Pesan Hadis tentang Menghindari Hal-Hal yang Tidak Perlu dalam Islam
Abstract
In Islam, the act of wise time management is a fundamental principle that many Muslims hold
dear. This is based on the belief that time is one of the most precious favors given by Allah
SWT to humans. The Prophet Muhammad (SAW) has also provided strong guidance on the
importance of time. He said, "There are two blessings that very many people do not realize,
namely health and free time." This Hadith confirms that time is a valuable asset that must be
utilized wisely. Wise time management in Islam covers various aspects of daily life. For
example, the five daily prayers are a timed obligation, and Muslims are encouraged to perform
them on time.
Abstrak
Dalam Islam, tindakan pengelolaan waktu yang bijak adalah prinsip fundamental yang
dipegang teguh oleh banyak umat Islam. Hal ini didasari oleh keyakinan bahwa waktu adalah
salah satu nikmat paling berharga yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Rasulullah
SAW juga telah memberikan petunjuk yang kuat tentang pentingnya waktu. Beliau bersabda,
"Ada dua nikmat yang sangat banyak orang tidak menyadarinya, yaitu kesehatan dan waktu
luang." Hadis ini menegaskan bahwa waktu adalah aset berharga yang harus dimanfaatkan
dengan bijak. Pengelolaan waktu yang bijak dalam Islam mencakup berbagai aspek kehidupan
sehari-hari. Misalnya, shalat lima waktu adalah kewajiban yang ditentukan waktu-waktunya,
dan umat Islam dianjurkan untuk menjalankannya tepat waktu.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam pernah
menasehati seseorang,
“Jagalah lima hal sebelum lima hal. Mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum
datang masa sakitmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, kayamu sebelum
miskinmu, hidupmu sebelum matimu.
Dalam Islam, kita dianjurkan untuk menggunakan waktu kita dengan sebaik mungkin dan
menghindari hal-hal yang tidak penting. Hal ini karena waktu adalah salah satu nikmat Allah
SWT yang paling berharga.
Hal-hal yang tidak penting dapat berdampak negatif pada diri kita, baik secara fisik, mental,
maupun spiritual. Misalnya, bermain game online secara berlebihan dapat menyebabkan
kecanduan, gangguan kesehatan, dan penurunan prestasi akademik.
Di era digital ini, kita sering dihadapkan pada berbagai hal yang dapat menyita waktu kita.
Oleh karena itu, kita perlu belajar untuk menghindari hal-hal tersebut, bahkan dalam kondisi
yang sulit.
Contoh Kasus:
Ahmad adalah seorang pelajar SMA yang sering menghabiskan waktunya untuk
bermain game online. Dia merasa bahwa bermain game adalah cara yang menyenangkan untuk
menghabiskan waktu. Namun, dia menyadari bahwa bermain game terlalu sering dapat
mengganggu belajarnya.
Ahmad adalah seorang anak yang cerdas dan berbakat. Dia selalu mendapatkan nilai yang
bagus di sekolahnya. Namun, dia juga memiliki sifat yang mudah bosan dan tidak suka belajar.
Dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk bermain game online.
Ahmad sering bermain game hingga larut malam. Dia bahkan sering bolos sekolah untuk
bermain game. Hal ini membuat nilainya menurun dan dia sering mendapat teguran dari
gurunya.
Suatu hari, Ahmad menyadari bahwa dia harus mengubah kebiasaannya. Dia tidak ingin
masa depannya hancur hanya karena kecanduan game.
Ahmad memutuskan untuk mengurangi waktu bermain gamenya. Dia mulai membuat daftar
prioritas dan fokus pada hal-hal yang penting, seperti belajar dan mengerjakan tugas. Dia juga
mulai mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat, seperti mengikuti klub olahraga
dan klub bahasa.
Awalnya, Ahmad merasa sulit untuk mengurangi waktu bermain gamenya. Dia sering merasa
bosan dan tidak tahu harus melakukan apa. Namun, dia tetap berusaha untuk disiplin.
Ahmad mulai belajar lebih rajin dan mengerjakan tugasnya tepat waktu. Dia juga mulai
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat. Ahmad bergabung dengan klub olahraga
untuk menyalurkan energinya dan klub bahasa untuk mengasah kemampuan bahasanya.
Setelah beberapa bulan, Ahmad merasa bahwa dia lebih produktif dan lebih bahagia. Dia juga
mendapatkan nilai yang terbaik di sekolahnya.
Ahmad merasa senang bahwa dia dapat mengubah kebiasaannya. Dia menyadari bahwa
belajar dan meraih cita-citanya jauh lebih penting daripada bermain game.
Namun, masalah baru muncul. Ahmad mulai merasa kesepian. Dia tidak memiliki teman yang
bisa diajak bermain game. Dia juga merasa bosan dengan kegiatan ekstrakurikuler yang
diikutinya.
Ahmad mulai berpikir untuk kembali bermain game. Dia merasa bahwa bermain game
adalah cara yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu dan menghilangkan rasa
kesepiannya.
Ahmad harus mencari cara untuk mengatasi masalahnya. Dia harus menemukan kegiatan yang
bisa membuatnya bahagia tanpa harus bermain game.
Ahmad memutuskan untuk bergabung dengan klub drama di sekolahnya. Dia juga mulai
mengikuti kursus bahasa asing. Ahmad merasa bahwa kegiatan-kegiatan tersebut dapat
membuatnya lebih produktif dan bahagia.
Ahmad akhirnya berhasil mengatasi masalahnya. Dia dapat mengurangi waktu bermain
gamenya tanpa merasa kesepian. Dia juga tetap bisa meraih cita-citanya.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwasanya waktu itu sangat
berharga yang harus dipergunakan sebijak mungkin untuk meningkatkan keimanan kita dan
keyakinan kita pada Allah SWT. Menghindari hal-hal yang tidak penting adalah salah satu cara
untuk memanfaatkan waktu kita dengan sebaik mungkin. Hal ini akan membawa kita pada
kesuksesan di dunia dan akhirat.
References
Bukhari, M. (2020). The Importance of Time in Islam.
Explorer, Q. (2020). Education In The Light Of Sunnah And Qura'an. What is Time in Islam.
Opik, B. (2021). Ingat 5 perkara sebelum 5 perkara.
Reading, Q. (2018). Importance of Time in Islam.