 Contoh: biaya kemananan yang mewajibkan masyarakat untuk

membayar, pungutan di sekolah di luar yang telah ditetapkan

pemerintah dan bersifat memaksa/ wajib / suatu keharusan

dengan maksud memperoleh keuntungan dari pungutan

tersebut.
6

 dengan maksud untuk membebaskan dan/atau meringankan

hukuman/sanksi dari suatu pelanggaran terhadap aturan dan/atau

ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah dan/atau instansi yang

berwenang.

 Contoh: uang sogokan untuk tidak dikenakan sanksi

B. Kriteria Non Pungli

Segala pungutan

 yang dimaksudkan untuk kepentingan sosial/bantuan dan atau

kegiatan sosial dengan tidak bersifat memaksa/tidak wajib/bukan

suatu keharusan yang apabila tidak dilakukan tidak memiliki

konsekuensi/dampak/akibat secara langsung kepada yang dipungut

 Contoh: Sumbangan untuk korban bencana alam, sumbangan

kematian/kemalangan.

 atas kesepakatan bersama karena adanya suatu aktifitas untuk

kepentingan bersama dengan tidak ada unsur pemaksaan/atas dasar

kesadaran demi kepentingan bersama dan tidak dimaksudkan untuk

mencari keuntungan pribadi dan/atau sekelompok orang.

 Contoh: Sumbangan untuk kegiatan perayaan HUT

Kemerdekaan, sumbangan sekolah untuk suatu kegiatan yang

tidak bersifat memaksa/tidak wajib/bukan suatu keharusan

 yang telah diatur dalam aturan agama dan/atau hukum adat serta

kegiatan yang bersifat keagamaan dan/atau adat dengan tidak


7

bersifat memaksa/tidak wajib/bukan suatu keharusan yang apabila

tidak dilaksanakan tidak memiliki konsekuensi/dampak/akibat

secara langsung kepada yang dipungut kecuali

konsekuensi/dampak/akibat sesuai dengan ajaran agamanya

dan/atau adat yang dianut masyarakat setempat.

 Contoh: Zakat, sumbangan untuk kegiatan keagamaan dan/atau

adat setempat

C. Pelayanan Publik

Adalah kegiatan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas

barang, jasa, serta pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara layanan publik.

2. Public Relation

Hubungan masyarakat adalah sebuah fungsi manajemen yang khas yang

membantu dalam membangun dan memelihara hubungan mutualistik dari

komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerjasama antara organisasi dan

publik; melibatkan manajemen masalah atau isu; membantu manajemen

untuk terus memperoleh informasi dan responsif terhadap opini publik;

mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk

melayani kepentingan umum; membantu manajemen untuk terus mengikuti

dan memanfaatkan perubahan secara efektif; berfungsi sebagai sistem


8

peringatan dini untuk membantu mengantisipasi tren; serta memanfaatkan

penelitian dan teknik komunikasi etis sebagai alat utamanya)

Selain Harlow dan Grunig, berbagai definisi Public Relations dari para ahli

kontemporer semakin banyak bermunculan. Misalnya Philip Kitchen yang

mendefinisikan humas ke dalam beberapa konsep penting, yaitu sebagai

berikut :

 Merupakan sebuah fungsi manajemen

 Mencakup aktivitas dan tujuan praktis yang luas

 Dipandang sebagai komunikasi dua arah atau interaktif

 Publik melihat perusahaan secara tidak tunggal melainkan plural

 Hubungan antara perusahaan dan publik bersifat jangka panjang.

A. Contoh Program Kehumasan

 Event Management : Mengorganisasikan kegiatan khusus (special

event) seperti launching bisnis, pertunjukan, konferensi, dan

semacamnya.

 Publicity : Mempublikasikan kegiatan di media

 Public Information : Memproduksi kit informasi (information kit)

yang berisi detail kegiatan, sejarah organisasi, dan lain-lain.

 Community Relations : Mengajak publik untuk hadir dan terlibat

dalam program perusahaan


9

 Government Relations atau Lobbying : Mengajak dan melibatkan

para pejabat pemerintah terkait untuk mendukung program

perusahaan

B. Public Relation VS Marketting

Sebagian pembelajar sering kali mengalami kebingungan dalam

membedakan antara public relations dengan Marketing. Joep

Cornelissen berpendapat bahwa pada awalnya public relationas (PR)

dan marketing berfungsi secara terpisah. Pada tahun 1800-1900, PR

lebih berorientasi pada agen pers sedangkan marketing lebih

berorientasi pada produksi. Hingga tahun 1940, PR mengubah

orientasinya dengan lebih fokus pada informasi publik, sedangkan

marketing lebih berorientasi pada aktivitas penjualan. Hingga tahun

1980, PR lebih diorientasikan pada hubungan asimetris antara

perusahaan dengan klien sedangkan marketing lebih berorientasi pada

pasar (market) secara luas. Namun, menurutnya sejak tahun 1990 hingga

sekarang fungsi PR dan marketing diintegrasikan ke dalam konsep

komunikasi korporat (corporate communication)

C. Tujuan Komunikasi

Secara umum, fungsi dari advertising dan public relations memiliki

tujuan yang berbeda. Namun, dengan adanya program IMC (Integrated

marketing Communication), tujuan keduanya menjadi semakin terjalin.

Public relations bertujuan untuk mengedukasi dan memberi informasi


10

kepada publik dalam rangka menciptakan pemahaman (understanding)

sedangkan advertising bertujuan untuk memberi informasi dan

mengingatkan pasar (market) dalam rangka memersuasi dan menjual

(selling). Biasanya public relations dijadikan sebagai aktivitas

pendahulu sebelum merilis iklan. Sukses tidaknya iklan sangat

tergantung pada citra dan reputasi pengiklan.

3. Memahami Berita

A. Pengertian Berita

Berita dapat berupa peristiwa, hal penting, hal menarik, unik, dekat,

menguasai hajat hidup orang banyak dimuat di media massa baik media

cetak, elektronik maupun inmternet.

B. Struktur Berita

Teras Berita
Tubuh Berita
Tubuh
C. Pengertian Judl Berita
Berita
Judul Berita (News Headline) merupakan bagian berita yang pertama

kali dilihat pembaca. Judul berita akan menentukan apakah pembaca

membaca berita tersebut atau tidak.


11

D. Tata Cara Membuat Judul Berita

 Menggambarkan, meringkas, atau mencerminkan isi berita

 Ringkas dan to the point (lugas)

 Terdiri dari subjek dan predikat

 Nama seseorang hanya digunakan dalam judul jika tokoh

 Menggunakan tanda kutip tunggal-jika berupa kutipan.

 Jelas atau tidak bermakna ganda

 Menggunakan kalimat aktif

 Hindari kalimat Tanya

E. Contoh Judul Berita

 Wartawan Tobasa Perdalam Ilmu Jurnalistik

 KPK Tangka Ketua Mahkamah Konstitusi

 Pemkam Tobasa Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

 Polresta Tobasa Bongkar Sindikat Pemalsuan Oli

Sebagai catatan maksimal menggunakan 7 kata dan minimal 4 kata.

F. Pengertian Teras Berita

Teras berita adalah modal utama seorang reporter untuk menarik minat

pembaca sehingga pembaca akan terus tertarik untuk membaca samapai

selesai berita yang ditulisnya.


12

G. Ketentuan Menulis Teras Berita

Teras berita yang baik menyampaikan secara ringkas intisari persoalan

yang diberitakan. Intisari persoalan adalah fakta yang paling penting

dari seluruh fakta dan persoalan itu, dan menentukan fakta yang penting

adalah sama halnya dengan menentukan nilai berita itu (news value).

Pada umumnya sesuatu yang penting itu sekaligus sesuatu yang

menarik. Dengan demikian jika penulis telah menemukan fakta

terpenting untuk ditampilkan dalam lead, dia tinggal menulis lead itu

dengan menarik.

H. Contoh Teras Berita

 Wartawan surat se-Tobasa mengikuti peningkatan kapasitas

jurnalistik guna memperdalam pengetahuan dan keterampilan, di

Pendopo kantor Bupati Tobasa Balige, Senin (21/12).

Apa : Pelatihan Jurnalistik

Siapa : Wartawan Tobasa Monitor

Di mana : di pendopo kantor Bupati Tobasa Balige (21/12)

Mengapa : memperdalam pengetahuan dan keterampilan

kewartawanan
13

I. Pengertian Tubuh Berita

Tubuh berita (news body) merupakan tempat di mana berita terletak.

Dalam tubuh beritalah pembaca dapat mengetahui berita yang

sesungguhnya, dalam arti bukan rangkuman. Karena tubuh berita

menyimpan informasi yang penting, tubuh berita hendaknya ditulis

semenarik mungkin, sehingga mampu membuat pembaca terus

membaca berita tersebut, namun dengan tetap menjaga keringkasan

berita (karena ruang yang terbatas dalam surat kabar).

J. Unsur-unsur Berita

What : Apa (apa yang terjadi)

Who : Siapa (siapa yang terlibat didalamnya)

Where : Dimana (dimana tempatnya)

When : Kapan (kapan terjadinya)

Why : Mengapa (mengapa terjadi)

How : Bagaimana (bagaimana akhir dari semuanya)

K. Sumber Berita

 Pejabat

 Pakar

 Artis

 Tokoh Agama
14

 Tokoh Masyarakat

 Saksi mata

 Korban

 Tersangka

 Dan lain-lain

L. Di Mana Diperoleh Berita

 Instansi pemerintah

 Kantor DPRD

 Polres

 BUMN

 Rumah sakit

 Pengadilan Negeri

 Tempat Umum

 Pasar

 Dan lain-lain

4. Public Speaking

A. Dasar-dasar Public Speaking

 Pengertian dan Ruang Lingkup Public Speaking

 Tujuan Public Speaking

 Tahapan Public Speaking


15

 Mengatasi Rasa Gugup/Grogi

 Pantangan dalam Public Speaking

 Teknik penguasaan materi

B. Filosofi Public Speaking

Satu kalimat yang cukup bisa menggambarkan apa dan bagaimana

publik speaking itu berlangsung adalah, “Apa yang anda katakan

tidaklah sepenting bagaimana mengatakannya”. Apa makna dari

kalimat itu, maksudnya adalah poin dari publik speaking adalah cara

penyampaian materi anda yang lebih utama dibandingkan dengan

materi yang anda bawakan, sebagus dan semenarik apapun materi

anda tidak akan menarik jika cara menyampaikannya tidak tepat,

sebagai contoh ketika anda membawakan materi tentang motivasi

maka anda harus termotivasi, anda harus semangat berapi-api agar

membakar semangat dari peserta dalam acara seminar motivasi anda

begitupula pada saat anda membawakan materi tentang ceramah anda

harus menguasai bahasa tubuh agar peserta/jamaah anda tertarik pada

intinya adalah tentang bagaimana anda membawakannya.

C. Makna Pesan dan Pembicara

Pesan sederhana, disampaikan pembicara kharismatik, diisi dengan

energi dan antusias, akan diterima sebagai pesan brilian sementara


16

Pesan luar biasa, disampaikan pembicara yang tidak tertarik dengan

topik dalam pesan itu, tidak akan diterima audiens dengan antusias.

D. Peringkat Rasa Takut

Apa yang anda takutkan jika dihadapkan dengan pilihan ini

 Takut mati

 Takut ular

 Takut Public Speaking

 Takut Sengsara

 Takut dipecat

 Takut ketinggian

Public Speaking

Mati

Ular

Dari survei yang dilakukan, peringkat takut tertinggi seseorang adalah

ketika disuruh berbicara di depan umum (public speaking). Kalau kseseorang

takut mati semua orang akan mati kalau seseorang takut ular kita bisa lari tetapi
17

ketika disuruh berbicara di depan umum kebanyakan akan menghindar ketika

tidak bisa menghindar maka akan merasakan takut dan keringat dingin.

E. Pengertian Public Speaking

Public Speaking dimaknai sebagai berbicara di depan umum secara

runtut dan terencana dengan tujuan tertentu.

F. Ruang Lingkup Public Speaking

 Pidato

 Ceramah

 Membawa acara (MC)

 Presentasi

 Diskusi

 Briefing

 Mengajar

 Presenter
18

G. Perbandingan Kata, Intonasi dan Gerak.

FACTORS FOR SUCCESSFUL COMMUNICATION

(Albert Meharabien)

Dari bagan diatas dapat disimpulakan bahwa apa yang anda katakan

hanya 7% dalam faktor kesuksesan public speaking anda jadi kata

yang anda ucapkan sangat rendah pengaruhnya terhadap kesuksesan

public speaking anda, yang lebih berpengaruh dari sebuah kata atau

kalimat adalah bagaimana intonasi/pengucapan kata itu anda lakukan

saat anda membawakan pesan semangat maka ucapkan dengan penuh

semangat atau apabila pesan romantis yang anda bawakan maka

berucap secara manislah gunakan intonasi suara yang meyakinkan,

itu akan menambah presentasi keberhasilan anda dalam public

speaking sebesar 38 % ditambah kata yang anda ucapkan 7% maka

presentasi keberhasilan anda sudah menjadi 45%. Lalu yang 55% lagi

apa?, yang 55% lagi adalah bahasa tubuh anda dalam


19

mengungkapkan pesan yang akan anda sampaikan, gunakan bahasa-

bahasa simbolik dari badan anda sesuai isi pesan yang anda ingin

sampaikan maka prsesentasi keberhasilan anda sudah mencapai

100% apabila semua faktor terpenuhi dengan baik.

H. Tujuan Public Speaking

Adapun tujuan dari public speaking yaitu;

1. Mempengaruhi

Public speaking umumnya digunakan pembicara untuk

mempengaruhi audiens agar mengubah pikirannya. Profesi ini

sering dilakoni oleh motivator, sales produk tertentu, dan lain

sebagainya.

2. Menginformasikan

Public speaking juga berguna untuk memberikan informasi

kepada publik. Berdasarkan kepentingannya, informasi dibagi

menjadi dua yakni pengumuman dan berita penting.

3. Menghibur

Mayoritas orang senang dihibur. Itulah mengapa public

speaking saat ini sering dipakai untuk menghibur masyarakat.

Anda bisa menyaksikan semakin banyak acara televisi yang


20

menyuguhkan acara hiburan seperti lawak, talk show maupun

pertunjukan komedi.

4. Memotivasi

Pembicara memotivasi para audien dengan suara lantang dan

menggebu-gebu. Para audien yang awalnya loyo menjadi

semangat.

5. Mengubah

Public speaking bisa digunakan untuk mengubah keadaan

maupun suasana. Misalkan terjadi bencana kerja yang

menyebabkan semua orang panik, maka public speaking

dapat digunakan untuk menenangkan keadaan. Atau suasana

pertemuan yang pertama sepi menjadi ramai karena ada

pembicara yang mampu menghidupkan suasana baik melalui

cerita, materi maupun cara penyampaiannya.

I. Tahap Public Speaking

1. Persiapan

Fisik

 Rilek

 kenali ruangan

 kenali audiens

 kuasai materi
21

Mental

 Kondiri badan

 Kondisi Suara

2. Pembukaan

 Mengawali dengan nada rendah

 Jangan mengakui ketidaksiapan

 Langsung menyebut pokok persoalan

3. Penyampaian

Penyampaian public speaking ada tiga cara yaitu;

 Deduktif

Penyimpulan secara deduktif cara mengambil simpulan

dari pernyataan yang bersifat umum diikuti oleh uraian

atau pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus.

 Induktif

Penyimpulan secara induktif cara mengambil simpulan

dari pernyataan-pernyataan atau fakta-fakta yang bersifat

khusus menuju ke suatu simpulan yang bersifat umum.

 Kronologis

Penyimpulan secara kronologis dengan cara mengambil

simpulan dari pernyataan-pernyataan atau fakta-fakta

berdasarkan urutan waktu


22

4. Penutup

 Menyimpulkan

 Menyatakan kembali gagasan utama

 Memuji audiens

 Ucapkan salam

J. Rasa Gugup

Seseorang yang belum biasa berbicara di depan orang banyak

umumnya akan gugup, gemetar, berkeringat dingin, gagap, tegang,

sakit perut (mulas), salah tingkah, demam panggung atau biasa kita

sebut "cemas".

K. Cara Mengatasi Rasa Gugup

 Hadapi ketakutan

 Makan dengan bijak

 Praktek positif visualisasi

 Jangan membandingkan

 Berada di lingkungan positif

 Berbicara kepada diri sendiri

 Bermeditasi

 Tidur cukup

 Fokus dan konsentrasi


23

 Tersenyum

 Siapkan beberapa rencana

L. Pantangan Dalam Public Speaking

 Bicara terlalu lama

 Bicara tidak fokus, ngalor-ngidul

 Memasukan tangan ke saku

 Tangan ditangkupkan di belakang punggung

 Lengan disedekapkan

 Bertolak pinggang

 Meremas-remas tangan

 Tidak kelihatan audiens

 Bersuara lemah/pelan

 Menunduk

 Tidak senyum

 Mata ke atas

 Terlalu banyak humor

 Tanpa Gestur, gerakan anggota tubuh

 Melihat ke satu arah saja.

M. Teknik Penguasaan Materi

1. Membaca naskah (Reading from complete text)


24

2. Menggunakan catatan (Using notes)

3. Hapalan (memory)

4. Menggunakan alat bantu visual sebagai catatan (Using Visual

Aids as Notes).

2.4. Jurnal Harian Pelatihan

No Waktu Kegiatan Keterangan


Senin 08-02
1 2021 Registrasi peserta Panitia pelaksana
08.30-09.00
1. Pembacaan Ayat Suci Al- Media Ladia Fatih
Quran Asmunif
2. Do’a Anuar Sadat
Senin 08-02 Dr.Topan Bilardo
2 2021 3. Laporan Ketua Panitia
Marpaung,M.I.Kom
09.00-09.30 4. Kata Sambutan Drs.Zainuddin
a. Dekan Fisip UISU Nasution,M.AP.
b. b) Ketua Umum
Dr.Syofyan,M.Si.
ADOSTY UISU
1. Membahas tentang satuan
tugas sapu bersih pungutan
liar (SABER PUNGLI)
2. Diskusi untuk memecahkan
sebuah peristiwa apakah Pemateri
Senin 08-02 termasuk tindakan Pungli Dr.Haslinda,M.I.Kom
3 2021 atau tidak serta alasannya Moderator
10.00-12.30 dan memberikan pendapat Dr.Topan Bilardo
atas peristiwa itu dari Marpaung,M.I.Kom
perspektif ilmu komunikasi.
3. Memaparkan hasil diskusi
mengenai peristiwa yang
telah didiskusikan.
Senin 08-02 1. Analisa SWOT Universitas Pemateri
4
2021 Islam Sumatera Utara. Dr.Helmi
25

13.30-16.00 Syahputra,M.I.Kom
Moderator
Dr.Topan Bilardo
Marpaung,M.I.Kom

1 08.00-08.20 1. Registrasi Peserta Panpel


1. Memahami berita
2. Membuat judul berita dari
kegiatan pelatihan
Implementasi Pendidikan &
Keahlian Mahasiswa
Pemateri
Fakultas Ilmu Sosial dan
Selasa 09-02 Dr.Dailami,M.I.Kom
Ilmu Politik Universitas
2 2021 Moderator
Islam Sumatera Utara.
09.00-12.30 Dr.Topan Bilardo
3. Membuat teras berita
Marpaung,M.I.Kom
4. Membuat peristiwa yang
tidak berita menjadi berita
5. Membuat berita secara
lengkap dengan memenuhi
unsur-unsur berita
Selasa 09-02 1. Memahami public speaking
3 2021 2. Tampil ke depan untuk Dr.Dailami,M.I.Kom
13.30-16.00 melakukan public speaking

Rabu 10-02
2021
1 1. Registrasi Peserta Panpel
08.30-09.00

Penutupan
Nurul Ilmy & Galuh
1. Penyerahan Sertifikat (secara
Dwi Larassati
Rabu 10-02 simbolik)
2 2021 Nurul Ilmy & Galuh
2. Kesan dan pesan dari peserta
09.00-12.00 Dwi Larassati
Drs.Zainuddin
3. Dekan (menutup kegiatan)
Nasution,M.AP.
26

1. Berkunjung ke rumah sakit


Permata Bunda Jl. SM Humas rumah sakit
Raja Medan Permata Bunda
Kamis 11- 2. Penyampaian materi Dr.Helmi
1 02 2021 tentang menjadi marketing Syahputra,M.I.Komdan
10.00-12.30 rumah sakit Pegawai rumah sakit
3. Penyampaian materi Permata Bunda
tentang tips melamar lainnya.
pekerjaan.
27

BAB III

HASIL-HASIL YANG DICAPAI

3.1. Materi Satuan Tugas Sapu Bersih Pungli (Saber Pungli)

Dalam materi yang dibawakan oleh Ibu Dr.Haslinda,M.I.Kom tentang Saber

Pungli hasil yang dicapai oleh penulis adalah pemahaman tentang apa itu Saber

Pungli, ternyata ada satuan tugas khusus untuk menangani pungli. Dalam pelatihan

itu juga dilatih ketangkasan peserta pelatihan dalam menyikapi sebuah peristiwa

dengan perspektif komunikasi, berikut ini salah satu studi kasus yang penulis analisa

dari pada saat pelatihan berlangsung;

Suatu hari Sartika disuruh ibunya untuk pergi ke supermarket membeli

perlengkapan bayi dengan mengendarai sepeda motor. Sesampai di supermarket,

Sartika memarkirkan kendaraannya. Setelah selesai Sartika berbelanja kemudian

langsung menuju kendaraannya ketempat parkir. Pada saat Sartika akan mengendarai

kendaraannya, tiba-tiba datang seorang laki-laki yang berwajah sangat menyeramkan

menahan laju kendaraan Sartika sambil meminta uang namun pemuda itu tetap

memaksa. Sartika tidak mau memberikan uang yang diminta pemuda tersebut

kemudian pemuda tersebut dengan kuat menarik dan mendorong kendaraan Sartika

sehingga Sartika terjatuh dari kendaraannya, kemudian Sartika berteriak minta tolong

yang kemudian masyarakat datang memberikan bantuan dan pemuda tersebut

melarikan diri.
28

Pertanyaannya :

1. Peristiwa apa yang dialami oleh Sartika ? Jelaskan

2. Bagaimana pendapat saudara peristiwa tersebut jika dilihat dari perspektif

ilmu komunikasi ? Jelaskan.

Tanggapan

1. Peristiwa yang dialami sartika adalah Pungli, Karena pada umumnya

supermarket sudah meniadakan biaya parkir, ditambah lagi perlakuan pemuda

itu tidak mencerminkan tukang parkir yang resmi.

2. Persitiwa tersebut adalah hal yang sudah lumrah di Kota Medan, dari

perspektif komunikasi sudah menyalahi karena kurangnya komunikasi bahkan

tidak ada sama sekali hanya sebatas komunikasi simbolik yang mengirimkan

pesan bahwa pemuda tersebut sedang memojokkan sartika.

3.2. Materi Analisa SWOT

Materi kehumasan ini dibawakan oleh Bapak Dr.Helmi Syahputra,M.I.Kom,

pada materi ini peserta diperintahkan untuk menganalisa UISU dengan teknik

analisa SWOT.

Berikut analisa teknik SWOT penulis pada saat mengikuti pelatihan;

Analisa SWOT UISU

1. Strengths (kekuatan) Universitas Islam Sumatra Utara


29

a) Universitas Islam Sumatera Utara adalah kampus tertua di luar pulau

jawa

b) Kampus Universitas Islam Sumatera Utara berada di pusat kota

c) Biaya kuliah di Universitas Islam Sumatera Utara masih terbilang

murah dan terjangkau

d) UISU telah melahirkan alumnus-alumnus hebat seperti Surya Paloh dan

wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah

2. Weaknesses (kelemahan) dari Universitas Islam Sumatera Utara

a) Universitas Islam Sumatera Utara masih kurang dalam hal sarana dan

prasarana

b) Universitas Islam Sumatera Utara masih kekurangan dosen

3. Opportunities (peluang) di Universitas Islam Sumatera Utara

a) Besar peluangnya dalam mendapatkan banyak mahasiswa yang masih

terbatas dalam keuangan agar masuk ke Universitas Islam Sumatera

Utara

b) Universitas Islam Sumatera Utara memiliki cukup banyak pilihan

beasiswa agar bisa masuk dan berkuliah Universitas Islam Sumatera

Utara.

4. Threats (ancaman) di Universitas Islam Sumatera Utara


30

a) kurangnya sarana dan prasarana di Universitas Islam Sumatra Utara

membuat para calon mahasiswa jadi bahan pertimbangan untuk daftar di

Universitas Islam Sumatra Utara.

3.3. Materi Menulis Berita

Materi menulis berita yang dibawakan oleh Bapak Dr.Dailami,M.I.Kom

tentang menulis berita didapatkan beberapa hasil yang dicapai dalam pemahaman

penulisan berita, peserta dilatih mulai dari memahami berita, berikut beberapa hal

yang dilatih dalam materi ini;

 Membedakan mana berita dan mana yang bukan berita

 Membuat judul berita

 Membuat teras berita

 Membuat tubuh berita dari teras berita yang telah dibuat sebelumnya

3.4. Materi Public Speaking

Materi public speaking yang dibawakan oleh Bapak Dr.Dailami,M.I.Kom,

banyak hal yang didapatkan dalam materi ini terkait dasar-dasar public speaking dan

tips-tips yang diberikan pemateri dalam melakukan public speaking. Pada pelatihan

ini semua peserta diwajibkan tampil ke depan untuk berbicara sebagai hasil dari

pembelajaran public speaking yang telah diterima.


31

BAB IV

ANALISA

4.1. Pengertia Analisa

Menurut Gorys Keraf, analisa adalah sebuah proses untuk

memecahkan sesuatu ke dalam bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama

lainnya. Sedangkan menurut Komarrudin mengatakan bahwa analisis merupakan

suatu kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen

sehingga dapat mengenal tanda-tanda dari setiap komponen, hubungan satu sama

lain dan fungsi masing-masing dalam suatu keseluruhan yang terpadu. Pengertian

analisa menurut kamus akuntansi yaitu bahwa analisa merupakan sebuah

kegiatan untuk evaluasi terhadap kondisi dari ayat-ayat yang berkaitan dengan

akuntansi dan alasan tentang perbedaan yang bisa muncul. Terakhir yaitu

menurut Robert J. Schreiter (1991) mengatakan analisa merupakan membaca

teks, dengan menempatkan tanda-tanda dalam interaksi yang dinamis dan pesan

yang disampaikan.

Analisa merupakan sekumpulan kegiatan, aktivitas dan proses yang

saling berkaitan untuk memecahkan masalah atau memecahkan komponen

menjadi lebih detail dan digabungkan kembali lalu ditarik kesimpulan. Bentuk

dari kegiatan analisa salah satunya yaitu merangkum data mentah menjadi

sebuah informasi yang bisa disampaikan ke khalayak. Segala macam bentuk


32

analisa menggambarkan pola-pola yang konsisten di dalam data, sehingga hasil

analisa dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan singkat dan penuh makna.

Analisa juga dapat diartikan sebagai sebuah penyelidikan terhadap suatu

peristiwa dengan tujuan mengetahui keadaan yang sebenarnya terjadi.

4.2. Analisa Kegiatan Pelatihan Pengganti PKL

Saat penulis mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Fakultas

Ilmo Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Sumatera Utara, proses pelatihan

berjalan lancar dan interaktif. Penulis mendapatkan banyak ilmu yang akan

berguna untuk diterapkan di dalam dunia kerja nanti. Pelatihan ini adalah solusi

dari pengganti PKL yang tidak bisa terlaksana karena terkendala Pandemi Covid-

19. Tujuan pelatihan ini adalah untuk menambah ilmu dan wawasan mengenai

program studi yaitu program studi ilmu komunikasi.

Selama melaksanakan pelatihan, semua pemateri memberikan materi

yang sangat berguna, cara penyampaian pemateri juga tidak membuat peserta

pelatihan bosan, para pemateri memiliki teknik masing-masing dalam

menghidupkan suasana pelatihan agar tidak membosankan, mulai dari

pembukaan hingga penutupan acara pelatihan semua kegiatan berjalan dengan

kondusif dan nyaman. Pelatihan ini yang penulis ikuti selama 4 hari, 3 hari di

ruangan pelatihan dan 1 hari di lapangan dengan berkunjung ke rumah sakit

Permata Bunda, selama melakukan kunjungan di rumah sakit Permata Bunda

juga diperlakukan dengan baik.


33

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelatihan yang dilakukan di gedung 2A Fakultas

Kedokteran Jl. SM Raja Medan selama 4 hari maka penulis mencoba

menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut;

1. Pelatihan yang dilaksanakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Sumatera Utara ini bertujuan sebagai alternatif

pengganti kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

2. Pelatihan ini bersifat interaktif yaitu pemateri menguraikan materi lalu

peserta di beri tugas untuk melihat hasil dari uraian materi yang telah

diberikan pemateri.

3. Pelatihan ini menambah wawasan dan ilmu pengetahuan penulis.

5.2. Saran

1. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Setelah mengutarakan kesimpulan seperti yang tersebut diatas,

maka penulis akan menyampaikan beberapa saran kepada Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik sebagai berikut;


34

a. Untuk melakukan kegiatan pelatihan kedepannya agar lebih

diperpanjang waktu pelatihannya karena dengan melakukan pelatihan

pada satu materi hanya dengan waktu 3-4 jam permateri sangat kurang

efektif.

b. Penulis berharap kedepannya apabila pelatihan ini ada agar materi

lebih difokuskan ke satu materi dari pada berusaha menelan 4 materi

yang kurang efektif terhadap penyerapannya.

2. Bagi mahasiswa yang akan mengikuti pelatihan ataupun PKL agar

a. Selalu menjaga nama baik Universita Islam Sumatera Utara secara

umum dan Program Studi Ilmu Komunikasi secara khusus.

b. Bersunggu-sungguh dalam mengikuti kegiatan pelatihan ataupun

PKL agar kegiatan yang diikuti tidak sia-sia.

c. Selalu dispilin waktu, jangan membudayakan jam karet. Waktu

adalah emas, jadi dalam setiap kegiatan berusahalah tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai