(1) Pada 16 November 2010, angklung diakui sebagai Warisan Budaya Dunia Kategori Tak
Benda oleh UNESCO. (2) Namun, pelestarian angklung di Indonesia tentu menghadapi
hambatan. (3) Perkara klasik seperti tidak adanya regenerasi, baik dari sisi seniman
maupun perajin angklung, masih menjadi masalah utama. (4) Bahkan, setelah lebih dari 10
tahun ditetapkan sebagai warisan budaya dunia, angklung tak banyak memiliki peminat
dalam tataran generasi muda.
Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Gagasan utama disebut juga dengan ide pokok, yakni pokok bahasan dalam sebuah
paragraf atau bacaan. Gagasan utama dapat terletak pada awal, tengah, akhir, ataupun
menyebar pada keseluruhan kalimat dalam bacaan.
Paragraf pertama pada bacaan dalam soal terdiri dari empat kalimat. Kalimat (1)
membahas diakuinya angklung sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Kalimat (2)
memberikan informasi yang bertentangan dengan kalimat pertama. Pada kalimat (2),
disebutkan bahwa ada banyak hambatan dalam melestarikan angklung. Sementara itu,
kalimat (3) memberikan informasi tambahan untuk mendukung kalimat (2). Kalimat
tersebut menyebutkan alasan sulitnya pelestarian angklung, yakni tidak adanya
regenerasi. Informasi tersebut didukung oleh kalimat (4) yang menyebutkan bahwa hingga
saat ini, angklung masih jarang diminati oleh generasi muda.
Dari informasi pada kalimat-kalimat tersebut, dapat dipahami bahwa kalimat (3) dan (4)
mendukung kalimat (2). Namun, gagasan pada kalimat (2) bertentangan dengan kalimat
(1). Jadi, dapat disimpulkan bahwa gagasan utama pada paragraf tersebut terdapat pada
kalimat (1) dan (2): walaupun angklung merupakan warisan budaya dunia, tetap ada
banyak hambatan dalam pelestarian angklung. Dengan demikian, gagasan utama paragraf
pertama adalah angklung sulit dilestarikan meskipun sudah jadi warisan budaya dunia.
Pilihan A tidak tepat. Jika ide pokok paragraf 1 sama seperti pada pilihan A, paragraf 1
seharusnya membahas hambatan apa saja yang terjadi dalam pelestarian angklung di
Indonesia.
Pilihan B tidak tepat. Paragraf 1 tidak hanya membahas penetapan angklung sebagai
warisan budaya dunia oleh UNESCO. Pembahasan tersebut bukanlah fokus utama pada
paragraf 1.
Pilihan C tidak tepat. Fokus pembahasan pada paragraf 1 adalah adanya hambatan dalam
pelestarian angklung meskipun angklung sudah menjadi warisan budaya dunia, bukan
angklung merupakan warisan budaya UNESCO yang sepi peminat.
Pilihan E tidak tepat. Pernyataan pada pilihan E tidak sesuai dengan isi paragraf 1. Fokus
pembahasan teks bukan masalah penetapan angklung sebagai warisan budaya dunia.
buah kalengan atau buah beku tidak dapat dikonsumsi karena berbahaya.
kandungan yang tidak baik untuk tubuh mungkin terdapat pada buah beku.
pengawet atau bahan kimia tambahan menyebabkan buah tidak dapat dikonsumsi.
kandungan gula yang tinggi dan pengawet terkandung dalam setiap buah kalengan.
Kunci Jawaban: C
Pembahasan:
Sebuah asumsi bisa didapatkan dari pemahaman akan informasi yang tersedia. Pada
pernyataan nomor 3, terdapat pernyataan Buah yang seperti ini umumnya memiliki
kandungan gula yang sangat tinggi, bahkan dapat pula mengandung pengawet atau bahan
kimia tambahan lainnya yang bisa membahayakan tubuh. Frasa buah yang seperti ini
merujuk pada buah kalengan, buah beku, atau buah yang telah diproses yang disebutkan
pada kalimat sebelumnya.
Berdasarkan informasi tersebut, dapat diasumsikan bahwa kandungan yang tidak baik
untuk tubuh mungkin terdapat pada buah beku. Asumsi tersebut didasarkan pada kalimat
dapat pula mengandung pengawet … yang bisa membahayakan tubuh.
Pilihan A tidak tepat. Buah kalengan atau buah buku memang dapat mengandung pengawet
atau bahan kimia lain, tetapi bukan berarti tidak dapat dikonsumsi.
Pilihan B tidak tepat. Buah yang dibahas pada pernyataan adalah buah kalengan, buah
beku, dan buah yang telah diproses. Buah-buah tersebut dapat mengandung pengawet atau
bahan kimia lain yang membahayakan tubuh. Jadi, hal yang membahayakan tubuh adalah
pengawet atau bahan kimia, bukan buah dengan kandungan gula tinggi.
Pilihan D tidak tepat. Pengawet atau bahan kimia lain yang terkandung pada buah beku,
buah kalengan, atau buah yang telah diproses memang dapat berbahaya bagi kesehatan,
tetapi bukan berarti bahwa hal-hal tersebut menjadikan buah tidak dapat dikonsumsi. Buah
tetap dapat dikonsumsi, tetapi dapat membahayakan kesehatan.
Pilihan E tidak tepat. Kata setiap pada pilihan E menjadikan asumsi pada pilihan tersebut
tidak tepat. Sesuai pernyataan, buah kalengan memang dapat mengandung kandungan gula
yang tinggi, bahan pengawet, atau bahan kimia lain. Namun, bukan berarti setiap buah
kalengan memiliki kandungan-kandungan tersebut.