NIM : 14121148
No Absen : 05
Kelas : PGSD – 4 A
b. Pkn di SD
Pendidikan kewarganegaraan dikenal dengan pendidikan kewiraan
yang lebih menekankan pada pendidikan pendahuluan bela negara.
Pendidikan Kewarganegaraan yang diberikan kepada siswa Sekolah Dasar
ini merupakan suatu usaha sadar dari pemerintah dalam menanamkan
konsep kebangsaan yang multidimensional yang berkaitan dengan dasar-
dasar pengetahuan tentang penanaman nilai-nilai kewarganegaraan
(civicvalues) atau nilai kebangsaan, sosiologi politik/masyarakat politik,
demokrasi dan persiapan anak bangsa untuk berpartisipasi dalam proses
politik secara menyeluruh) agar menjadi warga negara yang baik. Fungsi
serta tujuan Pkn ini menjadikan warga negara yang baik sejak dini memiliki
ruang lingkup yang merupakan pendekatan pada hakikat Pendidikan
Kewarganegaraan itu sendiri mengapa diberkan di Sekolah Dasar yaitu
memfokuskan pembentukan warga negara yang memahami serta mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter seperti yang diamanatkan
oleh pancasila dan UUD 1945 yang tentunya bermanfaat bagi kemajuan
bangsa kedepannya.
c. Paradigma Baru PKn
Paradigma merupakan model atau kerangka berfikir yang digunakan
dalam proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di Indonesia.
Tugas PKn memiliki 3 fungsi, yaitu mengembangkan kecerdasan warga
negara (civic intelligence), membina tanggung jawab warga negara (civic
responsibility), dan mendorong partisipasi warga negara (civic
participation). Model pembelajaran PKn dengan paradigm baru, yaitu :
a) Membelajarkan dan melatih siswa berpikir kritis
b) Membawa siswa mengenal, memilih, dan memecahkan masalah
c) Melatih siswa dalam berpikir sesuai dengan ilmiah dan keterampilan
social yang sejalan dengan metode inquiri.
d. Kewarganegaraan Multidimensi
Multidimensional adalah situasi yang dialami oleh suatu bangsa
dimana terjadi berbagai pertentangan baik besar maupun kecil dalam bidang
politik, social, ekonomi, dan juga etika moral. Kewarganegaraan
multidimensi adalah satu gagasan kewarganegaraan yang diperluas yang
penting supaya memungkinkan warga negara merespons secara efektif
tantangan dan tuntutan abad ke-21. Konseptualisasi warga negara
multidimensional mencakup empat dimensi, yaitu: personal, sosial,
temporal dan spatial, yang secara keseluruhan akan melengkapi konsep dan
paradigma baru pendidikan kewarganegaraan. Dimensi pribadi dari
kewarganegaraan multidimensi membutuhkan pengembangan satu
kapasitas pribadi dan komitmen untuk etika warga negara yang
dikarakteristikkan oleh kebiasaan pikiran, perasaan dan tindakan secara
individu dan sosial. Sebagai warga negara, setiap individu harus
meningkatikan: kapasitas untuk berpikir secara kritis dan sistematis,
pemahaman dan kepekaan terhadap masalah-masalah perbedaan-perbedaan
budaya, pilihan terhadap pemecahan dan penyelesaian masalah yang
bertanggung jawab, kooperatif dan tanpa kekerasan, dan keinginan untuk
melindungi lingkungan, membela HAM, dan ikut serta dalam kehidupan
masyarakat.