Anda di halaman 1dari 13

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM PERNAPASAN

A. RONGGA HIDUNG

Hidung adalah alat pernapasan terluar yang dilengkapi dengan dua lubang yang dibatasi sekat hidung,
saraf-saraf penciuman (sel olfaktori), silia dan selaput lendir.

Struktur rongga hidung

1. Lubang Hidung

Lubang hidung yang terdapat pada manusia ada 2 buah lubang dan keduanya berfungsi sebagai
pelindung hidung dari ancaman yang datang dari luar. Kemudian lubang hidung juga berperan sebagai
penentu ukuran sesuatu yang dapat masuk kedalam hidung dan lubang hidung juga langsung berkaitan
dengan rongga hidung.

2. Septum

Septum merupakan pemisah yang ada di antara kedua lubang hidung. Septum terdiri dari tulang rawan
dan dinding septum dilapisi dengan lendir serta memiliki pembuluh darah di dalamnya yang berguna
untuk melembabkan dan mengatur suhu udara yang masuk melalui hidung.

3. Bulu Hidung

Bulu hidung merupakan bagian yang terdiri dari rambut-rambut halus yang memiliki fungsi sebagai
penyaring udara yang masuk. Hidung sebagai tempat masuknya udara maka akan dengan mudah masuk
berbagai macam udara, seperti udara yang bersih maupun tidak. Bulu hidung berfungsi untuk menahan
kotoran dari udara yang masuk agar tidak dapat masuk ke organ pernapasan lain didalam tubuh.

4. Rongga Hidung

Rongga hidung terletak pada bagian belakang cuping hidung dan berperan sebagai saluran pembersih
utama bagi udara yang masuk menuju paru-paru. Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan
silia (rambut halus). Rongga hidung juga memiliki peran untuk melanjutkan udara yang masuk dan
mengarah ke tenggorokan. Selain itu, rongga hidung juga berfungsi sebagai penjaga kelembaban, suhu,
dan tekanan udara.

5. Sinus Hidung

Sinus adalah bagian yang berbentuk rongga dan terletak di sekitar hidung. Manusia memiliki sinus
paranasal yang terdiri atas 4 pasang sinus hidung yang semuanya akan berakhir pada rongga hidung.
Keempat bagian sinus tersebut adalah sinus maksilaris (di tulang pipi), sinus frontalis (tengah dahi), sinus
ethmoidalis (di antara mata), dan sinus sphenoidalis (dibelakang rongga hidung). Sinus hidung berperan
sebagai pelembab dan penyaring udara, menjaga pertukaran udara di daerah hidung, memaksimalkan
kualitas udara, dan memproduksi lendir yang mengalir di dalam hidung.

6. Saraf Hidung

Saraf hidung juga disebut sebagai olfaktori merupakan salah satu bagian dari saraf kranial yang
berhubungan langsung dengan otak. Sebagai saraf kranial 1, saraf pada hidung ini berfungsi sebagai
reseptor utama dalam indera penciuman, serta saraf ini juga berperan sebagai penerima rangsangan
aroma yang terbawa bersama dengan udara yang dihirup. Fungsi dari saraf ini juga berhubungan dengan
rasa makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh tubuh.

B. FARING

Faring (pharynx) merupakan saluran pernapasan yang memiliki bentuk seperti tabung kerucut yang
dimulai dari belakang hidung dan rongga mulut hingga bagian sebelum trakea dan esofagus. Bagian awal
hingga akhir faring semakin menyempitsehingga menyerupai corong. Faring (rongga tekak) adalah
daerah dengan percabangan menuju rongga hidung, esofagus, dan trakea. Faring dilengkapi epiglotis
yang dapat membuka dan menutup.

a. Dalam keadaan biasa, epiglotis akan selalu terbuka.

b. Ketika makanan masuk, epiglotis menutup faring sehingga makanan masuk ke dalam esofagus.

Struktur Faring

Struktur dinding faring disusun tiga lapisan utama diantaranya:

• Lapisan Mukosa

Sifat lapisan ini bersifat kuat dan elastis, pada lapisan ini terdapat epitel yang memiliki sel goblet sebagai
penghasil mukus atau cairan kental. Mukus tersebut berfungsi melindungi dinding faring.

• Lapisan Fibrosa

Lapisan fibrosa adalah jaringan yang bersifat kuat dan sedikit elastis. Jaringan fibrosa tersusun atas serat
kolagen.

• Lapisan Muskular (Otot)

Otot pada lapisan muskular otot sirkular (melingkar) dan otot longitudinal (memanjang). Kontraksi kedua
otot tersebut akan menggerakkan makanan ke bagian pencernaan berikutnya.

Fungsi faring atau tekak, antara lain:

• Berperan dalam sistem pernapasan, sistem pencernaan juga dalam proses berbicara (suara).

• Sebagai penyalur makanan dari mulut ke kerongkongan (sistem pencernaan)

• Sebagai penyaring, pengatur tekanan juga bisa mengatur kelembaban udara yang masuk (sistem
pernapasan)

• Mengatur tekanan udara antara lingkungan dalam telinga dan lingkungan luar tubuh.

C. LARING

Laring atau yang juga dikenal dengan kotak suara (voicebox) adalah organ pada bagian leher yang
melindungi trakea dan merupakan organ yang terlibat dalam proses produksi suara. Laring termasuk
salah satu organ dalam sistem pernapasan manusia. Fungsi laring dalam sistem pernapasan adalah untuk
melindungi organ setelahnya dan mengatur masuknya udara ke trakea. Karena trakea menempel dengan
esofagus (organ sistem pencernaan) maka dapat dikatakan bahwa laring juga berperan dalam menjaga
keamanan sistem pencernaan.

Laring adalah pangkal tenggorakan yang terdiri dari Lempengan-lempengan tulang rawan.Dinding laring
digerakkan otot untuk membuka dan menutup glotis yang menghubungkan faring dengan trakea. Laring
dilengkapi dengan pita suara yang terletak pada jakun yang menghasilkan suara

Struktur dan bagian-bagian laring

1. Jaringan Epitel

Ada beberapa jaringan epitel yang menyusun laring, namun sebagian besar tersusun atas epitel silindris
berilia. Epitel lain adalah epitel pipih yang menyusun epiglotis.

2. Jaringan Ikat

Jenis jaring ikat pada laring adalah :

a. Lamina Propia

Merupakan bagian membran basal pada lapisan epitel yang berfungsi untuk menghubungkan lapisan
epidermis dengan jaringan lainnya. Di dalam lamina propria terdapat tulang rawan laringeal yang akan
mengkapur seiring pertambahan usia.

b. Ligamen

Ligamen merupakan kelompok jaringan ikat padat yang menghubungkan otot dengan tulang. Berkas
ligamen membentuk pita suara yang menghasilkan nada bunyi.

3. Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan yang menyusun laring umumnya merupakan tulang rawan hialin. Tulang rawan berfungsi
sebagai penyokong struktural dan fungsional laring. Ada beberapa tulang rawan penyusun laring, yaitu

Tulang rawan besar yang tidak berpasangan :

• Cricoid

• Thyroid

• Epiglottis

Tulang rawan kecil yag berpasangan

• Arytenoids

• Corniculate

• Cuneiform

4. Jaringan Otot
Otot yang menyusun laring adalah otot rangka (otot lurik), yaitu otot yang bisa digerakkan sesuai dengan
keinginan kita. Bersama dengan ligamen, otot ini merupaka penyusun pita suara. Getaran untuk
memproduksi suara merupakan hasil dari gesekan pita suara dengan otot dan ligamen ini dengan udara
yang masuk.

5. Jakun

Jakun adalah kelenjar tiroid yang menonjol pada leher pria. Pada wanita sebenarnya juga terdapa
penonjolan itu, tetapi tidak begitu besar. Jakun terletak pada tulang rawan thyroid yang merupakan
tempat pertemuan 2 kartilago hyalin.

6. Epiglotis

Epiglotis merupakan susunan tulang rawan yang terletak di belakang lidah dan didepan laring. Epiglotis
biasanya mempunyai konformasi menghadap atas agar udara dapat masuk ke dalam jalur pernapasan
selanjutnya. Bila terjadi proses menelan makanan, epiglotis akan menghadap ke bawah untuk menutup
jalur pernapasan dan membawa makanan menuju esofagus.

Fungsi Laring

Laring memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut

1. Melindungi Saluran Pernapasan dari Makanan

Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya. Laring adalah organ pernapasan yang terletak sebelum
trakea. Epiglotis yang terletak di bagian pangkal laring berfungsi untuk melindungi makanan dan air
masuk ke saluran pernapasan. Epiglotis ini akan menutup trakea sehingga saat kita makan saluran
pernapasan tetap aman.

2. Mengarahkan Makanan ke Esofagus

Nah saat kita makan, epiglotis dari laring akan membuka esofagus untuk mengarahkan makanan dan air
menuju ke saluran pencernaan, tidak ke saluran pernapasan. Jika kita makan sambil berbicara, akan ada
makanan atau air yang masuk ke saluran pernapasan, hal inilah yang menyebabkan terjadinya refleks
batuk atau bersin.

3. Menghasilkan Nada Suara

Tulang laring yang melebar membentuk pita suara tersusun dari ligamen dan otot rangka. Suara yang
dikeluarkan akan bergantung kepada pembukaan laring. Getaran dari jalinan otot dan ligamen terbentuk
dari gesekannya dengan udara yang masuk. Karena itu laring berperan penting dalam mengatur nada
suara kita.

D. TRAKEA

Trakea atau batang tenggorokan merupakan bagian dari sistem pernapasan yang berbentuk pipa tabung
memiliki diameter sekitar 20 sampai dengan 25 mm dan panjang sekitar 10-16 cm. Trakea yang
berbentuk tabung memanjang yang tersusun atas 20 tulang rawan berbentuk cincin yang kuat, tetapi
fleksibel. Trakea ini terletak bersebelahan dengan esofagus yaitu salran pernapasan.

Trakea (tenggorokan)
Adalah batang tenggorokan yang tersusun atas cincin tulang rawan, terletak di depan esofagus. Trakea
dilengkapi oleh silia-silia dan selaput lendir untuk mencegah udara kotor yang lolos dari saringan hidung
masuk ke paru-paru.

Fungsi Trakea (Batang Tenggorokan)

1. Sebagai sistem pernapasan

Trakea adalah tabung pernapasan yang terletak setelah laring. Udara melewati trakea kemudian akan
menuju bronkus, Selanjutnya ke alveolus baru ke paru. Debu atau kotoran yang masih ada di dalam
udara yang dibawa akan disaring di dalam trakea. Trakea juga dapat menjaga kelembaban udara serta
berperan dalam pengaturan suhu udara karena memiliki mukus atau yang biasa di sebut lendir pada
mukosanya. Pengertian Trakea

2. Berperan dalam proses pencernaan

Dinding trakea menyatu dengan dinding organ pencernaan yakni esofagus. Secara tidak langsung trakea
juga berpengaruh terhadap proses pencernaan manusia. Bila Jika terjadi sumbatan pada trakea maka
akan menjadi masalah pada esofagus yang menyatu dengannya. Contohnya bila terjadi sumbatan pada
saluran napas maka akan tersedak sehingga melakukan refleks batuk sehingga saluran trakea dan juga
esofagus kembali bersih dari benda asing yang menyumbat tadi.

3. Mencegah benda berbahaya masuk ke dalam paru-paru

Jika ada benda asing masuk melalui saluran pernapasan dan sampai ke trakea, maka benda itu akan
terjebak dan melekat pada lendir trakea yang lengket. Lalu benda atau kotoran tersebut akan
dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk dahak (karena bercampur dengan mukus trakea).

Struktur Trakea (Batang Tenggorokan)

Trakea yang berbentuk tabung dibentuk dari 16 sampai 20 cincin tulang rawan yang berbentuk seperti
huruf C. Namun cincin ini tidak berbentuk lingkaran karena ujungnya tidak menyatu karena penempelan
esofagus pada dinding trakea. Hal ini juga agar trakea tetap terbuka serta melakukan sedikit perubahan
diameternya saat diperlukan sehingga udara yang masuk dan yang keluar tetap lancar. Cincin tersebut
diikat bersama dengan jaringan fribrosa.

Trakea bersifat kuat, namun fleksibel. Trakea disusun oleh epitel bersilia yang mempunyai sel goblet, sel
goblet ini akan menghasilkan cairan kental/lendir (mukus) yang melindungi dinding trakea. Saat sudah
mendekati paru-paru, struktur trakea membentuk dua cabang yakni kiri dan kanan dan akan
berhubungan langsung dengannalveolus bronkus dan paru-paru.

Dinding trakea terdiri atas tiga lapisan yakni lapisan dalam (jaringan mukosa), lapisan tengah (jaringan
otot dan tulang rawan), dan lapisan luar (jaringan ikat).

1. Lapisan Dalam (Jaringan Mukosa)

Lapisan dalam pada trakea tersusun oleh sel epitel silindris bersilia dengan sel goblet. Lapisan ini
berfungsi menghasilkan lendir atau cairan kental (Mukus) yang akan melindungi dinding trakea dan
melindungi saluran pernapasan dari bakteri, kotoran dan debu.

2. Lapisan Tengah (Jaringan Otot dan Tulang Rawan)


Lapisan tengah atau tulang rawan adalah lapisan tempat letaknya tulang rawan berbentuk seperti huruf
C. Bagian pada tulang rawan ini berada pada bagian posterior atau belakangnya yang merupakan tempat
bertemunya trakea dengan esofagus.

Sekitar cincin tulang rawan tersebut ada jaringan otot berupa otot polos, fungsinya untuk menggerakan
pernapasan, mengontrol refleks batuk dan tesedak. Pada lapisan tersebut juga terdapat struktur yang
mengubungkan cincin tulang rawan trakea serta melindungi kedua ujung cincin agar tetap dalam
keadaan optimalnya.

3. Lapisan Terluar Adventitia (Jaringan Ikat)

Lapisan terluar yang disusun oleh jaringan ikat. Pada lapisan ini juga dapat ditemukan saraf, pembuluh
darah dan juga jaringan lemak.

Sedangkan ada pula yang menyebutkan bahwa dinding trakea terdiri dari empat lapisan, Jika demikian
maka yang dimaksud lapisan ke 4 yakni lapisan submukosa yang terletak setelah lapisan mukosa. Lapisan
submukosa ini tersusun oleh jaringan ikat yang terpisah dari epitel pada lapisan mukosa. Lapisan ini
banyak pembuluh darah dan saraf. Lapisan ini memungkinkan terjadi pergerakan mukosa trakea.

E. BRONKIOULUS

Bronkiolus merupakan cabang batang tenggorokan yang memiliki peranan cukup penting dalam sistem
pernapasan manusia. Bronkus dan bronkiolus Bronkus adalah cabang trakea yang terletak di bagian
dada, dan terdiri atas lempengan tulang rawan dan otot halus. Bronkus bercabang ke arah kiri dan kanan
dan menuju paru-paru, yang disebut bifurkasi. Bronkus selanjutnya mengalami percabangan lagi yang
disebut bronkiolus. Sebagai organ yang berperan penting dalam sistem pernapasan manusia, bronkiolus
tersusun dari beberapa struktur, di antaranya:

1. Jaringan Epitel

Jaringan epitel merupakan jaringan penyusun bronkiolus yang dikenal dengan Epitel Silindris Bersilia. Sel-
sel pada jaringan epitel menghasilkan lendir yang berfungsi untuk menangkap setiap kotoran yang
masuk melalui sistem pernapasan.

2. Lamina Propria

Lamina propria merupakan struktur bronkiolus yang berfungsi sebagai tempat menempelnya jaringan
epitel. Di dalam lamina propria (lapisan jaringan ikat) terdapat sel-sel limfosit yang berfungsi sebagai
sistem pertahanan tubuh manusia.

3. Silia

Pada dinding bronkiolus terdapat tonjolan kecil menyerupai jari, inilah yang dinamakan silia. Silia
merupakan organ sel yang memiliki fungsi untuk mengeluarkan partikel kecil atau mikroba yang
mengganggu saluran pernapasan. Semakin bercabang, ukuran silia akan semakin kecil.

4. Elastin

Elastin merupakan salah satu struktur penting bronkiolus. Elastin adalah kumpulan serat protein yang
terdapat pada bronkiolus. Elastin memiliki fungsi untuk menjaga bentuk bronkiolus tetap berada dalam
tempatnya, yaitu paru-paru.
5. Lapisan Klub

Lapisan klub merupakan salah satu struktur bronkiolus yang memiliki fungsi untuk mengeluarkan
surfaktan atau senyawa yang dapat mengurangi tegangan pada saluran pernapasan manusia sehingga
bronkiolus akan tetap mengembang saat udara masuk.

Fungsi Bronkiolus pada Sistem Pernapasan Manusia

Fungsi bronkiolus pada sistem pernapasan manusia yang paling dikenal ialah sebagai tempat pertukaran
oksigen dengan karbondioksida. Bronkiolus juga memiliki peran penting sebagai penghubung paru-paru
atau organ paling akhir dalam sistem pernapasan manusia. Berikut beberapa fungsi bronkiolus yang
perlu Anda ketahui, di antaranya:

1. Menyalurkan Udara dari Bronkus Menuju Alveoli

Menyalurkan udara dari bronkus menuju alveoli merupakan salah satu fungsi bronkiolus. Sebab
bronkiolus merupakan cabang batang tenggorokan yang terhubung ke alveoli dan alveolus sehingga
udara yang masuk ke paru-paru harus melewati bronkus dan bronkiolus terlebih dahulu.

2. Mengontrol Jumlah Udara

Tidak semua udara yang Anda hirup bisa masuk ke paru-paru. Sebab sebanyak apapun udara yang Anda
hirup, bronkiolus akan mengontrol jumlah udara yang dapat masuk ke paru-paru, baik udara yang masuk
melalui hidung maupun mulut. Ini karena kualitas udara yang Anda hirup bisa jadi kotor dan tidak layak
masuk ke paru-paru.

3. Mengeluarkan Debu dan Partikel dari Paru-Paru

Fungsi bronkiolus yang tidak kalah penting ialah mengeluarkan debu dan partikel dari paru-paru. Di sini
bronkiolus bekerja sama dengan bulu silia untuk mengeluarkan debu, iritasi dan dahak. Sehingga fungsi
bronkiolus dengan bulu silia tidak bisa dipisahkan, sebab keduanya memiliki fungsi yang saling
mempengaruhi.

4. Menghasilkan Dahak

Fungsi bronkiolus yang perlu Anda ketahui selanjutnya adalah menghasilkan dahak. Dahak memiliki
peranan penting dalam menjaga kesehatan sistem pernapasan. Sebab dahak bisa mencegah debu masuk
ke paru-paru. Dengan begitu dahak yang dihasilkan oleh bronkiolus bisa menghalau segala penyakit yang
masuk ke dalam tubuh.

F. ALVEOLUS

Bronkiolus bercabang lagi membentuk saluran yang lebih halus kemudian berakhir pada gelembung
paru-paru yang disebut alveolus.alaugsi Alveolus Alveolus memiliki dinding yang sangat tipis dan
mengandung kapiler darah. Alveolus merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2 secara difusi.

1. Tempat Terjadinya Pertukaran Gas

2. Tempat Pertukaran Gas dari Alveolus ke Kapiler Darah

3. Pertukaran Gas dari Kapiler Darah Ke Alveolus


4. Tempat penyimpanan Udara dalam Tubuh untuk Sementara tubuh

Struktur Pembentuk Alveolus

Struktur pembentuk alveolus sendiri terdiri dari 3 sel utama, yaitu:

1. Skuamosa alveolar (tipe I) yang merupakan sel-sel pembentuk struktur alveolar


2. Sel Alveolar besar (tipe II) yang bertugas untuk mensekresikan surfaktan untuk membantu
mengurangi tegangan pada permukaan air serta membantu proses pemisahan membran
sehingga mempermudah proses pertukaran gas. Sel alveolar besar ini juga dapat membantu
memperbaiki kerusakan yang terjadi pada endotelium dari alveolus.
3. Sel-sel epitel skuamosa yang bertindak sebagai pembentuk kapiler yang nantinya kapiler
tersebut akan berfungsi dalam difusi gas. Adapun pembentukan kapiler tersebut mencakup 70%
dari daerah tersebut.
G. PARU-PARU

Struktur Paru-Paru

1. Trakea

Trakea merupakan organ yang berbentuk seperti pipa dengan panjang kira-kira 9 centimeter. Organ ini
tersusun atas enam belas sampai dua puluh cincin-cincin tulang rawan yang berbentuk C.

Cincin-cincin tulang rawan tersebut berada di bagian belakang dan tidak tersambung dengan paru-paru
langsung. Hal ini karena cincin-cincin itu berfungsi sebagai tempat esofagus. Fungsi lainnya, yaitu untuk
mempertahankan agar trakea tetap terbuka.

Cincin-cincin tulang rawan pada trakea diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan beberapa jaringan otot.
Organ ini juga dilapisi oleh selaput lendir yang dihasilkan oleh epitelium bersilia.

Silia tersebut berfungsi untuk mengeluarkan debu dan butir-butir halus lainnya, yang ikut masuk saat
menghirup napas, ke arah laring untuk dikeluarkan. Pada paru-paru, trakea ini memiliki dua cabang
bernama bronkus.

2. Bronkus

Bronkus adalah cabang tenggorokan berbentuk seperti batang yang jumlahnya sepasang. Satu ke arah
paru-paru kanan, sementara satu lagi menuju paru-paru kiri. Ukuran bronkus yang ke arah kiri lebih
panjang dan sempit. Posisinya pun lebih mendatar daripada yang ke kanan.

Itulah yang menjadi alasan mengapa paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Bronkus sebelah
kanan memiliki tiga bronkiolus, sedangkan sebelah kiri hanya memiliki dua bronkiolus. Tempat
percabangan antara bagian kanan dan kiri bronkus itu disebut bifurkase. Bronkus memiliki struktur
seperti trakea serta dilapisi oleh sel yang sama.

3. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, sehingga ukuran dindingnya lebih tipis dan saluran di
dalamnya lebih kecil. Semakin kecil salurannya, semakin berkurang pula tulang rawannya.
Pada akhirnya, hanya tinggal dinding fibrosa dengan lapisan sila yang ada di dalam bronkiolus. Setiap
bronkiolus akan bermuara ke dalam seberkas kantung-kantung kecil mirip anggur yang disebut alveolus.

4. Alveolus

Alveolus adalah saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-gelembung udara. Organ ini
memiliki dinding tipis, lembap, dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas
satu lapis sel epitelium pipih. Karena itu, tak heran apabila darah yang berada di dalam sini hampir
langsung bersentuhan dengan udara.

Alveolus berfungsi untuk memperluas daerah permukaan, yang berperan penting dalam pertukaran gas
oksigen dari udara bebas ke sel darah dan karbon dioksida, dari sel darah ke udara. Di dalam alveolus
terdapat kurang lebih 300 juta buah gelembung halus alveolus. Dengan adanya gelembung ini, luas
permukaan paru-paru diperkirakan bisa mencapai 160 meter persegi.

5. Lobus dan pleura

Paru-paru dibagi menjadi belahan atau dapat disebut sebagai lobus. Pada bagian paru-paru kanan
memiliki tiga lobus, sementara paru-paru kiri memiliki dua lobus. Lobusini terletak pada bagian luar
paru-paru. Selain memiliki lobus di bagian luar, di dalam paru-paru juga dilapisi oleh selaput atau
membran serosa rangkap dua yang disebut pleura.

Di antara lapisan lobus dan pleura, terdapat eksudat yang berfungsi untuk meminyaki permukaanya. Hal
ini untuk mencegah terjadinya gesekan antar paru-paru dan dinding dada yang bergerak saat manusia
sedang bernapas.

Fungsi Paru-Paru

1.Energi vital sebagai udara yang berhubungan dengan pernapasan.

2. Energi vital dengan maksud materi dasar, daya, dan semangat.

Namun, secara keseluruhan, beberapa fungsi paru-paru yang berguna sebagai peredaran udara atau
pernapasan, di antaranya:

• Mencegah polusi masuk ke dalam tubuh. Meski sebelum masuk ke paru-paru udara sudah disaring
dengan bulu hidung, partikel kecil yang masuk akan berhenti pada lapisan mucus atau sputum.

•Menyebarkan oksigen ke dalam tubuh. Udara yang sudah masuk ke dalam tubuh itu kemudian akan
diolah lagi di dalam paru-paru untuk dipisahkan dengan karbon dioksida. Setelah itu, barulah oksigen
akan disebarkan ke seluruh tubuh, sedangkan karbon dioksida dikembalikan lagi ke luar udara.

•Mengendalikan pH darah. Hal ini bertujuan untuk mengubah tekanan pada karbon dioksida.

•Membuat batuk agar mengeluarkan kotoran. Batuk tidak selalu buruk, karena ini salah satu cara paru-
paru dalam memberi perlindungan kepada tubuh.

•Menjadi lapisan pelindung hati dari segala macam bentuk guncangan.


Gambar Struktur Sistem Pernapasan Manusia
PENGARUH PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kehadiran satu atau lebih substansi kimia, fisika
atau biologi diatmosfer dalam jumlah yang membahayakan.
Perkembangan zaman menimbulkan peningkatan aktifitas industri dan transportasi. Hal ini
memicu timbulnya pencemaran udara (polusi udara) yang berdampak pada kesehatan, terutama
di wilayah industri dan kota-kota besar. Pencemaran udara memiliki dampak terhadap kesehatan
diantaranya adalah gangguan saluran pernafasan, penyakit jantung, kanker berbagai organ tubuh,
gangguan reproduksi dan hipertensi (tekanan darah tinggi). Beberapa jenis pencemaran udara
yang paling sering ditemukan adalah Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NO2), Sulfur
Oksida (SOx), Photochemical Oksida dan Partikel.
Dampak Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana misalnya di dalam rumah, sekolah dan
kantor. Pencemaran ini disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu
pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri,
perkapalan dan proses alami oleh makhluk hidup.
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor alamiah dan non-alamiah.
Adapun, pencemaran udara yang disebabkan oleh faktor alamiah seperti akibat letusan gunung
berapi atau juga dapat berupa kebakaran hutan, nitrifikasi, dan denitrifikasi biologi.
Lalu, pencemaran udara yang disebakan oleh faktor non-alamiah adalah seperti berasal dari
kegiatan manusia yang antara lain berupa Karbon Monoksida (CO), Oksida Sulfur (SOx), Oksida
Nitrogen (NOx), Partikulat, Hidrokarbon (HC), dan Oksida fotokimia.
Faktor non-alamiah juga dapat berasal dari transportasi dan emisi pabrik. Lalu, pengaruhnya
dalam sistem pernapasan adalah salah satu contoh pencemaran udara yaitu debu bisa
menyebabkan penyakit paru-paru (bronchitis).
Serta, pencemaran udara yang dihasilkan oleh zat kimia seperti Karbon monoksida dapat
menyebabkan gangguan kesehatan pada hemoglobin.
Pencemaran udara yang terjadi dipicu dari bentuk gas, cair, dan padat tertentu yang terpendam di
udara. Partikel berasal dari aerosol, debu, asap pabrik, kebakaran hutan, asap kendaraan
bermotor, dan asap rokok.
Beberapa polutan yang biasanya menyebar, yakni logam berat, karbon monoksida (CO), nitrogen
oksida (NOx), ozon (O3), senyawa organik volatil (VOC), dan sulfur dioksida (SO2). Indonesia
sendiri masuk dalam jajaran negara yang tingkat polusinya cukup tinggi. Apa dampak
pencemaran udara bagi kesehatan? Berikut informasinya!
- Pernapasan Jadi Terganggu
Dampak pencemaran udara dari asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, dan lain-lain bisa
memicu terjadinya gangguan pernapasan, seperti asma, ISPA, dan kanker paru-paru. Selain itu,
pencemaran udara juga bisa berakhir pada berkurangnya kadar oksigen di dalam tubuh manusia.
- Mengganggu Jalannya Oksigen yang Ada dalam Darah
Bukan hanya saluran pernapasan, sistem peredaran darah juga dapat terganggu karena dampak
dari pencemaran udara. Hal ini disebabkan oleh karbon monoksida (CO) yang jumlahnya sangat
banyak sehingga membuat kadar protein inflamasi dan jumlah kekentalan darah bertambah.
Itulah yang memicu radang pembuluh darah yang bisa mengakibatkan penyakit kardiovaskular.
- Pemanasan Global
Salah satu dampak pencemaran udara adalah peningkatan pemanasan global. Akibatnya suhu
udara di seluruh dunia jadi bertambah, permukaan laut meninggi, dan membuat banyaknya es di
daerah yang dingin lebih cepat mencair. Kondisi ini juga bisa mengakibatkan berkurangnya
tempat tinggal untuk sebagian spesies tumbuhan dan hewan di berbagai negara.

Berbagai Gangguan Respirasi yang Sering Terjadi


Ada beberapa gangguan respirasi yang umum terjadi, di antaranya:9
1. Flu
Flu disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Virus
penyebab gangguan respirasi ini dapat menyebar melalui udara, benda yang telah terkontaminasi,
maupun kontak fisik dengan penderita flu.
Flu dapat dicegah dengan melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti mencuci tangan
secara rutin, tidak menyentuh wajah, dan menjauhi keramaian.
2. Faringitis
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan atau faring. Keluhan ini disebabkan oleh infeksi
bakteri maupun virus. Faringitis dapat ditangani bedasarkan penyebabnya. Misalnya, faringitis
yang disebabkan oleh bakteri dapat diobati menggunakan antibiotik.
3. Laringitis
Gangguan respirasi lainnya adalah laringitis, yaitu peradangan yang terjadi pada laring atau pita
suara. Keluhan ini umumnya disebabkan oleh penggunaan laring yang berlebihan, iritasi, atau
infeksi.
Gejala yang ditunjukkan laringitis biasanya berupa sakit tenggorokan, batuk, demam, suara
serak, hingga kehilangan suara.
4. Asma
Nah, mungkin kita semua sudah tidak asing lagi dengan yang namanya asma. Jadi, Asma
merupakan gangguan respirasi yang ditandai dengan peradangan pada saluran pernapasan.
Keluhan ini membuat saluran napas mengalami penyempitan. Penyebabnya bisa karena alergi,
paparan asap, polusi, hingga udara dingin sesak napas, dada terasa sesak, dan batuk.
5. Bronkitis
Bronkitis terjadi ketika saluran yang membawa udara ke paru-paru atau bronkus mengalami
peradangan. Akibatnya, gangguan respirasi ini menyebabkan penderitanya batuk berdahak.
Bronkitis dapat terjadi akut atau kronis.
Selain batuk berdahak, gejala yang menyertai bronkitis adalah dada sesak, dahak berwarna
kuning atau hijau, hingga demam.
6. Emfisema
Emfisema adalah penyakit kronis atau jangka panjang akibat kerusakan pada alveolus, yaitu
kantong udara kecil pada paru-paru. Gangguan respirasi ini lebih sering dialami oleh perokok
aktif.
Penderita emfisema dapat mengalami gejala batuk kronis dan sesak napas, bahkan saat
berolahraga ringan atau menaiki tangga. Nah pada gambar sudah terlihat bahwa yang terdapat
disebelah kanan merupakan alveoli yang normal sedangkan yang berada disebelah kiri
merupakan alveoli yang rusak. Pada penderita emfisema, alveolus mengalami kerusakan dan
pecah sehingga terbentuk satu kantong udara besar. Terbentuknya kantong udara tersebut
mengakibatkan luas area paru-paru menjadi berkurang dan kapasitas paru-paru dalam menghirup
udara mengecil.
7. Pneumonia
Pneumonia adalah gangguan respirasi pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus,
bakteri, atau jamur. Pneumonia juga bisa disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan
COVID-19.
Gejala pneumonia cukup bervariasi. Namun, pneumonia umumnya ditandai dengan gejala,
seperti batuk, demam, sesak napas, dan menggigil.
8. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya dengan angka kematian
yang tinggi. Baik perokok aktif maupun pasif berisiko tinggi terkena kanker paru-paru.
Oleh karena itu, untuk mencegah kanker paru-paru, Anda disarankan agar berhenti merokok dan
menghindari paparan asap rokok.
Itulah beberapa gangguan respirasi yang sering terjadi. Untuk mencegah terjadinya gangguan
tersebut, penting untuk selalu menjaga kesehatan paru-paru dan saluran pernapasan.

Anda mungkin juga menyukai