Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA AN. Y DENGAN CACAR AIR


(VARICELLA) UMUR 15 TAHUN KEBAWAH DI PUSKESMAS
KRUENG BARONA JAYA, KEC. KRUENG BARONA JAYA, KAB. ACEH
BESAR

Disusun Oleh:

Nurul Aini : 22215016

S1 KEBIDANAN FAKULTAS SAINS TEKNOLOGI DAN ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS BINA BANGSA GETSEMPENA
BANDA ACEH TAHUN 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KABUPATEN ACEH BESAR

NURUL AINI : 22215016

Menyetujui Menyetujui
Pembimbing Lahan Praktik Dosen Pembimbing

(Rizawati Amd. Keb) (Nelva Riza S.S.T.,M.Kes)

Mengetahui
Ka. Unit Lab dan Praktik Klinik Kebidanan

(Nelva Riza S.S.T., M.Kes )

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kasih sayang - Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan kasus , yang berjudul “ASUHAN KEBIDANAN PADA
AN. Y DENGAN CACAR AIR (VARICELLA) UMUR 15 TAHUN
KEBAWAH DI PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA, KEC. KRUENG
BARONA JAYA, KAB. ACEH BESAR”. Penulis menyadari kemampuan dan
keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penyusunan laporan
kasus ini jauh dari sempurna. Namun Laporan kasus ini diharapkan dapat
memberi manfaat bagi kita semua. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada terhingga serta penghargaan
setinggi - tingginyan kepada :

1. Ibu Rahmisyah, SST.,M.Kes selaku Ka.Prodi S1.Kebidanan Universitas Bina


Bangsa Getsempena Banda Aceh

2. Ibu Nelva Riza S.S.T., M.Kes selaku Dosen Pembimbing praktik KDPK II

3. Ibu Rizawati Amd.Keb selaku pembimbing Lahan Praktik di Puskesmas


Krueng Barona Jaya

Aceh Besar, 22 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KABUPATEN ACEH BESAR..............................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1. LATAR BELAKANG..................................................................................................1
1.1 RUMUSAN MASALAH........................................................................................1
1.2 TUJUAN PENULISAN.........................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN......................................................................................................3
2.2 EPIDEMIOLOGI...................................................................................................4
2.3 ETIOLOGI............................................................................................................5
2.4 KLASIFIKASI VARICELLA........................................................................................5
2.5 MANIFESTASI KLINIK..........................................................................................7
2.6 PATOFISIOLOGI..................................................................................................8
2.7 DIAGNOSIS..............................................................................................................9
2.8 PENATALAKSANAAN........................................................................................10
2.9 PENCEGAHAN.....................................................................................................10
2.10 KOMPLIKASI.................................................................................................11
2.11 DIAGNOSA BANDING VARICELLA......................................................................11
2.12 Managemen Asuhan Kebidanan (SOAP).........................................................13
BAB III...............................................................................................................................14
ASUHAN KEBIDANAN PADA AN,Y DENGAN VARICELLA UMUR 15 TAHUN KE BAWAH DI
PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA................................................................................14
A. PENGUMPULAN DATA.........................................................................................14
BAB V...............................................................................................................................22
PENUTUP..........................................................................................................................22
1. KESIMPULAN........................................................................................................22
2. SARAN..................................................................................................................23

iii
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................24

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Penyakit cacar air ( varicella ) mungkin sudah tidak asing lagi dan
merupakan penyakit yang mendunia. Varicella merupakan penyakit menular yang
dapat menyerang siapa saja. Terutama mereka yang belum mendapat imunisasi di
indonesia, tidak banyak data yang mencatat kasus varicella secara nasional. Data
yang tercatat merupakan data epidemi cacar air pada daerah tertentu.
Varicella pada umumnya menyerang anak-anak ; dinegara-negara
bermusin empat, 90% kasus varisela terjadi sebelum usia 15 tahun. Pada anak-anak
, pada umumnya penyakit ini tidak begitu berat.
Namun di negara-negara tropis, seperti di Indonesia, lebih banyak remaja
dan orang dewasa yang terserang Varisela. Lima puluh persen kasus varisela terjadi
diatas usia 15 tahun. Dengan demikian semakin bertambahnya usia pada remaja
dan dewasa, gejala varisela semakin bertambah berat.
Varicella dikaitkan dengan respon imun humoral dan sel-dimediasi.
Respon ini menginduksi kekebalan yang tahan lama. Ulangi infeksi subklinis dapat
terjadi pada orang-orang ini, namun serangan kedua dari cacar air sangat jarang
terjadi di orang imunokompeten. Reexposure dab infeksi subklinis dapat berfungsi
untuk meningkatkan kekebalan yang diperoleh setelah episode cacar air, ini dapat
berubah di era post vaksin.

1.1 RUMUSAN MASALAH


1.1.1 Apa definisi dari Varicella?
1.1.2 Bagaimana epidemiologi Varicella?
1.1.3 Apa etiologi dari Varicella?
1.1.4 Bagaimana patofisiologi dari Varicella?
1.1.5 Apa saja manifestasi klinis yang terjadi akibat Varicella?
1.1.6 Bagaimana cara mendiagnosis varicella ?
1.1.7 Pemeriksaan penunjang apa saja yang dilakukan pada Varicella
1.1.8 Bagaimana diagnosa banding Varicella?

1
1.1.9 Penatalaksanaan apa saja yang diberikan pada Varicella?
1.1.10 Apa saja komplikasi yang terjadi pada Varicella?
1.1.11 Bagaimana melakukan pengkajian pada pasien dengan Varicella?
1.1.12 Bagaimana membuat analisa data dari hasil pengkajian?
1.1.13 Bagaimana merumuskan diagnosa kebidanan pada pasien dengan
Varicella?
1.1.14 Bagaimana menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan diagnosa
kebidanan?

1.2 TUJUAN PENULISAN


1.2.1 Tujuan Umum
1.2.1.1 Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada pasien
dengan Varicella.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mengetahui Tentang Definisi Dari Varicella
1.2.2.2 Mengetahui Epidemiologi Varicella
1.2.2.3 Mengetahui Etiologi Dari Varicella
1.2.2.4 Mengetahui Patofisiologi Dari Varicella
1.2.2.5 Mengetahui Apa Saja Manifestasi Klinis Yang Terjadi Akibat
Varicella
1.2.2.6 Mengetahui Cara Mendiagnosis Varicella
1.2.2.7 Mengetahui Pemeriksaan Penunjang Apa Saja Yang Dilakukan
Pada Varicella
1.2.2.8 Mengetahui Bagaimana Diagnosa Banding Varicella
1.2.2.9 Mengetahui Penatalaksanaan Apa Saja Yang Diberikan Pada
Varicella
1.2.2.10 Mengetahui Komplikasi Yang Terjadi Pada Varicella
1.2.2.11 Mampu Melakukan Pengkajian Pada Pasien Dengan Varicella
1.2.2.12 Mampu Membuat Analisa Data Dari Hasil Pengkajian
1.2.2.13 Mampu Merumuskan Diagnosa KebidananPada Pasien Dengan
Varicella
1.2.2.14 Mampu Menyusun Rencana Asuhan Keperawatan Sesuai
Dengan Diagnosa Kebidanan

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN
Varicella atau chickenpox atau yang dikenal dengan cacar air adalah
infeksi primer virus varicella zoster (vzv) yang umumnya menyerang anak dan
merupakan penyakit sangat menular. Meskipun gejala klinis varicella tidak berat
namun pada remaja, orang dewasa dan anak dengan status imunitas menurun dapat
meningkatkan angka kesakitan dan kematian. (Sari Pediatri 2010;11 (6):440-47)

Varisela adalah penyakit infeksi virus akut dan cepat menular, yang
disertai gejala konstitusi dengan kelainan kulit yang polimorf, terutama berlokasi di
bagian sentral tubuh. (Prof. Dr. Maswali Harahap, 2000 : 94)
Varisela merupakan penyakit akut menular yang ditandai oleh vesikel di
kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh virus varisella. Varisela adalah
infeksi akut prime yang menyerang kulit dan mukosa secara klinis terdapat gejala
konstitusi, kelainan kulit polimorfi terutama berlokasi di bagian sentral tubuh,
disebut juga cacar air, chicken pox (Kapita Selekta, 2000).
Varicella adalah infeksi akut primer oleh virus Varicella Zooster yang
menyerang kulit dan mukosa. Klinik terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit
polimorf, terutama berlokasi dibagian sentral (Ilmu penyakit kulit dan kelamin
fakultas kedokteran VI).
Varicella adalah penyakit akut menular yang ditandai oleh vesikel dikulit
dan selaput lendir yang disebabkan oleh virus Varicella (Ngasyiyah, 2000).
Varicella adalah penyakit infeksi akut dan cepat menular, yang disertai
gejala konstitusi dengan kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi bagian sentral
tubuh (Mawarti Harap, 2000).

3
2.2 EPIDEMIOLOGI
Tersebar kosmopolit, menyerang terutama anak-anak tetapi dapat juga
menyerang orang dewasa. Transmisi penyakit ini secara aerogen. Masa penularan
lebih kurang 7 hari dihitung dari timbulnya gejala kulit.
1. Frekuensi
Di Amerika Serikat, frekuensi tergantung musim, biasanya bulan Maret
dan April. Sebelum vaksin varicella disebarkan, dilaporkan terjadi 4 juta kasus
varicella. Penyakit ini responsible pada 11.000 kasus di rumah sakit dalam
setahun dan terjadi 50-100 kasus kematian. Saat ini kurang dari 10 kematian
dalam setahun menimpa mereka yang belum diimunisasi. Sedangkan di
internasional, secara universal varicella cenderung merata, diperkirakan terjadi
60 juta kasus dalam setahun. Varicella lebih berpengaruh pada individu yang
tidak memperoleh kekebalan. Mungkin ada sekitar 80-90 juta kasus di seluruh
dunia.
2. Mortalitas
 Banyak terjadi pada anak usia 1-4 tahun, diperkirakan 2 kematian tiap
100.000 kasus
 Kebanyakan kematian di Amerika Serikat terjadi sebelum ada vaksinasi
dan bersama dengan ensefalitis, pneumonia, infeksi bakteri sekunder, dan
syndrome Reye
 Mortalitas pada anak-anak dengan immunocompromised lebih tinggi
 Penyakit ini lebih serius pada neonates, tergantung kapan infeksi
terhadap ibunya
3. Ras
Tidak ada predileksi ras tertentu
4. Seks
Tidak ada predileksi jenis kelamin
5. Umur
Insiden tertinggi varicella pada anak umur 1-6 tahun. Anak dengan
umur lebih dari 14 tahun hanya sekitar 10% dari kasus varicella

4
2.3 ETIOLOGI

Virus Varicella Zoster, termasuk Famili Herpes Virus. Menurut Richar E,


varisela disebabkan oleh Herpes virus varicella atau disebut juga virus varicella-
zoster (virus V-Z). Virus tersebut dapat pula menyebabkan herpes zoster. Kedua
penyakit ini mempunyai manifestasi klinis yang berbeda.

Diperkirakan bahwa setelah ada kontak dengan virus V-Z akan terjadi
varisela; kemudian setelah penderita varisela tersebut sembuh, mungkin virus itu
tetap ada dalam bentuk laten (tanpa ada manifestasi klinis) dan kemudian virus V-Z
diaktivasi oleh trauma sehingga menyebabkan herpes zoster.

Virus V-Z dapat ditemukan dalam cairan vesikel dan dalam darah
penderita verisela dapat dilihat dengan mikroskop electron dan dapat diisolasi
dengan menggunakan biakan yang terdiri dari fibroblas paru embrio manusia.

2.4 KLASIFIKASI VARICELLA


Menurut Siti Aisyah (2003). Klasifikasi Varisela dibagi menjadi 2 :
1. Varisela congenital
Varisela congenital adalah sindrom yang terdiri atas parut sikatrisial,
atrofi ekstremitas, serta kelainan mata dan susunan syaraf pusat. Sering terjadi
ensefalitis sehingga menyebabkan kerusakan neuropatiki. Risiko terjadinya
varisela congenital sangat rendah (2,2%), walaupun pada kehamilan trimester
pertama ibu menderita varisela. Varisela pada kehamilan paruh kedua jarang
sekali menyebabkan kematian bayi pada saat lahir. Sulit untuk mendiagnosis
infeksi varisela intrauterin. Tidak diketahui apakah pengobatan dengan
antivirus pada ibu dapat mencegah kelainan fetus.

5
2. Varisela neonatal
Varisela neonatal terjadi bila terjadi varisela maternal antara 5 hari
sebelum sampai 2 hari sesudah kelahiran. Kurang lebih 20% bayi yang
terpajan akan menderita varisela neonatal. Sebelum penggunaan varicella-
zoster immune globulin (VZIG), kematian varisela neonatal sekitar 30%.
Namun neonatus dengan lesi pada saat lahir atau dalam 5 hari pertama sejak
lahir jarang menderita varisela berat karena mendapat antibody dari ibunya.
Neonatus dapat pula tertular dari anggota keluarga lainnya selain ibunya.
Neonatus yang lahir dalam masa risiko tinggi harus diberikan profilaksis
VZIG pada saat lahir atau saat awitan infeksi maternal bila timbul dalam 2
hari setelah lahir. Varisela neonatal biasanya timbul dalam 5-10 hari walaupun
telah diberikan VZIG. Bila terjadi varisela progresif (ensefalitis, pneumonia,
varisela, hepatitis, diatesis pendarahan) harus diobati dengan asiklovir
intravena. Bayi yang terpajan dengan varisela maternal dalam 2 bulan sejak
lahir harus diawasi. Tidak ada indikasi klinis untuk memberikan antivirus
pada varisela neonatal atau asiklovir profilaksis bila terpajan varisela
maternal.

6
2.5 MANIFESTASI KLINIK

1) Masa tunas penyakit berkisar antara 8-12 hari.


2) Didahului stadium prodromal yang ditandai :
1. Demam
2. Malaise
3. Sakit kepala
4. Anoreksia
5. Sakit punggung
6. Batuk kering
7. Sore throat yang berlangsung 1-3 hari.
3) Stadium : erupsi yang ditandai dengan terbentuknya verikula yang khas,
seperti tetesan embun (teardrops) vesikula akan berubah menjadi pustule,
kemudian pecah menjadi kusta, sementara proses ini berlangsung, timbul lagi
vesikel baru sehingga menimbulkan gambaran polimorfi.

4) Penyebaran lesi terutama adalah di daerah badan kemudian menyebar secara


satrifugal ke muka dan ekstremitas. (Prof.dr. Marwali Harahap, 2000 : 94 – 95
)

7
2.6 PATOFISIOLOGI

Imunitas tubuh Riwayat kontak dengan


pasien varicella

Virus varicella
zoster

Invasi virus melalui saluran


pernafasan/kontak langsung

Virus bereplikasi di kelenjar getah


bening (2-4 hari)

Penyebaran virus melalui darah (4-6)

Virus bereplikasi ke organ-organ

Virus mencapai kulit

VARICELLA

Reaksi Inflamasi

Pelepasan mediator Replikasi di sel epidermal


kimia (prostaglandin)

Vakuolisasi sel dan lisis


Gangguan di Hipotalamus

Terjadi macula(lesi kulit 14 hari)


Suhu tubuh ↑

Terinfeksi
MK : Timbul papula
HIPERTERMI
Vesikula Mengenai saraf nyeri pada
kulit (free nerve ending)

MK : KERUSAKAN
INTEGRITAS KULIT MK : NYERI

8
2.7 DIAGNOSIS
Diagnosa varicella ditegakkan berdasarkan temuan klinis yaitu adanya ruam
kulit yang khas (makula, papula, vesikel dan keropeng). Pertama, timbul banyak
bercak berukuran kecil, merah dan gatal. Kemudian, bercak-bercak ini berubah
menjadi bintul (papila) atau lepuhan (vesikula) yang kecil, pecah dan akhirnya
membentuk keropeng (krusta). Biasanya bercak-bercak ini mulai timbul pada badan,
kemudian menyebar pada wajah, lengan, serta kaki. Munhgkin terdapat bercak,
lepuhan dan keropeng sekaligus pada saat yang bersamaan.

Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk mendiagnosis pasien yang


dicurigai menderita varicella atau herpes zoster serta untuk menentukan terapi
antivirus yang sesuai. Pada tingkat yang lebih tinggi, dapat dilakukan isolasi virus
dari cairan vesikel selanjutnya diuji PCR (polimerase chain reaction) atau DFA
( direct fluorescent antibody) untuk mengidentifikasi jenis virus. Selain itu dapat
dilakukan pemeriksaan enzim immunoassay yang digunakan untuk mendeteksi
kenaikan titer imunoglobulin G.

Leukopenia terjadi pada 72 jam pertama, diikuti oleh limfositosis. Pemeriksaan


fungsi hati (75%) juga mengalami kenaikan. Pasien dengan gangguan neurologi
akibat varicella biasanya mengalami limfositik pleositosis dan peningkatan protein
pada cairan serebrospinal serta glukosa yang umumnya dalam batas normal.

9
2.8 PENATALAKSANAAN

Karena umumnya bersifat ringan, kebanyakan penderita tidak memerlukan


terapi khusus selain istirahat dan pemberian asupan cairan yang cukup. Yang justru
sering menjadi masalah adalah rasa gatal yang menyertai erupsi. Bila tidak ditahan-
tahan , jari kita tentu ingin segera menggaruknya. Masalahnya,bila sampai tergaruk
hebat, dapat timbul jaringan parut pada bekas gelembung yang pecah. Tentu tidak
menarik untuk dilihat.
a. Umum :
1. Isolasi untuk mencegah penularan.
2. Diet bergizi tinggi (Tinggi Kalori dan Protein).
3. Bila demam tinggi, kompres dengan air hangat.
4. Upayakan agar tidak terjadi infeksi pada kulit, misalnya pemberian
antiseptik pada air mandi.
5. Upayakan agar vesikel tidak pecah.
a) Jangan menggaruk vesikel.
b) Kuku jangan dibiarkan panjang.
c) Bila hendak mengeringkan badan, cukup tepal-tepalkan handuk pda kulit,
jangan digosok.
b. Farmakoterapi
1. Asiklovir oral
Biasanya diberikan pada penyakit - penyakit lain yang melemah kan daya
tahan tubuh.
2. Antipiretik dan untuk menurunkan demam
a. Parasetamol atau ib uprofen.
b. Jangan berikan aspirin pda anak anda, pemakaian aspirin pada infeksi
virus (termasuk virus varisela) telah dihubungkan dengan sebuah
komplikasi fatal, yaitu Syndrom Reye.
3. Salep antibiotika : untuk mengobati ruam yang terinfeksi.
4. Antibiotika : bila terjadi komplikasi pnemonia atau infeksi bakteri pada kulit.
5. Dapat diberikan bedak atau losio pengurang gatal (misalnya losio kalamin).

2.9 PENCEGAHAN
1. Hindari kontak dengan penderita.

10
2. Tingkatkan daya tahan tubuh.
3. Imunoglobulin Varicella Zoster
a. Dapat mencegah (atau setidaknya meringankan terjadinya cacar air). Bila
diberikan dalamwaktu maksimal 96 jam sesudah terpapar.
b. Dianjurkan pula bagi bayi baru lahir yang ibunya menderita cacar air
beberapa saat sebelum atau sesudah melahirkan.

2.10 KOMPLIKASI
Cacar air jarang menyebabkan komplikasi. Jika terjadi komplikasi dapat
berupa infeksi kulit. Komplikasi yang paling umum ditemukan adalah :
1. Bekas luka yang menetap. Hal ini umumnya ditemukan jika cacar air terjadi
pada anak yang usianya lebih tua atau cenderung pada orang dewasa.
2. Acute Cerebral Ataxia Komplikasi ini tidak umum ditemukan dan cenderung
lebih mungkin tejadi pada anak yang lebih tua. Komplikasi ini ditandai dengan
gerakan otot yang tidak terkoordinasi sehingga anak dapat mengalami kesulitan
berjalan, kesulitan bicara, gerakan mata yang berganti-ganti dengan cepat.
Ataxia ini akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu
atau bulan.

Pada beberapa kelompok, cacar air mungkin menyebabkan komplikasi


yang serius seperti cacar air yang berat dan seluruh tubuh, pneumonia dan
hepatitis yang termasuk dalam kelompok tersebut :
1. Bayi dibawah usia 28 hari.
2. Orang dengan kekebalan tubuh rendah
3. Komplikasi yang terjadi pada orang dewasa berupa ensefalitis, pneumonia,
karditis, glomerulonefritis, hepatitis, konjungtivitis, otitis, arthritis dan
kelainan darah (beberapa macam purpura).
4. Infeksi pada ibu hamil trimester pertama dapat menimbulkan kelainan
congenital, sedangkan infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran
dapat menyebabkan varisela congenital pada neonatus.

2.11 DIAGNOSA BANDING VARICELLA


1. Herpes Simpleks Diseminata
Herpes Simpleks Disaminata adalah infeksi akut yang disebabkan oleh
virus herpes simpleks (virus herpes hominis) tipe I atau tipe II yang ditandai

11
oleh adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang lembab dan
eritematosa pada daerah dekat mukokutan, sedangkan infeksi dapat
berlangsung baik primer maupun rekurens (Adhi Djuanda, Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin,2000 : 355)
2. Herpes Zoster Diseminata
Radang kulit akut yang bersifat khas seperti gerombolan vesikel
unilateral, sesuai dengan dermatomanya. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi
virus varicella yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan
keaktifan virus yang terjadi setelah infeksi primer. Penyakit ini dialami oleh
seseorang yang tidak mempunyai kekebalan terhadap varicella (misalnya
seseorang yang sebelumnya tidak terinfeksi oleh varicella dalam bentuk cacar
air)
3. Impetigo
Impetigo merupakan peradangan superfisialis yang terbatas pada bagian
epidermis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Stafilokokus dan
Streptokokus. Lesi yang timbul dapat terjadi pada tempat yang normal atau
pada tempat yang sebelumnya pernah terkena trauma. Terdapat vesikel yang
biasanya tidak mudah untuk mengalami rupture kemudian yang khas dari
vesikel ini vesikel tersebut biasanya membesar menjadi bula. Di dalam bula
tersebut awalnya mengandung cairan yang jernih berwarna kuning yang
kemudian berubah warna menjadi lebih gelap, serta lebih berwarna kuning
kehitaman. Setelah 1-3 hari lesi ini biasanya akan rupture dan meninggalkan
krusta yang tipis, berwarna coklat terang dan 1 lagi yang khas pada penderita
Impetigo Bulosa adalah Hipopian.

12
2.12 Managemen Asuhan Kebidanan (SOAP)
Managemen dalam bentuk SOAP yaitu:

1. Subjektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien dan keluarga


melalui anamnesa sebagai langakh 1 Varney.

2. Objektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil


laboratorium dan diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk
mendukung asuhan sebagai langkah 1 Varney.

3. Asasment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data subjektif


dan objektif dalam suatu identifikasi diagnosa/masalah, antisipasi diagnosa /
masalah potensial perlunya

tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultan / kolaborasi dan atau rujukan
sebagai langkah 2, 3 dan 4 Varney.

4. Penatalaksanaan

Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaaan, tindakan implementasi


dan evaluasi berdasarkan assesmen sebagai langkah 5, 6, 7 Varney
(Muslihatun, 2010)

13
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN PADA AN,Y DENGAN VARICELLA UMUR


15 TAHUN KE BAWAH DI PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA

A. PENGUMPULAN DATA
Hari/Tanggal/Jam Masuk : Selasa/12-12-2023/10:10 Wib
Tempat : Pelayana Kesahatan Anak Puskesmas Krueng
Barona Jaya
Pukul : 10:10 Wib

A. Data Subjektif
1. Identitas Anak

Nama : An.Y

Umur :12 thn

Jenis kelamin : Perempuan

2. Identitas Orang Tua

Nama Ibu : Ny. “R” Nama Ayah : Tn, “C”


Umur : 35 Tahun Umur : 38 Tahun
Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Diploma III Pendidikan :-
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :-
Alamat : Lamgapang Alamat : Lamgapang

3. Keluhan Utama

14
Ibu Menyatakan Terdapat gelembung berisi cairan pada hampir seluruh tubuh
anak sejak Kurang lebih 2 hari sebelum masuk sebelum ke Puskesmas.

4. Riwayat Penyakit :
 Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluh terdapat gelembung-gelembung kecil berisi cairan
pada hampir seluruh permukaan tubuh berwarna kemerahan dan dirasakan
gatal, dan nyeri. Keluhan ini dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Awalnya
gelembung-gelembung cairan ini muncul di dada, kemudian dirasakan
semakin banyak dan menyebar ke muka, punggung, kedua tangan dan
perut. Dan sebagian gelembung sudah ada yang pecah. Sejak 1 minggu
sebelum masuk puskesmas pasien merasakan demam yang dirasakan terus
menerus sepanjang hari, juga ada nyeri saat menelan, tidak nafsu makan,
mual muntah dan badan terasa pegal-pegal. Karena pasien semakin tidak
nafsu makan dan terus mengalami mual muntah, maka pasien di rawat di
Puskesmas.
 Riwayat Penyakit dahulu :
Pasien mengatakan belum pernah memiliki riwayat sakit seperti ini
sebelumnya dan tidak ada penyakit kulit sebelumnya.
1. Riwayat Pengobatan :
Pasien mengatakan sudah minum parasetamol yang di beli sendiri dari
apotik, tetapi keluhan-keluhannya tidak berkurang.
2. Riwayat Alergi :
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat alergi.
3. Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan tidak ada Riwayat penyakit dari Keluarga.

A. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Umum : Baik
b. Kesadaran : Kompos Metis
c. Tanda-Tanda Vital :

TD : 88/74 Mmhg

15
HR : 80 x/ menit

RR : 24 x/ menit

Suhu : 36,8°C

TB : 147cm

BB : 35,0 kg

LP : 45 cm

IMT :16,1

2. Pemeriksaan fisik :
 Kepala : bentuknya normal,
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar
 Rangka Dada : BJ I-II Murni regular, ronkhi -/-, wheezing -/-
 Abdomen : BU(+) normal, nyeri tekan (-)
 Ekstremitas : atas : edema-/-, turgor kulit : baik,
bawah : edema

B. ASESSMEN
An. Y Umur 12 Tahun dengan Varicella

C. PLANNING
- Memberitahukan Hasil Pemeriksaan
- Berdasarkan hasil ini diyatakan bahwa anak ibu mengalami penyakit Varicella
( Cacar Air)
- Menjaga kebersihan selalu mencuci tangan dan memakai disinfektan untuk
mencegah penularan.
- Melakukan vaksinasi kepada anak karena anak diatas usia 12 tahun jika masih
terkena varicella maka bisa jadi memiliki kekebalan tubuh yang relatif rendah
- Menganjurkan ibu untuk membawa anaknya untuk Kembali melakukan control
ulang kepuskesmas jika obat sudah habis atau anak belum sembuh dan jika ada
keluhan.

16
D. PENATA LAKSANA

NO Hari/Tgl/Waktu Penatalaksanaan Evaluasi

1. Selasa, 12 Memeriksa Keadaan Umum Ku : Baik


Desember 2023/ dan TTV Pasien S : 36,8°C
10:10 Wib Lp : 45 Cm
2. Menimbang Berat Badan dan BB : 35,0 Kg
Mengukur Tinggi badan TB : 147 CM

3. Berkolaborasi Dengan 1. Terapi


Dokter Untuk Memberikan - Paracetamol 3x1
Terapi - Ctm 3x1
- Acyclovir 5x400 g
- Acyclovir cr III
- Clinovir tablet I
- Curcuma 2xcII

4. Mengajukan Ibu membawa Ibu bersedia untuk


anaknya untuk Kembali membawa anaknya
control ulang ke puskesmas Kembali control
Jika Obat sudah habis kepuskesmas
5. Mendokumentasikan hasil Hasil Pemeriksaan Telah
pemeriksaan kadalam di dokumentasikan.
pengasuhan kebidanan
dalam bentuk SOAP

17
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian

No Data Anemnesis Identitas Anak


1. Nama An.Y

Umur 12 Tahun

Tanggal Lahir 06-08-2011

Jenis Kelamin Perempuan

Suku/Bangsa Indonesia

Agama Islam

Alamat Lamgapang

No Data Anamnesis Identitas Orang Tua atau Ayah


1. Nama Chairul
Umur 38 Tahun
Tanggal lahir 20-08-1984
Jenis kelamin Laki-laki
Suku/Bangsa Indonesia
Agama Islam
Alamat Lamgapang

No Data Anamnesis Identitas Orang Tua atau Ibu


1. Nama Rita Zahara
Umur 35 Tahun
Tanggal lahir 10-10-1987
Jenis kelamin Perempuan
Suku/Bangsa Indonesia

18
Agama Islam
Alamat Lamgapang

No Data Anamnesa Pengkajian


1. Tanggal Pengkajian 12-12-2023

-Keluhan Utama Terdapat gelembung berisi cairan pada hampir


seluruh.

Tubuhterdapat gelembung-gelembung kecil


-Riwayat Penyakit
berisi cairan pada hampir seluruh permukaan
Sekarang
tubuh berwarna kemerahan dan dirasakan gatal,
dan nyeri.

-Riwayat Penyakit Pasien mengatakan belum pernah memiliki


Dahulu riwayat sakit seperti ini sebelumnya dan tidak
ada penyakit kulit sebelumnya.

-Riwayat Penyakit tidak ada Riwayat penyakit dari Keluarga.


Keluarga
Memiliki Riwayat Penyakit DM (Darah
Manis)dari Ibu

B. Pemeriksaan Fisik

No Data Anamnesa Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan Umum Baik
Tanda-tanda Vital RR : 24 x/ menit
TD : 88/74 Mmhg
HR : 80x/ menit
Suhu: 36,8 ⁰C

19
TB : 147 cm
BB : 35,0 Kg
LP : 45 cm
IMT : 16,1
-Pemeriksaan -Kepala bulat, tidak lesi,rambut lulus
Kepala bewarna hitam,penyebaran rambut
merata,kulit kepala bersih,tidak ada
kelaianan.
-Pemeriksaan Mata -Mata, simetris,kelopak mata tanpak
cekung,konjungtiva tidak anemis,sklera
tidak ikterik,kornea jernih,pupil
isokor,penglihatan baik.
-Pemeriksaan telinga -Telinga,simetris,tidak ada
serumen,pendengaran baik.
-Pemeriksaan -Hidung,terdapat skret bening berupa
Hidung cairan ingus,tidak ada pernafasan cupng
hidung ,perciuaman baik.

-Pemeiksaan mulut -Mulut dan lidah,gigi tumbuh


lengkap,tidak ada karies,gigi bersih,lidah
-Pemeriksaan leher bersih,tidak ada pembesaran tonsil.

-Pemeriksaan BU(+) normal, nyeri tekan (-)Tidak ada nyeri


abdomen

-Pemeriksaan atas : edema-/-, turgor kulit : baik, bawah :


Ekstremitas edema

20
C. Penatalaksaan Terapi

Terapi
-PCT 3x500g
-GG 3x1
-CTM 1x1
-Acyclovir 5x400 g
- Acyclovir C III
- Curcuma 2xcII g

D. Analisa Data

No Data Etiologo
1. Data subjektif Varicella
-Cacar Air hamper di seluruh
badan.
Data objektif
2. RR : 24 x/ menit Proses inflamasi penyakit
TD : 88/74 Mmhg
HR : 80x/ menit
Suhu: 36,8 ⁰C
TB : 147 cm
BB : 35,0 Kg
LP : 45 cm
IMT : 16,1

E. Diagnosa Data

No Tanggal ditemukan Diaknosa


1. 12-12-2023 Varicella

21
F. Implementasi

Tanggal Tindakan
12 Desember 2023 -Mengidentifikasi penyakit
-Memonitor tanda dan gejala penyakit
-Mengukur suhu tubuh

G. Evaluasi

Tanggal Diagnosa
12 Desember 2023 -Varicella

BAB V

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Varicella merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
virus varicella zooster yang hingga kini masih tetap menjadi epidemi di
dunia dan di indonesia. Walaupun infeksi varicella zooster tergolong ke
dalam infeksi ringan, namun dalam kondisi defisiensi imun penyakit ini
dapat menjadi berat dan tidak menutup kemungkinan berujung pada

22
kematian. Pemberian vaksinasi dan imunoglobulin telah terbukti efektif
memberikan perlindungan dari infeksi virus ini. Hingga saat ini, asiklovir
oral tetap menjadi obat utama untuk pengobatan varicella.

2. SARAN
Pembuatan makalah ini, kami sadari masih memiliki banyak
kekurangan , oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
dosen pembimbing dan teman-teman.

23
DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, Adhi. Dkk. 1999. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI : Jakarta
Harahap, Marwati. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates : Jakarta
Wong. DonnaL. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. EGC : Jakarta
Nanda(2014).Diagnosa Keperawatan NANDA International 2014-2016.Jakarta : penerbit
ECG
Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis.

24

Anda mungkin juga menyukai