DISUSUN OLEH:
-M. Pradava Ariansyah
-Ranap Midian Simbolon
-Rizki Maulana
PROGRAM STUDI
TEKNIKA
DOSEN PENGAMPU
Syarifur Ridho, SE, MH.
Berikut adalah perbedaan utama dalam Paradigma Lama dan Paradigma Baru PKN.
Pengaruh dari paradigma baru dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) pada masyarakat
adalah signifikan dan berdampak luas. Pendekatan pendidikan yang berfokus pada
pengembangan nilai-nilai kewarganegaraan, partisipasi aktif, inklusivitas, serta pemahaman
isu-isu sosial dan politik memiliki berbagai dampak yang mendalam pada dinamika sosial
dan politik masyarakat. Berikut adalah beberapa penjelasan lebih rinci tentang dampak-
dampak tersebut:
Warga Negara yang Lebih Sadar dan Terinformasi: Paradigma baru dalam PKN
menciptakan warga negara yang lebih sadar akan hak, kewajiban, dan tanggung jawab
mereka dalam masyarakat. Melalui pendidikan ini, individu mengembangkan pemahaman
mendalam tentang nilai-nilai kewarganegaraan, demokrasi, dan hak asasi manusia.
Dampaknya adalah masyarakat yang lebih terinformasi, yang cenderung membuat keputusan
yang lebih baik dalam konteks sosial dan politik.
Partisipasi Aktif dalam Kehidupan Politik: Pendidikan kewarganegaraan yang didasarkan
pada paradigma baru mendorong partisipasi aktif dalam proses politik. Mahasiswa yang
terlatih dalam berpartisipasi dalam simulasi pemilihan umum, pengabdian masyarakat, dan
aktivitas politik lainnya cenderung lebih berkomitmen terhadap proses demokratis dan lebih
cenderung terlibat dalam pemilihan umum dan kegiatan politik lainnya.
Inklusivitas dan Menghargai Keragaman: Paradigma baru menekankan penghargaan
terhadap keragaman budaya, agama, etnis, dan latar belakang sosial. Ini membantu
menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, di mana individu dari berbagai latar belakang
merasa dihormati dan diterima. Dampaknya adalah masyarakat yang lebih harmonis, dengan
interaksi antarindividu yang lebih positif.
Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis: Pendidikan kewarganegaraan yang
didasarkan pada pendekatan berbasis proyek dan pendekatan kritis membantu individu
mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Mereka dapat menganalisis isu-isu kompleks,
menilai informasi dengan bijaksana, dan merumuskan pandangan mereka dengan dasar yang
kuat. Dampaknya adalah masyarakat yang lebih kritis dan mampu menghadapi tantangan
sosial dan politik dengan pemikiran yang mendalam.
Kepemimpinan Sosial: Mahasiswa yang mendapatkan pendidikan kewarganegaraan dengan
paradigma baru sering memiliki keterampilan kepemimpinan yang lebih baik. Mereka lebih
cenderung terlibat dalam organisasi-organisasi sosial, inisiatif masyarakat, dan proyek-proyek
yang bertujuan memecahkan masalah sosial. Dampaknya adalah adanya pemimpin
masyarakat yang mampu memobilisasi orang lain untuk tindakan positif dan perubahan.
Pemahaman Hak Asasi Manusia: Pendidikan hak asasi manusia yang kuat dalam
paradigma baru membantu menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan hak asasi manusia
dan lebih mampu melindunginya. Ini dapat menghasilkan masyarakat yang lebih adil dan
mendukung perdamaian, serta lebih peka terhadap isu-isu yang berkaitan dengan pelanggaran
hak asasi manusia.
Respons Terhadap Isu-isu Kontemporer: Masyarakat yang dididik dengan paradigma baru
cenderung lebih responsif terhadap isu-isu kontemporer seperti perubahan iklim, kesenjangan
sosial, dan isu-isu global lainnya. Mereka lebih mungkin terlibat dalam tindakan yang
bertujuan mengatasi masalah-masalah ini dan mencari solusi yang efektif.
Kewarganegaraan Digital yang Bertanggung Jawab: Pendidikan kewarganegaraan digital
membantu menciptakan masyarakat yang lebih bertanggung jawab dalam penggunaan
teknologi dan media sosial. Ini berarti individu lebih cenderung menggunakan teknologi
dengan etika yang lebih baik, menjaga privasi mereka, dan mampu mengenali informasi palsu
atau manipulatif.
Dampak-dampak tersebut mencerminkan peran penting pendidikan kewarganegaraan dalam
membentuk masyarakat yang sadar, terlibat, dan berempati. Paradigma baru dalam PKN
menciptakan landasan bagi masyarakat yang lebih kuat dan lebih mampu menghadapi
tantangan sosial, politik, dan lingkungan yang semakin kompleks di era modern.
BAGIAN 5
KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
Dari materi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa paradigma baru dalam Pendidikan
Kewarganegaraan (PKN) membawa perubahan yang positif dalam pendekatan pendidikan
kewarganegaraan. Beberapa poin utama yang dapat disimpulkan adalah:
- Paradigma baru PKN berfokus pada pengembangan nilai-nilai kewarganegaraan,
partisipasi aktif, inklusivitas, pemahaman isu-isu sosial dan politik, dan
pengembangan kemampuan berpikir kritis. Ini bertujuan menciptakan warga negara
yang lebih sadar, terampil, dan aktif dalam masyarakat.
- Dampak paradigma baru PKN pada masyarakat meliputi peningkatan kesadaran
warga negara, partisipasi aktif dalam kehidupan politik, penghargaan terhadap
keragaman, pengembangan pemikiran kritis, dan peningkatan kepemimpinan sosial.
Masyarakat yang mendapatkan pendidikan kewarganegaraan dengan paradigma baru
cenderung lebih peka terhadap isu-isu sosial dan politik, lebih inklusif, dan lebih
mampu mengatasi tantangan sosial.
Rahmadani, Amelia. “Perbedaan Paradigma Lama dan Paradigma Baru PKN” text-
ide.123dok.com. 2017. https://text-id.123dok.com/document/4yr6knpvy-perbandingan-
antara-pkn-paradigma-lama-dengan-paradigma-baru.html