Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KEBIJAKAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DALAM

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP: STUDI KASUS PODA NALIMA DI DESA


HURABA, KECAMATAN SIABU, KABUPATEN MANDAILING NATAL, PROVINSI
SUMATERA UTARA

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH

AHMAD GUNAWAN

190903052

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
1.1 Latar belakang Masalah
Permasalahan Lingkungan Hidup: Indonesia, termasuk Provinsi Sumatera Utara,

menghadapi berbagai permasalahan lingkungan hidup seperti deforestasi, degradasi tanah, polusi

air dan udara, serta hilangnya keanekaragaman hayati. Upaya pengelolaan lingkungan hidup

menjadi sangat penting untuk menjaga ekosistem yang sehat dan keberlanjutan lingkungan.

Masyarakat di berbagai wilayah Indonesia memiliki pengetahuan tradisional dan kearifan

lokal yang telah ada selama berabad-abad dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan

hidup. Kearifan lokal ini seringkali terbukti efektif dalam menjaga keberlanjutan alam. Desa

Huraba:Desa Huraba, yang terletak di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara,

adalah salah satu contoh masyarakat yang memiliki kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan

hidup. Studi kasus di desa ini relevan karena potensi kontribusi masyarakat dalam melestarikan

lingkungan hidup.

Poda Nalima adalah salah satu aspek kearifan lokal masyarakat di Desa Huraba yang

mungkin memiliki peran signifikan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Oleh karena itu,

penelitian ini akan mencoba memahami dan menganalisis peran Poda Nalima dalam menjaga

dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di desa tersebut. Kebijakan lingkungan, baik yang

dibuat oleh pemerintah setempat maupun nasional, dapat berdampak signifikan pada pengelolaan

lingkungan hidup. Oleh karena itu, analisis kebijakan diperlukan untuk memahami sejauh mana

kebijakan-kebijakan ini mendukung atau menghambat praktik kearifan lokal dalam pengelolaan

lingkungan hidup di Desa Huraba.

Kebijakan lingkungan, baik yang dibuat oleh pemerintah setempat maupun nasional,

dapat berdampak signifikan pada pengelolaan lingkungan hidup. Oleh karena itu, analisis
kebijakan diperlukan untuk memahami sejauh mana kebijakan-kebijakan ini mendukung atau

menghambat praktik kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan hidup di Desa Huraba.

Dengan demikian, latar belakang masalah ini menggarisbawahi pentingnya menggabungkan

kearifan lokal masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup dan bagaimana kebijakan

lingkungan dapat mendukung upaya ini, dengan fokus pada studi kasus di Desa Huraba,

Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara.

1.2 identifikasi Masalah

1. Kearifan Lokal sebagai Solusi Potensial: Kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat di

Desa Huraba memiliki potensi besar untuk membantu dalam pelestarian lingkungan

hidup. Namun, sejauh mana praktik-praktik ini diintegrasikan dalam pengelolaan

lingkungan saat ini merupakan masalah yang perlu diidentifikasi.

2. Poda Nalima sebagai Studi Kasus: Poda Nalima, sebagai bagian dari kearifan lokal di

Desa Huraba, mungkin memiliki relevansi yang signifikan dalam pengelolaan lingkungan

hidup. Bagaimana Poda Nalima diterapkan, dipahami, dan diintegrasikan dalam

kebijakan dan praktik saat ini menjadi permasalahan yang perlu diungkap.

3. Evaluasi Kebijakan Lingkungan: Kebijakan lingkungan, baik di tingkat lokal maupun

nasional, dapat memiliki dampak besar pada upaya pelestarian lingkungan. Oleh karena

itu, perlu dievaluasi sejauh mana kebijakan-kebijakan ini mendukung atau menghambat

implementasi kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan hidup di Desa Huraba.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran pemerintah daerah dalam menjalankan dan mendukung praktik kearifan

lokal dalam pelestarian lingkungan hidup di Desa Huraba?


2. Bagaimana dampak implementasi praktik kearifan lokal masyarakat dalam pengelolaan

lingkungan hidup terhadap kualitas lingkungan di Desa Huraba dan sekitarnya?

3. Sejauh mana praktik kearifan lokal, khususnya Poda Nalima, telah diintegrasikan dalam

pengelolaan lingkungan hidup di Desa Huraba?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peran pemerintah daerah dalam menjalankan dan mendukung praktik

kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan hidup di Desa Huraba.

2. Untuk memahami dampak implementasi praktik kearifan lokal masyarakat dalam

pengelolaan lingkungan hidup terhadap kualitas lingkungan di Desa Huraba dan wilayah

sekitarnya.

3. Untuk menganalisis sejauh mana praktik kearifan lokal, khususnya Poda Nalima, telah

diintegrasikan dalam pengelolaan lingkungan hidup di Desa Huraba.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur ilmiah serta

penerapan disiplin ilmu yang diperoleh selama studi perguruan tinggi khususnya di

bidang ilmu Administrasi Publik.

2. Akademis, Manfaat secara akademis penelitian ini diharapkan mampu memberikan

masukan secara akademis dan menjadi referensi tambahan dalam kajian keilmuan

khususnya dalam bidang Administrasi Publik, serta dapat menjadi acuan atau bahan

pertimbangan bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian


3. Praktis Manfaat secara praktis, memberikan masukan kepada Pemerintahan kabupaten

mandailing terutama Pelayanan Publik pada Bidang Kearipan lokal

Anda mungkin juga menyukai