Anda di halaman 1dari 6

Bijak dalam Mengelola Waktu:

Pesan Hadis tentang Menghindari Hal-Hal yang Tidak Perlu dalam Islam

Muhammad Rifky Nugraha


Muhammad Saleh Lubis
Rafa Nur Fitrah
English Literature Department, Faculty of Adab and Humanities
State Islamic University of Sunan Gunung Djati Bandung

Abstract
In Islam, the act of wise time management is a fundamental principle that many Muslims hold
dear. This is based on the belief that time is one of the most precious favors given by Allah
SWT to humans. The Prophet Muhammad (SAW) has also provided strong guidance on the
importance of time. He said, "There are two blessings that very many people do not realize,
namely health and free time." This Hadith confirms that time is a valuable asset that must be
utilized wisely. Wise time management in Islam covers various aspects of daily life. For
example, the five daily prayers are a timed obligation, and Muslims are encouraged to perform
them on time.

Keywords: Hadith; Time; Management; Islam.

Abstrak
Dalam Islam, tindakan pengelolaan waktu yang bijak adalah prinsip fundamental yang
dipegang teguh oleh banyak umat Islam. Hal ini didasari oleh keyakinan bahwa waktu adalah
salah satu nikmat paling berharga yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Rasulullah
SAW juga telah memberikan petunjuk yang kuat tentang pentingnya waktu. Beliau bersabda,
"Ada dua nikmat yang sangat banyak orang tidak menyadarinya, yaitu kesehatan dan waktu
luang." Hadis ini menegaskan bahwa waktu adalah aset berharga yang harus dimanfaatkan
dengan bijak. Pengelolaan waktu yang bijak dalam Islam mencakup berbagai aspek kehidupan
sehari-hari. Misalnya, shalat lima waktu adalah kewajiban yang ditentukan waktu-waktunya,
dan umat Islam dianjurkan untuk menjalankannya tepat waktu.

Kata Kunci: Hadits; Waktu; Manajemen; Islam.


Pendahuluan
Waktu adalah konsep dasar fisika, filsafat, dan agama, dan dipelajari di berbagai bidang
seperti astronomi, matematika dan psikologi. Waktu merupakan salah satu nikmat Allah SWT
yang paling berharga karena merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Waktu tidak dapat
dibeli atau ditukar dengan apa pun. Setiap detik waktu yang kita miliki adalah kesempatan
untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat. Umat Islam harus memperhatikan waktu dan
menggunakannya untuk meningkatkan keimanan dan mencapai kesuksesan mereka, terutama
kesuksesan abadi di akhirat. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu kita dengan
sebaik mungkin.
"Barangsiapa yang sibuk dengan hal-hal yang tidak penting, maka ia akan dijauhkan
dari hal-hal yang penting." ini menjelaskan bahwa jika kita disibukkan dengan hal-hal yang
tidak penting, maka kita akan kesulitan untuk fokus pada hal-hal yang penting. Hal ini akan
berdampak negatif pada kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat.
Hal-hal yang tidak penting dapat berupa apa saja, baik yang bersifat dunia maupun
akhirat. Misalnya, menghabiskan waktu untuk bermalas-malasan, menonton televisi secara
berlebihan, atau bermain game online terlalu lama. Hal-hal tersebut dapat membuat kita lupa
waktu dan lalai dari tanggung jawab kita sebagai seorang muslim.

Hasil dan Pembahasan


Dalam Islam, kita dianjurkan untuk menggunakan waktu kita dengan baik dan
menghindari hal-hal yang tidak penting. Hal ini ditegaskan dalam beberapa hadist, di
antaranya:
Suatu ketika Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam pernah berkata dengan seorang pemuda
untuk menyampaikan nasehat penting selagi masih hidup di dunia. Nasehat yang penting untuk
diingat dan menjadi motivasi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam pernah
menasehati seseorang,

َ ‫سقَمِ كَ َو ِغنَاكَ قَ ْب َل فَ ْق ِركَ َو فَ َراغَكَ قَ ْب َل‬


َ‫ش ْغلِكَ َو َحيَاتَكَ قَ ْب َل َم ْوتِك‬ َ ‫ص َّحتَكَ قَ ْب َل‬
ِ ‫شبَابَكَ قَ ْب َل ه ََرمِ كَ َو‬ ً ‫اِ ْغتَنِ ْم َخ ْم‬
َ : ‫سا قَ ْب َل خ َْم ٍس‬

“Jagalah lima hal sebelum lima hal. Mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum
datang masa sakitmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, kayamu sebelum
miskinmu, hidupmu sebelum matimu.

(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At


Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al
Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir).
Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, maksudnya: “Lakukanlah ketaatan
ketika dalam kondisi kuat untuk beramal (yaitu di waktu muda), sebelum datang masa tua
renta.”
Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, maksudnya: “Beramallah di waktu
sehat, sebelum datang waktu yang menghalangi untuk beramal seperti di waktu sakit.”
Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, maksudnya: “Manfaatklah kesempatan
(waktu luangmu) di dunia ini sebelum datang waktu sibukmu di akhirat nanti. Dan awal
kehidupan akhirat adalah di alam kubur.”
Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, maksudnya: ”Bersedekahlah dengan
kelebihan hartamu sebelum datang bencana yang dapat merusak harta tersebut, sehingga
akhirnya engkau menjadi fakir di dunia maupun akhirat.”
Hidupmu sebelum datang kematianmu, maksudnya: “Lakukanlah sesuatu yang manfaat
untuk kehidupan sesudah matimu, karena siapa pun yang mati, maka akan terputus amalannya.
Hadits ini menjelaskan bahwa dunia hanyalah kesenangan yang sementara, dan tidak
ada seorang pun yang membutuhkan Allah. Oleh karena itu, kita harus menggunakan waktu
kita dengan baik dan menghindari hal-hal yang tidak penting.
Hal-hal yang tidak penting adalah hal-hal yang tidak bermanfaat dan tidak memiliki
nilai positif. Hal-hal ini dapat berupa kegiatan, aktivitas, atau kebiasaan yang menyita waktu
kita, tetapi tidak memberikan hasil yang berarti. Berikut adalah beberapa contoh hal-hal yang
tidak penting:
1. Kegiatan yang tidak bermanfaat
Misalnya, menonton televisi tanpa tujuan, bermain game online, atau menghabiskan waktu
di media sosial secara berlebihan.
2. Aktivitas yang tidak produktif
Misalnya, menunda-nunda pekerjaan, mengerjakan sesuatu yang tidak penting, atau
menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak penting.
3. Kebiasaan yang buruk
Misalnya, bermalas-malasan, mengkonsumsi makanan tidak sehat, atau menghabiskan
waktu untuk hal-hal yang bermanfaat.
Menghindari hal-hal yang tidak penting memiliki beberapa dampak positif, di antaranya:
1. Meningkatkan produktivitas
Ketika kita tidak menyia-nyiakan waktu kita untuk hal-hal yang tidak penting, maka kita
akan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang penting dan produktif. Hal
ini dapat meningkatkan kinerja kita di sekolah, pekerjaan, atau kehidupan pribadi.
2. Meningkatkan kualitas hidup
Dengan menghindari hal-hal yang tidak penting, kita dapat fokus pada hal-hal yang
bermanfaat dan dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Hal ini dapat membuat kita lebih
bahagia, lebih sehat, dan lebih sukses.
3. Meningkatkan kepuasan diri
Ketika kita merasa bahwa kita telah menggunakan waktu kita dengan baik, maka kita akan
merasa puas dan bahagia. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri kita.

Beberapa tips tambahan untuk menghindari hal-hal yang tidak penting:


1. Gunakan aplikasi manajemen waktu
Aplikasi manajemen waktu dapat membantu kita untuk melacak waktu kita dan
menetapkan prioritas.
2. Tetapkan target yang jelas
Target yang jelas akan membantu kita untuk fokus pada hal-hal yang penting.
3. Luangkan waktu untuk diri sendiri
Luangkan waktu untuk diri sendiri untuk melakukan hal-hal yang kita sukai. Hal ini dapat
membantu kita untuk melepaskan stres dan menghindari hal-hal yang tidak penting.
4. Bergabunglah dengan komunitas
Bergabung dengan komunitas dapat membantu kita untuk menemukan kegiatan yang
bermanfaat dan positif.

Dalam Islam, kita dianjurkan untuk menggunakan waktu kita dengan sebaik mungkin dan
menghindari hal-hal yang tidak penting. Hal ini karena waktu adalah salah satu nikmat Allah
SWT yang paling berharga.
Hal-hal yang tidak penting dapat berdampak negatif pada diri kita, baik secara fisik, mental,
maupun spiritual. Misalnya, bermain game online secara berlebihan dapat menyebabkan
kecanduan, gangguan kesehatan, dan penurunan prestasi akademik.
Di era digital ini, kita sering dihadapkan pada berbagai hal yang dapat menyita waktu kita.
Oleh karena itu, kita perlu belajar untuk menghindari hal-hal tersebut, bahkan dalam kondisi
yang sulit.

Contoh Kasus:
Ahmad adalah seorang pelajar SMA yang sering menghabiskan waktunya untuk
bermain game online. Dia merasa bahwa bermain game adalah cara yang menyenangkan untuk
menghabiskan waktu. Namun, dia menyadari bahwa bermain game terlalu sering dapat
mengganggu belajarnya.
Ahmad adalah seorang anak yang cerdas dan berbakat. Dia selalu mendapatkan nilai yang
bagus di sekolahnya. Namun, dia juga memiliki sifat yang mudah bosan dan tidak suka belajar.
Dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk bermain game online.
Ahmad sering bermain game hingga larut malam. Dia bahkan sering bolos sekolah untuk
bermain game. Hal ini membuat nilainya menurun dan dia sering mendapat teguran dari
gurunya.
Suatu hari, Ahmad menyadari bahwa dia harus mengubah kebiasaannya. Dia tidak ingin
masa depannya hancur hanya karena kecanduan game.
Ahmad memutuskan untuk mengurangi waktu bermain gamenya. Dia mulai membuat daftar
prioritas dan fokus pada hal-hal yang penting, seperti belajar dan mengerjakan tugas. Dia juga
mulai mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat, seperti mengikuti klub olahraga
dan klub bahasa.
Awalnya, Ahmad merasa sulit untuk mengurangi waktu bermain gamenya. Dia sering merasa
bosan dan tidak tahu harus melakukan apa. Namun, dia tetap berusaha untuk disiplin.
Ahmad mulai belajar lebih rajin dan mengerjakan tugasnya tepat waktu. Dia juga mulai
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat. Ahmad bergabung dengan klub olahraga
untuk menyalurkan energinya dan klub bahasa untuk mengasah kemampuan bahasanya.
Setelah beberapa bulan, Ahmad merasa bahwa dia lebih produktif dan lebih bahagia. Dia juga
mendapatkan nilai yang terbaik di sekolahnya.
Ahmad merasa senang bahwa dia dapat mengubah kebiasaannya. Dia menyadari bahwa
belajar dan meraih cita-citanya jauh lebih penting daripada bermain game.
Namun, masalah baru muncul. Ahmad mulai merasa kesepian. Dia tidak memiliki teman yang
bisa diajak bermain game. Dia juga merasa bosan dengan kegiatan ekstrakurikuler yang
diikutinya.
Ahmad mulai berpikir untuk kembali bermain game. Dia merasa bahwa bermain game
adalah cara yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu dan menghilangkan rasa
kesepiannya.
Ahmad harus mencari cara untuk mengatasi masalahnya. Dia harus menemukan kegiatan yang
bisa membuatnya bahagia tanpa harus bermain game.
Ahmad memutuskan untuk bergabung dengan klub drama di sekolahnya. Dia juga mulai
mengikuti kursus bahasa asing. Ahmad merasa bahwa kegiatan-kegiatan tersebut dapat
membuatnya lebih produktif dan bahagia.
Ahmad akhirnya berhasil mengatasi masalahnya. Dia dapat mengurangi waktu bermain
gamenya tanpa merasa kesepian. Dia juga tetap bisa meraih cita-citanya.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwasanya waktu itu sangat
berharga yang harus dipergunakan sebijak mungkin untuk meningkatkan keimanan kita dan
keyakinan kita pada Allah SWT. Menghindari hal-hal yang tidak penting adalah salah satu cara
untuk memanfaatkan waktu kita dengan sebaik mungkin. Hal ini akan membawa kita pada
kesuksesan di dunia dan akhirat.

References
Bukhari, M. (2020). The Importance of Time in Islam.
Explorer, Q. (2020). Education In The Light Of Sunnah And Qura'an. What is Time in Islam.
Opik, B. (2021). Ingat 5 perkara sebelum 5 perkara.
Reading, Q. (2018). Importance of Time in Islam.

Anda mungkin juga menyukai