DINAS KESEHATAN
Jasa Pelayanan untuk pasien JKN akan dibayarkan sebesar maksimal 45% dari total
klaim yang dibayarkan oleh BPJS dengan rincian sebagai berikut:
A. Dokter Spesialis
Dari 100% Jasa Pelayanan Pasien JKN Rawat Jalan didistribusikan dengan
cara :
Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 25% dialokasikan menjadi jasa medis
dengan distribusi sebagai berikut :
Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 25% dialokasikan menjadi jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :
Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 25% dialokasikan menjadi Jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :
Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 25% dialokasikan menjadi Jasa DPJP
Anestesi dan sebesar 25% dialokasikan menjadi Jasa DPJP lainnya dengan
distribusi sebagai berikut :
Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 20% dialokasikan menjadi Jasa DPJP
Anestesi, sebesar 20% dialokasikan menjadi Jasa DPJP I 10% dialokasikan
menjadi jasa DPJP II dengan distribusi sebagai berikut :
Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 40% dialokasikan menjadi Jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :
Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 40% dialokasikan menjadi jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :
Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 40% dialokasikan menjadi Jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :
Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 40% dialokasikan menjadi Jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :
Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 40% dialokasikan menjadi Jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :
Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 40% dialokasikan menjadi Jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :
Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 25% dialokasikan menjadi Jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :
Dari 100% jasa Pelayanan Pasien JKN Rawat Inap/ ICU dengan Tindakan
Operasi yang ditangani, Dokter Spesialis Anastesi menerima jasa
pelayanan dengan besaran 40% dari besaran jasa DPJP Operator dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Bagi bagian keilmuan yang memiliki Dokter Spesialis dan Dokter residen
maka dilakukan perhitungan jasa berdasarkan akumulasi jumlah klaim
pasien JKN yang ditangani oleh Dokter Spesialis dan Dokter Residen di
bagian keilmuan tersebut, kemudian ketentuan pembagian jasa untuk
bagian keilmuan tersebut akan mengikuti ketentuan yang telah ada. Dari
100% jasa untuk bagian keilmuan tersebut akan diberikan sebesar 75%
kepada Dokter Spesialis dan 25% kepada Dokter Residen.
b. Bagi bagian keilmuan yang hanya memiliki Dokter Spesialis saja tanpa
Dokter Residen maka akan mengikuti ketentuan yang telah ada.
c. Bagi bagian keilmuan yang hanya memiliki Dokter Residen saja tanpa
Dokter Spesialis, maka pembagian Jasa Pelayanan untuk Dokter Residen
sebesar 75% dari besaran jasa untuk Dokter Spesialis.
1. Persentase
a. Direksi : 6.00%
b. Manajemen : 7.00%
d. JKN : 3.25%
e. Penunjang : 23.00%
f. Pelayanan : 54.50%
a. Direksi
b. Managemen
d. Casemix
e. Penunjang
1) Risk Indeks
2) Emergency Indeks
3) Unit Penghasil
Grade B : Gizi
f. Pelayanan
1) Risk Indesk
2) Emergency Indeks
g. Tenaga Lainnya
1) Risk Indeks
Grade I : Rohaniawan
2) Emergency Indeks
Grade I : rohaniawan
Grade IV : Satpam
h. Position indeks dipilih 1 jabatan saja sesuai SK Direktur
j. Pola rumusan jasa pelayanan untuk pasien JKN ini akan dievaluasi
Kembali setiap 6 bulan.