3 ACC - Laporan Khusus ADS - Dhea Suci Ramadhani
3 ACC - Laporan Khusus ADS - Dhea Suci Ramadhani
Disusun oleh:
Kelompok B-1
LEMBARAN PENGESAHAN..............................................................................i
IZIN MELAKUKAN PRAKTIKUM...................................................................ii
LEMBARAN PENUGASAN...............................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan......................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................2
2.1 Pengertian Adsorpsi..................................................................................2
2.2 Adsorben...................................................................................................2
2.3 Arang Aktif................................................................................................3
2.4 Mekanisme Adsorpsi.................................................................................4
2.5 Jenis-jenis Adsorpsi...................................................................................5
2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adsorpsi............................................5
2.7 Aplikasi Adsorpsi......................................................................................6
2.8 Isotermal Adsorpsi....................................................................................7
2.8.1 Isoterm Freundlich................................................................................8
2.8.2 Isoterm langmuir...................................................................................9
BAB III METODE PERCOBAAN....................................................................10
3.1 Alat dan Bahan........................................................................................10
3.2 Prosedur Kerja.........................................................................................10
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................12
4.1 Hasil Pengolahan Data............................................................................12
4.2 Pembahasan.............................................................................................13
4.2.1 Pengaruh Waktu Kontak terhadap Proses Adsorpsi............................13
4.2.2 Hubungan Konsentrasi Adsorbat Terhadap Kapasitas Adsorpsi........14
4.2.3 Pengaruh Massa Adsorben terhadap Proses Adsorpsi........................15
vi
4.2.4 Isoterm Adsorpsi.................................................................................16
BAB V KESIMPULAN......................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
LAMPIRAN A PERHITUNGAN......................................................................27
LAMPIRAN B GRAFIK....................................................................................35
LAMPIRAN C GAMBAR..................................................................................38
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Hubungan antara pengaruh waktu kontak terhadap kapasitas adsorpsi
(Qe) pada konsentrasi 1,2 N dan massa arang aktif 1 gram...................................15
Gambar 4.2 Hubungan antara pengaruh konsentrasi asam asetat terhadap kapasitas
adsorpsi (Qe) pada waktu kontak 30 menit dan massa arang aktif 1,3 gram.........16
Gambar 4.3 Hubungan antara pengaruh massa adsorben arang aktif terhadap
massa asam asetat yang teradsorpsi pada konsentrasi 1.2 N..................................17
Gambar 4.4 Hubungan konsentrasi CH3COOH dengan kapasitas adsorpsi menurut
Persamaan Langmuir..............................................................................................18
Gambar 4.5 Hubungan konsentrasi CH3COOH dengan kapasitas adsorpsi menurut
Persamaan Freundlich............................................................................................19
Gambar B.1 Hubungan antara pengaruh waktu kontak terhadap kapasitas adsorpsi
(Qe) pada konsentrasi 1,2 N dan massa arang aktif 1 gram
Gambar B.2 Hubungan antara pengaruh konsentrasi asam asetat terhadap
kapasitas adsorpsi (Qe) pada waktu kontak 30 menit dan massa arang aktif 1,3
gram
Gambar B.3 Hubungan antara pengaruh massa adsorben arang aktif terhadap
massa asam asetat yang teradsorpsi pada konsentrasi 1,2 N
Gambar B.4 Hubungan konsentrasi CH3COOH dengan kapasitas adsorpsi
menurut Persamaan Langmuir
Gambar B.5 Hubungan konsentrasi CH3COOH dengan kapasitas adsorpsi
menurut Persamaan Freundlich
Gambar C.1 Penimbangan Arang Aktif.............................................................38
Gambar C.2 Titrasi Sebelum Penambahan Arang Aktif........................................38
Gambar C.3 Pengadukan Setelah Penambahan Arang Aktif.................................38
Gambar C.4 Titrasi Setelah Adsorpsi.....................................................................38
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Adsorben
Adsorpsi adalah poses pemisahan komponen tertentu dari fase fluida
berpindah ke permukaan zat padat. Partikel-partikel yang di adsorpsi disebut
dengan adsorbat dan zat pengadsorpsinya disebut sebagai adsorben. Adsorpsi
berlangsung pada dinding-dinding adsorben atau pada letak tertentu pada
adsorben tertentu (Putri dkk., 2017).
Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap komponen tertentu
dari suatu fase fluida. Adsorben biasanya menggunakan bahan-bahan yang
memiliki pori-pori sehingga proses adsorpsi terjadi di pori-pori atau pada letak
tertentu di dalam partikel tersebut. Pada umumnya pori-pori yang terdapat di
adsorben biasanya sangat kecil, sehingga luas permukaan dalam menjadi lebih
besar daripada permukaan luar. Pemisahan terjadi karena perbedaan bobot
3
dengan larutan segar dan dapat memberikan adsorpsi secara optimal sampai
kondisi jenuh.
Didalam buku yang ditulis oleh Liang dkk., (2009) aplikasi adsorpsi dapat
berupa:
a. Penjernihan air
Karbon aktif banyak digunakan dalam proses penjernihan air. Air yang
berasal dari berbagai sumber seperti sungai, danau, air tanah dari sumur, dan lain-
lain umumnya masih mengandung kontaminan-kontaminan seperti bakteri, virus,
dan bahan-bahan organik lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penjernihan air
minum dengan karbon aktif untuk menghilangkan kontaminan dan bahan organik
lain sehingga air minum menjadi aman untuk dikonsumsi.
b. Dekolorisasi bahan pemanis
Karbon aktif untuk fasa cair dapat diaplikasikan dalam proses pemurnian
gula. Proses pemurnian gula (dekolorisasi gula) dapat dilakukan dengan
menghilangkan zat warna, rasa, dan bau yang tidak diinginkan dalam gula, serta
dapat memperpanjang umur penyimpanan gula.
c. Industri makanan, minuman, dan minyak
Karbon aktif merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam proses
pemurnian makanan. Minyak nabati dan lemak hewani harus dimurnikan terlebih
dahulu sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan partikulat, kontaminan organik
dan anorganik. Pada produksi minuman beralkohol, salah satu contohnya adalah
karbon aktif digunakan untuk menghilangkan rasa dan bau yang tidak diinginkan
pada vodka.
(d) semua situs bersifat sama dan permukaan adsorben bersifat homogen.
(e) kemampuan adsorpsi molekul pada suatusitus tidak tergantung pada situs yang
lainnya.
Berdasarkan persamaan isoterm Freundlich, jika y adalah berat zat terlarut
per gram adsorben dan c adalah konsentrasi zat terlarut dalam larutan. Dari
konsep tersebut dapat diturunkan persamaan sebagai berikut:
qe = k. Ce1/n................................................(2.1)
Log qe = log k + 1/n log Ce..................................(2.2)
Keterangan:
qe = berat zat yang diadsorpsi (mg/g)
Ce = konsentrasi zat (mg/L)
Kemudian k dan n adalah konstanta adsorpsi yang nilainya bergantung pada jenis
adsorben dan suhu adsorpsi. Bila dibuat kurva log qe terhadap log Ce akan
diperoleh persamaan linear (Tahad dan Ari, 2017).
3.1.2 Bahan
a. CH3COOH
b. Karbon aktif
c. NaOH 1 N
d. Aquadest
e. Indikator PP
f. Alumunium Foil
Tabel 4.2 Hasil pengamatan data adsorpsi larutan CH3COOH 1 N dengan arang
aktif 0,7 gram terhadap variasi waktu adsorpsi.
Konsentrasi Konsentrasi Massa CH3COOH
Berat
Waktu CH3COOH CH3COOH yang teradsorpsi
No. arang aktif
(menit) sebelum sesudah (gram)
(gram)
adsorpsi (N) adsorpsi (N)
1. 5 0,62 1,07
3. 25 0,40 1,66
13
Tabel 4.3 Hasil pengolahan data adsorpsi larutan CH3COOH 1 N selama 60 menit
terhadap variasi berat arang aktif.
Massa
Konsentrasi Konsentrasi
Berat CH3COOH
Waktu CH3COOH CH3COOH
No. arang aktif yang
(menit) sebelum sesudah
(gram) teradsorpsi
adsorpsi (N) adsorpsi (N)
(gram)
1. 1,0 0,63 1,050
4.2 Pembahasan
Adsorpsi merupakan suatu proses pemisahan bahan dari suatau campuran
ke permukaan, bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan adsorben dan
diikat oleh gaya-gaya yang berkerja pada permukaan tersebut. Adapun adsorben
merupakan bahan padat dengan luas permukaannya yang sangat besar. Adsorben
yang sering digunakan adalah karbon aktif (Anggriawan dkk., 2019).
0.018
0.015
Qe (mg/g)
0.012
0.009
0.006
0.003
0
0 5 10 15 20 25 30
Waktu Kontak (menit)
Gambar 4.1 Hubungan antara pengaruh waktu kontak terhadap kapasitas adsorpsi
(Qe) pada konsentrasi 1,2 N dan massa arang aktif 1 gram
Pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa pada waktu pengamatan, 5, 15 dan
25 menit, kapasitas adsorpsi pada konsentrasi 1,2 N secara berturut-turut adalah
0,006; 0,010; 0,014 mg/g. Hal ini menunjukkan bahwa asam asetat lebih
cenderung diserap oleh karbon aktif jika semakin lama waktu kontak antara
adsorben dan adsorbat. Hal ini dikarenakan semakin lama waktu interaksi antara
adsorbat dengan adsorben akan meningkatkan besarnya nilai adsorpsi, sehingga
pada titik tertentu kemampuan adsorben untuk melakukan adsorpsi telah jenuh.
Pada keadaan ini akan terjadi kesetimbangan adsorpsi antara adsorbat dengan
adsorben (Machfud dan Rusmini, 2017).
0.0025
0.002
Qe (mg/g)
0.0015
0.001
0.0005
0
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
Konsentrasi CH3COOH (N)
Gambar 4.2 Hubungan antara pengaruh konsentrasi asam asetat terhadap kapasitas
adsorpsi (Qe) pada waktu kontak 30 menit dan massa arang aktif 1,3
gram
Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa kapasitas adsorpsi terus meningkat
seiring dengan meningkatnya konsentrasi dari CH 3COOH. Pada konsentrasi
CH3COOH sebesar 0,3; 0,6; 0,9 dan 1,2 N didapat kapasitas adsorpsi secara
berturut-turut yaitu 0,00038; 0,00057; 0,00111 dan 0,00230 mg/g. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi dari adsorbat maka akan semakin
besar kapasitas adsorpsi atau semakin banyak adsorbat yang teradsorpsi oleh
adsorben, yang disebabkan oleh semakin besar konsentrasi awal dari larutan maka
jumlah molekul dalam larutan tersebut akan semakin banyak sehingga
memungkinkan intensitas interaksi antara molekul adsorbat dan adsorben semakin
tinggi (Widihati dkk., 2022).
Gambar 4.3 Hubungan antara pengaruh massa adsorben arang aktif terhadap
massa asam asetat yang teradsorpsi pada konsentrasi 1.2 N
Pada Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa massa adsorben arang aktif adalah 1;
1,3 dan 1,6 gram pada konsentrasi asam asetat 1.2 N, diperoleh massa asama
asetat yang teradsorbsi adalah 1,05; 1,23; dan 1,51 gram. Pada data percobaan,
menunjukkan bahwa semakin besar massa karbon aktif, maka semakin besar
massa asam asetat yang teradsorpsi. Hal ini dikarenakan jumlah sisi aktif akan
meningkat dengan bertambahnya jumlah adsorben. Jika jumlah sisi aktif
bertambah, maka luas permukaan adsorben juga bertambah sampai efisisensi
adsorpsi terus meningkat (Nurhasni dkk., 2018).
Isoterm Langmuir
2000
1600
Ce/Qe (gr/L)
800
400
0
0.5 0.52 0.54 0.56 0.58 0.6 0.62 0.64 0.66 0.68 0.7
Ce (mg/L)
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat dilihat hubungan antara Ce dan Qe. Nilai
Ce menunjukkan konsentrasi dan Ce/Qe menunjukkan kapasitas adsorpsi. Dari
grafik tersebut dapat dilihat bahwa pada berat adsorben 1,3 gram didapatkan
persamaan y = - 9835,5 x + 6944,5. Nilai Ce/Qe pada konsentrasi 0,6; 0,61; 0,69
dan 1,9 N yaitu secara berturut-turut sebesar 1456; 1040; 575 dan 294. Dengan
nilai regresi linear yang diperoleh sebesar 0,9939.
Isoterm Freundlich
log Ce
0
-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0
-2
f(x) = 9.22614726987998 x − 1.13804542217281
log qe
R² = 0.974940596134892
-4
-6
-8
Setiorini, I. A., dan Agusdin, A. 2018. Pengaruh Massa Adsorben Karbon Aktif
Batu Bara Terhadap Penyerapan Kandungan Nilai COD dan TOC Dalam
Limbah Kain Jumputan Pada Rancang Bangun Alat Adsorber. Jurnal
Teknik Patra Akademika. 9(01): 14-27.
Reis, D. G. S., Pascal S. Thue., Bogdan G., Cazacliu., Eder C. Lima., Carlos, H
Sampaio., Marco, Q., Ekaterina, O., Andrea, K., dan Guillherme L.
Dotto. 2020. Effect of Concrete Carbonation on Phosphate Removal
Through Adsorption Process and Its Potential Application as Fertilizer.
Journal of Cleaner Production. 256(1):1-12.
Tahad, A., dan Sanjaya, A. S. 2018. Isoterm Freundlich, Model Kinetika, dan
Penentuan Laju Reaksi Adsorpsi Besi dengan Arang Aktif dari Ampas
Kopi. Jurnal Chemurgy. 1(2): 13-21.
Widayatno, T. Yuliawati, T. dan Susilo, A.A. 2017. Adsorpsi Logam Berat (Pb)
dari Limbah Cair dengan Adsorben Arang Bambu Aktif. Jurnal
Teknologi Bahan Alam. 1(1): 18.
Widihati, I.A.G., Manurung, M. dan Yunilawati. 2022. Preparasi dan
Karakterisasi Arang Sabut Kelapa Serta Aplikasinya Sebagai Adsorben
Logam Cr (III). Jurnal Cakra Kimia. 10(1): 44-51.
Wijayanti, A., Eko, B. S., Cepi, K., dan Sukarno. 2018. Adsorpsi Logam Cr (VI)
dan Cu (II) padaTanah dan Pengaruh Penambahan Pupuk Organik.
Indonesia Journal of Chemical Science. 7(3): 243-248.
26
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
N1 = 0,8 N
A.4.3 Perhitungan Konsentrasi Asam Asetat dengan Variasi Massa Arang Aktif
Selama 60 Menit
A.4.3.1 Asam Asetat 1,2 N Dengan Arang Aktif 1 gram
N1V1 = N2 V2
N1 (5 mL) = (1 N) (3,15 mL)
N1 = 0,63 N
A.4.3.2 Asam Asetat 1,2 N Dengan Arang Aktif 1,3 gram
N1V1 = N2V2
N1 (5 mL) = (1 N) (2,7 mL)
N1 = 0,54 N
29
A.4.4 Perhitungan Konsentrasi Larutan Asam Asetat Dengan Karbon Aktif 0,7
gram Dengan Variasi Waktu
A.4.4.1 Asam Asetat 1,2 N Dengan Waktu5 Menit
N1 V1 = N2V2
N1 (5 mL) = (1 N) (3,1 mL)
N1 = 0,62 N
A.4.4.2 Asam Asetat 1,2 N Dengan Waktu 15 Menit
N1V1 = N2V2
N1 (5 mL) = (1 N) (2,5 mL)
N1 = 0,5 N
A.4.4.3 Asam Asetat 1,2 N Dengan Waktu 25 Menit
N1 V1 = N2V2
N1 (5 mL) = (1 N) (2 mL)
N1 = 0,4 N
1 1000
( . )
60 25
massa teradsorpsi=
0 , 40
massa teradsorpsi=1 ,66 gram
A.5.3.2 massa asam asetat teradsorpsi pada pengaruh massa adsorpsi pada 1,3
gram
1 1000
( . )
60 25
massa teradsorpsi=
0 , 54
massa teradsorpsi=1,234 gram
A.5.3.3 massa asam asetat teradsorpsi pada pengaruh massa adsorpsi pada 2,5
gram
1 1000
( . )
60 25
massa teradsorpsi=
0 , 44
massa teradsorpsi=1,515 gram
1
a= (slope)=n ∑ ( xy )−( ∑ x ) ¿ ¿ ¿
n
1 4 ( 2,588385 )−(−0,83362)(−12,24325288)
slope=
n 4 ( 0,177722 )−¿ ¿
1 4 ( 2,588385 )−(−0,83362)(−12,24325288)
slope=¿
n 4 ( 0,177722 )−(0,031585169)
1
slope = 9,226
n
b=log Kf =¿(intersep)=¿ ¿ ¿
(−12,24325288 )−(−0,83362 ) (0,216)
¿
4
log Kf =¿ -1,138
Kf = 0,320
0,56
0,001520312
0,6
0,00287325
0,320 9,226
0,642
0,005363745
0,68
0,00911753
Ce Qe Ce (x) Ce / Qe (y) xy x2
33
1
a= (slope)=n ∑ ( xy )−( ∑ x ) ¿ ¿ ¿
q
1 4 ( 2,009,259678 ) −(2,482)(3366,2529)
slope=
q 4 ( 1,548164 ) −¿ ¿
1
slope = -9835,49
q
q = -0,0001
1
intersept b= =¿ ¿
qb
1 ( 3366,2529 )−(−9835 , 49 ) (2,482)
=
qb 4
1
=¿ 6944,482
qb
qb = 0,00014
qb 0,0191
b= = = -1,4
q −0,0349
0,58
0,000363
0,6
-0,0001 -1,4 0,000525
0,47
0,0008881
0,62 0,0019833
34
LAMPIRAN B
GRAFIK
0.018
0.015
Qe (mg/g)
0.012
0.009
0.006
0.003
0
0 5 10 15 20 25 30
Gambar B.1 Hubungan antara pengaruh waktu kontak terhadap kapasitas adsorpsi
(Qe) pada konsentrasi 1,2 N dan massa arang aktif 1 gram
0.0025
0.002
Qe (mg/g)
0.0015
0.001
0.0005
0
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7
Massa Arang Aktif (gram)
Gambar B.3 Hubungan antara pengaruh massa adsorben arang aktif terhadap
massa asam asetat yang teradsorpsi pada konsentrasi 1,2 N
Isoterm Langmuir
2000
1600
Ce/Qe (gr/L)
Ce (mg/L)
36
37
Isoterm Freundlich
log Ce
0
-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0
-2
log qe
f(x) = 9.22614726987998 x − 1.13804542217281
R² = 0.974940596134892 -4
-6
-8
37
38
LAMPIRAN C
GAMBAR
38