Anda di halaman 1dari 4

(1) Proporsi pembagian jasa pelayanan BPJS ditetapkan sebagai berikut:

a. Instalasi Rawat Jalan Reguler


Klaim standar
1. proporsi jasa pelayanan dokter dengan satu orang dokter
penanggung jawab sebesar Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) per
episode pasien per dokter;
2. proporsi jasa pelayanan dokter dengan satu orang dokter
penanggung jawab dan satu orang dokter konsulen sebesar Rp
25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) per episode pasien per dokter;
3. proporsi jasa pelayanan dokter rehabilitasi medik untuk konsultasi
pertama sesuai mengikuti pola pada point a.1 di atas dan jasa
pelayanan sebagai DPJP sebesar 20% dari nilai klaim
4. Jika total klaim lebih tinggi dari Rp 207.900,- dan bukan bersumber
dari pemeriksaan penunjang, maka jasa medik DPJP adalah 20%
dari klaim.

b. Instalasi Rawat Inap


1. Rawat Inap Non Bedah
(a) Porporsi jasa pelayanan dokter dengan LOS pasien 1-4 hari
sebesar 20% dari nilai klaim setelah dikurangi jasa pelayanan
dokter penunjang
(b) Porporsi jasa pelayanan dokter dengan LOS pasien 5-8 hari
sebesar 18% dari nilai klaim setelah dikurangi jasa pelayanan
dokter penunjang
(c) Porporsi jasa pelayanan dokter dengan LOS pasien > 8 hari
sebesar 16% dari nilai klaim setelah dikurangi jasa pelayanan
dokter penunjang
(d) Untuk kasus rawat inap non bedah sebagaimana dimaksud pada
point a,b,c di atas, dengan lebih satu orang DPJP maka jasa
medik dokter dibagi berdasarkan proporsi hari rawat masing-
masing dokter.

2. Rawat Inap Kasus Bedah


(a) Jasa rawat inap kasus bedah terdiri dari jasa operator, jasa
anestesi;
(b) Tindakan operasi menggunakan alat kesehatan khusus dengan
harga beli >30% dari klaim, maka proporsi jasa
pelayanansebagaimana dimaksud pada point (a) di atas dihitung
dengan terlebih dahulu mengurangi total klaim dengan harga beli
alat kesehatan
(c) Besaran jasa rawat inap dipengaruhi oleh Length Of Stay (LOS)
pasien sebagai berikut:
- LOS < 6 hari, total jasa operator 20% dari klaim yang terdiri
dari 13% untuk tindakan operatif dan 7% jasa visite;
- LOS 6-10 hari, total jasa operator 18% dari klaim yang terdiri
dari 11,7% untuk tindakan operatif dan 6,3% jasa visite;
- LOS > 10 hari, total jasa operator 16% dari klaim yang terdiri
dari 10,4% untuk Tindakan operatif dan 6,3% jasa visite;
(d) untuk tindakan operasi lebih dari satu operator, maka jasa
pelayanan operator dibagi sesuai jumlah operator
(e) jika dilakukan konsul oleh operator ke DPJP lain, maka jasa visite
disesuaikan dengan proporsi pada poin (c) dibagi jumlah visite
yang dilakukan oleh operator an DPJP konsul;
(f) Jasa Anestesi sebagaimana dimaksud pada point a adalah
sebesar 5% (lima persen) dari klaim;

3. Rawat Inap dengan Tindakan Khusus


(a) Jika prosedur khusus yang dilakukan tidak menaikkan klaim,
maka jasa dokter untuk prosedur khusus dihitung sebagai jasa
visite mengikut point 2;
(b) Jika prosedur khusus yang dilakukan menaikkan klaim, maka
jasa dokter untuk prosedur khusus maka diberlakukan jasa point
e.

c. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat


1. jasa pelayanan dokter spesialis/subspesialis sebesar Rp 50.000,-
(lima puluh ribu rupiah) per episode pasien;
2. jasa pelayanan dokter umum sebesar Rp 25.000,- (dua puluh lima
ribu) per episode pasien;
3. Jika total klaim lebih tinggi dari Rp 311.850 atau 50% lebih tinggi
dari pada klaim reguler (Rp 207.900) dan bukan bersumber dari
pemeriksaan penunjang, maka jasa medik dokter umum adalah 20%
dari klaim.

d. Layanan Instalasi Penunjang


1. Layanan Instalasi Radiologi
(a) Jasa pelayanan foto konvensional sebesar Rp 13.500,- (tiga belas
ribu lima ratus) per episode pasien;
(b) Jasa pelayanan foto servikal sebesar Rp 54.370,- (lima puluh
empat ribu tiga ratus tujuh puluh rupiah) per episode pasien;
(c) Jasa pelayanan USG sebesar Rp 13.250,- sd Rp 55.810,- per
episode pasien
(d) Jasa pelayanan MRI sebesar Rp 107.630,- sd Rp 285.640,- per
episode pasien
(e) Jasa pelayanan CT Scan sebesar Rp 122.720,- per episode pasien
(f) Besaran jasa penunjang radiologi untuk pasien rawat inap dibagi
dengan jumlahyang melakukan pemeriksaan yag sejenis sesuai
pola jasa pada point d.1.(a) sd d.1.(e)

2. Layanan Instalasi Laboratorium Patologi Klinik


(a) jasa pelayanan dokter laboratorium patologi klinik sebesar Rp
10.000,- (sepuluh ribu rupiah) per episode pasien rawat jalan;
(b) jasa pelayanan dokter laboratorium patologi klinik sebesar Rp
30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) per episode pasien rawat inap;
3. Layanan Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi
(a) proporsi jasa pelayanan dokter laboratorium patologi anatomi
sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah) per episode pasien
rawat jalan dan rawat inap untuk tindakan non IHC atau
tindakan yang menaikkan klaim atau dapat diklaim terpisah;
(b) untuk tindakan IHC atau pemeriksaan lain yang menaikkan
klaim atau dapat diklaim terpisah, proporsi jasa pelayanan
dokter laboratorium patologi anatomi sebesar 20% dari nilai
klaim;
4. Layanan Instalasi Laboratorium Mikrobiologi
Jasa pelayanan dokter laboratorium mikrobiologi sebesar Rp
60.000,-(enam puluh ribu rupiah) per episode pasien rawat inap dan
rawat jalan termasuk tindakan pemeriksaan dan visite jika
dilakukan.

e. Prosedur Khusus di Rawat Jalan


1. One Day Care
(a) Jasa pelayanan dokter operator sebesar 20% dari klaim jika tanpa
dokter anestesi;
(b) Jasa pelayanan dokter operator sebesar 15% dari klaim dan 5% dari
klaim untuk anestesi
2. Hemodialisa
Proporsi jasa dokter untuk prosedur hemodialisa sebesar 20% setelah
terlebih dahulu mengurangi total klaim dengan harga KSO
(sewa/consumable).
3. Kemoterapi
Jasa pelayanan dokter untuk tidakan kemoterapi sebesar 20% dari nilai
klaim
4. Radioterapi
(a) Jasa pelayanan dokter untuk tindakan radiasi sebesar Rp 88.500,-
(delapan puluh delapan ribu lima ratus rupiah) per klaim.
(b) Jasa pelayanan dokter untuk tindakan CT Simulator sebesar Rp
209.936,- (dua ratus sembilan ribu sembilan ratus tiga puluh enam
rupiah) per klaim
5. Radioterapi dengan Anetesi
(a) Jasa pelayanan dokter untuk tindakan radiasi sebesar Rp 59.000,-
(lima puluh Sembilan ribu) untuk masing-masing dokter radioterapi
dan anestesi per klaim.
(b) Jasa pelayanan dokter untuk tindakan CT Simulator sebesar Rp
105.000,- (seratus lima ribu rupiah) untuk masing-masing dokter
radioterapi dan anestesi per klaim.

Anda mungkin juga menyukai