Anda di halaman 1dari 10

Walisongo Journal of Information Technology, Vol. 4 No.

1 (2022) 23-32
DOI : http://dx.doi.org/10.21580/wjit.2022.4.1.10254
Copyright © 2022 WJIT : Walisongo Journal of Information Technology

EVALUASI PENGGUNAAN PLATFORM VIDEO CONFERENCE PADA


ZOOM BERDASARKAN NIELSEN MODEL

Naufal Azzam Zuhairi


UIN Sunan Kalijaga
naufalazzam394@gmail.com

Abstrak

Video Conference merupakan platform yang dapat mempermudah dalam berkomunikasi atau
bertatap muka secara virtual. Pengguna platform video conference cenderung meningkat sejak
adanya pandemi covid-19 yang menyebabkan aktivitas belajar mengajar dilakukan dari rumah
atau daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengetahui usability dari
platform video conference pada zoom berdasarkan Nielson Model yang dimetakan pada
framework pieces. Pada penelitian ini menggunakan responden yang merupakan siswa/siswi
dari Mts Raudhatul Muttaqien, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta yang menghasilkan
60 responden dengan rata - rata nilai tanggapan terhadap usability video conference 85%
(sangat baik atau sangat suka) pada platform Zoom Meeting.

Kata Kunci : Use, Nielsen, Video Conference Zoom.

Abstract

Video Conference is a platform that can make it easier to communicate or meet face to face
virtually. Video conferencing platform users have tended to increase since the COVID-19 pandemic
caused teaching and learning activities to be carried out from home or online. This study aims to
evaluate and determine the usability of the video conferencing platform on Zoom based on the
Nielson Model which is mapped on the framework pieces. This study uses respondents who are
students from Mts Raudhatul Muttaqien, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta which
produces 60 respondents with an average response value of 85% (very good or very like) on the
Zoom Meeting platform.

Keywords: Usability, Nielsen, Video Conference Zoom.

WJIT : Walisongo Journal of Information Technology, Vol. 4 No. 1 (2022) | 23


Naufal Azzam Zuhairi

1. PENDAHULUAN framework pieces untuk mendapatkan


Sejak pandemi Covid-19 kegiatan kuisioner pertanyaan yang diberikan
belajar dan mengajar mulai dilakukan kepada responden. Responden dalam
dari rumah bisa disebut juga dalam penelitian merupakan siswa dan siswi
jaringan (daring) yang tentunya dari Mts Raudhatul Muttaqien, Kalasan,
memanfaatkan platform video Sleman.
conference seperti zoom, gmeet, dan 2. METODE
lain-lain. Karena pada dasarnya Penelitian bertujuan untuk
platform video conference dapat mengukur aspek usablity dengan
mempermudah kita dalam menggunakan Nielsen Model pada
berkomunikasi atau bertatap muka platform atau aplikasi video conference
secara visual. Video Conference seperti Zoom, Google meets dan
merupakan salah satu metode Microsoft Teams yang digunakan oleh
penyampaian informasi yang cukup responden. Responden dalam penelitian
diminati untuk komunikasi jarak ini merupakan mahasiswa atau
dimana data yang disampaikan mahasiswi dari Universitas Islam Negeri
berbentuk video dan audiovisual yang Sunan Kalijaga Yogyakarta. Usability
dapat memudahkan client di berbagai adalah ukuran kualitas pengalaman
tempat berbeda untuk saling bertukar pengguna ketika berinteraksi dengan
informasi secara real – time (Desy. Dkk. produk atau sistem apakah situs web,
2017). aplikasi perangkat lunak, teknologi
Konsep belajar e-learning bergerak, maupun peralatan-peralatan
merupakan salah satu konsep yang lain yang dioperasikan oleh pengguna.
sangat tepat untuk dilakukan pada era Pembahasan mengenai metode
pandemi Covid-19 ini, karena masih penelitian, penulis membagi dalam tiga
banyaknya sekolah yang masih tutup point utama diantaranya alur penelitian,
dan menerapkan aturan pembelajaran penentuan responden, instrumen
secara dalam jaringan (daring) yaitu penelitian dan analisis data.
para pelajar guru melakukan aktivitas A. Tahapan Penelitian
kegiatan belajar mengajar di pada Untuk membahas mengenai alur
rumah masing – masing. penelitian yang dilakukan dalam
Dalam penggunaan platform penelitian ini terdapat pada gambar 1.
video conference sebagai media yang merupakan flowchart rangkuman
pembelajaran yang dilakukan secara dari proses penelitian hingga
daring pastinya para pengguna memiliki mendapatkan kesimpulan yang
pilihan platform tertentu yang dibutuhkan.
digunakan, platform pilihan tersebut
tentunya berdasarkan aspek seperti
kemudahan diakses, fitur yang
disediakan serta service yang diberikan
oleh platform video conference
tersebut. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan platform video
conference pada zoom untuk
mengetahui tingkat kegunaan platform
tersebut peneliti menggunakan Nielsen
Model yang dipetakan kedalam

24 | WJIT : Walisongo Journal of Information Technology, Vol. 4 No. 1 (2022)


Evaluasi Penggunaan Platform Video Conference Pada Zoom Berdasarkan Nielsen
Model

Instrumen pada penelitian ini


yaitu menggunakan kuisioner yang

Easy to understand
Learnability Easy to look for specific
information

Nielsen Model Usability


Easy to reach tasks quickly
Efficiency
Easy to Navigate

Easy to remember
Memorability
Easy to reestablish

Few number of errors


Error detected
Easy to fix

System pleasant to use


Satisfaction
Comfort to use

mengambil informasi mengenai tingkat


usability dari platform video conference
Gambar 1 Alur Penelitian yang digunakan oleh mahasiswa atau
B. Aspek Usability mahasiswi UIN Sunan Kalijaga
Dalam penelitian ini memiliki Yogyakarta. Kuisioner ini disusun
tujuan untuk mengukur tingkat usability berdasarkan 6 aspek analisis dari
dari platform video conference yang framework pieces dengan object
digunakan oleh mahasiswa atau penelitian platform video conference
mahasiswi UIN Sunan Kalijaga dengan seperti zoom, google meets dan
menggunakan Nielsen Model karena microsoft teams. Pada tabel 1.
menurut Jacob Nielsen (Jacob, 1993) merupakan domain pieces framework,
Usabilitu adalah sebuah kualitas atribut tabel 2. merupakan skala tingkat
yang dapat menjelaskan atau mengukur kepuasan dari pengguna platform video
seberapa mudah antarmuka (Interface). conference dam tabel3 untuk mengukur
Pada Nielsen Model dapat rata rata tingkat.
menggambarkan skenario keberhasilan Table 1 Domain Pieces Framework
No Variabel Jumlah
penerimaan sistem yang telah ada oleh Pertanyaan
pengguna dengan dipengaruhi oleh 1 Performance 5
faktor yang menjadi tolak ukur 2 Information and Data 3
keberhasilan yang dapat digambarkan 3 Economics 2
pada gambar 2. 4 Control and Security 3
5 Effeciency 3
6 Service 4
Jumlah Total Pertanyaan 20

Table 2 Skala Tingkat Kepuasan


Pilihan Jawaban Singkatan Skor
Sangat Setuju SS 4
Setuju S 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak STS 1
setuju
Gambar 2 Nielson Model
D. Struktur Model Evaluasi
C. Instrumen Penelitian Pada tahap penyusunan model
evaluasi yaitu dengan mengajukan

WJIT : Walisongo Journal of Information Technology, Vol. 4 No. 1 (2022) | 25


Naufal Azzam Zuhairi

komponen pertanyaan yang telah covid- 19.

disesuaikan dengan framework pieces 2. Informasi dan Data P15 Dengan


adanya
yang dapat mencakup aspek usability aplikasi
video conference berdasarkan Model video
conference
Nielsen sehingga dapat diketahui faktor dapat lebih
penting evaluasi usability video efektif
melakukan
conference yang sering digunakan oleh meeting
mahasiswa atau mahasiswi UIN Sunan dimanapun
tanpa perlu
Kalijaga Yogyakarta. Untuk komponen adanya
pertanyaan yang digunakan pada tatap muka
secara
kuisioner ini dapat dilihat pada tabel 3 langsung.
yang berisi domain, kode pertanyaan Data yang disimpan P16. Peserta dapat
serta pertanyaan yang diajukan kepada P6 (output hasil fokus dan
rendering) sesuai paham terhadap
responden. dengan yang materi yang
List Pertanyaan dilakukan saat disampaikan
meeting. sebagaimana
1. Performa 4. Kontrol dan rapat secara
Keamanan langsung
P11. Adanya P7 User dapat 6. Servis
P1 Aplikasi mudah P11 manajemen
diakses oleh dengan mudah
pengendalian mengenali
pengguna.
akses terhadap anggota
penggunaan dan meeting yang
pengoperasian lain.
aplikasi.
P2 Fitur dapat P12 Host dapat P8 Aplikasi video P17 Aplikasi
menjalankan . mengatur conference video
perintah dalam jalannya dapat conference
waktu yang meeting mengurangi mudah
relatif singkat, agar sesuai biaya meeting dipahami
tanpa dengan tata secara tatap dan
mengalami tertib. muka. digunakan.
hambatan.
3. Ekonomi P18 Aplikasi
Aplikasi merespon P13. Aplikasi dapat video
P3 suatu perintah menjaga conference
pembatalan kerahasiaan dari tersedia
maupun permintaan pihak
terhadap suatu asing/pihak di berbagai
proses dapat yang tidak macam
dilakukan dengan dikenal masuk perangkat
cepat (contoh: login ke dalam proses dan sistem
kembali saat meeting. operasi.
jaringan terputus,
mute/unmute P9 Biaya yang P19 Kwalitas
peserta yang dikeluarkan video dan
berbicara jika kita besar (paket suara baik.
sebagai host). data dan
jaringan wifi)
P4 Saat digunakan 5. Efesiensi Meeting dapat
. secara dilakukan
bersamaan dimanapun
aplikasi tetap tanpa harus
berjalan dengan keluar rumah.
stabil.

Proses komunikasi P14. Aplikasi video P10 Aplikasi yang P20 Aplikasi
P5 dapat dilakukan conference digunakan lebih video
. mempermudah conference
dengan real time sudah tepat
pengguna baik mendukung
sebagai sarana
dari segi waktu. presentasi
media dan tersedia
komunikasi fitur
disaat pandemi

26 | WJIT : Walisongo Journal of Information Technology, Vol. 4 No. 1 (2022)


Evaluasi Penggunaan Platform Video Conference Pada Zoom Berdasarkan Nielsen
Model

menarik.
Table 4 Interval Skor Kriteria
E. ANALISIS DATA Interval Keterangan
Analisis data yang dilakukan 0% - 19,99% Sangat (Tidak Setuju)
dalam penelitian ini merupakan hasil 20% - 39,99% Tidak Setuju
jawaban dari responden yang dianlisa 40% - 59,99% Cukup/Netral
menggunakan skala likert. Pada 60% -79,99% Setuju/Baik/Suka
dasarnya skala likert merupakan skala 80% - 100% Sangat Setuju
yang dapat digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang 3. KERANGKA TEORI
atau kelempom terkait gejala atau
sebuah fenomena yang terjadi. Evaluasi A. Video Conference
menggunakan skala ini bertujuan untuk Video conference merupakan
mengetahui tingkat kepuasan pengguna gabungan dari video dan audio dalam
platform video conference pada zoom mode layar penuh yang memungkinkan
dari siswa atau siswi Mts Raudhatul antara pengguna berbagi layar dan
Muttaqien yang menggunakan platform mendokumentasikan input dari sumber
tersebut sebagai media belajar kamera (tatap muka). Video conference
mengajar yang dilakukan pada era bekerja paling efektif Ketika pembelajaran
pandemi covid 19 ini. Rumus yang kelas dapat dikontrol dengan jarak jauh,
digunakan menurut skala likert adalah melakui microphone yang memungkinkan
sebagai berikut : para partisipan untuk memberikan
komentar, split screen dan multi stream
Total Skor Likert = T x Pn video feeds. Video conference juga
murapakan sebuah teknologi komunikasi
Dari rumus tersebut maka dapat berupa pengiriman audio dan video yang
diperoleh penjelasan seperti berikut: digunakan secara bersamaan sehingga
T = Jumlah responden yang memilih memungkikinkan beberapa pengguna
Pn = Pilihan angka skor likert ditempat berbeda dapat berinteraksi
Kemudian angka hasil total skor (Nattaya, 2020).
likert diadaptasi menjadi nilai index
untuk mendapatkan hasil interpretasi B. Evaluasi
dari usability video conference yang Evaluasi pada aplikasi atau platform
digunakan oleh para siswa dan siswi tentunya dapat dilakukan dengan cara uji
Mts Raudhatul Muttaqien dengan usability atau kebergunaan, Usability pada
menggunakan rumus sebagai berikut: dasarnya adalah metode evaluasi untuk
mengetahui tingkat kemudahan
( ) penggunaan aplikasi atau platform.
Usability merupakan salah satu faktor
penting dalam sebuah aplikasi atau
platform (Usman, Dkk. 2019).
Dari rumus untuk mendapatkan
nilai index tersebut dapat diperoleh C. Nielsen Model
penjelasan sebagai berikut: Total Skor Nielsen Model merupakan salah satu
Likert = Nilai keseluruhan skala likert. model yang dapat mendukung
Y = Skor tertinggi likert x Jumlah pengukuran usability. Jacob Nielsen
Responden mendefinikan usability sebagai alat ukur
kualitas pengalaman pengguna ketika
WJIT : Walisongo Journal of Information Technology, Vol. 4 No. 1 (2022) | 27
Naufal Azzam Zuhairi

berinteraksi dengan produk atau sistem menemukan link pada halaman web.
apakah aplikasi perangkat lunak, Usaha fisik mencakup aktivitas fisik yang
teknologi bergerak maupun peralatan – dibutuhkan untuk melakukan tindakan,
peralatan lain yang dioperasikan oleh contohnya memindahkan mouse,
pengguna. Terdapat 5 aspek yang harus menginput data, dan sebagainya.
dipenuhi agar sebuah perangkat lunak
atau platform mencapai tingkat usability c. Memorability
yang ideal diantaranya, Learnability, Memorability berkaitan dengan
Efficiency, Memorability, Errors dan kemampuan pengguna
Satisfaction (Sintia. 2019). mempertahankan pengetahuannya
setelah jangka waktu tertentu.
a. Learnability Kemampuan tersebut diarahkan oleh
Learnability adalah dimensi yang tata letak desain interface yang relatif
paling fundamental dalam usability, tetap. Sistem haruslah mudah untuk
sistem harus mudah untuk dipelajari, diingat sehingga pengguna yang tidak
sehingga pengguna dapat dengan mudah rutin menggunakannya mampu untuk
memulai suatu pekerjaan dengan sistem mengoperasikan sistem tersebut setelah
tersebut. Learnability adalah tingkat beberapa waktu tidak menggunakan,
sesuatu yang dapat dipelajari. Hal ini tanpa perlu untuk belajar lagi.
dapat diukur dengan melihat seberapa
banyak waktu dan usaha yang diperlukan d. Errors
untuk menjadi cakap dengan sesuatu. Errors didefinisikan sebagai aksi yang
Learnability adalah bagian dari efektivitas tidak menyempurnakan tujuan. Errors
(effectiveness). Learnability menunjuk berkaitan dengan kesalahan-kesalahan
pada kemampuan pengguna untuk yang dibuat oleh yang dilakukan oleh
mengoperasikan sistem setelah jumlah pengguna selama berinteraksi dengan
dan waktu latihan yang ditentukan website atau aplikasi tertentu. Sistem
sebelumnya. Learnability dapat juga haruslah memiliki kesalahan yang kecil,
menunjuk pada kemampuan pengguna sehingga pengguna hanya menemui
untuk mempelajari kembali suatu sistem beberapa kesalahan selama
setelah tidak menggunakan beberapa menggunakan sistem, dan juga apabila
waktu. pengguna menemui error mereka dapat
dengan mudah mengoperasikannya
kembali. Errors diukur dengan
b. Efficiency menghitung jumlah kesalahan yang
Efficiency adalah kecepatan dimana dibuat pengguna ketika menyelesaikan
tujuan pengguna dapat terselesaikan tugas. Beberapa errors dikoreksi
dengan akurat dan lengkap. Waktu dengan segera oleh pengguna dan tidak
penyelesaian tugas sering digunakan memiliki efek lain selain dari semakin
untuk mengukur efficiency. Namun, cara lambatnya waktu penyelesaian.
lain untuk mengukur efficiency adalah e. Satisfaction
dengan melihat sejumlah usaha yang Satisfaction adalah persepsi pengguna,
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas. perasaan, dan pendapat mengenai
Usaha dalam hal ini dibagi menjadi dua, produk, biasanya diambil dengan
yaitu kognitif dan fisik. Usaha kognitif pertanyaan tertulis dan lisan.
mencakup penemuan lokasi yang tepat Satisfaction menunjuk kepada seberapa
dalam melakukan sesuatu, misalnya menyenangkan menggunakan suatu
sistem. Kepuasan pengguna dapat

28 | WJIT : Walisongo Journal of Information Technology, Vol. 4 No. 1 (2022)


Evaluasi Penggunaan Platform Video Conference Pada Zoom Berdasarkan Nielsen
Model

diukur secara sederhana dengan Raudhatul Muttaqien yang


bertanya kepada pengguna mengenai menggunakan platform video
pendapat subjektif mereka. Untuk conference zoom sebagai media
memperoleh pengukuran yang pembelajaran secara dalam jaringan
konsisten, kepuasan pengguna biasanya (daring) selama pandemi covid-19.
diukur melalui kuesioner pendek yang Responden diminta untuk mengisi
diberikan kepada pengguna pada akhir kuisioner yang telah disusun dan
session. Pengukuran terhadap kepuasan disesuaikan dengan framaework pieces
juga meliputi aspek manfaat yang untuk mendapatkan data evaluasi
didapat dari pengguna selama usability dari platform video
menggunakan perangkat tertentu conference.
Data responden yang merupakan
D. Framework Pieces siswa dan siswi Mts Raudhatul
Pieces framework merupakan Muttaqien tidak memiliki tolak ukur
kerangka yang dipakai untuk melakukan dari tingkat semester bahkan jenjang
klasifikasi suatu masalah, opportunioties Pendidikan karena peniti menyebar
dan directives yang terdapat pada bagian kuisioner secara umum melalui google
scope definition analisis dan perancangan forms yang telah dibuat oleh peneliti
sistem dengan kerangka framework mereka dapat melakukan pengisian
pieces dapat dihasilkan hal – hal baru kuisioner dengan lama tayang kuisioner
yang dapat menjadi pertimbangan dalam yaitu 7 Hari hingga mendapatkan 60
pengembangan sistem. Pada framework Responden. Responden memiliki
pieces memiliki 6 variable analysis kewajiban untuk menilai platform video
diantaranya, Performance, Information conference zoom yang sering mereka
and Data, Economics, Control and gunakan selama proses belajar
Security, Efficiency dan Services (Syahri mengajar.
dan Wahyu. 2018).
B. Metode Pengukuran Skala Likert
E. Skala Likert Setelah melakukan penyebaran
Skala likert merupakan skala yang kuisioner yang terdapat 31 bulir
digunakan untuk mengukur persepsi, pertanyaan yang diajukan kepada
sikap dan pendapat dari seseorang atau responden. Selanjutnya dilakukan
kelompok mengenai sebuah peristiwa pengumpulan hasil jawaban dari
atau fenomena sosial. Terdapat dua responden untuk memberikan peniliaan
bentuk pertanyaan dalam skala likert, terkait usability platform video
yaitu bentuk pertanyaan positif untuk conference dengan metode pengukuran
mengukur skala positif dan bentuk Skala Likert dengan ragam skala dan
pertanyaan negatif untuk mengukur skala tingkat kepuasan yang sudah
negatif. Pertanyaan positif diberi skor disampaikan pada tabel 2 yaitu skala 1
5,4,3,2 dan 1. Sedangkan, bentuk sampai 4 dengan skor SS = 4, S = 3, TS = 2
pertanyaan negatif diberi skor 1,2,3,4 dan dan STS = 1.
5 (Viktor,Dkk. 2019). Hasil pengukuran dengan
metode skala likert. Rangkuman atau
4. PEMBAHASAN rekapan yaitu untuk hasil pengukuran
A. Profil Responden dari Zoom Meeting Tabel 5 dengan total
Responden pada penelitian ini 60 responden.
merupakan para siswa dan siswi Mts

WJIT : Walisongo Journal of Information Technology, Vol. 4 No. 1 (2022) | 29


Naufal Azzam Zuhairi

Table 5 Hasil Analisa Zoom Meeting Rata - rata 85

Aspek Usability Total Skor Index


(Nielsen Model) (Likert) (%)
Learnability 70 90
Efficiency 65 85
Memorability 60 80
Error 63 82
Satisfaction 66 81
5. Kesimpulan Model dengan Framework Pieces
Dari hasil penelitian yang sehingga dapat dihasilkan presentase
dilakukan terkait dengan Usability usability dari Zoom Meeting aspek
video conference pada zoom yang Learnability sebesar 90%,
digunakan oleh siswa dan siswi Mts Effeciency 85%, Memorability 80%,
Raudhatul Muttaqien dalam Error 82% dan Satisfaction 81%
menerapkan proses belajar mengajar dengan nilai rata – rata sebesar 85%
yang dilakukan secara daring. Peneliti (sangat baik atau sangat suka).
menggunakan pengukuran Nielsen

30 | WJIT : Walisongo Journal of Information Technology, Vol. 4 No. 1 (2022)


Evaluasi Penggunaan Platform Video Conference Pada Zoom Berdasarkan Nielsen
Model

References
EPENDI, USMAN. DKK., 2019., Evaluasi Tingkat Kebergunaan Aplikasi Administrasi
Penduduk Menggunakan Teknik System Usability Scale. Jurnal Ilmiah Teknologi
Sistem Informasi. Vol 5, No 1.
NAZILAH, DESY DAMASARI. DKK., 2017. Perencanaan Dan Implementasi Protokol Video
Conference Pada Keluarga
Narapidana Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Menggunakan Smartphone. Jurnal
JARTEL. Vol 4, No 1.
NIELSEN, JACOB., 1993. Usability Engineering. Morgan Kaufmann Publishers Inc. San
Fransisco.
PRANATAWIJAYA, VIKTOR H. DKK., 2019. Pengembangan Aplikasi Kuesioner Survey
Berbasis Web Menggunakan Skala Likert dan Guttman. Jurnal Sains dan
Informatika. Vol 5, No 2.
PUSPITASARI, SINTIA DEWI., 2019. Analisis Usability Pada Aplikasi Microsoft Word
Berdasarkan Model Nielsen. Sumedang: STMIK Sumedang.
RAMADHANI, SYAHRI. dan WAHYU A., 2018. PIECES Framework untuk Analisa Tingkat
Kepuasan Pengguna dan Kepentingan Sistem Informasi. Jurnal Teknologi &
Manajemen Informatika. Vol 4, No 2.
SITOHANG, HENGKI TAMANDO., 2017. Pembuatan Aplikasi E-Learning Pada Smk
Swasta Pariwisata Imelda Medan. Jurnal Mantik Penusa. Vol 1, No 2.

WJIT : Walisongo Journal of Information Technology, Vol. 4 No. 1 (2022) | 31


Naufal Azzam Zuhairi

This page intentionally left blank.

32 | WJIT : Walisongo Journal of Information Technology, Vol. 4 No. 1 (2022)

Anda mungkin juga menyukai