KATA PENGANTAR
Penyusun materi ajar pengujian produk barang/jasa ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang relevan
dan membangun guna penyempurnaan materi ajar ini di masa yang akan datang.
Semoga mahan ajar ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi peserta
didik kelas XII SMK. Akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam pengembangan bahan ajar ini.
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Pendahuluan………………………………………………………………………….. 4
Materi Pembelajaran
Penutup ………………………………………………………………………………. 11
3
PENDAHULUAN
Kelayakan usaha Adalah Usaha atau disebut juga feasibility study adalah
kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari
suatu gagasan usaha. Pengertian layak dalam penelitan ini adalah kemungkinan
dari gagasan suatu usaha yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat
dalam arti finansial maupun sosial benefit. Dengan adanya analisis kelayakan ini
diharapkan resiko kegagalan dalam memasarkan produk dapat dihindari.
Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya,
membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap
elemen atau unit perusahaan. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah sistem
yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan.
Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir.
Berikut beberapa pengertian SOP dari beberapa sumber buku: Menurut Sailendra
(2015) Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan panduan yang digunakan
untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan
dengan lancar. Menurut Moekijat (2008), Standar Operasional Prosedur (SOP)
adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di
mana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan,
bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan
siapa yang melakukannya.
Yunita Elmida
4
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
EVALUASI KESESUAIAN PRODUK
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI (IPK)
Tujuan Pembelajaran
5
EVALUASI KESESUAIAN PRODUK
A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas dari suatu produk
berdasarkan pertimbangan serta kriteria tertentu dalam rangka
pembuatan keputusan. Menurut pengertian Bahasa, kata
evaluasi berasal dari kata evaluation dalam Bahasa inggris yang
berarti penilaian atau penaksiran.
Wujud dari hasil evaluasi adalah sebuah rekomendasi dari
evaluator untuk mengambil keputusan. Ada 3 kemungkinan
kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam
pelaksanaan sebuah evaluasi, yaitu:
a. Menghentikan produk, karena dipandang bahwa produk
tersebut tidak ada manfaatnya, atau tidak dapat terlaksana
sebagaimana diharapkan.
b. Merevisi produk, karena pelaksanaan produk menunjukkan
bahwa segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan
dan memberikan hasil yang bermanfaat.
c. Menyebarluaskan produk, karena produk tersebut berhasil
dengan baik maka sangat baik jika produk tersebut
disebarkan dalam area yang luas.
Sebuah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi
tentu harus melakukan evaluasi terhadap produknya sebelum diluncurkan ke
pasaran.Untuk menghasilkan barang yang bermutu,perusahaan harus
menentukan standar kualitas secara jelas.Pentingnya melakukan evaluasi
produk agar perusahaan bisa memantau setiap kerusakan produk kemudian
dicari penyebabnya dan segera dilakukan perbaikan. Evaluasi produk adalah
evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang akan dicapai
6
sebagai dasar untuk menentukan keputusan
akhir,diperbaiki,dimodifikasi,ditingkatkan atau dihentikan.
7
C. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui pencapain tujuan suatu hal
atau program dengan langkah mengetahui keterlaksanaan kegiatan program.
Dengan adanya evaluasi seorang wirausaha dapat memutuskan apakah
rencana yang sudah dibuat berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Apabila
produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan rancangan maka perlu diambil
langkah lebih
lanjut untuk mengatasinya.
D. Proses Evaluasi
1. Menentukan apa yang akan di evaluasi
2. Merancang (desain) kegiatan evaluasi
3. Pengumpulan data
4. Pengolahan dan analisis data
5. Pelaporan hasil evaluasi
8
Selain diukur dengan kriteria kelayakan di atas, kelayakan juga dapat
diukur dengan menggunakan kriteria:
a. Meintainabilit/maintenance; produk harus dapat dipelihara dan dirawat
mengikuti perkembangan zaman.
b. Dependability; harus dapat diandalkan oleh pengguna.
c. Efficiency; ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses.
d. Usability; tingkat kualitas dari sistem yang mudah dipelajari, mudah
digunakan, dan mendorong pengguna untuk menggunakan sistem
tersebut sebagai alat bentu positif dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan.
F. Komponen Evaluasi
Model evaluasi CIPP adalah model evaluasi yang terdiri dari empat
komponen evaluasi yaitu, Context, Input, Process, dan Product (CIPP).
9
a. Evaluasi Context mentukan kebutuhan dan masalah-masalah untuk
menetapkan tujuan. Evaluasi konteks merupakan need assessment
kebutuhan pengembangan produk di perusahaan. Sasaran evaluasi
mencakup permasalahan yang dihadapi para pembuat produk/produsen,
seperti: sulitnya mencari pelanggan tetap dan mencari lokasi yang strategis.
b. Evaluasi Input berfokus pada pengumpulan informasi input yang penting
seperti pelaksanaan rencana kegiatan, sumber daya (SDM, bahan baku,
keuangan), penyediaan sarana, penyediaan biaya efektif untuk penyiapan
kebutuhan dan pencapaian tujuan.
c. Evaluasi Process (dapat disebut monitoring) berkenaan dengan kajian
seberapa jauh pelaksanaan operasional produk yang telah berjalan secara
efektif, menilai pelaksanaan rencana, kemudian membantu pengguna
menilai kinerja produk, dan membuat penafsiran hasilnya.
d. Evaluasi Produk yakni evaluasi keluaran (output) yakni mengidentifikasi dan
menilai hasil baik jangka pendek dan jangka panjang. Evaluasi keluaran
terarah pada hasil langsung (direct) program. Kinerja SDM dan efektivitas
produk yang teramati pada akhir implementasi program akan dinilai pada
tahap ini.
7. Manfaat Evaluasi
Brinkerhoff menambahkan dalam pelaksanaan evaluasi setidaknya ada
7 elemen yang harus dilakukan yaitu:
10
7. KESIMPULAN
Evaluasi produk adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program
yang akan dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan
akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
8. PENUTUP
11
tidak sesaui dengan standar,keteledoran karyawan yang disebabkan kurangnya
pengawasan atau mesin yang sudah tidak layak pakai.
DAFTAR PUSTAKA
Novianto, Andi dkk. 2021. Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XII. Solo:
Erlangga
Patwiyanto. 2018. Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XII. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta
Fauziah, Elliya. 2019. Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XII. Gresik:
MGMP PKK
12