PTK Bu Devi SD
PTK Bu Devi SD
Halaman Judul
Ditulis Oleh
Devi Iriani Pratiwi, S.Pd
Y A Y A S A N
FASTABIQUL KHAIRAT
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Metode Story Telling Pada Materi Unsur Intrinsik
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Kelas 5 SD
Fastabiqul Khaiat
ii
Pengantar Penerbit
iii
Pengantar Penulis
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas segala rahmat, taufik, dan hidayahNya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini dengan baik.
Dalam penyusunan penelitian tindakan kelas ini,
penulis mendapatkan bantuan serta bimbingan yang sangat
berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Supriyati, ST. selaku Kepala Sekolah SD
Fastabiqul Khairat Samarinda yang telah memberikan
ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.
2. Ibu Duwi Purnamasari, S.Pd selaku rekan sejawat yang
membantu proses observasi proses pengajaran.
3. Ibu Istiqomah, S.Pd yang selalu membantu memberi
saran dalam proses penelitian laporan ini.
4. Bapak dan Ibu Guru serta karyawan SD Fastabiqul
Khairat Samarinda yang telah memberikan kemudahan,
masukan, bimbingan, dan arahan selama penulis
menyusun buku ini.
iv
5. Suami dan anak-anak yang telah menghibur selama
proses penelitian dan penyusunan Buku Penelitian
Tindakan Kelas Ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan buku
ini masih banyak kekurangannnya. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti
harapkan. Semoga Buku ini bermanfaat bagi dunia
pendidikan.
v
i
Daftar Isi
Halaman Judul................................................................................... i
Pengantar Penerbit .......................................................................... iii
Pengantar Penulis ............................................................................ iv
Daftar Isi .......................................................................................... ii
Abstrak ............................................................................................. 1
PTK Metode Storry Telling Pada materi Unsur Intrinsik Mata
Pelajaran Bahasa Inggris Kelas 5 SD Fastabiqul Khairat ................ 3
BAB I Pendahuluan ....................................................................... 5
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 5
B. Rumusan Masalah ........................................................ 7
C. Tujuan penelitian .......................................................... 7
D. Manfaat penelitian ........................................................ 7
BAB II Kajian Pustaka ................................................................... 9
A. Hasil Belajar ................................................................. 9
1. Pengertian Hasil Belajar ........................................... 9
2. Ruang Lingkup Hasil Belajar ................................... 9
B. Metode Story Telling.................................................. 15
1. Pengertian metode story telling .............................. 15
2. Manfaat penerapan metode story telling ................ 17
3. Kelebihan dan kekurangan metode story telling .... 18
C. Unsur Intrinsik ............................................................ 19
1. Pengertian Unsur Intrinsik...................................... 19
2. Unsur-unsur intrinsik dalam teks fiksi ................... 20
3. Hipotesis Penelitian .................................................... 26
ii
BAB III Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............ 27
A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian serta Pihak yang
Membantu ........................................................................ 27
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran .................. 28
C. Pengamatan ................................................................ 30
D. Refleksi ....................................................................... 31
E. Teknik Analisis Data .................................................. 31
BAB IV Hasil Dan Pembahasan ................................................... 33
Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ........ 33
1. Deskripsi Kondisi Awal .........................................33
2. Hasil Penelitian Siklus I .........................................37
3. Hasil Penelitian Siklus II............................................. 43
4. Jadwal Penelitian......................................................... 51
5. Personalia Penelitian ................................................... 51
BAB V Penutup ............................................................................ 52
A. Kesimpulan ................................................................. 52
B. Saran…………………………………………………52
Lampiran 1 Lembar Identifikasi Masalah ..................................... 53
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................... 54
Lampiran 3 Tabel Nilai Siswa Prasiklus ........................................ 76
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa ................................................... 82
Lampiran 5 Foto Kegiatan ............................................................. 87
Daftar Pustaka ................................................................................ 89
iii
Abstrak
ABSTRAK
METODE STORY TELLING PADA MATERI UNSUR
INTRINSIK
MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS V
SD FASTABIQUL KHAIRAT SAMARINDA
Disusun oleh :
Devi Iriani Pratiwi, S.Pd
1
nilai di atas KKM (49%) dengan nilai rata-rata kelas 65,2. Setelah
perbaikan siklus I, hasil belajar siswa meningkat menjadi 16 siswa
yang mencapai nilai di atas KKM (51%) dengan nilai rata-rata
kelas 72,6. Selanjutnya pada kegiatan perbaikan siklus II, hasil
belajar siswa meningkat secara signifikan menjadi 24 siswa
mencapai nilai di atas KKM (88%) dengan nilai rata-rata kelas
83,3.
2
PTK Metode Storry Telling Pada materi Unsur Intrinsik Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas 5 SD Fastabiqul Khairat
3
4
BAB I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
5
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti
saat mengajar di kelas banyak siswa merasa kesulitan
dalam memahami materi unsur intrinsik. Siswa cenderung
kurang konsentrasi dan tidak memperhatikan penjelasan
guru dengan seksama sehingga berdampak pada
kurangnya nilai hasil belajar siswa. Oleh karena itu,
peneliti berupaya untuk meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah siswa melalui metode story telling.
Berdasarkan pemaparan pendahuluan tersebut,
maka peneliti berkeinginan untuk melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V melalui metode story telling pada materi
unsur intrinsik mata pelajaran Bahasa Inggris di SD
Fastabiqul Khairat Samarinda.
2. Analisis Masalah
a. Siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar
b. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar
c. Meskipun guru sudah menggunakan media
pembelajaran seperti PPT yang interaktif dan
proyektor LCD, siswa cepat merasa bosan karena
guru lebih sering menggunakan metode ceramah
6
d. Guru berpacu dengan waktu dalam menyelesaikan
target kurikulum.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalah diatas,
maka rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
adalah sebagai berikut: “Apakah metode story telling dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada materi unsur
intrinsik mata pelajaran Bahasa Inggris di SD Fastabiqul
Khairat Samarinda?”
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
keberhasilan metode story telling dalam meningkatkan
hasil belajar siswa kelas V pada materi unsur intrinsik mata
pelajaran Bahasa Inggris di SD Fastabiqul Khairat
Samarinda.
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian perbaikan pembelajaran ini
yaitu;
1. Siswa
Sebagai masukan dalam meningkatkan pemahaman
dan perhatian siswa kelas V SD Fastabiqul Khairat
7
Samarinda dalam mempelajari materi unsur intrinsik
pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
2. Guru
Sebagai masukan bagi guru dalam meningkatkan
keterampilan menggunakan metode story telling pada
pembelajaran Bahasa Inggris.
3. Bagi kepala sekolah
Sebagai masukan untuk menyarankan guru-guru agar
mengikuti pelatihan-pelatihan dalam perbaikan dan
peningkatan proses pembelajaran.
4. Sekolah
Sebagai masukan bagi sekolah dalam meningkatkan
profesionalisme guru khususnya dalam pembelajaran
Bahasa Inggris.
5. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan mengenai penelitian tindakan
kelas yang menggunakan metodestory telling dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD
Fastabiqul Khairat Samarinda pada materi unsur
intrinsik mata pelajaran Bahasa Inggris.
8
BAB II Kajian Pustaka
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
9
Perilaku kejiwaan itu diklasifikasi dalam tiga domain
yaitu:
a) Ranah Kognitif
10
4. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu
kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga
struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.
Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian
yang lebih kecil.
5. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk
suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun
suatu program.
6. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk
pendapat tentang beberapa hal berdasarkan
kriteria tertentu. misalnya, kemampuan menilai
hasil ulangan
b) Ranah Afektif
11
2. Responding (menanggapi), yaitu kesediaan
memberikan respons berpartisipasi.
3. Valuing (menilai atau menghargai), yaitu
kesediaan untuk menentukan pilihan sebuah nilai
dari rangsangan tersebut.
4. Organization (mengatur atau mengorganisasikan),
yaitu merupakan pengembangan dari nilai ke
dalam satu sistem organisasi, termasuk di dalam
hubungan satu dengan nilai lain.
5. Characterization (karakterisasi), yaitu
keterpaduan sistem nilai yang telah dimiliki oleh
seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian
dan tingkah lakunya.
c) Ranah Psikomotorik
12
2. Set (Kesiapan) Contoh mengetik, kesiapan
sebelum lari, dan gerakan sholat
3. Guided response (Gerakan terbimbing)
Kemampuan melakukan sesuatu yang
dicontohkan seseorang.
4. Mechanism (Gerakan terbiasa) Kemampuan yang
dicapai karena latihan berulang-ulang sehingga
menjadi terbiasa.
5. Adaptation (Gerakan kompleks) Kemampuan
melakukan serangkaian gerakan dengan cara dan
urutan yang tepat.
6. Origination (kreativitas) Kemampuan
menciptakan gerakan-gerakan baru yang tidak
ada dari yang sebelumnya.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas,
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya.
Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil
belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi
yang bertujuan untuk mendapatkan data
pembuktian yang akan menunjukkan tingkat
13
kemampuan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
14
B. METODE STORY TELLING
15
seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat atau
tanpa alat tentang apa yang harus disampaikan dalam
bentuk pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng
yang untuk didengarkan dengan rasa menyenangkan,
oleh karena orang yang menyajikan cerita tersebut
menyampaikannya dengan menarik. Story telling dapat
pula dikatakan sebagai sebuah seni yang
menggambarkan peristiwa yang sebenarnya maupun
berupa fiksi dan dapat disampaikan menggunakan
gambar ataupun suara,
Kegiatan story telling ini penting untuk dilakukan
terutama dalam masa tumbuh kembang anak. Selain itu,
mendongeng memiliki banyak manfaat bukan hanya bagi
anak tetapi juga bagi orang yang mendongengkannya.
Sedangkan dalam kamus Bahasa Indonesia,cerita adalah
kisah, dongeng, sebuah tutur yang melukiskan suatu
proses terjadinya peristiwa secara panjang lebar,
karangan yang menyajikan jalannya kejadian-kejadian,
lakon yang diwujudkan dalam pertunjukan (tentang
drama,film, dan sebagainya).
Di samping itu,story telling sangat bermanfaat
sekali bagi guru seperti halnya dikemukakan oleh Loban
(dalam Aliyah, 2011)menyatakan bahwa story telling
16
dapat menjadi motivasi untuk mengembangkan daya
kesadaran, memperluas imajinasi anak, orangtua atau
menggiatkan kegiatan story telling pada berbagai
kesempatan seperti ketika anak-anak sedang bermain,
anak menjelang tidur atau guru yang sedang membahas
tema digunakan metode story telling.
17
menanamkan nilai-nilai dan budi pekerti, membangun
kontak batin antara pendidik dengan murid, membangun
watak-karakter, mengembangkan aspek kongnitif
(pengetahuan), afektif(perasaan), sosial, dan aspek
konatif (penghayatan).
18
c. guru perlu memastikan unsur intrinsik yang terdapat
dalam teks dapat ditemukan siswa
d. Terkadang cerita tidak sesuai topik yang telah
ditentukan
C. UNSUR INTRINSIK
19
2. Unsur-unsur intrinsik dalam teks fiksi
a. Tema
Menurut Stanton dalam Rohmatin (2019),
tema merupakan aspek cerita yang sejajar dengan
makna dalam pengalaman manusia sesuatu yang
menjadikan suatu pengalaman begitu diingat, sebuah
cerita yang khusus menerangkan sebagian besar
unsurnya dengan cara yang sederhana. Adapun
Ratna dalam Rohmatin (2019) mendefinsikan tema
secara ringkas adalah masalah pokok dalam cerita.
Jadi, pada dasarnya tema adalah ide, gagasan dasar
yang terdapat dalam karya sastra melalui cerita yang
terkandung dalam novel tersebut.
Cara-cara penemuan tema yaitu sebagai
berikut:
1) Melalui alur cerita
Alur cerita kerap kali dipakai pengarang untuk
membimbing pembaca mengenali tema dalam
cerita yang ditulis. Jika kita mendaftar peristiwa
dalam cerita yang kit abaca kita akan
menemukan peristiwa-peristiwa yang diurutkan
atas dasar sebab-akibat. Rangkaian peristiwa
20
dalam suatu cerita yang berhubungan atau atas
dasar sebab dan akibat itu disebut alur. (Kosasih
dalam Rohmatin : 2019)
2) Melalui tokoh cerita
Tokoh cerita dengan bermacam-macam sifat
dan wataknya sengaja diciptakan pengarang
untuk dimuati tema. Penokohan meliputi peran
dan sifat-sifat tokoh yang diciptakan oleh
pengarang. (Kosasih dalam Rohmatin : 2019)
3) Melalui bahasa yang dipergunakan pengarang
Pernyataan bahasa dapat dipakai untuk
menemukan tema melalui kalimat-kalimat
dialog yang diucapkan oleh tokoh-tokoh cerita
dan juga komentar pengarang terhadap
peristiwa-peristiwa, pengarang dapat
menyampaikan pernyataan-pernyataan yang
dapat kita jadikan rumusan tema. (Kosasih
dalam Rohmatin : 2019)
b. Alur
Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk
oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin
suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam
21
suatu cerita (Aminuddin dalam Rohmatin : 2019).
Sedangkan Stanton (dalam Rohmatin : 2019)
mengemukakan bahwa plot adalah cerita yang berisi
urutan kejadian, namun kejadian itu hanya
dihubungkan secara sebab akibat , peristiwa satu
disebabkan atau menyebabkaan terjadinya peristiwa
yang lain. Alur merupakan struktur penceritaan yang
dapat bergerak maju (alur maju), mundur (alur
mundur), atau gabungan dari kedua alur tersebut
(alur campuran).
22
waktu, dan latar sosial. Latar tempat adalah latar
yang menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa
yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar
waktu adalah latar yang berhubungan dengan
masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi, waktu dalam
latar dapat berupa masa terjadinya peristiwa tersebut
dikisahkan, waktu dalam hitungan detik, menit, jam,
hari, bulan, tahun, dan lain sebagainya. Latar Sosial
adalah latar yang menjelaskan tata cara kehidupan
sosial masyarakat yang meliputi masalah-masalah
dan kebiasan-kebiasaan pada masyarakat tersebut.
Latar sosial dapat berupa kebiasaan hidup, adat
istiadat, tradisi, keyakinan, cara berpikir, dan lain
sebagainya. Penggunaan bahasa dan nama-nama
tokoh juga dapat diidentifikasi menjadi latar sosial.
23
kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan
dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam
tindakan. Sejalan dengan Abrams, Baldie (dalam
Nurgiyantoro : 2010) juga menjelaskan bahwa tokoh
adalah orang yang menjadi pelaku dalam cerita fiksi
atau drama. Sedang penokohan (characterization)
adalah penghadiran tokoh dalam cerita fiksi atau
drama dengan cara langsung atau tidak langsung dan
mengundang pembaca untuk menafsirkan kualitas
dirinya lewat kata dan tindakannya.
e. Sudut pandang
Sudut Pandang Sudut pandang pada
hakikatnya merupakan strategi, teknik, siasat, yang
secara sengaja dipilih pengarang untuk
mengemukakan gagasan dan ceritanya
(Nurgiyantoro : 2010). Sedangkan menurut Tarigan
(2011), sudut pandang adalah posisi fisik, tempat
persona pembicara melihat dan menyajikan gagasan-
gagasan atau peristiwa-peristiwa yang merupakan
perspektif atau pemandangan fisik dalam ruang dan
waktu yang dipilih oleh penulis bagi personanya,
24
serta mencakup kualitas-kualitas emosional dan
mental persona yang mengawasi sikap dan nada.
Selanjutnya Tarigan menjelaskan bahwa sudut
pandang ini ada berbagai ragam, yang terpenting
diantaranya adalah; Sudut pandang yang berpusat
pada orang pertama (first person central point of
view), Sudut pandang yang berkisar sekeliling orang
pertama (first person peripheral point of view).
Sudut pandang orang ketiga terbatas (limited third
person point of view). Dan Sudut pandang orang
ketiga serba tahu (third person omniscient point of
view).
f. Amanat
Amanat atau nilai moral merupakan unsur isi dalam
karya fiksi yang mengacu pada nilai-nilai, sikap,
tingkah laku, dan sopan santun pergaulan yang
dihadirkan pengarang melalui tokoh-tokoh di
dalamnya Kenny (dalam Nurgiyantoro : 2010).
Sedangkan menurut Siswandarti (dalam Rohmati :
2019) amanat adalah pesan-pesan yang ingin
disampaikan pengarang melalui cerita, baik tersurat
maupun tersirat. Sejalan dengan Siswandarti,
25
Siswanto (dalam Rohmatin : 2019) mengungkapkan
amanat adalah sebuah gagasan yang menjadi dasar
karya sastra, yang merupakan pesan yang ingin
disampaikan seorang pengarang kepada pendengar
atau pembaca. Berdasarkan pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa amanat merupakan pesan
yang dibawa pengarang untuk dihadirkan melalui
keterjalinan peristiwa di dalam cerita agar dapat
dijadikan pemikiran maupun bahan perenungan oleh
pembaca.
3. Hipotesis Penelitian
26
BAB III Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
1. Subjek Penelitian
Kegiatan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
dilakukan di SD Fastabiqul Khairat Samarinda.
Penelitian ini dilakukan di kelas V Khalid dengan jumlah
siswa sebanyak 27 siswa.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian perbaikan pembelajaran ini
di lakukan di SD Fastabiqul Khairat Samarinda Kelas V
Khalid dengan jadwal penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Perbaikan
Pembelajaran
No Hari/Tanggal Materi Pelajaran Keterangan
Senin, 18 April Bahasa Indonesia
1 Prasiklus
2022 (Unsur Intrinsik)
Kamis, 21 April Bahasa Indonesia
2 Siklus I
2022 (Unsur Intrinsik)
Senin, 23 Mei Bahasa Indonesia
3 Siklus II
2022 (Unsur Intrinsik)
27
3. Pihak yang Membantu
Kegiatan penelitian perbaikan pembelajaran yang
berlangsung selama dua siklus pembelajaran dibantu oleh
Ibu Supriyati selaku Kepala Sekolah SD Fastabiqul Khairat
Samarinda, dan Ibu Ambar Sridanarti, M.Pd selaku
Pengawas SD Yayasan Fastabiqul Khairat Samarinda.
28
1. Siklus I
a) Perencanaan
1) Menentukan kelas subyek penelitian;
2) Menyiapkan rencana pembelajaran;
3) Menentukan fokus observasi dan aspek-aspek yang
diamati;
4) Menentukan jenis data;
5) Menentukan pelaku observasi (observer), alat
bantu observasi, pedoman observasi dan
pelaksanaan observasi;
6) Menyusun instrumen penelitian;
7) Menetapkan kriteria keberhasilan.
b) Pelaksanaan
Langkah-langkah pembelajaran yang penulis
kembangkan adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan cerita fabel yang cocok dan menarik
bagi siswa;
2) Siswa diminta mendengarkan dengan seksama
ketika guru menceritakan cerita tersebut
menggunakan metode story telling; dengan
menggunakan gambar ilustrasi sesuai cerita yang
telah dipilih.
29
3) Siswa diarahkan untuk menemukan unsur intrinsik
yang terkandung dalam cerita fabel tersebut;
4) Evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran
melalui tanya jawab lisan, dan pada akhir pelajaran
memberikan latihan tertulis, dengan menuliskan
pertanyaan yang ada di slide power point, siswa
menjawab di buku latihan.
C. Pengamatan
30
D. Refleksi
Keterangan :
B : Skor dari Jawaban Benar
N : Jumlah Skor Maksimal
31
Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria
ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua
kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai
berikut :
32
BAB IV Hasil Dan Pembahasan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Kegiatan Awal
1. Guru melakukan salam, sapa, doa, absen, dan
apersepsi.
2. Menyampaikan tujuan dan kegiatan.
33
2) Kegiatan Inti
1. Awal pembelajaran dimulai dengan kegiatan
pembukaan dengan melihat gambar di buku teks
siswa yang menunjukkan contoh fabel
2. Pergunakan gambar (pengamatan gambar)
tersebut untuk memancing siswa
mengemukakan pendapat mereka mengenai
pengertian fabel
3. Siswa membaca fabel berjudul “The Ant and the
Dove
Eksplorasi
34
siswa. Siswa diminta membaca 7 cerita yang
berbeda dan bersama-sama mengidentifikasi
unsur intrinsik dalam cerita tersebut.
8. Guru mengarahkan dan mengawasi selama
kegiatan kerja kelompok.
Elaborasi :
3) Penutup
1. Membuat resume.
2. Evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran
melalui tanya jawab lisan, dan pada akhir
pelajaran memberikan latihan tertulis, dengan
menuliskan pertanyaan yang ada di slide power
point, siswa menjawab di buku latihan.
35
TABEL HASL BELAJAR PRA SIKLUS
Keterangan
No Nama Siswa KKM Nilai
T TT
1 Alfi 80 40 √
2 Alya 80 80 √
3 Davina 80 50 √
4 Ayat 80 20 √
5 Azka 80 70 √
6 Dafina 80 60 √
7 Fachry 80 60 √
8 Farhan 80 80 √
9 Tyas 80 80 √
10 Kenzie 80 70 √
11 Mu’ammar 80 80 √
12 Darenn 80 20 √
13 Davin 80 70 √
14 Farel 80 60 √
15 Galan 80 50 √
16 Irfan 80 80 √
17 Nabil 80 80 √
18 Raffa 80 80 √
19 Abisam 80 80 √
20 Nikeisha 80 70 √
21 Rakha 80 80 √
22 Gadis 80 50 √
23 Tisya 80 50 √
24 Tania 80 80 √
25 Zahira 80 80 √
26 Zara 80 60 √
27 Daffa 80 70 √
Jumlah 1760
Rata-rata 65,2
Tuntas 11
Tidak Tuntas 16
Persentase
41% 59%
Ketuntasan Belajar
36
Grafik Batang Skor Nilai Siswa
14
Jumlah Siswa
9
-1
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Skor Nilai
37
(RPP) perbaikan yang sesuai dengan kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai..
Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar. Sebelum
pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru
menyediakan bahan ajar yang serupa namun tidak
sama dengan bahan pada pra siklus.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran
siklus I, peneliti bertindak sebagai guru dengan
diamati oleh Duwi Purnamasari selaku teman sejawat
menggunakan lembar observasi yang telah dibuat
sebelumnya. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
pada siklus I adalah :
1) Kegiatan Awal
1. Guru melakukan salam, sapa, doa, absen, dan
apersepsi.
2. Menyampaikan tujuan dan kegiatan.
2) Kegiatan Inti
1. Siswa membaca teks fiksi berupa fabel “The
Peacock and The Crane”
Eksplorasi : (inkuiri)
2. Guru memajang gambar yang menunjukkan
fabel
38
3. Siswa diminta meperhatikan gambar-gambar
tersebut.
4. Beberapa siswa diminta untuk menyebutkan apa
yang dilihatnya dalam gambar.
5. Guru memperkenalkan istilah fabel
6. Guru menunjukkan gambar dan menjelaskan
secara singkat pengertian fabel. Lalu meminta
siswa menyebutkan contoh-contoh fabel yang
mereka ketahui.
7. Guru menyebutkan dan menjelaskan secara
singkat unsur-unsur intrinsik yang ada dalam
fabel.
8. Guru menceritakan kembali teks “The Peacock
and The Crane” menggunakan metode story
telling dengan intonasi, pengucapan dan mimik
wajah yang mendukung cerita tersebut serta
menggunakan alat peraga berupa gambar.
9. Siswa mendengarkan guru bercerita dengan
seksama dan diminta mencatat unsur intrinsik
yang mereka temukan.
Elaborasi :
10. Guru meminta siswa menunjukkan unsur
intrinsik dalam cerita yang telah dibacakan
guru.
11. Siswa lain menanggapi jawaban siswa tersebut
dan secara bergantian siswa menunjukkan unsur
intrinsik yang lain.
3) Penutup
1. Membuat resume.
39
2. Evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran
melalui tanya jawab lisan, dan pada akhir
pelajaran memberikan latihan tertulis, dengan
menuliskan pertanyaan yang ada di slide power
point, siswa menjawab di buku latihan.
4) Refleksi
Ada perbaikan dalam proses pembelajaran
ditunjukkan dari hasil tes formatif.
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan
siklus I cukup efektif dengan adanya peningkatan
hasil belajar siswa dengan jumlah 59% nilai siswa
di atas KKM, akan tetapi karena ketercapaian
jumlah siswa yang mencapai KKM belum
mencapai 80%, sehingga tetap perlu dilaksanakan
perencanaan siklus II.
Siswa sudah cukup antusias dalam belajar, namun
perlu perbaikan hasil belajar.
Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk
siklus II.
40
TABEL NILAI SISWA SIKLUS 1
Keterangan
No Nama Siswa KKM Nilai
T TT
1 Alfi 80 50 √
2 Alya 80 80 √
3 Davina 80 60 √
4 Ayat 80 40 √
5 Azka 80 80 √
6 Dafina 80 70 √
7 Fachry 80 70 √
8 Farhan 80 80 √
9 Tyas 80 90 √
10 Kenzie 80 80 √
11 Mu’ammar 80 90 √
12 Darenn 80 40 √
13 Davin 80 80 √
14 Farel 80 70 √
15 Galan 80 60 √
16 Irfan 80 80 √
17 Nabil 80 80 √
18 Raffa 80 90 √
19 Abisam 80 90 √
20 Nikeisha 80 80 √
21 Rakha 80 80 √
22 Gadis 80 60 √
23 Tisya 80 60 √
41
24 Tania 80 80 √
25 Zahira 80 80 √
26 Zara 80 60 √
27 Daffa 80 80 √
Jumlah 1960
Rata-rata 72.6
Tuntas 16
Tidak Tuntas 11
Persentase Ketuntasan
59% 41%
Belajar
-1
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Skor Nilai
42
intrinsik terdapat peningkatan. Tetapi karena perbaikan
hasil pembelajaran belum memenuhi target 80%
sehingga harus dilanjutkan ke tahap siklus 2.
43
1. Guru melakukan salam, sapa, doa, absen, dan
apersepsi.
3. Menyampaikan tujuan dan kegiatan.
2) Kegiatan Inti
1. Siswa membaca teks fiksi berupa fabel “The Sun
and The Wind”
Eksplorasi : (inkuiri)
2. Guru memajang gambar yang menunjukkan fabel.
3. Siswa diminta meperhatikan gambar tersebut.
4. Beberapa siswa diminta untuk menyebutkan apa
yang dilihatnya dalam gambar.
5. Guru memperkenalkan istilah fabel
6. Guru menunjukkan gambar dan menjelaskan
pengertian fabel. Lalu meminta siswa menyebutkan
contoh-contoh fabel yang mereka ketahui.
7. Guru menyebutkan dan menjelaskan secara singkat
unsur-unsur intrinsik yang ada dalam fabel.
8. Guru menceritakan kembali teks “The Sun and The
Wind” menggunakan metode story telling dengan
intonasi, pengucapan dan mimik wajah yang
mendukung cerita tersebut serta menggunakan alat
peraga berupa gambar yang dibuat menyerupai
wayang.
44
9. Siswa mendengarkan guru bercerita dengan seksama
dan diminta mencatat unsur intrinsik yang mereka
temukan
Elaborasi :
10. Guru meminta siswa menunjukkan unsur intrinsik
dalam cerita yang telah dibacakan guru.
11. Siswa lain menanggapi jawaban siswa tersebut dan
secara bergantian siswa menunjukkan unsur intrinsik
yang lain.
3) Penutup
1. Membuat resume.
2. Evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran
melalui tanya jawab lisan, dan pada akhir pelajaran
memberikan latihan tertulis, dengan menuliskan
pertanyaan yang ada di slide power point, siswa
menjawab di buku latihan.
4) Refleksi
1. Ada perbaikan signifikan dalam proses pembelajaran
dengan metode story tellinng ditunjukkan dari hasil
tes formatif.
2. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan siklus
II cukup efektif dengan adanya peningkatan hasil
45
belajar siswa dengan jumlah 88% nilai siswa di atas
KKM.
3. Siswa antusias dan bersemangat dalam belajar dan
menunjukkan semangat belajar yang sangat baik.
4. Menghentikan kegiatan siklus II karena sudah
mencapai target
Keterangan
No Nama Siswa KKM Nilai
T TT
1 Alfi 80 80 √
2 Alya 80 80 √
3 Davina 80 80 √
4 Ayat 80 70 √
5 Azka 80 80 √
6 Dafina 80 80 √
7 Fachry 80 80 √
8 Farhan 80 90 √
9 Tyas 80 100 √
10 Kenzie 80 90 √
11 Mu’ammar 80 100 √
12 Darenn 80 60 √
13 Davin 80 90 √
14 Farel 80 80 √
15 Galan 80 70 √
16 Irfan 80 90 √
17 Nabil 80 80 √
18 Raffa 80 100 √
19 Abisam 80 90 √
20 Nikeisha 80 80 √
21 Rakha 80 90 √
22 Gadis 80 80 √
23 Tisya 80 80 √
24 Tania 80 80 √
46
25 Zahira 80 80 √
26 Zara 80 80 √
27 Daffa 80 90 √
Jumlah 2250
Rata-rata 83,3
Tuntas 24
Tidak Tuntas 3
Persentase
Ketuntasan 88 % 12 %
Belajar
-1
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Skor Nilai
47
hasil tersebut peneliti menyimpulkan bahwa penelitian
ini dihentikan pada siklus ini.
c. Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
oleh Ibu Duwi Purnamasari selaku teman sejawat, hasil
belajar pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II
meningkat secara signifikan, hal ini dikarenakan tujuan
perbaikan yang menjadi fokus perbaikan pada siklus ini
dapat tercapai dengan baik.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
oleh Ibu Duwi Purnamasari, peneliti melakukan refleksi
dan menyimpulkan bahwa tindakan perbaikan
pembelajaran yang dilakukan peneliti sudah berhasil.
48
Perbandingan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tabel Hasil Belajar Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Nama Nilai
No KKM
Siswa Prasiklus Siklus I Siklus II
1 Alfi 80 40 50 80
2 Alya 80 80 80 80
3 Davina 80 50 60 80
4 Ayat 80 20 40 70
5 Azka 80 70 80 80
6 Dafina 80 60 70 80
7 Fachry 80 60 70 80
8 Farhan 80 80 80 90
9 Tyas 80 80 90 100
10 Kenzie 80 70 80 90
11 Mu’ammar 80 80 90 100
12 Darenn 80 20 40 60
13 Davin 80 70 80 90
14 Farel 80 60 70 80
15 Galan 80 50 60 70
16 Irfan 80 80 80 90
17 Nabil 80 80 80 80
18 Raffa 80 80 90 100
19 Abisam 80 80 90 90
20 Nikeisha 80 70 80 80
21 Rakha 80 80 80 90
22 Gadis 80 50 60 80
23 Tisya 80 50 60 80
24 Tania 80 80 80 80
25 Zahira 80 80 80 80
26 Zara 80 60 60 80
27 Daffa 80 70 80 90
Jumlah 1760 1960 2250
Rata-rata 65,2 72,6 83,3
49
siswa yang mencapai nilai di atas KKM dengan nilai rata-
rata kelas 65,2. Setelah dilakukan perbaikan siklus I, hasil
belajar siswa meningkat menjadi 16 siswa yang mencapai
nilai di atas KKM dengan nilai rata-rata kelas 72,6.
Selanjutnya pada kegiatan perbaikan siklus II, hasil belajar
siswa meningkat menjadi 24 siswa mencapai nilai di atas
KKM dengan nilai rata-rata kelas 83,3. Untuk lebih
jelasnya, peningkatan hasil belajar siswa dari kegiatan
prasiklus hingga kegiatan perbaikan siklus II dapat dilihat
pada grafik berikut :
10
0
20 30 40 50 60 70 80 90 100
50
4. Jadwal Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru (peneliti), siswa kelas 5
Khalid sebanyak 27 siswa yang terdiri atas 16 siswa laki-
laki dan 11 siswa perempuan, tahun ajaran 2021/2022
b. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada 18 April – 23 Mei 2022
dengan detai sebagai berikut :
Pra siklus : 18 April 2022
Siklus I : 22 April 2022
Siklus 2 : 23 Mei 2033
c. Tempat penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini di SD Fastabiqul
Khairat Samarinda Kelas V Khalid.
5. Personalia Penelitian
No Nama Keterangan
1 Devi Iriani Pratiwi, S.Pd Pembelajar
2 Duwi Purnamasari, S.Pd Observer
3 Supriyati, S.T Kepala Sekolah
4 Ambar Sridanarti, M.Pd Pengawas
51
BAB V Penutup
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan
metode story telling untuk materi unsur intrinsik pada fabel
mata pelajaran Bahasa Inggris di Kelas 5 SD Fastabiqul
Khairat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Penggunaan metode story telling dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas 5 SD Fastabiqul Khairat Samarinda
pada materi unsur intrinsic pada fabel mata pelajaran Bahasa
Inggris.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat
memberikan saran–saran, yaitu:
a. Kepada guru yang mengalami kesulitan yang dapat
menerapkan metode story telling sebagai alternatif untuk
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di kelas
khususnya untuk materi unsur intrinsic.
b. Kepada guru–guru yang ingin menerapkan metode ini
disarankan untuk menggunakan media gambar dan
wayang yang lebih menarik dan bervariasi.
52
Lampiran 1 Lembar Identifikasi Masalah
Lampiran 1 :
53
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
LAMPIRAN 2
A. KOMPETENSI DASAR :
Siswa dapat memahami isi bacaan teks sederhana : fabel.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahu- 1. Melakukan Pembukaan dengan 5 menit
luan salam, menanyakan keadaan anak-
anak, dan dilanjutkan dengan
membaca Doa
2. Memberikan informasi tentang
kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dan
gambaran kegiatan yaitu anak-anak
akan berdiskusi dalam kelompok.
54
Inti A. Ayo Berkreasi 60
Awal pembelajaran dimulai dengan menit
kegiatan pembukaan dengan
melihat gambar di buku teks siswa
yang menunjukkan contoh fabel
Pergunakan gambar (pengamatan
gambar) tersebut untuk memancing
siswa mengemukakan pendapat
mereka mengenai pengertian fabel
B. Ayo Membaca
Siswa membaca fabel berjudul
“The Ant and the Dove
C. Ayo Mengamati
Eksplorasi
Guru memajang gambar yang
menunjukkan fabel (The Ant and
The Dove)
Siswa diminta meperhatikan
gambar-gambar tersebut.
Beberapa siswa diminta untuk
menyebutkan apa yang dilihatnya
dalam gambar.
Guru memperkenalkan istilah
fabel
Guru menunjukkan gambar dan
menjelaskan pengertian fabel.
Lalu meminta siswa
menyebutkan contoh-contoh fabel
yang mereka ketahui.
Guru menyebutkan dan
menjelaskan unsur-unsur intrinsik
yang ada dalam fabel serta
55
memberi contoh unsur intrinsik
yang terdapat dalam fabel “The
Ant and The Dove”
Guru membagi siswa ke dalam 7
kelompok, serta menyiapkan
pertanyaan dan materi untuk
siswa. Siswa diminta membaca 7
cerita yang berbeda dan bersama-
sama mengidentifikasi unsur
intrinsik dalam cerita tersebut.
Guru mengarahkan dan
mengawasi selama kegiatan kerja
kelompok.
Elaborasi :
Guru memberikan kesempatan
masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan dan
melaporkan hasil diskusi
kelompoknya dimulai dari
kelompok 1 hingga kelompok 7.
Kelompok lain diminta untuk
menanggapi hasil diskusi
kelompok yang sudah
mempresentasikan hasil
diskusinya. Begitu seterusnya
masing-masing kelompok.
D. Kerja Sama dengan Orang Tua
Siswa diminta untuk mengajak orang tua
dan anggota keluarga lainnya untuk
memperbanyak membaca untuk
meningkatkan literasi keluarga.
56
Penutup Membuat resume (CREATIVITY) 20
dengan bimbingan guru tentang menit
point-point penting yang muncul dari
kegiatan yang baru saja dilakukan.
Evaluasi dilakukan selama proses
pembelajaran melalui tanya jawab
lisan, dan pada akhir pelajaran
memberikan latihan tertulis, dengan
mengerjakan soal di buku paket, siswa
menjawab di buku latihan.
Siswa memeriksa hasil latihan secara
silang, setelah secara bersama-sama
menemukan jawaban yang benar.
Refleksi dan Konfirmasi
Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru
untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan
perbaikan. Seperti :
a) Apakah kalian memahami pengertian fabel?
b) Apakah kalian mengetahui contoh-contoh fabel?
c) Apakah kalian dapat menyebutkan apa saja unsur intrinsik
dalam fabel?
d) Apakah kalian dapat mengidentifikasi unsur-unsur pada fabel?
e) Apa pendapat kalian tentang pelajaran hari ini?
f) Apakah kalian menemukan sesuatu yang baru untuk dipelajari
dan itu penting?
g) Apakah kalian merasa senang dengan pelajaran kita hari ini
atau ada menemukan kesulitan?
h) Apa saran kalian untuk pembelajaran selanjutnya?
ASSESMENT (Penilaian)
Penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan (Lihat
Lampiran)
57
D. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap: Percaya diri, peduli, tanggung
jawab, disiplin
b. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
58
Format Penilaian
a. Pengetahuan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis pada buku siswa
Format Penilaian
Hasil Penilaian Pengetahuan
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3
Nama Siswa Belum Belum Belum
Tercapai Tercapai Tercapai
tercapai tercapai tercapai
(V) (V) (V)
(V) (V) (V)
Alfi
Alya
Davina
Ayat
Azka
Dafina
Fachry
Farhan
Tyas
Kenzie
Mu’ammar
Darenn
Davin
Farel
Galan
Irfan
Nabil
Raffa
Abisam
Nikeisha
Rakha
Gadis
Tisya
Tania
Zahira
Zara
Daffa
Keterangan:
1. Aspek 1 : Menjelaskan pengertian fabel (C2)
2. Aspek 2 : Menyebutkan contoh-contoh fabel (C1)
3. Aspek 3: Menentukan unsur-unsur intrinsik pada fabel(C3)
59
b. Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
60
C. REMEDIAL DAN PENGAYAAN
i. Remedial
1. What is a fable?
2. Give 3 examples of fables!
3. Read this fable.
One day while a (hungry /
angry) dog was walking along
the streets, he came across a
huge piece of meat. “Wow, this
is the largest piece of meat I've
ever seen”. The hungry dog
quickly bit down on the meat
and thought “Yum, I'm going to
enjoy this all by myself”
A little later the dog came
across the (bridge / tree) over
a stream and he started to
cross it, but to his surprise a
dog in the stream below was
looking at him with an even
bigger piece of meat in his
(mouth / hand). “Oh, that dog
has some meat too and his
meat is bigger than mine. I'm
going to take it from him”.
The greedy dog started
barking at the dog in the stream.
When the dog opened his mouth to
(bark / park), he dropped his meat
into the water and lost it. That’s
when the greedy dog realized that
61
the dog in the stream was his own
(reflection / twin).
Write down the intrinsic features of the fable.
a. Main character :
.........................................................................
b. Place setting :
.........................................................................
c. Time setting :
.........................................................................
d. Moral values :
.........................................................................
ii. Pengayaan
Find 2 different fables from various source and
compare the intrinsic features of those fables.
Refleksi Guru
62
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
63
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN I
A. KOMPETENSI DASAR :
Siswa dapat memahami isi bacaan teks sederhana : fabel.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahu- 1. Melakukan Pembukaan dengan salam, 5 menit
luan menanyakan keadaan anak-anak, dan
dilanjutkan dengan membaca Doa
(Orientasi)
2. Mengajukan pertanyaan berikut :
a. Siapa yang hobinya membaca?
b. Buku apa yang suka kalian baca?
3. Memberikan gambaran tentang tujuan,
manfaat pelajaran mempelajari
64
pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari, dan kegiatan
yaitu anak-anak akan mendengarkan
guru mendongeng. (Motivasi)
65
pengertian fabel. Lalu meminta
siswa menyebutkan contoh-contoh
fabel yang mereka ketahui.
Guru menyebutkan dan menjelaskan
secara singkat unsur-unsur intrinsik
yang ada dalam fabel.
Guru menceritakan kembali teks
“The Peacock and The Crane”
menggunakan metode story telling
dengan intonasi, pengucapan dan
mimik wajah yang mendukung cerita
tersebut serta menggunakan alat
peraga berupa gambar.
Siswa mendengarkan guru bercerita
dengan seksama dan diminta
mencatat unsur intrinsik yang
mereka temukan.
Elaborasi :
Guru meminta siswa menunjukkan
unsur intrinsik dalam cerita yang
telah dibacakan guru.
Siswa lain menanggapi jawaban
siswa tersebut dan secara bergantian
siswa menunjukkan unsur intrinsik
yang lain.
D. Kerja Sama dengan Orang Tua
Siswa diminta untuk mengajak orang
tua dan anggota keluarga lainnya
untuk memperbanyak membaca
untuk meningkatkan literasi
keluarga.
Penutup Membuat resume (CREATIVITY) 20
dengan bimbingan guru tentang menit
point-point penting yang muncul dari
kegiatan yang baru saja dilakukan.
Evaluasi dilakukan selama proses
66
pembelajaran melalui tanya jawab
lisan, dan pada akhir pelajaran
memberikan latihan tertulis, dengan
mengerjakan soal di buku paket,
siswa menjawab di buku latihan.
Siswa memeriksa hasil latihan secara
silang, setelah secara bersama-sama
menemukan jawaban yang benar.
Refleksi dan Konfirmasi
Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru
untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
Seperti :
a) Apakah kalian memahami pengertian fabel?
b) Apakah kalian mengetahui contoh-contoh fabel?
c) Apakah kalian dapat menyebutkan apa saja unsur intrinsik
dalam fabel?
d) Apakah kalian dapat mengidentifikasi unsur-unsur pada fabel?
e) Apa pendapat kalian tentang pelajaran hari ini?
f) Apakah kalian menemukan sesuatu yang baru untuk dipelajari
dan itu penting?
g) Apakah kalian merasa senang dengan pelajaran kita hari ini atau
ada menemukan kesulitan?
h) Apa saran kalian untuk pembelajaran selanjutnya?
ASSESMENT (Penilaian)
Penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan (Lihat
Lampiran)
67
D. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap: Percaya diri, peduli, tanggung
jawab, disiplin
b. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
68
Format Penilaian
Hasil Penilaian Pengetahuan
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3
Nama
Belum Belum Belum
Siswa Tercapai Tercapai Tercapai
tercapai tercapai tercapai
(V) (V) (V)
(V) (V) (V)
Alfi
Alya
Davina
Ayat
Azka
Dafina
Fachry
Farhan
Tyas
Kenzie
Mu’ammar
Darenn
Davin
Farel
Galan
Irfan
Nabil
Raffa
Abisam
Nikeisha
Rakha
Gadis
Tisya
Tania
Zahira
Zara
Daffa
Keterangan:
1. Aspek 1 : Menjelaskan pengertian fabel (C2)
2. Aspek 2 : Menyebutkan contoh-contoh fabel (C1)
3. Aspek 3: Menentukan unsur-unsur intrinsik pada fabel(C3)
69
b. Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
a. Menemukan unsur intrinsik pada teks
Perlu
Aspek/ Baik sekali Baik Cukup
bimbingan
Kriteria
4 3 2 1
Ketepatan Menemukan Hampir semua Ada bebera- Sebagian un-
keseluruhan unsur intrinsik pa unsur sur intrinsik
unsur ditemukan intrinsik yang dite-
intrinsik dengan tepat yang tidak mukan tidak
dengan tepat tepat tepat
Menunjukkan Mampu Mampu Ada beberá- Sebagian
bukti menunjukkan menunjukkan pa bukti besar bukti
pendukung bukti hampir semua pendukung pendukung
pendukung bukti yang yang
pendukung ditunjukkan ditunjukkan
tidak tepat tidak tepat
Waktu Keseluruhan Keseluruhan Keseluruhan Keseluruhan
unsur intrinsik unsur intrinsik unsur unsur
ditemukan ditemukan intrinsik intrinsik
dengan sangat dengan cepat ditemukan ditemukan
cepat dengan dengan
cukup cepat sangat
lambat
70
A. REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Remedial
1. What is a fable?
2. Give 3 examples of fables!
3. Read this fable.
One day while a (hungry /
angry) dog was walking
along the streets, he came
across a huge piece of
meat. “Wow, this is the
largest piece of meat I've
ever seen”. The hungry dog
quickly bit down on the
meat and thought “Yum,
I'm going to enjoy this all
by myself”
A little later the dog came
across the (bridge / tree)
over a stream and he started
to cross it, but to his
surprise a dog in the stream
below was looking at him
with an even bigger piece
of meat in his (mouth /
hand). “Oh, that dog has
some meat too and his meat
is bigger than mine. I'm
going to take it from him”.
The greedy dog started
barking at the dog in the
stream. When the dog
opened his mouth to (bark /
71
park), he dropped his meat
into the water and lost it.
That’s when the greedy dog
realized that the dog in the
stream was his own
(reflection / twin).
2. Pengayaan
Find 2 different fables from various source and
compare the intrinsic features of those fables.
Refleksi Guru
72
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
73
THE SUN AND THE WIND
74
It was now the turn of the
Sun. He looked at the man and
begin to gently shine upon
path the man was walking on.
The man looked up at the sky,
surprised at the change in
weather. The sun just
continued shining upon the
man's head gently. Soon the
man sweating. Unable to bear
the rising heat the man finally
took off his coat.
75
LAMPIRAN 3 Tabel Nilai Siswa Prasiklus
LAMPIRAN 3
Tabel Nilai Siswa Prasiklus
Keterangan
No Nama Siswa KKM Nilai
T TT
1 Alfi 80 40 √
2 Alya 80 80 √
3 Davina 80 50 √
4 Ayat 80 20 √
5 Azka 80 70 √
6 Dafina 80 60 √
7 Fachry 80 60 √
8 Farhan 80 80 √
9 Tyas 80 80 √
10 Kenzie 80 70 √
11 Mu’ammar 80 80 √
12 Darenn 80 20 √
13 Davin 80 70 √
14 Farel 80 60 √
15 Galan 80 50 √
16 Irfan 80 80 √
17 Nabil 80 80 √
18 Raffa 80 80 √
19 Abisam 80 80 √
20 Nikeisha 80 70 √
21 Rakha 80 80 √
22 Gadis 80 50 √
23 Tisya 80 50 √
24 Tania 80 80 √
25 Zahira 80 80 √
26 Zara 80 60 √
27 Daffa 80 70 √
Jumlah 1760
Rata-rata 65,2
Tuntas 11
Tidak Tuntas 16
Persentase Ketuntasan Belajar 41% 59%
76
Grafik Batang Skor Nilai Siswa
14
12
Jumlah Siswa
10
8
6
4
2
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Skor Nilai
77
Tabel Nilai Siswa Siklus 1
Keterangan
No Nama Siswa KKM Nilai
T TT
1 Alfi 80 50 √
2 Alya 80 80 √
3 Davina 80 60 √
4 Ayat 80 40 √
5 Azka 80 80 √
6 Dafina 80 70 √
7 Fachry 80 70 √
8 Farhan 80 80 √
9 Tyas 80 90 √
10 Kenzie 80 80 √
11 Mu’ammar 80 90 √
12 Darenn 80 40 √
13 Davin 80 80 √
14 Farel 80 70 √
15 Galan 80 60 √
16 Irfan 80 80 √
17 Nabil 80 80 √
18 Raffa 80 90 √
19 Abisam 80 90 √
20 Nikeisha 80 80 √
21 Rakha 80 80 √
22 Gadis 80 60 √
23 Tisya 80 60 √
24 Tania 80 80 √
25 Zahira 80 80 √
26 Zara 80 60 √
27 Daffa 80 80 √
Jumlah 1960
Rata-rata 72.6
Tuntas 16
Tidak Tuntas 11
Persentase Ketuntasan
59% 41%
Belajar
78
Grafik Batang Skor Nilai Siswa Siklus I
14
12
10
Jumlah Siswa
8
6
4
2
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Skor Nilai
79
Tabel Nilai Siswa Siklus II
Keterangan
No Nama Siswa KKM Nilai
T TT
1 Alfi 80 80 √
2 Alya 80 80 √
3 Davina 80 80 √
4 Ayat 80 70 √
5 Azka 80 80 √
6 Dafina 80 80 √
7 Fachry 80 80 √
8 Farhan 80 90 √
9 Tyas 80 100 √
10 Kenzie 80 90 √
11 Mu’ammar 80 100 √
12 Darenn 80 60 √
13 Davin 80 90 √
14 Farel 80 80 √
15 Galan 80 70 √
16 Irfan 80 90 √
17 Nabil 80 80 √
18 Raffa 80 100 √
19 Abisam 80 90 √
20 Nikeisha 80 80 √
21 Rakha 80 90 √
22 Gadis 80 80 √
23 Tisya 80 80 √
24 Tania 80 80 √
25 Zahira 80 80 √
26 Zara 80 80 √
27 Daffa 80 90 √
Jumlah 2250
Rata-rata 83,3
Tuntas 24
Tidak Tuntas 3
Persentase Ketuntasan
88 % 12 %
Belajar
80
Grafik Batang Skor Nilai Siswa Siklus II
Jumlah Siswa 14
-1
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Skor Nilai
81
LAMPIRAN 4 Lembar Kerja Siswa
LAMPIRAN 4
82
83
Lembar Kerja Siswa Siklus 1
84
85
Lembar Kerja Siswa Siklus II
86
87
Lampiran 5 Foto Kegiatan
LAMPIRAN 5
Foto Kegiatan
88
DAFTAR PUSTAKA
89
Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Teori Pengkajian Fiksi.
Yogyakarta : Gajah Mada University Press
90
91
92