Anda di halaman 1dari 6

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA

Nomor 13230/KG.13.01

Pada hari ini Rabu tanggal Tiga Puluh Satu bulan Mei tahun Dua Ribu Dua Puluh
Tiga yang bertandatangan di bawah ini:
I. Nama : Dra. MARIA QIBTYA, M.Si.
Jabatan : KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
PROVINSI DKI JAKARTA
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Gubernur Provinsi DKI Jakarta
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1313 Tahun
2021 Tentang Pemberian Kuasa Pengangkatan dan Pemutusan Hubungan
Perjanjian Kerja Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, untuk selanjutnya
disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : RIKA HELEN


Nomor Induk PPPK : 198209202022212010
Tempat/tgl. Lahir : JAKARTA/20-09-1982
Pendidikan : S1. PEND.GURU SD.
Nomor Identitas KTP : 3172046009820001
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya
disebut Pihak Kedua.

Para pihak sepakat untuk mengikatkan diri satu sama lain dalam Perjanjian Kerja
dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan, dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai


Pemerintah dengan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : Tanggal Satu bulan Juni tahun Dua Ribu Dua
Puluh Tiga (1 Juni 2023) sampai dengan Tanggal
Tiga Puluh Satu bulan Mei tahun Dua Ribu Dua
Puluh Enam (31 Mei 2026)
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU KELAS
c. Masa Kerja Sebelumnya : 1 Tahun 0 Bulan
d. Unit Kerja : SDN SEMPER BARAT 05 PAGI

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kedua melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan Peraturan


Perundang-undangan mengenai butir kegiatan Jabatan Fungsional.
(2) Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pihak Kedua
wajib melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Perangkat Daerah/Unit
Kerja pada Perangkat Daerah.
(3) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
Pasal 3
Target Kinerja

(1) Pihak Kedua melaksanakan target kinerja yang dibuat dan ditetapkan oleh
atasan langsung Pihak Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau keputusan mengenai
kinerja Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di
Perangkat Daerah/Unit Kerja pada Perangkat Daerah.

Pasal 5
Pakaian Dinas

Pihak Kedua wajib memenuhi ketentuan penggunaan pakaian dinas yang berlaku di
Perangkat Daerah/Unit Kerja pada Perangkat Daerah.

Pasal 6
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi semua kewajiban dan larangan sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan dan/atau keputusan mengenai
disiplin Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
(2) Pihak Kedua yang tidak mematuhi kewajiban dan/atau melanggar larangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijatuhi hukuman disiplin sesuai peraturan
perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX dan dikenakan
pemotongan pajak penghasilan dan potongan lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:
a. tunjangan keluarga;
b. tunjangan pangan;
c. tunjangan jabatan fungsional; dan
d. tambahan penghasilan pegawai.
(4) Besaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan ayat (3) diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat
(3), dilakukan sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan
surat pernyataan melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan
Pihak Kedua.
(6) Penerimaan gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
ayat (3), dapat dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan,
dan cuti bersama selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Dalam rangka pengembangan kompetensi untuk mendukung pelaksanaan


tugas, setiap Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja diberikan kesempatan
yang sama untuk pengayaan pengetahuan
(2) Pengembangan Kompetensi dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
pengembangan kompetensi pada Instansi Pemerintah
(3) Dalam hal terdapat keterbatasan kesempatan pengembangan kompetensi,
prioritas diberikan dengan memperhatikan hasil penilaian kinerja Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bersangkutan
(4) Pelaksanaan pengembangan kompetensi dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:


a. tanda kehormatan;
b. kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan.
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi Pihak Kedua berupa:
a. jaminan hari tua;
b. jaminan kesehatan;
c. jaminan kecelakaan kerja;
d. jaminan kematian; dan
e. bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c,
dan huruf d dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program
sistem jaminan sosial nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e diberikan kepada
Pihak Kedua dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan
tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian
Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila:
a. jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir termasuk memasuki Batas Usia
Tertentu;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja;
d. terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
pada Pihak Kesatu; atau
e. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan
tugas dan kewajiban sesuai perjanjian kerja
(2) Pemutusan hubungan perjanjian kerja Pihak Kedua sebagaimana ayat (1) huruf
a, karena telah memasuki Batas Usia Tertentu bagi Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja sebagai berikut :
a. 60 (enam puluh) tahun bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
yang menduduki jabatan fungsional guru; dan
b. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja yang menduduki jabatan fungsional selain guru.
(3) Pemutusan hubungan perjanjian kerja karena permintaan sendiri sebagaimana
ayat (1) huruf c, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Pihak Kedua yang diberhentikan kerena tidak cakap jasmani dan/atau rohani
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e karena kecelakaan kerja atau sakit
selama 30 (tiga puluh) hari berturut-turut, dilaksanakan berdasarkan hasil
pemeriksaan tim penguji kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan.
(5) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri dilakukan apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara
paling singkat 2 (dua) tahun dan tindak pidana dilakukan dengan tidak
berencana;
b. Pihak Kedua melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan; atau
c. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati
sesuai dengan Perjanjian Kerja.
(6) Pihak Kedua yang tidak memenuhi target kinerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) huruf c dilakukan pemutusan hubungan perjanjian kerja berdasarkan
hasil penilaian kinerja.
(7) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan/atau Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
kejahatan jabatan atau tindak pidana yang ada hubungannya dengan
jabatan;
c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam
pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun atau lebih dan tindak pidana
tersebut dilakukan dengan berencana; atau
e. melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat.
(8) Pihak Kedua yang dikenakan pemutusan hubungan perjanjian kerja tidak
dengan hormat sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diberikan hak dan sanksi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan serta tidak dapat melamar
sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak
Kesatu dan Pihak Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam
peraturan kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen
maupun informasi milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Bea materai dalam pembuatan Perjanjian Kerja ini menjadi beban Pihak Kedua.
(4) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa Perjanjian Kerja yang dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Demikian Perjanjian Kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan
Pihak Kedua dalam keadaan sehat dan sadar serta tanpa pengaruh ataupun paksaan
dari pihak manapun, masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

RIKA HELEN
SUKU BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA
BERITA ACARA
SERAH TERIMA DOKUMEN PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA
PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

Pada hari ini tanggal bulan tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga, bertempat di
Komplek Gedung Kantor Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Jalan Laksda Yos
Sudarso No 27-29, telah dilaksanakan serah terima Dokumen Perpanjangan Perjanjian Kerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
antara:
Nama : DENI APRIYADI NARDI
NIP : 197808012006041020
Jabatan : KETUA SUBKELOMPOK JABATAN DAN KEPANGKATAN
Tempat Tugas : SUKU BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA ADMINISTRASI
JAKARTA UTARA
Selanjutnya disebut PIHAK KESATU, kepada:

Nama : RIKA HELEN


NI PPPK : 198209202022212010
Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU KELAS
Tempat Tugas : SDN SEMPER BARAT 05 PAGI
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK KESATU telah menyerahkan kepada PIHAK KEDUA berupa:

Dokumen Perpanjangan Perjanjian Kerja Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja


sebanyak 1 berkas.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk digunakan dengan sebenarnya.

Jakarta, 2023

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

DENI APRIYADI NARDI RIKA HELEN


NIP 1978080122006041020 NIPPPK 198209202022212010

Anda mungkin juga menyukai