Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG

DINAS KESEHATAN

UPTD. RSUD GEMA SANTI NUSA PENIDA


Jl. Pendidikan Br. Nyuh, Desa Ped, Kec. Nusa Penida
Telp : (0366) 5581160 E-mail : rspratama.gemasanti@gmail.com

PEMBAGIAN JASA PELAYANAN PASIEN JKN PADA RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH GEMA SANTI NUSA PENIDA

Jasa Pelayanan untuk pasien JKN akan dibayarkan sebesar maksimal 45% dari total
klaim yang dibayarkan oleh BPJS dengan rincian sebagai berikut:

A. Dokter Spesialis

1. JASA PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN

Dari 100% Jasa Pelayanan Pasien JKN Rawat Jalan didistribusikan dengan
cara :

a. 30% diberikan kepada Dokter Spesialis (DPJP) yang menangani pasien


tersebut.

b. Jika terdapat penunjang radiologi, maka sebesar 13% diberikan kepada


Dokter Spesialis Radiologi yang menangani pasien.

c. Jika terdapat pemeriksaan penunjang laboratorium, maka sebesar 7%


diberikan kepada Dokter Spesialis Patologi Klinik yang menangani
pasien.

d. Dikecualikan untuk pasien JKN Rawat Jalan yang memperoleh


pemeriksaan USG General dan/ atau Roentgen Cervical Spine maka
30% jasa pelayanan diberikan kepada Dokter Spesialis Radiologi dan
13% diberikan kepada Dokter Spesialis (DPJP) yang menangani pasien.

2. JASA PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP TANPA TINDAKAN OPERASI


DENGAN DPJP TUNGGAL

Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 25% dialokasikan menjadi jasa medis
dengan distribusi sebagai berikut :

a. 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Dokter Umum

b. 90% diberikan sebagai Jasa Dokter Spesialis dengan ketentuan :

1) Diberikan kepada Dokter Spesialis (DPJP) yang menangani


pasien tersebut.
2) Jika terdapat pemeriksaan penunjang radiologi, maka sebesar
20% diberikan kepada Dokter Spesialis Radiologi.

3) Jika terdapat pemeriksaan penunjang Labotatorium, maka


sebesar 10% diberikan kepada Dokter Spesialis Patologi Klinik.

3. JASA PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP TANPA TINDAKAN OPERASI


DENGAN RAWAT GABUNG 2 DPJP

Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 25% dialokasikan menjadi jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :

a. 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Dokter Umum

b. 90% diberikan sebagai Jasa Dokter Spesialis dengan ketentuan :

1) Jika terdapat pemeriksaan penunjang radiologi, maka sebesar 16%


diberikan kepada Dokter Spesialis Radiologi.

2) Jika terdapat pemeriksaan penunjang Labotatorium, maka sebesar


8% diberikan kepada Dokter Spesialis Patologi Klinik..

3) Jasa Dokter Spesialis akan diberikan sebesar 75% kepada DPJP


Utama dan sebesar 25% diberikan kepada DPJP II.

4. JASA PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP TANPA TINDAKAN OPERASI


DENGAN RAWAT GABUNG 3 DPJP

Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 25% dialokasikan menjadi Jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :

a. 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Dokter Umum

b. 90% diberikan sebagai Jasa Dokter Spesialis dengan ketentuan :

1) Jika terdapat pemeriksaan penunjang radiologi, maka sebesar 14%


diberikan kepada Dokter Spesialis Radiologi.

2) Jika terdapat pemeriksaan penunjang Labotatorium, maka sebesar


7% diberikan kepada Dokter Spesialis Patologi Klinik.

3) Jasa Dokter Spesialis akan diberikan sebesar 60% kepada DPJP


Utama, sebesar 20% diberikan kepada DPJP II dan 20% diberikan
kepada DPJP III.
5. JASA PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP ICU TANPA TINDAKAN
OPERASI DENGAN 2 DOKTER DPJP (DPJP ANESTESI DAN DPJP LAIN)

Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 25% dialokasikan menjadi Jasa DPJP
Anestesi dan sebesar 25% dialokasikan menjadi Jasa DPJP lainnya dengan
distribusi sebagai berikut :

a. 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Dokter Umum

b. 90% diberikan sebagai Jasa Dokter Spesialis dengan ketentuan :

1) Jika terdapat pemeriksaan penunjang radiologi, maka sebesar


16% diberikan kepada Dokter Spesialis Radiologi.

2) Jika terdapat pemeriksaan penunjang Labotatorium, maka


sebesar 8% diberikan kepada Dokter Spesialis Patologi Klinik.

3) Jasa Dokter Spesialis diberikan kepada DPJP (DPJP Anestesi


dan DPJP Lainnya).

6. JASA PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP ICU TANPA TINDAKAN


OPERASI DENGAN 3 DOKTER DPJP (DPJP ANESTESI, DPJP I DAN
DPJP II)

Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 20% dialokasikan menjadi Jasa DPJP
Anestesi, sebesar 20% dialokasikan menjadi Jasa DPJP I 10% dialokasikan
menjadi jasa DPJP II dengan distribusi sebagai berikut :

a. 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Dokter Umum

b. 90% diberikan sebagai Jasa Medis dengan ketentuan :

1) Jika terdapat pemeriksaan penunjang radiologi, maka sebesar


14% diberikan kepada Dokter Spesialis Radiologi.

2) Jika terdapat pemeriksaan penunjang Laboratorium, maka


sebesar 7% diberikan kepada Dokter Spesialis Patologi Klinik.

3) Jasa medis diberikan kepada masing-masing DPJP (DPJP


Anestesi, DPJP I dan DPJP II).

7. JASA PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP/ ICU DENGAN TINDAKAN


OPERASI DPJP TUNGGAL

Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 40% dialokasikan menjadi Jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :

a. Jasa Tindakan sebesar 37,5% dengan distribusi :

1) 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Tim OK


2) 90% sebagai Jasa Dokter Spesialis yang akan diberikan kepada
DPJP Operator

b. Jasa visite dan lainnya sebesar 62,5% dengan distribusi :

1) 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Dokter Umum

2) 90% diberikan sebagai Jasa Dokter Spesialis dengan ketentuan :

a) Jika terdapat pemeriksaan penunjang Radiologi, maka


sebesar 20% diberikan kepada Dokter Spesialis Radiologi.

b) Jika terdapat pemeriksaan penunjang Laboratorium, maka


sebesar 10% diberikan kepada Dokter Spesialis Patologi
Klinik.

c) Jasa Dokter Spesialis diberikan kepada DPJP Operator.

8. JASA PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP/ ICU RAWAT GABUNG 2 DPJP


DENGAN TINDAKAN OPERASI

Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 40% dialokasikan menjadi jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :

a. Jasa Tindakan sebesar 37,5% dengan distribusi :

1) 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Tim OK

2) 90% sebagai Jasa Dokter Spesialis yang akan diberikan kepada


DPJP utama/Operator

b. Jasa visite dan lainnya sebesar 62,5% dengan distribusi :

1) 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Dokter Umum

2) 90% diberikan sebagai Jasa Dokter Spesialis dengan ketentuan :

a) Jika terdapat pemeriksaan Penunjang Radiologi, maka


sebesar 16 % diberikan kepada Dokter Spesialis Radiologi.

b) Jika terdapat pemeriksaan penunjang Laboratorium, maka


sebesar 8% diberikan kepada Dokter Spesialis Patologi Klinik,

c) Jasa Dokter Spesialis diberikan sebesar 75% kepada DPJP


Utama/ Operator dan sebesar 25% diberikan kepada DPJP II.

9. JASA PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP/ICU RAWAT GABUNG 3 DPJP


DENGAN TINDAKAN OPERASI

Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 40% dialokasikan menjadi Jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :

a. Jasa Tindakan sebesar 37,5% dengan distribusi :


1) 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Tim OK

2) 90% sebagai Jasa Dokter Spesialis yang akan diberikan kepada


DPJP Utama/ Operator

b. Jasa visite dan lainnya sebesar 62,5% dengan distribusi :

1) 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Dokter Umum

2) 90% diberikan sebagai Jasa Dokter Spesialis dengan ketentuan :

a) Jika terdapat pemeriksaan Penunjang Radiologi, maka


sebesar 14% diberikan kepada Dokter Spesialis Radiologi.

b) Jika terdapat pemeriksaan penunjang Laboratorium, maka


sebesar 7% diberikan kepada Dokter Spesialis Patologi Klinik.

c) Jasa Dokter Spesialis diberikan sebesar 60% kepada DPJP


Utama/ Operator, sebesar 20% kepada DPJP II dan sebesar
20% diberikan kepada DPJP III.

10. JASA PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP/ICU DENGAN TINDAKAN


OPERASI BEDAH DAN OBGYN

Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 40% dialokasikan menjadi Jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :

a. Jasa Tindakan sebesar 37,5% dengan distribusi :

1) 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Tim OK

2) 90% sebagai Jasa Dokter Spesialis yang akan diberikan kepada


DPJP Operator Bedah dan DPJP Operator Obgyn memperoleh
masing-masing 50%.

b. Jasa visite dan lainnya sebesar 62,5% dengan distribusi :

1) 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Dokter Umum

2) 90% diberikan sebagai Jasa Medis dengan ketentuan :

a) Jika terdapat pemeriksaan Penunjang Radiologi, maka


sebesar 16% diberikan kepada Dokter Spesialis Radiologi.

b) Jika terdapat pemeriksaan Penunjang Laboratorium, maka


sebesar 8% diberikan kepada Dokter Spesialis Patologi Klinik.

c) Jasa Dokter Spesialis diberikan kepada DPJP operator Bedah


dan DPJP Operator Obgyn memperoleh masing-masing 50%.
11. JASA PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP/ICU DENGAN TINDAKAN
OPERASI BEDAH DAN OBGYN DAN RAWAT GABUNG DENGAN DPJP
LAINNYA

Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 40% dialokasikan menjadi Jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :

a. Jasa Tindakan sebesar 37,5% dengan distribusi :

1) 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Tim OK

2) 90% sebagai Jasa Dokter Spesialis yang akan diberikan kepada


DPJP Operator Bedah dan DPJP operator Obgyn memperoleh
masing-masing 50%.

b. Jasa visite dan lainnya sebesar 62,5% dengan distribusi :

1) 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Dokter Umum

2) 90% diberikan sebagai Jasa Dokter Spesialis dengan ketentuan :

a) Jika terdapat pemeriksaan Penunjang Radiologi, maka


sebesar 14% diberikan kepada Dokter Spesialis Radiologi.

b) Jika terdapat pemeriksaan Penunjang Laboratorium, maka


sebesar 7% diberikan kepada Dokter Spesialis Patologi Klinik.

c) Jasa Dokter Spesialis diberikan DPJP Operator Bedah dan


DPJP Operator Obgyn memperoleh masing-masing 40%, dan
sebesar 20% diberikan kepada DPJP lainnya.

12. JASA PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN TINDAKAN


PERSALINAN SC (SECTIO CAESARIA)

Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 40% dialokasikan menjadi Jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :

a. Jasa Tindakan sebesar 37,5% dengan distribusi :

1) 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Tim OK

2) 90% sebagai Jasa Medis yang akan diberikan kepada DPJP


Operator Obgyn

b. Jasa visite dan lainnya sebesar 62,5% dengan distribusi :

1) 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Dokter Umum.

2) 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Bidan VK dan NICU.

3) 80% diberikan sebagai Jasa Medis dengan ketentuan :

a) Jika terdapat pemeriksaan Penunjang Radiologi, maka


sebesar 16% diberikan kepada Dokter Spesialis Radiologi.
b) Jika terdapat pemeriksaan Penunjang Laboratorium, maka
7% diberikan kepada Dokter Spesialis Patologi Klinik.

c) Jasa Medis diberikan sebesar 80% kepada DPJP Operator


Obgyn dan sebesar 20% diberikan kepada DPJP Anak.

13. JASA PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSALINAN


NORMAL

Dari 100% jasa pelayanan, sebesar 25% dialokasikan menjadi Jasa Medis
dengan distribusi sebagai berikut :

a. 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Dokter Umum

b. 20% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Bidan VK dan NICU.

c. 70% diberikan sebagai Jasa Medis dengan ketentuan :

1) Jika terdapat pemeriksaan Penunjang Radiologi, maka sebesar


16% kepada Dokter Spesialis Radiologi.

2) Jika terdapat pemeriksaan Penunjang Laboratorium, maka 8%


kepada Dokter Spesialis Patologi Klinik.

3) Jasa Dokter Spesialis diberikan sebesar 80% kepada DPJP


Obgyn dan sebesar 20% diberikan kepada DPJP Anak.

14. JASA PELAYANAN DOKTER ANESTESI

Dari 100% jasa Pelayanan Pasien JKN Rawat Inap/ ICU dengan Tindakan
Operasi yang ditangani, Dokter Spesialis Anastesi menerima jasa
pelayanan dengan besaran 40% dari besaran jasa DPJP Operator dengan
ketentuan sebagai berikut :

a. Jasa Tindakan sebesar 37,5% dengan distribusi :

1) 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Tim OK

2) 90% sebagai Jasa Medis yang akan diberikan kepada Dokter


Spesialis Anestesi

b. Jasa visite dan lainnya sebesar 62,5% dengan distribusi :

1) 10% diberikan sebagai Jasa Kebersamaan Dokter Umum.

2) 90% diberikan kepada Dokter Spesialis Anestesi.

15. JASA PELAYANAN BAGI SMF YANG MEMILIKI DOKTER RESIDEN

a. Bagi bagian keilmuan yang memiliki Dokter Spesialis dan Dokter residen
maka dilakukan perhitungan jasa berdasarkan akumulasi jumlah klaim
pasien JKN yang ditangani oleh Dokter Spesialis dan Dokter Residen di
bagian keilmuan tersebut, kemudian ketentuan pembagian jasa untuk
bagian keilmuan tersebut akan mengikuti ketentuan yang telah ada. Dari
100% jasa untuk bagian keilmuan tersebut akan diberikan sebesar 75%
kepada Dokter Spesialis dan 25% kepada Dokter Residen.

b. Bagi bagian keilmuan yang hanya memiliki Dokter Spesialis saja tanpa
Dokter Residen maka akan mengikuti ketentuan yang telah ada.

c. Bagi bagian keilmuan yang hanya memiliki Dokter Residen saja tanpa
Dokter Spesialis, maka pembagian Jasa Pelayanan untuk Dokter Residen
sebesar 75% dari besaran jasa untuk Dokter Spesialis.

16. JASA KEBERSAMAAN DOKTER UMUM

Akumulasi dari Jasa kebersamaan Dokter umum akan diberikan dengan


besaran sama rata kepada Dokter Umum yang bertugas di Pelayanan dan
Casemix sebagai jasa tambahan.

17. JASA KEBERSAMAAN TIM OK

Akumulasi dari Jasa kebersamaan Tim OK akan diberikan dengan besaran


sama rata kepada Tim OK sebagai jasa tambahan.

18. JASA KEBERSAMAAN BIDAN

Akumulasi dari Jasa kebersamaan Bidan akan diberikan dengan besaran


sama rata kepada Bidan yang bertugas di VK, NICU sebagai jasa
tambahan.

B. Sisa jasa pelayanan setelah dipotong point A akan dialokasikan berdasarkan


presentase dan indeks masing-masing pegawai sebagai berikut:

1. Persentase

a. Direksi : 6.00%

b. Manajemen : 7.00%

c. Bendahara dan Aset : 2.50%

d. JKN : 3.25%

e. Penunjang : 23.00%

f. Pelayanan : 54.50%

g. Tenaga Lainnya : 3.75%


2. Ketentuan

a. Direksi

Pembagian Jasa Pelayanan untuk kelompok Direksi adalah sebagai


berikut : Direktur 3%, Kasubag TU 1%, Kasi 1%

b. Managemen

Persentase Managemen terbagi menjadi 2 sama rata dalam kelompok


staf managemen dan kelompok staf keuangan dengan indeks sebagai
berikut :

1) Kelompok Staf managemen:

Format Penentuan Indeks staf managemen

NO. OBJEK INDEX RATE SCORE


1 KUALIFIKASI/ CAPACITY INDEX
SD/SMP 1 3
SMA/SMU 2
D1 3
D2 4
D3 5
D4 6
S1 7
Apoteker/ NERS/ Bidan/ S2 8
Kesehatan Profesi
Dokter Umum/ Dokter Gigi/ S2 9
Kesehatan Profesi
Dokter Spesialis 10
Dokter Spesialis Konsultan 11
2 POSITION INDEX
Tidak memiliki jabatan 1 3
kepala ruangan, kepala unit, 3
sekretaris instalasi, Sekretaris
komite
Kepala Instalasi, Ketua Komite 5
Medik, Ketua Komite
Keperawatan, Ketua Komite
Nakes Lainnya, Ketua komite
PPI, Ketua Komite Mutu
3 Tugas Tambahan …...... 2

2) Kelompok Staf Keuangan


Format Penentuan Indeks staf keuangan

NO. OBJEK INDEX RATE SCORE


POSITION INDEX
Tidak memiliki jabatan 1
kepala ruangan, kepala unit,
sekretaris instalasi, 3
Sekretaris komite
1 Kepala Instalasi, Ketua
3
Komite Medik, Ketua Komite
Keperawatan, Ketua Komite
5
Nakes Lainnya, Ketua
komite PPI, Ketua Komite
Mutu
2 Tugas Tambahan …...... 2
TOTAL

c. Bendahara dan Aset

Pembagian Jasa Pelayanan untuk Bendahara dan Aset adalah dengan


pembagian sama rata sesuai dengan jumlah Bendahara dan Aset.

d. Casemix

Pembagian Jasa Pelayanan bagi Casemix adalah dengan indeks sebagai


berikut :

NO. OBJEK INDEX RATE SCORE


1 KUALIFIKASI/ CAPACITY INDEX
SD/SMP 1 3
SMA/SMU 2
D1 3
D2 4
D3 5
D4 6
S1 7
Apoteker/ NERS/ Bidan/ S2 8
Kesehatan Profesi
Dokter Umum/ Dokter Gigi/ S2 9
Kesehatan Profesi
Dokter Spesialis 10
Dokter Spesialis Konsultan 11
2 POSITION INDEX
Tidak memiliki jabatan 1 3
kepala ruangan, kepala unit, 3
sekretaris instalasi, Sekretaris
komite
Kepala Instalasi, Ketua Komite 5
Medik, Ketua Komite
Keperawatan, Ketua Komite
Nakes Lainnya, Ketua komite
PPI, Ketua Komite Mutu
3 Tugas Tambahan …...... 2

e. Penunjang

Pembagian Jasa Pelayanan bagi kelompok penunjang dengan menggunakan indeks


sebagai berikut :

NO. OBJEK INDEX RATE SCORE


1 KUALIFIKASI/ CAPACITY INDEX
SD/SMP 1
SMA/SMU 2
D1 3
D2 4
D3 5
D4 6
S1 7 3
Apoteker/ NERS/ Bidan/ S2
8
Kesehatan Profesi
Dokter Umum/ Dokter Gigi/ S2
9
Kesehatan Profesi
Dokter Spesialis 10
Dokter Spesialis Konsultan 11
2 RISK INDEX
Grade I 1
Grade II 2
Grade III 4 3
Grade IV 6
Grade V 8
3 EMERGENCY INDEX
Grade I 1
Grade II 2
Grade III 4 3
Grade IV 6
Grade V 8
4 POSITION INDEX
Tidak memiliki jabatan 1
kepala ruangan, kepala unit,
sekretaris instalasi, Sekretaris 3
komite
Kepala Instalasi, Ketua Komite 3
Medik, Ketua Komite
Keperawatan, Ketua Komite 5
Nakes Lainnya, Ketua komite
PPI, Ketua Komite Mutu
5 UNIT PENGHASIL PENUNJANG
Unit Penghasil A 1 3
Unit Penghasil B 2
Unit Penghasil C 3
6 Tugas Tambahan …...... 2
TOTAL

Dengan rincian sebagai berikut :

1) Risk Indeks

Grade II : IPCN/PPI,Kesling,RM, Admision, PKRS.

Grade III : Farmasi, Gizi, IPSRS, SIMRS, CSSD.

Grade IV : radiologi, lab

2) Emergency Indeks

Grade I : PPI, PKRS, Admision, IPSRS

Grade II : CSSD, SIMRS, RM, Kesling

Grade III : Farmasi, Gizi, Lab, Radiologi

3) Unit Penghasil

Grade A : SIMRS, CSSD, IPSRS, RM, Kesling, CSSD

Grade B : Gizi

Grade C : Farmasi, Radiologi, Lab

f. Pelayanan

Pembagian Jasa Pelayanan bagi kelompok pelayanan dengan


menggunakan indeks sebagai berikut :

NO. OBJEK INDEX RATE SCORE


KUALIFIKASI/
CAPACITY INDEX
SD/SMP 1
SMA/SMU 2
D1 3
D2 4
D3 5
D4 6
1 S1 7
3
Apoteker/ NERS/ Bidan/ 8
S2 Kesehatan Profesi
Dokter Umum/ Dokter
Gigi/ S2 Kesehatan 9
Profesi
Dokter Spesialis 10
Dokter Spesialis
11
Konsultan
RISK INDEX
Grade I 1
Grade II 2
2
Grade III 4 3
Grade IV 6
Grade V 8
EMERGENCY INDEX
Grade I 1
Grade II 2
3
Grade III 4 3
Grade IV 6
Grade V 8
POSITION INDEX
Tidak memiliki jabatan 1
kepala ruangan, kepala
unit, sekretaris instalasi, 3
Sekretaris komite
4
Kepala Instalasi, Ketua 3
Komite Medik, Ketua
Komite Keperawatan,
5
Ketua Komite Nakes
Lainnya, Ketua komite
PPI, Ketua Komite Mutu
5 Tugas Tambahan …...... 2

Dengan rincian sebagai berikut :

1) Risk Indesk

Grade IV : R. Jalan, ICU

Grade V : Dokter Umum, Dokter Gigi, OK, Isolasi,

IGD, VK, NICU, R. Inap

2) Emergency Indeks

Grade III : Rawat Jalan


Grade IV : Dokter Gigi, Dokter Umum Rawat Jalan, R. Inap, Isolasi, ICU
Grade V : Dokter Umum IGD dan Ruangan, IGD, VK, OK, NICU.

g. Tenaga Lainnya

Pembagian Jasa Pelayanan bagi kelompok Tenaga Lainnya dengan


menggunakan indeks sebagai berikut :

NO. OBJEK INDEX RATE SCORE


KUALIFIKASI/
CAPACITY INDEX
1 1
SD/SMP
3
SMA/SMU 2
D1 3
D2 4
D3 5
D4 6
S1 7
Apoteker/ NERS/ Bidan/ 8
S2 Kesehatan Profesi
Dokter Umum/ Dokter
Gigi/ S2 Kesehatan 9
Profesi
Dokter Spesialis 10
Dokter Spesialis
11
Konsultan
RISK INDEX
Grade I 1
Grade II 2
2
Grade III 4 3
Grade IV 6
Grade V 8
EMERGENCY INDEX
Grade I 1
Grade II 2
3
Grade III 4 3
Grade IV 6
Grade V 8
POSITION INDEX
Tidak memiliki jabatan 1
kepala ruangan, kepala
unit, sekretaris instalasi, 3
Sekretaris komite
4
Kepala Instalasi, Ketua 3
Komite Medik, Ketua
Komite Keperawatan,
5
Ketua Komite Nakes
Lainnya, Ketua komite
PPI, Ketua Komite Mutu
5 Tugas Tambahan …...... 2

Dengan rincian sebagai berikut :

1) Risk Indeks

Grade I : Rohaniawan

Grade III : CS, Laundry, Satpam, Supir, Tukang Masak

2) Emergency Indeks

Grade I : rohaniawan

Grade III : Tukang Masak, CS, Laundry, Supir

Grade IV : Satpam
h. Position indeks dipilih 1 jabatan saja sesuai SK Direktur

i. Tugas tambahan: jabatan yang dipegang selain tugas utama dan


berbeda instalasi/ unit sesuai dengan SK direktur.

j. Pola rumusan jasa pelayanan untuk pasien JKN ini akan dievaluasi
Kembali setiap 6 bulan.

Ketua Tim Perumus Pembagian Jasa


Pelayanan

drg. Ni Kadek Ayu Yuliany, MARS


Penata (III C)
NIP. 19860713 201407 2 001

Anda mungkin juga menyukai