ABSTRAK
Masalah perikanan tangkap di Kepulauan Aru perlu perhatian khusus semua pihak baik nelayan
maupun pemerintah. Tujuan penelitian adalah permasalahan, kebijakan dan Rumusan kebijakan
melalui strategi. Metode pengambilan data dilakukan dengan data primer dan sekunder. data
primer melalui wawancara dengan pihak-pihak terkait, data sekunder dari dinas kelautan dan
perikanan Kepulauan Aru dan BPS Aru. Analisis data menggunakan SWOT untuk menjawab
rumusan strategi. Dari hasil penelitian ini maka permasalahan tentang perikanan tangkap di
Kepulauan Aru adalah masalah internal dan eksternal yang terdiri dari 9 masalah
internal dan 8 masalah eksternal, dan terdapat 6 kebijakan khusus untuk perikanan tangkap
yang disimpulkan dari kebijakan pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru melalui Dinas
Kelautan Dan Perikanan dan swasta. Rumusan strategi kebijakan pengelolaan perikanan
tangkap yang didapat adalah 1. strategi kekuatan dan peluang mengendalikan kekuatan untuk:
Mengoptimalkan kesempatan dengan peningkatan kapasitas pemerintah daerah. 2. Strategi
kelemahan dan peluang, memanfaatkan untuk mengatasi kelemahan dengan: Pemberdayaan
masyarakat nelayan dan pengembangan kemitraan usaha. 3. Strategi kekuatan dan ancaman,
mengoptimalkan kekuatan untuk mengatasi ancaman dengan: Pengembangan ekonomi
kelautan dan perikanan, dan peningkatan investasi dan ekspor. 4. Strategi kelemahan dan
ancaman, Memperbaiki kelemahan untuk mengurangi ancaman dengan: Pembangunan berbasis
kepulauan dan pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan.
ABSTRACT
The problem of capture fisheries in the Aru Islands needs special attention from all parties, both
fishermen and the government. The research objectives are problems, policies and policy
formulation through strategies. The data collection method is carried out with primary and
secondary data. primary data through interviews with related parties, secondary data from the
Aru Islands marine and fisheries service and BPS Aru. Data analysis uses SWOT to answer the
strategy formulation. From the results of this study, the problems regarding capture fisheries in
the Aru Islands are internal and external problems consisting of 9 internal problems and 8
external problems, and there are 6 specific policies for capture fisheries which are concluded
from the policies of the Aru Islands Regency government through the Marine and Fisheries
Service and private. The formulation of the capture fisheries management policy strategy
obtained is 1. a strategy of strengths and opportunities to control strengths to: Optimizing
opportunities by increasing the capacity of local governments. 2. Weaknesses and opportunities
hambatan proses pelaksanaan perizinan dengan lokasi yang disajikan pada Gambar
SIPI. 1.
Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 18 Tahun 2013 tentang
Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan
Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu
Penangkapan Ikan di WPP NRI dan
Larangan Penggunaan Alat Penangkapan
Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik
(SeineNets) di WPPN-RI melalui Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
2/PERMEN-KP/2015 yang sudah
ditetapkan pemerintah pusat tidak membuat
masalah penangkapan ikan di Kepulauan
Aru bisa teratasi misalnya di Benjina.
Benjina adalah salah satu pulau yang Gambar 1. Lokasi Penelitian
terdapat di Indonesia, pulau terpencil yang
berada di kabupaten Kepulauan Aru, Jenis Penelitian dan Teknik
Maluku, ini menjadi salah satu kawasan Pengumpulan Data
industri perikanan laut dunia yang ada di
Indonesia. PT. Pusaka Benjina Resources Penelitian ini adalah penelitian
adalah perusahaan perikanan asal Thailand deskriptif dengan menggunakan metode
yang berafiliasi dengan perusahaan kualitatif. Data dan informasi yang diperoleh
Indonesia. Hasil yang diperoleh PT. Pusaka melalui studi literatur dan wawancara
Benjina Resources kemudian dikirim ke langsung di lapangan yang kemudian
Thailand sebelum akhirnya di ekspor ke dilakukan analisa dan di interpretasikan.
berbagai Negara melalui perdagangan Studi literatur dilakukan dengan
internasional (Tyas, 2019). mengumpulkan hasil kajian, sementara
Pengelolaan pemanfaatan yang wawancara dilakukan pada pihak-pihak
terjadi di wilayah ini menyebabkan yang berkompeten serta memiliki informasi
diperlukan penelitian yang dapat berkaitan dengan permasalahan penelitian.
menganalisa permasalahan dalam Narasumber tersebut berasal dari unsur
perikanan tangkap yang berkaitan dengan Dinas perikanan Kepulauan Aru, nelayan,
nelayan, Peraturan maupun dengan pihak dan Polisi Perairan.
eksternal lainnya. Kajian dalam perikanan
tangkap yang berkaitan dengan sumberdaya Pengumpulan Data
sudah banyak dilakukan oleh lembaga riset Data yang dikumpulkan dalam
namun untuk pengembangan masyarakat penelitian ini adalah data primer dan data
pesisir belum sepenuhnya menjadi fokus. sekunder. Data primer diambil dengan cara
Oleh karena hal tersebut maka penelitian ini wawancarai pihak terkait yaitu melalui 15
diharapkan menjadi dasar dalam orang nelayan, unsur Dinas Perikanan dan
pengambilan kebijakan pengembangan Kelautan Kepulauan Aru dan Polisi
masyarakat pesisir Kepulauan Aru. Perairan.Untuk data sekunder diperoleh
dari data-data tentang perikanan tangkap di
METODE PENELITIAN Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan
Aru, BPS Kepulauan Aru.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Analisis Data
Kepulauan Aru, pada bulan Juni 2020 Analisa data dilakukan dengan
menggunakan SWOT (Strengths,
21. Adanya dukungan 27. Motivasi SDM dibidang 31. Peningkatan koordinasi antar
Pemerintah melalui kelautan dan perikanan yang instansi;
Program Nawacita
didukung apresiasi 32. Regulasi dan kebijakan
dengan menjadikan
Indonesia sebagai Poros stakeholder terhadap perencanaan pembangunan
Maritim Dunia; pembangunan daerah dalam kelautan dan perikanan yang
22. Adanya prioritas menciptakan good konsisten disertai ketersediaan
nasional pembangunan governance; anggaran yang memadai dan
kelautan berdimensi 28. Kebijakan dan program memperlancar pelaksanaan
kepulauan dengan perencanaan yang akuntabel program dan kegiatan;
menjadikan Maluku
dan konsisten menunjang 33. Peningkatan kapasitas SDM
sebagai Lumbung Ikan
Nasional; percepatan pengembangan aparatur;
23. Adanya dukungan dana dan pembangunan kelautan 34. Pelaksanaan visi dan misi sesuai
baik dan perikanan; dokumen perencanaan secara
dekonsentrasi/APBN dari 29. Optimalisasi pengelolaan konsisten dan konsekuen.
pusat maupun APBD dan pemanfaatan sumber
(Dana Provinsi); daya kelautan dan
24. Adanya kelembagaan
perikanan;
yang menangani
pengembangan dan 30. Perencanaan pembangunan
peningkatan pengelolaan kelautan dan perikanan yang
sumberdaya kelautan dan didukung ketersediaan
perikanan; sarana prasarana dan kondisi
35. Terjadinya degradasi 40. Regulasi & kebijakan daerah 45. Peningkanan kapasitas SDM
kualitas lingkungan terkait pengelolaan sumber aparatur serta kelembagaan
pesisir; daya pesisir dan pulau-pulau pemerintah;
36. Belum selesai secara kecil; 46. Peningkatan kapasitas
keseluruhan aturan 41. Perencanaan strategis masyarakat dalam pengelolaan
turunan dari Undang- pengelolaan sumber daya dan pemanfaatan sumber daya
Undang Nomor 23 pesisir dan pulau-pulau kelautan dan perikanan;
Tahun 2014 terkait kecil; 47. Pengelolaan sumber daya
dengan Pesisir dan 42. Peningkatan kapasitas kelautan dan perikanan berbasis
Pulau-Pulau Kecil; masyarakat tehadap kepulauan.
37. Bencana alam yang dapat pengelolaan laut, pesisir dan
terjadi sewaktu-waktu; pulau-pulau kecil;
38. Adanya kebijakan 43. Pemberdayaan ekonomi
penghapusan segala masyarakat;
bentuk subsidi pada 44. Peningkatan kapasitas dan
sektor-sektor produksi kualitas produksi perikanan
dan penghapusan bea serta; penciptaan iklim
masuk barang impor atas investasi yang kondusif
produk perikanan dan
industri olahan.
39. Arah perdagangan bebas
yang lebih
mengutamakan semangat
kompetisi dibanding
menumbuhkembangkan
sektor perikanan
khususnya tangkap.
5. Strategi kekuatan dan ancaman, eksternal dari luar Daerah Kepulauan Aru
memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi yang dijabarkan dalam 9 masalah internal
ancaman dengan: dan 9 untuk masalah eksternal.
6. Pengembangan ekonomi kelautan dan 2. Kebijakan pemerintah Kabupaten
perikanan. Strategi ini dimaksudkan Kepulauan Aru melalui Dinas Kelautan
untuk meningkatkan pemanfaatan Dan Perikanan pada Renstra Tahun 2016-
ekosistim laut dan pesisir secara efisisien 2021 yang disimpulkan terdapat 6
dan berkelanjutan untuk memperbaiki kebijakan yang khusus diperuntuhkan
kesejahteraan masyarakat dan untuk kegiatan perikanan tangkap.
stakeholder dan pembangunan ekonomi; 3. Rumusan strategi kebijakan pengelolaan
7. Peningkatan investasi dan ekspor. perikanan tangkap adalah Strategi
Strategi ini dimaksudkan untuk kekuatan dan peluang mengendalikan
meningkatkan perekonomian wilayah kekuatan untuk: mengoptimalkan
dan masyarakatsehingga pendapatan kesempatan dengan peningkatan
masyarakat akan meningkat baik yang kapasitas pemerintahan daerah.
digerakkan oleh kemampuan ekonomi 4. Strategi kelemahan dan peluang,
mereka sendiri maupun ekonomi memanfaatkan kesempatan untuk
wilayah melalui peningkatan investasi mengatasi kelemahan dengan:
dan penciptaan lapangan pekerjaan Pemberdayaan masyarakat nelayan dan
dengan pemanfaatan sumberdaya Pengembangan kemitraan usaha.
kelautan dan perikanan yang optimal 5. Strategi kekuatan dan ancaman,
secara berkelanjutan untuk tujuan ekspor. mengoptimalkan kekuatan untuk
8. Strategi kelemahan dan ancaman, mengatasi ancaman dengan:
memperbaiki kelemahan untuk Pengembangan ekonomi kelautan dan
mengurangi ancaman dengan: perikanan, dan Peningkatan investasi dan
9. Pembangunan berbasis kepulauan. ekspor.
Strategi ini dimaksudkan untuk 6. Strategi kelemahan dan ancaman,
mengoptimalkan pengembangkan memperbaiki kelemahan untuk
potensi kepulauan, pengembangan mengurangi ancaman dengan:
kapasitas, serta sistem jaringan Pembangunan berbasis kepulauan dan
infrasruktur perhubungan bagi daerah Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan
kepulauan dan pesisir secaraoptimal, Lautan.
terintegrasi, dan berkelanjutan dalam
rangka peningkatan kesejahteraan rakyat; Saran
10. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Dalam upaya pengembangan potensi
Lautan. Strategi ini untuk melindungi
perikanan tangkap di Kepulauan Aru perlu
dan memelihara ekosistim laut dan
pesisir untuk menjamin pemanfaatan dilakukan penelitian lanjutan terkait jumlah
secara optimal dan berkelanjutan. produksi perikanan baik tangkap, budidaya,
dan produk hasil perikanan tiap tahun dan
KESIMPULAN DAN SARAN adanya kebijakan-kebijakan tentang
perikanan budidaya maupun produk hasil
Kesimpulan perikanan.
Dari hasil penelitian ini maka dapat
disimpulkan sebagai berikut: Ucapan Terima Kasih
1. Permasalahan pengelolaan perikanan
Ucapan terima kasih kepada
tangkap yang terjadi di Kepulauan Aru
terdapat 2 masalah utama yaitu masalah Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru
internal dari dalam daerah dan masalah khususnya Dinas Perikanan, Badan Pusat
Statistik (BPS) Kabupaten Kepulauan Aru Jalur Penangkapan Ikan dan alat
dan seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan tangkap.
satu per satu yang telah membantu peneliti
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
dalam melakukan penelitian dari awal
sampai akhir kegiatan ini. Nomor 2/PERMEN-KP/2015 tentang
larangan penggunaan alat tangkap.
DAFTAR PUSTAKA Pramudyanto, B. (2014). Pengendalian
Pencemaran Dan Kerusakan Di
Afrina, Y. (2018). Motivasi Indonesia Wilayah Pesisir.Jurnal Lingkar
Mengeluarkan Kebijakan Moratorium
Widyaiswara Edisi 1 No. 4, Oktober –
Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di
Wilayah Pengeloaan Perikanan Desember 2014, p.21 – 40 ISSN: 2355-
Negara Republik Indonesia. Jurnal 4118.
Online Mahasiswa (JOM) FISIP, Vol.
5 No. 1 April 2018 ISSN: 2355-6919. Rahmayanti, A., Z. (2019). “Peran
Pemerintah Dan Swasta Dalam
Arfan, M. (2017). Implementasi Kebijakan Penyediaan Infrastruktur Perikanan
Perizinan Perikanan Tangkap Di Tangkap Studi Kasus: Bitung”. Jurnal
Kabupaten Pemalang. Jurnal Online Ekonomi Dan Pembangunan 26 (2),
Mahasiswa (JOM) FISIP Vol 1 April 131-41.
2017 .
https://doi.org/10.14203/JEP.26.2.201
https://media.neliti.com/media/public
ations/107276-ID-implementasi- 8.131-141.
kebijakan-perizinan-perikan.pdf
Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT: Teknik
Banjarani, D., R (2020). Illegal Fishing Membelah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
dalam Kajian Hukum Nasional dan Gramedia Pustaka Utama.
Hukum Internasional: Kaitannya
RENCANA STRATEGIS KEPULAUAN
dengan Kejahatan Transnasional.
ARU 2016-2021
Jurnal Kertha Patrika, Vol. 42, No. 2
Agustus 2020,h.150-162.P-
Sari, Y., D. Syaukat, Y. Kusumastanto, T.
ISSN:0215-899X,E-ISSN:2579-9487.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerth Hartoyo, S. (2018). Pengelolaan
apatrika/article/download/57771/362 Perikanan Demersal Di Laut
07 Arafura: Pendekatan Bioekonomi.
Jurnal. Sosial Ekonomi Kelautan
BPS Kepulauan Aru 2016. dan Perikanan Vol. 13 No. 1Juni
2018: 43-57. ISSN :2088-
BPS Kepulauan Aru 2017.
8449,eISSN:2527-4805.
BPS Kepulauan Aru 2018. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsek
p.v13i1.6858
Data Dinas Perikanan Kepulauan Aru,
(2018). Sumberdaya ikan pelagis, ikan Tangke, U. (2011). Pemanfaatan Sistem
karang dan demersal Informasi Perikanan Dalam
Pengelolaan Sumberdaya Jurnal
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Ilmiah agribisnis dan Perikanan
Nomor 18 Tahun 2013 tentang tentang (agrikan UMMU-Ternate. Volume
4 Edisi 2 (Oktober 2011