Anda di halaman 1dari 12

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat-Nya


sehingga bahan ajar mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan materi
Evaluasi Kesesuaia Produk yang disusun untuk kelas XII SMK ini dapat
diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Materi ajar ini disusun dengan tujuan agar
peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan yaitu
menganalisis kesesuaian produk yang sudah siap dipasarkan dan melakukan
pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria standar operasional. Materi Ajar ini
memaparkan secara singkat dan jelas materi pembelajaran serta dilengkapi
dengan rangkuman yang akan mendukung ketercapaian kompetensi dasar sesuai
dengan yang diharapkan.

Penyusun materi ajar pengujian produk barang/jasa ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang relevan
dan membangun guna penyempurnaan materi ajar ini di masa yang akan datang.
Semoga mahan ajar ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi peserta
didik kelas XII SMK. Akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam pengembangan bahan ajar ini.

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar ……………………………………………………………………… 2

Daftar Isi ……………………………………………………………………………… 3

Pendahuluan………………………………………………………………………….. 4

Kompetensi Dasar ………………………………………………………………….. 5

Tujuan Pembelajaran ………………………………………………………………. 5

Materi Pembelajaran

A. Pengertian Evaluasi Produk.………………………………………. 6


B. Faktor untuk Evaluasi Produk.………. …………………………… 6
C. Tujuan Evaluasi………………. ……………………………………. 7
D. Proses Evaluasi …………… ……….. ……………………………. 8
E. Melakukan Pemeriksaan Kelayakan Produk dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP)………………………………………. 8
F. Komponen Evaluasi ………………………………………………... 9
G. Manfaat Evaluasi ……………………………………………………. 10
Kesimpulan ………………………………………………………………………….. 11

Penutup ………………………………………………………………………………. 11

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………… 12

3
PENDAHULUAN

Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan perlu dilakukan.


Hal tersebut perlu dilakukan sebagai langkah kroscek antara rencana yang dibuat
dengan hasil yang didapatkan. Dengan adanya evaluasi tersebut seorang
wirausaha dapat memutuskan apakah rencana yang sudah dibuat berjalan sesuai
dengan rencana atau tidak. Apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan
rancangan maka perlu diambil langkah lebih lanjut untuk mengatasinya.

Kelayakan usaha Adalah Usaha atau disebut juga feasibility study adalah
kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari
suatu gagasan usaha. Pengertian layak dalam penelitan ini adalah kemungkinan
dari gagasan suatu usaha yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat
dalam arti finansial maupun sosial benefit. Dengan adanya analisis kelayakan ini
diharapkan resiko kegagalan dalam memasarkan produk dapat dihindari.
Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya,
membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap
elemen atau unit perusahaan. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah sistem
yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan.
Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir.
Berikut beberapa pengertian SOP dari beberapa sumber buku: Menurut Sailendra
(2015) Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan panduan yang digunakan
untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan
dengan lancar. Menurut Moekijat (2008), Standar Operasional Prosedur (SOP)
adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di
mana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan,
bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan
siapa yang melakukannya.

Sei Rampah, Oktober 2022

Yunita Elmida

4
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
EVALUASI KESESUAIAN PRODUK

INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI (IPK)

3.15 Mengevaluasi kesesuaian 3.15.1 Menganalisis kesesuaian


hasil produk dengan produk yang telah siap
rancangan. dipasarkan.
3.15.2 Membandingkan produk
yang telah jadi dengan
rancangan.
3.15.3 Mengevaluasi kesesuaian
produk yang siap dipasarkan
dengan rancangan.

4.15 Melakukan pemeriksaan 4.15.1 Melakukan pemeriksaan


produk sesuai dengan kriteria produk sesuai dengan
kelayakan standar kriteria kelayakan standar
operasional. operasional.

Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based


Learning dengan pendekatan scientific learning dan TPACK, metode
ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan berbantu media pembelajaran
Canva, maka peserta didik dapat :

1. Menganalisis kesesuaian produk yang telah siap dipasarkan dengan


benar dan tepat.
2. Membandingkan produk yang telah jadi dengan rancangan secara baik
dan benar.
3. Mengevaluasi kesesuaian produk yang siap dipasarkan dengan
rancangan secara baik dan benar.
4. Melakukan pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan standar
operasional dengan benar dan tepat.

5
EVALUASI KESESUAIAN PRODUK

A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas dari suatu produk
berdasarkan pertimbangan serta kriteria tertentu dalam rangka
pembuatan keputusan. Menurut pengertian Bahasa, kata
evaluasi berasal dari kata evaluation dalam Bahasa inggris yang
berarti penilaian atau penaksiran.
Wujud dari hasil evaluasi adalah sebuah rekomendasi dari
evaluator untuk mengambil keputusan. Ada 3 kemungkinan
kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam
pelaksanaan sebuah evaluasi, yaitu:
a. Menghentikan produk, karena dipandang bahwa produk
tersebut tidak ada manfaatnya, atau tidak dapat terlaksana
sebagaimana diharapkan.
b. Merevisi produk, karena pelaksanaan produk menunjukkan
bahwa segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan
dan memberikan hasil yang bermanfaat.
c. Menyebarluaskan produk, karena produk tersebut berhasil
dengan baik maka sangat baik jika produk tersebut
disebarkan dalam area yang luas.
Sebuah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi
tentu harus melakukan evaluasi terhadap produknya sebelum diluncurkan ke
pasaran.Untuk menghasilkan barang yang bermutu,perusahaan harus
menentukan standar kualitas secara jelas.Pentingnya melakukan evaluasi
produk agar perusahaan bisa memantau setiap kerusakan produk kemudian
dicari penyebabnya dan segera dilakukan perbaikan. Evaluasi produk adalah
evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang akan dicapai

6
sebagai dasar untuk menentukan keputusan
akhir,diperbaiki,dimodifikasi,ditingkatkan atau dihentikan.

B. Faktor untuk Evaluasi Produk


Adapun faktor yang biasa dipakai dalam mengevaluasi kepuasan produksi
manufaktur menurut Garvin dalam Lovelock (1994),antara lain meliputi aspek
sebagai berikut :
a) Reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.Dalam hal
ini konsumen melihat kinerja ( performance ) karakteristik operasi pokok
dari produk inti yang dibeli.
b) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan ( features ) yaitu karakteristik
sekunder atau pelengkap yang merupakan fasilitas tambahan yang
menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan pengembangan.
c) Kehandalan ( reliability ),yaitu kemungkinan kecil akan mengalami
kerusakan atau gagal digunakan.Berkaitan dengan kemungkinan suatu
produk melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam waktu tertentu
dibawah kondisi tertentu.
d) Kesesuaian dengan spesifikasi ( conformance to specification ),yaitu sejauh
mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah
ditetapkan.
e) Daya tahan ( durability ) berakaitan dengan berapa lama produk tersebut
dapat digunakan.Biasanya karakteristik ini berhubungan dengan ukuran
masa pakai suatu produk
f) Kemampuan pelayanan (serviceability),merupakan karakteristik yang
berkaitan dengan kecepatan kompetensi,kenyamanan,mudah direspirasi
serta penanggulangan keluahan yang memuaskan.
g) Estetika ( estebility ) merupakan karakteristik yang bersifat subjektif
sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari
preferensi atau pilihan pribadi.
h) Kualitas yang dirasakan ( perceived quality ) bersifat subjektif,berkaitan
dengan perasaan pelanggan dalam mengonsumsi produk tersebut seperti
meningkatkan harga diri,biasanya merupakan karakteristik yang
berhubungan dengan reputasi.

7
C. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui pencapain tujuan suatu hal
atau program dengan langkah mengetahui keterlaksanaan kegiatan program.
Dengan adanya evaluasi seorang wirausaha dapat memutuskan apakah
rencana yang sudah dibuat berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Apabila
produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan rancangan maka perlu diambil
langkah lebih
lanjut untuk mengatasinya.

D. Proses Evaluasi
1. Menentukan apa yang akan di evaluasi
2. Merancang (desain) kegiatan evaluasi
3. Pengumpulan data
4. Pengolahan dan analisis data
5. Pelaporan hasil evaluasi

E. Melakukan Pemeriksaan Kelayakan Produk dengan Standar Operasional


Prosedur (SOP)
Produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam
pemasaran, produk adalah apapun yang dapat di tawarkan ke sebuah pasar
dan dapat memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Produk dikatakan
baik apabila memenuhi standar operasional prosedur (SOP).

a. Kriteria kelayakan produk


Kelayakan produk adalah kriteria penentuan apakah suatu produk
baik untuk digunakan atau tidak. Suatu produk diukur dengan 4 macam
kelayakan, yaitu:
a. Kelayakan teknis; efektifitas dan ketercukupan
b. Kelayakan ekonomi dan finansial; biaya dan keuntunga
c. Kelayakan politis; perkiraan pengaruh produk terhadap berbagai peran
atau kekuatan politik di lingkungan masyarakat.
d. Kelayakan administratif; mengukur apakah produk tersebut dapat
diterapkan dalam sistem administrasi pemerintah yang ada.

8
Selain diukur dengan kriteria kelayakan di atas, kelayakan juga dapat
diukur dengan menggunakan kriteria:
a. Meintainabilit/maintenance; produk harus dapat dipelihara dan dirawat
mengikuti perkembangan zaman.
b. Dependability; harus dapat diandalkan oleh pengguna.
c. Efficiency; ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses.
d. Usability; tingkat kualitas dari sistem yang mudah dipelajari, mudah
digunakan, dan mendorong pengguna untuk menggunakan sistem
tersebut sebagai alat bentu positif dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan.

b. Standar Operasional Prosedur (SOP)


SOP adalah suatu standar berisi serangkaian prosedur yang harus
dilakukan secara kronologis dan sistematis dalam menyelesaikan suatu
fungsi tertentu dengan tujuan agar memperoleh hasil kerja paling efektif.
Dalam pembuatan dan penerapan SOP perlu memenuhi prinsip:
 Konsistensi; konsisten dari waktu ke waktu oleh siapapun dengan
kondisi apapun.
 Komitmen; SOP dipenuhi dan dilaksanakan dengan penuh komitmen.
 Perbaikan kelanjutan; tidak bersifat kaku dan harus terbuka dengan
penyempurnaan untuk membentuk prosedur yang lebih efektif dan
efisien.
 Mengikat; SOP bersifat mengikat bagi siapapun. Fungsi produk harus
diselesaikan sesuai dengan prosedur yang sudah tertulis dalam SOP.
 Setiap unsur memiliki peran penting; jika terdapat satu komponen yang
tidak melaksanakan perannya dengan baik maka dapat mengganggu
fungsi komponen lainnya.
 Terdokumentasi; dilakukan dokumentasi dengan baik sehingga dapat
dijadikan referensi.

F. Komponen Evaluasi
Model evaluasi CIPP adalah model evaluasi yang terdiri dari empat
komponen evaluasi yaitu, Context, Input, Process, dan Product (CIPP).

9
a. Evaluasi Context mentukan kebutuhan dan masalah-masalah untuk
menetapkan tujuan. Evaluasi konteks merupakan need assessment
kebutuhan pengembangan produk di perusahaan. Sasaran evaluasi
mencakup permasalahan yang dihadapi para pembuat produk/produsen,
seperti: sulitnya mencari pelanggan tetap dan mencari lokasi yang strategis.
b. Evaluasi Input berfokus pada pengumpulan informasi input yang penting
seperti pelaksanaan rencana kegiatan, sumber daya (SDM, bahan baku,
keuangan), penyediaan sarana, penyediaan biaya efektif untuk penyiapan
kebutuhan dan pencapaian tujuan.
c. Evaluasi Process (dapat disebut monitoring) berkenaan dengan kajian
seberapa jauh pelaksanaan operasional produk yang telah berjalan secara
efektif, menilai pelaksanaan rencana, kemudian membantu pengguna
menilai kinerja produk, dan membuat penafsiran hasilnya.
d. Evaluasi Produk yakni evaluasi keluaran (output) yakni mengidentifikasi dan
menilai hasil baik jangka pendek dan jangka panjang. Evaluasi keluaran
terarah pada hasil langsung (direct) program. Kinerja SDM dan efektivitas
produk yang teramati pada akhir implementasi program akan dinilai pada
tahap ini.

7. Manfaat Evaluasi
Brinkerhoff menambahkan dalam pelaksanaan evaluasi setidaknya ada
7 elemen yang harus dilakukan yaitu:

a. Fokus pada apa yang akan di evaluasi (focusing the evaluation)


b. Memiliki rancangan evaluasi (designing the evaluation)
c. Mengumpulkan informasi (collecting information)
d. Menganalisis dan menginterpretasikan informasi (analyzing and interpretion)
e. Membuat laporan (reporty information)
f. Pengaturan/pengelolaan evaluasi (managing evaluation)
g. Evaluasi untuk evaluasi (evaluaty evaluation)

10
7. KESIMPULAN

Sebuah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi


tentu harus melakukan evaluasi terhadap produknya sebelum diluncurkan ke
pasaran.Untuk menghasilkan barang yang bermutu, perusahaan harus
menentukan standar kualitas secara jelas. Pentingnya melakukan evaluasi
produk agar perusahaan bisa memantau setiap kerusakan
produk kemudian dicari penyebabnya dan segera dilakukan perbaikan.

Evaluasi produk adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program
yang akan dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan
akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.

8. PENUTUP

Pengendalian kualitas produk dilakukan yaitu dengan cara


mengidentifikasi kerusakan produk, mencari penyebab kerusakan dan usaha
untuk melakukan perbaikan. Perusahaan perlu menentukan standar kerusakan
produk maksimal dua persen. Evaluasi terhadap persepsi
karyawan.Mengevaluasi persepsi karyawan dan para manajer terhadap kualitas
juga mengevaluasi tingkat komitmen para karyawan dan manajer terhadap
kualitas. Evaluasi tingkat kerusakan produk.Evaluasi ini dilakukan untuk
mencari penyebab terjadinya kerusakan,seperti kualitas bahan yng digunakan

11
tidak sesaui dengan standar,keteledoran karyawan yang disebabkan kurangnya
pengawasan atau mesin yang sudah tidak layak pakai.

DAFTAR PUSTAKA

Novianto, Andi dkk. 2021. Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XII. Solo:
Erlangga

Patwiyanto. 2018. Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XII. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta

Fauziah, Elliya. 2019. Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XII. Gresik:
MGMP PKK

Awiracn. 2020. Mengevaluasi Hasil Produk Dengan Rancangan.


HTTP://WWW.AWIRACR.COM/2020/09/MODUL-PKK-MULTIMEDIA-
MENGEVALUASI.HTML
Romdloni, Machrus Afif. 2020. Mengevaluasi Hasil Produk Dengan Rancangan.
HTTPS://MACHRUSAFIF.BLOGSPOT.COM/2020/11/MENGEVALUASI-
KESESUAIAN-HASIL-PRODUK.HTML
Mulyanti, Dwi. 2020. Mengevaluasi Hasil Produk Dengan Rancangan
https://sinau.smkmaarif2temon.sch.id/courses/produk-kreatife-kelas-xii-tkro-dan-tbsm/
lessons/melakukan-pemeriksaan-produk-sesuai-dengan-kreteria-kelayakan-produk-standar-
operasional/

12

Anda mungkin juga menyukai