Anda di halaman 1dari 3

Nama : Desi Kartikasari

Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia (TOPIK 3)


Prodi : PPG Prajab PGSD 2023

Aksi Nyata - Manusia Indonesia bagi Saya

Indonesia adalah sebuah masyarakat majemuk atau Bhineka Tunggal Ika


yaitu sebuah keberagaman meliputi suku, budaya, agama, bahasa yang
dipersatukan dan diatur oleh sistem nasional. Masyarakat Indonesia terdiri atas
berbagai macam bentuk keberagaman, seperti keberagaman kewilayahan, ras,
golongan, jenis kelamin, agama, adat istiadat, hingga budaya. Keberagaman yang
menjadi bagian dari kehidupan ini harus dijaga demi persatuan dan kesatuan
bangsa. Setiap negara memiliki keberagamannya masing-masing. Untuk di
Indonesia, keberagaman terbagi dalam dua jenis: pertama, keberagaman wilayah
dan lingkungan. Kedua, keberagaman suku bangsa dan budaya. Keberagaman
wilayah dan lingkungan adalah keberagaman yang dilihat dari berbagai sisi pada
wilayah. Misalnya dari Sabang sampai Merauke, Indonesia memiliki berbagai ciri
wilayah yang berbeda-beda seperti kkekayaan alam, kondisi lingkungan, flora fauna,
dan sebagainnya. Sedangkan keberagaman suku bangsa dan budaya adalah
perbedaan yang ditinjau dari sisi kelompok etnik denngan budaya yang dimilikinnya.
Makna dari kebhinekaan adalah kesadaran terhadap perbedaan, termasuk
perbedaan terhadap dalam keyakinan agamanya sehingga harus saling
menghormati dan tidak memaksakan keyakinan tersebut kepada orang lain
(Toharifuad, 2023).
"Buddhayah", yang berasal dari bahasa Sanksekerta, dapat diartikan dalam
bahasa Indonesia (Ahmadi, 2004:56). Itu adalah bentuk jamak dari buddhi, yang
berarti akal atau budi. Menurut pendapat lain, istilah "budaya" berasal dari kata
majemuk "budi daya", yang berarti "daya dari budi". Akibatnya, mereka membedakan
antara kebudayaan dan budaya. Kebudayaan adalah produk dari cipta, karsa, dan
rasa, sedangkan budaya adalah daya dari budi yang terdiri dari cipta, karsa, dan
rasa.
Nilai-nilai dasar Pancasila adalah prinsip-prinsip yang diakui oleh warga
negara sebagai kebenaran yang mutlak dan tidak dapat dipertanyakan lagi. Salah
satu pilar utama Pancasila adalah nilai-nilai berikut: Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Pendidikan adalah suatu proses yang
melibatkan tiga dimensi: individu, masyarakat individu, atau masyarakat nasional,
dan semua isi relitas, baik material maupun spiritual. Ini memiliki peran penting
dalam menentukan alam, takdir, bentuk manusia, dan masyarakat yang bermain.
Pendidikan adalah lebih dari sekedar mengajar; itu adalah proses memperoleh
pengetahuan, mengubah nilai-nilai, dan mengembangkan kepribadian secara
keseluruhan. Sebuah sekolah memiliki sistem, jati diri, dan kultur atau budaya yang
unik karena perpaduan semua unsur baik peserta didik, guru, dan orang tua yang
bekerja sama untuk menciptakan komunitas yang baik melalui pendidikan yang
berkualitas. Sekolah harus mempunyai misi untuk menciptakan budaya sekolah yang
menyenangkan, kreatif, inovatif, integratif, dan dedikatif terhadap pencapaian visinya.
Untuk mencapai tujuan ini, warga sekolah harus sangat termotivasi. Selain itu,
lingkungan sekolah adalah tempat di mana peserta didik berinteraksi dan
menyebarkan nilai, pengetahuan, sikap, dan keterampilan mereka. Di era sekarang
ini, nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila semakin lama semakin terkikis dan
bahkan dilupakan oleh generasi berikutnya, seperti yang terlihat pada anak-anak di
sekolah dasar yang tidak lagi memahami nilai-nilai pancasila. Oleh karena itu,
sekolah sebagai sebuah organisasi harus dikelola dengan cara yang baik dan tepat.
Hal-hal yang mudah dan dapat dilakukan secara teratur dapat digunakan untuk
mempromosikan nilai-nilai pancasila kepada peserta didik sekolah dasar,
diantaranya : 1. Pembiasaan pagi, guru-guru mengajarkan pentingnya sikap sopan
dan menghormati dengan memberikan salam kepada setiap peserta didik saat
mereka masuk sekolah, 2. Pembiasaan literasi yang disampaikan di lapangan
sekolah oleh peserta didik secara bergantian, 3. Pembiasaan menyanyikan lagu
daerah dan lagu nasional yang dinyanyikan secara bersama-sama sehingga
menumbuhkan rasa nasionalis dari peserta didik, 4. Di sekolah, peserta didik berasal
dari berbagai suku, ras, kelompok, golongan, dan agama, dan nilai-nilai persatuan
dan kesatuan ditanamkan sehingga mereka dapat mengembangkan prinsip dalam
kehidupan sehari-hari mereka.
Pembiasaan baik dapat diterapkan untuk menumbuhkan nilai Pancasila/budi
pekerti/karakter yang baik bagi peserta didik. Selain itu, strategi lain seperti
menggelar kegiatan upacara bendera hari Senin, apel, dan menyanyikan lagu
Indonesia Raya, lagu-lagu nasional, dan berdoa bersama yang dilanjutkan dengan
membaca kitab suci dan/atau buku-buku non-pelajaran selama 15 menit sebelum
memulai pembelajaran juga bisa dilakukan di lingkungan sekolah.
Menurut Deal & Peterson, simbol adalah manifestasi luar dari hal-hal yang
tidak dapat kita pahami pada tingkat rasional. Akan tetapi simbol mewakili nilai
budaya dan keyakinan. Di UPT SDN 06 Gresik, terdapat berbagai tanda dan simbol
yang dapat membantu memperkuat identitas manusia Indonesia di ekosistem
sekolah, seperti: Bendera Merah Putih, Lambang Garuda Pancasila, Lagu Indonesia
Raya, Janji Siswa, Tata Tertib Sekolah, dan Pakaian Seragam Sekolah adalah
beberapa contoh tanda dan simbol tersebut. Peserta didik dapat belajar tentang nilai-
nilai kebangsaan seperti cinta tanah air, persatuan, dan kesatuan dari tanda dan
simbol Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA

Deal & Peterson, Shaping School Culture:The Heart Of Leadership, San


Francisco: Jossey-Bass, 1999
Toharifuad. (2023). Fatwa-fatwa di Indonesia. Dewi Retia.

Anda mungkin juga menyukai